SURAT PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH Nomor : 01/SPK/PPP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Tn. Wida Febriansyah, 43 tahun, 7 Februari 1975, WNI, bertempat tinggal di Jl. Pahlawan No. 1, Sleman, Yogyakarta, pekerjaan Direktur Utama, bertindak untuk dan atas nama PT. BANK KURNIA yang beralamat di Jl. Parangtritis No. 136, Sewon, Bantul, Yogyakarta, berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan Nomor 25 tertanggal 2 Juni 2005 yang diterbitkan oleh Safitri Hidayatin, S.H, M,Kn di Sewon, Bantul, D.I. Yogyakarta dan telah mendapatkan pengesahan oleh Kementrian Hukum dan HAM NOMOR AHU-17813.AH.02.03.TAHUN 2005.
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai: PIHAK PERTAMA (Pemberi Kredit/Kreditur).
2. Kadhafi Azwar, 35 tahun, Yogyakarta, 14 Januari 1983, WNI, wiraswasta, No.KTP 3402100901810001, alamat di Jalan Banguntapan, RT.005/RW.012, Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta menerangkan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri.
Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai: PIHAK KEDUA (Penerima Kredit/Debitur)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini telah bersepakat untuk membuat perjanjian kredit dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 DEFINISI
Untuk keperluan perjanjian kredit, setiap istilah dibawah ini mempunyai arti sebagaimana diuraikan dibawah ini:
1. Agunan, berarti barang dan/atau hak yang diserahkan oleh debitur maupun oleh pihak lain kepada Bank Kurnia yang digunakan untuk menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang yang karena sebab apapun terutang dan wajib dibayar oleh debitur kepada Bank Kurnia berdaarkan perjanjian kredit. 2. Akta Pemberian Jaminan, mempunyai arti sebagaimana didefinisikan dalam ayat
6.1 sub (a) pasal 6 perjanjian kredit.
4. Tanggal Pembayaran Bunga, berarti tanggal saat debitur wajib melakukan pembayaran bungan sebagaimana ditentukan pasal…….
5. Utang, berarti semua jumlah uang yang dari waktu ke waktu terutang oleh debitur kepada Bank Kurnia berdasarkan perjanjian, yang meliputi jumlah utang pokok yang timbul sebagai akibat dari pearikan atau penggunaan fasilitas kredit, bunga, provisi, denda, biaya, dan/atau kewajiban-kewajiban lain berdasarkan perjanjian kredit.
Pasal 2
JUMLAH DAN TUJUAN PENGGUNAAN FASILITAS KREDIT
Ayat 1
Dengan mengindahkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan perjanjian kredit PT. Bank Kurnia menyetujui untuk memberikan kredit kepada debitur sejumlah :
a. Jumlah pokok kredit Rp.445.000.000.,- (empat ratus empat puluh lima juta rupiah) b. Dengan suku bunga 10% pertahun, dengan rinciannya (Rp.445.000.000 X 10%) : 12
= Rp. 3.708.333.(tiga juta tujuh ratus delapan ribu tiga ratus tiga puluh tiga rupiah) c. Angsuran pokok adalah sebesar Rp.5.100.000 (lima juta seratus ribu rupiah)
d. Sehingga angsuran perbulan adalah angsuran pokok ditambah dengan angsuran bunga perbulan (Rp. 5.100.000 + Rp. 3.708.333 =Rp.8.808.333)
e. Angsuran ini diangsur selama 86 bulan (7 tahun)
Pasal 3
KEWAJIBAN KEWAJIBAN BAGI DEBITUR
Kecuali apabila Bank Kurnia secara tertulis menetapkan lain, DEBITUR wajib untuk:
Ayat 1
a. Mentaati semua Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Kebijakan Pemernitah, petunjuk atau instruksi dari Pemerintah yang berlaku terhadap debitur
b. Segera memberitahukan kepada Bank Kurnia secara tertulis tentang adanya setiap perkara yang menyangkut debitur, baik perdata, tata usaha negara, tuntutan pajak, penyidikan maupun perkara pidana yang akan mempengaruhi usaha maupun harta kekayaan debitur
c. Segera memberitahukan kepada Bank Kurnia secara tertulis dengan melampirkan dokumen pendukung setiap kali terjadi perubahan anggaran dasar serta perubahan susunan direksi, komisaris, dan/atau pemegang saham debitur jika debitur berbentuk badan
e. Memberikan segala keterangan yang diminta oleh Bank Kurnia yang berhubungan dengan pemberian fasilitas kredit dan agunan
f. Mempertahankan hak atas kekayaan intelektual, antara lain hak cipta, paten, dan merk yang telah atau akan dimiliki oleh debitur.
g. Debitur harus segera menandatangani akta jual beli setelah proses persil selesai.
Pasal 4
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Jika terjadi perselisihan antara Kreditur dan Debitur akibat Debitur cidera janji atau tidak memenuhi prestasi maka akan dilayangkan surat peringatan mulai dari lisan dan tertulis sebanyak tiga kali berturut-turut.
2. Apabila sebagaimana ketentuan pada angka 1 oleh Debitur tidak diindahkan, maka penyelesaian dilakukan melalui jalur hukum (pengadilan).
3. Apabila ada hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini dan juga jika terjadi perbedaan penafsiran dan salah satu pihak tidak memenuhi prestasi sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat terlebih dahulu.
4. Jika penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat juga ternyata tidak menyelesaikan perselisihan tersebut maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara hukum yang berlaku di Indonesia.
Pasal 5 PENUTUP
Apabila ada hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini, maka dapat menyesuaikan dikemudian hari dengan adanya kesepakatan antara Kreditur dan Debitur.
Demikian perjanjian kredit peminjaman rumah ini dibuat dan disepakati oleh Para Pihak dan berlaku sejak ditanda tangani.
Bantul, 3 Desember 2016
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Wida Febriansyah Kadhafi Azwar
NOTARIS