• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 422008007 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 422008007 BAB III"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Bab

III

Metodologi

Penelitian

3.1 Bahan

Sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah karotenoid yang diisolasi dari wortel (Daucus

carota) dan tomat (Lycopersican esculentum). Bahan

yang digunakan antara lain madu, aseton, metanol,

dietil eter, heksana dan gas nitrogen.

3.2

Metode

Ekstraksi

Karotenoid

pada

Wortel dan Tomat

Sebanyak 0.25 kg sampel wortel dan tomat,

masing-masing dibersihkan dari kotoran kemudian

dihaluskan dengan menggunakan blender dan

ditambahkan CaCO3 sebagai agen penetral. Pelarut yang digunakan adalah aseton : metanol dengan

perbandingan 7 : 3 v/v. Sampel kemudian diaduk

selama beberapa menit sampai pigmen terangkat

kemudian disaring. Hasil penyaringan kemudian

dipartisi dengan dietil eter dan campuran air dan NaCl

pekat. Hipofase (air dan pelarut) kemudian dibuang dan

epifase (pigmen) ditampung. Epifase kemudian

kemudian ditambah dengan Na2SO4 anhidrat, disaring kemudian diuapkan. Ekstrak yang diperoleh disimpan

(2)

3.2.1 Kromatografi Kolom

Pigmen yang diperoleh dari hasil ekstraksi

kemudian diproses ke tahap berikutnya.

Kromatografi kolom bertujuan untuk memisahkan

campuran berdasarkan perbedaan kecepatan

rambat antar komponen dalam suatu medium

tertentu. Pelarut yang digunakan adalah heksan,

eter dan aseton dengan perbandingan 6 : 3 : 2. Fase

diam yang digunakan adalah silika, sedangkan fase

gerak yang digunakan adalah pelarut. Pigmen hasil

kromatografi kolom kemudian disimpan dalam botol

dan dikeringkan dengan gas nitrogen.

3.2.2 Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis digunakan untuk

memisahkan substansi campuran menjadi

substansi-substansi penyusunnya. Pigmen yang

diperoleh kemudian dilarutkan dalam aseton.

Sebanyak 10 µl larutan tersebut ditotolkan pada

pelat silika gel 60 F254 (Merck) kemudian dielusi menggunakan fase gerak aseton : eter : heksana

dengan perbandingan 2 : 3 : 6. Pola pemisahan

(3)

3.2.3 Spektroskopi UV tampak

Pigmen kering dilarutkan dalam aseton 100%,

kemudian dianalisis pola spektranya menggunakan

spektrofotometer UV tampak berkas rangkap Varian

Cary 50 pada panjang gelombang 350-1100 nm.

3.3

Metode

Penent uan

Fotostabilitas

Karotenoid

dalam

Campuran

Karotenoid dengan Madu

3.3.1 Preparasi Larutan Uji

Pelarut yang digunakan adalah aseton.

Konsentrasi karotenoid dan madu yang digunakan

adalah 1 molar. Campuran karotenoid dan madu

memiliki perbandingan konsentrasi molar 1 : 1.

3.3.2 Uji Fotostabilitas

Larutan karotenoid dan campuran karotenoid

dengan madu dalam pelarut aseton diaduk dengan

magnetik stirer dalam kuvet terbuka dan diiradiasi

menggunakan lampu halogen 1800 lux. Untuk

proses iradiasi diperlukan suatu alat yang lebih

efektif untuk fotoradiasi pigmen yang akan

dimasukkan didalam petri dish. Gambar berikut

adalah alat yang telah dibuat khusus untuk

mendapatkan suatu proses iridiasi yang lebih

(4)

Gb.3.2.1 Diagram alat penyinaran sampel

Keterangan

1. Sumber tengangan / power supply 2. Lampu halogen

3. Metal casing. Menggunakan plat aluminium dicat berwarna hitam.

4. Cermin datar, dipasang pada sudut 45°

5. Kaca setebal 1 cm 6. Fan

Alat tersebut menggunakan cermin untuk

memantulkan sinar, dan dua buah kaca setebal

1 cm. Kedua hal tersebut mempunyai tujuan

yang sama yaitu untuk mencegah panas dari

lampu langsung mengenai sampel. Sudut untuk

cermin dibuat 450, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan sinat pantul yang tegak lurus (900) terhadap arah sinar asal. Tujuan penelitian ini

adalah pengukuran fotostabilitas, oleh karena

itu, pengaruh panas harus diminimalisasi.

Panas akan berpengaruh terhadap stabilitas

pigmen, oleh karena itulah alat ini dilengkapi

(5)

meminimalisasi transfer panas dari sistem ke

dalam sampel. Pada percobaan ini sumber

tengangan yang digunakan adalah 12 V dan arus

sebesar 4,5 Ampere untuk mendapatkan

intensitas cahaya sebesar 1800 lux. Pengukuran

intensitas cahaya dilakukan dengan

menggunakan luxmeter.

3.3.3 Spektroskopi Near-Infrared

Beberapa sampel disiapkan untuk

kemudian diukur spektrum nya dengan

menggunakan Büchi NIRFlex N-500 Solid.

Sampel yang diukur meliputi petri kosong;

pelarut; pigmen; madu; campuran pigmen dan

pelarut; campuran madu dan pelarut. Sampel

diletakkan pada petri dish dan ditutupi dengan

penutup transflektan. Sampel mempunyai tebal

sekitar 0,3 mm dari dasar petri dish dan

permukaannya sebagai reflektor. Setiap spektrum

diiukur dengan mode reflektan, jumlah scan 32

dan dalam jangkauan panjang gelombang

4000-10000 cm-1. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali yang kemudian dirata-rata untuk

(6)

3.4 Analisa Data

Data yang diperoleh dari 3 kali pengulangan

dianalisa menggunakan statistika deskriptif dan

program Matlab 6.5. Selain matlab, spektrum juga

diolah dengan spectra manager for window 95/NT.

Secara garis besar analisa spektrum sampel dilakukan

sebagai berikut :

Spektrum mentah (yang didapat dari spektrometer NIR)

Mencari nilai rata-rata dari spektrum untuk masing-masing perlakuan

Proses penyiapan awal spektrum untuk kemudian diproses dengan spektral manager meliputi pengubahan reflektan

menjadi absoban, pembuatan head of file dengan excel, konversi data ke txt,

interpolasi spektrum.

Subtraksi spektrum

Pencarian turunan kedua dengan matlab

Referensi

Dokumen terkait

Kalimat pertanyaan yang ber fungsi meyakinkan/menegaskan sebuah pernyataan dengan menggunakan Tag negative atau

HARGA EKSTRIM FUNGSI DENGAN VARIABEL BEBAS LEBIH DARI

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Ruang Lingkup Antropologi Hukum adalah suatu spesialisasi dari Antropologi Budaya, Antropologi Sosial, dan Kebudayaan Hukum yang menyangkut Aspek – aspek Hukum.. Laura Nader

Dengan menggunakan metode ini, siswa tidak diperkenankan untuk bertanya kepada instruktur bagaimana cara mengerjakan soal / memecahkan masalah pada Lembar Kerja Siswa yang

For the statue, as in the previous test, the algorithm runs by considering the minimum coverage to cancel one redundant camera iteratively, which for this test, stopped after

[r]

[r]