BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Partizip merupakan bagian dari tata bahasa atau Grammatik dalam bahasa Jerman dan dipelajari oleh mahasiswa bahasa Jerman pada semester 3. Partizip
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Partizip I dan Partizip II, yang salah satu fungsinya adalah sebagai adjektiva yang dibentuk dari verba, namun memiliki fungsi dan makna yang berbeda. Perbedaannya dapat dilihat pada contoh berikut:
(1)
(2)
Pada contoh (2) terlihat bahwa Partizip II dapat dikenali dari makna kalimatnya yang bersifat pasif, karena menjelaskan kegiatan atau perbuatan yang pasif, yaitu jendela (Fenster) yang sudah “ditutup”, sedangkan Partizip I pada contoh (1) memiliki makna yang bersifat aktif, karena menjelaskan kegiatan atau perbuatan yang sedang aktif dikerjakan, dalam hal ini kakek (Opa) sedang melakukan kegiatan yaitu “tertawa”.
Sekait pembelajaran Partizip I, masih banyak pembelajar bahasa Jerman yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Salah satunya adalah kesulitan
Der lachende Opa. Der Opa lacht.
itu tertawa kakek itu kakek tertawa
‘Kakek yang sedang tertawa’ ‘Kakek tertawa’
Das geschlossen
e Fenster.
Das Fenster wird geschlossen.
itu ditutup jendela jendela akan ditutup
dalam menentukan fungsi dan makna Partizip I yang tepat, karena Partizip I
memiliki fungsi dan makna yang beragam. Kesulitan pembelajar terlihat dalam memahami dan mengartikan kalimat yang mengandung Partizip I dalam bahasa Indonesia, seperti contoh berikut:
*(3a)
Makna bahasa Indonesia dari kalimat (3a) di atas tidak berterima, karena
weinende dalam kalimat tersebut bukan bertindak sebagai verba melainkan atribut dari nomina Frau. Dalam bahasa Jerman kalimat di atas bermakna aktif relativ
yang mendeskripsikan Frau. Adapun dalam bahasa Indonesia contoh kalimat di atas sepadan dengan verba yang bersifat Atributif, yaitu verba yang memberikan keterangan tambahan pada nomina dan merupakan kependekan dari bentuk lain yang memakai kata ‘yang’. Dengan demikian makna bahasa Indonesia yang tepat untuk kalimat di atas adalah:
(3b)
*(4a)
Makna bahasa Indonesia dari kalimat (4a) tidak berterima, karena kata
lachend tidak bertindak sebagai verba, melainkan Partizip I yang berfungsi
Die weinende Frau.
itu menangis wanita
‘Wanita menangis’
Die weinende Frau.
itu menangis wanita
‘Wanita yang sedang menangis’
Das Kind springt lachend in der Schaukel.
anak melompat tertawa di ayunan
sebagai adverb. Dalam bahasa Indonesia contoh kalimat di atas termasuk jenis Frasa Verbal yang berfungsi sebagai keterangan. Pada kalimat tersebut terdapat verba springt yang bertindak sebagai predikat, dan kata lachend yang merupakan
Partizip I dan berfungsi sebagai keterangan. Maka dari itu, dibutuhkan kata penghubung yang tepat untuk menjelaskan springt dan lachend. Kata “sambil” merupakan kata penghubung yang tepat untuk digunakanan, karena kata “sambil” berfungsi menghubungkan dua kegiatan yang dilakukan dalam satu waktu, sehingga makna bahasa Indonesia yang tepat untuk kalimat tersebut adalah: (4b)
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman mengenai Partizip I, dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami makna kalimat secara keseluruhan dalam bahasa Indonesia. Selain itu, kalimat berbahasa Jerman tidak dapat diterjemahkan secara per kata ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan tata bahasa antara bahasa Jerman dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan, termasuk Partizip I. Untuk memudahkan pembelajar memahami kalimat ber-Partizip I dan menentukan padanannya dalam bahasa Indonesia, terlebih dahulu harus ditentukan fungsi dan makna dari Partizip I yang dimaksud.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai Partizip I dalam bahasa Jerman dan padanannya dalam bahasa Indonesia.
B. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan materi yang terlalu luas dan kurang terarah, juga karena keterbatas pengetahuan dan waktu peneliti, maka peneliti
Das Kind springt lachend in der Schaukel.
itu anak melompat tertawa di itu ayunan
membatasi penelitian Partizip I pada fungsi dan makna serta padanannya dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan sumber data dari beberapa teks artikel bidang pendidikan yang terdapat dalam majalah Fremdsprache Deutsch edisi 49 tahun 2013.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana fungsi Partizip I dalam bahasa Jerman? 2. Bagaimana makna Partizip I dalam bahasa Jerman? 3. Bagaimana padanan Partizip I dalam bahasa Indonesia?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Fungsi Partizip I dalam bahasa Jerman. 2. Makna Partizip I dalam bahasa Jerman. 3. Padanan Partizip I dalam bahasa Indonesia.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menjadi referensi bagi pembelajar dalam mempelajari dan memahami fungsi serta makna