• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

1. Pengkajian I. Biodata

Nama : Tn. T

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 71 Tahun

Status Perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani

Alamat : Jln. Panca No. 20 Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

Golongan Darah : O

Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015 Diagnosa Medis : Asma Bronchial

II. Keluhan Utama

Klien mengatakan sesak jika melakukan aktivitas maupun sedang istirahat.

III.Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah diami

Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah kanker prostat. B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan pernah dilakukan prostatectomy. C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien mengatakan dirawat di Rs. Pringadi, Sembiring dan Imelda. D. Lama dirawat

Klien mengatakan dirawat selama 2 minggu. E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi. F. Imunisasi

(2)

IV.Riwayat Kesehatan Keluarga A. Orangtua

Klien mengatakan orangtuanya tidak ada yang menderita penyakit saluran pernafasan.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan saudaranya tidak menderita penyakit saluran pernafasan.

C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan di keluarganya. D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada naggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orangtua dari klien sudah meninggal dan 2 orang anak. F. Penyebab meninggal

Klien mengatakan anggota keluarganya meninggal karena mengalami penyakit diabetes.

V. Riwayat Keadaan Psikososial A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien mengatakan yakin bahwa penyakitnya adalah cobaan dan merupakan akibat dari merokok sejak remaja dan yakin akan sembuh. B. Konsep diri

 Gambar diri : Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuh.  Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya.

 Harga diri : dalam keluarganya pasien sebagai kepala keluarga.  Identitas : selama sakit, sebagian besar aktivitas klien dibantu

oleh keluarga.

C. Keadaan emosi : Emosi klien tampak stabil. D. Hubungan sosial

(3)

 Hubungan dengan keluarga : Hubungan pasien dengan keluarga baik.  Hubungan dengan orang lain : Hubungan pasien dengan orang lain baik.  Hambatan dalam berhubungan : Tidak ada hambatan dalam berhubungan

dengan orang lain. E. Spiritual

 Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan menganut agama islam.  Kegiatan ibadah : Klien mengatakan rajin melaksanakan

ibadah sholat 5 waktu dan membaca Al qur’an.

VI.Status mental

 Tingkat kesadaran : Kompos mentis.  Penampilan : Klien tampak rapi.  Pembicaraan : Lambat

 Alam perasaan : Sedih.

 Afek : Datar.

 Interaksi selama wawancara : Kontak mata kurang.

 Memori : Gangguan daya ingat jangka panjang.

VII. Pemeriksaan Fisik A. Keadaan umum

Pasien sadar, lemah dan kesulitan melakukan aktivitas sehingga pasien berbaring di tempat tidur dan aktivitasnya dibantu oleh keluarganya. B. Tanda-tanda vital

 Suhu tubuh : 37C

 Tekanan darah : 120/70 mmHg.

 Nadi : 60x/menit.

 Pernafasan : 30x/menit.

(4)

C. Pemeriksaan head to toe a. Kepala dan rambut

1. Bentuk : Oval dan simetris.

2. Ubun-ubun : Tepat di tengah dan tidak ada benjolan. 3. Kulit Kepala : Bersih dan tidak ada bekas trauma.

a. Rambut

1. Penyebaran rambut : Rambut rontok dan tidak merata.

2. Bau : Rambut tidak berbau.

3. Warna kulit : Sawo matang.

b. Wajah

1. Warna kulit : Sawo matang.

2. Struktur wajah : Merah muda dan lembam.

c. Mata

1. Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris. 2. Palpebra : Merah muda dan lembam.

3. Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva merah mudah, sclera putih 4. Pupil : Isokor, reflex terhadap cahaya.

5. Cornea dan iris : Bening.

6. Visus : Ketajaman penglihatan sudah mulai menurun.

7. Tekanan bola mata : Baik.

d. Hidung

1. Tulang hidung : Tulang hidung simetris dan tepat di medial. 2. Lubang hidung : Lubang hidung normal dan bersih.

3. Cuping hidung : Pernafasan menggunakan cuping hidung

e. Telinga

(5)

2. Ukuran telinga : Normal dan simetris kika. 3. Lubang telinga : Lubang telinga normal. 4. Ketajaman pendengaran : Sudah mulai berkurang.

f. Mulut dan faring

1. Keadaaan bibir : Kering, pucat dan simetris. 2. Keadaan gusi dan gigi : Keadaan gusi pucat dan gigi 25. 3. Keadaan lidah : Lidah kurang bersih dan pucat. 4. Orofaring : Pita suara baik.

g. Leher

1. Posisi trachea : Posisi trachea medial. 2. Thyroid : Tidak ada pembesaran.

3. Suara : Suara normal.

4. Kelenjer limfe : Tidak ada pembesaran. 5. Vena jugularis : Tidak ada distensi.

6. Denyut nadi karotis : Denyut teraba manun lemah.

h. Pemeriksaan integuman

1. Kebersihan : Kulit tampak kurang baik. 2. Kehangatan : Akral hangat.

3. Warna : Warna kulit sawo matang.

4. Turgor : Turgor kulit jelek, CRT> 2 dtk. 5. Kelembahan : Kelembaban kulit baik.

6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit.

i. Pemeriksaan payudara daan ketiak

1. Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan pemeriksaan. 2. Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan pemeriksaan. 3. Kondisi payudara dan putting : Tidak dilakukan pemeriksaan. 4. Produksi ASI : Tidak ada.

(6)

D. Pemeriksaan thoraks/dada

1. Inspeksi thoraks : Normal dan simetris.

2. Pernafasaan (frekuensi dan irama) : 30 kali/menit, irama tidak teratur. 3. Tanda kesulitan bernafas : Klien menggunakan pernafasan

cuping hidung dan takipnea.

E. Pemeriksaan paru

1. Palpasi getaran suara : Getaran dada klien normal.

2. Perkusi : Didapati suara resonam.

3. Auskultasi : Suara nafas vesikuler tidak ada suara tambahan.

Pemeriksaan jantung

1. Inspeksi : Tidak ada sianosis.

2. Palpasi : Pulsasi teraba.

3. Perkusi : Suara dullness saat perkusi.

4. Ausklutasi : Bunyi jantung normal.

F. Pemeriksan abdomen

1. Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan.

2. Auskultasi : Peristaltik usus 8-15x/menit.

3. Palpasi : Ada nyeri tekan pada area

suprapubis.

G. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

1. Genitalia (rambut pubis, lubang uretra) : Tidak ada kelainan.

2. Anus dan perineum : Tidak ada kelainan pada anus.

H. Sistem muskulokletal

1. Kesimetrisan otot : Simetris kika.

2. Pemeriksaan edema : Tidak terdapat edema. 3. Kekuatan otot : Kekuatan otot 4.

(7)

 Tingkat kesadaran GCS : 15

E : 4 V : 5 M : 6

 Nervus cranialis 1. Nervus olfaktorius/N I

Pasien dapat membedakan bau-bauan dengan jelas dan baik.

2. Nervus optikus/N II

Lapangan pandang klien sedikit mengalami9 gangguan visus mata terganggu pada jarak 2 meter.

3. Nervus okulomotorius/N III, Trochealis/N IV, Abdusen/N VI

Tidak terdapat edema pada kelopak mata, tidak terdapat hiperemi konjungtiva, kelopak mata tidak jatuh (pitos), reaksi pupil terhadap cahaya normal, ukuran mata kanan dan kiri normal, tidak ada tanda pendarahan, gerakan bola mata normal kesegala arah.

4. Nervus triggeminus/N V

Klien dapat merasakan dengan baik rasa raba di kulit wajah pada bagian maxilla dan mandibulla kiri dan kanan serta bagian frontal klien, klien bisa merasakan nyeri, sentuhan panas dan dingin serta getatan yang diberikan di kulit klien, reflek berkedip dan menutup mata normal, kekuatan otot masester dan temporalis kiri dan kanan baik, gerakkan mandibulla simetris.

5. Nervus fasialis/N VII

(8)

6. Nervus vestibulocochlearis/N VIII

Keseimbangan klien masih baik. Klien masih dapat berdiri dengan normal.

7. Nervus glossopharingeus/N IX, Vagus/N X

Gerakkan palatum dan vulva normal, palatum lunak dan sedikit trangkat, letak uvula ditengah, gag reflek pasien normal, gerakan menelan pasien baik dan vocal suara pasien jelas.

8. Nervus assesoris/N XII

Gerakan bahu tidak simetris kiri dan kanan, rentang gerak sendi servikal normal, kekuatan daya dorong di sisi bahu pasien baik, kekuatan otot.

9. Nervus hipoglosus/N VIII

Gerakan lidah pasien normal dan baik, kekuatan otot lidah sangat baik. a. Fungsi motorik

1. Cara berjalan

Tn. T mampu berjalan normal. 2. Romberg tes

Tn. R dapat berdiri tegak 3. Pronasi-supinasi tes

Pronasi tes klien tampak baik. Klien dapat melakukan posisi telungkup secara mandiri. Supinasi test klien tampak baik. Klien saat berbaring dapat meluruskan kakinya.

b. Fungsi sensosi

1. Identifikasi sentuhan ringan

Klien dapat menegtahui area kulit tubuhnya yang disentuh. 2. Test tajam-tumpul

Klien dapat mengidentifikasi barang tajam dan tumpul yang disentuhkan kekulitnya.

(9)

Klien dapat mengidentifikasi rasa panas dan dingin yang disentuhkan kekulitnya.

4. Test getaran

Klien dapat merasakan getaran dengan baik yang disentuhkan di area wajahnya.

c. Refleks

1. Reflek bisep

Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan kiri. 2. Reflek trisep

Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanak dan kiri. 3. Reflek pateler

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

4. Reflek tendon achiles

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

5. Reflek plantar

Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri.

VIII. Pola kebiasaan sehari-hari I. Pola makan dan minum

a. Frekuensi makan/hari : 3 kali/hari.

b. Nafsu makan : Berkurang.

c. Nyeri ulu hati : Tidak ada nyeri ulu hati.

d. Alergi : Tidak ada alergi.

e. Mual dan muntah : Pagi, siang dan malam.

f. Waktu pemberian makan : 1 piring nasi dan makanan padat. g. Jumlah dan jenis makanan : Nafsu makan berkurang dan tidak

(10)

II. Perawatan diri

1. Kebersihan tubuh : Klien tampak bersih.

2. Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut klien tampak bersih. 3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan tampak kotor

III. Pola kegiatan/aktivitas

a. Klien kadang dimandikan oleh keluarga di atas tempat tidur, makan sendiri, eliminasi dilakukan secara mandiri dang anti pakaian dilakukan secara sendiri.

b. Klien mengatakan masih melaksanakan sholat, namun untuk sholat jum’at klien tidak dapat melakukan dikarenakan klien kesulitan untuk berjalan terlalu jauh.

IV. Pola eliminasi 1. BAB

a. Pola BAB : Teratur 2x/hari. b. Karakter feses : Lembek.

c. Riwayat pendarahan : Tidak ada riwayat pendarahan d. BAB terakhir : 17 Mei 2015.

Referensi

Dokumen terkait

KD: Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan, reseptif dan produktif dalam segala aspek. komunikatifnya (linguistik,wacana,sosiolinguistik

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya

Diinformasikan Kepada Bapak/Ibu Dosen Peneliti Universitas Andalas yang telah selesai melakukan Unggah Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di SIMLITABMAS, agar segera

While the international standard CityGML (City Geography Mark- up Language) allows us to store terrains as TINs (with and with- out constraints) (OGC, 2012), we argue in this paper

dengan ini Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti telah menetapkan jadwal bagi Perguruan Tinggi PTN dan PTS

Six metrics are investigated in this study: Mean number of ver- tices/edges/faces per building (Metrics 1, 2 and 3); Mean number of vertices per face (4); Frequency distribution of

Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOO

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W4, 2015 International Conference on Unmanned Aerial Vehicles