• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADDENDUM KAK ALATKOPI BANDUNGBARAT 1SEPT2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ADDENDUM KAK ALATKOPI BANDUNGBARAT 1SEPT2014"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ADDENDUM

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD / SATKER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT / SATKER 05 DITJEN PERKEBUNAN

NAMA PEKERJAAN : PENGADAAN ALAT ASCA PANEN KOPI DI BANDUNG BARAT

TAHUN ANGGARAN : 2014

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT

JL. Surapati No. 67 Bandung Telp. 022 2504422 Fax 022 2509066 EMail :

disbun@jabarprov.go.id

(2)

1. LATAR BELAKANG

:  Untuk meningkatkan nilai tambah petani kopi diperlukan alat pengolah yang sesuai dengan kebutuhan petani atau masyarakat setempat.

 Sesuai hasil evaluasi ke Kabupaten Bandung Barat yang merupakan daerah potensi tanaman kopi diperlukan alat pengolah agar dapat meningkatkan pendapatan petani kopi di seputar lokasi pengembangan.

 Pada Tahun Anggaran 2014 telah teralokasi anggaran untuk pengadaan alat pengolah kopi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud : Membantu petani untuk meningkatkan nilai tambahnya dari hasil pengolahan kopi di Kabupaten Bandung Barat.

b. Tujuan : Menyediakan alat pengolah kopi untuk meningkatkan pendapatan petani dari hasil olahan kopi.

3. SASARAN : Pengadaan alat pengolah kopi sebanyak 2 unit untuk 2 kelompok tani kopi di Bandung Barat.

4. NAMA ORGANISASI

:  Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

5. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

:  APBN TP Provinsi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014.

(3)

Rp.264.709.280,-6. RUANG

LINGKUP DAN LOKASI

PEKERJAAN

: Pengadaan alat pengolah kopi sebanyak 2 paket untuk 2 kelompok tani Jayagiri Desa Jayagiri Kecamatan Lembang dan Kelompok Tani Padamaju Desa Cipada Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.

7. JANGKA WAKTU

PELAKSAAAN PEKERJAAN

: Bulan September s.d. November 2014 (termasuk proses lelang pengadaan barang/jasa)

8. KELUARAN / PRODUK YANG DIHASILKAN

: Tersedia dan operasionalnya alat pengolah kopi sebanyak 2 unit untuk 2 kelompok tani, dengan rincian sbb:

Nama Barang Volume Keterangan

1. Huller 2 UNIT 1 unit/KT

2. Pulper 2 UNIT 1 unit/KT

3. Washer 2 UNIT 1 unit/KT

4. Terpal 40 UNIT 20 unit/KT

5. Alat ukur kadar air 2 UNIT 1 unit/KT

9. SPESIFIKASI TEKNIS

: Huller 2 Unit :

Kapasitas minimal 110 kg/jam Tipe silinder horizontal

Penggerak motor bensin/diesel minimal 7 HP

Pulper 2 Unit :

Kapasitas minimal 200 kg/jam Tipe 1 silinder

Penggerak motor bensin/diesel minimal 5.5 PK

Washer 2 Unit:

Kapasitas minimal 100 kg/jam Tipe silinder horizontal

Penggerak motor bensin minimal 5,5 PK

Terpal 40 Unit:

(4)

Alat ukur kadar air 2 Unit:

Skala meter 9-20% Tipe digital

Termasuk packaging, ongkos kirim ke titik bagi, training bagi operator minimal 3 orang/kelompok tani.

Titik bagi di 2 kelompok tani : Yaitu Kelompok Tani Jayagiri Desa Jayagiri Kecamatan Lembang, dan Kelompok Tani Padamaju Desa Cipada Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.

Bandung, 1 September 2014 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SATKER DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT (05/DITJEN PERKEBUNAN),

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan pH sediaan selama periode penyimpanan terjadi karena adanya reaksi antara CO 2 dengan fase air yang menyebabkan pelepasan ion hidrogen yang bersifat

Penjelasan untuk grafik hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini : 4.4.1 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi Untuk Kincir Angin dengan

 Mau mengerjakan semua tugas yang diberikan guru dan menyelesaikannya melebihi waktu yang telah ditentukan Apabila selama proses pembelajaran siswa memiliki nilai ulet

Shunt pada APS-6 digunakan untuk membaca arus pada saatmelakukan charging baterai. Shunt yang digunakan pada APS-6 adalah shunt resistor dengan kapasitas 300

Pada penyandang tunarungu bukan bawaan lebih mengalami kesulitan dalam membentuk konsep diri karena ketika konsep diri mulai terbentuk pada saat individu masih normal,

Pada SMKN 4 Banda Aceh, Metode yang ditentukan dalam proses pembelajaran adalah metode koperatif dengan model Jigsaw dan pembelajaran berbasis masalah.. Evaluasi

pulkan bahwa teknik sisipan resonator celah sempit dapat memberikan peningkatan kinerja serapan yang bersifat aku- mulatif dan signifikan serta pada saat yang bersamaan da-

Berbagai faktor akibat penerapan ultrasonik akan meningkatkan transfer energi secara molekuler pada reaktan dan energi aktivasi dalam waktu yang realtif