• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1104648 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1104648 chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 73

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan penilitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan, dan data

yang diperoleh dari observer terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hafalan yaitu materi tentang

ekosistem, maka peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian yang didapatkan

sebagai berikut

1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw pada materi ekosistem untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di

Kelas V SD Negeri Bandung pada pembelajaran Siklus I dan Siklus II telah sesuai

harapan dan menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa yang baik.

Peningkatan tersebut terlihat dari keaktifan belajar siswa pada seluruh aktivitas yang

dilakukan siswa yakni:

- Aktivitas visual yang mencakup membaca sumber yang diberikan guru,

memperhatikan saat video ditayangkan.

- Aktivitas lisan yang mencakup bertanya kepada teman kelompok, menjawab

pertanyaan teman kelompok ahli maupun kelompok asal, mengungkapkan

pendapat dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal, dan

mempresentasikan materi yang didapat kepada teman sekelompoknya serta

mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal.

- Aktivitas menulis yang mencakup mencatat hal-hal penting dari pembelajaran,

mencatat hasil diskusi kelompok asal maupun kelompok ahli.

- Aktivitas mental yang mencakup mengerjakan soal atau tes yang diberikan guru,

dan

- Aktivitas emosional yang mencakup menyenangi pembelajaran ketika

(2)

74

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu pun terciptanya suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar

dengan baik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatiftipe jigsaw khususnya pada materi hafalan

yaitu materi tentang ekosistem dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas

V, SD Negeri Bandung. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata keaktifan

belajar siswa dalam aktivitas belajar siswa dalam setiap siklus meningkat. Rata-rata

presentase saat Pra Siklus sebesar 51.4% meningkat pada Siklus I menjadi 70.10%

dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 94.7%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka peneliti

mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Untuk Guru

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi

hafalan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Model tersebut bisa menjadi

sebuah alternatif dalam pembelajaran, karena dapat memberikan tambahan model

pembelajaran yang variatif. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, guru harus memahami setiap langkah pembelajaran yang sistematis dalam

menggunakan model tersebut, agar proses dan hasil pembelajaran dapat terlaksana

dengan baik. Pembelajaran akan lebih bervariasi, dan tidak monoton, serta siswa akan

lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung karena pembelajaran tidak berpusat pada

guru melainkan berpusat pada siswa. Ini pun secara tidak langsung akan berpengaruh

kepada siswa yang sebelumnya tidak pernah aktif di kelas, dengan menggunakan model

pembelajaran ini, siswa akan berani dalam melakukan aktivitas pembelajaran, seperti

bertanya, mengungkapkan pendapat, dsb.

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan agar lebih aktif dalam melakukan sejumlah aktivitas saat

proses pembelajaran berlangsung sehingga keaktifan belajar siswa meningkat dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatiftipe jigsaw khususnya pada materi hafalan

(3)

75

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk Sekolah

Dalam rangka menunjang pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan sekolah dapat memfasilitasi guru

dengan media, alat dan bahan untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan

menunjang model pembelajaran ini terlaksana dengan baik.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti

lain untuk dicoba dan dilakukan pada mata pelajaran yang memiliki materi khususnya

materi hafalan, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses

dan hasil penelitian secara umum dengan mempersiapakan bahan ajar, media , alat dan

bahan yang mendukung model pembelajaran ini, serta dapat mengkolaborasikan dengan

teknnik pembelajaran yang lain, sehingga dapat menciptakan hal baru dan dapat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Koordinasi dengan demikian merupakan Koordinasi dengan demikian merupakan g g p p upaya untuk menghasilkan pembangunan upaya untuk menghasilkan pembangunan yang efisien

Penelitian ini berjudul Customer Service dan Citra BNI (Studi Korelasional Pengaruh pelayanan Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank BNI

Pada siklus terahir ini, guru sudah tidak kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran kemampuan berbicara anak di PAUD Al fathi karena anak sudah

Medan Timur mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN PENYALUR BAHAN BAKAR PERTAMAX DARI BALONGAN SAMPAI JAKARTA.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan