• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Line Production PT. Tiga Mitra Sentosa dengan Metode Rank Position Weight (RPW) dan Methods-Time Measurement (MTM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Line Production PT. Tiga Mitra Sentosa dengan Metode Rank Position Weight (RPW) dan Methods-Time Measurement (MTM)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Perusahaan

PT. Tiga Mitra Sentosa (TMS) didirikan pada tahun 2016 sebagai bagian

dari perusahaan kayu terpadu di bawah PT. Panei Lika Sejahtera (PLS). Sebagai

perusahaan induk, PLS mengoperasikan lahan hutan yang legal dan lestari seluas

12.460 Ha di Tapanuli Selatan, Indonesia. PLS juga mengelola dua pabrik

penggergajian kayu di daerah tersebut dengan nama CV. Mitra Kayu dan CV.

Tapian Nauli. Sepenuhnya didukung oleh PT. Panei Lika Sejahtera yang memiliki

pasokan kayu keras seperti meranti, damar laut / balau kuning / bangkirai, kruing,

kapur, dan kayu campuran lainnya. Produk akhir kami berupa komponen pintu

dan jendela, decking, anti slip, palet, finger joint solid, dan laminate board.

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Tiga Mitra Sentosa bergerak dalam produksi bahan setengah jadi

kayu. Produk akhir berupa komponen pintu dan jendela, decking, anti slip, palet,

finger joint solid, dan laminate board.

2.3 Organisasi dan Manajemen 2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

(2)

operasional untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Struktur organisasi

yang digunakan PT. Tiga Mitra Sentosa adalah struktur organisasi lini dan

fungsional, dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala

bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para

pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Adapun bentuk struktur organisasi pada PT. Tiga Mitra Sentosa adalah

seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

2.3.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab pada struktur organisasi PT. Tiga Mitra

Sentosa dapat diuraikan sebagai berikut :

Pembagian tugas dan wewenang berdasarkan jabatan pada struktur organisasi PT.

Toys adalah sebagai berikut :

1. Direktur

Tugas dan wewenang pimpinan pabrik adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.

b. Mengambil keputusan dan strategi bagi perusahaan.

c. Menetapkan visi dan misi perusahaan.

d. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan

e. Mengarahkan karyawan/pegawai untuk mematuhi semua aturan yang

(3)

Direktur

Karyawan Kabag Gudang bahan Baku

Staff Logistik

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Tiga Mitra Sentosa

II

(4)

2. Manajer Produksi

Tugas dan wewenang manajer produksi adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pengarahan serta penilaian terhadap kinerja setiap anggota yang

ada dibawahnya.

b. Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan pelanggaran bawahan.

c. Membuat inovasi baru dalam pengerjaan produksi.

d. Mengkoordinasi setiap kegiatan yang berlangsung dibagian produksi.

3. Manajer Logistik

Tugas dan wewenang manajer logistik adalah sebagai berikut:

a. Menjaga jadwal kegiatan seluruh pengurus dan keberadaan masing-masing

staf pada saat rapat.

b. Mengawasi sistem administrasi keuangan dan akuntansi sesuai kode rekening

yang berlaku serta pengarsipan surat-surat secara terpusat.

c. Merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan.

d. Menyediakan laporan keuangan kepada atasan.

4. Manajer Umum

Tugas dan wewenang manajer personalia adalah sebagai berikut:

a. Menarik tenaga kerja.

b. Membuat anggaran tenaga kerja.

c. Memberhentikan atau memensiunkan tenaga kerja.

(5)

a. Mengkoordinasi manajer produksi

b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana

promosi.

c. Membuat laporan pemasaran kepada atasan.

2.3.3 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

PT. Tiga Mitra Sentosa mempekerjakan 103 orang karyawan yang terbagi

kedalam tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja

langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di lantai produksi di dalam pabrik. Tenaga

kerja tidak langsung adalah pekerja yang bekerja di luar pabrik. Tenaga kerja terbagi

atas tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita. Pabrik beroperasi 8 jam terdiri dari 1

shift kerja, masing-masing shift adalah sebagai berikut :

1. Jam kerja Kantor

Pekerja di bagian kantor, jam kerja dapat kita lihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jam Kerja di Kantor

No. Hari Pukul Keterangan

1. Senin-Kamis dan Sabtu 08.00-12.00 Bekerja

12.00-13.00 Istirahat

13.00-15.00 Bekerja

2. Jumat 08.00-12.00 Bekerja

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

(6)

Pekerja yang bertugas di pabrik, jam kerja pada pekerja pabrik dapat dilihat pada

Tabel 2. 2.

Tabel 2.2. Jam Kerja di Pabrik

No. Hari Pukul Keterangan

1. Senin-Kamis dan Sabtu

08.00-12.00 Bekerja

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

3. Jam kerja lembur

Perhitungan jam kerja lemburnya perusahaan melakukannya sesuai dengan

peraturan pemerintah, yaitu:

a. Hari Kerja Biasa : Perhitungan jam kerja lembur perusahaan untuk hari kerja

biasa adalah, setiap jam kerja lembur pertama dikali dengan 1,5 jam

sedangkan jam kedua dan seterusnya dikali dengan 2.

b. Hari Minggu : Perhitungan jam kerja lembur perusahaan untuk hari minggu

setiap jam nya dikali dengan 2 untuk jam pertama dan seterusnya.

c. Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar lainnya : Setiap jam pertama dilakukan

(7)

2.3.4 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Tenaga Kerja

Sistem pengupahan di PT. Tiga Mitra Sentosa dibedakan atas tiga jenis, yaitu:

1. Upah Bulanan

Upah bulanan diberikan kepada karyawan kantor dan petugas keamanan/satpam.

Dalam hal ini upah dibayar setiap akhir bulan.

2. Upah Harian

Upah harian diberikan kepada karyawan lantai produksi. Upah dibayarkan setiap

hari pada saat jam kerja aktif berakhir.

2.4 Uraian Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan

atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya

produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku) yang ada. Pada bagian ini akan dijelaskan

mengenai bahan yang digunakan, uraian proses produksi, mesin dan peralatan,

utilitas, serta safty and protection.

2.4.1 Bahan yang Digunakan

PT. Tiga Mitra Sentosa dalam memproduksi finger joint menggunakan bahan

yang dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan

(8)

2.4.1.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana

bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya atau merupakan

bagian terbesar dari produk tersebut. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Tiga Mitra

Sentosa adalah kayu hutan yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.2. Kayu Gergajian

Bahan baku yang diguanakan PT. Tiga Mitra Sentosa adalah kayu gergajian

yang dipasok dari PT. Panei Lika Sejahtera (PLS) sebagai induk perusahaan dan CV.

Mitra Kayu serta CV Tapian Nauli yang mengolah kayu keras seperti meranti, damar

laut/balau kuning/bangkirai, kruing, kapur, dan kayu campuran lainnya.

(9)

Bahan penolong merupakan bahan yang ikut dalam proses produksi, tetapi

tidak terdapat dalam produksi akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi

kualitaas produk yang dihasilkan.. Bahan penolong yang digunakan antara lain:

1. Lem kayu

Lem kayu digunakan untuk merekatkan kayu yang satu dengan kayu lainnya

menjadi satu bagian yang sama membentuk papan. Lem yang digunakan dapat

dilihat pada Gambar 2.3.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.3. Lem Kayu

2. Dempul

Dempul adalah pelapis kayu pada bagian kayu yang berlubang yang dapat dilihat

(10)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.4. Lem Dempul

2.4.1.3 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang tidak ikut dalam produksi, tetapi

merupakan bagian dalam produksi yang dihasilkan dan untuk meningkatkan nilai

tambah produk tersebut. Bahan-bahan tambahan yang digunakan oleh PT. Tiga Mitra

Sentosa, yaitu:

1. Plastik kemasan

Plastik kemasan digunakan sebagai pembungkus komponen papan produksi akhir

yang dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.5. Plastik Kemasan

2. Pallet

Pallet digunakan sebagai alasan kayu pada tumpukkan stasiun kerja dapat dilihat

(11)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.6. Pallet

2.4.2 Uraian Proses Produksi

Pembuatan produk papan PT. Tiga Mitra Sentosa terdiri atas beberapa

tahapan, antara lain :

1. Receiving woods

Peneriman bahan baku berupa kayu gergajian yang berasal dari PT. Panei Lika

Sejahtera (PLS) berupa kayu meranti, damar laut/balau kuning/bangkirai, kruing,

kapur, dan kayu campuran lainnya.

2. Pengeringan

Pengeringan kayu pada PT. Tiga Mitra Sentosa dilakukan dengan pengeringan

alami secara diangin angin dan didiamkan selama 14 hari hingga kandungan air

dalam kayu gergajian berkurang dan pori-pori kayu mengecil.

3. Perataan Kayu

Setelah kayu dikeringkan secara alami, kayu diratakan menggunakan mesin

double planner sampai kayu benar benar lurus dan pori-pori kayu mengecil

(12)

dilakukan oleh 2 operator. Operator melakukan input kayu sedangkan operator 2

mengambil kayu dan menyusun kayu untuk proses selanjutnya yang dapat dilihat

pada Gambar 2.7.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.7. Proses Perataan Kayu

4. Grading

Perusahaan ini memiliki beberapa proses bergantung pada kualitas kayu yang

diolah (Grade A, B, C), proses grading terdiri atas :

a. Pemeriksaan kayu dilakukan berdasarkan grade kayu, kayu jenis A mimiliki

tekstur yang padat dan tidak ada lubang pada kayu finger joint tersebut, kayu

jenis B kayu yang memiliki lubang dan harus dilakukan proses yang lebih

yaitu penutupan pori atau lubang dengan dempul dan dihalus kan kembali

menggunkan mesin ketam, kayu jenis c adalah kayu yang disatukan dari sisa

(13)

b. Pengelompokan kayu yang sejenis berdasarkan jenis kayu meranti, damar

laut/balau kuning/bangkirai, kruing, kapur, dan kayu campuran lainnya.

c. Penyusunan kayu menjadi finger joint sebelum dilakukan proses penyatuan

kayu disusun terdiri atas tiga kayu gergajian. Setelah itu kayu disusun dan

diangkut menggunakan hand truck.

5. Proses Penyatuan

Kayu gergajian yang telah dikelompokan dan disusun disatukan dengan

menggunakan lem kayu menggunakan blue machine yang dapat dilihat pada

Gambar 2.8.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.8. Proses Penyatuan Kayu

(14)

Setelah kayu menempel kayu di pres sampai lem pada finger joint mengering,

proses pengepresan kayu berlangsung selama 25-30 menit dimana kayu dipress

pada tiga bagian sisi yaitu bagian kiri, tengah dan kanan yang dapat dilihat pada

Gambar 2.9.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.9. Proses Pengepresan Kayu

7. Proses Pemotongan

Kayu diangkut dari stasiun pengepresan menggunakan forklift selanjutnya kayu

finger joint di bawa ke stasiun pemotongan dan dipotong kayu finger joint sesuai

(15)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.10. Proses Pemotongan kayu

8. Proses Pemeriksaan`

Proses pemeriksaan merupakan proses pemisahaan kualitas kayu setelah kayu

dipotong untuk kayu finger joint grade A kayu dengan kulitas terbaik yang

dengan kriteria sambungan kayu tidak memiliki celah dan permukaan kayu tidak

memiliki lubang kayu grade A tidak mengalami proses pendempulan dan

langsung ke stasiun packing. Kayu finger joint untuk grada A dan B akan

dilakukan proses penutupan celah dan pori dengan dempul.

(16)

Proses penutupan pori kayu dilakukan beberapa dengan proses pengolesan

dempul pada sambungan finger joint dan pori pada permukaan dan didiamkan

sampai dempul mengering selama 10-15 menit yang dapat dilihat pada Gambar

2.11.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.11. Proses Pengolesan Dempul

10. Proses Perataan permukaan setelah dempul mengering dilakukan dengan mesin

ketam sampai permukaan pada finger joint rata dan halus.

11. Packing

Setelah kayu finger joint sesuai dengan kualitas kayu di packing dalam 1

kemasan sebanyak 558 finger joint dan dikemas menggunakan plastik dan

disusun dalam pallet kayu dan diikat menggunakan tali yang dapat dilihat pada

(17)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.12. Proses Packing

2.4.3 Mesin dan Peralatan 2.4.3.1 Mesin Produksi

Mesin adalah alat mekanik yang mengubah energi untuk membantu

pelaksanaan tugas manusia. PT. Tiga Mitra Sentosa menggunakan sistem mesin yang semi otomatis sehingga dapat digolongkan kategori yang cukup modern.

Beberapa mesin yang digunakan oleh PT Tiga Mitra Sentosa antara lain:

1. Mesin double planner

Mesin double planner digunakan untuk meratakan kayu dan meluruskan kayu

sehingga pori atau lubang pada permukaan akan mengecil dan tektstur kayu akan

(18)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.13. Mesin Double planner

Spesifikasi mesin double planner antara lain:

Kapasitas :

Daya : 1650 watt

Putaran : 8,5 rpm

Jumlah : 4 unit

Dimensi : p = 5 m, l =1,2 m, t = 1,5 m

2. Blue Machine

Blue Machine memiliki kegunaan untuk menyatukan kayu menggunakan lem

(19)

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.14. Mesin Blue Machine

Spesifikasi Mesin Blue Machine antara lain:

Kapasitas :

Daya : 560 watt

Jumlah : 1 unit

Dimensi : p = 1 m, l =1,1 m, t = 1,5 m

3. Mesin Finger Joint

Mesin Finger Joint digunakan untuk menyatukan atau menyambung kayu sisa

potongan untuk membuat kayu finger joint grade C yang dapat dilihat pada

Gambar 2.15.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

(20)

Spesifikasi mesin Finger Joint antara lain:

Kapasitas :

Daya : 1650 watt

Jumlah : 1 unit

Dimensi : p = 6 m, l =1,2 m, t = 1,5 m

4. Mesin Potong

Mesin potong digunakan untuk memotong kayu sesuai ukuran yang dapat dilihat

pada Gambar 2.16.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.16. Mesin Potong

Spesifikasi mesin potong antara lain:

Kapasitas :

Daya : 1050 watt

(21)

Dimensi : d = 25 cm

Kedalaman potongan (90°) : 55 mm

Kedalaman potongan (45°) : 36 mm

Kecepatan tanpa beban : 5000 rpm

5. Mesin Ketam

Mesin potong digunakan untuk memotong kayu sesuai ukuran yang dapat dilihat

pada Gambar 2.17.

Sumber: www.google/mesin_ketam/pic.com

Gambar 2.17. Mesin Ketam

Spesifikasi mesin potong antara lain:

Kapasitas :

Daya : 850 watt

Jumlah : 1 unit

Dimensi : p = 28 cm, l = 6 cm

Kedalaman ketam : 1 mm

(22)

6. Mesin Planner

Mesin planner digunakan untuk meratakan kayu potongan untuk membuat finger

joint grade C yang dapat dilihat pada Gambar 2.18.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar 2.18. Mesin Planner

Spesifikasi mesin potong antara lain:

Kapasitas :

Daya : 1650 watt

Jumlah : 2 unit

Dimensi : p = 2 m, l = 1 m, t = 1,2

2.4.3.2 Peralatan

Perlatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam kelancaran proses

produksi perusahaan. Peralatan yang digunakan PT. Tiga Mitra Sentosa dalam

memproduksi fingerjoint antara lain:

1. Trolley digunakan sebagai material handling pada proses finger joint yang dapat

(23)

Sumber: www.google/Trolley/pic/08829.com

Gambar 2.19. Trolley

2. Forklift berfungsi untuk mengangkat bahan baku dari gudang bahan baku dan

produk menuju gudang produk yang dapat dilihat pada Gambar 2.20.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

(24)

3. Kertas Pasir berfungsi untuk menghaluskan dempul pada permukaan finger joint

yang dapat dilihat pada Gambar 2.21.

Sumber: PT Tiga Mitra Sentosa

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Tiga Mitra Sentosa
Tabel 2.1. Jam Kerja di Kantor
Tabel 2.2. Jam Kerja di Pabrik
Gambar 2.2. Kayu Gergajian
+7

Referensi

Dokumen terkait