Instrumen Investasi di Pasar Modal
• Pasar modal merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara.
• Pasar modal berfungsi sebagai tempat pertemuan antara investor yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki kelebihan dana.
• Aktivitas di pasar modal memungkinkan
pengalokasian sumber daya secara efisien dan
optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
• Pemahaman yang baik tentang berbagai
instrumen investasi di pasar modal sangat penting bagi investor, baik individu maupun institusi,
untuk dapat mengambil keputusan investasi yang
tepat dan menguntungkan.
Pengantar Pasar Modal
• Pasar modal merupakan suatu sistem yang terorganisir untuk melakukan
transaksi atas aset keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
• Pasar modal berfungsi sebagai wadah bagi perusahaan untuk memperoleh dana guna membiayai kegiatan operasional, ekspansi, atau investasi.
• Bagi investor, pasar modal menyediakan kesempatan untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan melalui berbagai instrumen investasi.
• Pasar modal di Indonesia diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang kini dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
1 Efisiensi Alokasi
Pasar modal memfasilitasi
pengalokasian sumber daya secara efisien dengan menghubungkan investor dengan perusahaan yang membutuhkan dana.
2 Dukungan Pertumbuhan
Pasar modal mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan akses bagi perusahaan untuk mendapatkan modal guna mengembangkan bisnis dan menciptakan lapangan kerja.
3 Diversitas Investasi
Pasar modal menawarkan berbagai pilihan instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi investor.
4 Transparansi Informasi
Pasar modal mengharuskan
perusahaan yang terdaftar untuk
mempublikasikan informasi keuangan dan operasional secara transparan, sehingga investor dapat membuat keputusan investasi yang terinformasi.
Saham sebagai Instrumen Investasi
Saham merupakan bukti kepemilikan atas sebagian kecil dari suatu perusahaan. Saat investor membeli saham, mereka menjadi pemegang saham dan memiliki hak suara dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Saham memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Keuntungan diperoleh dari dua sumber: dividen yang dibagikan oleh perusahaan dan capital gain dari kenaikan harga saham di pasar. Risiko yang melekat pada saham meliputi risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko pasar.
Keuntungan
• Potensi keuntungan tinggi dari dividen dan capital gain.
• Hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan.
• Meningkatkan portofolio investasi dan diversifikasi risiko.
Risiko
• Risiko bisnis perusahaan yang dapat menyebabkan penurunan harga saham.
• Risiko likuiditas, yaitu kesulitan menjual saham dengan cepat.
• Risiko pasar, yaitu fluktuasi harga saham yang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.
Obligasi sebagai Instrumen Investasi
• Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga keuangan lainnya.
• Investor yang membeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi dan akan menerima bunga periodik serta pengembalian pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
• Obligasi umumnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham, namun potensi keuntungannya juga lebih rendah.
• Obligasi cocok bagi investor yang mencari investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah dan aliran kas yang lebih pasti.
Keuntungan
• Aliran kas yang lebih pasti dan terprediksi.
• Risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.
• Cocok untuk investor dengan profil risiko yang konservatif.
Risiko
• Risiko gagal bayar (default) oleh penerbit obligasi.
• Risiko penurunan nilai obligasi akibat kenaikan suku bunga.
• Risiko likuiditas, yaitu kesulitan menjual obligasi dengan cepat.
Reksa Dana sebagai Instrumen Investasi
Reksa dana merupakan wadah investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam berbagai aset, seperti
saham, obligasi, dan pasar uang. Investor reksa dana memiliki porsi kepemilikan atas portofolio reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Reksa dana menawarkan diversifikasi risiko dan kemudahan akses bagi investor ritel, serta potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan deposito.
1
Keuntungan
• Diversifikasi risiko dengan investasi di berbagai aset.
• Diatur dan diawasi oleh regulator, sehingga lebih aman.
• Diperoleh dengan mudah melalui bank atau manajer investasi.
2
Risiko
• Risiko pasar yang dapat mempengaruhi kinerja portofolio reksa dana.
• Risiko manajer investasi, yaitu kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi.
• Risiko likuiditas, yaitu kesulitan menjual unit reksa dana dengan cepat.
Instrumen Investasi Derivatif
Instrumen investasi derivatif merupakan kontrak keuangan yang nilainya berasal dari aset dasar, seperti saham, obligasi, mata uang, atau komoditas. Beberapa contoh instrumen derivatif meliputi futures, options, dan swaps. Derivatif digunakan untuk mengelola risiko, berspekulasi, atau meningkatkan keuntungan. Penting untuk dicatat bahwa derivatif memiliki risiko yang tinggi karena nilainya dapat berubah secara signifikan dalam waktu singkat.
Futures
Kontrak untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga dan tanggal tertentu di masa depan.Options
Hak untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga tertentu sebelum tanggal tertentu.Swaps
Pertukaran aliran kas antara dua pihak, biasanyaberdasarkan suku bunga, mata uang, atau komoditas.
Instrumen Investasi Lainnya
Selain saham, obligasi, reksa dana, dan derivatif, ada berbagai instrumen investasi lainnya yang dapat dipilih oleh investor. Beberapa contohnya meliputi:
Emas
Emas merupakan komoditas safe- haven yang berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Real Estate
Real estate adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan melalui sewa atau dijual kembali dengan keuntungan.
Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan
kriptografi untuk mengamankan transaksi.
Dana Investasi
Dana investasi merupakan wadah investasi yang dikelola oleh
manajer investasi dan berfokus pada investasi tertentu, seperti saham atau obligasi.
Strategi Investasi di Pasar Modal
Strategi investasi yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan investasi. Investor perlu mempertimbangkan profil risiko, jangka waktu investasi, dan tujuan keuangan mereka dalam memilih strategi yang sesuai. Beberapa strategi investasi yang umum digunakan meliputi:
Value Investing
Strategi ini berfokus pada investasi di saham perusahaan yang undervalued atau memiliki nilai fundamental yang baik tetapi belum tercermin dalam harga sahamnya.ct Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Unilever Indonesia (UNVR),
Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Growth Investing
Strategi ini berfokus pada investasi di saham perusahaan yang memiliki
potensi pertumbuhan yang tinggi dan diharapkan dapat menghasilkan
keuntungan jangka panjang. Ct :
Investasi pada Startup Teknologi: Gojek dan Tokopedia (GoTo); Investasi di
Sektor Konsumsi: Kalbe Farma (KLBF) dan Indofood Sukses Makmur (INDF);
Sektor Keuangan Digital: Bank Jago (ARTO) dan Bukalapak (BUKA); Sektor Energi Terbarukan: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)
Income Investing
Strategi ini berfokus pada investasi di instrumen yang menghasilkan aliran kas yang stabil, seperti obligasi atau saham dengan dividen yang tinggi. Ct : Saham Dividen Tinggi: Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bank Rakyat Indonesia (BBRI);
Obligasi Pemerintah: Obligasi atau surat utang negara (ORI, SBN); Reksa Dana Pendapatan Tetap, Sektor Properti;
Saham Infrastruktur: Perusahaan infrastruktur seperti PT Jasa Marga (JSMR) atau PT Wijaya Karya (WIKA
Risiko dan Pengelolaan Risiko Investasi
Investasi di pasar modal selalu mengandung risiko. Risiko investasi dapat dikategorikan sebagai risiko sistematik, yaitu risiko yang mempengaruhi seluruh pasar, dan risiko nonsistematik, yaitu risiko yang spesifik pada suatu instrumen investasi. Penting bagi investor untuk memahami risiko yang melekat pada setiap instrumen investasi dan menerapkan strategi pengelolaan risiko yang efektif.
1 Diversifikasi
Membagi investasi ke berbagai aset untuk mengurangi risiko konsentrasi pada suatu aset tertentu.
2 Alokasi Aset
Menentukan proporsi investasi di berbagai kelas aset sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi.
3 Pengaturan Jangka Waktu
Investasi jangka panjang umumnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan
investasi jangka pendek.
4 Manajemen Risiko
Menggunakan instrumen derivatif, asuransi,
atau strategi lainnya untuk mengurangi risiko
kerugian.
Peran Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga penunjang pasar modal berperan penting dalam menjamin
kelancaran dan integritas pasar modal. Lembaga-lembaga ini menyediakan layanan dan infrastruktur yang mendukung aktivitas investasi, seperti:
Lembaga Kliring dan Penjaminan
Menjamin penyelesaian
transaksi secara aman dan efisien, serta memberikan jaminan terhadap risiko gagal bayar.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Melakukan penyimpanan dan penyelesaian
transaksi secara aman dan terintegrasi, serta
menjaga stabilitas sistem perdagangan.
Lembaga Penilai
Memberikan penilaian
independen terhadap nilai suatu aset, membantu
investor dalam
mengambil keputusan investasi yang
terinformasi.
1. Jelaskan secara lengkap (disertai contoh)
Lembaga yang menunjang kegiatan di pasar modal 2. Waktu : 6 hari (maksimal dikumpul sebelum
pertemuan selanjutnya)
Tugas Mingguan
1. Dibuat dalam bentuk video
(minimal 3 menit, maksimal 5 menit)
2. Diposting di media apa saja (ct. yt, tiktok, IG, dll)
3. Copy dan share link nya di form :
https://bit.ly/INVPORT-B
Format Tugas