• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Nurhayani Siregar NIM 4113331031

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Student

Teams Achivement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia Nurhayani Siregar (NIM 4113331031)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) kelas eksperimen I dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) kelas eksperimen II pada materi Tata Nama Senyawa Kimia, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X IPA SMAN 11 Medan, yang berjumlah 8 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak (Random Sampling), satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas lagi sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel = 0,6661. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen memiliki rata – rata nilai pretest 30,17 + 6,36 dan post-tes 79,67 + 10,25 dengan rata – rata gain sebesar 0,71. Sedangkan siswa pada kelas Kontrol memiliki rata – rata nilai pretest 27,33 + 6,79 dan post-tes 73,33 + 8,94 dengan rata – rata gain sebesar 0,63. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dari data hasil belajar dan diperoleh thitung= 2,556 sedangkan ttabel = 2,0021 untuk α = 0,05 dan db = 58, sehingga thitung>ttabel. maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team Achievement Division (STAD) yaitu sebesar 8%.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ayi Darmana, M.Si, Dr. Mahmud, M.Sc, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Jamalun Purba, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi selaku guru kimia di SMA Negeri 11 Medan, yang telah membantu dan memberikan banyak Ilmu kepada penulis selama proses Penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua saya yaitu Ayahanda Alm. Zulpan Yusuf Siregar, sosok yang selalu penulis rindukan dan Ibunda tersayang Rosidah Siregar, Perempuan luar biasa yang tiada henti selalu mendoakan dengan penuh cinta dan kasih,

(5)

penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Teti, dan Ibu Ni yang telah menjaga penulis selama menjalani Studi di UNIMED.

Teristimewa Penulis ucapkan Terimakasih buat abang-abangku tersayang Ahmad Yani Siregar, Sahnial Siregar, S.Pd. Adikku tersayang Isnani Siregar, Dan kakakku tersayang Ummi Hanni Nasution yang telah banyak memberikan dukungan baik Materi, Motivasi, Semangat dan Kasih sayang kepada penulis. Terimakasih Penulis sampaikan kepada Alm.Mulia Harahap, Edi Syahputra dan Salman Hasibuan yang selalu memberikan canda dan tawa.

Terimakasih juga disampaikan kepada 3 sahabat terbaikku: Fatimah Khaerani Siregar, Khairani Harahap, dan Siti Aminah, yang telah memberikan warna dan bersedia menjadi bagian dari cerita manis dan pahit penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, dan selalu menghadirkan canda, tawa saat kita bersama, memberikan motivasi, memberi saran. Banyak hal yang kita lalui bersama, kelak kita kan menjadi kenangan manis untuk masa yang akan datang. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan, Laura Valentina Simanjuntak, Ida Fitriyani (pipit), Agus Heriyana, Frensi Hasanah, Pitri Adelina, Zuliah Isnaini dan teman-teman Kimia Ekstensi 2011 yang telah menjadi semangat, motivasi, dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,seperti kata pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak”begitu juga dengan isi dari tulisan ini, masih perlu banyak perbaikan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan, Khususnya dalam bidang Kimia.

Medan, Januari 2016 Penulis

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ayi Darmana, M.Si, Dr. Mahmud, M.Sc, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Jamalun Purba, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi selaku guru kimia di SMA Negeri 11 Medan, yang telah membantu dan memberikan banyak Ilmu kepada penulis selama proses Penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua saya yaitu Ayahanda Alm. Zulpan Yusuf Siregar, sosok yang selalu penulis rindukan dan Ibunda tersayang Rosidah Siregar, Perempuan luar biasa yang tiada henti selalu mendoakan dengan penuh cinta dan kasih,

(7)

penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Teti, dan Ibu Ni yang telah menjaga penulis selama menjalani Studi di UNIMED.

Teristimewa Penulis ucapkan Terimakasih buat abang-abangku tersayang Ahmad Yani Siregar, Sahnial Siregar, S.Pd. Adikku tersayang Isnani Siregar, Dan kakakku tersayang Ummi Hanni Nasution yang telah banyak memberikan dukungan baik Materi, Motivasi, Semangat dan Kasih sayang kepada penulis. Terimakasih Penulis sampaikan kepada Alm.Mulia Harahap, Edi Syahputra dan Salman Hasibuan yang selalu memberikan canda dan tawa.

Terimakasih juga disampaikan kepada 3 sahabat terbaikku: Fatimah Khaerani Siregar, Khairani Harahap, dan Siti Aminah, yang telah memberikan warna dan bersedia menjadi bagian dari cerita manis dan pahit penulis selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, dan selalu menghadirkan canda, tawa saat kita bersama, memberikan motivasi, memberi saran. Banyak hal yang kita lalui bersama, kelak kita kan menjadi kenangan manis untuk masa yang akan datang. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan, Laura Valentina Simanjuntak, Ida Fitriyani (pipit), Agus Heriyana, Frensi Hasanah, Pitri Adelina, Zuliah Isnaini dan teman-teman Kimia Ekstensi 2011 yang telah menjadi semangat, motivasi, dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,seperti kata pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak”begitu juga dengan isi dari tulisan ini, masih perlu banyak perbaikan untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan, Khususnya dalam bidang Kimia.

Medan, Januari 2016 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Tinjaun Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar Kimia 8

2.2. Model Pembelajaran 10

2.2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 11 2.2.2 Model Pembelajaran Student Team Achievement Division 16

2.3. Materi Tata Nama Senyawa 20

2.3.1 Penamaan Senyawa Ionik 20

2.3.2 Penamaan Senyawa Poliatomik 21

2.3.3 Penamaan kelompok Anion Okso 22

2.3.4 Penamaan senyawa Hidrat 23

2.3.5 Penamaan Senyawa Asam 24

2.3.6 Penamaan Senyawa Basa 25

2.3.7 Penamaan Senyawa Kovalen Biner 25

2.3.8 Penamaan Senyawa Hidrokarbon 25

2.3.9 Tata Nama IUPAC Berdasarkan Bilangan Oksidasi 27

2.4. Kerangka Berpikir 29

2.5. Hipotesis 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

(9)

3.2.2 Sampel 31

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 31

3.3.1 Variabel Penelitian 31

3.3.2 Instrumen Penelitian 32

3.4. Desain/ Rancangan Penelitian 36

3.5. Teknik Pengumpulan Data 37

3.6. Prosedur Penelitian 39

3.7. Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Hasil Penelitian 44

4.1.1.Analisis Instrumen Penelitian 44

4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes 44

4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes 45

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 45

4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes 45

4.1.1.5. Distruktor 46

4.1.2. Data Hasil Penelitian 46

4.2. Analisis Data Penelitian 47

4.2.1. Uji Normalitas Data 48

4.2.2. Uji Homogenitas Data 49

4.3. Analisa Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 50

4.3.1. Normalitas Data Gain 50

4.3.2. Homogenitas Data Gain 50

4.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 51

4.4. Pengujian Hipotesis 52

4.5. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 53

4.6. Sikap Kerjasama Siswa 56

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 63

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 63

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Pendekatan Project-Based Science yang Serupa

dengan PBL 14

Gambar 3.1. Gambar Flow Chart Prosedur Penelitian 39 Gambar 4.1. Diagram Hasil Rata-rata Pretest dan Postest Sampel 47 Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 52 Gambar 4.3. Diagram Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 54 Gambar 4.4. Diagram Perbedaan Rata-rata Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa 55

Gambar 4.5. Diagram Rata-Rata Kerjasama Siswa 57

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Table 2.1. Sintak model pembelajaran Berbasis Masalah 15 Tabel 2.2. Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 18 Table 2.3. Beberapa ion-ion mengikuti penamaan IUPAC dan Trivial 21

Tabel 2.4. beberapa ion poliatomik (kation) 22

Tabel 2.5. beberapa ion poliatomik (anion) 22

Tabel 2.6. Penamaan Kelompok Anion Oksihalogen 23

Tabel 2.7. Penamaan Awalan Latin 24

Tabel 2.8. Penulisan Rumus Senyawa Hidrokarbon 26

Tabel 2.9. Rumus dan Nama Senyawa Biner Menurut Aturan IUPAC 27

Tabel 3.2. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes 34

Tabel 3.3. Pretest-Posttest Control Group Design 36

Tabel 3.4. Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 41

Tabel 4.1. Hasil Perolehan Pretes Dan Postes 47

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes, Postes, dan Gain 48

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 49

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest Dan Postest 50 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Pretest Dan Postest 51

Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar 51

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis 53

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 68

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Divalidasi 96

Lampiran 4 Instrumen Test Sebelum Divalidasi 115

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes 124

Lampiran 6 Lembar Analisis Masalah 125

Lampiran 7 Lembar Penilaian Apektif Siswa 133

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 139

Lampiran 9 Tabel Data Validasi Instrumen Tes 141

Lampiran 10 Tabel Validasi Instrumen Tes 142

Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas 143

Lampiran 12 Tabel Reliabilitas 144

Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran 145

Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran 147

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda 148

Lampiran 16 Tabel Daya Beda 150

Lampiran 17 Perhitunga Distruktor 151

Lampiran 18 Tabel Distruktor 152

Lampiran 19 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 154 Lampiran 20 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi 155

Lampiran 21 Instrumen Tes Sesudah Validasi 163

Lampiran 22 Daftar Hasil Belajar Siswa 167

Lampiran 23 Perhitungan Standar Deviasi 169

Lampiran 24 Uji Normalitas Data 171

Lampiran 25 Uji Homogenitas Data 175

Lampiran 26 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 177

Lampiran 27 Uji Normalitas Data Gain 179

Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Gain 181

Lampiran 29 Presentasi Hasil Gain 182

Lampiran 30 Uji Hipotesis 183

Lampiran 31 Media Power Point 185

Lampiran 31 Tabel Nilai–Nilai r-Product Moment 189 Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 190 Lampiran 33 Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 191 Lampiran 34 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi F 192

Lampiran 35 Jadwal Penelitian 193

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat dari capaian daya serap siswa terhadap materi pelajaran, yang disebabkan oleh banyak faktor salah

satunya adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran di sekolah (Harsanto, 2007).

Guru mempunyai peranan yang menentukan di dalam mengarahkan proses belajar, tetapi berperan pula di dalam merancang dan mengontrol proses belajar. Apabila guru dapat melaksanakannya secara efesien dan efektif di dalam merekayasa pengajaran di sekolah, maka dengan sendirinya akan berlangsung proses belajar yang efesien sehingga pada akhirnya terwujud lah pola tingkah laku yang diharapkan. Dalam pembelajaran, anak hendaknya menjadi subjek (pelaku) bukan yang dikenai perlakuan (objek). Dengan menjadi subjek seluruh tubuh anak terlibat, juga emosi, dan pemikiran serta daya khayalnya (Mudyahardjo, 2001).

Metode belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Hal itu berpengaruh besar terhadap prestasi belajar rendah (Pratianingsih, 2005).

Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran IPA yang banyak menggunakan konsep dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar. Banyak diantara siswa yang sering kali memaknai konsep yang kompleks menjadi konsep yang

(14)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA N 11 Medan, pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2015 dengan mewawancarai salah seorang guru bidang studi kimia kelas X (sepuluh) diketahui bahwa guru kimia disekolah tersebut sebagian masih mengajar menggunakan metode konvensional dengan sesekali mengadakan praktikum di laboratorium dan mengerjakan LKS, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan nilai ulangan harian siswa kurang memuaskan, setiap kali dilakukan ulangan dari 40 orang siswa kelas X hanya sekitar 35% saja yang

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), KKM untuk mata pelajaran kimia di sekolah tersebut adalah 75 .

Sebagian besar proses belajar di SMA Negeri 11 Medan masih menggunakan model pembelajaran teacher centered artinya proses belajar masih terpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dari metode pembelajaran tersebut adalah satu arah yaitu dari guru ke siswa yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuan, memberikan dukungan serta kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya.

Tugas seorang guru dalam hal ini ialah membuat agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan bermakna. Untuk itu diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih memberdayakan dan membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik serta menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari (Nurcahyani, 2012).

Berdasarkan hal tersebut untuk menyelesaikan masalah lemahnya proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar kimia siswa dalam mempelajari tata nama senyawa kimia maka guru perlu melakukan perubahan paradigma

(15)

Learning, Model ini sangat berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang terpusat pada guru, sebaliknya pendekatan PBL adalah pembelajaran yang fokus pada belajar yang dilakukan siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan untuk menerima pengetahuan. Dengan menerapkan model PBL pada pembelajaran Kimia diharapkan peserta didik akan mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai strategi penyelesaian (Nurhayati. 2013)

Model pembelajaran problem based learning ini pernah diteliti oleh

beberapa peneliti sebelumnya, antara lain: Muhammad Adnan (2014) hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning (eksperimen I) pretest sebesar 44,55% dan posttest sebesar 83,23% sedangkan Process Oriented Guided Inquiry Learning (eksperimen II) pretest sebesar 50,735 dan posttest sebesar 78,52%. Peneliti Liyana Nurhayati (2013) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 77,20 %. Dan penelitian Muhammad Syahrianda (2014) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memiliki pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa, berdasarkan hasil perhitungannya, pretest sebesar 24,37 dan posttest sebesar 78,88 (eksperimen I) sedangkan pretest sebesar 32,5 dan posttest sebesar 71,63 (eksperimen II).

Agar penerapan model pembelajaran problem based learning lebih mudah dan lebih menarik dalam implementasinya, model pembelajaran dipadukan dengan Dengan metode pembelajaran STAD , dimana Pada model pembelajaran STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode STAD juga dapat meningkatkan sikap percaya diri, dan kerja sama,

Model pembelajaran Student team achievement division (STAD) ini pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain: Penelitian yang dilakukan Citra (2012) menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas yang

(16)

diperoleh hasil penelitian dilihat berdasarkan hasil pretest dan postest sebesar 32,77 pretest dan postest 68,61 pada kelas eksperimen I dan hasil pretest-postest pada kelas eksperimen II sebesar 35,24 pretest dan 65,48 postest .

Konsep tata nama senyawa kimia merupakan konsep hafalan dan memerlukan pemahaman berkaitan dengan unsur-unsur kimia dan lambangnya. Dengan metode pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan STAD (Student Team Achievement Division) siswa diharapkan akan berpikir kritis dan bekerjasama sehingga bisa meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tata

nama senyawa kimia (Manurung. 2013)

Maka, berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengangkat judul penelitian : “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia”.

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang dan masalah yang di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia?

2. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Student Team Achievement Division (STAD) pada meteri Tata Nama

(17)

1.4 Batasan Masalah

Dari ruang rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Perbedaan hasil belajar kimia siswa kelas X semester genap SMA N 11 Medan Tahun Pelajaran 2015.

2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Student Team Achievement Division (STAD)

3. Materi kimia yang diberikan adalah tata nama senyawa kimia.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia

1.6 Mamfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan mamfaat sebagai berikut :

1. Mamfaat Bagi Siswa

Memperoleh pengalaman langsung dalam belajar, sehingga proses belajar mengajar akan lebih menarik dalam pokok bahasan Tata Nama Senyawa sehingga menambah minat belajar siswa.

2. Mamfaat Bagi Guru

Memberikan masukan kepada guru mengenai model pembelajaran yang

(18)

3. Mamfaat Bagi Sekolah

Sebagai sumbangan pemikiran dalam perbaikan pengajaran serta referensi untuk bahan pertimbangan agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan disekolah.

4. Mamfaat Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan datang.

1.7 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menfsirkan istilah, maka perlu diberikan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. (Trianto, 2011).

3. Hasil belajar kimia adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya (Djamarah,2011).

4. Hasil belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar (Slameto, 2010). Dalam penelitian hasil belajar yang

digunakan adalah berupa gain ternormalisasi. Menurut Meltzer dalam (Sitorus, 2011) persen peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team Achievement Division (STAD)

2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan model Student Team achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia yaitu sebesar 8%

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model Problem Based Learning (PBL) mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia pokok bahasan tata nama senyawa kimia.

2. Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model Problem Based Learning (PBL) hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks dari Problem Based Learning dapat berjalan dengan baik dan efisien.

3. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam PBM dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran kimia disarankan

(20)

LAS. Selain itu juga dalam penentuan kelompok diskusi di usahakan agar anggota kelompok bervarisi tingkat kemampuan yang dimiliki sehingga intraksi sosial yang terjadi antara siswa menjadi lebih baik.

4. Perlunya guru dan calon guru untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan kreativitas siswa dalam mendesain pembelajaran

5. Mahasiswa yang lain dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang model pembelajaran Problem Based Learning dan Student Team Achievement Division

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada materi Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Anni, C.T., (2004), Psikologi Belajar, UNNES Press, Semarang.

Citra, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam

Pemecahan Masalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa, skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Dimyati dan Mudjiono., (1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B, Zain A., (2011), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka Cipta, Jakarta.

Gusbandono, T.,(2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash Dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Sambungmacan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 4 Tahun 2013, Hal :102.

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung

Harsanto,R., (2007), Pengelolaan kelas yang dinamis, Kanisius, Yogyakarta. Huda, M., (2009), Cooperative Learning :Metode, Taktik, Struktur dan Model

Terapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hung, Woei., (2009), The -9-step problem design process for Problem –based Learning: Aplication of 3C3R model, Educational reviw report 4 : 118-141 Karli, H., (2012), Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan

Berfikir, Jurnal Pendidikan Penabur-, No 18/Tahun Ke 11

(22)

Matematik Dan Kemampuan Berpikir Abstark Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol 2 No.2 Tahun 2013, Hal : 163-172

Mudyahardjo,.(2001), Pengantar Pendidikan, Kharisma Putra Utama, Jakarta. Manurung, W,. (2013), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Numbered Head Together (NHT) Dan Learning Together (LT) Dengan Melihat Kemampuan Memori Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia Kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan kimia, Vol 2 No.4 Tahun 2013, Hal :

26.

Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo, Yogyakarta

Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 2 No.4 Tahun 2013, Hal : 152.

Pratianingsih, T.,(2005), Implementasi Pembelajaran Bioteknologi Berwawasan SETS Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dan Kemampuan Akademik Yang Berorientasi Life Skill Pada Siswa SMA 6 Semarang. Semarang : Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Vol 1 No. 6 Desember 2005.

Riyanto, Y., (2009), Paradigma Baru Pembelajran: Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Pranada Group, Jakarta.

Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Sirait, R.A., (2014), Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

(23)

Sitorus, Suryani., (2011), Implementasi Problem Based Learning pada pembelajaran Elektrokimia Berbantukan Power Point di SMK Otomotif Satria Dharma Perbaungan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto., (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Sudarman, (2007), Problem Based Learning :Suatu model pembelajaran untuk

Mengembangkan dan Meningkatkan Kemempuan Memecahkan Masalah, Jurnal Penelitian Inovatif, 2, Nomor 2

Sugiyanto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Yuma Pustaka, Surakarta.

Sutikno, M. Sobry., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Holistica, Lombok Suyanti, D.R., (2006), Strategi Pembelajaran Kimia, FMIPA Unimed, Medan. Syahrianda, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan kerjasama

Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Team Achievemnt Division Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progreif, Karisma Putra Utama, Jakarta.

Watoni, A. Haris, (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas X Peminatan, Yrama Widya, Bandung.

Winkel, WS., (1991), Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta

Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, GP.Preaa Group, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat

Tarian Penyambutan Kedatangan Koreri dari Perspektif Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat “Korer” Sburya Klasis Biak

PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI.. OLEH

Undenwiting Treaty & Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty & Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SDN KARTASURA I.. DAN SDN NGADIREJO II DI

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 386/ POKJA 3 ULP/ BMP/ III/ 2013 Tanggal : 15 Maret 2013, dengan ini diumumkan bahwa pemenang pada Paket Pekerjaan tersebut diatas,