• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Partikel Made Dan Made Ni Dalam Kalimat Bahasa Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi Partikel Made Dan Made Ni Dalam Kalimat Bahasa Jepang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL BAHASA JEPANG (JOSHI)

2.1 Pengertian Partikel (Joshi)

Di dalam gramatika bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata yang disebut hinshi bunrui. Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata, sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, dan pembagian. Jadi hinshi bunrui dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karakteristiknya secara gramatikal. Secara garis besar kelas kata yang telah diklasikasikan tersebut terbagi dalam dua kelompok besar, yakni jiritsugo dan fuzokugo.

Jiritsugo adalah kelompok kelas kata yang bisa berdiri sendiri dan

membentuk kalimat. Ada pula yang bisa membentuk kalimat tanpa bantuan kata lain dan bisa dimengerti maknanya. Misalnya kalimat: doko iku. Tanpa menggunakan kata e setelah kata doko, bisa dipahami maksudnya untuk mengetahui tujuan kepergian. Sedangkan fuzokugo adalah kelompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain untuk membentuk kalimat. Kata-kata ini harus mengikuti kata lain yang bisa berdiri sendiri untuk membentuk kalimat, kemudian barulah jelas maknanya. Kelas kata yang termasuk ke dalam fuzokugo adalah joshi dan jodoushi.

Contoh :

私はあしたパソコンをかう。

watashi wa ashita pasokon o kau.

(2)

5

Dalam kalimat tersebut ada enam kata, watashi, wa, ashita, pasokon, o, dan kau. Namun hanya ada empat bagian kalimat, yakni watashi wa, ashita, pasokon o, dan kau. Kata wa dan o tidak bisa menjadi bagian kalimat bila tidak

mengikuti kata lain. Juga tidak bisa menunjukkan makna bila tidak mengikuti kata watashi dan pasokon. Inilah yang dimaksud dengan fuzokugo. Sedangkan watashi,

ashita, pasokon, dan kau termasuk ke dalam jiritsugo.

Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji; pertama yang dibaca jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kedua yang dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang menerjemahkan joshi dengan istilah kata bantu. Penerjemahan seperti ini tidak salah dan dapat diterima.

Namun ada juga yang menerjemahkan joshi ke dalam bahasa Indonesia dengan isitilah postposisi. Pemakaian istilah postposisi ini berdasarkan pada letak joshi pada kalimat yang selalu menempati posisi (di belakang) setelah kata yang lain.

contoh :

私は昨日友達とジャカルタへ行きました。

Watashi wa kinou tomodachi to jakaruta e ikimashita.

Saya pergi ke Jakarta bersama teman kemarin.

Contoh di atas terdiri dari lima bunsetsu yakni watashi wa, kinou, tomodachi to, jakaruta e, ikimashita. Di antara bunsetsu-bunsetsu itu ada yang

(3)

6

menempati posisi setelah nomina tomodachi, dan joshi tidak hanya dipakai setelah nomina, tapi dapat dipakai juga setelah verba, adjektiva-i, adjektiva-na, atau setelah joshi yang lainnya. Jadi, pemakaian istilah postposisi sebagai hasil terjemahan kata joshi pun bisa diterima walaupun pemakaiannya masih jarang bila dibandingkan dengan pemakaian istilah kata bantu.

Selain dengan istilah kata bantu dan postposisi, ada juga yang menerjemahkan joshi dengan istilah partikel. Pemakaian istilah partikel ini tampaknya ada kaitannya dengan penerjemahan joshi ke dalam bahasa Inggris. Sebab dalam kamus Jepang-Inggris, istilah joshi sering diterjemahkan menjadi particle yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi partikel.

Dalam gramatika bahasa Indonesia pun dipakai istilah partikel. Namun partikel dalam gramatika bahasa Indonesia tidak sama dengan partikel dalam gramatika bahasa Jepang. Dalam gramatika bahasa Indonesia, partikel merupakan salah satu jenis kata tugas. Berdasarkan peranananya dalam frasa atau kalimat, kata tugas dibagi menjadi lima kelompok: (1) preposisi, (2) konjungsi. (3) interjeksi, (4) artikel, dan (5) partikel (Menurut Sudjianto dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 : 230). Di dalam gramatika bahasa Indonesia terdapat empat partikel yakni partikel –kah, -lah, -tah, dan –pun (Menurut Sudjianto dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 : 247)

(4)

7

sepadan dengan konjungsi koordinasi dan dalam bahasa Indonesia. Hal-hal seperti ini menyebabkan partikel bahasa Jepang sulit disepadankan dengan partikel bahasa Indonesia.

2.2 Jenis- jenis Partikel

Masih ada perbedaan pendapat dalam pengelompokan jenis partikel. Ada yang mengelompokkan partikel menjadi empat jenis dan ada juga yang mengelompokkannya menjadi enam jenis. Para ahli yang mengelompokkan partikel menjadi empat jenis yakni kakujoshi, setsuzokujoshi, fukujoshi, dan shuujoshi sebagai jenis-jenis partikel. Sedangkan para ahli yang mengelompokkan

partikel menjadi enam jenis menambahkan kantoujoshi dan kakarijoshi sebagai jenis partikel selain keempat jenis (kakujoshi,setsuzokujoshi, fukujoshi, dan shuujoshi) tersebut. Bahkan selain jenis-jenis partikel tersebut ada satu lagi yang

sering dikatakan sebagai jenis partikel yakni heiritsujoshi.

Namun diantara berbagai pendapat tentang klasifikasi tersebut, yang paling banyak ditemukan adalah klasifikasi partikel yang menjadi empat kelompok seperti yang disebutkan di atas, yakni kelompok fukujoshi, kakujoshi, setsuzokujoshi dan shuujoshi. Dengan catatan, partikel-partikel yang termasuk

kantoojoshi seperti ne,sa dan yo termasuk ke dalam kelompok shuujoshi.

Partikel-partikel yang termasuk kakarijoshi seperti wa, mo, dan koso dimasukkan ke dalam kelompok fukujoshi. Sedangkan heiritsujoshi ka dimasukkan ke dalam kelompok setsuzokujoshi, dan heiritsujoshi no, ya, dan to dimasukkan ke dalam kelompok

(5)

8 1. Kakujoshi 格助詞

Kakujoshi ialah partikel yang menyatakan hubungan satu bagian kalimat

(bunsetsu) dengan bunsetsu lainnya (Tadasu, 1989 : 48). Partikel ini biasanya digunakan setelah taigen. Ada juga yang digunakan untuk menyatakan hubungan nomina yang ada sebelumnya dengan predikat pada kalimat tersebut. Partikel yang termasuk ke dalam kelompok kakujoshi ialah de, e, ga, kara, ni, no, o, to, ya, dan yori.

Contoh kalimat:

1. 私は台所でご飯を食べる。

Watashi wa daidokoro degohan wo taberu.

Saya makan nasi didapur.

2. 生徒会長は教室にいる。

Seitokaichou wa kyoushitsu ni iru.

Ketua osis ada di ruang kelas.

3. 私はりんごとみかんが好きです。

Watashi wa ringo to mikan ga suki desu.

Saya suka jerukdan apel.

2. Setsuzokujoshi 接続助詞

Setsuzokujoshi adalah partikel yang berfungsi untuk menghubungkan

(6)

9

setsuzokujoshi, dan hubungan ini diperjelas dengan keberadaan joshi

diantaranya yang termasuk ke dalamnya adalah partikel ba, ga, kara, keredomo,nagara, node, noni, shi, tari, temo dan to. Di antara salah

satunya partikel nagara yang tergolong dalam setsuzokujoshi ini memiliki penjelasan yaitu, partikel nagara yaitu sebuah partikel yang mempunyai arti sambil, sembari, seraya yang dipakai setelah verba untuk menyatakan dua aktivitas (yang utama) yang ada setelah partikel nagara dilakukan bersamaan dengan aktivitas (tambahan) yang ada sebelum partikel nagara. Contoh kalimat:

1. 音楽を聞きながら

Ongaku wo kikinagara, aruiteiru. 、歩いている。

Berjalan sambilmendengarkan musik.

2. 空の星を見ながら

Sora no hoshi wo minagara, iroiro na koto wo kangaemasu. 、いろいろなことを考えます。

Memikirkan berbagai hal sambil melihat bintang dilangit.

3. ふざけながら

Fuzakenagara, shigoto suru na. 、仕事するな。

Jangan bekerja sambil bercanda! 3. Shuujoshi 終助詞

Partikel zo seperti dalam kalimat ‘iku zo’ dan partikel-partikel na, naa, yo, tomo, sa, ne, dan sebagainya dalam kelas kata partikel pada gramatika

(7)

10

yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir bagian kalimat. Fungsinya untuk menyatakan perasaan si pembicara, seperti rasa haru, keragu-raguan, harapan, rasa heran, larangan, dan lainnya (Tadasu, 1989 : 143-144). Fungsi ini juga dimiliki oleh kelas kata interjeksi, sehingga ada yang menyebutnya dengan isitilah kandooshi. Yang termasuk kedalam kelompok kata ini adalah partikel ka, kke, ne, na, no, sa, tomo, wa, yo, ze, dan zo.

Contoh kalimat:

1. トバ湖の景色はすばらしいですね。

Toba-ko no keshiki wa subarashii desu ne.

Pemandangan danau toba bagus ya.

2. 教室にだれもいないよ。

Kyoushitsu ni daremo inai yo.

Di kelas tidak ada siapapun loh.

3. 二度とそんなことをしてはいけないぞ。

Nidoto sonna koto wo shite wa ikenai zo.

Jangan mengulangi lagi perbuatan seperti itu.

4. Fukujoshi 副助詞

Fukujoshi ialah partikel yang bisa menambah arti dari kata lain yang ada

(8)

11 shika, wa, dan yara.

Contoh kalimat :

1. 悪いのは私だけ

Warui no wa watashi dake ja arimasen. じゃありません。

Yang salah bukan hanya saya saja.

2. 今度こそ

Kondo koso shippai shimasen. 失敗しません。

Kali ini tidak akan gagal lagi.

3. 金さえ

Kane sae areba nandatte dekimasu あれば何だってできます。

Asalkan ada uang apa saja bisa dilakukan.

2.3 Ciri-ciri Joshi

Menurut Situmorang (2015 : 50) Joshi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Tidak bisa berdiri sendiri. Joshi harus digabungkan dengan kata lain sehingga bisa jelas maknanya.

2. Tidak berkonjugasi

3. Dalam kalimat tidak menjadi subjek, predikat, objek dan keterangan. 4. Selalu mengikuti kata lain atau berada di belakang kata lain.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam ketiga aturan tersebut tidak ada suatu ketentuan yang mengatur secara tegas tentang kedudukan hukum anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung yang spermanya

Al entablar una conversación, se mira atentamente al interlocutor para así llegar a demostrar interés en lo que nos esta comunicando.. Las gafas de sol tienden a producir una

3) Hasil pengujian menunjukkan nilai Cronbach’s alpha dari keseluruhan variabel adalah lebih besar dari 0,600, dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan adalah reliabel

[r]

For acquisition of the 3D Building Model LiDAR-data are used as data basis as well as the building ground plans of the official cadastral map and a list of

Kompetensi pedagogik dosen FKIP Unidar Ambon dikatakan berkategori baik dengan indikator bahwa dosen selalu menyusun program pengajaran sebelum mengajar, selalu

Kemudian dilakukan pengujian dengan melakukan penarikan data dengan besar yang sama menggunakan 2 (dua) kabel jaringan yang menghubungkan 2(dua) switch menggunakan

2 Pema Pe masa sang ngan T an Tit itik S ik Stop top Ko Kont ntak / T ak / Titi itik  k  Bahan :. Bahan