• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 0801354 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 0801354 Chapter3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Fanny S. Permadi, 2015

PENGARUH KONDISI PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA KACANG KEDELAI (Glycine Max L Meriil) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Mei 2015 di

Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia.

Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2 Desain Penelitian

Tahapan kegiatan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tahap preparasi yaitu pembuatan Tempe

2. Tahap analisis kandungan asam folat

Analisis dilakukan menggunakan HPLC dengan tujuan untuk mengetahui

senyawa asam folat pada kedelai dan fermentasi tempe.

Secara keseluruhan tahapan penelitian digambarkan pada bagan alir

(2)

Fanny S. Permadi, 2015

PENGARUH KONDISI PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA KACANG KEDELAI (Glycine Max L Meriil) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian

 Dihaluskan

 Ditimbang 0,5g

+ NaOH 0,05%

 Direbus 10,20,30 menit

 Dipecah kulit

Kacang Kedelai

Larutan asam folat tiap

sampel Kedelai Rebus 10

 Ditiriskan hingga dingin  Ditaburkan ragi  Aduk hingga merata  Dihaluskan

 Ditimbang 0,5 gr

 Ditambahkan NaOH 0,05%

 Dikocok  Ultrasonic bath  Di Sentrifuge

 Disaring dengan kertas whatman  Dihaluskan

 Ditimbang 0,5g

+ NaOH 0,05%

 Dihaluskan

 Ditimbang 0,5g

+ NaOH 0,05%

 Dikocok  Ultrasonic bath  Di sentrifuge

 Disaring dengan kertas whatman

Kacang kedelai empuk

Analisis data Supernatan

Fermentasi kedelai pada suhu 20-37oC

Fermentasi 12 jam Larutan F12 Fermentasi 24 jam Fermentasi 36 jam

Di rebus

 Direndam (12 jam)

Kacang Kedelai lunak dan bersih

 Di saring 0,4 µm

 Pengujian dengan HPLC

Fermentasi 48 jam

Kedelai Rebus 30 ampas

Kesimpulan

Larutan F24 Larutan F36 Larutan F48

Supernatan  Di saring 0,4 µm

 Pengujian dengan HPLC

Kedelai Rebus 20

 Dihaluskan

 Ditimbang 0,5g

(3)

Fanny S. Permadi, 2015

PENGARUH KONDISI PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA KACANG KEDELAI (Glycine Max L Meriil) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat

Peralatan yang digunakan meliputi Centrifuge tipe H–103 N Kokusan,

neraca analitis, peralatan filtrasi vakum, membrane cellulose nitrat dan peralatan

gelas. Untuk keperluan analisis digunakan HPLC.

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kacang Kedelai putih

yang di beli di pasar, Ragi tempe, NaOH 0,05% M, Natrium asetat (CH3COONa)

p.a, asam asetat (CH3COOH) 99%, Aseton Nitril, aquabides dan aquades.

3.4 Langkah Kerja

3.4.1 Tahap Preparasi

Tahap ini meliputi pembuatan tempe dari kacang kedelai putih yang direbus

dan difermentasi dengan variasi waktu.

3.4.1.1Pembuatan Tempe

Kacang kedelai sebanyak 100 gr ditambahkan 200 ml air, dipanaskan

selama 5 menit hingga cukup lunak, kemudian rendam kacang kedelai dalam 200

ml air selama kurang lebih 12-18 jam, hingga volume dan ukuran kacang kedelai

menjadi 2 kali dari ukuran semula. Setelah direndam kacang kedelai yang lunak

kemudian di lepas kulitnya dan di cuci hingga bersih tanpa ada kulit yang tersisa.

Rebus kacang kedelai pada variasi waktu perebusan 10, 20 dan 30 menit hingga

kedelai lunak. Tiriskan kacang kedelai tersebut pada tampah dan dinginkan

menggunakan kipas sambil di aduk agar kedelai dingin dengan merata. Taburkan

ragi sebanyak 0,5 gr secara merata dan kemudian di aduk, kemudian masukan

kedalam wadah plastik dan di beri sedikit lubang udara, untuk mempermudah

panas dan uap air yang keluar pada saat proses fermentasi. Fermentasi

(4)

Fanny S. Permadi, 2015

PENGARUH KONDISI PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA KACANG KEDELAI (Glycine Max L Meriil) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.1.2Pembuatan larutan standar

Sebanyak 0,5 mg folavit (supplement asam folat) dimasukkan ke dalam

tabung sentrifuge dan ditambahkan 10 mL NaOH 0,05%M dikocok selama 1

menit hingga larut, kemudian didiamkan pada ultrasonic bath selama 30 menit

hingga homogen dan setelah itu disentrifugasi pada 3500 rpm selama 1 jam

Hasilnya di saring dengan kertas whattman untuk menyaring padatan, kemudian

filtrat yang diperoleh disimpan untuk dianalisis dengan HPLC.

3.4.1.3Pembuatan sampel

Sebanyak 0,5 mg sampel dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge dan

ditambahkan 10 mL NaOH 0,05% M dikocok selama 1 menit hingga larut,

kemudian didiamkan pada ultrasonic bath selama 30 menit hingga larutan

homogen dan setelah itu disentrifugasi pada 3500 rpm selama 1 jam Hasilnya di

saring dengan kertas whattman untuk menyaring padatan dan membrane cellulose

untuk menghilangkan koloid, kemudian filtrat yang diperoleh disimpan di dalam

freezer (menghentikan proses fermentasi) untuk dianalisis dengan HPLC.

3.4.2 Tahap Analisis

Tahap analisis dilakukan dengan menggunakan HPLC untuk mengetahui

asam folat yang terdapat pada kedelai dan fermentasi tempe. Data yang diperoleh

dari pengukuran berupa kromatogram yang menunjukan waktu retensi dan puncak

yang menunjukan asam folat.

Tabel 3.4.2 Kondisi HPLC

Kolom Hitachi column oven L-7100

Suhu Kolom 30oC

Fasa Gerak Buffer asetat pH 4,1 dan acetonitril

dengan perbandingan volume 95:5

Laju Alir 1.0 mL/min

(5)

Fanny S. Permadi, 2015

PENGARUH KONDISI PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN ASAM FOLAT PADA KACANG KEDELAI (Glycine Max L Meriil) SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian
Tabel 3.4.2 Kondisi HPLC

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan Pajak dan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

[r]

Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang direncanakan.. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi

Sebagai upaya untuk menuju kondisi ideal yang diharapkan, maka perlu dilakukan upaya terobosan yang melibatkan semua pihak terkait dalam pendayagunaan aparatur

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.. Kediri, 17 November 2015 Saya

Protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) yaitu protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja ini, maka penulis memakai metode sebagai berikut :.

Untuk pengujian kuat tekan semua benda uji memenuhi SNI, komposisi abu vulkanik Gunung Kelud sebesar 0% dan 25% tergolong dalam mutu I, sedangkan komposisi