F. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN PERANCAH JENJANG II DAN III
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevan, baik secara bilateral, regional, maupun internasional.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing.
Kebutuhan Indonesia untuk memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah dimasuki oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor seperti sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain:
1. meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan;
3. meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja; dan
4. meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan, serta masyarakat luas.
Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut tampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan non formal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.
Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2015 tercatat sekitar 19.248 lembaga kursus dan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan non formal dalam bentuk beragam jenis kursus dan pelatihan (sumber: www.infokursus.net) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen standar kompetensi lulusan disingkat skl, sebagaimana dinyatakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL dan Permendikbud Nomor 131 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL kursus dan pelatihan disusun berbasis KKNI untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.
B. Tujuan Penyusunan SKL
C. Uraian Program
Industri konstruksi berkembang pesat sesuai dengan perkembangan teknologi di bidang Sipil dan Arsitektur. Perkembangan ini ditandai dengan telah banyaknya gedung-gedung bertingkat tinggi, jembatan layang dan bangunan sipil lainnya. Namun perkembangan ini juga disusul dengan masih banyaknya kecelakaan kerja di sektor konstruksi tersebut dan dominasinya pada tenaga kerja yang jatuh dari ketinggian ketika bekerja.
Perancah merupakan salah satu sarana penunjang dalam pekerjaan pembangunan maupun pemeliharaan infrastruktur tersebut di atas dan merupakan bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyanggara tenaga kerja, bahan-bahan, serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.
Kondisi ini menyadarkan banyak pihak bahwa perancah dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan mendidik tenaga kerja terampil dalam pemasangan dan pembongkaran perancah, sehingga pekerja yang bekerja di ketinggian dapat bekerja dengan selamat dan penyedia jasa pekerjaan konstruksi dapat terhindar dari kecelakaan kerja yang sangat merugikan perusahaan.
Program kursus dan pelatihan perancah, merupakan program kursus dan pelatihan untuk menghasilkan tenaga kerja perancah yang bersertifikasi level 2 dan level 3. Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki s i k a p d a n t a t a n i l a i , ke m a m p u a n d i b i d a n g ke r j a , penguasaan pengetahuan operasional lengkap, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan perancah level 2 dan level 3.
Standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program kursus dan pelatihan untuk perancah level 2 adalah selama 75 jam dan untuk perancah level 3 adalah selama 100 jam, dengan proporsi waktu 30% teori dan 70% praktik.
Pelaksanaan program kursus dan pelatihan ini mengacu kepada metode pelatihan berbasis kompetensi, yang memprasyaratkan peserta kursus dan pelatihan untuk menyelesaikan semua tahapan kursus dan pelatihan yang sudah ditawarkan. Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan kepada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang perancah yang independen dan diakui oleh pemerintah, dunia usaha dan dunia industry. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Sedanglan uraian program kursus dan pelatihan ini adalah.
1. Nama Program
SKL berbasis KKNI ini dibuat untuk program kursus dan pelatihan perancah, level 2 dan 3.
2. Tujuan
a . Umum
pengetahuan operasional lengkap, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan perancah p a d a level 2 dan level 3.
b . Khusus
Secara khusus, tujuan kursus dan pelatihan perancah pada level 2 dan 3 dideskripsikan sebagai berikut.
1) Perancah (Scaffolding) Level 2
(a) Mampu membaca gambar kerja perancah, mampu memasang dan memelihara perancah selama penggunaannya serta mampu membongkar perancah pada waktunya dengan selamat.
(b) Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja sebagai operator perancah serta diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam tahapan pekerjaan perancah.
(c) Bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
2) Perancah (Scaffolding) Level 3
(a) Selain mampu melaksanakan serangkaian tugas pada pekerjaan perancah level 2 di atas, peserta pelatihan dan kursus perancah level 3 ini diharapkan juga mempunyai kemampuan merencanakan perancah sebagai penunjang pekerjaan konstruksi yang dikerjakan serta kebutuhan bahannya, mampu menghitung rencana biaya pekerjaan perancah, dapat memastikan bahwa pelaksanaan dan pembongkaran perancah dilaksanakan dengan benar dan selamat, serta mempunyai kemampuan memeriksa, mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan perancah.
(b) Mampu menerjemahkan informasi berkaitan dengan perancah, menggunakan peralatan pemasangan dan pembongkaran perancah berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, sebagian merupakan hasil kerja dengan pengawasan tidak langsung.
(c) Mampu bekerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
(d) Bertanggung jawab pada pekerjaan dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan perancah (scaffolding) level 2 dan 3 akan bermanfaat bagi.
a . Peserta didik kursus dan pelatihan perancah (scaffolding), mempunyai kemampuan dan ketrampilan di bidang pekerjaan perancah pada level 2 dan level 3 serta bersertifikat.
b . Lembaga pengguna (stakeholder) d i bidang konstruksi bangunan sipil dan arsitektur dapat merekrut dengan mudah calon tenaga kerja dan atau penyedia jasa pekerjaan di bidang perancah level 2 dan 3, dan memastikan pekerjaan konstruksi dapat berjalan dengan baik, aman, dan pekerjaannya sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang direncanakan karena didukung tenaga kerja perancah yang professional.
4. Kualifikasi Peserta
Calon peserta pelatihan dalam bidang perancah level 2 minimal memiliki ijazah SMP atau yang sederajat. Persyaratan calon peserta pelatihan bidang perancah level 3 harus memiliki sertifikat level 2 bidang perancah.
5. Durasi Kursus dan Pelatihan
a. Waktu kursus dan pelatihan untuk perancah level 2 adalah selama 75 jam.
b. Waktu kursus dan pelatihan untuk perancah level 3 (masukan perancah level 2) adalah 25 jam.
6. Metode Kursus dan Pelatihan
Metode kursus dan pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan berbasis kompetensi dengan cara.
a .Ceramah. b .Tanya jawab. c .Demonstrasi. d .Praktik. 7. Uji Kompetensi
Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir setiap program kursus dan pelatihan. Pelaksanaan uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes teori dan praktik. Tes teori dan praktik bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan, sikap, kemampuan bidang kerja, serta hak dan tanggung jawab peserta kursus dan pelatihan.
8. Sertifikat Kelulusan
Sertifikat kelulusan diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan perancah yang telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang Perancah yang diakui oleh pemerintah, dunia usaha dan dunia industri, baik nasional maupun internasional.
Peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi mendapatkan sertifikat kompetensi. Blangko sertifikat kompetensi diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengisian blangko sertifikat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang perancah. Sertifikat yang diperoleh dari program ini adalah sertifikat perancah.
D. Ruang Lingkup Penyusunan
Program kursus dan pelatihan Perancah merupakan program kursus dan pelatihan untuk membekali peserta didik agar memiliki s i k a p d a n t a t a n i l a i , ke m a m p u a n d i b i d a n g ke r j a Pe r a n c a h , penguasaan pengetahuan operasional lengkap, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan perancah pada level 2 dan level 3.
a. Perancah Level 2
2) Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan factual bidang kerja sebagai operator perancah serta diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul dalam tahapan pekerjaan perancah tersebut diatas.
3) Bertanggung jawab pada pekerjaannya sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
b. Perancah Level 3
1) Selain mampu melaksanakan serangkaian tugas pada pekerjaan perancah level 2 di atas, peserta pelatihan dan kursus perancah level 3 ini diharapkan juga mempunyai kemampuan merencanakan perancah sebagai penunjang pekerjaan konstruksi yang dikerjakan serta kebutuhan bahannya, mampu menghitung Rencana Biaya pekerjaan perancah serta dapat memastikan bahwa pelaksanaan dan pembongkaran perancah dilaksanakan dengan benar dan selamat. Dan mempunyai kemampuan memeriksa, mengawasi dan mengvaluasi pekerjaan perancah.
2) Mampu menerjemahkan informasi berkaitan dengan perancah, menggunakan peralatan pemasangan dan pembongkaran perancah berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang mana sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
3) Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjannya.
4) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain. Untuk mencapai kompetensi tersebut, disusun Standar Kompetensi Lulusan Berbasis KKNI mencakup pada setiap jenjang yang ada pada KKNI, dimana setiap bidang keterampilan memiliki tingkatan jenjang yang berbeda yang meliputi Profil Lulusan, Jabatan Kerja, Capaian Pembelajaran, Standar Kompetensi Lulusan, Rekognisi Pembelajaran Lampau
Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan kepada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang independen dan diakui oleh pemerintah, dunia usaha dan dunia industri. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi tersebut.
E. Pengertian
1. Profil lulusan adalah gambaran kemampuan yang dimiliki oleh lulusan di bidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI.
2. Jabatan kerja adalah gambaran jabatan kerja yang bisa dimasuki oleh lulusan dibidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI.
3. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi dan akumulasi pengalaman kerja.
4. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang konsep, fakta, informasi dan metodologi pada bidang pekerjaan tertentu.
6. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
7. Hak dan tanggung jawab adalah konsekwensi dari dikuasainya pengetahuan dan kemampuan kerja dalam melaksanakan kewajiban kerja secara sadar akan hasil dan resikonya dan oleh karenanya mendapatkan hak sesuai dengan kualifikasinya.
8. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui penilaian yang terstruktur, secara mandiri dan bertanggung jawab di dalam lingkungan kerja.
9. Elemen kompetensi adalah bagian yang menyusun satu kompetensi secara utuh dalam bentuk uraian pengetahuan, kemampuan kerja, tanggung jawab dan hak, maupun sikap berperilaku.
10. Uji kompetensi adalah proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh penguji untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar peserta didik kursus dan satuan pendidikan nonformal lainnya pada satu jenis dan tingkat pendidikan/pelatihan tetrtentu.
11. Indikator kelulusan adalah unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan yang menyatakan seseorang kompeten atau tidak. 12. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam
melakukan pekerjaan di bidang tertentu dan selama jangka waktu tertentu.
13. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi yang menyatakan karakter, kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
14. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
15. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI.
16. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran kursus pada jenjang KKNI yang sesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan dalam tiga parameter: Kompetensi, Elemen Kompetensi, dan Indikator kelulusan.
II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI A. Profil Lulusan
1. Lulusan program kursus dan pelatihan perancah level 2 adalah tenaga kerja yang memiliki sikap dan tata nilai yang baik, penguasaan pengetahuan faktual, penguasaan kemampuan kerja, penguasaan kewenangan serta penguasaan hak dan tanggung jawab sebagai operator perancah (scaffolder) yang mempunyai kemampuan melaksanakan pemasangan, pemeliharaan selama digunakan dan pembongkaran perancah dengan selamat.
2. Lulusan program kursus dan pelatihan perancah level 3 ini adalah tenaga kerja yang memiliki sikap dan tata nilai yang baik, penguasaan pengetahuan faktual, penguasaan kemampuan kerja, penguasaan kewenangan serta penguasaan hak dan tanggung jawab sebagai koordinator operator perancah (scaffolder coordinator) yang mempunyai kemampuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap pekerjaan perancah sehingga dapat terlaksana dengan selamat.
B. Jabatan Kerja
Jabatan kerja yang dapat ditempati oleh lulusan kursus dan pelatihan perancah level 2 dan 3 sesuai KKNI adalah.
1. Level 2 setara operator perancah (scaffolder).
2. Level 3 setara dengan jabatan koordinator operator perancah (scaffolder coordinator).
C. Capaian Pembelajaran 1. Deskripsi umum KKNI
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI, minimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan dinyatakan dalam deskripsi umum KKNI.
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya. e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
2. Deskripsi kualifikasi sesuai jenjang KKNI
1) Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya. 2) Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan
faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul.
3) Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
4) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
b.Pelatihan dan kursus perancah (scaffolding) level 3
1) Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
2) Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai. 3) Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam
lingkup kerjanya.
4) Bertanggung jawab atas pekerjaannya dan pekerjaan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Deskripsi capaian pembelajaran khusus
Deskripsi capaian pembelajaran khusus Perancah (Scaffolding) Level 2 adalah sebagai berikut.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL II SIKAP DAN
TATA NILAI Membangun dankepribadian manusia Indonesia yang.membentuk karakter dan 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memiliki moral, etika dan kepribadian
yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL II
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. 6. Menjunjung tinggi penegakan hukum
serta memilikisemangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
7. Menghasilkan output/outcome kerja yang berkualitas dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum dan norma yang berlaku.
8. Mengimplementasikan kesadaran akan pelestarian/keberlanjutan lingkungan. KEMAMPUAN
DI BIDANG KERJA
Mempunyai kemampuan melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bidang kerja.
1. Membaca gambar kerja perancah. 2. Memilih jenis bahan perancah sesuai
gambar kerja.
3. Mempersiapkan lokasi penempatan perancah.
4. Memasang perancah dengan selamat di tempat kerja.
5. Membongkar perancah dengan selamat di tempat kerja.
6. Memeriksa rangkaian pemasangan perancah.
7. Melakukan pemeliharaan perancah. PENGETAHUA
N YANG DIKUASAI
Menguasai pengetahuan Standar dan Pedoman Teknis perancah dari pekerjaan persiapan, pemasangan, pembongkaran dan pemeliharaan dengan memperhatikan kaidah etika profesi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). HAK DAN
TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain dengan mengutama kan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja dan pengguna jasa. 3. Membimbing rekan kerja yang baru direkrut
Deskripsi capaian pembelajaran khusus Perancah (Scaffolding) Level 3 adalah sebagai berikut.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL III SIKAP DAN
TATA NILAI Membangun dankepribadian manusia Indonesia yang.membentuk karakter dan 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memiliki moral, etika dan kepribadian
yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia. 4. Mampu bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan dan agama serta pendapat/temuan original orang lain. 6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. 7. Menghasilkan output/outcome kerja yang
berkualitas dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku.
8. Mengimplementasikan kesadaran akan pelestarian/keberlanjutan lingkungan. KEMAMPUAN
DI BIDANG KERJA
Mempunyai kemampuan melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan
menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja
dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung sebagai berikut.
a. Perencanaaan
1. Membaca gambar arsitektur. 2. Membaca spesifikasi teknis.
3. Menetapkan jenis perancah yang tepat dan efisien.
4. Membuat gambar kerja yang memadai tapi cukup sederhana.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL III
6. Menghitung kebutuhan material, alat dan tenaga kerja.
7. Merencanakan kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan alat pelindung kerja (APK) sesuai dengan standar/persyaratan yang ditetapkan.
8. Menyusun jadwal pekerjaan perancah. 9. Menyusun jadwal kebutuhan material,
alat dan tenaga kerja.
10. Menyusun Rencana Anggaran Biaya perancah yang efisien.
11. Membuat rencana pemeriksaan/ pengawasan yang efektif.
Pelaksanaan
1. Menyiapkan material, alat, dan tenaga kerja sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi perancah yang ditetapkan. 2. Melakukan koordinasi pekerjaan
perancah dari persiapan, pemasangan, penggunaan, pembongkaran dan
penyimpanan sesuai dengan metode kerja/prosedur kerja yang selamat. 3. Memastikan penggunaan APD dan APK
sesuai dengan prosedur kerja selamat dan atau program Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang ditetapkan. 4. Melaporkan terjadinya kecelakaan kerja
(jika ada).
5. Melakukan opname progres pekerjaan. 6. Membuat laporan progres pekerjaan dan
dokumen penagihan.
7. Menyiapkan dokumen untuk penagihan termin pembayaran dan serah terima pekerjaan.
8. Memberikan motivasi kepada pekerja dengan penghargaan dan sanksi yang tepat.
9. Memberikan imbalan kepada pekerja serta memastikan pekerja bekerja dengan sehat dan selamat.
c. Pemeriksaan dan pengawasan
1. Melakukan pemeriksaan jenis, jumlah dan mutu material perancah dan
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL III
material dan peralatan.
2. Memeriksa hasil pekerjaan pemasangan, pembongkaran dan pemeliharaan sesuai dengan prosedur/urutan kerja yang selamat.
3. Memeriksa realisasi waktu, biaya dan mutu pelaksanaan pekerjaan terhadap rencana yang ditetapkan.
4. Memeriksa ketaatan/kedisiplinan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat pelindung kerja (APK) oleh pekerja.
d. Evaluasi
1. Mengevaluasi kesesuaian jenis, jumlah dan mutu material perancah dan
peralatan yang tersedia dengan persyaratan dan daftar kebutuhan
material dan peralatan serta melakukan upaya perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
2. Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan prosedur pekerjaan pemasangan, pembongkaran dan pemeliharaan dan melakukan perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
3. Mengevaluasi penyimpangan realisasi waktu, biaya dan mutu pelaksanaan pekerjaan serta melakukan perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
4. Mengevaluasi ketaatan/kedisiplinan penggunaan APD dan APK oleh pekerja serta melakukan perbaikan dengan melakukan promosi dan penerapan sistim penghargaan dan sanksi yang diperlukan.
PENGETAHUA N YANG
DIKUASAI
Menguasai pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan evaluasi pekerjaan perancah yang mencakup.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL III momen.
2. Prinsip-prinsip sistem struktur bangunan perancah.
3. Pengetahuan faktual mengenai nama,
fungsi, jenis, dan struktur komponen elemen perancah meliputi : kondisi kekuatan tanah dan papan alas, sepatu (pelat alas/jack-base), batang vertikal, batang horisontal membujur, batang horisontal melintang, batang diagonal/pengaku (bracing), alat penyambung/pengikat, lantai kerja
(platform), tangga (ladders,stairs), papan tepi (toeboard), railing/ pagar pelindung jatuh, angker (ties) & penyokong (shoring), jaring keselamatan (safety net), jaring penahan puing (safety deck), dan akses angkutan material dan evakuasi.
4. Pengetahuan faktual mengenai nama, fungsi, dan jenis peralatan kerja (tools) dan perlengkapan kerja (equipment) yang
digunakan untuk pekerjaan perancah. 5. Pengetahuan faktual mengenai nama,
fungsi, dan prinsip kerja alat pelindung diri (APD) meliputi.
a. Pelindung kepala. b. Pelindung mata. c. Pelindung wajah. d. Pelindung kebisingan.
e. Pelindung mulut dan pernafasan. f. Pelindung tangan.
g. Pelindung kaki. h. Alat penahan jatuh.
i. Baju kerja pelindung tubuh.
j. Sabuk kantong penyimpan perkakas. k. APD lainnya yang sesuai dengan jenis
bahaya dan risiko jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
6. Pengetahuan faktual mengenai ketentuan jadwal pemeliharaan berkala pada
perancah.
7. Pengetahuan operasional lengkap tentang prosedur-prosedur keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH) di area kerja.
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PERANCAH SESUAI KKNI
LEVEL III
kerja (equipment) yang digunakan untuk pekerjaan perancah sesuai dengan
prosedur/urutan kerja. HAK DAN
TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain dengan mengutama kan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja dan pengguna jasa. 3. Membimbing rekan kerja yang baru direkrut
D. Standar Kompetensi Lulusan
Uraian standar kompetensi berbasis KKNI terdiri atas:
1. Unit Kompetensi. 2. Elemen Kompetensi. 3. Indikator Kelulusan.
a. Kursus dan pelatihan Perancah (Scaffolding) Level 2 mempunyai kompetensi lulusan sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
Sikap dan Tata Nilai 1. Membangun dan
membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia.
1.1. Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Memiliki integritas tinggi, berbudi pekerti baik, dan memiliki keberanian dalam hal positif sesuai dengan perannya sebagai operator perancah yang akan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaannya.
2.1. Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air. 3.1. Bekerja sama dan memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap masyarakat dan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
4.1. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
5.1. Berperan sebagai warga
negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
6.1.Menghasilkan pada
output/outcome kerja yang berkualitas dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku.
7.1. Mengimplementasikan kesadaran akan
pelestarian/keberlanjutan lingkungan.
8.1. Mengimplementasikan
kesadaran akan pelestarian/ keberlanjutan lingkungan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
9. Membaca gambar kerja perancah.
2.1. Mengindentifikasi
gambar kerja. 2.1.1. Dapat mengamati skala sesuai dengan gambar kerja dengan teliti.
2.2.1. Dapat mengidentifikasi tanda-tanda gambar dengan benar.
2.3. Mengidentifikasi
bahan perancah. 2.3.1. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis bahan yang diperlukan. 3.1.1. Dapat mengidentifikasi jenis bahan sesuai dengan
spesifikasinya.
2.3. Membuat daftar bahan perancah berdasarkan gambar kerja.
2.3.1 Dapat merinci kebutuhan bahan perancah sesuai
gambar kerja.
2.3.2 Dapat memverifikasi kebutuhan bahan perancah.
6. Memilih jenis jenis bahan perancah sesuai gambar.
3.1. Membedakan jenis
perancah. 3.1.1 Dapat memilih jenis-jenis bahan perancah sesuai kebutuhan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
4.1 Membuat tabel
umum perancah. 4.1.1 Dapat mengidentifikasi kekuatan perancah sesuai kelas kekuatannya.
5.1.1 Dapat menetapkan beban maksimum sesuai yang disyaratkan dalam gambar kerja.
6.1.1 Dapat memasukkan dalam hasil identifikasi dalam tabel sesuai format yang tersedia.
7.1 Membuat daftar bahan dan perlengkapan perancah.
7.1.1 Dapat menyusun bahan dan perlengkapan perancah sesuai gambar kerja.
8.1.1 Dapat memverifikasi bahan dan perlengkapan perancah sesuai gambar kerja.
9. Mempersiapkan lokasi
penempatan Perancah.
4.1. Mengetahui kondisi
lokasi Perancah. 9.1.1 Dapat meng- identifikasi dan mendokumentasikan data-data lokasi penempatan perancah.
10.1.1 Dapat mem persiapkan peralatan untuk penyempurnaan lokasi pemasangan perancah.
11.1 Melaksanakan penataan lokasi perancah.
4.2.1 Dapat menye- suaikan lokasi perancah dengan
peraturan setempat dalam penyempurnaan lokasi.
4.2.2 Dapat menempatkan dengan tepat posisi landasan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
4.2.3 Dapat mengatur kestabilan struktur sesuai prosedur yang benar.
4.3 Menyusun laporan lokasi penempatan perancah.
4.3.1 Dapat mencatat dan melaporkan data-data
penempatan perancah.
4.3.2 Dapat melaporkan denah penempatan perancah.
5. Memasang perancah di tempat kerja.
5.1. Melakukan
pengamatan lokasi kerja
pemasangan/pemba ngunan perancah.
5.1.1.Dapat melakukan pengamatan level permukaan tanah sebagai tempat perancah.
5.2.1.Dapat menunjuk dengan jelas titik acuan dengan jelas.
5.3.1.Dapat memeriksa kepadatan tanah lokasi landasan dan mengetahui daya dukungnya.
5.4. Melengkapi bahan, peralatan kerja, dan perlengkapan
pengaman perancah.
5.4.1.Dapat menyediakan bahan perancah sesuai dengan diameter dan ketebalan yang disyaratkan dalam gambar kerja.
5.4.2.Dapat mempersiapkan peralatan kerja untuk merangkai perancah.
5.1.1. Dapat menyediakan dan mencatat dengan tepat perlengkapan pengaman sesuai dengan kebutuhan. 5.2. Memasang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
5.2.2. Dapat memeriksa dengan benar posisi dan tempat kedudukan perancah baik dalam arah vertikal maupun horisontal.
5.3. Pelaporan hasil pemasangan perancah.
5.3.1. Dapat membuat laporan hasil pemasangan perancah sesuai SOP.
5.4.1. Dapat melakukan pemeriksaan kelengkapan laporan pemasangan perancah.
6. Membongkar
Perancah. 6.1. Melaksanakan langkah kerja pembongkaran.
6.1.1. Dapat membongkar komponen perancah sesuai SOP yang berlaku.
6.1.2. Dapat mempersiapkan bahan perancah yang sudah dibongkar untuk disimpan pada tempat yang aman.
6.2. Mengidentifikasi perlengkapan pengaman perancah.
6.2.1. Dapat mencatat dengan benar peralatan pengaman
yang sudah dilepas dari perancah untuk disesuaikan dengan pemasangan berikutnya yang aman.
6.2.2. Dapat mencatat dengan benar peralatan pengaman
yang sudah dilepas dari perancah untuk ditempatkan pada lokasi yang aman.
6.3. Membuat laporan hasil pembongkaran perancah.
6.3.1. Dapat membuat laporan hasil pembongkaran perancah sesuai SOP.
6.4.1. Dapat melakukan pemeriksaan kelengkapan laporan pembongkaran perancah.
7. Memeriksa
rangkaian 7.1. Melaksanakan pemeriksaan posisi
7.1.1. Dapat melaksanakan pemeriksaan posisi horisontal
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
pemasangan
perancah. horizontal dan vetikal. 8.1.1. Dapat melaksanakan pemeriksaan posisi horizontal batang memanjang perancah dengan waterpas.
8.2. Melaksanakan pemeriksaan
kekuatan perancah keamanan
penggunaan
perancah diperiksa.
8.2.1. Dapat memeriksa sambungan/ titik perancah sesuai standar.
8.3.1. Dapat memeriksa kekuatan lantai dan tangga perancah sesuai standar.
8.4. Melaksanakan pemeriksaan keamanan penggunaan perancah.
8.4.1. Dapat memeriksa keamanan penggunaan terhadap barang dan pekerja sesuai standar.
8.5.1. Dapat memeriksa keamanan penggunaannya terhadap lingkungan kerja.
6.1. Memverifikasi/
menyetujui rangkaian pemasangan
perancah.
6.1.1. Dapat mengidentifikasi dan mendokumentasi rangkaian pemasangan sesuai SOP.
6.2.1. Dapat menggunakan rangkaian pemasangan perancah yang sudah disetujui sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan.
8. Melakukan pemeliharaan perancah.
7.1 Melaksanakan pemeliharaan rutin perancah.
7.1.1 Dapat membersihkan bahan dan alat perlengkapan perancah.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
7.3 Melaporkan hasil melakukan pemeliharaan perancah.
7.3.1 Dapat melaporkan hasil pemeliharaan perancah berupa laporan tertulis sebagaimana format yang ditentukan dan dapat memberi tanda pada label yang ada pada perancah untuk boleh dan tidaknya
perancah digunakan lagi.
Pengetahuan yang Dikuasai 9. Menguasai
pengetahuan Standar dan Pedoman Teknis perancah dari pekerjaan persiapan, pemasangan,
8.1 Menguasai pengetahuan tentang jenis-jenis perancah dan perlengkapannya.
8.1.1 Dapat menjelaskan jenis-jenis perancah.
8.2.1 Dapat menjelaskan jenis-jenis perlengkapan perancah.
8.3.1 Dapat menjelaskan gambar kerja.
8.4 Menguasai pengetahuan pemasangan,
8.4.1 Dapat menguraikan tahap-tahap pemasangan perancah.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
pembongkaran dan
pemeliharaan dengan
memperhatikan kaidah etika profesi dan K3.
penggunaan, pembongkaran, pemeliharaan, dan penyimpanan perancah dengan metoda selamat.
8.7.1 Dapat mengidentifikasi resiko dalam pekerjaan perancah.
Hak dan Tanggung Jawab 9. Bertanggung
jawab pada pekerjaannya dan dapat diberi tanggung jawab
9.1 Melaksanakan pemasangan perancah sesuai dengan prosedur
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING)
JENJANG II
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
membimbing
orang lain. 9.2 Bertanggung jawab atas perancah yang dipasangnya yang dapat digunakan tenaga kerja untuk bekerja berjalan secara aman.
9.2.1 Dapat menyusun laporan kerja sesuai standar laporan yang ditetapkan.
9.3 Melakukan
komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja dan penyelia. layanan (service advisor)
9.3.1 Dapat ber- komunikasi dengan teman sejawat dan penyelia layanan dalam menjalankan tugasnya.
9.4 Bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai operator perancah.
b. Kursus dan pelatihan perancah level 3 mempunyai kompetensi lulusan sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
Sikap dan Tata Nilai 1. Membangun dan
membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia
1.1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memiliki integritas tinggi, berbudi pekerti baik, dan memiliki keberanian dalam hal positif sesuai dengan perannya
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
1.2. Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air.
1.3. Bekerja sama dan memiliki kepekaan yang tinggi
terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
1.5. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia. 1.6. Menghasilkan pada
output/outcome kerja yang
berkualitas dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku. 1.7. Mengimplementasik
an kesadaran akan pelestarian/keberlan jutan lingkungan. 1.8. Mengimplementasik
an kesadaran akan pelestarian/
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
Kemampuan di Bidang Kerja 2. Merencanakan
perancah. Melaksanakan pekerjaan perancah
2.1. Membaca pekerjaan arsitektur.
2.1.1. Dapat membaca gambar rencana bangunan yang akan dibangun.
2.2.1. Dapat merinci tempat-tempat/ pekerjaan yang memerlukan perancah.
2.3.1. Dapat membaca ukuran-ukuran, simbol-simbol, dll. dari gambar arsitektur.
2.4. Membaca
spesifikasi teknik perancah.
2.4.1. Dapat mempersi apkan spesifikasi teknik beberapa jenis perancah.
2.5.1. Dapat menetapkan spesifikasi teknik yang sesuai dengan perancah yang akan digunakan.
2.6. Menetapkan jenis perancah yang tepat dan efisien.
2.6.1. Dapat menetapkan jenis perancah tiang kayu, perancah gantung, perancah tumpang sudut, perancah kuda-kuda, dan perancah siku, perancah persegi, perancah pipa logam, dan perancah beroda sesuai kebutuhan.
2.7.1. Dapat menetapkan perlengkapan perancah sesuai jenis perancah yang dibutuhkan.
2.8. Membuat gambar kerja yang
memadai tapi cukup sederhana.
2.8.1. Dapat membuat gambar kerja dengan ukuran sesuai skala secara tepat.
2.9.1. Dapat membuat gambar kerja dengan menyertakan simbol dan tanda sesuai standar gambar kerja.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
2.11. Menetapkan metode/urutan kerja yang sehat dan selamat.
2.11.1. Dapat menyusun prosedur tahapan
pemasangan dan penggunaan perancah mulai dari tahap preerection, erection, dan post erection secara benar.
2.12.1. Dapat memperkirakan kekuatan, stabilitas, dan kekakuan dari struktur pendukung.
2.13. Merencanakan
Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pelindung Kerja (APK) sesuai standar dan
persyaratan yang ditetapkan.
2.13.1. Dapat mempersiapkan APD dan APK mulai dari
tahap preerection, erection, dan post erection secara benar.
2.14.1. Dapat mengidentifikasi bahaya dan cara pengendalian nya.
2.15. Menghitung kebutuhan
material, alat, dan tenaga kerja.
2.15.1. Dapat menghitung kebutuhan material, alat,
dan tenaga kerja sesuai dengan luas bangun perancah.
2.16.1. Dapat membuat dokumen kebutuhan material,
alat, dan tenaga kerja.
2.17. Menyusun jadwal
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
pekerjaan
perancah. 2.18.1.kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan perancah.Dapat memperkirakan durasi masing-masing
2.19.1. Dapat memplotkan kegiatan, urutan kegiatan,
dan durasi kegiatan dalam Diagram Batang.
2.20. Menyusun jadwal
kebutuhan material dan tenaga kerja.
2.20.1. Dapat mengidentifikasi kebutuhan material perancah dan tenaga kerja sesuai tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.21.1. Dapat membuat urutan kebutuhan material dan tenaga kerja sesuai rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.22.1. Dapat mengeplotkan kebutuhan material dan tenaga kerja ke dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.23. Menyusun rencana biaya perancah yang efisien.
2.23.1. Dapat menghitung biaya tiap pekerjaan dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.23.2. Dapat menghitung bobot prosentase pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.24. Membuat rencana jadwal
pemeriksaan/ pengawasan yang efektif.
2.24.1. Dapat membuat checklist pemeriksaan/
pengawasan mulai dari tahap preerection, erection, dan post erection.
2.12 Menyiapkan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
tenaga kerja sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
perancah yang ditetapkan.
2.13.1 Dapat mengidentifikasi APD dan APK yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.14 Melaksanakan koordinasi pekerjaan perancah dari persiapan. Pemasangan, pembongkaran dan penyimpanan sesuai dengan metode/prosedur kerja yang
selamat (K3).
2.14.1 Dapat menunjukan kerja tim dalam simulasi
pekerjaan persiapan, pemasangan, pembongkaran, dan penyimpanan tanpa kesalahan teknis dan zero accident.
2.15 Memastikan penggunaan APD dan APK sesuai dengan prosedur kerja selamat atau prosedur K3 yang ditetapkan.
2.15.1 Dapat menunjukan kerja tim dalam simulasi
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
2.16 Melaporkan terjadinya
kecelakaan kerja (bila ada).
2.16.1 Dapat menunjukan kerja tim dalam simulasi
pekerjaan persiapan, pemasangan, pembongkaran, dan penyimpanan tanpa kesalahan teknis dan zero accident.
2.17 Melaporkan opname progres pekerjaan dan dokumen penagihan.
2.17.1 Dapat menghitung progres pekerjaan dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.18.1 Dapat membuat dokumen penagihan dan dokumen serah terima pekerjaan sesuai acuan dokumen kontrak.
2.19 Menyiapkan dokumen untuk penagihan termyn pembayaran dan serah terima pekerjaan.
2.19.1 Dapat menghitung progres pekerjaan dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan perancah.
2.20.1 Dapat membuat dokumen penagihan dan dokumen serah terima pekerjaan sesuai acuan dokumen kontrak.
2.21 Memberikan motivasi kepada pekerja dengan penghargaan dan sanksi yang tepat.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
2.22 Memberikan imbalan kepada pekerja serta memastikan pekerja bekerja dengan sehat dan selamat.
2.22.1 Dapat menghitung upah tenaga kerja pada pekerjaan perancah sesuai standar SNI.
3 Memeriksa dan mengawasi pekerjaan Perancah.
3.1 Memeriksa jenis, jumlah dan mutu material perancah serta peralatan yang tersedia sesuai dengan persyaratan dan daftar kebutuhan material dan peralatan.
3.1.1 Dapat memastikan dengan benar kondisi meterial perancah serta peralatan yang layak digunakan.
3.2.1 Dapat memastikan jumlah/volume material dan peralatan sesuai daftar kebutuhan material dan peralatan.
3.3 Memeriksa hasil pekerjaan
pemasangan, pembongkaran, dan pemeliharaan sesuai dengan prosedur/urutan kerja yang
selamat.
3.3.1 Dapat menunjukan kemampuan dalam simulasi pengecekan komponen perancah meliputi cek bengkok, penyok/retak pada lubang pipa, cek
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
3.4 Memeriksa realisasi waktu, biaya, dan mutu pelaksanaan pekerjaan
terhadap rencana yang ditetapkan.
3.4.1 Dapat membuat rencana jadwal dan anggaran pelaksanaan.
3.5 Memeriksa ketaatan /kedisiplinan penggunaan APD dan APK oleh pekerja.
3.5.1 Dapat mengidentifikasi jenis APD dan APK serta cara penggunannya dengan benar dan selamat.
5 Mengevaluasi pekerjaan perancah.
4.1 Mengevaluasi kesesuaian jenis, jumlah, dan mutu material perancah dan peralatan
4.1.1 Dapat menganalisa rencana pelaksanaan pekerjaan perancah dan realisasi pelaksanaan pekerjaan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
yang tersedia dengan
persyaratan dan daftar kebutuhan material dan peralatan serta melakukan upaya perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
4.1.2 Dapat memecahkan beberapa alternatif perbaikan menyangkut waktu, biaya, dan mutu pekerjaan
terhadap kasus- kasus penyimpangan yang diberikan.
4.2 Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan prosedur pekerjaan pemasangan, pembongkaran, pemeliharaan, perbaikan, dan efisiensi yang diperlukan.
4.2.1 Dapat menganalisa rencana pelaksanaan pekerjaan perancah dan realisasi pelaksanaan pekerjaan perancah menyangkut waktu, biaya, dan mutu melalui penyimpangan yang ada.
4.2.2 Dapat memecahkan beberapa alternatif perbaikan
menyangkut waktu, biaya, dan mutu pekerjaan
terhadap kasus- kasus penyimpangan yang diberikan.
4.3 Mengevaluasi penyimpangan realisasi waktu, mutu, dan biaya
4.3.1 Dapat menganalisa rencana pelaksanaan pekerjaan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
pelaksanaan pekerjaan perancah serta melakukan perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
4.3.2 Dapat memecahkan beberapa alternatif perbaikan
menyangkut waktu, biaya, dan mutu pekerjaan terhadap kasus kasus penyimpangan yang diberikan.
4.4 Mengevaluasi ketaatan/kedisipli nan penggunaan APD dan APK oleh pekerja serta melakukan perbaikan dan efisiensi yang diperlukan.
4.4.1 Dapat menganalisa rencana pelaksanaan pekerjaan perancah dan realisasi pelaksanaan pekerjaan
perancah menyangkut waktu, biaya dan mutu melalui penyimpangan yang ada.
4.4.2 Dapat memecahkan beberapa alternatif perbaikan
menyangkut waktu, biaya, dan mutu pekerjaan terhadap kasus kasus penyimpangan yang diberikan.
Pengetahuan Yang Dikuasai 6 Menguasai
pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait dengan
5.1 Konsep umum mekanika teknik terutama mengenai besaran, satuan, gaya, dan momen.
5.1.1 Dapat memahami dan menguasai perhitungan sederhana mengenai besaran, satuan, gaya, dan momen.
5.1.2 Dapat membuat gambar yang terukur dan sesuai skala yang ditentukan.
5.2 Pengetahuan tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan evaluasi
struktur bangunan
perancah. 5.4.1 Dapat mendiskripsikan klasifikasi perancah.5.5.1 Dapat membuat gambar rencana perancang sesuai luas bangun perancah.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
pekerjaan
perancah. 5.7 Pengetahuan faktual mengenai nama, fungsi, jenis, dan struktur komponen elemen perancah meliputi : kondisi kekuatan tanah dan papan alas, sepatu (pelat alas/jack-base), batang vertikal,
batang horizintal membujur, batang horizontal melintang, batang
diagonal/pengaku (bracing), alat
penyambung/pengika t, lantai kerja
(platform), tangga (laders,stairs), papan tepi (toeboard),
railing/ pagar pelindung jatuh, angker (ties) &
penyokong (shoring), jaring keselamatan (safety net), jaring penahan puing
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
5.8 Pengetahuan faktual mengenai nama, fungsi, dan jenis peralatan kerja (tools) dan perlengkapan kerja (equipment) yang digunakan untuk pekerjaan perancah.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
5.9 Pengetahuan faktual mengenai nama, fungsi, dan prinsip kerja alat pelindung diri (APD) dan Alat Pelindung Kerja (APK).
5.9.1 Dapat menguraikan dengan benar nama, fungsi dan prinsip kerja APD dan APK.
1) Untuk APD meliputi. a. Pelindung kepala. b. Pelindung mata. c. Pelindung wajah. d. Pelindung kebisingan.
e. Pelindung mulut dan pernafasan. f. Pelindung tangan.
g. Pelindung kaki. h. Alat penahan jatuh.
i. Baju kerja pelindung tubuh.
j. Sabuk kantong penyimpan perkakas. k. Dsb.
2) Untuk APK meliputi. a. Jaring Pengaman. b. Pagar Pengaman. c. Pembatas Area. d. dsb
5.10 Pengetahuan faktual mengenai ketentuan jadwal pemeliharaan berkala pada perancah.
5.10.1 Dapat membuat perencanaan jadwal dengan Diagram Batang.
5.11.1 Dapat menguraikan penanganan material yang sesuai prosedur.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
5.13Pengetahuan
operasional lengkap tentang prosedur-prosedur
keselamatan,
kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH) di area kerja.
5.13.1 Dapat menguraikan prosedur identifikasi bahaya dan pengendaliannya pada pekerjaan perancah.
5.14.1 Dapat membuat checklist perancah yang lengkap untuk keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).
5.15Pengetahuan
operasional lengkap tentang memilih, menggunakan, dan memelihara peralatan kerja (tools) dan perlengkapan kerja (equipment) yang digunakan untuk pekerjaan perancah sesuai dengan prosedur/urutan kerja.
5.15.1Dapat menguraikan dengan benar tentang pemilihan,
penggunaan dan pemeliharaan peralatan kerja (tools) dan perlengkapan kerja (equipment) pada pekerjaan perancah.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
9 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
7.1 Melaksanakan pemasangan perancah sesuai dengan prosedur.
7.1.1 Dapat melaksanakan seluruh pekerjaan pemasangan maupun pembongkaran kembali perancah yang dibebankan kepadanya tanpa ada kecelakaan kerja (aman).
7.2 Bertanggung jawab atas perancah yang dipasanganya dapat digunakan tenaga kerja untuk bekerja berjalan secara aman.
7.2.1 Dapat menyusun laporan kerja sesuai standar laporan yang ditetapkan.
7.3 Melakukan
komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja dan penyelia layanan (service advisor).
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI BIDANG PERANCAH (SCAFFOLDING) JENJANG 3
NO. KOMPETENSIUNIT ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN
7.4 Bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas sebagai operator perancah.
E. Rekognisi Pembelajaran Lampau
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal, informal, non-formal maupun secara otodidak. RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan (kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu. RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan.
Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain.
1. Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum.
2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut.
3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada umumnya.
4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang di tetapkan
5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL.
III. PENUTUP
Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju, sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia mungkin telah pula berkembang dengan baik di negara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju ke arah internasionalisasi, sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian pembelajaran, standar kompetensi atau mutu lulusan.
Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain-lain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.