• Tidak ada hasil yang ditemukan

pedoman penulisan proposal penelitian kualitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pedoman penulisan proposal penelitian kualitatif"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian Kualitatif Bidang Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh: Dr Pande Januraga (PSIKM UNUD)

I. Pendahuluan

1. Latar belakang

Justifikasi mengapa studi perlu dilakukan, menunjukkan secara ringkas dan jelas:  Deskripsi (what, who, when, where dan how big) masalah kesehatan

masyarakat yang terkait dengan studi?

 apa yang sudah diketahui dari berbagai literature terkait masalah kesehatan tersebut?

 apa yang belum diketahui atau kesenjangan informasi yang perlu diketahui? Pada bagian ini penting untuk menjelaskan bahwa kesenjangan informasi tersebut perlu dijawab dengan penelitian kualitatif.

 apa kegunaan atau manfaat yang diperoleh jika kesenjangan informasi tersebut berhasil diketahui; bagi perorangan atau professional atau kelompok

masyarakat atau akademik atau layanan atau kebijakan atau program atau bahkan perkembangan metodologi penelitian.

2. Pertanyaan penelitian.

Dalam bidang kesehatan, penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang suatu fenomena sosial (berhubungan dengan manusia) yang terkait dengan persepsi dan perilaku individu atau kelompok yang berhubungan resiko kesehatan, pemanfaatan dan pemberian layanan kesehatan termasuk di dalamnya kebijakan dan program kesehatan. Karenanya, berbeda dengan penelitian kuantitatif, pertanyaan penelitian kualitatif sebaiknya dibuat terbuka (open ended) dengan diawali kata tanya what dan atau how. Hal ini untuk menghindari adanya asumsi hubungan sebab-akibat atau cause-effect relationships sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif (Creswell, 2008). Umumnya hanya terdapat satu pertanyaan penelitian yang bersifat sentral atau utama dan dapat disusun dengan memperhatikan poin-poin berikut:

 Mulailah dengan kata tanya ͞apa͟ atau ͞bagaimana͟  Ungkapkan fenomena apa yang akan diteliti

 Identifikasi partisipan dalam penelitian

 Sebut lokasi atau seting dimana studi akan dilakukan

Contoh pertanyaan sentral dalam sebuah penelitian kualitatif bidang kesehatan adalah:  Bagaimana proses yang ditempuh oleh ibu melahirkan dalam memutuskan

tempat pertolongan persalinan di Desa A Bali?

Dapat kita bayangkan, dengan model pertanyaan terbuka seperti di atas, berbagai kemungkinan proses dan peran beberapa actor dalam proses tersebut akan bisa dijawab.

(2)

1) Membagi pertanyaan sentral menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik

2) Membagi pertanyaan sentral menjadi langkah-langkah atau tahapan pengumpulan data

Contoh pertanyaan penelitian ikutan dari pertanyaan sentral di atas adalah:

1) Bagaimanakah proses pengambilan keputusan tempat pertolongan persalinan diambil?

2) Apa peran orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut? 3) Apa yang terjadi selama proses pengambilan keputusan tersebut?

4) Apa yang diputuskan terkait tempat pertolongan persalinan? 3. Tujuan penelitian

Penting untuk menggunakan kata kerja yang tujuannya menjelaskan atau menggali informasi (exploratory verbs), hindari penggunaan kata kerja yang mengarahkan suatu hubungan sebagaimana sering dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Contoh

exploratory verbs yang sering digunakan adalah:

 Melaporkan atau membuat refleksi suatu peristiwa (dalam penelitian naratif)  Mendeskripsikan, menggambarkan atau menjelaskan (describe) suatu

pengalaman (dalam penelitian fenomenologi)  Mengungkap (dalam penelitian grounded)  Mengerti atau memahami (dalam etnografi)

 Mengeksplorasi atau menggali atau menelusuri sebuah proses (dalam studi kasus)

II. Tinjauan pustaka

Secara umum terdapat empat hal yang harus dikaji di dalam bagian ini:

1. Kajian terhadap perspektif atau paradigma dari penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian kesehatan masyarakat di Indonesia hal ini relatif jarang dilakukan, tetapi sangat umum dipraktekkan dalam tesis kualitatif di negara lain yang memiliki tradisi kuat dalam debat perspektif positivism vs constructivism (Liamputtong, 2009; Creswell, 2012), lebih lanjut dalam bagian ini peneliti kualitatif akan menjelaskan mengapa ia memilih menggunakan pendekatan constructivism atau interpretivism dalam menjawab pertanyaan penelitiannya.

2. Kajian terhadap metodologi yang digunakan, ingat metodologi tidak sama dengan metode penelitian. Kajian metodologi lebih luas karena mencakup argumen terkait bagaimana metode yang akan digunakan dapat menemukan ͞kebenaran͟ dari jawaban terhadap pertanyaan penelitian termasuk aspek validitas, reliabilitas, objektivitas, dan generalibilitas. Ini juga jarang ditemukan dalam kajian kepustakaan penelitian kualitatif di Indonesia.

3. Kajian terhadap teori atau kerangka kerja yang akan digunakan untuk menjelaskan temuan penelitian, ini harus dilakukan secara baik untuk menunjukkan pemahaman peneliti tentang apa yang akan dilakukan untuk menginterpretasikan data yang akan diperoleh.

(3)

Bagaimana porsi keempat kajian tersebut sangat bervariasi tergantung kebutuhan, secara umum kajian paradigma dan metodologi menempati porsi lebih kecil dibandingkan dengan kedua kajian lainnya. Bagaimana penyusunan sub-bab dari keempat kajian tersebut sangat tergantung pada kreativitas peneliti, tidak harus terpisah secara tegas, dapat saling terkait dan juga sesuai dengan topik penelitian.

III. Metodologi

1. Rancangan atau design penelitian

Bagian ini menjelaskan mengapa peneliti memilih jenis rancangan penelitian kualitatif tertentu:

 Participatory action research

2. Penjelasan mengenai metode atau teknik pengumpulan data Bagian ini menjelaskan tiga hal pokok:

1) yang pertama adalah bagaimana data akan diperoleh, dengan cara apa? Wawancara mendalam

FGD

Observasi dan catatan lapangan Analisis dokumen

Dll

2) Yang kedua adalah bagaimana partisipan akan direkrut? Apakah probability atau non-probability sampling? Bagaimana kriteria inklusi dan eksklusi?

3) Yang ketiga, data atau informasi apa saja yang akan digali dari partisipan penelitian.

3. Prosedur analisis

Ini adalah bagian yang cukup kompleks untuk rancangan penelitian kualitatif, sangat sering peneliti mengabaikan untuk memberikan penjelasan yang tepat karena menganggap teknik analisis penelitian kualitatif sederhana, mudah dan ͞sama saja͟, tidak benar demikian karena ada banyak variasi teknik analisis, sama seperti penelitian kuantitatif ada banyak teknik statistik untuk menganalisis data tergantung rancangan dan tujuan penelitian. Beberapa teknik yang umum digunakan adalah (bisa satu atau dikombinasikan):

 Content analysis  Thematic analysis

(4)

rancangan kuantitatif, peneliti kualitatif harus mampu menjelaskan rasional dari pemilihan teknik tertentu dan bagaimana teknik tersebut akan dilakukan. Perlu juga dijelaskan bagaimana peran peneliti dalam analisis; bagaimana objektivitas dan validitas bisa dicapai, atau apakah ada tempat untuk subjektivitas dalam analisis yang akan dilakukan, jika ya, sejauh mana?

4. Etika penelitian

Bagian ini membahas secara detail bagaimana menjaga etika penelitian, bagaimana penelitian tidak do harm dan justru memberikan manfaat pada partisipan. Prosedur memperoleh persetujuan etik juga harus dijelaskan.

Rujukan

Creswell JW. (2008) Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Sage Publications, Incorporated.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan di atas, maka modeling yang sesuai dengan bimbingan pribadi yang terdapat dalam Surah Luqman ayat 12-19, yaitu modeling langsung. Modeling

Atas dasar berbagai permasalahan dan uraian yang ada di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap

Untuk mencapai critical mass yang dibutuhkan dan mengejar kemampuan yang setara dengan negara-negara tetangga dan negara industri di Asia Pasifik, jumlah sarjana MiPA

Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 0,05, maka dapat

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pembelajaran IPA fisika dengan pendekatan inkuiri yang mampu menumbuhkan kompetensi memecahkan masalah, yang mampu