• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

7

endidikan Lrclonesia seteleh

kemetdckatn llrengalarli

banyak perLrbahan

dan

perketnbangan Pcncliclikalr

y:luf!

sebelurllnya 'hersilat

kolorrial seDlris, luellgutamaka n kepeutingan dan

kebu-tuhall

pc

e)

irliah

kolonial, bcrubah orient^si

cl;lll

bcttujuan nntuk

ruencetclaskan kehrclupan bangsa sesuai atltauah yang

terc:rnnm

d:Llanr

penlbr.lkaan lJrlclang Undang Dasar 1945

Dalan

Ulrclang-Unclang

No

20

hliurl

2003 lenelng

SisleDl Pendidikan Nasional (Sisdikrras) pasal

3

ruerteg:rskan, bahwa

"Pencli-dikan

nasional berd-rngsi nertgembangkan kcm:rtlrpuan

dan

ntettt-be[ir]k

watak setta peradallall bangsa yeng bcrurarcabat dalam rangka mencerclaskan kelrtchpaI bangsa, LreltuJuan tt:rrtrk berkenrbangtrya

po-telrsi peserta clidik agar urenjadi ruadtlsia

ylng

bcrim:rD cle[ bertakwa kepaja

llhanYang

Maha Esa, berakhlak nrtrli:r' seh:rt

betilmu'

cakap'

kriatil,

nancliri,

dan rrrenjacli watga riegara yaug cicmokratjs

serli

ber-t:urggutrgjawab".

Dari

tumttsan tersebut

terlihal

bahwa pendrdikan ,r^.i=ot,"l rr,"ttg",t b^n Inisi yang ticlak ring:ln.

y:rklr

nlcDlbangtln

n:r-r.,ria

y,r,tg .rtult. y",rg

tnenriliki nilai

niiai

krraktet

yang :rpgng di saru-ping 1,,ga

lt"r.t,

utenriliki

keitlranan d31l

kehqw'r"Irl Oleh

karcnanya'

p.UiAl""

Dreniacll dg.trl oJ dnnge yang hartts melakrtkan per-barkan

karakter battgsa

Sallpai

slat irri, pendiclikan cli lncionesiir nl''tsih ruenyisakar ba nyak pcrsoalan,

baik dari

segi

kurikulutn, rluDdclrlen, rna[Pull

p:ua

p."kU.i

.l"r't per-rgguna peudrclikan SfJM lnclotrcsit lllasih

belurl

lrrerr-c"rrnirlk"n

iita-crta

penc{idikau yang

tiihirrapkln

M:tsih benyak

dite-ruuku

kastts sepcrti siswa yang Inelakukati kecttrangan ketika mcng-hadapi qjian, bersikap lualas dan senarrg betlrttr:r

hurr'

seuang lawurart
(2)

,vr-P'a/ri/i(a,t,9o7wnl, S'ato l:.lo,,oo4

antar sesaura sis|a, nlelakukAn

pergiullu

betras, lungga terlibac nar*oba dan

tindak kriurinal

lainnyir.

Di

sisr lain,

nasih

diremukan pula guru yang ntelaktrkan kecunng:rn-kecurangan dalanr seltifikasi dan clalxnr

penyelengganan

rrjiln

nasiorul. Atas dasar inilah, ruaka penclidikan kira perlu ditekonstruksi ag.rr dapat menghesilkrn Irrlrrsan yang lebih

berkr-alitas dan siap ntenghaclapr nrasa depaD yang peDtrh dengan tantangan serta

rnemiliki

karakrct

mrlia.

Saat

uri

pc-ndidrk:rn

kltakter

tclah menjadi prioriras kebijakan nasional. Ilemerintah, melalui Kementerian Perrdidikan Nasron:LI sudah nlencananflkan perlerapan pcndidikan karakter

urrtuk

sennla tirlgkat pendidikan,

dari

SD

Perguruan

Tiuggi. Merrutlrt

Mendiknas,

proi

Muhantmad

Nuh,

penrben[rkan karakter perhr

dilakrkan

sejal< usia

dini-

Jika

karakter

sudrh

ter.bentuk sejak usra drni, kata Mendiknirs, nraka ridak akan mudah

rurtuk

menggbah

kaukter

seseomng. Ia

ju

ga betharap, peuchdrkan l<rrakter dapat mcrnbangun kepribadian

bang-sa. Melcliknes nren€jungkapkin hal

ini

saat ber.bicara pada pertenluan Pitupinan Pascirselrn..r

LPTI{

Lembaga Pen<Jrdikan ltnaga Kependidikan se Indonesi:r cli

Auciiroritrm

lJniversitas

Negeri

Medan

(Unimed),

Srl)tl'

(1514,/2010)

(liakstx

clari wwwancarlnews.com).

Namrn

de rrllkiall

tic

k clijeJlskarl

rcilting

koruep pendidrkan karakter sepetti apa yarg akan clicerirplt.ur

rialali

pendidikan tersebut.

Penclidikrl

karirkrer

ridak

rer-lepas

dari

penananan rrilai nilai

nroral

dan

keag.uuun bagi

siswa. I(esadaran akan pentingnya ni1ar,

nroral dan keagenuan setf.r pengembaDgirn pengajataD yang

uterla-dukan

keiuranan

dan

kctaqwaan sejalan

dergan

esensi pendidikan sebagai sarana perubahat. Pirrrlo Fteire yang

dikutip dalan

Fidaus M_ Yurrus (2007:

1)

nrenyahkan bahwa

pendidikan

dipandaug sebagai

.rlah

satrr rrpry.' rrrrrrrk rrrcngcrrrb,rhk;rr

lirng.i

rrrarrrr.r:,rre,1.d,,,,"

nusia agar

terhiud:rr darr

berbagai

benruk

penindasan, kebodohan, sampai kerertinggal:ur-

Oleh

kalenany:r sebagai pusat pendidikan, nra-nusia harus mer!adik;rtr pendidikan sebagai alat penirebasan gtrna n.te-n€Futar*an cliriDya

nerledr

nrakliuk

yang bemtattabat. perlyataan i1li menur1jukkal penrirlgnyr fun6pi pendidikan dalaur membeuftrk nra-uusia yang icleJ.

Beberapa wakru belakangan ini, pengembangan pendiclikan ka-mkter yang

berisi uilai nilai

urot:rl dan keaganraan senrakin disadirri

sebagai keburuhan mentlesak mengingar kecerdasan kognirif sa.ja ridak

menjanrin

keberhasrlan seseorang.

Membengun

keseimbangrn an rara aspek

kognitif,

rftkrif

dan psikomocor secam berkesirlambungarl

P"

/'

*

"

/a'

P"4,|'/i/ar S,ta

^

L

nletupakan

nilai

pendrdikau yang

paling rirlllgi. Dilxru

pandangan

Zaruroni

(2000:1.l1

ll2)

pendidikan rrrerupakar proses yang ber*airan dengan upaya

untuk

mengenbangkan pada

diri

seseorirug tiga aspek

dalam kehiclupannya

yakni

pandangan hrdup, sikap

hdup

dan

kete-rampilan hidup.

Pendiclikan

nletrpakan

pembudaylan

ata\r "et1cul

lrr"lior"

yaiiu sLletu ploses urltuk Dre[tasbi]rken seseoraug agar mamptr

hidup

dalam suatu budry,r tertenru.

Selarlutnya

Z;Lrront

(200u: t113) rnengtrngkapkrn bahwa

pen-didikan

merupakarr proses yeng berlangsung

dalfllr

budaya terteniu. Banyak

nilai-rilai

buclaya dan orientasinya yrng bisa nrenghambat dan mendorong pendidikan. Bahkan banyak pula

nilri

nilai

budaya yang dapat dinranfaatkarr secata sadar

dalalr

proses peudidikatr.

Ki

Fladjar Dewantara (1977:15)

juga

telalr

nrengingatkan, bahwa clalanr

lne-nyikapi

budaya

ini,

sikap waspada cliperlukan daianr

nrcnrilih

uran;r

yang

baik

untuk

nenaDirah

kernuliaan

hrdup

dan

rlraru

yxng ek.lu

merlgikan.

Pendidikan karakter yang selama

ini

dirvacanrkal c1i negara

ki,

ta

lebih

banyak beroriencasi ke Barat,

lebih

banyak merrrpergunakan referensi-referensi dari Bamt. Kenyataanrryd, koDsep uilai yaDg cer*an-dung dalam pendidikan kamkter tersebut, arltirra

Barrt

dengan

Timur

jauh

ber-beda.

Nilai

yang diarrikan sebagai "konsep renrang yang baik dan yang diinginkan" dapac diterrma di BAnr tuaupun

cliTi

ur(Harun

Nasution, 19911:2ii9).Yang nrerladi permasalahan ialrh kriteria apa yang dipakai

untuk nlenentuka[

yang baik dan yang diinginkan

itu.

Orang di Barat lebih memakai akal sedang omng Timrrr lebih memakai

nilai-rrilai aganra dan kebudayaan sebagai basis nilai pengerubarrgao karakier. Terjadilah

cli sirri

petbedaan tentang

rillri

mlai.

Ap:r

yang dianggap otalIg Barat baik, kemrngkir-un dranggap orangTrmur sebaliknya.

Di

nnsukkannya

nilai-nilai

Barat

keTinrut

rtrenintLrtrlkan kekacauan nilai dalan nasyarakar di

Tinul-Sesuai dengan pendapat yang ada

di

Batat, bahwa a€lallla adalah hasil

pemikiran

rlanusia,

nilai-nilai

aganu disejajar*rn dengan

nilai-r-riiai ekononri,

polidk,

pengerehnau, susila, dan sebagarnya. Akibatnya

rilai

nilai icu berkembang dalant kelompokr.ryl Dlasing-nlasing, terlepas

dari

kelompok-kelontpok hinnya.

Seclangkan pcn€Jertian

di

Tirrtr,

nilai

ekonomi,

uilai politik, nilai

sosial,

mlai

pengetahtran,

nilai

susila,

dan

sebagainya

tidak

bisa dilepeskan

dari

agama

(H:rmn

Nasution, 1991t:21i9). Bahkan agauralah yang merladr clasrr clari nilar,nilai dalam

ber b.rg.ri

lclornpok

itrr

99

l

l

i

ii

l

I

i

i

(3)

7r-Podtlitar S,tMal, ,9^"t^

t"k,,"",

salah,

kita

hatus nrengJikutinya bukan kar.erra

pe

laiaD elis yaug telah

dibrat

pacla subjek terepi karena telah acla penelitian

ilnriah

tentang

el"k,lrir

l,trbrrlg'r'

trrs, l'rrt rKneller'. lrr/

4

\0l

Orrtrqv;trgrrrerierirrrr

penaGiran ctik':r

rl:rurelistik rneurilih pellbenaran

rrilai

moral

sestlai

iengan

hasil peuc-lician

ilmi;rh

yang urenguirgkaPkan tentang "benar"

d.,r

i'r"1a1,".

S"."."

srrtgL"t,

nattlra[s

belpendapat bahwe

nilti

ni]ai

nloral hrtus

cliclas:rrkan

padl penelitiln objcktif tclhldap

konsekrcnsi 1'r.rktrs drr r

"rr'rp

'rr'

l'k

rrr I'clrl.rkrr rrr'rrrrli'r

Keccndernngan

di

Dcll:lm krt2l lllelgguDakan aliana sebalial pe

cloman

tuoral daltm

kehidupan

tentu

saja akan berbecla

jika

dibarr-clingkan dengur

Atuerika Serikat

Sehubtngan deugan

ili

Sodicl

A

Kuutoro

(20013:12) nrertgemukakan bahrva dalam masyar:akat yeng agamis, keyekinan dau

nil:ri-nilai

keagamaau adalah mertlpakan niJei

inti

yug

rrrcniacli dasar b:rgi perlgelrlbln[lan aturan nrasyarakat Wa-l"'.,pr',r .1nl"r,t kehicltrpan tuoclem suttlbel nilar bergeser lebiir ke :rrah

1,",,ggu,'"rt, nil;ri

keilmuan yang

lcbrh

obJektif sepertj kenanusiaan ,l^,,

,l",rurkr".i,

t"t"1,,i ull'.ri kcegrrllAall lecap tidak dapat cliptsahkan

da-ri

pcrileko

nylLir kchiclrrpru

individu

dan masyarakar'

Nilai

nil'ri

ke-"g^rrr""r,

,.'ri,tg

searl:l

lid^k

sadar teLap

luenjadi kekuatan

yalg

lacen

bagi pilihan tiudak:rrr

ltau

pcril:rku manusia dan nasyarakat

Selaua benbacl abecl,lilstf dan pendichk harus berjuang clengan

ber-bagpi

crn tuttrk

rlelllbil

perketnbangn

Dolal

au

karakrer pada .isw^ificlak

,"perti

tntta pelaJ:rrarr akadelnik yang laln (lrisa]nya, sejar:ah' nuternatika, bahlsa) yang

meruliki

definisi

unr

rrr,

lldak

ada clefinisi

umuru

rttluk

pcncLdikal

klraktet

Vessel clan

Boyd

dalam Pearson

QA00:244:1, nrcnclel'Lnisiktn pendidikan k.r'akter "-tt?r/'!i' hlsttut:liol1 lhdl

prt)tnolas sot:idl

ttttl

pctsonal rc\Pansibilify and the devcloptnetrf Lf the good

.hdtddct

lfiif\

rtnt!

ttoral

vitlttcs

lhdl

1(tl<e lhis

lassible"

Dari

deflnisi

tersebut,

pendidikal kankter

didefinisikan sebagar penrbelajaran

stn

tegis yang mengembangkrr-t tanggung jawab sosial dan

ptrbadi

yang

,11*qudk^n

cleng:rr-r petlgembangatr karakrer y:rng; baik cialr ketrajikarr D1C)ral.

I{irplan drlirnr sunlbcr yang sanra lenekankan lrenlrngnya Peng ajaran kepacla siswa

unlr:k

dapat mentbtat kePutusan yang baik selldiri iaripada urembetrtahu mer-eka apa yane!

lurus

dilaknkan

Sedaugkan rurenurut LickoD,r delam Pealson (2000:244), pendrclikan kalaktet se cara hras

nreliplrli

aspek

kognitif,

afektif, dan perilaku karakter

yatg

baik telcliri dari moralitas fJntuk nlengetahui yang bark, nr enginginkan yaDg baik, d:rn rtrelakukan yang baik, sekolah ltartts rrrernbantu

a[ak-702

Pd',-^/ac, P",r&;l/u

S7*aI

a[ak mellahan]i nilai-nilai inti,

beeclaPtasi atxtl

rllelakukal

dan

bet-tindak

atas kemalan sencliri

lenctdk.rrr

lar'rkter rr'elurprkan b rgr"rr

rlrtgr'rl

v lrlP s rlrger .fell_ rrrp

dirl re'l.lr.llL:lll

Drlerlrrrkak;rrr oleh

l{r llr'lt'rr

I)el'"rtrl'rt r

{1""'tt'

;;,i;;:

';';'*,',

di,,,rk,,/i

\errrs'r'r'rvr

r1'rv:r

'l' I

"'"')l^1.:I:l

berlrrrrbrrhrryal'rrJrpckelti(kekrrrl)rtl'rrrrr'krr/lrcrl

pikrrrrr (rrrlr"P'rl

;" il;-ffi

;"*ia,'

b'gr"n

itt'

ticlak boleh dipisaN<an ap3r ktta dapar

;;";;;;

k"..ttp.tt"^^1"

hicltrp

arak-autk

kita

Dc'grn

der.ukian

;.;;;lil;;il

;",'g.''batigka''

s"luruh

aspek

thlam

diri

anak'

l^rrdr,likrn

brrdr pekertr

v;rrg Jrrrrrk'trd

"leh

Kr Hadlrr

De

wrltara (lur,J)

t',",,gg,tn'k'"

'r'rrat

hrh'v'

perr'lr'lrLrrt

lllrtt'tesutt

0""*"" ..*

u"f,.tt*r"1"",t,

t"tt"tlti

ke

,reh

keltrhuren d:rn kesucian

hi-;;;;"";,

serta ket'crtiban

clal

keclan:ual

licltrp

Dalam iral

ini

Ia

me-,,,",'ri',gLr,,

par'gkal I'clLiJrrp;n v'rtrP

lcrrr\

hi Lrp

'lrl

'rrr

**,111:-l:^

.',1rbr,,,

'1,,'

k',9')rr'lll

Uln

at'rrr

rcr'lll'rr

dll rrlr.',erlr'r rd:llS:n1'

,r,r't/rr.l.serrdr,bat,.1d.d,nlarn

lrirr)

UP'r!'rrr

l''rrrrod:rllirrr

rrrr'rarrgKarr

Ui,;;;'"r1"

z,rtrrrt'

h;r't

ak'rrr

['e'lra'

lrrcrr'r

l'r'lrlr'rlol''trrvr

ttra"

'1n,,'

,n 'f.

drprt

di;'rs'rlrkal Jerrgrn

rrlsr Irlrr

t

)l^lr

k,lrerr'rrrra rrrake

,r.rt,,t,'.,'a"t,,t,,'',1'lk'lc"g;tr'LellrJrrprrrrrlil\\ilr'rLlln)r"lgrr,rrrc-i"i.,,.,"t

f,r"t,

rrrcrrdapatl;n penge'ahrr;rr r'r1 r'rrrclrirrt''rrrjr-rgtdrpar nengalauri sendiri dan ticlak terprsah dAIr r:rky:rhry:r'

Pendidiktn karakter

dalam konsep perrcliclikan

I{

H

Alurad

Dahlan ditunjttkkan

clari

ttljuatr

pcndiclikan

ylng

di:rnurnya' bahwa

,errdrdrl.rrr b.r'trrtrun rrrrr,rl Irrerrrberrlrrl

'klrlrk

u'rrg

hrik

Prin'r1'

t",,,n,,

,,,,n],,1,,,,

I

'i,, i,

,,,*",

r,rrrcrrrL,;te,,rrr kel'.rrL rn

'lrrr

r'errgh rntrrrk'rrr

kFJrlr.rlrrrl

''clrl;lr

'rtrr;n

lslr'rr

vilrrg drrrr'rrr''rL

'rr 'l;lrrrr.

perrdrclkrrr

tr.,t'.,trantr'tt"aiy.t, y"ng clidirikanrrya Belajer lgatu:r btrkan hanya,nlenr

;;i.,'.,t;

,";;'

,,r,'*blgrip'r'getrhtrrrr''rl/

r'rprl'rrrr'rrrLrrP'rr'lL:rrnyt

i,i,1,,

i-,'n"''"'

teha'rr-hr'r

qehinsgr tt Ij rdr

k"l'rrL

'rr darr PerubJh'rrr J.1.rr,,

t"l,id,,1,r,' Attta ttt'r\uIl^'ttrti

ar''rlr

r'lr'r'rr.'r']

drlr

pertgtt'trlan

t"t,

J""'ft"t"tlt**rlu

ke

auh

kebaikan'

bukal

sebalikrrya Pcngamahn '^"**t^

Lr"."tri

pt

r"t

pe n<iclikan

klrakter

katetu

lr

emLrangr'rtl karakler

l?U"it^"

ts..Lq

A

l{trntoro'

2006:131i) Bcragaur amalan'-berarli

,rr""tfri"t"t^tt

siiwa

untuk

melakukan se!3la enral

kcbaikan

Dengan

,r.t.Jt"r^t"t

belbtrat bark, nlxka akan te::trenitrk k:rr:rkter yang baik

p"i"-

"tt^t

Bertlasarkan

prirsiP

tersebut pencliclikan

Muhltrunadiyah

dilaksanakan

Telltang pentingnya pendicLikarr karakter

bagi

sislva dinyatakan

clalan

tulisan

Quinn

M

Pearson bahrva pirrla awai rahtrtr 19[30-an'
(4)

-

ntuHki

Sefrat. S'or,

/&to-"."

I-Iuburrgaruya clcngan agama sebagai basis nrlai, dalam lslaur

Al

Qurau

nrengandung.rj;rtan ajarrLn bukan hartya

luengcllxi

htlbrlngan

nT antrsia dcngen Tu)r:rn, tet:rpi juga hubrutgarr rnanusia dengan sesama

manusia,

nanusil

cicnglln hcrv:rn dan makhltrk

makl

uk

tlk

betrryawa. Mengen:ri hubtrngllr l1:llrusir dcngen rranusia,Al Quran nretrgandr.tng ajaran

ajaran

d:rs:u

tentanll

hiclup

ker-r'rlsyrrakalan

nantrsia

clalatrr

aspek sosial,:rspek lrokunr, espek ekonouri, aspek polrtik, mpek lnoral,

dau

sebagainy:r

(lI:rrun

N.rsrrrion, 19913:290).

Di

atas ajalar-aj:rmtr

clasar

itulah

nilai nilar dalan

berbagai

kelornpok

berkembang. Yang berkerrbarrg dalarn filsaf:rt

ini

kemudian bukanlah nilai-ni1ai sosial,

politik, ekonor[i,

peng4ec:rhrran, susrla

dan

sebagainya yang secular', tetapi Lrilai-nilai sosial, pohtrk, ekonomi, pengetahuan, susila dan

se-bagainya yang lgauris.

Nil;ri-niiai

sekular Bamt tidak sesuai denganjiwa kernasyar akrtrn Tinrrrr yeng agamis.

Selanjtrtrry;r rncngenai konsep pendidikarr,pengettran

peldidikan

llrgi

lcit.r di

Tirnur,

berttrjuan bukan hanya rrretrgisi yang

dididik

de-rrg.rrr ihrrrr

pcrrgctlhuen

d:rn nrengeurbangkan keceraurpilamrya sa

.jr,

tctapi

lug:r

rrrcugc'nrb.urgkali aspck

luorul

dan agamanya (Harun Nrsutiorr, 199u:290). L)ali srui tetlihat bahwa akar pendidikan karakter scbenarnyir releh acla .lalanr pendidikan kita sejak dulu. I{onsep

ini

sc-.jalau clelgen korrsep nrantnie yang tersusun dari nrbuh, akal, clan hati

rrrrrarri 'eferrr,lry.rkrrrr

ol"l,

or,rt tg Ttt t rr tt.

Konsep pendiclkan seperti

itu

ulenf5hendaki

btkan

hanya peng inregrasian

nilai

rllai

kebudayiran nrsional, tetapi juga perrgirrtegrasian ajatarr aj:rran

rglun

ke

dllanr

pendrdikan. Dengan demikian yanpJ di

maksud dengan

rrihi

nilai

kebudayaan nasiorlal eclalah

nilai nilai

ke budayaan nasion:rl y:urg bcrnafaskan aganrir.

Jika

ini

yang clirnaksud, bukan nilai nlsional y:urg

bctsilit

sekular seperti di Barat, maka petrg iltegrasran

rgAl

ke da1an1 pendidrken nasional akan sejalan clan se

suai dengan

sifit

bangs:r krLr yang agauris. MeuLrrut

Halun

Nasution (1991.l:290), keresrhan tinrbrrl sclirna

ini

karela

konsep konsep Bar:at

yang didasar-kan atas

f

safar yang sekulal clibawa urelalui pendidikan nrodern ke dalarl masyarakac agamis

di

Inclonesir.

Berclaslrk:rn latar bel'lkang masahh di atas, maka pcneliri rertarik

urtuk

rnengkaji lebih lanJuc ientang percliclikau karaktet yangl betbasis pada agarua dan bud;Lya y:rng

pding

sesuai

untuk

cliterapkan

di

tregara kita, sehitgga kit:r

memiliki

konsep

perdidikan

karakter seDdrr;, yArrg

klus

darr sesuai dengpn k;rrirkteristik masyarakat Indonesra, yaitu yang berbasis pada

nihi

nil:ri agrnra dan kebudayaal nasional Indonesia.

P"t'

^^/a"i

P"t

ilt4ar

3"1,^l

Kajian

Tentang

Pendidikan Karakter

lJendiclikau tidak lerlepas clari

nilai

rlilai yang

ilgin

clitanankan terhadap srswa.Kneller (1964:29) urenyebutken bahwa

"'/'

irs /'! lfie Jl'rl1' of rol,te^s

in

the realn oJ huttntt rorrrlt'lcl

"

Ecika rrrellurulllya nlembahas

ientang

nilai

nilai dalarn perilaktr tuatrusia Lebrh lanlut 1e rnenyatakan bahwa'hal

ini

betkaitan

clerlgi[

Pettanyaarl sepei

li:

LrT genua[a

kelu-dupan yarrg baik begi semua orang? Bagrrnraltlr sehantslrya

kita

ber

,it,rpl

t,-t"it

clengan

nilai-nilai

yang

"benar" nilai

lilai

sebagai dasar .urtuk tirtd"k^r',

y*g

"trenar"- Dalam bebetapa hal, lnenunrtnya hal

ini

clapat dikaitkan dengan agarl.!.

I{nellet

(1964:29-30) nlencontoli<an cli

Amerikt

Serikat' telah lama ureuisahkan gereja dan negara, dail kollsektlclNinya ajarau aganm telah dilarang

di

sekolah-sekolah

un"'nr

di Ametik:r' Nantun'

kentu dian disadarr-bahwl penclidikan moral rerlyet:r perltr' larangan irri pada gilirarrrrya telah nrentlorong

keinginan selalltlioya

rinttlk

nlenggan-tikannya dengan bebetapa jenis pelerihan uroral

Lebih lanjut lGreller

(1964:30)

meurbeclakan a-jaran molal

tercebut rrrer!adi dua clengan sebucan

int

iliani\ttt <la:r ttaluralivtt'

"...itif

ilio

isls

ttssul

lhdt

lordl

rdlttc\

(tt(

llplrchcnLlcd

by

thc individual direcrll'We

!fi5p

lhc righlncss o'' rrrr0'r{rr'rJ Ltf soncrhing by nearts <tJan inltorn ururnl

,rnr"

Tl,, uu',ol

nl

eswc dlPreltctttlctl in this wal' are.r.ighf

in tlrcrnseh,es.1'lteir tilhlness cannol

lr prttlel

lalicull)' or teslLt{

cttpiialLl';it

can only bc intuled-"

Intuitia isln sebagai

nilai-tilai

molal yar!!

drtugkap

oleh

indi

vidu

secara langstng.

Menrahan

kebenatan atatl kcsalahan dari sesu-atu dengan rasa moral barvaan, biasanya

bethubungtn

dengan aganra

atlu

keiercayaan.

Nilai-nilu

moral yang

kita

tangkap dengan cata

ini

dit".rrtra

"ben"r"

dalarl

diti

kita- Dalem arti2ur ticlak clapat dan tidak harus dibuktikan secala logis, secar'a empiris, rnelainkan hanya brsa

di-rcnLrngkan aiatt r-rrelalui intuisi.

Seclangkan trafuftlli5ls'

"

nal

filisls

tttttiltlritt lhdf

rton

values should bc t.lelcrnrirci b1t

areful

sludies oJ the ascertaindblc Rnsequcnccs

la

Luhidl

frcl.qir/e rise."

Untuk

saal

ini'

sisteDr' Irilar yang terdepat

di

druria barat'

*i^p.trt

,.b^gi"r,

l>esal bemsal clari ajararr agattra, tapi biasaYt

S:tti"

di"t-,

iib",t",-k"'rt

<lengan alasan

lain

dan clidasatkan pada

bukti-buktr

empirik.

Bahwa nilal

lrlai

rrroral hams

clitentukau

oleh

penelitian

y^ng c.rrtr"t

terhadap konsekuensi ya:rg cliiiurbttlkanrrya Misalnya'

iik""."r.o."trg

p.r."y"

brl,*"

hubungatt seks

prtnikah

secara

llloral

I

(5)

F'

P.r//

(,,r .f.t,i,at, &or"

t

to,,oan

clarr seLerusnyr mengcrjakln

itu

semua. Ar isroteles urenyebutnya

seba

gai 1)tddicril r,lsrloar (kebi.iirl<sir'aa' praktis).

Menc,rr", k.b"ik"r,

".1"1^h rrrertrb..rr'9rrrr

x.l,rrrlrlrrrckrr,rr,rrror.Jrr.r.a,,,",,,or;.,",,,,rrut,,,,,,,,,

rl:r

lrrl,h.rl

1.rrrq l,.rrk ,t.rrr rrr,.rrrJrr,l.rrrq lrrrr,r r"1l11rJ1p

k,,,1,;,,,,,i

;, lrrg.r L'er.errp.,ri

d,.rf.rr

l,.rl

l.,l

,cl,eli

rrrr

Ihr:akrcr rid;rk tcrlep;rs clari tiga hal yarrg s;rling bcr*airan, yaitu pprgFrrlr,ll.lli.

1,,r.r,rrr, .lrr. 1,-rrlrlrr lr,

fnrr.r

rl,,,,f

,lr ,

.,

*.,,",

KAK.ln D<lltw.t:

''t,lt.t.,t,t,,...

.r,";,.,,1

tn. tlnrr ttrt.tt\l,lrtpn.ts

ttt,t"l

ht,t,r.it,2,

ut rnlJ+lut4..tu t t,t.,,tl

t,l.

r..;,... 1,,,,, ! .1t,,,n,t,r. ., tt.,,t

.,

1,,u,,,,,y,1,,2.,,), dcsi,ri:g

.thc.goo,,

at

loitryrfugoot!

haLtits o-f rltt tninti,tr,,t,itr,]tt,,riri,:1:,

anl

h,aLits of ortion.All tltrct ncttssarl, for lerulitgl a rnorol

life;a

th,l"" ,,r.,t

"-,.,i tnoml tn.ltutitl.Itr4tcn

tlt

thitk about the

kinl

ofrltaracteiu,a vdnt theut

i,

fc

.'U,

ttt"l

r,, ur,lr.. r,y',,r,

,.

i,t,,,

.

,,.

,lc.pt1 at,, ut tt tnr

;,

ttll,t, nt,,l rt,"rt ,j,, t,rlntt

r'tt'tc

I,'1'.

t;.l

,r,t,

,t

tl,. t.tt.

-t

t,t...ttt. f,ot|r.irtt,,tr

nu.t

r,nt,.

titia

ltn

t ritltin

"

M, rrrrrrrr I

r

k ,rr..

I.rr.rkr,

r

rrrerrrrJil,r rrg.r Lregr

rrr yrrrg

r,rtrr,s

l',

rlrrrl,rrrrB.rrr v.rru: ji,.rF,.r rirrr rrr rrrur ,1.

p"r.,*.,r,,

,

.rf.,ir,,

U"r,frf,l

rrroral. I{arakccr yarrg

brik

terchri clari meugetahui seg"Ulr"f

yj,,gi,:lii,

rnerrgirrqrrrkarr

\ r)e

,r

r\.

d.rrr rrrciakrrL.rrr rarre

b.rrk

,.,,,*

,,,.f,,,,,,,

LcLr:sa;rr

I'ilrr.rrr

k..,,r.r,.r.rrr

lrrrr.

.lrn

lcl,i:r ;.rrr

,,,

,frlr,,

'X.,

*.,,r,

dipedukau rrnruk

menri'rpin

kehiclrrp:ru motal.

I{crika

kit;;"r;;;

telrL:ug

jelis

karakccr, kitu

ingin

mereka bisa rnenilai

^p"

y^,,g

l.ri,r;

'.rrtgat pcdrrli

l.r,r.l.y il\ | yrrq

Derl rr.

Jer

Lerrrrr,li:,rr

,,,"fr1,,1,,, ,,,,

vrlp

rrerek r

,.,kilr

L,*rr.rr I, rl,l,.rrr drLrrr rrr, r,elra,lapr

,"1r,,",,

,1,,,, 1,,',,

dan goclaan ci:rri dal:rm.

, ,

l('ll,'r,.'..1

,l.rrrIr,k.rrrrrrr.rrrl.,k;rr11c1,,1r\.rt,1rr.r

p"rr.6dik,,r,

k-r,rkl"r

d.rr I drrr,r.,

lj,rr.,r

l(-drrrrr).r

fer.,;ra

a,lrrr);

lebur.ad.r.rrr

rrror.rl

,rl'.,'lrt

y.urr,: perJrr dr.rrrrl rr.

lep,d,r

g.r,"1,1,1 rrrrrd:r .rgar

p;lrrrrr

l,errrl

rrr.rrra v.rrrg

lr,rL

,l.,rr Lerrrr.

Ir,

kor," I lq.r2) ,Lrrr

ttlp.rrri,k

1tv,,2t tr,IrL 'epen lnp,1l ,ler,q.rrr .rr.r pcr,,lrd.[.,rrar,r,,/,..^,,,r,r,{d,n

r.,t,,,,

t , , , ,

t , ,' , , ; , ,

, ,

v:u rq diai.r L rr r ,l.rl rr rr pc r,Jr,lrk.rr r .li fur rcr iLa

lrreru,*rrrrgqrrlrrryr

rer.-clapat,nilai nroral .niversdl

ylrg

bersif:Lt :rbsolLrt

(L,,krl

b";;r;l;;;;

ylll€i

trel

ulbcr

cl;rri agama agama

di

dtrnia, yr,,rg

a;."trrury" ,"ir"g,j

lht gt den rulc. Contohnya rci:rlah ber-birat.jqjur, nrenoiong

orrrri, lrorur",.

drrr Ielrrr'pgrrrrg j.r,v..l,

.M.r

rr,,r.o.

)00,).

Rerdrsarkal teori-Leotr terrebut, clapat diantbil srmprrlan baltwa

l,rr

'.kt"r. y.'.rp Lr,rrl,

.rrel

.,kup

nengerlrr.

k"L,edrrli,rl. darr rindal.rrr L,erde..,tkrl

rrl.l-rrrl.l

irrl:.r r.r,r. l(,rrcn,rrry.r. perr,lek.rr:rrr lrolicrLk

d.rl.rrrr

/03

,?"fl"ft"/a&

Pq

;li{at S?;a.aI

pcndiclikan karakter berupaya Luttuk ntengenrlrangkan keseluruhan aspck

kognitif,

enrosional, dan perrleku

tiari

kehrdrrpan nroral_ Siswa meurahaui

nilai,nilai

inti

derrgan urempeJajar.i clan nrencliskusikannya, nerlgaDtati perilaktr lrtoclel, dan Drenrprakrekkan penrccahan |rasalah yang ruelibetkan

nilai nilai.

Siswa belajar peclrrli rerh:rclap nilai-trilai iu{:i clengan nrengcnrllangkan kccer.arnpilan enrpati,

rnenbcutuk

hu-bttngan yang

penulr pcrha[an,

menrbantu

ulcnciptaken

konrtrnitas bermoral, rriendengar cetita ilustraLifclan rnspir:rri1, clan ruerefleksikan pengaleuan hidup niereka.

Itonsep pendidikan karaktet

seperri

dikenrbmgkat cli

dunia llarat tersebut:, sebeltar.nya telah lama

diurihki

rian dikembanekan oleh

tokoir

pencliclikan

I{.tL

Alulacl

Dalrlan

clan

Ki

Hrcliar

D1*r,,rrr"

Ber da.

rlk;n

knnr

el,

z" rrr,rr rnv r. K. H. A irrr.a.l Dilrl.,rr r r r,lrrg.r r rl,.rr rgk.,rr

kontep perrdidrk,rrr I'er,la.ark,rrr lorrsep

d;l

rrrr .,g rrrr,r lrl,rrrr, y.,irrr ,r,r,,

tuni4

tt,t!,'

//rrr,/r, t\odrq

A

Krrr,rorn.

.nllr,

ll.,

lrtlrr.rrrr.rk;r,rrr.r rrreiakrrl.rr' regrl,r ;rrjrnan

I,

balrr.

d rrr rr,crrrrrqqJl,.rrr ,cy.rL kcrrrrrrrg_ karau/keburukan nerlrpakaD seman yans rrrendukunpl

t.prd"

p.ni-bentukan karakter yang baik, darr

iu

diangkar sebaglr basis perxlidi_ kau yang clidirikerrrlya yaitrr Muhalrruladiyah.

Dari

sini terhhat bahwa pcnrikirarr pendiclikarr

K.H.

Ahrracl

l)airlan

saar

iru

(1912) trclak rer_

lepas dari kesadaran beliau tenrang pc[ringnya perrrbenrrrkan karakter yang traik pacla anak.

Sesuai dcngan kondisi masyulakat Inclonesir y:rrre sangJat nreng hatgai agama

dan

kebudeyaan, maka pendichk:rn karakrer

yang

J_

jrJ.rrrl.rrr

lC ll;d;.rr

Dew:rrrr;rr

d;rr K

H. Alrn,.r,l

D,,l,l.rr

l.brir n,elg

arrbil

sumbct c1:rti ajaran agaue dan kebrrdayaan. Dalanr aganre Islarir.

Lr.r'brrrr

Iail

rklrq.rrrrdrd.rsrrkan

I,rdr

U,y,rrr 5y.,,i.,r1 ,lg.,,,r.r

l"l.,r,

d,rr lcL,rhjrrrlr,lrd.r.ark,rrr p.rd,r keper,;1a;nrLeirrr,rrr.rrrrl,.r,l.rfirlr.rrr.brrlrrr berdasal pada nilai empir

ik

yang ilnriair. Oleh karcnanya, berbrat baik itLr slngat luas

nilai

dasarny;r, yang

berk;litur

sxtu s,rDu lxil1, nisalnya:

il.u

yang berbuat baik kepada anaklya.

Irendidrk:rl

karakrer daiaur konsep

perdrrlikan

I{i

Iladjar

Dc_

wantata tcrcerrrrin

dalaur

Lrluan

petdrdikaunyl

yaitu

nenrbanE;trn

budi peketti

yang

lulrtrr

clati

siswa

(l(i

Fhcljar

Dewautata, 1964).

Beliau

sangat

and

denEpll

peldidikarr

pemerintalr

kololfal

Belanda yaDg bersifat

inlelektualis

raIl!ra meDlpel.llrlikarr aspek aspek yang

lain

dalarrr pcudidikan.

Dari

sirri terlihar bahrvr

Ki

Flad.;ar Dewantar-i

jugl

meuriliki

konsep terserrcliri dalam perrcldik:rn

kl:ktcr

tragi anak, bahwa pencliclikan echlah rnenrbengun

budi pekcrti

yang

luhtrr

pada

/09

l

(6)

t7-,

P",rltl;lat,9.Sant, &at^,4,"ta,."tr"i

rleujalani kehidrrpal

yang baik, nremnaskau cian

urlruk

dapat hiclup bersarua secata haturorus dan

prodtrktif

(Lickona, 2000).

iied.i^p.r,

nilai ter'sebut mcru:rng pcrlu drtananrkan dalam

diri

siswa, agar menjadi pribadi

ylng

kiral cltn utrr]r dalam nrerrghadapi urasa depan-nya.

Pestaiozzr

drhur

Heallord

(1gfil)

rrrerryatakan bahwa pen<jiclikan nroral atarr krrekrer, yang trer*emblng

tli

clalur

keltrarga

dimrrlei dar

i

seorang

ibu.

Seorang

ibu

yatrg selalu meDrenuhi kcbrr-fuhan .rrraknu,

dengarr k:rsih s;rytng sejirk cl:rlam kandungan hurgga lahir dan

rler!acli

clewasa- Kasih sayang rbu kepade anak

inilah

vang ureletakk:ur d"asar

l,orrJidrl,rn nror'.r1,

jrLl.rlrr

rindrkarr y.rrrq nvrc.r prd.r

,r,rl.

Definisi

secara

unlrnl

Lenraug pendidikan ka:aktet sering ticlak bisa diberrkan.

Nlnrun

demikian, pearson (2000) menyatakan tahwa sangat

pellting

Llntllii mengidendfikasi rulei nil:ri apa saja yang

tetkait ,ler,g,rrr L.rr.,rl<r, r.r rrrg l,,rrk Begel;p.1 crr i serrrrg drkrrrp oleh l_,"cb.r.rp,r perrulis yrng trcdreda, sepcrti dikudp oleh pearson (2000) darr

beb.,ap"

pcrrtrlis scbagui bc'rikut:

._.

.

. t,toi.q tlt(

tnits ttft, rcsponsibility (Berltleft, 1993; Lickol1a,

tgilll;

'l'igrrcr, i 993),/rorrc.rry (L3ennetr,

1993;Elanr,I{ose,

&

CalLrp, t 9%;,l19g4;

\Vyrrrrc, I 91.113), r.cr7.r't r (Lickona, 1993a;

Moody &

McKay, |VOZ., jnintcss (Edison

lrrlcct,

1994;

Lickonr,

1()BB), rrusrtuorthiness

ifi.to,.,r,

tVSS,

MoodyctMcKey,

1993), Larin.q

(l3tandt,

19i.19;

Lickona,

19l.lt3), jrsrtre

!l:1,::"

t,ro:".,,

1994;

Moody&Mcl{ay,

1t)93), tiuic

,ilr,e

1t_ic.k.,,ra,

1993b; Moody&Mckay, 1993), &rrrlrrrss (Lickona, 19lli.i;Wynne, 19Ui.i),

enphatlry

(Bandt,l()89),

sclf rcspect (Edison project, 199 +7,'uy-,i;rripti,," (Bemrert, 1993), aarl

.drl?{.

(Bennett, 1993;Edison

frrq.ir,

iUl+;.

.

Terd:rpar beberapl

r r

yang

rnenllnrt

beberapa pentrhs yang dranggap pentrng drlam pendidikan

kamkt".

,.p".ti

.lrk.,tip .talanl

pe:

anon

(2000), sepci-ti: la1lggung jawab, kejulrrrau, sikap DrenghormaLi,

keadilan, kepclcayaan, kepedulian, ke".liia,r, keb^.yik",, sipil, iebaikarr, ernpaci,

hargr dirr,

disipiin

diri,

clan keber.anian.

Ke

l3

nilai

tersebtrt yang dianggap

penting

drl.nr

peDdiclikan karakrer.

Jika

ililihar

clali

ke-13

nilai

tersebut,

r

lai

ke-Tuhanan yang r.neqjacli basis

dari dlar

keagaluairn ddak cermasuk drlitrrl kateplori

nilai-nilai

yang diperlukan dalam petididikan kar:rkter:.

Pest:rlozzi cLlam He:rffoLd

(196i)

lebth menekankan pada kasih sayang anak kepada

ibu

sebagai dasar.bagi pendiclikarr nroral. Kasth sayanf! tenebur meucerminkan

uilai spiritual

(ke Tirhanarr) yang

cli

wqjudkin

clengan

nilti

kematusiaan ibrr cerhadap

",r"kny".

p"rhl"ri"r,

I

,P./,, *,/a*, P" 4/,1'

k'

S"tfura

I

dan kasih slyang seorang

ibu

ililah

yaug urclrjadi dasar perubencukan karakter anak

selaqjutnya-Pelclidikan karekter tidxk dapar terlepas dari kouteks ruasyar:akat

dr

rrran,

pendrdil;n

ter\eb

t

drterrpkrrr

lrr,lorrcqr

r

rrrr"alrry.r. adrl,rlr negara yxng men€jedepxnkar konsep

ke

'Iirlrlnan

cidam kehidupan

seharr-lrari, hal

ini

rer.ceruin dari dasar uelaara pilncxsila,

di

mana sila pertama adalah

berisi

tentang ke Tuharran.

l)eng:rn clenlkian

srrdah selayaknya

jika

dalam peiaksanaan pendiclikan

karlkrer

di

lndonesia juga lrenyesrraikan dengan dxsar tersebLlt.

Mengenai

nilai

nilai

yang

perlu

ada dalaur pcndrdikan

karak-ter,

Khoiruddir

Bashori (2010)

berpeldrpar

bahwa

cialar.u pendi_ dikan kataktet

penting

sekali dikembangk:u.r

nilar-nilai

erika

inti

se

perti

kepedulixrl, keju.l ran, keadiian, t:r[gguDg .1awab, cian rasa hol_

urrt

terhadap

cliri

dan orang

lain

bersaura clcrrgan

rllai_nilai

kinerja

pen.lukulgnya

seperti ketekurran, etos

keqa

yang trnggi, dau kegi_ 9rl,.rrr

,el-rpr

hr*r.

[.11

'11"'

r,lrrg

L.rrk. S"kul.rlr lr,rrrr,,

l,"rlorrurn,eu

rrltuk

nrengembangkan kar:akter peserta

didik

berclasarlian

nilai nilai

dinuksud, nlendefinisikaruya dalam berrruk pctilakLr yang dapac dia

lrad

d?lanl kehiclupan sekolah sehati h:rri, menconiohkan

nilai nilai

icu, mengka.ji dan nrencliskusikannya, urengslrr

lrkxnnyr

sebagai dasar dalam hcrbungan antaLrtanusia, dan tllellgxprcsiasi ntinifeslasr

nilai

ni]ai tenebut

di

sekolah dalt luasyarakat_llenli terperltillli, setnra kourponen sekr.rlah bertanggung

jawab

terhadap stander

standlr per.ilakti

yang knr,sr'rcrr se.rr;i L-JcDgrn rrrl.ri

rllrr

rrrrr.

Dalaru agarrra

lslarl,

pendiclikan karakter

lebih

didasarkan pada praktik kebidupan sehati hari yar.rg lebih rtrenck;rnkan pada andr tna\.uf

fl'erbrrrt

leLurlrlr

dalarn

leludrrp.rn

perL,rr,rrrl kr b.rrL;rr sebrgai ruJ,r agama tidak dijelaskan secata rrnci, sepertr peDdek,rtln

iltriah

di Barat, yarrg dijabarkan dalam

nilai

nilai. Dalaur aganra Islaur, perbuatan ter-senyurn pada otang

lain

saja dapat dikatakau sebagai kebaikan, yang mer!adi bagiarr dari karakler yang baik.

I{atakter yang baik, rnenunrt

Kevil

l{ylrr

darr Karen

E Bohlin

(1999:5-7)

menpnnyai

ciri

dapac nrengecahtri keb:rrkan, nrencintar kebaikan, dar nrengerlakan kebaikan, dan ketiga hal

iri

slling berkarmn_ Mcugetahui kebaikan termasuk

di

clalamnya u.ienlahami hal hal y"ng baik dan nengetahur hal-hal yang bunrk.

Im artinyt

mengenrbangkari keurampuan unruk urenyinrprlkan situasi, tellxne dx,r

b.rllr*ti lrrti

s. rta

neulperkimkan

dau

menilib

hal-hal yang

baik untuk

dikerjakan
(7)

j7-Pu/,/,Laa 5.7^*1,,hat" "b/'ar"sat

opini publik

nlLrhi

DleDuntut bahwa sekolah

ncnellaskarl

kcnrbali peran tradisioDlri nrcrcka d:rlaDr rrrenlbelikarl

pcDdidikal

rrroral bagi anek-anak. W'alaupun ticlak ad:r kesePakal:rD terlt:u-lfl

iPe

yaug ha[ts clinjarkan,

per:rn trlciisiorral

untttk

rnemberikan pendidiken

ruoral

har rrs clikerrbaiikan (Pearsorr, 2000:243) . ...lhe ])rcscut challenyc is "not

sirull), ht nnk,:

tlttn

srtrart dttrl ,eoad. tuc tnu\l lrcly cltildrcn atquire thc skills,

attittrtlrs antl dispositit)16

tl

t

oill

hclp

tlnn

litt

trcll anLl lhal tt)ill uldl)lc llle cornnut tootl to llourislt.

Mennrut Pearson, tlutlng;rn sexl

ini

btrk:rn hany:r untuk nrcn-rbuaL siswa cerclas dan

baik

s:r.1a, rapi kita

juga

ltattts rrtembantt :ln:lk allak

Dletrrpelolelr

ketet$rpilen,

sikap dan cLrsposisi yang akan memtranlu rnercka

lldup

dengr:r b;ril' clen memungkinkan kebaikan yang bcdaku secara

uDnrrl

tretJ<etnbeug.

I{ondisi

tersebut dapat dilakukan dengan rrrencoba menel:rpkrn pcndrdikan karakter cli sekolah, karen:r hrngsi penrli<lik;rrr selrel:rrnyr nremang

iirlak

hanya

untlk

nrembtrat sisrva r crrhs s;rj;r tupi

jugr

nrc'nbeklli

rtrereke dcngan

kepribadial

dan ka r:rktcr yurrg

luik

scb:rgri rrrocllrl dalaur rtrcngludapi masa clepannya ylrng

r,'rr rs rrrcrrcnrs l,crrrlr:rh

t'crLtliclik:lr kurrktcr cli sekolah rrrerupakan kebuttrhan viurl agar

genellsi

perrerus

duprt tlibckali

den6;an

kemanpuat

kenrampLl;u1

tlasar-yarrg

tichk

s:g;r

lranrpu

menladrkannya /ifc-lrrrrg /carrrrr-r sebegai s:rlah satu k:rrrkcer pentirrg Lurtuk hidup

di

era informasi yang ber'sifat global, tetapi

ltrgr

ln.ulrplr berfungsi cleugal pelan sclLir yanfj

positlf

baik

sebagar pr:ibldr, seb.rgli anggora kcluarga, sebagai walga negara, matrprrp sebagri wiug.l drrnix.

lJrltuk

itu

h:rrus dilaktrkan trP?ya-upxyA instLulrentirl unLuk meningkatkan keefekdfan ploses pembelajauntrya disertai pengeurbrrrgui

kultur

yang positif (Darnriyari ZLrchdi, 201 0). Pendidrkan

karaktcl

yang dilaksanakan

di

sekolah hanrs

tetin-teglasi clenlja1r sehrrlrh xkdvitas persekolahatr yang scdang berjal:rn. Tencang hirl

ini

lebih l.rnjut dikatak:rn oleh Datrniyirtt

Zuchdi

(2010), bahu'a pendirlikan i<:ulkLct bukanlah p emb elaj a ra n seblair biclang studi

tapi rnenjadr bagian

ylng

rctintcgrasi dalam keutuhan seDllra proses peudidikan yang

tcrwrlrrd

cialarn penibela;aran dan layanan iainnya. Penclidikan

kirrlkter

lug:r brrkan hal

batu dati

sistcm pelcliciikan Ira

sional

(sisdikrras), sebab d:rl:rn1

UU

t.'o. 2A/2A03 tentall€j sisclikrlxs

sudah telkanrlung anun:rh pendrdikan kerekter. Oleh karena

itr

yang perlu

dibalgun

adalah

iklim

dan

kultur

penclidikan dan pcmbelajar:arr yang nrencluktrng penrbennrkrn kar-aktet sestrai clengan

jiwa

undang-unclang sisdiklras.

P" t'',.*

^/a

c, P",/i/, /a4 S./,

*

I

Pestalozzi dalam Heafford (19(r1:(r4 ')5)

rletrgat:1kar1,

bahwa"

'

rnotal educatittt was aluays reganleLl as thc tcuhL rtf

'

l

cr{ucalion

"

Lebth

j:rulr ia [rengatakan

,"Tltc

langutrye ttf nohilil)' (auld trcl Ltc tlrcugt h1' ttevlll

of

nottrh,

il

harl to bc tauyht

[\'

cxam

e, lroclitL', not' prcarhin,g uas lhe basis.

of rnoral eduration."

Dari

penrlapat tersebtll' trahrva pendiclikan rnor:rl adalah pusat clar:i senua pel'ididikan- IJellclidikan

ticLk

clapat hanya

di

sallrpaikan melalui kata-kala, ltrelainkalr Lrarus cliaj:rr*all

melalti

con-toh

atlu

lelaclarl, pmkcik,

tidak

hanya nrelaltri

cetlrrah'

ini

meojadi d.r.,r'd:rrr p.n, Ldik.rrr

rloral

rcrtebrrt

Penclidikan karakret dapat diartil<an sebagiri nrembangun r-nantsia seutuhrlya-

Darniyari

Zuchdi

(2010) urcnyeL-rutkan

brhwa

Nalion arr'1 dttractcr

luilling

dalarrr ruembangun bangs:r

ini

aclalah hal yang arrat filoso6s

da'

menyarlgkul pengelnba'gall esensi !re.rba'g.r1an

''enusia

seutuhnya. Pe[rbangunan

politik, ekonolri'

httktlrtl,

keatuanau scrta penguasaan sains dan teknoloSgi harus merlyirtu clengerr pembang;unan karaktet manusia sebagai pelaku

dari prrlitik,

ekonouri,

hukuur'

clan

pengemb:urgan ser ta pet, ggtrna sairls dan teknologi, agar:

betqung

pada

[.\eJ,l'leru

||). kerrrr.lalrar;r' d

'rr I'erd rrrr.lr'rrr rrrrr'rl Irr'rrrrr'r'r

Pen,lidikan karaktcr mer upakan rrsaha scngaja

ttntuk

memr-n buhkan kebajikan, nlenciptekan nlalrusia yang betkuirlitas baik bagi rn-clividu datr baik pula

untuk seluuh

lapisan tl,esyankat Lickona (2000), Dlenyebuikan battwa " - -.charatlct educdlion i5 lhc tltlibcratc el]'ott to cul

lirLtle uitfu(

-

llnt

is, objutiuellt good hutndtt qudlilies lhdl arc gool.fot lhe intlit itlual person and good Jot' the Lrlrolc

soriri)"

I{olldisi

rrranr.lsia yang

berkualitas

merrururnya cidak teriadi begrttt saja, mciainkan sebagai

hasil darr kerja keras yang rlitpayakan secAr:l lertls nlellerus

Pendidikan

kamktet

drharepkan akan tlrenghasilkan orang yang berkarakter.

l)eAnisi

orang berkamkter sencliri'

rrrerurrt

Thomas

Lic-kona

(1989), bahwa orang yang berkarakter sebager sifat alanrl sese

or?ng dalent lDelespons siluasi secam

betrDoral

y:rng cllrll:rrrtGsiasik:rn d:rlam titrdakatr nyata nrelalui cingkah laktl ylrrg trrik,-jujur, bertangf+lng jarvab, merghorrtrari orang lain clan kal;rktet rtlrrli:r

laiuya

Pcngettla[

iti

mirip

dertgan apa yang diungkapkau oleh Atistoteles, bahwe

ka-rrkter

itu

elel kaitamry:r derlgatr

"habir"

atatt kcbiasaan yang terus-tlte nctus

dilakukan-Betdasarkatt defiuisi tersebut, ada

ml:ri

trilai yang

petlu

dikelu-bangkan dalattr penclidrkarr karaktet sepetli kejujtrlan, belas kasih, ke-beraruan, kebaikan, pengendalian

rlid,

kerjasanu kerekunan' dan kerja

keras, kesenruanya adalah jenis kualitas yang kita

b

tuhk:lll untuk

bisa

Referensi

Dokumen terkait

Namun jika dilihat dari nilai-nilai yang dikembangkan di SD Islam Khoiru Ummah Sawojajar Malang dibandingkan dengan teori tersebut ada perbedaan yang sangat mendasar yaitu

Berdasarkan fungsi, tujuan dan nilai-nilai yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan fungsi, tujuan dan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

Berkaitan dengan bentuk kegiatan tersebut maka layanan yang diberikan oleh konselor sekolah dapat bersifat preventif, kuratif, dan preseveratif atau developmental

pendidikan karakter akan tertanam jika sikap yang terdapat dalam nilai pendi- dikan tersebut tertanam kuat menjadi kepribadian, hal ini tentu saja memerlu- kan waktu dan pembiasaan

Kedua tuntutan itu hanya bisa diwujudkan dengan baik kalau pendidikan agama yang bermuatan pendidikan karakter atau pendidikan karakter yang bermuatan

Pertama, memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama, berdasarkan nilai-nilai

Lebih jauh, Aan Hasanah menjelaskan bahwa ketika membicarakan nilai dalam pendidikan karakter, maka nilai tersebut harus dapat diajarkan (teachable) di rumah, di

Sebagai negara majemuk dan plural, di Indonesia, pengembangan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai budaya akan membuat pembentukan kepribadiaan bagi peserta didik menjadi lebih