• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN KONENSIONAL PADA MATERI POKOK OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 NAMORAMB T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN KONENSIONAL PADA MATERI POKOK OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 1 NAMORAMB T.P 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Eva Agustin NIM 409121024

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas curahan nikmat

dan karunia-Nya hingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan

yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Konensional pada Materi Pokok Objek IPA dan Pengamatannya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namoramb T.P 2014/2015.” Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jurusan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.

Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, dan Ibu Dr.

Derlina, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan

saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Terkhusus kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran serta dukungan

moril mulai dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika UNIMED, kepada Bapak

Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Prof. Drs.

Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga

penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Bonser Aritonang selaku kepala sekolah di

SMP Negeri 1 Namorambe, kepada Bapak Djasa Sembiring selaku guru bidang

studi IPA yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah

tersebut, beserta seluruh guru dan staf SMP Negeri 1 Namorambe.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang

senanatiasa mengiringi perjalanan penulis. Ayahanda tercinta Raja Nangkih

Surbakti dan Ibunda Murni Tarigan, S.Pd selaku orang tua yang telah

membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih untuk cinta dan

(4)

bagi panulis untuk tidak penah berhenti berjuang. Terima kasih juga atas motivasi

dari Kakanda Rani Asrida Surbakti, AMd dan Ananda Andika Paska Putra.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tua sebagai tanda terima kasih yang

terdalam.

Secara khusus penulis sampaikan terimakasih kepada para praktisi, yaitu

Bapak Ir. Dahlan Pardede, Bapak Parasian Nainggolan, S.Pd, Bapak Drs.

Arifuddin, M.Si atas dukungan moral di dalam hal pelaksanaan penelitian dan

penulisan skripsi ini. Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan, keluarga

besar Fisika Dik A 2009, teman-teman PPL di SMP Negeri 3 Pematang Siantar

tahun 2012 yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu dan teman terdekat

saya Wenny Saragih, Am.Keb, SKM, penulis ucapkan terima kasih untuk

kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu indah.

Layaknya pepatah “Tidak ada gading yang tak retak.” Penulis menyadari

bahwa masih begitu banyak kekurangan pada skripsi ini, baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini memberi manfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.

Medan, Desember 2014 Penulis,

(5)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN

KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA DI KELAS VII SEMESTER I

SMP NEGERI 1 NAMORAMBE T.P 2014/2015

Eva Agustin (409121024)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran problem based learning dengan konvensional pada pada materi pokok objek IPA dan pengamatannya di kelas VII semester I SMP Negeri 1 Namorambe T.P. 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namorambe yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan caraclusterrandom sampling terdiri dari 2 kelas, yaitu VII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar berbentuk soal pilihan berganda sebanyak 20 soal.

(6)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 7

2.1.3 Model Pembelajaran 8

(7)

BAB III. METODE PENELITIAN 24 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24 3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 24 3.2.1 . Populasi Penelitian 24

3.2.2. Sampel Penelitian 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.4. Instrumen Penelitian 24

3.4.1. Instrumen I Tenang Tes Hasil Belajar (Ranah Kognitif) 25 3.4.2. Instrumen II Tentang Aktivitas Siswa 26 3.5. Jenis Dan Desain Penelitian 28

3.5.1. Jenis Penelitian 28

3.5.2. Desain Penelitian 28

3.6. Prosedur Penelitian 29

3.7. Teknik Pengumpulan Data 30

3.7.1. Pretest 30

3.7.2. Postest 30

3.8. Teknik Analisis Data 30

3.8.1. Untuk Mementukan Mean 30 3.8.2. Untuk Mementukan Simpangan Baku 30

3.8.3. Uji Normalitas 31

3.8.4. Uji Homogenitas Varians 31 3.8.5. Uji Hipotesis (Uji t ) 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35

4.1. Hasil Penelitian 35

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 35 4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 35 4.1.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36 4.1.2. Pengujian Analisi Data 38 4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretes 38 4.1.2.2. Uji Homogenitas Data Pretes 38 4.1.2.3. Uji Hipotesis Data Pretes 39 4.1.2.4. Uji Normalitas Data Postes 40` 4.1.2.5. Uji Hipotesis Data Postes 40

4.1.3. Observasi 41

4.2. Pembahasan 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1. Kesimpulan 59

5.2. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61

(8)

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 12

Tabel 2.2. Awalan Satuan (Dalam SI) 16

Tabel 2.3. Besaran Pokok dan Satuannya (Dalam Sistem SI) 19

Tabel 3.1. Spesifikasi Materi Objek IPA dan Pengamatannya 25

Table 3.2 Kriteria Kemampuan Siswa 26

Tabel 3.3. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 27

Tabel 3.4. Two-Group Pretest-Postest Design 28

Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38

Tabel 4.2. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 39

Tabel 4.3. Uji t Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.5. Uji t Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.6. Rekapitulasi Data Pretes, Aktivitas, dan Postes Siswa Kelas

Eksperimen Perindividu 42

Tabel 4.7. Interval Aktivitas Siswa 43

Tabel 4.8 Kriteria Kemampuan Kognitif Postes Siswa 46

(9)

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar Halaman

Gambar 2.1 Pengukuran dengan Menggunakan Panjang Tangan 15

Gambar 2.2 Mistar 16

Gambar 2.3 Berbagai Alat Ukur Panjang 17

Gambar 2.4 Neraca Lengan 18

Gambar 2.5 Neraca Pegas 18

Gambar 2.6 Berbagai Alat Ukur Waktu 18

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 36

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 36

Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 37

Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 37

Gambar 4.5 Diagram Batang Kategori Pencapaian Siswa Mulai dari

Pretes, Aktivitas, Hingga Postes 44

Gambar 4.6 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, dan Postes Berdasarkan

Nomor Urutan Siswa 56

Gambar 4.7 Grafik Nilai Pretes dan Postes Siswa Berdasarkan

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran Halaman

Lampiran 1 RPP I 63

Lampiran 2 RPP II 76

Lampiran 3 RPP III 90

Lampiran 4 LKS 1 103

Lampiran 5 LKS 2 108

Lampiran 6 LKS 3 114

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 119

Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar 129

Lampiran 9 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 134

Lampiran 10 Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa 135

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 144

Lampiran 12 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 147

Lampiran 13 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 149

Lampiran 14 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperien 151

Lampiran 15 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 153

Lampiran 16 Rekapitulasi Data Hasil Belajar 155

Lampiran 17 Perhitungan Statstik Dasar 159

Lampiran 18 Uji Normalitas 166

Lampiran 19 Uji Homogenitas 171

Lampiran 20 Uji Hipotesis 173

Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 179

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 180

Lampiran 23 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 181

Lampiran 24 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi F 182

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan bersifat

dinamis mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat.

Pendidikan diharapkan dapat menciptakan manusia yang berkualitas dan

berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan akan terjadi proses

pendewasaan diri sendiri sehingga didalam proses pengambilan keputusan

terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab

yang besar. Dengan kata lain pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan

berkembang sebagai pribadi yang utuh. Maju-mundurnya proses pengembangan

suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa

itu sendiri. Oleh sebab itu, pengembangan sektor pendidikan harus menjadi

prioritas.

”Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah

masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk

memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran science, tidak dapat mengembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi

pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses

pembelajaran di dalam kelas.”(Sanjaya, 2010:1)

Berbicara tentang masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di

Indonesia, wujud permasalahan yang paling nyata dapat dilihat dari lemahnya

kemampuan peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari persentase ketidaklulusan

peserta yang mengikuti UN (Ujian Nasional). Berdasarkan Surat Pengumuman

(12)

ketidaklulusan UN jenjang SMP/MTs/SMP terbuka tahun pelajaran 2011/2012

mencapai 0,13 persen atau 309 siswa dari 242.491 jumlah peserta yang mengikuti

UN. Berdasarkan laporan Ketua UN Sumut, Henry Siregar di Kantor Dinas

Pendidikan Sumut. Peserta yang tidak lulus tersebar di 23 kabupaten/kota di

Sumut, salah satunya Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah siswa yang tidak

lulus sebanyak 50 orang (0,20%).(http://www.waspada.co.id//)

Persentase ketidaklulusan UN jenjang SMP/MTs/SMPT tahun 2013/2014

menunjukkan bahwa Kabupaten Deli Serdang merupakan kabupaten yang

memiliki angka ketidaklulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMP 2014 di Sumut

terbanyak. Malalui daftar kabupaten kota jenjang SMP/MTs/SMPT berdasarkan

jumlah nilai UN yang dirilis oleh Dinas Pendidikan Sumut menyebutkan, dari

26.880 jumlah peserta UN SMP di Kabupaten Deli Serdang, sebanyak 73 siswa

yang tidak lulus.( http://medanbisnisdaily.com)

Berdasarkan persebaran jumlah peserta yang tidak lulus UN jenjang

SMP/MTs/SMP terbuka. Kabupaten Deli Serdang merupakan kabupaten yang

dari tahun ketahun memiliki tingkat ketidakkelulusan peserta UN terbanayak. Hal

ini dapat menjadi gambaran bahwa tingkat kemampuan siswa untuk jenjang

SMP/MTs/SMP terbuka di Kabupaten Deli Serdang masih rendah. Dengan

demikian, perlu diadakan pengawasan dan perhatian khusus untuk kabupaten

tersebut. Untuk melihat penyebab terjadinya masalah tingginya tingkat

ketidaklulusan peserta UN dan agar dapat mencari sosuli yang tetpat.

IPA adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMP dan

merupakan bagian dari mata pelajaran yang diuji dalam UN. IPA merupakan

pelajaran yang membutuhkan pemahaman, pemikiran, dan analisis yang

kompleks. Jika pada saat proses mengajar guru hanya menggunakan metode

ceramah tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan variasi

lainnya. Maka siswa cenderung pasif dan tidak memiliki minat untuk belajar,

akibatnya siswa hanya akan menunggu sajian yang diberikan guru. Kondisi ini

terkadang menjadikan siswa malas untuk belajar, merasa jenuh, dan berharap agar

proses belajar cepat selesai begitu saja tanpa perduli apa yang dipelajari pada hari

(13)

Berdasarkan hasil observasi terhadap 34 orang siswa yang berada dalam

satu kelas di SMP N 1 Namorambe yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret

2013, dengan menggunakan angket siswa. Diperoleh informasi bahwasannya,

siswa yang menggemari mata pelajaran IPA sebanyak 5 orang atau 14, 6 %; siswa

yang mengatakan IPA sulit dan kurang menarik sebanyak 19 orang atau 55, 9%;

dan siswa yang mengatakan IPA mudah dan menyenangkan sebanyak 10 orang

atau 29,4%. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap guru mata

pelajaran IPA Terpadu, dengan menggunakan angket. Diperoleh informasi

bahwasannya jumlah siswa yang menyukai mata pelajaran IPA adalah (11-30)%.

Sedangkan berdasarkan wawancara yang dilakukan. Diketahui bahwa nilai

rata-rata yang diperoleh siswa untuk mata pelajaran IPA adalah 50, sementara KKM

yang ditetapkan sekolah adalah 68. Kurangnya minat dan perhatian siswa dan juga

sulitnya menanamkan konsep pada siswa adalah kendala lain yang dihadapi saat

PBM berlangsung.

Berdasarkan masalah yang melatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa

untuk mata pelajaran IPA. Peneliti menyarankan model pembelajran Problem

Based Learning(PBL). Model ini telah diteliti sebelumnya oleh, Lusiana Siagian

(2009) di SMPN 2 Rantau Utara pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh

nilai pretes kelas eksperimen adalah 4,197 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah

4,132. Kemudian melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran

berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada

kelas kontrol, diperoleh hasil postes kelas eksperimen 7,54 dan nilai rata-rata

kelas kontrol 6,12. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah

terhadap hasil belajar siswa.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model yang

menantang siswa untuk mencari solusi suatu masalah dari dunia nyata yang dapat

diselesaikan secara berkelompok. Manfaat penggunaan PBL dapat meningkatkan

pembelajaran otonom, berpikir kritis, pemecahan masalah dan keahlian dalam

(14)

Pembelajaran Problem Based Learning menuntut siswa untuk melakukan

pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi

sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari

permasalahan yang ada. PembelajaranProblem Based Learningmengorientasikan

siswa kepada masalah, multi disiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan

menghasilkan karya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin melihat bagaimana

perbedaan pengaruh pemberian model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) bila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil

belajar siswa. Dalam hal ini peneliti memilih materi pembelajaran objek IPA dan

pengamatannya. Dengan demikian penelitian ini dirumuskan dengan judul

“Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Konvensional pada Materi Pokok Objek IPA dan Pengamatannya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namorambe T.P 2014/2015''

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

diperoleh bahwa :

1. Rendahnya minat siswa pada mata pelajaran IPA

2. Kurangnya pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

4. Situasi pembelajaran yang masih berfokus pada guru sebagai sumber

utama pengetahuan.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan

biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe

(15)

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning

(PBL) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

3. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai

pengamatan aktivitas pada materi pokok Objek IPA dan Pengamatannya.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe yang

dibelajarkan dengan model pembelajaranProblem Based Learning(PBL)?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe yang

dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional?

3. Bagaimana aktivitas siswa saat dibelajarkan dengan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII Semester I di SMP N 1 Namorambe?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA

dan Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe setelah

dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL)

dan pembelajaran konvensional?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan

2. Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe setelah

(16)

3. Untuk Mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe setelah

dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa saat dibelajarkan dengan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Objek

IPA dan Pengamatannya di kelas VII Semester I di SMP N 1 Namorambe.

5. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi pokok Objek

IPA dan Pengamatannya di kelas VII semester I SMP N 1 Namorambe

setelah dibelajarkan dengan model pembelajaranProblem Based Learning

(PBL) dan pembelajaran konvensional.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas dapat diperoleh manfaat

penelitian, yaitu:

1. Sebagai bahan informasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2. Sebagai alternatif penggunaan model pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian

sejenis.

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari pemahaman yang meluas, maka peneliti perlu

memberikan defenisi operasional terhadap judul penelitian ini. Adapun defenisi

operasionalnya sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran

yang dirancang untuk melibatkan siswa secara langsung belajar dan

mencari dan menemukan sendiri pemecahan dari suatu permasalahan

secara sistematis, logis, kritis, analitis dengan penuh percaya diri.

3. Hasil belajar yang akan dicapai, didalamnya memuat seperangkat

kompetensi dari hasil belajar siswa yang menjelaskan tentang

keterampilan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan Pengamatannya di

kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namorambe T.P 2014 /2015 yang

dibelajarkan dengan model pembelajaranProblem Based Learning (PBL)

memiliki rata-rata sebesar 76,42

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan Pengamatannya di

kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namoramb e T.P 2014 /2015 yang

dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata sebesar

73,42

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namorambe T.P

2014 /2015 yang dibelajarkan dengan model pembelajaranProblem Based

Learning (PBL), pertemuan I diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 55,91%

tergolong dalam kategori cukup aktif, pada pertemuan II terjadi

peningkatan aktivitas siswa menjadi 66,18% tergolong kategori aktif, dan

pada pertemuan III juga terjadi peningkatan aktivitas siswa menjadi

71,42% tergolong kategori aktif.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh

t

hitung<

t

tabel

(1,488<1,9974),maka Hoditerima dan Ha ditolak, dengan kata lain bahwa

tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaranProblem Based Learning (PBL)

dan pembelajaran konvensional pada materi pokok Objek IPA dan

Pengamatannya di kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Namorambe T.P

(18)

5.2. Saran

Kepada peneliti selanjutnya, yang ingin menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) agar lebih memberikan perhatian dan bimbingan

yang lebih kepada sebagian siswa yang kurang aktif dengan menuntun cara

berfikirnya kearah penyelesaian permasalahan. Karena indikator aktivitas dan

jumlah siswa yang akan diobservasi banyak, maka supaya lebih efektif sebaiknya

peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah observer yaitu satu observer untuk

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Alfatah, A., dkk, (2011), Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika SMP, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Apriono, Djoko., (2011),Problem Based Learning (PBL): Defenisi, Karakteristik, dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1: 11-17

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Edisi ketujuh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan

Hamdani, (2011),Strategi Belajar Mengajar, CV Pustaka Setia, Bandung.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013), Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII,Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Lestari, N. N., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar fisiska Bagi siswa Kelas VII SMP. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran program Pasca Sarjana UNDIKSHA: 1-21

Sadia, I Wayan., (2007), Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Cycle Learning Dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1: 171-182

Sadirman, A.M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2012), Supervisi Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

(20)

Setyorini, dkk., (2011), Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (JPFI)

Siagian, L., (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konevensional pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMPN 2 Rantau Utara T.A. 2008/2009, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Slameto, (2007), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005),Metoda Statistika,Tarsito, Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wena, Made., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara, Jakarta

Widyastuti, I., (2012), Tingkat Ketidaklulusan UN SMP Meningkat, http://www.waspada.co.id.

Gambar

4. Berdasarkanhasilperhitunganujitdiperolehthitung<ttabel(1,488<1,9974), maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain bahwa

Referensi

Dokumen terkait

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kampung Samin Klopoduwur dimana terdapat Komunitas Wong Sikep yang memilki budaya unik berpotensi menjadi wisata unggulan di

Berdasarkan kualitas fisik, penurunan nilai water holding capacity daging yang disimpan dalam plastik polipropilen rigid kedap udara (nilai koefisien regresi -0.36 sampai

[r]

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi