• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE COMPARISON OF STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL AND DIRECT INSTRUCTION MODEL IN TOPIC HEATAND TEMPERATURE AT YEAR X SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI ACADEMIC YEAR2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "THE COMPARISON OF STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL AND DIRECT INSTRUCTION MODEL IN TOPIC HEATAND TEMPERATURE AT YEAR X SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI ACADEMIC YEAR2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

DAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK ENERGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUAN

T.A 2012/2013

Oleh : Hartono Siregar NIM 071244210057

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Hartono Siregar dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1989. Ayah

bernama Amir Siregar dan Ibu bernama Mariaty Sirait. Pada tahun 1995, penulis

masuk SD Negeri No. 173682 Siregar dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun

2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Uluan dan lulus pada tahun

2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Balige dan

lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Universitas Negeri

Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konvensional Pada Materi Pokok Energi

di Kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013”. Adapun skripsi ini disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Drs. Manter Sihotang selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs.Rahmatsyah, M.Si, Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si, dan Ibu Dr. Derlina,

M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd,

selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi

penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan

FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dasma

Manurung S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Uluan, Bapak Romulu

Maunurung S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

(5)

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Amir Siregar

dan Ibunda tercinta Maryati Sirait yang terus memberikan motivasi dan doa serta

kasih sayang yang tak pernah henti, serta sanak keluarga yang senantiasa

memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan

studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis Candra Hutagalung, Andil Siregar,

SP.d, Balduin Nainggolan, SP.d, Sanny Silaban, SP.d, serta sahabat-sahabat

lainnya tak bisa disebutkan satu persatu atas motivasi dan dukungannya. Terakhir

penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah menjadi

penyemangat bagi penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memrperkaya khasanah ilmu pendidikan

Medan, 2013

Penulis,

(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK ENERGI

DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUAN T.A 2012/2013

Hartono Siregar (071244210057)

ABSTRAK

Model pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok energi di kelas VIII SMP N 2 Uluan T.A 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Uluan yang terdiri dari dua kelas. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIII-1 dengan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas VIII-2 dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 pilihan sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel.

(7)
[image:7.595.85.518.135.625.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Energi Potensial Berhubungan dengan Gaya Tarik Bumi 20 Gambar 2.2 Energi Kinetik yang Dimiliki oleh Suatu Benda Karena

Geraknya 21

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 32

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan

tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan

memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat,

namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau

efek yang sesuai dengan proses yang dilalui. Sesuai dengan Undang-undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada pasal 1 ayat 1

menyatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Memasuki abad ke-21 ini, keadaan sumber daya manusia Indonesia tidak

kompetitif. Menurut catatan Human Development Report tahun 2003 versi UNDP,

peringkat HDI (Human Development Index) atau kualitas sumber daya manusia

Indonesia berada di urutan 112. Indonesia jauh di bawah Filipina yang berada

pada urutan 85, Thailand pada urutan 74 , Malaysia pada urutan 58, Brunei pada

urutan 31, Korea Selatan pada urutan 30 dan Singapura berada pada urutan 28.

Melihat kenyataan tersebut berarti ada yang harus dibenahi dalam sumber daya

manusia Indonesia. Salah satu yang mempengaruhi rendahnya sumber daya

manusia adalah faktor pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia dianggap

belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing dengan

dunia luar. Sehingga harus ada pembaharuan dalam bidang pendidikan.

Menurut Gunawan (2006:165), guru harus dapat menjadi fasilitator dan

(9)

zaman. Selanjutnya Raka Joni (dalam Gulo 2002:26), guru bertanggung jawab

atas terciptanya hasil belajar yang diinginkan. Apabila guru dapat menerapkan

kedua peran tersebut maka kegiatan belajar mengajar akan terasa menyenangkan

dan bermakna bagi siswa. Hal ini juga seharusnya berlaku untuk mata pelajaran

fisika.

Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang

mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi didalamnya. Pelajaran fisika

bukanlah mata pelajaran yang hanya Menuntut kemampuan menghafal

rumus-rumus yang diberikan, tetapi juga harus terampil dalam pengaktualisasiannya

dalam menyelesaikan permasalahan fisika di lingkungannya. Hal ini ditekankan

untuk meningkatkan kompetensi siswa untuk berpikir kritis dan sistematis dalam

memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar

tentang fisika. Namun kenyataannya dari pengalaman penulis ketika

melaksanakan PPLT di SMP Negeri 1 Babalan, mata pelajaran fisika dianggap

pelajaran yang sulit dan membosankan karena banyak perhitungan dan saling

berkaitan antara pokok bahasan yang satu dengan yang lainnya sehingga hal ini

mengakibatkan siswa kurang berminat mempelajari fisika dan hasil belajar siswa

rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Uluan

diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kelas VIII kurang memuaskan. Dari

data diketahui bahwa hasil ujian harian siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Uluan

hanya memperoleh nilai rata-rata 5,00 untuk mata pelajaran IPA, nilai ini masih

berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sebesar

6,50 (Sumber : Daftar Nilai UJian Harian SMP Negeri 2 Uluan).

Faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa tersebut adalah

guru jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan dan

kurang bervariasi. Guru hanya menerangkan di depan kelas dan siswa hanya

mendengar dan mencatat, pembelajaran hanya memfokuskan

(10)

dasar, hubungan fisika dengan kehidupan sehari-hari, dan masalah-masalah fisika

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menganggap pelajaran fisika

termasuk pelajaran yang susah dan sulit dimengerti.

Permasalahan di atas perlu diupayakan penanggulangannya yaitu dengan

mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan mengupayakan siswa aktif sehingga dalam belajar siswa tidak

hanya menerima apa yang disampaikan guru saat proses belajar mengajar

berlangsung dan agar siswa dapat memahami konsep fisika yang sebenarnya dan

tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah.

Model Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan

siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah

sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan

masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan

masalah. Model pembelajaran berbasis masalah juga merupakan suatu model

pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan

penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata

dari permasalahan yang nyata.

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah yang disesuaikan

dengan materi pokok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti yang

dilakukan oleh Habibah (2010:64) menyimpulkan ada perbedaan yang signifikan

hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan pengukuran di kelas VII SMP

Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

hasil belajar siswa yang diperoleh pada kelas eksperimen sebesar 71,28 lebih

(11)

Pada penelitian sebelumnya langkah-langkah dari model pembelajaran

berbasis masalah sudah dilakukan sebagaimana yang ditekankan dalam model

tersebut, namun peneliti masih mengalami kendala yang bisa membuat hasil

penelitian kurang maksimal. Kendala tersebut adalah keterbatasan peneliti dalam

mengalokasikan waktu pada saat siswa mengajukan hasil diskusi sehingga tidak

semua kelompok dapat menyajikan hasil diskusi . Kurangnya pengalaman peneliti

dalam mengelola kelas sehingga kondisi siswa yang ribut menyebabkan penelitian

menjadi kurang efisien.

Untuk mengatasi hal ini supaya tidak terulang kembali peneliti harus dapat

memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dan benar-benar

dapat menyesuaikan alokasi waktu yang ada dengan rencana pembelajaran yang

dibuat. Selain itu, juga melibatkan guru dalam penelitian agar siswa benar-benar

aktif dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Konvensional Pada Materi Pokok Energi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada bidang studi fisika kurang memuaskan

2. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika

3. Kurangnya keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi

5. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centre)

6. Pembelajaran yang berorientasi pada hafalan tanpa memahami konsep

(12)

1.3 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah dan keterbatasan kemampuan peneliti

maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :

1. Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok

Energi

2. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A

2012/2013

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan model pembelajaran

berbasis masalah pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2

Uluan T.A 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan

T.A 2012/2013?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan model

pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok

Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dibelajarkan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok Energi di kelas VIII

(13)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dibelajarkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan

T.A 2012/2013.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan model pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional

pada materi pokok Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A

2012/2013?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu siswa dalam pembelajaran fisika

dan untuk meningkatkan hasil belajar fisika khususnya pokok bahasan

Energi.

2. Bagi guru, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model

pembelajaran yang ingin diterapkan dalam menyajikan suatu

pembelajaran.

3. Bagi peneliti, dapat menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru

untuk menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan metode

konvensional pada materi energi sebelum diberikan perlakuan berada di

bawah KKM dimana rata-rata pretest sebesar 30,67 dan setelah diberi

perlakuan nilai siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata postest

siswa sebesar 56,00.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah

pada materi energi sebelum diberi perlakuan berada dibawah KKM

dimana rata-rata pretest sebesar 34,29 dan setelah diberikan perlakuan

nilai siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata postest siswa

sebesar 70,48.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan model

pembelajaran berbasis masalah dengan konvensional pada materi pokok

Energi di kelas VIII SMP Negeri 2 Uluan T.A 2012/2013 dengan thitung >

(15)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka diberikan

beberapa saran antara lain:

1. Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya membutuhkan waktu

yang lama agar semua siswa dapat menampilkan hasil diskusi, oleh karena

itu kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran berbasis masalah lebih lanjut, disarankan untuk lebih

memperhatikan efisensi waktu sehingga semua siswa bisa

mempersentasikan hasil diskusinya.

2. Siswa yang pintar cenderung menguasai jalannya diskusi sehingga siswa

kurang pintar kurang memiliki kesempatan untuk mengeluarkan

pendapatnya, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya disarankan

sebaiknya siswa yang berkemampuan kurang ditunjuk untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya supaya berkesempatan

melatih kemampuannya untuk terampil berbicara dan mengeluarkan

pendapat.

3. Pembentukan kelompok terkadang sedikit lebih lama karena ada beberapa

siswa yang sulit diatur, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya

diharapkan agar melibatkan guru sehingga siswa lebih mudah diatur dan

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, UNIMED, Medan.

Gulo, W., (2002)., Strategi Belajar Mengajar, PT.Gramedia, Jakarta.

Gunawan, Adi W, (2006), genius Learning Strategy, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Habibah, U, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Model Pembelajaran Langsung Pada materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Di Kelas VII Semester I SMP Swasta Ali Imron Medan T.P. 2010/2011, Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.

Mikrajuddin., (2006), IPA Terpadu SMP dan MTs, Esis, Jakarta.

Kamajaya., (2007), Cerdas Belajar Fisika, Grafindo Media Pratama, Bandung.

Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., (2001), Interakasi & Motivasi Belajar Mengajar, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono., (2007), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sumarwan,dkk., (2007), IPA SMP untuk Kelas VII, Erlangga, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

[r]

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Undenwiting Treaty & Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty & Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Pembuatan GO dilakukan dengan metode Hummer yang dimodifikasi menggunakan bahan dasar grafit dari limbah baterai primer Zink-Karbonb. Analisis hasil sintesis dibandingkan dengan

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

trabert dalam mengurangi nyeri kronik di lutut pada usia lanjut. Bagi institusi