PERKEMBANGAN SEJARAH PEMASARAN DUNIA:
SEBUAH STUDI LETARATUR DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
Firda Camalia Hakim Alumni Program Manajemen S1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, Jakarta.
Muhammad Ichwan Hamzah Dosen Program Manajemen S1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia
ABSTRAC : This research is motivated by author's curiosity about the historical development of marketing in the world and its application in Indonesia. Data used in this study are primary and secondary data and research methods used in this thesis is qualitative research methods. The results showed that the marketing was born as a science instead of science begins with advertising. In latter times, marketing is taught by the three main elements, namely advertising, selling and distribution. And then slowly but surely, other elements began to be included in marketing thinking. Among other things, the concept of consumption, market behavior, and so on. And than Marketing to grow as modern science, as known at present, because of the encouragement of experts who participated in them contribute thoughts. In Indonesia, the market tends to follow the development of the economy. Additionally, marketing in Indonesia is influenced by factors such as demographic, economic, social, cultural, political and greatest effect of technology.
Keywords: Marketing
ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi dengan keingintahuan penulis tentang sejarah perkembangan pemasaran di dunia dan bagaimana aplikasinya di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder adapun metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan. Pada masa-masa terkemudian, pemasaran diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran pemasaran. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya. Kemudian Pemasaran tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya. Di Indonesia, pemasaran cenderung mengikuti perkembangan perekonomian. Selain itu, pemasaran di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya demografi, ekonomi, sosial budaya, politik dan paling besar pengaruhnya yaitu teknologi.
Kata kunci : Pemasaran
1. PENDAHULUAN
mereka maka di samping pesaing akan muncul, maka mereka membutuhkan adanya inovasi dalam produk tersebut agar senantiasa dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat atau konsumennya. Perputaran ini akan terus berlangsung sampai kepada produk tersebut sudah dianggap tidak lagi sesuai dengan zamannya dan akan dimunculkan pula produk baru. Selanjutnya produk baru tersebut tentu memerlukan pula aspek penawaran untuk memperkenalkan mereka kepada para pemakainya. Maka sekali lagi aspek penawaran akan berperan dalam hal ini. Dunia usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk deregulasi dan debirokrasi. Lebih lagi di era global perdagangan bebas AFTA di tahun 2003 dan APEC mulai tahun 2020 yang memberikan kesempatan produsen untuk memasarkan secara bebas. Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi dicelah-celah bisnis melalui promosi. Mengatur strategi pemasaran melalui promosi antar produsen agar produknya meningkat dan jangkauan pasar lebih luas merupakan jurus yang harus dilakukan.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Ekonomi
Pengertian ekonomi (economy) berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yang merujuk kepada “pihak yang mengelola rumah tangga” (Mankiw, 2003). Sepintas lalu, pengertian aslinya tersebut terasa kurang jelas. Namun sesungguhnya, antara makna dari istilah “rumah tangga” dan “ekonomi” terdapat begitu banyak kesamaan. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
2.1.1. Sejarah Manajemen
Follet (2007) mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Griffin (2006) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. (Dalimunthe:1998) Menurutnya terdiri beberapa hal yaitu :(a) Etimologi Manajemen.Kata manajemen juga mungkin berasal dari (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan", (b) Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya di . Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang (tanpa mempedulikan entah apa sebutan untuk manajer ketika itu) yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana. (George, 1972:4), (c)Pemikiran awal manajeme Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun , ketika menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The, Wealth of Nation. (d) Era manajemen ilmia Seperti yang dikutip dari George (1972:6) era ini ditandai dengan berkembangannya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti ,
, , dan . Manajemen ilmiah, atau
dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. (e) Era manusia sosial Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan
bahasa Italia
piramida Mesir
1776 Adam Smith
pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai . (George, 1972). (f) Era modern Era modern ditandai dengan hadirnya konsep (total quality
managementTQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling
terkenal di antaranya Deming (19001993) dan Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang , dianggap sebagai Bapak di Jepang. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat;
(3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan
peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.
2.1.2.. Teori manajemen
(a). Manajemen ilmian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri dan . Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. (b.) Pendekatan kuantitatif dalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif, seperti
, , , atau (untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan). Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya : (Critical Path
Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efisien; model kuantitas
pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
2.1.3. Pengertian Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2000:8) dapat dilihat dari 2 sudut pandang pengertian, yaitu: (i). Pengertian dari sudut pandang masyarakat (society). Pengertian ini menunjukkan peranan pemasaran terhadap masyarakat, yaitu : “Marketing is a social process by which individual and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products
and services of value with others”. Artinya pemasaran adalah proses dimana seseorang atau
kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa; (ii). Pengertian dari sudut pandang pemasar (marketer/managerial). Pengertian ini menujukkan peranan pemasaran dalam menyampaikan standar hidup yang lebih tinggi bagi masyarakat. Sementara itu pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kasali (1998:53) pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi hingga distribusi barang-barang, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Menurut Stanton (lihat Swasta, 2000) memberikan pengertian pemasaran sebagai sistem dari seluruh kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan para konsumen. Menurut Nitisemito (1981) pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang paling efektif. Kemudian menurut Kotler (2002:2), pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.Ada tiga dasar pemasaran menurut Keegan (2007:4) yaitu : 1). Mengidentifikasi tujuan dan tugas pemasaran yaitu dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar dari pada yang diciptakan pesaing, (2). Realitas persaingan pemasaran dengan keunggulan kompetitif yaitu penawaran total, dihadapkan pada persaingan yang relevan, yang lebih menarik pelanggan, dan (3). Berbagai cara utama untuk mencapai dua prinsip yang pertama dengan cara fokus yaitu memfokuskan sumber daya dan usaha pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta cara menyampaikan suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
eksperimen Hawthrone
statistik model optimasi model informasi simulasi komputer
Menurut Kotler dan Keller (2007:27) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia ini disebut konsep pemasaran, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), penginformasian barang (promotion), tempat atau distribusi (place) dan seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Menurut Simamora et al (2000:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
2.2.3. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler: 1999). Mc Carthy dalam Kotler (1999) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat P (4P's): produk (products), harga (price), tempat (place) (misalnya distribusi) dan promosi
(promotion). Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk (product), yaitu penawaran
berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.
(a) Produk (Product)
Kebijakan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.
(b) Harga (Price) Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan keuntungan yang diharapkan. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga
Gambar 1 Konsep-Konsep Inti Pemasaran
Sumber: Kasali; 1998
Keinginan
Pasar
Kebutuhan
Permintaan
Produk
Pertukaran Transaksi
Tabel 1
Hubungan Antara 4P’s Dan 4C’s
4Ps 4Cs
Produk (Product) Kebutuhan dan keinginan pembeli (Customer needsand wants)
yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang,
(c) Saluran Distribusi (Place) Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution), dan
(d) Promosi (Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity).
2.2.4. Periklanan
2.2.4.1. Fungsi Iklan Dalam Pemasaran
Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali, 1998). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).
Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan American Marketing Association
(AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu: 1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya; 2) iklan ditujukan kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar; 3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya; 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli.Menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention : mengandung daya tarik, Interest : mengandung perhatian dan minat, Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk,
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk, dan Action : mengarah tindakan untuk membeli.
2.2.5. Pemasaran Jasa
2.2.5.1. Konsep dan Pengertian Jasa
Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan tiga kelompok(Stanton, 1994), yaitu : (1) Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods), (2) Barang Tahan Lama (Durable Goods), dan (3) Jasa
(service) Menurut Stanton (Stanton, 1994:486), ia mengemukakan pendapatnya “service are
identifiable, intangible activities that are the main object of a transaction design to provide
satisfaction to customer”, yang berarti bahwa jasa pada dasarnya tidak berwujud, tidak dapat dirasa,
yang disediakan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2.2.5.2. Karakteristik Jasa
karakteristik tersebut, menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2008:84) “the offer” atau penawaran jasa dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: (1) Barang murni berwujud (a pure tangible good),(2)
Barang berwujud dengan jasa yang menyertainya (a tangible good with accompanying services)
untuk meningkatkan daya tarik konsumen, (3) Jasa mayor disertai barang dan jasa minor (a major
service with accompanying minor goods and services), dan (4) Jasa murni (a pure service).
3. METODOLOGI PENELITIA 3.1. Metode Penelitian
Peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Menurut Strauss dan Corbin (1990) Metode Penilitian Kualitatif yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
3.2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan yaitu dari bulan September 2010 sampai dengan Februari 2011.
3.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukandeangan cara sebagai berikut : (a)Menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. (b) Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek, dan (c) Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
3.4. TEKNIK ANALISA DATA
Langkah-langkah analisis data pada penelitian kualitatif studi kasus menurut Afriani (2009), yaitu: (a) Mengorganisir informasi., (b) Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.(c) Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya,(d)Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.,(e) Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natdari if.
4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Sejarah Dan Revolusi Dunia
Jika dikatakan bahwa pemasaran adalah ilmu yang dinamis, itu memang benar adanya. Sejarah teori dan konsep pemasaran selalu mengikuti perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu pemasaran terus berkembang seiring revolusi besar peradaban manusia.
4.1.1. Evolusi Pemasaran
Sebelumnya perusahaan juga selalu melibatkan banyak supplier, kini sebaliknya. “Sebelumnya perusahaan-perusahaan sangat perhatian terhadap aset nyata yang berwujud (tangible assets). Kini perhatian perusahaan lebih tertuju pada asset-aset tak berwujud (intangible assets). Dulu perusahaan membangun citra (brand) melalui iklan, kini melalui kinerja yang baik dan komunikasi yang terintegrasi,” ujar Kotler dalam acara Seminar Sehari “Marketing in Turbulent Times : Discovering
Opportunities in a Recession with Chaotic Management System” yang diselenggarakan MarkPlus
memberikan kepuasan terhadap target konsumen. Jika sebelumnya perusahaan hanya fokus pada keuntungan hari ini, kini lebih fokus terhadap nilai-nilai bagi pelanggan dalam jangka panjang. Sebelumnya perusahaan lebih fokus pada bagaimana meningkatkan bagian dari kue pasar yang ada, kini lebih fokus pada mendapatkan pelanggan. Secara cakupan geografis, sebelumnya perusahaan lebih suka bersifat lokal, kini gabungan antara global dan lokal. Jika dulu lebih fokus pada catatan keuangan, kini lebih perhatian pada catatan pemasaran. Terakhir, jika sebelumnya lebih fokus pada kepentingan pemegang saham, kini harus perhatian terhadap kepentingan seluruh stakeholder. Perusahaan yang sadar akan perubahan pola pemasaran ini juga harus berperan dalam memberdayakan konsumen.
4.1.2. Dari Monolog ke Dialog
Para praktisi pemasaran menginvestasikan waktu, bakat, dan uang untuk menyampaikan pesan yang didesain untuk bisa mencapai beberapa tahap penjualan. Di antaranya memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen, penelitian, pertimbangan, uji coba produk, negosiasi, dan transaksi. Tetapi pada 2004 sudah ada bukti contoh pemasaran metode dialog (dua arah) antara konsumen dan beberapa brand produk dunia. Didorong dengan inovasi, kompetisi, dan pergeseran utama perilaku konsumen, dialog antara produsen dan konsumen telah menghilangkan bentuk praktik pemasaran tradisional. Dalam survei yang melibatkan 228 responden praktisi pemasaran senior perusahaan dunia itu juga diungkapkan beberapa hasil kunci di antaranya para chief marketing
officer (CMO).
4.2. PEMASARAN DI INDONESIA a. Sejarah Periklanan Di Indonesia
Harus diakui, bahwa tokoh periklanan pertama di Indonesia adalah Jan Pieterzoon Coen, orang Belanda yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tahun 1619-1629. Tokoh ini bukan hanya bertindak sebagai pemrakarsa iklan pertama di Indonesia, tetapi juga sebagai pengiklan dan perusahaan periklanan. Bahkan dia pun menjadi penerbit dari Bataviasche Nouvelle, surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satu abad setelah J.P. Coen meninggal. Iklan pertama yang diprakarsainya berupa pengumuman-pengumuman pemerintah Hindia Belanda berkaitan dengan perpindahan pejabat terasnya di beberapa wilayah. Namun dengan penerbitan surat kabar pertama yang memuat iklan itu, Jan Pieterzoon Coen membuktikan, bahwa pada hakekatnya untuk produk-produk baru, antara berita dan iklan tidak ada bedanya. Atau, bahwa berita pun dapat disampaikan dengan metode dan teknik periklanan. Kenyataan itu membuktikan pula, bahwa iklan dan penerbitan pers di Indonesia, sebenarnya lahir tepat bersamaan waktunya, dan keduanya saling membutuhkan atau memiliki saling ketergantungan. (Koff, 1965:118)
4.2.1. Pemasaran Tahun 2006
4.2.3. Pemasaran Tahun 2008
Program agen 1000 Sunlight ini mendapat respons yang baik. Beberapa kontestan bahkan berperilaku layaknya brand fans, dengan membuat kampanye sendiri bersama putera-puterinya. Mereka membuat selebaran bahkan memperluas jaringannya dengan pergi ke daerah lain. Sekarang ini pesertanya telah mencapai ratusan ribu orang. Selain itu, para agen tersebut secata otomatis menjadi bagian dari program Ibu Bersinar Sunlight, sebuah program pemberdayaan yang dijalankan oleh PT Unilever Indonesia. Pada program ini para ibu-ibu ini belajar untuk mengatur keuangan serta mengolah bahan-bahan bekas sampah plastik Unilever hingga menjadi produk yang memiliki nilai jual ekonomis yang cukup tinggi seperti payung, tas dan sebagainya. Akibatnya Sunlight mengalami pertumbuhan yang tinggi pula. Setiap tahunnya pertumbuhan mencapai double digit.
4.2.4. Pemasaran Tahun 2009
Menurut Arbey Strategy Center yang dikutip dari majalah Marketing 12/VIII/Desember 2008, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari pimpinan perusahaan di tahun 2009, yang disebutnya The 5 most recommended strategies, sebagai berikut:
1. Optimalkanlah organic growth. Perusahaan harus tetap tumbuh di mana petumbuhan perusahaan itu dapat bersumber dari organic growth, sumber internal perusahaan, ataupun non organic
growth. Organic growth bersumber dari pertumbuhan bisnis inti perusahaan, pertumbuhan
organik ini memang relatif lama tapi kondisi bisnis seperti sekarang ini tidak cukup kondusif menggunakan sumber pertumbuhan akuisisi atau merger.
2. Pacu competition spirit, meliputi spirit kompetisi dengan kompetitor dan juga dengan diri sendiri. Spirit kompetisi ini dapat bersifat offensive atau defensive. Offensive spirit biasanya digunakan oleh perusahaan yang dengan percaya diri melakukan head on pada market leader. Defensive spirit dilakukan oleh perusahaan yang sudah menguasai pasar sebagai market leader.
3. Perbaikan business portfolio. Berhubungan dengan business scope-nya, perusahaan dapat memilih strategi dengan memilih opsi focus atau differentiation.
4. Optimalkanlah market coverage, di mana terdapat 2 pilihan jangkauan pasar yaitu market optimizing dan market orientation.
5. Mantapkan market orientation, di mana terdapat pilihan mass market atau concentrated market.
4.2.5. Pemasaran Tahun 2010 :
Perubahan yang akan terjadi di tahun 2010, hal tersebut akan penulis ulas bagian perbagian.
1. Demografi = penduduk di tahun 2010 meningkat drastis karena kelalaian masyarakat akan program keluarga berencana (KB). Juga oleh karena itu di tahun 2010 maka dapat diperkirakan jumlah anak-anak usia 12 tahun ke bawah meningkat. Untuk para pemasar persiapkanlah diri anda, jangan melewatkan moment ini. Segment untuk kategori target pasar dibawah 10 tahun akan menjadi sangat potensial. Dan juga wanita yang pada usia antara 22-24 sangat tinggi sekali, menurut analisa penulis wanita dengan umur 22-24 yang dapat dikatakan sangat mudah akan sangat terobsesi terhadap trend mainan anak-anak dilengkapi dengan fitur yang unik, alat ibu-ibu seperti dot bayi, gendongan harus diproduksi secara trendy, dengan model menarik, juga susu kaleng bayi dan perlengkapan ibu-ibu untuk peralatan anak sangat potensif pada usia ini.
2. Ekonomi = keadaan perekonomian di indonesia tumbuh sebesar 6%. Ini akan mengakibatkan menggilanya konsumen Indonesia akan barang, sehingga pemasaran di era ini akan berkembang, keinginan akan barang-barang yang bagus dan berkualitas yang tidak mampu dibelanjakan pada tahun-tahun sebelumnya akan bertumbuh pesat sehingga pertumbuhan konsumsi masyarakat akan bertumbuh 5.8 persen. ( ). Sebaliknya jumlah angka pengangguran semakin tinggi, karena disebabkan oleh dunia kerja semakin menuntut dunianya dengan persyaratan-persyaratan yang tinggi, dan hal ini dirasakan di kota-kota besar. Maka akan bisnis media MLM maupun bisnis yang tidak memerlukan keahlian khusus, bisnis toko, media internet
akan menjadi berkembang. ( ). Bisnis perdagangan international sangat berkembang, ini kesempatan untuk para pebisnis besar untuk mengekspansi bisnisnya ke arah global ,ekspor-import semakin lancar.
3. Sosial Budaya = menurut berbagai sumber yang penulis dapatkan, trend budaya membawa masyarakat Indonesia ke arah mengikuti trend luar negeri. Untuk itu ada kemajuan pada bisnis mengenai lifestyle yang mengikuti trend asia atau eropa adalah langkah yang tepat untuk di ambil
www.vivanews.com
bagi segment masyarakat indonesia. Tempat-tempat lokal yang menganut seni dan budaya, pariwisata dapat menjadi terlampaui oleh karena banyaknya pengunjung negara asing yang berdatangan di Indonesia.
4. Politik = kasus century tahun 2010 yang heboh ditahun ini ternyata tidak berpengaruh besar
terhadap industri pemasaran, isu window dressing tidak menjadi prioritas tahun ini untuk itu
perilaku pasar dapat menyingkapinya dengan strategi “follow the trend” dan “swing
trading”,cetus vivanews. (Www.vivanews.com)
5. Teknologi = teknologi yang kian maju akan mempengaruhi pemasaran di tahun 2010 dan tahun berikut, untuk itu yang membuka usaha bisnis, perhatikan apa hal yang sudah usang dan hal yang baru di tahun 2010 khususnya pada perkembangan teknologi dan pergunakan teknologi baru
untuk memfasilitasi bisnis. Seperti teknologi Smartphone yang menggila, Facebook tumbuh
dengan dahsyat, era Blogging dan lain sebagainya.
4.2.6. Pemasaran Tahun 2011 :
Tidak berbeda jauh dari pemasaran yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, terutama tahun 2010. Facebook, Twitter atau mobile marketing. Ketiga media itu kini begitu populer dan mengubah peta marketing. Model komunikasi balik ke interpersonal. Konsumen berdialog satu sama lain. Tantangan perusahaan pun lebih krusial karena mesti memilih media mana yang efektif untuk mempromosikan produk atau perusahaan mereka. Pemasaran pada tahun 2011 banyak dilakukan
melalui media on-line. Pemasaran melalui on-line seperti facebook, twitter, yahoomail, kaskus.
4.3. ANALISIS ERA PEMASARAN 4.3.1. Ilustrasi Sejarah Pemasaran
Tahun Keterangan Tahun Keterangan
10.000 SM (sebelum masehi)
Pemasaran di zaman batu kebanyakan terdiri atas lukisan gua primitif ditarik oleh laki-laki raksasa besar untuk membual tentang keterampilan berburu mereka, mudah-mudahan dalam rangka mencetakbabe cavewomen
100 SM (sebelum masehi)
Strategi pemasaran didirikan pada hari-hari kemuliaan penaklukan Romawi kuno terlibat dan dominasi. Militer Romawi membawa nama Caesar untuk negara-negara sekitarnya dengan besi pertama, musuh-musuh mereka tidak memberikan kesempatan untuk membuat keputusan tersebut entah iya atau tidak mereka membungkuk kepada Kaisar . Beberapapenjualmodernmenggunakan taktik yang serupa.
1450
Pers Gutenberg telah dibuat sekitar waktu ini membuat jenis barang bergerakmenjadi kenyataan. Hal ini mengubah wajah pemasaranselamanya dan juga memungkinkan orang mail-orderkatalog yangsial inimenjadimemungkinkan.
1500
Pemasaranuntukkebanyakansuku Aztec terkait menampilkan alam liar pengorbanan manusia dalam rangka untuk menginformasikanorang asing bahwa itu ide buruk untuk mengganggumerekadan juga untuk mempromosikan dewa mereka yang haus darah.
1800
Revolusi industri adalah saat yang penting dari pertumbuhan dalam sejarah pemasaran. Munculnya industri dan semakin meningkatnya konsentrasi manusia dalam pencemaran, kota sehat meningkatkan permintaan untuk barang-barang buatan pabrik, memberikan lebih banyak alasan bagi produsen untuk memasarkan dagangan mereka.
1900
Perang propaganda itu ditampilkan secara jelas di seluruh dunia selama Perang Dunia untuk menyebarluaskan ethnocentricity umum dan dendam kepada bangsa-bangsa musuhnya
1950
Pemasaran langsung muncul dan telah bertanggung jawab untuk melewatkan lebih banyak orang daripada bentuk yang laindari pemasaran. Pemasaran langsung termasuk junk mail, telemarketing, pemasaran layanan pesan suara , pemberian kupon, info komersial, dan menjual langsung.
1990
Ledakan Internet menyebabkan banyak platform pemasaran baru, termasuk SPAM. Kau tahu SPAM - menawarkan atas obat Tijuana dan yang dipertanyakan laki-laki - pengembangan produk
2010
Dan kita telah sampai pada keadaan lingkungan sepenuhnya. Kita sekarang dapat menulis di dinding orang lagi, selain mereka dinding virtual di Facebook , atau di Twitter -mungkin dengan harapan mencetak cavewomen babe, atau lebih tepatnya, hanya seorang bayi yang normal
1970 bentuk pemasaran langsung yang memenangkan penghargaanDekade ini menyaksikan munculnyatelemarketing- suatu
Sumber diolah : www.flowtown.com.
Kemudian berikut ini digambarkan ilustrasi pemasaran yang diambil dari sumber website www.flowtown.com
Gambar 2
1730 -an Emergence of magazines (a future vector of niche marketing ). (Munculnya majalah ( suatu vektor masa depan pemasaran
ceruk pasar)).
1836 First paid advertising in a newspaper (in France). (Pertama kalinya membayar iklan dalam koran (di Perancis).
1839 Posters on private property banned in London . (Poster atas hak milik pribadi dilarang di London).
1864 Earliest recorded use of the telegraph for mass unsolicited spam. (Awal mencatat penggunaan telegraf untuk spam yang tidak diminta massa).
1867 Earliest recorded billboard rentals. (Awal tercatat penyewaan papan reklame)
1880 -an Early examples of trademarks as branding . (Awal contoh merek dagang sebagai pengenalan merek ( branding) )
1905 The University of Pennsylvania offered a course in "The Marketing of Products". (University of Pennsylvania memberikan pelatihan dalam "The Marketing of Products" ) 1908 Harvard Business School opens. (Pembukaan Harvard
Business School)
1922 Radio advertising commences. (Periklanan pada radio dimulai ) 1940 -an Electronic computer s developed. (Perkembangan elektronik
komputer)
1941 First recorded use of television advertising . (Pertama kali tercatat penggunaan periklanan televisi )
1950 -an Systematization of telemarketing . (Sistematisasi telemarketing ).
1970 -an E-commerce invented. (E-comm erce diciptakan)
1980 -an Development of database marketing as precursor to CRM. (Pengembangan pemasaran datab ase sebagai pelopor untuk
1980-an Emergence of computer -oriented spam. (Munculnya komputer
yang berorientasi padaspam)
1984 Introduction of guerrilla marketing.(Perkenalan dari Guerrilla
Marketing).
1985 Desktop publishing democratizes the production of print
-advertising. (Desktop publishing democratizes produksi
Periklanancetak)
1990-an CRM and IMC (in various guises and names) gain dominance
in promotions and marketing planning. (CRM dan IMC
(dalam berbagai samaran dannama) memperoleh keuntungan
yang mendominasi dalam promosi dan perencanaan
pemasaran)
1991 Integrated marketing communications gains academic status.
(Pemasaran Komunikasi Terpadu yang sangat menguntungkan
keadaaan bidang akademik).
1995-2001 The Dot-com bubble temporarily re -defines the future of
marketing. (Gelembung Dot-com sementara mengubah masa
depan pemasaran).
1996 Identification of viral marketing . (Pengidentifikasian viral
marketing)
2000-an Integrated marketing gains acceptance and in 2002 its first
dedicated academic research centre. (Pemasaran Terpadu
menerima keuntungan dan pada tahun 2002 untuk yang
pertama kalinya pusat penelitian akademik
memdedikasikannya).
Berdasarkan pembahasan diatas maka Timeline Innovation Marketing berdasarkan hasil penelitian penulis dapat terlihat dari tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Timeline Innovation Marketing
Tahun Keterangan
1450 Gutenberg's metal movable type, leading eventually to mass
-production of flyers and brochures. (Gutenberg sebuah
perusahaan logam jenis benda bergerak, yang a khirnya menuju kepada produksi massa seperti selembaran dan brosur)
1730-an Emergence of magazines (a future vector of niche marketing).
(Munculnya majalah ( suatu vektor masa depan pemasaran ceruk pasar)).
1836 First paid advertising in a newspaper (in France). (Pertama
kalinya membayar iklan dalam koran (di Perancis).
1839 Posters on private property banned in London. (Poster atas hak milik pribadidilarangdi London).
1864 Earliest recorded use of the telegraph for mass u nsolicited
spam. (Awal mencatat penggunaan telegraf untuk spam yang
tidak diminta massa).
1867 Earliest recorded billboard rentals. (Awal tercatat penyewaan
papan reklame)
1905 The University of Pennsylvania offered a course in "The
Marketing of Products". (University of Pennsylvania
memberikan pelatihan dalam "The Marketing of Products")
1908 Harvard Business School opens. (Pembukaan Harvard
Business School)
1922 Radio advertisingcommences.(Periklanan pada radio dimulai)
1940-an Electronic computers developed. (Perkembangan elektronik
komputer)
1941 First recorded use of television advertising . (Pertama kali
tercatatpenggunaan periklanan televisi)
1950-an Systematization of telemarketing. (Sistematisasi
telemarketing).
1970-an E-commerceinvented.(E-commercediciptakan)
1980-an Development of database marketing as precursor to CRM.
(Pengembangan pemasaran database sebagai pelopor untuk
CRM)
1980-an Emergence of relationship marketing . (Munculnya
Relationship Marketing)
1980-an Emergence of computer -oriented spam. (Munculnya komputer
yang berorientasi padaspam)
1984 Introduction of guerrilla marketing.(Perkenalan dari Guerrilla
Marketing).
1985 Desktop publishing democratizes the production of print
-advertising. (Desktop publishing democratizes produksi
1990-an CRM and IMC (in various guises and names) gain dominance
in promotions and marketing planning. (CRM dan IMC
(dalam berbagai samaran dan nama) keuntungan mendominasi
dalam promosi dan perencanaan pemasaran)
1991 Integrated marketing communications gains academic status.
(Pemasaran Ko munikasi Terpadu menguntungkan keadaaan
bidang akademik).
1995-2001 The Dot-com bubble temporarily re -defines the future of
marketing. (Gelembung Dot-com sementara mengubah masa
depan pemasaran).
1996 Identification of viral marketing . (Pengidentifikasian viral
marketing)
2000-an Integrated marketing gains acceptance and in 2002 its first
dedicated academic research centre. (Pemasaran Terpadu
menerima keuntungan dan pada tahun 2002 untuk yang
pertama kalinya pusat penelitian akademik
memdedikasikannya).
2001-2005 Berkembangnya perekonomian Indonesia berakibat produksi
besar-besaran dan persaingan produk sehingga periklanan
2006 Iklan media elektronik khususnya televisi mendominasi
pemasaran di Indonesia.
2007 Masih me lalui media elektronik televisi, peninjauan ulang
terhadap produk dan segmentasi pasar.
2008 Menjamurnya Viral Marketing dan Buzz Marketing pada
produk-produk di Indonesia.
2009 Persaingan harga merebak akibat resesi ekonomi global.
2010 Pengaruh gaya luar negeri berakibat perubahan daya beli dan
kebutuhan masyarakat di Indonesia. Media On-line
memenangkan pemasaran di Indonesia pada tahun ini.
2011 Mobile Marketing, seperti Smartphone, Facebook, Twitter, dan
Blogmerajai pemasaran Indonesia.
Sumber : data diolah. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN
1. Pemasaran (Marketing) merupakan ilmu yang datangnya paling belakang saat ilmu-ilmu yang lain seperti akuntansi dan manajemen telah berkembang pesat, sementara pemasaran masih terpenggal-penggal dalam beberapa kajian yang berbeda seperti periklanan dan penjualan.
2. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern khususnya pemasaran turut dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
3. Pemasaran lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising). Pemasaran pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga.
4. Pemasaran selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, pemasaran sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising. 5. Pada masa-masa terkemudian, pemasaran diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising,
selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam pemikiran-pemikiran pemasaran. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku pasar, dan seterusnya.
6. Perjalanan konsep pemasaran (marketing) telah melewati beberapa fase. Perusahaan harus mempertimbangkan misi, visi, dan nilai. Sementara perorangan harus mempertimbangkan pikiran. Perubahan perilaku konsumen dan pasar menuntut perbaikan strategi pemasaran.
7. Pemasaran tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya.
8. Pemasaran di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring perkembangan teknologi dunia. Masyarakat mulai beradaptasi terhadap budaya-budaya asing dalam hal pemasaran.
9. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pemasaran di Indonesia salah satu diantaranya yang tidak bisa dipungkiri yaitu perkembangan teknologi, selain itu budaya, geografi, ekonomi dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya.
5.2.SARAN
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan yang berkaitan dengan sejarah panjang pemasaran. Selain itu pula, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pelaku akademis untuk mengetahui dan menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah panjang pemasaran dunia umumnya dan khususnya di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran Dan Jasa. Penerbit Alfabeta. Bandung
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California
Follet, Mary, Robbins, dan Stephen. 2007. Management, Edisi Kedelapan. NJ: Prentice Hall
George Jr. C.S. 1972. The History of Management Thought, (Edisi Kedua). Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall
Griffin, R. W. 2006. Business, Edisi Kedelapan. NJ: Prentice Hall
Jefkins, Frank, 1997. Periklanan. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kasali, Rhenald, 1998. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting, Positioning, Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Keegan, W. J. 2007. Manajemen Pemasaran Global. PT. Indeks. Jakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gerry. 2001. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip, dan AB. Susanto, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku 2, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, Ahmad, 2008. Manajemen Pemasaran Jasa, (Edisi II), Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Mankiw, N. Gregory, 2003. Pengantar Ekonomi, (Edisi Kedua, Jilid Kesatu), Penerbit Erlangga, Jakarta
Nitisemito, Alex S, 1981. Marketing, Penerbit Galia Indonesia, Yogyakarta
Pujiyanto, 2001. Periklanan, Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang
Simamora, Henry, et al. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Stanton, J. William, 1984, Azas-Azas Marketing, Diterjemahkan oleh Drs. Basu Swastha, DH,
Penerbit PT Rineka Ciptro, Jakarta
Strauss dan Corbin, 1990. Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and
Technique, Penerbit Sage Publication, Newbury Park
Suherman, Eman. 2008. Business Enterpreneur, Modal, Model, Modul, Kewirausahaan. Penerbit Alfabeta. Bandung
Tjiptono, Fandi, 2004. Manajemen Jasa, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Widyaharsana, James, 2009. Pemasaran Hemat Penjualan Berlipat Melalui Creative Viral