T PTK 1303381 Bibliography

(1)

ϵϴ

Sugeng Rifqi Mubaroq, 2015

PENGEMBANGAN SOFT SKILLS PESERTA D IDIK SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEND INGIN D AN TATA UD ARA MELALUI IMPLEMENTASI MOD EL TF-6M

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchori. (2005), Kewirausahaan, Bandung : Alfabet

Amri, S. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Angelo, Thomas A. & Cross, P. (1995). Classroom Assessment Techniques: A Handbook for College Teachers, 2nd edition.

Ano & Anam, S. (2007). Teaching Factory di SMK.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Arum. (2013) Pentingnya Soft skills Dalam Dunia Kerja. [Online]. Tersedia: http://businesslounge.co.id/2013/11/04/pentingnya-soft-skill-dalam-dunia

-kerja/

Badan Pusat Statistik. (2014, 05 November). Data Pengangguran di Indonesia. http://www.republika.co.id.

Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan. Mixed. Terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dea Firnanda, C. (2013). PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN CARA BELAJAR SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI SMP NEGERI 13 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

Djaelani, A. R. (2014). Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian

Kualitatif.PAWIYATAN, 20(1).

Djamarah (2010). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta Elfindri dkk (2011). Soft Skill untuk Pendidik. Tanpa kota: baduose media.

Etin Solihatin dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara. Fitriyani, M., & Hamidi, N. (2014). UPAYA PENINGKATAN KESIAPAN KERJA

PESERTA DIDIK LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Karanganyar). Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(2).

(2)

ϵϵ

H. M. Burhan Bungin. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group

Hake, R. R. (1998). “Interactive Engagement Versus Traditional Methode: A Six Thousand Student Survey Of Mechanics Test Data For Introdictory Physics Courses” Journal Of American Association of Physics Teachers. 66, (1), 64-74.

Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamidah, S. (2013). Profil Soft skills Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga (PTB) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3).

Heri Kuswara (t.t) Apapun Mata Kuliah Yang Di Asuh Berikan Muatan Soft skills Di dalamnya. [Online] Tersedia: www.frieyadie.com.htm. Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Hidayat Martawijaya D. (2010). Implementasi Model Pembelajaran Teaching Factory Enam Langkah untuk Meningkatkan Kompetensi Produktif Peserta didik SMK Pariwisata. Bandung: FPTK UPI

Illah S. (2008). Pengembangan Soft Skills Di Perguruan Tinggi. Jakarta:

Iryani, D. (2012). Bahan Ajar Program Pendidikan Dokter Unand [Online]. Tersedia: http://repository.unand.ac.id/18468/

Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E. (2014). Models of Teaching (9th Edition). Boston-London: Allyn and Bacon

Kurniawan, R., (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Teaching Factory 6 Langkah (TF-6M) dan Prestasi Belajar Kewirausahaan

Terhadap Minat Wirausaha. INVOTEC, Volume X, No.1, Februari 2014.

Leslie Owen Wilson, (2012). New blooms in established fields: four domains of learning and doing. Diambil pada tanggal 25 Oktober 2015 dari: http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-5400788/New-blooms-in-

established- fields.html.

Maiza, S. M. S., & Yusuf, S. Y. S. (2015). ANALISIS PENGETAHUAN GURU DAN SISWA TENTANG WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMK NEGERI 2 TANAH PUTIH.Jurnal Online Mahasiswa (JOM)

Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan,2(1), 1-16.

(3)

ϭϬϬ

Muchlas S. (2007). Menggagas Pendidikan Bermakna. Surabaya: SIC

Mulato. (2013). Implementasi Program Teaching Factory dalam Upaya Mengingkatkan Kompetensi Siswa di SMK Negeri 1 Trucuk Klaten. Bandung: SPS UPI

Neff, T. J., & Citrin, J. M. (1999). Lesson from the Top..

Nofieiman. (2006). Lulusan Jaman Sekarang. [Online] Tersedia: http://nofieiman.com/. Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Nurdin, S & Usman, B. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Nurdin, S & Usman, B. (2004). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press.

Pink D. H. (2006). A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule the Future. Penguin

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rao, M.S. (2010). Soft skillss: Enhancing Employability : Connecting Campus with Corporate. New Delhi: I.K. International Publishing House Pvt. Ltd.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sagala S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Satori Djam’an, (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung : Alfabeta.

Siregar, S. (2005). Statistika Terapan. Jakarta: Grasindo.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. (2007). Cooperatif Learning. Jakarta: Bumi Aksara.

Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif.Makara, Sosial

Humaniora,9(2), 57-65.

(4)

ϭϬϭ

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunhaji. (2009). Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Grafindo Leteria Media

Suryana (2003). Kewirausahaan, Jakarta : Salemba Empat

Suryanto D., dkk (2013). Relevansi Soft skills yang dibutuhkan Dunia Usaha/Industri dengan yang dibelajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan. TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, Vol. 36, No. 2, September 2013:107

-118.

Vindy Nilayanti, I. (2015). EVALUASI PELAKSANAAN TEACHING FACTORY DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOTA YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, UNY).

Wagiran (2009). Paradigma Peningkatan Mutu Lulusan Smk Melalui Integrasi Soft Skills Untuk Menghasilkan Lulusan Unggul Dan Berdaya Saing.

Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Paradigma Baru Mutu Pendidikan di Indonesia. Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian UNY, Tanggal 25 April 2009. di Yogyakarta.

Wagiran, W., Munadi, S., & Fathudin, S. (2014). PENGEMBANGAN MODEL PENGUATAN SOFT SKILLS DALAM MEWUJUDKAN CALON GURU

KEJURUAN PROFESIONAL BERKARAKTER.Jurnal Kependidikan

(Penerbit: LPPM UNY bekerjasama dengan MPPI),44(1).

Wicaksana, I. W. S. (2011). SOFTSKILLS.Universitas Gunadarma.[online]. Tersedia: http://iwayan. staff. gunadarma. ac. id, Diakses,2.

Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis. 4(2), 61-69.

Wiyati, S. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Teaching Factory- 6M

Pada Unit Produksi “Pramesti Busana” Di SMKN 1 Jatisari Karawang.

Bandung: SPs UPI.

Z. Liunir, (2010), Integrasi Soft Skill dalam Pembelajaran Tata Busana sebagai Upaya Peningkatan Mutu Lulusan., Seminar Nasional Boga, Busana & Rias ke-2, Kreasi Inovatif Budaya Nusantara, Surabaya, 13 Juni 2010, Universitas Negeri Surabaya, Unesa University Press, 116-122, 978-979

(5)

ϭϬϮ

Zainudin, I. (2013). Kontribusi Pelaksanaan Teaching Factory dalam Mempersiapkan Lulusan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Nosel, 1(3).

__________. Employability Skills. [Online] Tersedia: http://www.breitlinks.com/ careers/soft_skills.htm. Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Rujukan Peraturan