• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL TEOR (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL TEOR (2)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI DAN KONSEP INVESTASI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Investasi dan Pasar Modal Syariah”

Dosen Pengampu: Rike Selviasari, SE, MM.

Disusun Oleh :

Dwi Wahyuni Rahma W. (931305715)

Afifah (931357115)

Sevi Latifatul Chonifah (931331215)

Aviva Amirul (931303115)

Rona QurrotulA’ yun (931300815)

Arinda Anwaroh (931349615)

SururinNi’ matus S. (931347815) Kelas L

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’ AH

JURUSAN SYARI’ AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Makalah ini yang berjudul“Teori dan Konsep Investasi”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki terbatas. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Kediri, 6 Maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB II PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan... 2

BAB III PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi ... 3

B. Bentuk dan Tipe Investasi ... 4

C. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Investasi... 6

D. Proses Investasi ... 7

E. Perhitungan Investasi pada Kondisi yang Stabil ... 8

F. Investasi di Negara Berkembang dan Permasalahannya... 9

G. Penanaman modal ... 9

H. Lembaga Keuangan dan Investasi... 11

I. Teori Keynes dan Investasi ... 11

J. Pengertian dan Tujuan Portofolio ... 12

K. Portofolio Efisien dan Diversifikasi Portofolio... 13

L. Investasi Pada Saham ... 14

M.Kategori Investor... 15

N. Risiko Dalam Investasi... 16

BAB III PENUTUP ... 18

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perekonomian dunia semakin berkembang. Kegiatan ekonomi tidak lagi hanya sebatas perdagangan semata. Namun telah merambah ke dunia investasi juga. Orang berbondong-bondong melakukan investasi dengan harapan memperoleh keuntungan yang lebih maksimal. Pemahaman investasi secara mendalam bagi banyak pihak menjadi dirasa penting dewasa ini. Tidak hanya perusahaan saja yang melakukan investasi, tetapi perorangan juga tidak kalah dalam hal ini terutama mereka yang memiliki penghasilan lebih.

Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat telah menyebabkan ilmu investasi ikut mengalami perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang terjadi. Saat ini keputusan dan tindakan berinvestasi tidak lagi seperti atau serumit yang terjadi pada masa dahulu ketika kedua belah pihak harus hadir dan menyetujuinya. Sekarang ini cukup dengan hanya mempergunakan jaringan dan perangkat lunak seperti internet, kedua belah pihak sudah bisa berinvestasi.

Pembahasan tentang investasi tidak akan lengkap tanpa pembahasan mengenai portofolio, karena portofolio itu sendiri adalah membicarakan tentang bagaimana suatu investasi dihindari dari berbagai risiko yang mungkin akan terjadi nantinya. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai teori dan konsep investasi serta keterkaitannya dengan portofolio.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan tujuan investasi?

2. Apa sajakah bentuk-bentuk dan tipe-tipe investasi? 3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi investasi? 4. Bagaimana tahapan proses investasi?

5. Bagaimana perhitungan investasi pada kondisi stabil? 6. Bagaimana prospek investasi di negara berkembang?

(5)

8. Bagaimana teori Keynes tentang investasi? 9. Apa definisi dan tujuan portofolio?

10. Apa yang dimaksud portofolio efisien dan diversifikasi portofolio? 11. Bagaimana investasi pada saham?

12. Apa sajakah kategori investor dan bagaimana risiko investasinya? C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dan tujuan investasi.

2. Mengetahui bentuk-bentuk dan tipe-tipe investasi. 3. Mengetahu faktor-faktor yang memepengaruhi investasi. 4. Mengetahui tahapan proses investasi.

5. Mengetahui perhitungan investasi pada kondisi stabil. 6. Mengetahui prospek investasi di negara berkembang.

7. Mengetahui hubungan antara lembaga keuangan dan investasi. 8. Mengetahui teori Keynes tentang investasi.

9. Mengetahui definisi dan tujuan portofolio.

10. Mengetahui portofolio efisien dan diversifikasi portofolio. 11. Mengetahui investasi pada saham

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi dan Tujuan Investasi

Kata investasi berasal dari bahasa Inggris yaitu investment. Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam kamus istilas Pasar Modal dan keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang dan modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Dan dalam Kamus Lengkap Ekonomi, definisi dari investasi adalah penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan.

Sedangkan ada pendapat lainnya yang menyatakan bahwa investasi diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Jadi dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penenpatan sejumlah kekayaan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.

Sedangkan tujuan investasi adalah mendapatkan sejumlah keuntungan. Dalam konteks perkonomian menurut Tandelin, ada beberapa motif mengapa seseorang melakukan investasi, diantaranya adalah:1

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang

Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak merupakan keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk mencapai hal tersebut di masa depan selalu akan dilakukan.

2. Mengurangi tekanan inflasi

Faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakuakn adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal tersebut karena variabel inflasi dapat mengoreksi

1 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta:

(7)

seluruh pendapatan yang ada. Investasi dalam sebuah bisnis tertentu dapat dikategorikan sebagai langkah mitigasi yang efektif.

3. Sebagai usaha untuk menghemat pajak

Di beberapa negara belahan dunia banyak yang melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan pada masyarakat yang melakukan investasi pada usaha tertentu.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam investasi, antara lain:2 1. Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut.

2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan. 3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.

4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa. B. Bentuk dan Tipe Investasi

Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial asset dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset

dilakukan di pasar uang, misalnya sertifikat deposito, commercial paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi dan yang lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya.3

Pada saat seorang pebisnis atau mereka yang memiliki kelebihan dana dan ingin berinvestasi maka ia dapat memilih dan memutuskan tipe aktiva keuangan seperti apa yang akan dipilihnya. Dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilihnya yaitu:

1. Direct Investment

Direct investment (investasi langsung) adalah mereka yang memiliki

dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau

(8)

berbagai cara lainnya.4Investasi langsung ada beberapa macam yaitu dapat disarikan sebagai berikut:5

a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan, seperti tabungan dan deposito.

b. Investasi langsung dapat diperjualbelikan, diantaranya:

1) Investasi langsung dipasar uang, seperti T-bill dan deposito yang dapat dinegosiasikan.

2) Investasi langsung di pasar modal

a) Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities), diantaranya T-bond, federal agency securities, municipal bond, corporate bond, dan convertible bond.

b) Saham-saham (equity securities), seperti saham preferen (preffered stock) dan saham biasa (common stock).

3) Investasi langsung di pasar turunan, berupa Opsi maupun Future contract

Dalam pembahasan direct investment sering disinggung tentang keinginan untuk mengundang masuknya investasi dari luar negeri, atau yang biasa disebut dengan Foreign Direct Investment. Foreign Direct Investment (FDI) atau yang biasa dikenal dengan sebutan investasi

langsung yang berasal dari luar negeri, ataupun dana yang berasal dari investor luar negeri yang ditanamkan di suatu negara.

2. Indirect Investment

Indirect investment (investasi tidak langsung) adalah mereka yang

memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja. Mereka yang melakukan kebijakan indirect investment umumnya cenderung tidak terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suqtu perusahaan. Contohnya membeli saham dan obligasi yang dijual di pasar modal dan itu juga biasanya dilakukan melalui perusahaan investasi atau adanya perantara (agent). Dengan begitu kita dapat memahami bahwa perantara

(9)

(agent) tersebut akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang dianggap sebagai fee.

Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya.6

C. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Sebelum mengambil keputusan investasi, hal penting yang perlu dipertimbangkan dahulu adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi investasi, antara lain:7

1. Pribadi Anda

Anda harus menilai dan memperhitungkan secara cermat berapa usia anda, bagaimana anda di masa depan dan pribadi anda sendiri, termasuk juga apakah anda tergolong orang yang menyukai risiko atau tidak.

2. Pajak

Anda harus menghitung berapa kira-kira keuntungan bersih anda setelah dikenai pajak.

3. Likuiditas

Likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan mencairkan modal investasi anda. Bila anda sewaktu-waktu membutuhkan uang tunai dengan segera, apakah pilihan investasi anda mudah atau sulit dicairkan.

4. Situasi Ekonomi Internasional

Dalam era globalisasi saat ini, ketergantungan antar negara amat besar, perubahan kebijakan ekonomi suatu negara dapat berdampak terhadap negara lainnya. Oleh karena itu, informasi tentang situasi ekonomi internasional perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi.

5. Situasi Ekonomi Nasional

Situasi ekonomi nasional berpengaruh besar terhadap bidang usaha atau industri dimana obyek investasi yang anda tanamkan. Mengikuti perubahan perundang-undangan dan kebijakan pemeritah akan bermanfaat dalam menentukan strategi investasi anda.

6Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, 9.

7 Rusdin, PASAR MODAL: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik (Bandung: Alfabeta,

(10)

6. Situasi Industri

Situasi industri dimana obyek investasi anda berada sangat berpengaruh terhadap obyek investasi anda. Anda harus senantiasa memantau perkembangan industri tersebut untuk pertimbangan mengambil keputusan dalam investasi anda.

7. Sains dan Teknologi

Perkembangan sains dan teknologi patut diperhatikan karena hal ini sangat bermanfaat bagi strategi dan perencanaan investasi anda.

8. Siklus dan Trend

Setiap kejadian di masa lampau umumnya akan terulang kembali dalam skala yang berbeda. Ini dikenal dengan analisis teknik dan daur. Tujuan analisis ini adalah untuk meramalkan hal-hal di masa depan berdasarkan kejadian/trend ke masa depan, dan biasanya digunakan untuk perencanaan investasi jangka panjang.

D. Proses Investasi

Setiap melakukan keputusan investasi selalu memerlukan proses, yang mana proses tersebut akan memberikan gambaran setiap tahap yang akan ditempuh perusahaan. Secara umum, proses manajemen investasi meliputi 5 (lima) langkah:8

1. Menetapkan Sasaran Investasi

Penetapan sasaran artinya melakukan keputusan yang bersifat fokus atau menempatkan target sasaran terhadap yang akan diinvestasikan. Penetapan sasaran investasi sangat disesuaikan dengan apa yang akan ditujukan pada investasi tersebut.

2. Membuat Kebijakan Investasi

Pada tahap proses kedua ini menyangkut dengan bagaimana perusahaan mengelola dana yang berasal dari stock, bond, dan lainnya untuk kemudian didistribusikan ke tempat-tempat yang dibutuhkan.

3. Memilih Strategi Portofolio

(11)

Ini menyangkut keputusan peranan yang akan diambil oleh pihak perusahaan, yaitu apakah bersifat aktif atau pasif saja. Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua kondisi tentang perusahaan akan dapat cepat tergambarkan di pasar saham. Sedangkan secara pasif hanya dapat dilihat pada indeks rata-rata saja, atau dengan kata lain berdasarkan pada reaksi pasar saja tanpa ada sikap atraktif.

4. Memilih Aset

Di sini pihak perusahaan berusaha memilih aset investasi yang nantinya akan memberi return yang tertinggi (maximal return). Return disini dilihat sebagai keuntungan yang akan mampu diperoleh.

5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Tahap ini menjadi tahap reevaluasi bagi perusahaan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini betul-betul maksimal atau belum.

E. Perhitungan Investasi pada Kondisi yang Stabil

Pada kondisi investasi yang tumbuh dengan tanpa ada masalah dan pengharapan keuntungan juga terjadi tanpa ada fluktuasi. Maka buatlah formula untuk kondisi seperti itu.

I =( ) +( )²+( +( ) +( ) +....∞

Keterangan:

I = Investasi tanpa ada fluktuasi

G = nilai yang diinvestasikan (RP, $, ¥, £, dan lain-lain)

t = rate of return atau keuntungan yang diharapkan dari pertumbuhan investasi secara stabil setiap waktunya

∞ = dan seterusnya

(12)

yang diperolehnya akan dipergunakan untuk melakukan penempatan dana lagi pada tempat lain dan seterusnya.9

F. Investasi di Negara Berkembang dan Permasalahannya

Investasi di negara berkembang (develop countries) dianggap oleh banyak pihak memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingnya dengan di negara maju. Ini terjadi karena kontruksi hukum-politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan masih dianggap rapuh atau sangat riskan untuk bisa mengalami goncangan. Contohnya di Venezuela dimana pemerintahan Hugo Chaves berusaha untuk menasionalisasikan beberapa perusahaan asing yang berada di negara yang bersangkutan, sehingga menyebabkan banyak investor asing memberi catatan khusus atau berupa rekomendasi yaitu dibutuhkannya sikap prudent (hati-hati) dalam menempatkan atau menginvestasikan dananya ke setiap negara berkembang. Atas dasar rekomendasi seperti itu maka banyak pihak investor yang lebih baik memilih keputusan investasi dengan cara memportofoliokan dananya, atau menganekaragamkan investasinya.

Ada sebuah pertanyaan yang timbul di kalangan investor, yaitu “Apakah benar jika pada suatu negara financial investment lebih tinggi maka dianggap akan mampu menekan angka pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan yang tinggi ?”. Jika pertanyaan ini kita jabarkan pada kondisi yang terjadi pada negara berkembang dan negara-negara keterbelakangan.

Maka pertanyaan ini dapat kita jawab bahwa pada negara berkembang dan terbelakang lebih membutuhkan real investment yang tinggi dibandingkan financial investment jika kita menempatkannya pada konteks usaha untuk mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan. Karena real investment lebih berusaha untuk menciptakan pabrik-pabrik dan industri-industri yang akan menampungg banyak tenaga kerja sehingga otomatis akan mampu menekan tingkat pengangguran.10

G. Penanaman modal

Investasi juga dikenal dengan istilah penanaman modal. Konsep penanaman modal ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk yang sering

(13)

dikampanyekan oleh pemerintah dalam rangka menarik minat investor baik domestik maupun internasional. Untuk penanaman modal dari luar negeri itu biasa disebut Foreign Direct Investment (FDI).

Di Indonesia kegiatan menggalakkan masuknya investasi langsung ke dalam negeri sudah dikampanyekan dengan kuat oleh pemerintah semenjak tahun 1967 dengan diundangkannya undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Dimana undang-undang tersebut dibuat atas dasar pertimbangan (dalam konsiderasinya).

Pengertian penanaman modal asing dalam undang-undang ini pasal 1 hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang ini yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung mengandung resiko dari penanaman modal tersebut.

Sedangkan pengertian penanaman modal asing dalam pasal 2 adalah : 1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan

devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan pembiayaan perusahaan di indonesia.

2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa indonesia.

3. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan undang-undang ini untuk membiayai perusahaan di indonesia.

Selain undang-undang tentang penanaman modal asing atau yang biasa disingkat dengan PMA, pemerintah beserta dengan lembaga yang terkait juga menetapkan undang-undang yang membahas tentang penanaman modal dalam negeri agar tercipta suatu bentuk keteraturan dalam penanaman modal yang lebih baik dan tertata tentunya yaitu UU No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).11

(14)

H. Lembaga Keuangan dan Investasi

Keberadaan lembaga keuangan di suatu negara dirasa sangat penting dalam usaha turut menumbuh-kembangkan ekonomi bangsa tersebut, maka ada beberapa lembaga keuangan yang keberadaannya dirasa dipentingkan, seperti perusahaan asuransi, reksadana, dan pensiunan, bank-komersial, dan usaha simpan pinjam.

Peranan bank sebagai mediator atau yang menghubungkan mereka yang kelebihan dana dengan yang kekurangan dana kiranya menjadi sesuatu yang vital dalam suatu negara. Adapun pengertian bank menurut undang-undang republik indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas udang-undang nomor 7 tahun 1992 dijelaskna tentang pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Lebih lanjut adapun pengertian dari perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.12

I. Teori Keynes dan Investasi

Banyak teori tentang investasi yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi diantaranya adalah teori Keynes (teori multiplier) yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes (1883-1946). Teori ini membahas tentang pengaruh anggaran pemerintah (government budget) terhadap pertumbuhan ekonomi. Dimana Keynes mengatakan bahwa untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, pemerintah dapat memperbesar anggaran pengeluaran dalam keadaan perekonomian mengalami kelesuan (recession) sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akhirnya pendapatan riil masyarakat juga akan mengalami peningkatan. Perubahan yang terjadi yang mana diakibatkan oleh pengeluaran pemerintah akan berpengaruh pada besarnya pendapatan nasional yang selanjutnya akan menimbulkan perubahan pada golongan pengeluaran tertentu dan pada akhirnya pendapatan nasional akan bertambah beberapa kali lipat yang disebut sebagai proses multiplier.

(15)

Maka dengan terjadinya multiplier effect akan menyebabkan terjadinya perubahan ekonomi ke arah yang lebih dinamis, yaitu seperti akan terciptanya lapangan pekerjaan yang diantaranya disebabkan oleh tingginya pendapatan masyarakat yang memberi efek pada meningkatnya kebutuhan masyarakat dan dibutuhkannya sumber-sumber produksi untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Yang otomatis dibutuhkan pula sumber daya manusia untuk mengolahnya.

Dengan demikian, jika investasi tersebut mempunyai peran penting dalam perekonomian suatu negara, maka investasi mampu menciptakan pendapatan dan dapat memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stock modal. Pendapat ini adalah sejalan dengan yang dikemukakan oleh Harrod Domar bahwa investasi tidak hanya mempengaruhi permintaan melalui multiplier effect, akan tetapi juga mempengaruhi penawaran melalui pengaruhnya terhadap peningkatan kapasitas produksi.13 J. Pengertian dan Tujuan Portofolio

Portofolio adalah sebuah bilang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin, termasuk salah satu nya dengan menganekaragamkan risiko tersebut.

Tujuan pembentukan portofolio secara umum adalah untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada para pemegang saham. Para pemegang saham selalu saja menuntut secara maksimal kepada pihak management untuk bekerja dan mampu meningkatkan keuntunhan setiap tahunnya, dan jika pihak management tidak mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang saham khusus nya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat teguran. Ini disebabkan komisaris perusahaan adalah memiliki karakteristik sebagai para penghindar risiko.

Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:14

1. Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimjm sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang diharapkan (expected return). 2. Menciptakan risiko yang minimum.

13Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal., 23.

(16)

3. Menciptakan continuity dalam bisnis.

K. Portofolio Efisien dan Diversifikasi Portofolio

Portofolio efisien adalah portofolio yang berada di dalam kelompok (set) yang layak menawarkan ke para investor ekspektasi return maksimum atas berbagai level risiko dan juga risiko minimum untuk berbagau level ekspektasi return. Efisien selalu dilihat dari segi biaya (cost), maka portofolio yang efisien juga melihat dari segi biaya yang paling efektif dari berbagai portofolio yang ditawarkan, karena setiap investor tidak menginginkan investasi dana pada tempat-tempat yang dianggap tidak efisien.15

Salah satu cara untuk mewujudkan return maksimum dengan risiko yang minimum adalah dengan diversifikasi portofolio. Diversifikasi adalah proses pembentukan investasi portofolio, melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa sehingga risiko dapat diminimalkan. Cara melakukan diversifikasi adalah menyusun isi portofolio dengan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan lain-lain, yang hasilnya disebut dengan portofolio.16

Diversifikasi kerap menjadi salah satu rekomendasi para pakar atau investor yang sudah sangat berpengalaman yang ditujukan bagi investor lain diluar sana terlebih bagi investor pemula. Diversifikasi sebagai salah satu stategi investasi, merupakan senjata yang sangat ampuh dalam memaksimalkan keuntungan.

Lima langkah penting mempermudah diversifikasi portofolio investasi:17

1. Pahami risk tolerance

Ketika kita berbicara tentang risk tolerance, apa yang kita rujuk sebenarnya adalah batasan tingkat resiko yang bisa kita terima dan batas minimum resiko yang bisa kita ambil. Bila tidak mempertimbangkan potensi keuntungan, memahami cara kerja instrumen investasi yang kita

15Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal., 25.

16Tyas Auruma S. dan I Made Sudana, “Diversifikasi Investasi Saham: Perbandingan Risiko Total

Portofolio Melalui Diversifikasi Domestik Dan Internasional’ ,Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 6, 1 (April, 2013), th.

(17)

pilih, dan merujuk pada dana investasi yang siap diinvestasikan, investasi bisa saja kurang maksimal.

2. Tentukan target aset yang siap di investasikan 3. Rutin melakukan rebalancing

Rebalancing merupakan suatu proses dimana investor menyelaraskan atau

menyeimbangkan bobot aset yang diinvestasikan dalam portofolio investasi. Dalam hal saham, misalnya rebalancing dapat merujuk pada kegiatan yang melibatkan aktifitas membeli atau menjual aset dalam portofolio untuk menjaga tingkat alokasi aset sesuai yang diinginkan. 4. Pahami kapasitas resiko

5. Fokus terhadap tujuan financial jangka panjang

Ketika mengelola portofolio investasi gunakan berbagai pendekatan seperti keseimbangan, disiplin, dan jangka panjang sehingga investasi anda bisa lebih fokus terhadap tujua jangka panjang.

L. Investasi Pada Saham

Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada return (pengembalian) yang diukur dengan capital gain. Bagi para spekulator yang menyukai capital gain, maka pasar modal

bisa menjadi tempat yang menarik, dimana investor bisa membeli pada saat harga turun dan menjual kembali pada saat harga naik, dan selisih yang dilihat secara abnormal return itulah nantinya yang akan dihitung keuntungannya.18

Suatu perusahaan mengalami kelebihan dana lantaran usahanya mengalami “booming” atau mampu mencapai target sasaran. Manajer keuangan sebagai orang yang mempunyai accountability dalam mengatur lalu lintas dana perusahaan harus mampu mengoptimalkan penggunaan dana, artinya jangan sampai terjadi idle money. Ada beberapa cara memanfaatkan kelebihan dana sekaligus memperoleh keuntungan, salah satunya melalui investasi dalam bentuk saham.

Investasi dalam bentuk saham,atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan

(18)

lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Keuntungan diperoleh dari dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modalnya. Keuntungan lainnya berupa control management yaitu hak menentukan kebijakan atas perusahaan yang dibeli (jika kepemilikan saham mencapai jumlah mayoritas).

Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai beberapa alasan, antara lain: menebarkan risiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi, menjaga suplay bahan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan supplier bahan baku dan memperkuat manajemen.19

M. Kategori Investor

Para investor dalam dunia pasar modal memiliki preferensi serta karakter yang berbeda satu sama lain, dan karena perbedaan inilah seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta perilaku para investor di dalam aktivitas investasi. Secara garis besar, tipikal investor terbagi menjadi 2 macam, yaitu tipikal yang berani mengambil risiko (risk taker) dan mereka yang tidak berani mengambil risiko (nonrisk taker). Risk taker terbagi lagi menjadi 3 bagian, antara lain:

1. Mereka yang berani mengambil risiko tinggi dengan harapan imbal hasil yang relatif tinggi juga (high risk high return).

2. Mereka yang cukup berani mengambil risiko yang moderat dengan imbal hasil yang juga moderat (medium risk, medium return).

3. Mereka yang hanya berani mengambil risiko dalam tingkat yang relatif rendah dengan imbal hasil yang juga relatif rendah (low risk low return).

Ditinjau dari faktor pelaku, maka investor dapat dibagi menjadi dua pelaku utama, yaitu investor perorangan (private) dan investor yang bersifat institutional (corporate). Menurut Schweser, terdapat beberapa perbedaan arahan investasi antara keduanya, yaitu:20

Investor Individu Investor Institusi

Subjektif dalam mendefinisikan Lebih objektif (diukur dengan

19 Sri Kartika Fanty, “Investasi Dalam Saham”, Online, http://srikartikafanty.blogspot.com/, 20

November 2012, diakses tanggal 6 Maret 2018.

(19)

risiko (diukur dengan losing money) standar deviasi) Karakternya dipengaruhi faktor

psikologi

Dipengaruhi oleh siapa penerima manfaat

Dipengaruhi oleh stage in life Dipengaruhi oleh aset liabilities Bebas menempatkan dananya Diatur oleh ketentuan pemerintah Ketentuan perpajakan menjadi issue

yang sangat penting

Ketentuan perpajakan bukan menjadi issue yang penting

N. Risiko Dalam Investasi

Setiap keputusan investasi selalu menyangkut dua hal yaitu risiko dan return. Risiko mempunyai hubungan positif dan linear dengan return yang

diharapkan suatu investasi., sehingga semakin besar return yang diharapkan semakin besar pual risiko yang harus ditanggung oleh seorang investor. Dalam melakukan keputusan investasi, khususnya pada sekuritas saham, return yang diperoleh berasal dari dua sumber yaitu dividen dan capital gain,

sedangkan risiko investasi saham tercermin pada variabilitas pendapatan (return saham) yang diperoleh.

Analisis investasi modern membagi risiko total menjadi dua bagian, yaitu:

1. Risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor makro yang mempengaruhi semua sekuritas sehingga tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko ini tercermin dalam beta saham. Adapun faktor-faktor makro yang mempengaruhi sekuritas diantaranya kondisi perekonomian, perubahan tingkat suku bunga, inflasi, kebijakan pajak, dan lain-lain. Faktor-faktor ini menyebabkan adanya kecenderungan semua saham bergerak bersama, sehingga selalu ada dalam setiap saham. 2. Risiko tidak sistematis, adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor

(20)

Karena sebagian risiko dapat dihilangkan dengan diversifikasi, maka ukuran risiko dari suatu portofolio bukan lagi standar deviasi (risiko total), tetapi hanya risiko sistematis.21

(21)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Investasi diartikan sebagai penanaman uang dan modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Adapun tujuan investasi adalah menciptakan keberlanjutan investasi, memperoleh profit, menciptakan kemakmuran, dan turut andil dalam pembangunan bangsa.

2. Bentuk investasi ada 2 macam, yaitu investasi pada financial assets dan real assets. Adapun tipe-tipe investasi terbagi menjadi 2, diantaranya:

direct investment dan indirect invesment.

3. Faktor-faktor yang mempegaruhi antara lain: pribadi anda, pajak, likuiditas, situasi ekonomi internasional, situasi ekonomi nasional, situasi industri, sains dan teknologi, serta siklus dan trend.

4. Proses manajemen investasi ada 5 langkah, antara lain: 1) menetapkan sasaran investasi; 2) membuat kebijakan investasi; 3) memilih strategi portofolio; 4) memilih aset; dan 5) mengukur dan mengevaluasi kinerja. 5. Perhitungan investasi pada kondisi yang stabil dapat menggunakan

rumus:

I =( ) +( )²+( +( ) +( ) +....∞

6. Negara berkembang dan terbelakang lebih membutuhkan real investment yang tinggi dibandingkan financial investment jika kita menempatkannya pada konteks usaha untuk mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan.

7. Adanya lembaga keuangan adalah penting karena turut membantu dalam proses investasi.

(22)

9. Portofolio adalah ilmu yang mengkaji bagaimana cara menurunkan risiko investasi seminimal mungkin. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan maksimum kepada para pemegang saham.

10. Portofolio efisien adalah portofolio yang berada dalam kelompok yang layak menawarkan ekspektasi return maksimum atas berbagai level risiko dan risiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return. Diversifikasi portofolio merupakan cara untuk mewujudkan return maksimum dengan risiko seminimal mungkin.

11. Investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya. Perusahaan yang melakukan investasi saham mempunyai beberapa alasan, antara lain: menebarkan risiko (risk spread), memperkokoh jaringan pasar, memperkuat distribusi, menjaga suplay bahan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan supplier bahan baku dan memperkuat manajemen.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Auruma S., Tyas dan I Made Sudana, “Diversifikasi Investasi Saham: Perbandingan Risiko Total Portofolio Melalui Diversifikasi Domestik Dan Internasional”. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 6, 1 (April, 2013).

Fahmi, Irham. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. 2012. ---. Pengantar Politik Ekonomi. Bandung: Alfabeta. 2010.

---. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta. 2011.

Fanty, Sri Kartika “Investasi Dalam Saham”. Online. http://srikartikafanty. blogspot.com/, 20 November 2012, diakses tanggal 6 Maret 2018.

https://koinworks.com/blog/difersifikasi-portofolio-investasi/

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana. 2008.

Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. 2008. Rusdin. PASAR MODAL: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik.

Referensi

Dokumen terkait

Vice preside nt risk control and mitigati ons Mengawasi setiap pengembangan tekhnologi yang dilakukan terhadap seluruh sistem dan apakah dapat menjadi problem solver yang

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok

Alasan mengapa penelitian ini penting dilakukan karena kualitas strategi aliansi baik antara pembeli-pemasok beserta faktor-faktor yang mendukung kualitas strategi aliansi

Melaksanakan projek semester akhir dengan kerjasama pihak industri (mengikut kehendak industri).. 3 projek persemester setiap

PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI BAGI GURU RA/MADRASAH DALAM JABATAN UNTUK MATA PELAJARAN QUR'AN HADIST, AKIDAH AKHLAK, FIQH, SKI, BAHASA ARAB, GURU KELAS RA DAN GURU KELAS MI TAHUN

Berdasarkan analisis di lapangan, dalam rangka menunjang kemampuan pengajuan soal pada materi Geometri Lukis, maka diperoleh beberapa hal yang harus ada dalam modul

DASAR TEORI PERKEMBANGAN PENGELUARAN DASAR TEORI PERKEMBANGAN PENGELUARAN..

Tutupan terumbu karang di daerah Watu Lawang dan Karang Ponpon masuk dalam kategori sedang, sedangkan Teluk Pelita dan Karang Mayit tergolong buruk.. Genus karang yang paling