MODUL PTT
FILOSOFI DAN DINAMIKA
PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU
KEDELAI
Prof. Dr. Marwoto dan Prof. Dr. Subandi
Ikhtisar Diuraikan latar belakang, pengertian, prinsip, sifat, manfaat, dan
tahapan pelaksanaan PTT kedelai.
Latar Belakang Kedelai merupakan tanaman pangan yang berperan dalam
pembangunan subsektor tanaman pangan dalam pencapaian ketahanan pangan, dan memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Pemerintah telah mencanangkan program swasembada kedelai pada tahun 2014. Hingga kini kebutuhan kedelai baru terpenuhi 40% dari produksi dalam negeri dan 60% masih impor.
Upaya meningkatkan produksi kedelai melalui program bangkit kedelai dilakukan dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
Teknologi yang disusun dengan PTT akan bersifat spesifik lokasi dan mempertimbangkan keragaman sumber daya, iklim, jenis tanah, sosial-ekonomi-budaya masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Pengertian Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
Upaya meningkatkan produktivitas kedelai dan pendapatan petani melalui pengelolaan lahan, air, tanaman, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu dan lestari.
Empat Prinsip Pengelolaan Tanaman Terpadu
Pertama, PTT bukan paket teknologi, tetapi suatu pendekatan agar sumber daya tanaman, lahan, dan air dikelola sebaik-baiknya untuk mencapai produktivitas lahan dan tanaman yang optimal.
Ke dua, PTT berlandaskan pada hubungan sinergis antara dua atau lebih komponen teknologi produksi.
Ke tiga, PTT bersifat dinamis yaitu selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, serta kondisi sosial ekonomi wilayah dan petani.
Modul-B-Filosofi dan Dinamika PTT kedelai
- 2 -
Modul B FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN
TERPADU KESELAI
Sifat Komponen Teknologi PTT
Umum, yaitu komponen teknologi yang biasa dipraktekkan petani dan dijumpai di semua wilayah, khususnya di lahan sawah.
Pilihan, yaitu komponen teknologi yang bersifat lebih spesifik lokasi.
Komponen Teknologi yang Dapat Dipilih Sesuai Kondisi Biofisik, Sosial-Ekonomi-Budaya, dan Keinginan Petani
Varietas unggul, sesuai dengan karakteristik wilayah dan keinginan petani
Benih bermutu (murni dan daya kecambah tinggi)
Pembuatan saluran drainase
Jumlah benih 40-50 kg tergantung ukuran biji
Tanam dengan sistem tugal 2 tan/lb
Jarak tanam 10-15 cm x 40 cm
Pemupukan spesifik lokasi berdasarkan kebutuhan
Bahan organik (kompos jerami atau pupuk kandang)
Pengairan berselang (intermitten)
Pengendalian gulma secara terpadu
Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT)
Panen beregu dan pascapanen dengan alat perontok
Manfaat dan Dampak Penerapan PTT
1. PTT membantu memecahkan masalah peningkatan produktivitas kedelai.
2. Teknologi yang dikembangkan bersifat spesifik lokasi bergantung pada kondisi sumber daya pertanian di wilayah petani dan
masalah yang akan diatasi (demand driven technology).
3. Komponen teknologi yang dirakit ditentukan oleh petani bersama penyuluhberdasarkan Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP). 4. Penerapan PTT diharapkan dapat meningkatkan produksi kedelai
nasional, pendapatan petani, dan kelestarian usahatani padi
Strategi Penerapan PTT
Pertama, anjuran teknologi didasarkan pada bobot sumbangan teknologi terhadap peningkatan produktivitas tanaman, baik secara parsial maupun terintegrasi dengan komponen teknologi lainnya.
Modul-B-Filosofi dan Dinamika PTT kedelai
Target Wilayah Pengembangan PTT
1. Lahan produktivitas sedang – agak tinggi (0,7 – 1,5
t/ha). Targetnya peningkatan produksi dan pendapatan petani yang dicapai melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta efisiensi input.
2. Lahan produktivitas tinggi (> 2 t/ha). Targetnya peningkatan pendapatan petani dicapai yang melalui peningkatan efisiensi input tanpa menurunkan produksi.
Prioritas Petani Peserta PTT
1. Petani yang responsif dan apresiatif terhadap inovasi teknologi dengan tingkat produktivitas kedelainya sama atau di atas rata-rata nasional.
2. Anggota kelompok tani aktif dan komunikatif.
3. Memiliki lahan di hamparan kegiatan program pemerintah.
4. Lahan terletak di pinggir jalan agar mudah untuk dikunjungi.
Empat Tahapan Pelaksanaan PTT
Langkah pertama, melaksanakan Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP) di daerah pengembangan guna menggali masalah dan kendala yang dihadapi, mengetahui keinginan petani, serta memahami karakteristik kondisi biofisik, sosial, ekonomi, budaya petani dan masyarakat.
Langkah ke dua, menyusun komponen teknologi yang sesuai dengan karakteristik dan masalah di wilayah tersebut.
Langkah ke tiga, mengevaluasi dan mengubah komponen teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan inovasi dan masukan dari petani dan masyarakat setempat.
Langkah ke empat, menganalisis dampak penerapan teknologi usahatani padi dengan pendekatan PTT.
Alat bantu mengukur status hara tanah dan tanaman
Membantu mengukur status hara tanah dan kebutuhan hara
Modul-B-Filosofi dan Dinamika PTT kedelai
- 4 -
Modul B FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN
TERPADU KESELAI
1. PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah)
PUTS merupakan seperangkat alat terdiri beberapa bahan kimia yang digunakan untuk mengukur status hara P, K, dan pH tanah dengan cepat, mudah, murah, dan akurat.
2. Uji Petak Omisi (Uji Pengurangan Satu Unsur hara)
Suatu metode untuk menentukan takaran pupuk P dan K dengan cara membandingkan hasil kedelai yang dipupuk lengkap (N, P, dan K) dengan hasil padi tanpa salah satu unsur hara tersebut.
3. Peta P dan K Skala 1:50.000
Peta status hara P dan K skala 1:250.000 sudah tersedia untuk semua provinsi. Peta status hara skala 1:50.0000 sudah tersedia di beberapa kabupaten, meski masih ada satu kabupaten di satu provinsi yang belum memiliki peta skala 1:50.000. Peta ini digunakan sebagai rujukan dalam menentukan rekomendasi pemupukan kedelai spesifik lokasi.
4. Riwayat penggunaan pupuk dan hasil
Suatu cara yang dapat digunakan petani perorangan dalam menentukan takaran pupuk N, P, dan K berdasar pengalaman berapa hasil yang biasa dicapai, berapa hasil pada musim hujan dan musim kemarau, berapa banyak pupuk kimia dan bahan organik biasa digunakan.
Sebagai sumber informasi memilih teknologi antara lain:
1. Deskripsi varietas unggul kedelai, 2. Panduan PTT,
3. Teknik pengendalian OPT,
4. Masalah lapang hama, penyakit, dan hara, dan 5. Budidaya kedelai di berbagai ekosistem
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedum PTT kedelai, Badan Litbang Pertanian 2007 2. Penpel SL-PTT kedelai, 2008. departemen Pertanian 3. Juknis produksi benih kacang-kacangan, 2005 Balitkabi 4. Buku Kedelai, 2007. Puslitbangtan