Kelompok 2 :
1. Rindu Ridhaning 2. Dimas Frendy N.
3. Eka Setya Maulana C. 4. Moch. Theo Yoga A.N. 5. Rizky Dwi Wisesa
BAB 1
PENDAHULUAN
• 1.1 Proses Pembangkitan
a. Instalasi energi primer, yaitu instalasi bahan bakar atau
instalasi tenaga air.
b. Instalasi Mesin Penggerak Generator, yaitu instalasi yang
berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik penggerak generator
c. Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi
mendingkan instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar
d. Instalasi Listrik, yaitu terdiri dari Instalasi Tegangan Tinggi,
1.2 Berikut beberapa jenis Pusat Listrik :
1.
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
2.
Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3.Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
4.Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
1.3 Instalasi Listrik dari Pusat Listrik
Tegangan dari generator dinaikkan dahulu dengan menggunakan transformator , baru kemudian dihubungkan ke rel melalui pemutus tenaga (PMT).
di depan dan di belakang setiap pemutus tenaga harus ada pemisah
(PMS). Hal ini berkaitan dengan masalah keselamatan kerja saat instalasi tegangan tinggi.
1.4 Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik
a. Penyediaan Energi Primer
Untuk PLTA, konservasi hutan pada daerah aliran sungai(DAS) sangat penting agar hutan berfungsi sebagai penyimpan air sehingga tidak timbul banjir di musim hujan dan terjadi kekeringan di musim kemarau.
b. Penyediaan Air Pendingin
Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat listrik termal seperti PLTU dan PLTD.
c. Masalah Limbah
PLTU batu bara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dan asap yang mengandung gas SO2, CO2, dan NO2X.
d. Masalah Kebisingan
pusat listrik termal menimbulkan kebisingan bagi masyarakat yang tinggal di dekatnya.
e. Operasi
Operasi pusat listrik sebagian besar 24 jam sehari.
f. Pemeliharaan
g. Gangguan dan kerusakan
h. Pengembangan Pembangkitan
1.5 Sistem Interkoneksi
Gambar dibawah ini memperlihatkan sebagian dari sistem interkoneksi yang terdiri dari sebuah pusat listrik, dua buah GI beserta subsistem distribusinya. Karena operasi pusat-pusat listrik dalam sistem interkoneksi saling mempengaruhi satu sama lain, maka perlu koordinasi operasi. Koordinasi operasi ini dilkakukan oleh pusat pengatur beban. Koordinasi terutama meliputi :
a. Koordinasi
pemeliharaan
b. Pembagian beban
yang ekonomis
c. Pengatur frekuensi
d. Pengatur tegangan
e. Proseedur
1.6 Proses Penyediaan Tenaga Listrik
Setelah tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat listrik, maka tenaga listrik ini ditransmisikan lalu didistribusikan kepada para konsumen
Dalam pusat listrik, energi primer dikonversikan menjadi energi listrik. Kemudian energi listrik dinaikkan tegangannya untuk disalurkan melalui saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa saluran udara atau saluran kabel tanah.
Di gardu induk (GI), tegangan diturunkan menjadi tegangan distribusi primer.
1.7 Mutu Tenaga Listrik
1. Kontinuitas penyediaan, apakah tersedia 24 jam sehari
selama setahun.
2. Nilai tegangan, apakah selalu ada dalam batas-batas yang
diijinkan.
3. Nilai frekuensi, apakah selalu ada dalam batas-batas yang
diijinkan.
4. Kedip tegangan, apakah besarnya dan lamanya masih dapat