• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penurunan Kecemasan Melalui Terapi Musik pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Salatiga Sebelum Menghadapi Ujian Kenaikan Kelas T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penurunan Kecemasan Melalui Terapi Musik pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Salatiga Sebelum Menghadapi Ujian Kenaikan Kelas T1 BAB III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen dengan metode eksperimen kuasi tanpa kelompok kontrol, yaitu salah satu desain eksperimen yang dilakukan dengan jalan melakukan pengukuran atau

observasi awal sebelum perlakuan diberikan setelah ada perlakuan pada kelompok eksperimen (Sugiyono,2009).

Tabel. 3.1 Rancangan Penelitian

Group Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen Y1 X Y2

Keterangan :

Y1 : Pretest kecemasan siswa kelompok eksperimen

X : Pemberian terapi musik

Y2 : Postest kecemasan siswa kelompok eksperimen

Tes awal diberikan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecemasan antara kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen diberi

perlakuan X (variabel bebas) untuk jangka waktu tertentu. Kemudian kelompok eksperimen diberikan tes untuk mengukur variabel tergantung atau terikat (kecemasan menghadapi ujian akhir) dan untuk mengetahui ada

(2)

kelompok eksperimen diberi perlakuan.

3.2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah siswa kelas X PM SMK Negeri 1 Salatiga yang akan menghadapi Ujian Kenaikan Kelas

yang sesuai dengan karakteristik menjadi subyek penelitian. Adapun karakteristik dari subyek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Siswa yang akan menghadapi ujian kenaikan kelas.

2. Siswa tersebut adalah siswa kelas X PM (pemasaran).

3. Siswa tersebut mengalami kecemasan saat menghadapi ujian kenaikan

kelas.

4. Siswa tersebut mempunyai pendengaran yang baik.

5. Siswa tersebut mau berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pra observasi melalui inventory kecemasan ditemukan subjek penelitian yang mempunyai kecemasan tinggi ada 7

siswi dari 36 siswa kelas X PM (pemasaran) SMK Negeri 1 Salatiga, sehingga ketujuh siswi tersebut dijadikan subjek yang akan diberi

perlakuan terapi musik.

3.3. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi, sedang variabel terikat adalah variabel yang dapat

(3)

dan variabel terikat adalah kecemasan siswa yang akan menghadapi ujian kenaikan kelas.

3.3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Terapi Musik

Dalam rumusan The American Music Therapy Association (dalam Djohan 2006), terapi musik adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang menggunakan musik dan aktivitas musik untuk

mengatasi berbagai masalah dalam aspek fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan sosial individu yang mengalami cacat

fisik. Jenis musik yang digunakan adalah jenis instrumental yang memiliki ketukan 70-80 kali per menit yang sesuai irama jantung

manusia.

2. Kecemasan Siswa yang akan Menghadapi Ujian Kenaikan Kelas. Kecemasan siswa yang akan menghadapi ujian kenaikan

kelas adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami siswa, sebagai akibat dari perasaan khawatir berkaitan

dengan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal ujian, hasil ujian yang telah dikerjakan dan hasil akhir yang menunjukkan apakah bisa naik kelas atau tidak. Dimana dalam

(4)

3.3.2. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah inventori kecemasan menghadapi ujian kenaikan kelas.

1. Peneliti menyusun inventori kecemasan dalam menghadapi ujian

kenaikan kelas yang disusun berdasarkan teori kecemasan dari Jeffrey dkk (2005) dimana dalam kecemasan tersebut terdapat tiga gejala, yaitu gejala fisiologis, gejala perilaku, dan gejala

psikologis. Ketiga gejala ini yang akan dijadikan dasar untuk menyusun item-item kecemasan dalam menghadapi ujian akhir

semester. Item kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester bersifat favorable dan unfavorable. Untuk item yang

favorable nilai tertinggi ada pada pilihan sangat sesuai, yaitu mendapatkan nilai empat, sedangkan pilihan sesuai mendapatkan nilai tiga, pilihan tidak sesuai mendapatkan nilai dua, dan pilihan

sangat tidak sesuai mendapatkan nilai satu. Sebaliknya untuk item yang unfavorable, pilihan sangat tidak sesuai diberi nilai empat,

sedangkan pilihan tidak sesuai diberi nilai tiga, pilihan sesuai diberi nilai dua, dan pilihan sangat sesuai diberi nilai satu. Inventori kecemasan menghadapi ujian kenaikan kelas memiliki

(5)

Tabel 3.2. Kisi – kisi Inventori Kecemasan Menghadapi Ujian Kenaikan Kelas

Aspek Indikator Item

Favorabel

Item

unfavorabel Total

Fisiologis

Jantung berdebar keras atau berdetak kencang, keluar keringat banyak, pening, pusing, pingsan, merasa lemas

1, 5, 6, 2

Gangguan perut, mual,

kehilangan nafsu makan 29, 30 28 Mudah marah dan merasa

sensitif 9 10

Perilaku Menghindar 11 21, 32 5

Terguncang 33 36

Psikologis

Khawatir akan sesuatu secara

berlebihan 3 4, 8

11 Merasa terancam oleh orang

atau peristiwa 20 12

Kehilangan kontrol dan ketidakmampuan mengatasi persoalan

22 23

Sulit berkonsentrasi atau

memfokuskan pikiran 7 34

Berpikir bahwa masalah sangat membingungkan tanpa bisa diatasi

24 31

Jumlah 20 16 36

2. Penggunaan Terapi Musik

(6)

tahap dalam pelaksanaannya seperti yang digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3. Kisi – kisi Terapi Musik

No. Keterangan Tahapan Indikator Kegiatan

1.

Pertemuan pertama

(pemilihan terapi musik yang tepat bagi peserta didik)

Pembentukan Memberikan pemahaman tentang konseling kelompok

Peralihan

Peneliti menjelaskan secara detail tahapan kegiatan yang akan dijalani oleh para siswi Kegiatan Peneliti memandu jalannya

terapi musik

Observasi Mendorong antusiasme peserta selama mengikuti kegiatan Evaluasi Memantau pengetahuan peserta

tentang terapi musik

2. tentang tujuan treatment yang hendak dicapai

Peralihan

Bertanya jawab kepada para peserta tentang korelasi instrumenal musik dengan kecemasan yang dimiliki Kegiatan Peneliti memandu jalannya

terapi musik

Observasi Memastikan seluruh peserta mengikuti kegiatan

(7)

Tabel 3.3. Kisi – kisi Terapi Musik (lanjutan)

No. Keterangan Tahapan Indikator Kegiatan

3.

pelaksanaan kegiatan treatment musik kepada para siswi

Peralihan Peneliti fokus pada masukan dari peserta

Kegiatan Peneliti memandu jalannya terapi musik

Observasi Fokus pada pengaturan efektivitas waktu terapi

Evaluasi

Peneliti dan peserta mulai mengumpulkan manfaat dari terapi musik

Pembentukan Pengurangan beban kecemasan

Peralihan Mulai memastikan kekurangan dalam pelaksanaan sebelumnya

Kegiatan Peneliti memandu jalannya terapi musik

Observasi

Peserta mulai memberikan respon positif dari hasil kegiatan

(8)

Tabel 3.3. Kisi – kisi Terapi Musik (lanjutan)

No. Keterangan Tahapan Indikator Kegiatan

5.

Pertemuan kelima

(fokus pada hasil pencapaian treatment musik)

Pembentukan

Pengurangan kecurigaan negatif terhadap kecemasan ujian

Peralihan

Mulai mengarahkan siswi terhadap kesiapan mengikuti ujian

Kegiatan Peneliti memandu jalannya terapi musik

Observasi Memastikan kenyamanan peserta dalam terapi musik

Evaluasi Analisis akhir seluruh kekurangan dari kegiatan

6.

Pertemuan keenam

(memaksimalkan treatment musik agar hasil yang dicapai pada post test dapat

maksimal)

Pembentukan Memastikan siswi rileks hingga pada tahapan akhir

Peralihan Memaksimalkan kepercayaaan diri siswi

Kegiatan Peneliti memandu jalannya terapi musik

Observasi Memastikan suasana akhir hasil kegiatan berjalan dengan baik

Evaluasi

Memastikan siswa telah menjalani kegiatan secara lengkap dan maksimal

3.3.3. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada bulan April 2017 pada

(9)

untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan homogenitas instrumen tersebut.

Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas intrumen kecemasan menggunakan kriteria yang

dikemukakan oleh Azwar (2006) yaitu suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to

total correlation ≥ 0,2.

Dari 36 item pernyataan, semua item menunjukkan valid. Item – item tersebut memiliki koefisien corrected item to total

correlation terendah 0,219 dan tertinggi 0,850.

Untuk menentukan tingkat reliabilitas inventori

kecemasan, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2000) untuk pengujian menggunakan teknik alpha cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi α≥ 0,70.

Dari uji reliabilitas 36 item pernyataan dalam inventori kecemasan diperoleh angka koefisien Alpha = 0,890. Dengan

(10)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Hasil Analisa Reliabilitas Uji Coba Inventori Kecemasan dengan 36 Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,890 36

3.3.4. Teknik Analisis Data

Pada analisis data, penulis memberikan skoring dan

melakukan analisis data. Teknik yang digunakan untuk analisis data yaitu dengan menggunakan Wilcoxon dengan menggunakan program PASW Statistics 18.0. Dalam uji jenjang bertanda

Wilcoxon, disamping tandanya (positif atau negatif) besarnya beda juga diperhitungkan. Seperti dalam uji tes tanda, teknik ini

Gambar

Tabel. 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.2. Kisi – kisi Inventori Kecemasan Menghadapi Ujian Kenaikan
Tabel 3.3. Kisi – kisi Terapi Musik
Tabel 3.3. Kisi – kisi Terapi Musik (lanjutan)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami Sejarah Peradaban Islam periode klasik : masa Nabi Muhammad SAW, Khulafa al-Rasyidin, Umayyah Timur dan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perusahaan diharapkan dapat menerapkan metode pelatihan kerja yang baru dan melakukan pemberian motivasi secara rutin agar

Pada tulisan ini akan dikonstruksikan Kosnita dengan menggunakan excenter yang dihubungkan menjadi segitiga, selanjutnya dari segitiga luar dikontruksikan teorema Kosnita dengan

Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam,

Berbagai dosis pupuk organik cair urin kelinci tidak memberikan pengaruh yang nyata pada terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot basah dan

[r]

Kesesuaian (compatibility) adalah kesesuaian dalam pemilihan suatu produk baru atau inovasi yang dianggap berkesinambungan dengan sistem sosial mereka, norma-norma,

Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya %