• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri di RS. DR. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri di RS. DR. Pirngadi Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Cedera patah tulang pada ekstrimitas merupakan 40% dari kejadian patah tulang di Amerika Serikat dan menyebabkan angka morbiditas (penderitaan fisik, kehilangan waktu, dan tekanan mental) yang tinggi. Patah tulang energi tinggi pada tungkai bawah juga dapat menyebabkan cedera pembuluh darah besar, crush syndrome, dan sindroma kompartemen yang membahayakan nyawa. Penanganan

awal dalam ruang emergency sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan menyelamatkan ekstrimitas yang mengalami fraktur. survey primer (mengamankan jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi) dan sekunder yang cepat dan tepat mampu akan mengidentifikasi secara dini komplikasi berbahaya dari fraktur, seperti cedera arteri besar, crush syndrome dan sindroma kompartemen (Parahita, 2013).

Sindrom kompartemen merupakan masalah yang terjadi saat perfusi jaringan dalam otot kurang yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini bisa disebabkan karena, penurunan kompartemen otot karena fasia yang membungkus otot terlalu ketat atau gips atau balutan yang menjerat, peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau perdarahan sehubungan dengan berbagi masalah (Smeltzer & Bare, 2001).

Insiden sindrom kompartemen tergantung pada traumanya. Pada fraktur humerus atau fraktur lengan bawah, insiden dari sindrom kompertemen dilaporkan berkisar antara 0,6-2%. Prevalensi sindrom kompartemen meningkat pada kasus yang berhubungan dengan kerusakan vaskuler, sindrom kompartemen

(2)

yang sesungguhnya mungkin lebih besar dariyang dilaporkan karena sindrom kompartemen tersebut tidak terdeteksi pada pasien yang keadaan sangat buruk (Ciu, 2011).

Sindrom kompartemen terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam ruang tertutup di otot, yang sering berhubungan dengan akumulasi cairan sehingga menyebabkan hambatan aliran darah yang berat dan berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot (Novelandi, ‎2011). Sindroma kompartemen dapat ditemukan pada tempat dimana otot dibatasi oleh rongga fasia yang tertutup. Daerah yang sering terkena adalah tungkai bawah, lengan bawah, kaki, tangan, region glutea, dan paha.Gejala dan tanda-tanda sindroma kompartemen adalahasimetris pada daerah kompartemen, parestesia daerah distribusi saraf perifer yang terkena, menurunnya sensasi atau hilangnya fungsi dari saraf yang melewati kompartemen tersebut, dan nyeri bertambah dan khususnya meningkat dengan gerakan pasif yangmeregangkan otot bersangkutan (Parahita, 2013).

Berdasarkan hasil pengamatan dalam melakukan praktik keperawatan di rumah sakit pirngadi, medan ruangan kenanga I pasien didiagnosa dengan sindrom kompartemen, selama melakukan asuhan keperawatan dijumpai pasien dengan keluhan nyeri pada An.A yang didukung oleh data subyektif An.A mengatakan ia merasakan nyeri yang menusuk-nusuk didaerah ekstremitas kiri atas dengan skala 6, keringat dingin, dan terlihat klien memegangi daerah yang nyeri dengan wajah meringis menahankan nyeri.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan pengelolahan kasus dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nyeri di RSUD. dr. Pirngadi Medan”.

(3)

1.2Tujuan

Tujuan umum

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengkajian dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

2. Untuk mengetahui analisa data dengan gangguan kebutuhan kebutuhan dasar nyeri.

3. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

4. Untuk mengetahui perencanaan keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

5. Untuk mengetahui pelaksanaan keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

6. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar nyeri.

1.3Manfaat

Adapun manfaat dari laporan asuhan keperawatan ini adalah: a. Bagi Praktisi Keperawatan

Hasil laporan asuhan keperawatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perawat mengenai nyeri.

(4)

b. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil laporan asuhan keperawatan ini dapat menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kebutuhan dasar aman nyaman nyeri.

c. Bagi Klien

Hasil laporan asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien mengenai nyeri.

d. Bagi Penulis

Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang di dapat selama pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif

height — secured in a wooden frame — during a 5-min period. Immediately after being tested for straw consumption, lambs in Group 1 were given intraruminal infusions of a

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif

Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) -9. Selisih restrukturisasi entitas sepengendali

[r]

The higher the cost of materials in relation to labour, the greater is the incentive to achieve high efficiency and the smaller is the span at which the transition from less to

4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam permainan bola kecil

[r]