Identifikasi
Waste
dengan Menggunakan
Value Stream Mapping
di
Gudang PT. XYZ
Thomas Prayogo1, Tanti Octavia2
Abstract: PT. XYZ is one of the leading cigarette manufacturers in Indonesia. It has four type of
warehouses there is spare part, DIM, clove and leaf. The company is continuously improving
and increasing its working quality by examining the waste. The Value Stream Mapping is the concept in the Lean Manufacturing to examine the waste. Two number of waste are identified inside the spare part warehouse. They are transportation and waiting waste. From the waste analysis, the transportation waste could be reduced to 39.98%, 49.71%, 100% and waiting waste could be reduce to 70,34%. Transportation and waiting waste are also identified inside the DIM warehouse. From the waste analysis, they could be reduced to 50.05% and 100%. There is only one waste identified in the clove and leaf warehouse, there is over processing and inventory, respectively. From the waste analysis, the waste could be reduced as much as 50.5% and 100% respectively.
Keywords: Lean Manufacturing, Waste, Value Stream Mapping
Pendahuluan
PT. XYZ merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Pertumbuhan di sektor industri dapat menimbulkan persaingan yang kuat
antar industri, terutama yang menghasilkan output
yang sama. Perusahaan ini terus melakukan
im-provement untuk dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas kerjanya PT. XYZ memiliki empat macam gudang yang terdiri dari clove, leaf,
Direct Material (DIM) dan spare part. Alur kegiatan yang terjadi pada setiap gudang adalah penerimaan material, penyimpanan material, dan pengiriman material. Salah satu cara/metode yang dapat melihat alur kegiatan dan bertujuan untuk memetakan alur produksi dan informasi adalah
dengan menggunakan Value Stream Mapping
(VSM). VSM merupakan salah satu konsep dalam
lean manufacturing yang dapat digunakan untuk melihat dan mengidentifikasi kegiatan yang dil-akukan dalam perusahaan. VSM juga dapat
mem-bantu perusahaan dalam mengindentifikasi
kegiatan yang non value added. Kegiatan non value
added dalam gudang dapat dibagi menjadi non val-ue added necessary dan non value added non
neces-sary. Pembuatan VSM ini diharapkan dapat
men-gidentifikasi waste yang terjadi pada gudang pada PT. XYZ. Waste yang terjadi berasal dari kegiatan
non value added non necessary. Tujuan dari dilak-
1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Email: thomas.prayogo@gmail.com, tanti@peter.petra.ac.id
ukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
waste yang ada dalam kegiatan gudang dan
mem-berikan usulan perbaikan untuk mengurangi waste.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan konsep lean
manu-facturing dan value stream mapping.
Lean Manufacturing
Lean manufacturing untuk dapat mengidentifikasi
dan menghilangkan waste atau aktivitas yang tidak
memiliki nilai tambah. Tujuan dari diterapkan lean
manufacturing adalah untuk meningkatkan kinerja
dari industri manufaktur. Terdapat delapan waste
yang ada dalam lean manufacturing (Liker [1], 2006)
yaitu: 1. Overproduction: Memproduksi
barang-barang yang belum dipesan. 2. Waiting: Pekerja
yang menggangur karena kehabisan material, keter-lambatan proses, mesin rusak dan bottle neck. 3.
Transportation: Memindahkan material, komponen atau barang jadi dalam jarak yang terlalu jauh. 4.
Over processing: Melakukan langkah yang tidak
di-perlukan untuk memproses komponen. 5. Inventory:
Persediaan yang berlebih menyebabkan masalah seperti keterlambatan pengiriman dan produk cacat yang disebabkan karena peramalan tidak akurat. 6.
Motion waste: Gerakan pekerja yang sia-sia saat
melakukan pekerjaannya. 7. Defect: Memproduksi
8. Kreativitas pekerja yang tidak dimanfaatkan: kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengar masukan dari pekerja.
Value Stream Mapping
Value Stream Mapping (VSM) adalah suatu konsep
dari lean manufacturing yang menunjukkan suatu
gambar dari seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Menurut Wilson
[2] (2010) VSM digunakan untuk menemukan waste
dalam penggambaran value stream tersebut, apabila
waste sudah ditemukan maka waste tersebut harus dieliminasi. Tujuan dari VSM adalah untuk proses
improvement dalam sebuah sistem. Berikut ini
adalah contoh dari value stream mapping.
Gambar 1. Value stream mapping
Sumber: http://www.strategosinc.com/images/value_stre-am_mapping_5.gif
Hasil dan Pembahasan
Factory logistic dalam perusahaan ini memiliki empat jenis gudang, yaitu spare part, DIM (Direct Material), clove/cengkeh dan leaf/tembakau. Gudang
spare part berfungsi memberikan supply untuk kebutuhan mesin di seluruh tempat produksi.
Gudang DIM berfungsi memberikan supply untuk
kebutuhan Sigaret Kretek Mesin (SKM) 2 dan SKM
3. Gudang clove berfungsi memberikan supply untuk
kebutuhan Clove Processing (CP) 1 yang berada di
Primary Processing (PP) 1. Gudang leaf berfungsi
memberikan supply untuk kebutuhan PP1.
Gudang Spare Part
Gudang spare part di bagi menjadi dua tempat
besar, yaitu Mainstore (MST) dan substore. Substore
dibagi menjadi empat tempat, yaitu PP, SKM2,
SKM3 dan Store Print Processing (SPP). MST
berfungsi sebagai tempat untuk menerima part dari
supplier yang nantinya part tersebut akan
di-distribusikan menuju substore masing-masing.
Current State Value Stream Mapping Gudang
Spare Part di MST
Menerima surat PAG Inventory
Control
Purchasing
Supplier
Pemesanan part
PO part
PP Administrative
Receiving Konfirmasi PO
2 Lembar PAG SKM2 SKM3
SPP Mengembalikan lembar PAGMengembalikan lembar PAG
Mengembalikan lembar PAG Mengembalikan lembar PAG
Unloading Menyerahkan surat jalan
Memeriksa barang I
Menunggu dan menerima
barang Mengambil barang Loading part I
Kembali ke kantor Berjalan menuju
kantor 3.69 detik
16.31 detik
4.24 detik 332.90 detik 8.53 detik 10.62 detik 8.27 detik
20.49 detik 1815.32 detik
Non Value Added Necessary : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 2220.37 detik NVA Necessary = 380.47 detik NVA = 1839.90 detik
Gambar 2.Current state value stream mapping mainstore
pendistribusian menuju substore
Gambar 2 menunjukkan alur kegiatan dari spare
part dalam MST. Berdasarkan kegiatan yang
didapat-kan, dibagi antara dua kategori yaitu non value added dan non value added necessary. Tabel 1 dapat dilihat kegiatan yang masuk dalam kategori tersebut.
Tabel 1. Kategori dalam kegiatan gudang MST (barang
disebarkan dari MST)
Aktivitas gudang MST NVAN NVA
Unloading 3.69 -
Berjalan menuju kantor - 16.31 Menyerahkan surat jalan 4.24 -
memeriksa barang 332.9 -
Menunggu dan menerima
ba-rang - 1815.32
Mengambil barang 8.53 -
Loadingpart 10.62 -
Kembali ke kantor - 8.27
Menerima surat PAG 20.49 -
Total 380.47 1839.9
Current State Value Stream Mapping Gudang
Spare Part di Substore
Memeriksa detail barang Administrative
Receiving
MainStore PP
Unloading Part 2 Lembar PAG
Memeriksa Part
I Tanda tangan
PAG Mengembalikan 1 lembar PAG
Pekerja PP
Permintaan part
Detail barang dan nomer WO
Mengambil part
Merekap data dan membuat BPSP
Tanda tangan BPSP
Berjalan mengambil part ke rak
Kembali untuk membuat BPSP Menuju
gudang sparepart 110.94 detik
47.80 detik 31.28 detik
2.84 detik 29.97 detik 39.14 detik 32.01 detik 9.63 detik
38.58 detik 9.59 detik
50.74 detik 8.63 detik Memberikan 2
lembar PAG
Lead Time Process= 411.15 detik NVA Necessary = 241.08 detik NVA = 170.07 detik Non Value Added Necessary :
Non Value Added Non Necessary: Mengambil kereta angkut ke dalam gudang
Gambar 3.Current state value stream mapping substore
Gambar 3 menunjukkan alur kegiatan dari spare
part dalam substore.
Identifikasi Waste Spare Part
Terdapat empat waste pada gudang spare part.
Maintenance (MTC) meminta part pada substore PP.
Ketika terjadi breakdown mesin pada area produksi
PP, MTC harus segera menuju substore yang berada
dalam PP. Gambar 4 menunjukkan jalur MTC menuju substore PP.
Office 412 sq. ft.
Rak
A / F B / G C / H D / I E / J
K L
M DISPOSE
OFFICE
Pantry Security
Gambar 4. Jalur MTC menuju substore PP
Frekuensi penggunaan pintu pada substore PP
hanya digunakan untuk permintaan barang dari MTC dan penerimaan barang dari MST. Berikut ini perbandingan antara permintaan dan penerimaan part di substore PP.
Gambar 5. Perbandingan permintaan dan penerimaan
partsubstore PP
Letak pintu yang berada di luar area produksi PP kurang tepat menurut frekuensi penggunaannya. Pintu ini lebih banyak digunakan untuk permintaan
part dari MTC dibandingkan dengan barang yang
datang menuju substore PP.
Waste yang kedua adalah terjadi double trans-portation pada substore PP. Barang yang dikirim
menuju substore PP harus menggunakan sebuah
kereta angkut yang letaknya berada dalam substore
PP. Waktu yang dibutuhkan sopir untuk mengambil
kereta angkut dalam substore PP adalah selama
142,22 detik. Alur pengambilan kereta angkut dapat dilihat pada Gambar 6.
Office 412 sq. ft.
A / F B / G C / H D / I E / J
K L
M DISPOSE
OFFICE File
Gambar 6. Alur barang datang pada substore PP
Garis berwarna merah menunjukkan sopir meng-ambil kereta angkut di dalam substore PP. Garis kuning menunjukkan sopir kembali untuk proses
unloading barang dan garis hijau menunjukkan
menuju substore PP untuk meletakkan barang.
Waste yang ketiga adalah waktu yang lama untuk
spare part order. Pada saat MTC datang menuju
substore dan ingin meminta part, MTC harus memberikan detail barang yang jelas seperti ukuran
part atau nomer part yang ingin di minta.
Gambar 7. Urutan lama waktu proses gudang spare part
(substore)
Beberapa hal yang membuat waktu untuk spare
part order menjadi lama adalah pihak MTC tidak memberikan detail barang dengan jelas.
Waste yang keempat adalah over transportation
pengiriman spare part dari supplier. Barang yang
telah dipesan dan dikirim dari supplier, datang
ter-lebih dahulu menuju MST dan part tersebut akan
didistribusikan menuju substore masing-masing.
Supplier
SPP SKM3
SKM1 PP
Mainstore
1 2
3 4
5
Gambar 8. Alur transportasi barang dari supplier
Garis biru menunjukkan transportasi dari supplier
menuju MST, transportasi ini terhitung dari
supplier. Garis merah menunjukkan aliran
trans-portasi untuk mendistribusikan part. Identifikasi
waste untuk gudang spare part ditunjukkan dengan
menggunakan starbust.
Memeriksa detail barang Administrative
Receiving
MainStore PP
Unloading Part 2 Lembar PAG
Memeriksa Part
I Tanda tangan
PAG Mengembalikan 1 lembar PAG
Pekerja PP
Permintaan part
Detail barang dan nomer WO
Mengambil part
Merekap data dan membuat BPSP
Tanda tangan BPSP
Berjalan mengambil part ke rak
Kembali untuk membuat BPSP Menuju
gudang sparepart 110.94 detik
47.80 detik 31.28 detik
2.84 detik 29.97 detik 39.14 detik 32.01 detik 9.63 detik
38.58 detik 9.59 detik
50.74 detik 8.63 detik Transportation Waiting
Memberikan 2 lembar PAG
Lead Time Process= 411.15 detik NVA Necessary = 241.08 detik NVA = 170.07 detik Non Value Added Necessary :
Non Value Added Non Necessary: Mengambil kereta angkut ke dalam gudang
Gambar 9. Starbust dari current state value stream
Menerima surat PAG Inventory
Control
Purchasing
Supplier
Pemesanan part
PO part
PP Administrative
Receiving Konfirmasi PO
2 Lembar PAG SKM2 SKM3
SPP Mengembalikan lembar PAGMengembalikan lembar PAG
Mengembalikan lembar PAG Mengembalikan lembar PAG
Unloading Menyerahkan surat jalan
Memeriksa barang I
Menunggu dan menerima
barang Mengambil barang Loading part I
Kembali ke kantor Berjalan menuju
kantor 3.69 detik
16.31 detik
4.24 detik 332.90 detik 8.53 detik 10.62 detik 8.27 detik
20.49 detik 1815.32 detik
Transportation
Non Value Added Necessary : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 2220.37 detik NVA Necessary = 380.47 detik NVA = 1839.90 detik
Gambar 10. Starbust dari current state value stream
mapping mainstore
Usulan Perbaikan Spare Part
Setelah mengidentifikasi waste, maka dilakukan
perbaikan untuk mengurangi waste yang ada.
Usul-an perbaikUsul-an untuk waste jarak yang terlalu jauh
untuk MTC meminta part adalah dengan
memin-dah pintu yang awalnya diluar area produksi men-jadi di dalam area produksi.
Office 464 sq. ft.
A / F B / G C / H D / I E / J
K L
M DISPOSE
OFFICE File
Pantry Security
Gambar 11. Jalur baru MTC menuju substore PP
Waktu awal sebelum perbaikan menunjukkan 67,29 detik dan ketika dilakukan perbaikan waktu men-jadi 40,39 detik.
Usulan perbaikan yang kedua untuk double
trans-portation pada substore PP adalah dengan memin-dahkan kereta angkut menuju tempat area bongkar
muat di Clove Processing (CP)1.
Office 464 sq. ft.
A / F B / G C / H D / I E / J
K L
M DISPOSE
OFFICE File
Gambar12. Alur barang datang pada substore PP sesudah
perbaikan
Perubahan tempat penerimaan dan penempatan kereta angkut yang baru membuat waktu yang di-butuhkan menjadi lebih cepat. Waktu yang
dibutuh-kan untuk penerimaan barang di substore PP yang
awalnya 142,22 detik berubah menjadi 71,52 detik. Usulan perbaikan yang ketiga untuk waktu yang
lama untuk spare part order adalah dengan
men-jalankan pekerjaan permintaan part secara pararel
ketika mesin breakdown. MTC dapat menuju
ka-talog dan mencari part yang dinginkan, kemudian
MTC dapat mentelepon substore yang dituju untuk
dapat mempersiapkan part yang dinginkan. Ketika
sudah selesai, prodtech dapat mengambil part dalam
substore dan MTC dapat mengawasi mesin yang
breakdown tersebut.
Usulan perbaikan keempat untuk permasalahan
over transportation pengiriman spare part dari sup-plier adalah dengan memisah pemesanan part
sesuai dengan substore masing-masing. Pemisahan
part berdasarkan substore dapat mengurangi
trans-portasi yang dilakukan dari MST.
Supplier
SPP SKM3
SKM1 PP
Mainstore
1 2
3 4
5
Gambar 13. Alur transportasi barang dari supplier
sesudah perbaikan
Future state value stream mapping dilakukan ketika
sudah didapatkan usulan perbaikan dari waste.
Memeriksa detail barang Administrative
Receiving
MainStore PP
Unloading Part 2 Lembar PAG
Memeriksa Part
I Tanda tangan
PAG Mengembalikan 1 lembar PAG
Pekerja PP
Permintaan part
Detail barang dan nomer WO
Mengambil part
Merekap data dan membuat BPSP
Tanda tangan BPSP
Berjalan mengambil part ke rak
Kembali untuk membuat BPSP Menuju
gudang sparepart Mengambil kereta angkut di area loading unloading 32.65 detik
47.80 detik 38.87 detik
2.84 detik 29.97 detik 39.14 detik 90.22 detik 9.63 detik
38.58 detik 9.59 detik
50.74 detik 8.63 detik Memberikan 2
lembar PAG
Lead Time Process= 398.66 detik NVA Necessary = 307.92 detik NVA = 90.74 detik Non Value Added Necessary :
Non Value Added Non Necessary:
Gambar 14.Future state value stream mapping substore.
Analisis perbandingan dilakukan untuk mem-bandingkan hasil sebelum dan sesudah dari usulan yang telah diberikan. Usulan perbaikan tersebut memiliki hasil pengurangan waktu untuk setiap masalah. Persentase masalah yang terdapat pada
gudang spare part dapat berkurang masing-masing
39,98%, 49,71%, 70,34% dan 100%.
Tabel 2. Perbandingan hasil usulan perbaikan gudang
spare part
No Masalah Sebelum Sesudah
1
Jarak yang terlalu jauh untuk MTC
meminta part
67,29 detik
40,39 detik
2
Terjadi double trans-portation pada
sub-store PP
142,22 detik
71,52 detik
3
Waktu yang lama untuk spare part
or-der
28,15 menit
8,35 menit
4
Over transportation
pengiriman spare part dari supplier
10,99
Gudang DIM
Gudang Direct Material (DIM) berfungsi untuk
memberikan supply untuk kebutuhan material
Sigaret Kretek Mesin (SKM). Proses pengeluaran
barang pada gudang DIM dengan menggunakan
First Expired First Out (FEFO).
Current State Value Stream Mapping Gudang
DIM
Konfirmasi Admin DIM
Warehouse
Supplier
SKM1 Team planning
Berjalan ke loket untuk menyerahkan surat jalan 11.41 detik
Memesan barang
Memberikan nomer PO
Menyerahkan
surat jalan Menunggu Persiapan unloading UnloadingScan barcode Menyiapkan
barang Loading
Persiapan mengirim
Menunggu surat jalan
Mengambil dan tanda tangan surat jalan
Berjalan ke loket untuk mengambil surat jalan Menyerahkan
surat jalan
Mengambil surat jalan
I
Staging Konfirmasi
71.71 detik
231.77 detik 69.78 detik
156.28 detik 64.76 detik
16.19 detik
1 malam I Inventory
DIM warehouse
98.76 detik 113.37 detik
135.86 detik374.52 detik12.28 detik
58.89 detik Stock material gudang
PPIC SKM
Menyerahkan Bon Order Material (BOM)
SKM3
Non Value Added Necessary :
Non Value Added Non Necessary :
Lead Time Process= 1415.59 detik
NVA Necessary = 515.20 detik
NVA = 900.39 detik
Gambar 15.Current state value stream mapping gudang
DIM
Gambar 15 menunjukkan alur kegiatan dari gudang DIM. Berdasarkan kegiatan yang didapatkan,
di-bagi antara dua kategori yaitu non value added dan
non value added necessary. Tabel 2 dapat dilihat kegiatan yang masuk dalam kategori tersebut.
Tabel 2. Kategori dalam kegiatan gudang DIM
Aktivitas gudang DIM NVAN NVA
Berjalan ke loket - 11,41
Menyerahkan surat jalan 71,71 -
Menunggu - 231,77
Persiapan unloading - 69,78
Unloading dan scan barcode 156,28 - Mengambil surat jalan ke
loket - 64,76
Menyerahkan surat jalan 16,19 - Menyiapkan barang 98,76 -
Loading 113,37 -
Persiapan mengirim - 135,86 Menunggu surat jalan - 374,53
Berjalan ke loket - 12,28
Mengambil dan tanda
tan-gan surat jalan 58,89 -
Total 515,2 900,39
Identifikasi Waste Gudang DIM
Seluruh kegiatan dalam gudang adalah kegiatan
non value added. Kegiatan non value added dipecah
menjadi non value added dan non value added
necessary. Terdapat dua waste yang ada pada
gudang DIM. Waste yang pertama adalah proses
loading yang dapat lebih dipercepat. Loading
barang menuju truk dilakukan dengan satu buah
forklift. Proses loading dilakukan satu per satu tiap
pallet, apabila ada 12 palletforklift harus bolak-balik gudang truk sebanyak 12 kali untuk loading satu truk.
Tabel 3. Lama waktu loading
Jumlah pallet Lama waktu loading
1 Pallet 1,87 menit
12 Pallet 22,67 menit
Waste yang kedua adalah penggunaan truk yang
kurang maksimal. NVA necessary sebesar 48.07%
digunakan untuk menunggu ditempat tujuan. Dapat diartikan truk berhenti menganggur untuk dibongkar ditempat yang dituju. Total waktu untuk menunggu membutuhkan waktu 223 menit atau
selama 3,7 jam. Identifikasi waste untuk gudang
DIMditunjukkan dengan menggunakan starbust.
Konfirmasi Admin DIM
Warehouse Supplier
SKM1 Team planning
Berjalan ke loket untuk menyerahkan surat jalan 11.41 detik
Memesan barang
Memberikan nomer PO
Menyerahkan surat jalan
Persiapan unloading
Menunggu Unloading Scan barcode Menyiapkan barang Loading
Persiapan mengirim
Menunggu surat jalan
Mengambil dan tanda tangan surat jalan
Berjalan ke loket untuk mengambil surat jalan Menyerahkan
surat jalan
Mengambil surat jalan
I Staging
Konfirmasi
71.71 detik 231.77 detik 69.78 detik
156.28 detik 64.76 detik
16.19 detik
1 malam I Inventory
DIM warehouse
98.76 detik 113.37 detik
135.86 detik374.52 detik12.28 detik 58.89 detik Stock material gudang
PPIC SKM
Menyerahkan Bon Order Material (BOM)
SKM3
Transportation
Non Value Added Necessary : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 1415.59 detik NVA Necessary = 515.20 detik NVA = 900.39 detik Waiting
Gambar 16. Starbust dari current state value stream
mapping gudang DIM
Usulan Perbaikan Gudang DIM
Setelah mengidentifikasi waste, maka dilakukan
perbaikan untuk mengurangi waste yang ada.
Usul-an perbaikUsul-an untuk waste proses loading yang lama
dan dapat lebih dipercepat adalah dengan
menggunakan spatula extension forklift.
Gambar 17.Spatula extension forklift
Ketika menggunakan spatula extension satu kali
angkut forklift dapat mengangkut dua pallet
sekaligus, maka dari itu waktu untuk loading dapat
dipercepat. Loading yang awalnya tanpa spatula
extension membutuhkan waktu 22,67 menit,
se-dangkan apabila digunakan spatula extension dapat
Tabel 4. Perbandingan lama waktu loading
Loading Lama Baru
1 Pallet 1,87 menit 2 pallet = 1,87 menit
12 Pallet 22,67 menit 11,33 menit
Usulan perbaikan untuk waste penggunaan truk
yang kurang maksimal adalah menjadwalkan kem-bali waktu pengiriman material untuk masing-masing tempat agar tidak terjadi penumpukan di masing-masing tempat. Jadwal pengiriman material yang baru dapat dilihat di Gambar 18.
Gambar 18. Jadwal pengiriman material
Future state value stream mapping dilakukan ketika
sudah didapatkan usulan perbaikan dari waste.
Konfirmasi Admin DIM
Warehouse
Supplier
SKM1 Team planning
Berjalan ke loket untuk menyerahkan surat jalan 11.41 detik
Memesan barang
Memberikan nomer PO
Menyerahkan surat jalan
Persiapan unloading
Menunggu UnloadingScan barcode Menyiapkan
barang
Loading Persiapan
mengirim Menunggu surat jalan
Mengambil dan tanda tangan surat jalan
Berjalan ke loket untuk mengambil surat jalan Menyerahkan
surat jalan
Mengambil surat jalan
I
Staging Konfirmasi
71.71 detik
231.77 detik 69.78 detik
156.28 detik
64.76 detik 16.19 detik
1 malam I
Inventory DIM warehouse
98.76 detik 56.67 detik
135.86 detik374.52 detik12.28 detik
58.89 detik Stock material gudang
PPIC SKM
Menyerahkan Bon Order Material (BOM)
SKM3
Non Value Added Necessary :
Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 1358.89 detik
NVA Necessary = 458.5 detik
NVA = 900.39 detik
Gambar 19.Future state value stream mapping gudang
DIM
Analisis perbandingan dilakukan untuk mem-bandingkan hasil sebelum dan sesudah dari usulan yang telah diberikan. Usulan perbaikan tersebut memiliki hasil pengurangan waktu untuk setiap masalah. Persentase masalah yang terdapat pada
gudang DIM dapat berkurang masing-masing
50,05% dan 100%.
Tabel 5. Perbandingan hasil usulan perbaikan gudang
DIM
No Masalah Sebelum Sesudah
1
Proses loading yang lama dan dapat lebih
dipercepat
22,67 menit
11,33 menit
2
Penggunaan truk yang kurang
maksi-mal
223 menit -
Gudang Clove
Gudang clove memberikan supply cengkeh untuk
menunjang kebutuhan Clove Processing (CP) 1.
Proses pengeluaran cengkeh pada gudang clove
dengan menggunakan First in First out (FIFO).
Current State Value Stream Mapping Gudang
Clove
Mengambil surat jalan Memberikan
surat jalan
Loading clove ke truck Menyiapkan clove untuk mengirim I Staging
Surat jalan Supplier
Memesan online Manager
Unloading Supervisor Warehouse Perencanaan penerimaan
Mengambil sample dan memasukan dalam
karung
Menyiapkan clove Administrative
assistance Surat PO
Menyiapkan No. SPBC
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
CP Konfirmasi kedatangan
I Inventory Persiapan
unloading
PPIC CP Menyerahkan permintaan clove
1 malam
667.86 detik 210.13 detik 253.99 detik 15.04 detik 14.83 detik
148.87 detik
1130.76 detik 136.54 detik
Non Value Added : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 2578.02 detik NVA Necessary = 2429.15 detik NVA = 148.87 detik Permintaan CP
Gambar 20. Current state value stream mapping gudang
clove
Gambar 20 menunjukkan alur kegiatan dari gudang
clove. Berdasarkan kegiatan yang didapatkan,
di-bagi antara dua kategori yaitu non value added dan
non value added necessary. Tabel 9 dapat dilihat kegiatan yang masuk dalam kategori tersebut.
Tabel 9. Kategori dalam kegiatan gudang clove
Aktivitas gudang clove NVAN NVA
Memberikan surat jalan 14,83 - Persiapan unloading - 148,87
Unloading 1130,76 -
Mengambil sampel dan
me-masukan dalam karung 136,54 -
Menyiapkan clove 253,99 -
Menyiapakan clove untuk
mengirim 667,86 -
Loading 210,13 -
Mengambil surat jalan 15,04 -
Total 2429,15 148,87
Identifikasi Waste Gudang Clove
Waste terdapat pada gudang clove adalah proses
unloading yang dapat lebih dipercepat. Dalam
ke-giatan unloading terdapat proses menimbang
ka-rung cengkeh yang prosesnya adalah dengan men-imbang satu per satu karung ceng-keh yang datang.
Gambar 21. Lama waktu penimbangan cengkeh
meng-habiskan 12 truk clove yang datang. Identifikasi
waste untuk gudang clove ditunjukkan dengan
meng-gunakan starbust.
Mengambil surat jalan Memberikan
surat jalan
Loading clove ke truck Menyiapkan clove untuk mengirim I Staging
Surat jalan Supplier
Memesan online Manager
Unloading Supervisor Warehouse Perencanaan penerimaan
Mengambil sample dan memasukan dalam
karung
Menyiapkan clove Administrative
assistance Surat PO
Menyiapkan No. SPBC
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
CP Konfirmasi kedatangan
I Inventory Persiapan
unloading
PPIC CP Menyerahkan permintaan clove
1 malam
667.86 detik 210.13 detik 253.99 detik 15.04 detik 14.83 detik
148.87 detik
1130.76 detik 136.54 detik Over Processing
Non Value Added : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process= 2578.02 detik NVA Necessary = 2429.15 detik NVA = 148.87 detik Permintaan CP
Gambar 22. Starbust dari current state value stream
map-ping gudang clove
Usulan Perbaikan Gudang Clove
Setelah mengidentifikasi waste, maka di-lakukan
perbaikan untuk mengurangi waste yang ada.
Usul-an perbaikUsul-an untuk waste proses unloading yang
dapat lebih dipercepat adalah dengan menggunakan jembatan timbang untuk truk.
Gambar 23. Jembatan timbang dihubungan dengan
sistem
Proses unloading satu buah truk yang awalnya
selama 18,85 menit dapat berkurang menjadi 9,33 menit, karena proses penimbangan pada gudang dihilangkan dan diganti dengan jembatan timbang yang langsung terhubung melalui sitem gudang
clove. Future state value stream mapping dilakukan ketika sudah didapatkan usulan perbaikan dari
waste.
Mengambil surat jalan Memberikan
surat jalan
Loading clove ke truck Menyiapkan clove untuk mengirim I Staging
Surat jalan Supplier
Memesan online Manager
Unloading Supervisor Warehouse Perencanaan penerimaan
Mengambil sample dan memasukan dalam karung
Menyiapkan clove Administrative
assistance Surat PO
Menyiapkan No. SPBC
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
CP Konfirmasi kedatangan
I Inventory Persiapan
unloading
PPIC CP Menyerahkan permintaan clove
1 malam
667.86 detik 210.13 detik 253.99 detik 15.04 detik 14.83 detik
148.87 detik
559.8 detik 136.54 detik
Non Value Added : Non Value Added Non Necessary:
Lead Time Process = 2007.06 detik NVA Necessary = 148.87 detik NVA = 1858.19 detik Permintaan CP
Gambar 24.Future state value stream mapping gudang
clove
Usulan perbaikan tersebut memiliki hasil
pe-ngurangan waktu untuk setiap masalah. Persentase
masalah yang terdapat pada gudang clove dapat
berkurang 50,5%.
Gudang Leaf
Gudangleaf berisi berbagai macam jenis tem-bakau
untuk pembuatan isi rokok. Gudang leaf
mem-berikan supply tembakau untuk menunjang
ke-butuhan Primary Processing (PP) 1. Proses
penge-luaran tembakau pada gudang leaf dengan
meng-gunakan metode Annual Monthly Usage (AMU)
dengan menjalankan dua gudang aktif untuk pe-ngiriman menuju PP.
Current State Value Stream Mapping Gudang
Leaf
Surat jalan Memesan online
Manager
Warehouse supervisor Perencanaan penerimaan
Administrative assistance Surat PO
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
Konfirmasi kedatangan PPIC PP
Menyerahkan permintaan leaf
Menyerahkan surat jalan
Persiapan unloading
Unloading Scanning labelPembuatan bon kiriman tembakau
Loading Mengambil surat jalan
Primary Processing Supplier
Scanning label Pembuatan bon kiriman tembakau
Loading Mengambil surat jalan Mengirim Bon Kiriman Tembakau (BKT)
I Inventory 16.73 detik
123.55 detik 904.88 detik
157.65 detik 176.82 detik 256.16 detik 17.52 detik
297.41 detik157.65 detik 176.82 detik 256.16 detik 17.52 detik
Menuju gudang lain
Lead Time Process= 2558.87 detik NVA Necessary = 1468.97 detik NVA = 1089.90 detik Non Value Added :
Non Value Added Non Necessary:
Gambar 25.Current state value stream mapping gudang
leaf
Gambar 25 menunjukkan alur kegiatan dari gudang
leaf. Berdasarkan kegiatan yang didapatkan, dibagi
antara dua kategori yaitu non value added dan non
value added necessary. Tabel 10 dapat dilihat kegiatan yang masuk dalam kategori tersebut.
Tabel 10. Ketegori dalam kegiatan gudang leaf
Aktivitas gudang leaf NVAN NVA
Menyerahkan surat jalan 16,73 -
Persiapan unloading - 123,55
Unloading 904,88
Scanning label - 157,65
Pembuatan Bon Kiriman
Tembakau - 176,82
Loading 256,16 -
Mengambil surat jalan 17,52 - Menuju gudang lain - 297,41
Scanning label - 157,65
Pembuatan Bon Kiriman
Tembakau - 176,82
Loading 256,16 -
Mengambil surat jalan 17,52 -
Total 1468,97 1089,9
Waste terdapat pada gudang leaf adalah sistem AMU yang kurang berjalan. AMU membutuhkan dua gudang aktif untuk pengiriman menuju ke PP1. Namun, masih terdapat lebih dari dua gudang aktif yang terbuka untuk pengiriman material menuju PP. Pada bulan maret 2013 seharusnya hanya buka gudang B04/C dan C03/C. Akan tetapi ter-dapat beberapa gudang yang terbuka yaitu D01/C, D04/C, D05/C, E01/C, E03/C dan E06/C. Semakin banyak gudang yang terbuka untuk pengiriman
menuju PP, semakin rawan pula beetle tembakau
akan dapat masuk kedalam gudang. Gudang aktif untuk pengiriman harus steril atas beetle, karena
beetle dapat menggangu proses pro-duksi dalam PP. Identifikasi waste untuk gudang leaf ditunjukkan
dengan menggunakan starbust.
Surat jalan Memesan online
Manager
Warehouse supervisor Perencanaan penerimaan
Administrative assistance Surat PO
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
Konfirmasi kedatangan PPIC PP
Menyerahkan permintaan leaf
Menyerahkan surat jalan
Persiapan unloading
Unloading Scanning labelbon kiriman Pembuatan tembakau
Loading Mengambil surat jalan
Primary Processing Supplier
Scanning label Pembuatan bon kiriman tembakau
Loading Mengambil surat jalan Inventory
Mengirim Bon Kiriman Tembakau (BKT)
I Inventory 16.73 detik
123.55 detik 904.88 detik
157.65 detik 176.82 detik 256.16 detik 17.52 detik
297.41 detik157.65 detik 176.82 detik 256.16 detik 17.52 detik
Menuju gudang lain
Lead Time Process= 2558.87 detik NVA Necessary = 1468.97 detik NVA = 1089.90 detik Non Value Added :
Non Value Added Non Necessary:
Gambar 26. Starbust dari current state value stream
mapping gudang leaf
Usulan Perbaikan Gudang Leaf
Setelah mengidentifikasi waste, maka dilakukan
perbaikan untuk mengurangi waste yang ada.
Usul-an perbaikUsul-an yUsul-ang diberikUsul-an adalah dengUsul-an menata letak dari case leaf yang ada pada gudang. Posisi
yang awalnya diletakkan berdasarkan lot number
menjadi diletakkan menurut formulasi dari PP.
Gambar 27. Pengaturan case leaf dalam gudang
ber-dasarkan formula OPS
Satu gudang terbagi atas empat area yang terbagi antara minggu 1 sampai minggu 4. Hal ini akan menghilangkan dampak pembukaan gudang aktif lain selain gudang aktif, karena dalam 1 OPS terdiri
dari formulasi dari PP yang sudah baku. Future
state value stream mapping dilakukan ketika sudah
didapatkan usulan perbaikan dari waste.
Surat jalan Memesan online
Manager
Warehouse supervisor Perencanaan penerimaan
Administrative assistance Surat PO
Permintaan tenaga kerja, menyiapkan tempat
Konfirmasi kedatangan PPIC PP
Menyerahkan permintaan leaf
Menyerahkan surat jalan
Persiapan
unloading Unloading Scanning label Pembuatan bon kiriman tembakau
Loading Mengambil surat jalan
Primary Processing Supplier
Mengirim Bon Kiriman Tembakau (BKT)
I Inventory 16.73 detik
123.55 detik 904.88 detik
157.65 detik 176.82 detik
256.16 detik 17.52 detik
Lead Time Process = 1653.31 detik NVA Necessary = 1195.29 detik NVA = 458.02 detik Non Value Added :
Non Value Added Non Necessary:
Gambar 28.Future state value stream mapping gudang
leaf
Usulan perbaikan tersebut memiliki hasil pe-ngurangan waktu untuk setiap masalah.
Per-sentase masalah yang terdapat pada gudang clove
dapat berkurang 100%.
Simpulan
Gudang spare part tedapat dua waste yaitu trans-portation dan waiting. Perancangan usulan per-baikan yang diberikan didapatkan pengurangan un-tuk transportation waste sebesar 39,98%, 49,71%
dan 100%. Sedangkan untuk waitingwaste
pengu-rangannya sebesar 70,34%.
Gudang DIM terdapat dua waste yaitu
trans-portation dan waiting. Perancangan usulan per-baikan yang diberikan didapatkan pengurangan
untuk transportationwaste sebesar 50,05%.
Sedang-kan untuk waiting waste pengurangannya sebesar
100%.
Gudang clove terdapat over processing waste.
Perancangan usulan perbaikan yang diberikan di-dapatkan pengurangan sebesar 50,5%.
Gudang leaf terdapat inventorywaste. Perancangan
usulan perbaikan yang diberikan didapatkan pengu-rangan sebesar 100%.
Daftar Pustaka
1. Liker, Jeffrey K. (2006). The toyota way: 14
Prin-sip Manajemen dari Perusahaan Manufaktur Terhebat di Dunia. Jakarta: Erlangga.
2. Wilson, Lonnie. (2010). How to implement lean
manufacturing. USA: McGraw-Hill.