El Nino & Produksi Pangan
JOKO WIRATMO
Kelompok keahlian
Sains Atmosfer
Program studi
Meteorologi
Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kebumian
(FITB)
Institut Teknologi
Bandung
Pelajaran dari kejadian El
Nino
Perlu memahami hubungan El Nino dan iklim lokal
Gunakan informasi historis: “lihat ke belakang,
rencanakan ke depan”
Buat ramalan El Nino yang informatif dan bisa
digunakan
Tingkatkan kemampuan dalam meramal untuk
persiapan mengurangi dampak
Temukan manajemen bencana
TINGKATKAN KESADARAN PUBLIK MELALUI
DISEMINASI INFORMASI
Sejarah
1891
–
Luis Carranza
–
ada arus balik
dari utara ke selatan yang teramati di
pelabuhan Paita dan Pacasmayo, Peru
1960 an
–
ahli oseanografi baru
menyadari bahwa anomali tersebut
El Nino
Anomali
memanasnya suhu
permukaan laut
Pasifik tropis ekuator
yang berdampak
pada cuaca global
Anak laki-laki
Anak Tuhan
Terjadi setiap 2-7 tahun
Bisa berlangsung
selama 12
–
18 bulan
Tidak mempunyai
periode tetap
Osilasi selatan
Walker 1923
Bila tekanan tinggi
terjadi di lautan
Pasifik maka tekanan
rendah cenderung
terjadi di lautan India
dari Afrika sampai
Australia
Walker 1923 & 1937
Osilasi selatan
berhubungan dengan
perubahan utama pola
curah hujan dan medan
angin di lautan Pasifik
dan India tropis dan
dengan fluktuasi
temperatur di Afrika
ENSO
Ada hubungan erat
antara kejadian El
Nino dan Osilasi
Selatan
diperkenalkan istilah
ENSO
Fase/ periode panas
El Nino
Fase / periode dingin
Sirkulasi arus laut, angin
pasat dan distribusi
tekanan
Normal
Observasi
Drifting buoys
SST & arus permukaan
“Lagrangian drifters”
Satelit
SST (radiometer),
kecepatan angin
(scatterometer),
SSH (altimeter)
Moored buoys
Observasi
Pengamatan buoy dipantau
oleh kapal riset konsorsium
internasional
NOAA
KA’IMIMOANA
SST sebagai fungsi
bujur dan waktu
A El Niño conditions
B La Niña conditions
Termoklin dan SST
Termoklin dan SST selama El Nino dan
La Nina
BBU*
musim
dingin
El
Nino
BBU
musim
panas
El
Nino
Dampak El Nino pada curah hujan normal
di beberapa pulau
Sumber, Irawan.2002
Provinsi
Curah hujan normal (mm)
Tahun Anomali iklim Periode (bulan/tahun)
Durasi (bulan)
Deviasi produksi aktual-ekspektasi
(ribu ton) (%) 1971 La Nina 1-5/1971 5 799.9 2.25 1973 La Nina 7-12/1973 6 833.0 2.15 1974 La Nina 1-4/1974 4 953.2 2.33 1975 La Nina 3-12/1975 9 -257.0 -0.62 1988 La Nina 8-12/1988 4 34.6 0.05 1989 La Nina 1-6/1989 6 1592.7 2.26 1998 La Nina + El
Nino
7-12/1998 + 1-4/1998
5 + 4 -476.7 -0.61 1999 La Nina 1-5/1999 5 687.8 0.86 1972 El Nino 5-9/1972 5 -2057.7 -5.56 1977 El Nino 4-12/1977 9 -802.5 -1.86 1982 El Nino 5-12/1982 8 -1564.9 -2.90 1987 El Nino 1-9/1987 9 -1366.3 -2.12 1991 El Nino 9-12/1991 4 -2366.5 -3.23 1994 El Nino 3-11/1994 9 -2609.6 -3.45 1997 El Nino 3-12/1997 10 -1795.9 -2.28
Rata-rata El Nino 7.7 -1794.8 -3.06 La Nina 5.6 520.9 1.08
Sumber: Irawan. 2003
Kerugian & keuntungan
Kerugian akibat El
Nino (Rp)
Asumsi: 1 kg (padi,
jagung, ubi, kacang
tanah, kedelai) = Rp.
2000,-
Kerugian : Rp. 3.6 T
Keuntungan akibat
La Nina (Rp)
Asumsi serupa
Untung :Rp. 1.04 T
Catatan: peningkatan
produksi sawah tadah
hujan dinetralisir oleh
Petunjuk akan adanya El
Nino
Sirkulasi Walker dan angin pasat melemah
Area perairan panas yang biasanya terletak di
Pasifik barat mendingin dan perairan terpanas
bergeser ke timur ke Pasifik tengah
Perairan pantai Amerika Selatan yang
normalnya dingin menghangat 2-8oC
SOI negatif
Intensitas El Nino
El Nino unik baik
kekuatan maupun
durasinya
Intensitas dapat
dilihat dari anomali
SST Pasifik tropis
ekuator
Lemah
+0.5 s/d
+1.0 oC
Sedang
+1.1 s/d
+1.5 oC
Kuat
> +1.5 oC
Indeks NINO
Wilayah
NINO 1+2 (0-10 LS;
90-80 BB)
NINO 3 (5 LU- 5 LS;
150-90 BB)
NINO 4 (5 LU- 5 LS; 160
BT
–
150 BB)
NINO 3.4 (5 LU- 5 LS;
170-120 BB)
Petunjuk El Nino& La Nina
Indeks > +0.5 C
El
Nino
Indeks Osilasi Selatan
SOI = 10 (Pdiff
–
Pdiffav)/ SD Pdiff
Pdiff : selisih SLP rata-rata
bulanan Tahiti dan Darwin
Pdiffav : rata-rata jangka
panjang Pdiff pada bulan
yang dimaksud
SD Pdiff : standard deviasi
Pdiff
Kemungkinan dampaknya
di Indonesia
Musim bergeser (mundur)
Curah hujan berkurang dan musim hujan
memendek
Terimakasih