• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2010"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi

yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Pelelangan Umum Pascakualifikasi Paket Pekerjaan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009, yang dilakukan oleh: --- 1. PT. Arung Benua Nusantara, dengan alamat kantor di Jl. Kom. Yos Sudarso,

Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor I; --- 2. PT. Lintas Kapuas Persada, dengan alamat kantor di Jl. Kom. Yos Sudarso,

Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor II; --- 3. PT. Ligas Cipta Mulia, dengan alamat kantor di Jl. Pasar Impres Sawai, Putussibau,

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor III; --- 4. PT. Tri Haridi Perkasa, dengan alamat kantor di Jl. Kelam No. 16, Tanjung Puri,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor IV; --- 5. PT Yudhansa Adya Perkasa, dengan alamat kantor di Jl. M. Dahar No. 2 Putussibau,

Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor V; --- 6. PT Riyan Dasri KSO PT arung Benua Nusantara, dengan alamat kantor di Jl. Kelam

No. 16, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor VI; --- 7. PT Heroperkasa Primamakmur, dengan alamat kantor di Jl. Adisucipto No. 16,

Pontianak, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor VII; --- 8. PT Citra Bangkit Indonesia KSO PT Blitar Permai, dengan alamat kantor di Jl.

Merdeka No. III/28, Putussibau, Kapuas Hulu 78711, Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor VIII; --- 9. PT Syari Yulia Aryza, dengan alamat kantor di Jl. Pembangunan No. 16, Singkawang,

Kalimantan Barat, selanjutnya disebut Terlapor IX; --- 10.Panitia Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009, dengan alamat kantor di Jl. Danau

(2)

SALINAN

11.Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu, dengan alamat kantor di Jl.

Patimura Putussibau, Kapuas Hulu, selanjutnya disebut Terlapor XI; --- 12.Bupati Kapuas Hulu, dengan alamat kantor di Jl. Antasari No. 2, Putussibau, Kapuas

Hulu, 78711 Kalimantan Barat , selanjutnya disebut Terlapor XII; ---

telah mengambil Putusan sebagai berikut: ---

Majelis Komisi:---

Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; --- Setelah membaca keterangan para Terlapor; --- Setelah membaca keterangan para Saksi; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut BAP); --- Setelah membaca Pembelaan/Tanggapan para Terlapor; ---

TENTANG DUDUK PERKARA

(3)

3 7. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, Tim

Pemeriksa merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar Pemeriksaan Pendahuluan dilanjutkan ke tahap Pemeriksaan Lanjutan ; --- 8. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa, Komisi menyetujui dan menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 75/KPPU/PEN/IV/2010 tanggal 5 April 2010 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 5 April 2010 sampai dengan tanggal 29 Juni 2010 (vide bukti A29); --- 9. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan Keputusan Nomor: 146/KPPU/KEP/IV/2010 tanggal 5 April 2010 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A28); --- 10.Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Sekretaris Jenderal menerbitkan Surat Tugas Nomor 475/SJ/ST/IV/2010 tanggal 5 April 2010 yang menugaskan Sekretariat Komisi untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 16/KPPU-L/2010 (vide bukti A27); --- 11.Menimbang bahwa selanjutnya, Tim Pemeriksa menilai perlu untuk melakukan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan. Untuk itu Komisi menerbitkan Keputusan Nomor: 229/KPPU/KEP/VI/2010 tanggal 30 Juni 2010 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor: 16/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 30 Juni 2010 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2010 (vide bukti A60); --- 12.Menimbang bahwa dalam proses Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan dari para Terlapor dan para Saksi; --- 13.Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah meneliti, menilai sejumlah surat, dan/atau dokumen, BAP, serta mendapatkan bukti-bukti lain yang diperoleh selama Pemeriksaan ; --- 14.Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan yang berisi: (vide bukti A83) --- 14.1 Identitas Terlapor ---

14.1.1 PT. Arung Benua Nusantara, merupakan badan usaha yang berbentuk

badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Carolina Angraini, S.H. nomor 13 tanggal 14 maret 2003, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C13) --- 14.1.2 PT. Lintas Kapuas Persada, merupakan badan usaha yang berbentuk

(4)

SALINAN

14.1.3 PT. Ligas Cipta Mulia , merupakan badan usaha yang berbentuk badan

hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Elizabeth Veronika Ely, S.H. nomor 24 tanggal 11 Agustus 1995, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C17) --- 14.1.4 PT. Tri Haridi Perkasa, merupakan badan usaha yang berbentuk badan

hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Sylvia Fransiska Tan, S.H. nomor 03 tanggal 12 Februari 2004, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C25) --- 14.1.5 PT. Yudhansa Adya Perkasa, merupakan badan usaha yang berbentuk

badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Sulaimansjah, S.H. nomor 11 tanggal 10 Desember 1991, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C19) --- 14.1.6 PT. Riyan Dasri KSO PT. Arung Benua Nusantara, merupakan badan

usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Hobby Simanungkalit, S.H. nomor 13 tanggal 15 Desember 2005, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi. Dalam lelang perkara a quo melakukan kerjasama operasi dengan PT Arung Benua Nusantara; (vide bukti C24) --- 14.1.7 PT. Heroperkasa Primamakmur, merupakan badan usaha yang

berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Bunarto Bambang, S.H. nomor 3 tanggal 7 Juni 1993, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C35) --- 14.1.8 PT. Citra Bangkit Indonesia KSO PT. Blitar Permai, merupakan

badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Eddy Dwi Pribadi, S.H. nomor 41 tanggal 12 Maret 2003, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C43) --- 14.1.9 PT. Syari Yulia Aryza, merupakan badan usaha yang berbentuk badan

hukum yang didirikan berdasarkan akta notaris Eddy Dwi Pribadi, S.H. nomor 31 tanggal 26 Januari 1998, dengan kegiatan usaha antara lain jasa pelaksana konstruksi; (vide bukti C40) --- 14.1.10 Panitia Pengadaan Barang / Jasa di Lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009, yang

(5)

5 Harga Perkiraan Sendiri serta mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak; (vide bukti C10) --- 14.1.11 Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu, merupakan salah

satu wadah bagi pelaku usaha di bidang jasa konstruksi di Kabupaten Putussibau yang memiliki 119 anggota; (vide bukti B11) --- 14.1.12 Bupati Kapuas Hulu Periode 2005-2010, Drs. H Abang Tambul Husin

sedang menjabat sebagai Bupati pada saat berlangsungnya proses lelang di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu; --- 14.2 Obyek Tender: ---

Obyek perkara ini adalah Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 (DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu yang terdiri dari 27 paket, dalam perkara ini hanya terfokus pada 5 (lima) paket yaitu:

1. Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten, Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut,

lokasi Kecamatan Boyan Tanjung dan Bunut Hilir, Pagu Dana Rp. 8.296.000.000,00 (delapan milyar dua ratus sembilan puluh enam juta

rupiah); --- 2. Proyek Pembangunan Jalan Dalam Kota Putussibau Utara dan Selatan, Ruas

Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur), lokasi Kecamatan Putussibau Utara, Pagu Dana Rp. 11.500.000.000,00 (sebelas milyar lima ratus juta rupiah); --- 3. Proyek Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II), lokasi

Kecamatan Suhaid, Pagu Dana Rp. 8.420.000.000,00 (delapan milyar empat ratus dua puluh juta rupiah); --- 4. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan Putussibau – Sibau Hulu, lokasi

Kecamatan Putussibau Utara, Pagu Dana Rp. 9.858.707.000,00 (sembilan miyar delapan ratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tujuh ribu rupiah); -- 5. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau,

lokasi Kecamatan Empanang, Pagu Dana Rp. 5.089.000.000,00 (lima milyar delapan puluh sembilan juta rupiah); --- 14.3 Kronologis Tender ---

(6)

SALINAN

Indonesia) pada tanggal 19 Juni 2009, serta ditempel pada Papan Pengumuman Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu tanggal 19 s/d 29 Juni 2009; --- 14.3.2 Pelaksanaan Pendaftaran dan Penandatanganan Pakta Integritas dari tanggal 22 Juni s/d 7 Juli 2009; --- 14.3.3 Pengambilan Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pelelangan dari tanggal 22 Juni s/d 7 Juli 2009, Panitia Pengadaan bekerja sama dengan Toko/Penyedia Fotocopy yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Nomor : 20/PBJ-BMP/2009 tanggal 19 Juni 2009. setiap calon penyedia jasa yang telah memegang slip tanda pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang dari panitia pengadaan (telah ditandatangani dan dicap oleh panitia), dapat mengambil dokumen lelang pada tempat yang telah ditunjuk; --- 14.3.4 Penjelasan / Aanwijzing dilaksanakan pada hari kamis tanggal 25 Juni 2009; --- 14.3.5 Pemasukan Dokumen Penawaran dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 Juli 2009, peserta yang memasukkan penawaran pada masing-masing paket adalah: ---

a. Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut

1. PT. Arung Benua Nusantara 2. PT. Ligas Cipta Mulia 3. PT. Tri Haridi Perkasa 4. PT. Lintas Kapuas Persada

5. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera 6. PT. Riyan Dasri

b. Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)

1. PT. Arung Benua Nusantara 2. PT. Ligas Cipta Mulia 3. PT. Tri Haridi Perkasa 4. PT. Lintas Kapuas Persada

5. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera 6. PT. Riyan Dasri

7. PT. Yudhansa Adya Perkasa

c. Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar

(Tahap II)

(7)

7 3. PT. Tri Haridi Perkasa

4. PT. Asria Nurlindra Inti Sejahtera

d. Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu

1. PT. Heroperkasa Primamakmur 2. PT. Baresa Jaya Bersama 3. PT. Aulia Reza Group 4. PT. Citra Bangkit Indonesia

e. Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau

1. PT. Baresa Jaya Bersama

2. PT. Citra Bangkit Indonesia KSO PT. Blitar Permai 3. PT. Binawira Satya Mandiri

4. PT. Syari Yulia Aryza

14.3.6 Pembukaan Dokumen Penawaran dilaksanakan pada hari kamis tanggal 9 Juli 2009; --- 14.3.7 Tahapan evaluasi penawaran dimulai dengan melakukan Koreksi Aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk. Hasil Koreksi Aritmatik diumumkan pada tanggal 24 Juli 2009; --- 14.3.8 Evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga serta Penilaian Kualifikasi (Passing Grade) dilaksanakan dari tanggal 27 Juli 2009 s/d 8 Agustus 2009; --- 14.3.9 Pembuktian Kualifikasi terhadap calon-calon pemenang lelang yang dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 11 Agustus 2009; --- 14.3.10 Hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Harga serta Penilaian Kualifikasi, selanjutnya dibahas pada Rapat Evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2009. Hasil Evaluasi dituangkan dalam Risalah Rapat dan Berita Acara Evaluasi Hasil Pelelangan sebagai berikut : ---

Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut

- Urutan koreksi Aritmatik

Perusahaan Harga Penawaran

PT. Arung Benua Nusantara Rp. 8.288.893.000 PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 8.290.158.000 PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.292.182.000 PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 8.295.442.000

- Penetapan Pemenang

Perusahaan Harga Penawaran

(8)

SALINAN

PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 8.295.442.000

Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)

- Urutan koreksi aritmatik

Perusahaan Harga Penawaran

PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 11.490.898.000 PT. Arung Benua Nusantara Rp. 11.491.480.000 PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 11.494.150.000 PT. Yudhansa Adya Perkasa Rp. 11.495.180.000 - PT. Ligas Cipta Mulia gugur pada tahap penilaian kualifikasi

- Penetapan Pemenang

Perusahaan Harga Penawaran Keterangan

PT. Arung Benua Nusantara Rp. 11.491.480.000 Pemenang PT. Lintas Kapuas Persada Rp. 11.494.150.000 Pemenang Cadangan I PT. Yudhansa Adya Perkasa Rp. 11.495.180.000 Pemenang

Cadangan II

Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II)

- Urutan Koreksi Aritmatik

Badan Hukum Harga Penawaran

PT. Riyan Dasri KSO PT. Arung Benua Nusantara

Rp. 8.412.008.000

PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.412.799.000 PT. Asria Norlindra Inti

Sejahtera Rp. 8.413.867.000

PT. Ligas Cipta Mulia Rp. 8.418.987.000

- Penetapan Pemenang

Badan Hukum Harga Penawaran Keterangan

PT. Riyan Dasri KSO PT. Arung Benua Nusantara

Rp. 8.412.008.000 Pemenang

PT. Tri Haridi Perkasa Rp. 8.412.799.000 Pemenang Cadangan I PT. Asria Norlindra

(9)

9

Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu

- Urutan Hasil Koreksi Aritmatik

Badan Hukum Harga Penawaran

PT. Heroperkasa Primamakmur Rp. 9.797.797.000 PT. Baresa Jaya Bersama Rp. 9.825.325.000 PT. Aulia Reza Group Rp. 9.839.500.000 PT. Citra Bangkit Indonesia Rp. 9.842.800.000 - Penetapan Pemenang

Badan Hukum Harga Penawaran Keterangan

PT. Heroperkasa Primamakmur

Rp. 9.797.797.000

Pemenang PT. Baresa Jaya

Bersama

Rp. 9.825.325.000 Pemenang Cadangan I PT. Aulia Reza Group Rp. 9.839.500.000 Pemenang

Cadangan II

Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau

- Urutan Hasil Koreksi Aritmatik

Badan Hukum Harga Penawaran

PT. Baresa Jaya Bersama Rp. 4.988.800.000 PT. Binawira Satya Mandiri Rp. 5.056.330.000 PT. Citra Bangkit Indonesia

KSO PT. Blitar Permai Rp. 5.059.500.000 PT. Syari Yulia Aryza Rp. 5.079.300.000

- PT. Baresa Jaya Bersama dan PT. Binawira Satya Mandiri gugur pada tahap penilaian kualifikasi.

- Penetapan Pemenang

Badan Hukum Harga Penawaran

PT. Citra Bangkit Indonesia

KSO PT. Blitar Permai Rp. 5.059.500.000 PT. Syari Yulia Aryza Rp. 5.079.300.000

(10)

SALINAN

14.3.12 Penetapan Pemenang Lelang oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Kapuas Hulu diterbitkan pada tanggal 13 Agustus 2009; --- 14.3.13 Pengumuman Pemenang Lelang disampaikan pada tanggal 14 Agustus 2009, pengumuman tersebut ditempel pada Papan Pengumuman Dinas Bina Marga dan Pengairan kabupaten Kapuas Hulu hingga berakhirnya masa sanggah; --- 14.3.14 Masa sanggah diberikan selama 5 (lima) hari kerja setelah diterbitkannya Pengumuman Pemenang Lelang, sehingga masa sanggah berakhir pada tanggal 24 Agustus 2009; --- 14.3.15 Surat Penunjukkan penyedia jasa (letter of acceptance) pada tanggal 25 Agustus 2009; --- 14.4 Tentang evaluasi ---

14.4.1 Bahwa Panitia Lelang dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran peserta tender tidak memperhatikan ketelitian dokumen. Panitia menggugurkan PT Baresa Jaya Bersama dan PT Binawira Satya Mandiri karena ketidaklengkapan dokumen penawaran; --- 14.4.2 Bahwa Panitia Lelang telah meloloskan PT Arung Benua Nusantara dan PT Lintas Kapuas Persada dalam evaluasi sehingga PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang meskipun ada kesamaan kepemilikan perusahaan dalam satu paket pekerjaan yang sama; --- 14.4.3 Bahwa menurut Pasal 17 Ayat 6 UU No. 18 Tahun 1999 menyatakan: “Badan-badan usaha yang dimiliki oleh suatu kelompok orang yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak boleh mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi secara bersamaan”; --- 14.4.4 Bahwa Panitia Lelang mengakui ada kesalahan dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran milik para peserta lelang. Panitia Lelang tidak teliti dan tidak melaksanakan evaluasi dokumen penawaran peserta tender sesuai dengan RKS. (vide bukti B10) --- 14.5 Tentang Pengaturan Pemenang Lelang ---

(11)

11 14.5.2 Bahwa dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh peserta lelang yang berminat

untuk mengikuti lelang di Dinas Bina Marga Kabupaten Kapuas Hulu dan diketahui oleh Panitia lelang; (vide bukti B50) --- 14.5.3 Bahwa dalam pertemuan tersebut membahas tentang pelaksanaan lelang proyek di Dinas Bina Marga Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati mengenai penentuan pemenang di setiap paket yang dilelangkan; (vide bukti B8) --- 14.5.4 Bahwa setiap peserta lelang yang berminat menjadi pemenang dalam satu paket harus menyetor uang sebesar 3% (tiga persen) dari nilai proyek kepada koordinator. Uang tersebut digunakan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu; (vide bukti B8) --- 14.5.5 Bahwa berdasarkan pertemuan tersebut, telah disepakati pemenang untuk

setiap paketnya yaitu: ---

a. Paket Ruas Jalan Nanga Danau – Nanga Bunut

Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Arung Benua Nusantara. Sedangkan PT Ligas Cipta Mulia, PT Tri Haridi Perkasa, PT Lintas Kapuas Persada, PT Riyan Dasri dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang; ----

b. Paket Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur)

Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Arung Benua Nusantara. Sedangkan PT Ligas Cipta Mulia, PT Lintas Kapuas Persada, PT Yudhansa Adya Perkasa, PT Riyan Dasri, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera dan PT Tri Haridi Perkasa mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang; ---

c. Paket Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II)

Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Riyan Dasri KSO PT Arung Benua Nusantara. Sedangkan PT Tri Haridi Perkasa, PT Ligas Cipta Mulia dan PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Riyan Dasri KSO PT Arung Benua Nusantara menjadi pemenang lelang; ---

d. Paket Ruas Jalan Putussibau – Sibau Hulu

(12)

SALINAN

mendampingi dan menfasilitasi PT Heroperkasa Primamakmur menjadi pemenang lelang; ---

e. Paket Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau

Pemenang lelang untuk paket ini adalah PT Citra Bangkit Indonesia KSO PT Blitar Permai. Sedangkan PT Baresa Jaya Bersama, PT Binawira Satya Mandiri dan PT Syari Yulia Aryza mengajukan penawaran dalam paket ini hanya untuk mendampingi dan menfasilitasi PT Citra Bangkit Indonesia KSO PT Blitar Permai menjadi pemenang lelang. --- 14.5.6 Bahwa Peserta yang memasukkan penawaran tetapi tidak menjadi pemenang

hanya digunakan sebagai pendamping. PT Ligas Cipta Mulia, PT Lintas Kapuas Persada, PT Yudhansa Adya Perkasa, PT Tri Haridi Perkasa, PT Syari Yulia Aryza, PT Asria Nurlindra Inti Sejahtera yang memasukkan penawaran hanya sebagai perusahaan pendamping untuk memenuhi persyaratan lelang. Sebagai perusahaan pendamping maka peserta lelang tersebut mendapat imbalan sejumlah uang; (vide bukti B50.) --- 14.5.7 Bahwa Panitia Lelang yang mengetahui adanya pengaturan dalam menentukan pemenang disetiap paket yang dilelangkan tidak mengambil tindakan apapun. Tindakan mengatur untuk menentukan pemenang lelang merupakan tindakan persekongkolan yang melanggar ketentuan F. tentang Pemenang Lelang angka 43 Dokumen lelang Jasa Pelaksanaan Konstruksi (RKS). --- 14.6 Tentang Kesamaan Dokumen Penawaran ---

(13)

13 Primamakmur, PT Citra Bangkit Indonesia, PT Aulia Reza group dan PT Baresa Jaya Bersama; --- 14.6.5 Bahwa terdapat kesamaan format penulisan pada dokumen penawaran untuk Paket Ruas Jalan Nanga kantuk-Langau antara PT Citra Bangkit Indonesia dan PT Syari Yulia Aryza; --- 14.6.6 Bahwa adanya kesamaan penulisan oleh peserta pada dokumen tender untuk setiap paket yang ditenderkan dikarenakan penyusunan dokumen penawaran dilakukan oleh orang yang sengaja disewa khusus untuk ikut tender. --- 14.7 Tentang Kesamaan pemilik dan alamat perusahaan ---

14.7.1 Bahwa terdapat kesamaan pemilik antara PT Lintas Kapuas Persada dengan PT Arung Benua Nusantara. Daniel dan Agus Setiawan adalah pemegang saham di PT Lintas Kapuas Persada dan PT Arung Benua Nusantara; (vide bukti C13 dan C14) --- 14.7.2 Bahwa terdapat kesamaan alamat kantor antara PT Riyan Dasri dan PT Tri Haridi Perkasa yaitu di Jl. Kelam No. 16 Sintang pada dokumen penawaran. (vide bukti C13 dan C14) --- 14.8 Fakta lain ---

(14)

SALINAN

dapat diselesaikan dengan damai. Tim Pemeriksa dengan tegas menyampaikan bahwa proses hukum harus ditegakkan; (vide bukti B50) ---- 14.8.7 Bahwa pada proses Pemeriksaan Lanjutan, Bupati Kapuas Hulu tidak pernah hadir memenuhi panggilan Tim Pemeriksa; --- 14.9 Analisis Fakta --- 14.9.1 Persekongkolan Horizontal ---

14.9.1.1. Adanya pertemuan antara peserta lelang yang dikoordinasi oleh DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu yang membahas penentuan pemenang di setiap paket pekerjaan di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 menunjukkan telah ada pengaturan di antara peserta lelang untuk mengatur dan menentukan pemenang lelang; --- 14.9.1.2. Adanya kesamaan dokumen di antara peserta lelang menunjukan dokumen tersebut dibuat dibuat secara bersama-sama atau setidak-tidaknya dilakukan oleh satu orang yang sama; --- 14.9.1.3. Adanya peserta lelang yang ikut mendaftar dan mengajukan penawaran hanya sebatas sebagai peserta pendamping untuk memenuhi syarat sah minimal peserta lelang dimaksudkan untuk menfasilitasi pemenang lelang disetiap paketnya; --- 14.9.1.4. Adanya pertemuan para peserta lelang, kesamaan dokumen penawaran dan peserta lelang yang hanya sebagai pendamping menunjukkan adanya pengaturan untuk menentukan pemenang lelang disetiap paket pekerjaan. ---

14.9.2 Persekongkolan Vertikal ---

(15)

15 Berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta dan alat bukti serta dokumen-dokumen yang diperoleh selama pemeriksaan, Tim Pemeriksa menyimpulkan terdapat bukti yang cukup terjadinya pelanggaran Pasal 22 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 pada Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 (DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu. --- 15.Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa

(16)

SALINAN

(17)
(18)

SALINAN

(19)

19 22.1.2 Kami PT. Tri Haridi Perkasa tidak pernah melakukan pertemuan atau

(20)

SALINAN

(21)

21 25.1.2 Pelaksanaan pekerjaan di Lintas Utara Kabupaten Kapuas Hulu menutur

(22)

SALINAN

(23)

23 Hal-hal yang terjadi berkaitan dengan kelangsungan Kerja Sama Operasi antara kedua perusahan setelah pendaftaran diluar sepengetahuan Panitia Pengadaan. --- Dalam penawaran pada paket Peningkatan Jalan Kabupaten untuk Pekerjaan Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau (3.700 x 4,50 M), tidak ada menunjukkan terjadinya KSO antara kedua perusahan (penawaran hanya mengatasnamakan PT. CITRA BANGKIT INDONESIA), hal ini terjadi karena kekurangpahaman / kurang mengertinya perusahaan dalam menyusun penawran dalam bentuk Kerja Sama Operasi). --- 28.1.2 Dalam keterangannya kepada Tim Pemeriksa (tercantum dalam BAP),

Direktur PT. CITRA BANGKIT INDONESIA menyatakan bahwa Panitia ikut mengatur pemenang tender dan yang bersangkutan mengaku memberikan sejumlah uang kepada Panitia Pengadaan --- Tanggapan : --- Pernyataan tersebut tidak benar, Panitia pengadaan tidak pernah ikut mengatur/menentukan pemenang lelang sebelum dilakukan tender. Panitia menentukan pemenang lelang setelah dilakukan tender dan berdsarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap penawaran yang masuk. Panitia juga tidak pernah menerima sejumlah uang dari Direktur PT. CITRA BANGKIT INDONESIA; --- 28.1.3 Terhadap hasil analisis fakta yang menyatakan bahwa telah terjadinya

persekongkolan vertikal. --- Tanggapan: ---

(24)

SALINAN

28.1.3.3. Panitia lelang tidak mengetahui tentang adanya pertemuan diantara peserta lelang, kapan dan dimana diilakukan pertemuan, serta materi dan hasil pertemuan. Karena keterbatasan, Panitia hanya dapat memonitor hal-hal yang terjadi terkait proses pelelangan dalam lingkungan dinas, hal-hal yang yang terjadi diluar lingkungan dinas, Panitia tidak dapat memantau dan memonitor. --- 28.1.3.4. Keterbatasan kemampuan yang dimiliki Panitia dan

(25)

25 29.1.2 Bersama ini juga saya ingin menyampaikan kepada Bapak untuk

mempertimbangkan kembali dengan seksama terhadap tuduhan yang ditujukan kepada saya sebagai berikut : --- 29.1.2.1. Tidak mungkin saya dalam kapasitas saya sebagai Ketua DPC Gapeksindo Kabupaten Kapuas Hulu mampu mengkoordinir seluruh Kontraktor Gred 5 yang terdiri dari ribuan Kontraktor seluruh Indonesia yang memiliki Kualifikasi Gred 5; --- 29.1.2.2. Tidak mungkin ada kontraktor yang mempercayai saya dengan dana 3% yang mana jumlah tersebut bukan jumlah uang yang kecil, untuk memberi kepastian terhadap hasil Proses Pelelangan yang belum berlangsung; --- 29.1.2.3. Apabila sesuai dengan dugaan di dalam Surat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan Perkara No. 16/KPPU-L/2010, tanggal 19 Agustus 2010, bahwa di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat Lintas Asosiasi yang dengan tujuan memfasilitasi atau melakukan cipta kondisi dalam Penentuan Pemenang Lelang, maka tentunya didalam akan ada Surat Keputusan yang mengukuhkan kepengurusannnya, sementara saya tidak pernah merasa mengetahuia adanya pembentukan Lintas Asosiasi di Kapuas Hulu; --- 30.Menimbang bahwa Terlapor XII tidak menyampaikan Pembelaannya secara tertulis maupun secara lisan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- 31.Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil keputusan; ---

TENTANG HUKUM

1. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan (“LHPL”), surat, dokumen, dan alat bukti lainnya, Majelis Komisi menilai dan menyimpulkan ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para Terlapor sebagai berikut: ---

1.1. Tentang Identitas Para Terlapor; ---

(26)

SALINAN

Anggaran 2009 sebagaimana diuraikan pada butir 14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : ---

No Nama Jabatan

1 Agus Darmanta, S.T., M.T. Ketua

2 Drs. Junaidi Sekretaris

3 Piet Soemaryoto, S.Hut., M.Si. Anggota

4 Syapril Anshari, S.H. Anggota

5 Ferry Suryanata, S.H. Anggota

6 Abang Rusli Anggota

7 Hambali, S.T. Anggota

8 Yudho Bayu Waskito, S.T. Anggota

9 Sutiadi, S.T. Anggota

1.1.3. Bahwa Terlapor XI adalah gabungan pengusaha di bidang jasa pelaksana konstruksi di Kabupaten Kapuas Hulu sebagaimana diuraikan dalam butir 14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara; --- 1.1.4. Bahwa Terlapor XII adalah Bupati Kapuas Hulu sebagaimana diuraikan dalam butir 14.1 Bagian Tentang Duduk Perkara; --- 1.1.5. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X, Terlapor XI dan Terlapor XII bukan merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan dalam bidang ekonomi; --- 1.1.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor X, Terlapor XI dan Terlapor XII bukan merupakan pelaku usaha sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 1.1.7. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX merupakan badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; --- 1.1.8. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor

III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX merupakan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 5 Undang-undang No. 5 Tahun 1999; ---

1.2. Tentang Obyek Lelang; ---

(27)

27 1.2.1.1. Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten, Jalan Nanga Danau –

Nanga Bunut, lokasi Kecamatan Boyan Tanjung dan Bunut Hilir; 1.2.1.2. Proyek Pembangunan Jalan Dalam Kota Putussibau Utara dan

Selatan, Ruas Jalan Kom Yos Sudarso (2 Jalur), lokasi Kecamatan Putussibau Utara; --- 1.2.1.3. Proyek Pembangunan Jembatan S. Suhaid di Menapar (Tahap II), lokasi Kecamatan Suhaid; --- 1.2.1.4. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Jalan Putussibau – Sibau Hulu, lokasi Kecamatan Putussibau Utara; --- 1.2.1.5. Proyek Peningkatan Jalan Kabupaten, Ruas Jalan Nanga Kantuk – Langau, lokasi Kecamatan Empanang; --- 1.2.2. Bahwa Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Paket Pekerjaan dengan Sumber Dana APBD Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2009 Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu menggunakan dana yang bersumber dari DAU, DAK, Dana Bantuan Pasca Bencana Alam dan Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah; --- 1.2.3. Bahwa Majelis Komisi menilai pemeriksaan perkara a quo hanya terfokus

kepada 5 (lima) paket pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam butir 1.2.1 Bagian Tentang Hukum karena pada 5 (lima) paket tersebut diduga telah terjadi pengaturan dalam menentukan pemenang lelang; --- 1.2.4. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi pengaturan untuk menentukan pemenang lelang terhadap 5 (lima) paket pekerjaan dalam perkara a quo. ---

1.3. Tentang Evaluasi; ---

(28)

SALINAN

Direktur Terlapor II yang dibuat di bawah tangan yang disahkan oleh Pengadilan Negeri Putussibau; --- 1.3.3. Bahwa Terlapor X dalam pembelaannya menyatakan tidak bermaksud mengabaikan ketentuan Pasal 17 ayat (6) Undang-Undang Jasa Konstruksi. Dalam hal terlapor X mengabaikan ketentuan tersebut terjadi karena Terlapor X belum mengerti dan memahami ketentuan tersebut dan Terlapor X tidak bermaksud menguntungkan dan memfasilitasi salah satu peserta lelang; --- 1.3.4. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X yang mengabaikan ketentuan Pasal 17 ayat (6) Undang-Undang Jasa Konstruksi merupakan tindakan yang disengaja. Hal ini terjadi karena Terlapor X sudah berpengalaman dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa serta memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa pemerintah; --- 1.3.5. Bahwa Majelis Komisi menilai perubahan pengurus suatu perusahaan baik dalam pengalihan saham ataupun jual beli saham perseroan harus dilakukan dalam akta dan dilakukan perubahan anggaran dasar perusahaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; --- 1.3.6. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dalam dokumen penawaran Terlapor I dan Terlapor II selama proses lelang berlangsung belum terdapat perubahan kepemilikan saham maka anggaran dasar Terlapor I dan Terlapor II masih tetap berlaku; --- 1.3.7. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor X telah lalai dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa perkara a quo dengan tidak menggugurkan Terlapor I dan Terlapor II sehingga memfasilitasi Terlapor I menjadi pemenang untuk 2 (dua) paket yang dilelang; ---

1.4. Tentang Pengaturan Pemenang Lelang; ---

(29)

29 1.4.2. Bahwa Terlapor X yang mengetahui adanya pengaturan dalam

menentukan pemenang lelang perkara a quo tidak melakukan tindakan apapun; --- 1.4.3. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah mengikuti pertemuan yang difasilitasi oleh Terlapor XI dan menyetor 3% (tiga persen) dari nilai proyek. Terlapor I membantah bahwa peserta tender yang mengikuti lelang Paket Jl. Nanga Danau-Nanga Bunut dan Paket Jl. Kom Yos Sudarso hanya sebagai pendamping dan memnfasilitasi Terlapor I menjadi pemenang; --- 1.4.4. Bahwa terlapor II dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah

mengikuti atau mengetahui adanya pertemuan untuk membahas atau mengatur pemenang tender dan tidak pernah menerima uang 3% (tigapersen); --- 1.4.5. Bahwa Terlapor III dalam pembelaannya menyatakan tidak mengetahui adanya pertemuan yang dikoordinasikan oleh DPC Gapeksindo ataupun yang diperintahkan oleh Bupati Kapuas Hulu; --- 1.4.6. Bahwa Terlapor IV dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah melakukan pertemuan atau difasilitasi oleh pihak manapun atas pengaturan atau penentuan pada paket proyek yang dilelangkan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu. Terlapor IV membantah telah menyetor sebesar 3% (tiga persen) kepada pihak tertentu; --- 1.4.7. Bahwa Terlapor V dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah mendampingi kemenangan pihak tertentu dan tidak pernah diundang atau menghadiri pertemuan yang dilakukan oleh lintas asosiasi perusahaan kontruksi atau pihak lain sehubungan dengan pengaturan pemenang lelang pada paket pekerjaan tersebut; --- 1.4.8. Bahwa Terlapor VI dalam pembelaannya menyatakan membantah tidak pernah menyetor uang sebesar 3% (tiga persen) kepada Terlapor XI atau pihak lain. Sedangkan Terlapor VI menyatakan selalu berusaha untuk bekerja secara profesional dalam mengikuti lelang; --- 1.4.9. Bahwa Terlapor VII dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah

(30)

SALINAN

1.4.10.Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan membantah telah membayar uang 3% (tiga persen) kepada lintas asosiasi untuk memenangkan Ruas Jalan Nanga Kantuk-Langau; --- 1.4.11.Bahwa Terlapor XI dalam pembelaannya menyatakan tidak pernah mengadakan pertemuan bersama dengan tujuan untuk menfasilitasi dan menciptakan kondisi terhadap penentuan pemenang lelang dengan atau tanpa perintah Terlapor XII. Terlapor XI menyatakan tidak pernah menerima, meminta atau mengetahui tentang adanya uang yang dituduhkan; --- 1.4.12.Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan LHPL mengenai adanya

pertemuan yang dilakukan untuk mengatur dan menentukan pemenang lelang untuk paket pekerjaan perkara a quo; --- 1.4.13.Bahwa Majelis Komisi menilai pertemuan tersebut diadakan dan dihadiri oleh beberapa peserta lelang tetapi Tim Pemeriksa tidak menemukan cukup bukti pertemuan tersebut dilakukan atas arahan atau perintah Terlapor XII; --- 1.4.14.Bahwa Majelis Komisi menilai ada penyetoran uang sebesar 3% (tiga

persen) dari nilai proyek oleh pemenang lelang, tetapi Tim Pemeriksa tidak menemukan cukup bukti uang tersebut disetor kepada Terlapor XI atau pihak tertentu lainnya; --- 1.4.15.Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor X sebagai Panitia yang

mengetahui adanya pengaturan pemenang lelang tersebut tidak mengambil tindakan apapun meskipun tindakan pengaturan pemenang lelang bertentangan dengan ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS); -- 1.4.16.Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor X yang tidak mengambil tindakan apapun sebagaimana diuraikan pada butir 1.4.15 di atas dapat dikategorikan memfasilitasi peserta lelang untuk menjadi pemenang paket pekerjaan perkara a quo; --- 1.4.17.Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan telah terjadi pertemuan untuk mengatur dan menentukan pemenang lelang paket pekerjaan perkara a quo oleh para Terlapor; ---

1.5. Tentang Kesamaan Dokumen Penawaran ---

(31)

31 1.5.2. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan adanya kesamaan

(32)

SALINAN

1.6. Tentang Kesamaan Pemilik Perusahaan

1.6.1. Bahwa berdasarkan LHPL dinyatakan terdapat kesamaan pemilik Terlapor II dengan Terlapor I yaitu Daniel dan Agus Setiawan adalah pemegang saham di Terlapor I dan Terlapor II; --- 1.6.2. Bahwa Terlapor I dalam pembelaannya menyatakan telah terjadi jual beli saham/pengalihan saham dari Komisaris Utama Terlapor II kepada AIM dan Komisaris Agus Setiawan kepada Sy. Abdulah yang diketahui oleh Direktur Perusahaan Terlapor II yang dibuat di bawah tangan yang disahkan oleh Pengadilan Negeri Putussibau; --- 1.6.3. Bahwa Majelis Komisi menilai proses jual beli saham Terlapor II yang dilakukan oleh Daniel dan Agus Setiawan secara di bawah tangan dan tidak segera melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, sehingga secara hukum masih belum ada perubahan Anggaran Dasar Terlapor II; --- 1.6.4. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dengan masih adanya nama Daniel dan Agus Setiawan dalam Formulir Isian Penilaian Kualifikasi dokumen penawaran Terlapor I dan Terlapor II menunjukan masih adanya keterkaitan hubungan kepemilikan antara Terlapor I dan Terlapor II.; --- 1.6.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan dengan keterkaitan antara Terlapor

I dan Terlapor II menjaadi dasar bagi koordinasi diantara Terlapor I dan terlapor II dalam mengikuti lelang untuk paket pekerjaan yang sama dalam perkara a quo. ---

1.7. Tentang Kesamaan Alamat Perusahaan ---

(33)

33 pembelaannya menunjukkan kondisi kantor yang sangat berbeda dengan apa yang disampaikan dalam pembelaan; --- 1.7.5. Bahwa Majelis Komisi berpendapat terdapat perbedaan antara pembelaan yang disampaikan dengan dokumen foto yang dilampirkan mengenai kondisi alamat perusahaan Terlapor IV dan Terlapor VI; --- 1.7.6. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan dengan adanyat perbedaan bukti sebagaimana diuraikan dalam butir 1.7.4 Bagian Tentang Hukum menunjukan Terlapor IV dengan Terlapor VI melakukan kegiatan usaha pada kantor yang sama. ---

1.8. Tentang Terlapor VIII ---

1.8.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan Terlapor VIII membayar uang 3% (tiga persen) kepada Terlapor XI menggunakan uang milik Terlapor VII. Bahwa Terlapor VIII menyatakan pelaksana pekerjaan Ruas Jalan Nanga kantuk-Langau dikerjakan oleh Terlapor VII. Bahwa Terlapor VIII membantah telah melakukan KSO dengan PT Blitar Permai serta Terlapor VIII telah menyampaikan pesan Terlapor I kepada Tim Pemeriksa agar perkara a quo dapat diselesaikan dengan damai. --- 1.8.2. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan tidak benar membayar uang 3% (tiga persen) kepada lintas asosiasi untuk memenangkan paket Ruas Jalan Nanga Kantuk-Langau. Tidak benar Terlapor VIII menerima uang dari Terlapor VII untuk membayar ke asosiasi; --- 1.8.3. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan untuk melaksanakan pekerjaan Nanga Kantuk-Langau Terlapor VIII mengerjakan sendiri pelaksanaannya denan menyewa peralatan dari Terlaopor VII; --- 1.8.4. Bahwa Terlapor VIII dalam pembelaannya menyatakan perkataan mengenai penyelesaian kasus secara damai yang melibatkan Terlapor I hanya merupakan idea/pendapat Terlapor VIII diluar kontek pemeriksaan; 1.8.5. Bahwa Terlapor X dalam pembelaannya menyatakan kerjasama yang dilakukan Terlapor VIII dalam bentuk KSO dengan PT Blitar Permai sesuai dengan Surat Perjanjian Kemitraan KSO tertanggal 22 Juni 2009. Perjanjian KSO tersebut bukan atas saran dari Terlapor X melainkan atas kesepakatan Terlapor VIII dengan PT Blitar Permai; --- 1.8.6. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor VIII telah membantah seluruh

(34)

SALINAN

1.8.7. Bahwa Majelis Komisi berpendapat Terlapor VIII tidak konsisten dalam memberikan keterangan selama proses pemeriksaan perkara a quo karena ada unsur paksaaan dari peserta lelang lainnya; --- 1.8.8. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Terlapor VIII telah mendapat tekanan dalam memberikan pembelaan terhadap fakta-fakta dalam perkara a quo sehingga membantah keterangan yang sudah disampaikan selama proses pemeriksaaan sebelumnya; ---

1.9. Tentang Terlapor IX ---

1.9.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan terdapat perbedaan tanda tangan Direktur Utama Terlapor IX pada Dokumen Penawaran. Perbedaan tanda tangan tersebut telah diakui oleh yang bersangkutan; --- 1.9.2. Bahwa Terlapor IX dalam pembelaannya menyatakan perbedaan tanda tangan dalam dokumen penawaran terjadi karena Terlapor IX tidak ingat bila dokumen penawaran akan dibawa ke Kapuas Hulu sedangkan Direktur Utama Terlapor IX tidak berada di Singkawang sehingga menugaskan staf Terlapor IX untuk menandatangani penawaran tersebut atas nama Direktur Utama; --- 1.9.3. Bahwa Majelis Komisi menilai terjadi penandatangan dokumen penawaran oleh orang yang tidak memiliki kewenangan merupakan suatu tindakan yang melanggar hukum; --- 1.9.4. Bahwa Majelis Komisi berpendapat penandatanganan tersebut telah mendapat persetujuan dari Direktur Utama Terlapor IX sehingga para pihak telah mengetahui konsekuensi hukum atas tindakan yang dilakukan tersebut; --- 1.9.5. Bahwa Majelis Komisi menyimpulkan Direktur Utama Terlapor IX telah mengambil tanggung jawab secara penuh atas tindakan yang dilakukan oleh staf Terlapor IX; --- 2. Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau

menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan

usaha tidak sehat”; ---

3. Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi mempertimbangkan unsur-unsur dalam Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 sebagai berikut: ---

3.1. Pelaku Usaha; ---

(35)

Undang-35 baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang

didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah

hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama

melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam

bidang ekonomi; ---

3.1.2. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini adalah Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI,

Terlapor VII, Terlapor VIII dan Terlapor IX sebagaimana dinyatakan dalam butir 1.1.5 Bagian Tentang Hukum; --- 3.1.3. Bahwa dengan demikian, unsur pelaku usaha terpenuhi; ---

3.2. Bersekongkol Dengan Pihak Lain Untuk Mengatur Dan Atau Menentukan

Pemenang Tender; ---

3.2.1. Bahwa yang dimaksud dengan bersekongkol berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah kerja sama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pihak lain atas inisiatif siapapun dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan peserta tender tertentu; 3.2.2. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun

1999 yang dimaksud dengan pihak lain adalah para pihak (vertikal dan horizontal) yang terlibat dalam proses tender yang melakukan persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai peserta tender dan/atau subjek hukum lainnya yang terkait dengan tender tersebut; --- 3.2.3. Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, persekongkolan dapat terjadi dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu: ---

(36)

SALINAN

Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX dan Terlapor XI dengan cara mengadakan pertemuan untuk mengatur dan menentukan pemenanng lelang sebagaimana sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.4 Bagian Tentang Hukum; --- 3.2.5. Bahwa Majelis Komisi menilai adanya pertemuan untuk mengatur dan

menentukan pemenang lelang sebagaimana diuraikan dalam butir 1.4 Bagian Tentang Hukum, kesamaan dokumen sebagaimana diuraikan dalam butir 1.5 Bagian Tentang Hukum, kesamaan pemilik perusahaan sebagaimana diuraikan dalam butir 1.6 Bagian Tentang Hukum dan kesamaan alamat perusahaan sebagaimana diuraikan dalam butir 1.7 Bagian Tentang Hukum telah mengakibatkan adanya persaingan semu dalam proses lelang perkara a quo; --- 3.2.6. Bahwa berkaitan dengan tindakan Terlapor XI sebagaimana diuraikan dalam butir 1.4 Bagian Tentang Hukum yang terlibat dalam pertemuan, Majelis Komisi menilai belum menemukan cukup bukti Terlapor XI menerima setoran sebesar 3% (tiga persen) dari nilai proyek dari peserta lelang; --- 3.2.7. Bahwa berkaitan dengan Terlapor XII sebagaimana diuraikan dalam butir 1.4 Bagian Tentang Hukum, Majelis Komisi menilai belum menemukan cukup bukti keterlibatan Terlapor XII dalam proses pengaturan pemenang lelang dalam perkara a quo; --- 3.2.8. Bahwa berkaitan dengan tindakan Terlapor X, Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor X sebagaimana telah diuraikan pada butir 1.3 Bagian Tentang Hukum dan butir 1.4. Bagian Tentang Hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan persekongkolan vertikal karena memfasilitasi Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX dan Terlapor XI melakukan persekongkolan; --- 3.2.9. Bahwa dengan demikian, unsur bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender terpenuhi; ---

3.3. Unsur Persaingan Usaha Tidak Sehat; ---

(37)

37 3.3.2. Bahwa tindakan persekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor

II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X dan Terlapor XI pada lelang perkara aquo sebagaimana diuraikan pada butir 3.2 Bagian Tentang Hukum merupakan tindakan tidak jujur dan melawan hukum yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat; --- 3.3.3. Bahwa dengan demikian, unsur persaingan usaha tidak sehat terpenuhi; --- 4. Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan pihak terkait, sebagai berikut: ---

4.1. Merekomendasikan kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu untuk memberikan sanksi kepada Panitia Lelang karena tidak menjalankan proses tender dengan benar; ---

4.2. Memberikan saran kepada Bupati Kapuas Hulu untuk menginstruksikan kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Kapuas Hulu berikut instransi di bawahnya agar melaksanakan aturan tender sesuai ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat; ---

4.3. Merekomendasikan kepada Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk melakukan pemeriksaan terhadap proses lelang perkara a quo yang diduga telah terjadi tindak pidana korupsi; ---

4.4. Merekomendasikan kepada DPP Gapeksindo untuk segera melakukan pergantian Pengurus DPC Gapeksindo Kapuas Hulu; --- 5. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan para Terlapor sebagai berikut: ---

5.1. Bahwa Terlapor XII tidak pernah hadir memenuhi panggilan Tim Pemeriksa selama proses pemeriksaan perkara a quo; ---

5.2. Bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X dan Terlapor XI bertindak kooperatif dalam proses pemeriksaan perkara a quo; --- 6. Menimbang bahwa sebelum memutus, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: ---

(38)

SALINAN

6.2. Bahwa untuk menghindari pengulangan perbuatan dikemudian hari perlu diberkan sanksi kepada para Terlapor yang dinyatakan bersalah; --- 7. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka mengingat

Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V,

Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X dan

Terlapor XI terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Tidak Sehat; ---

2. Menyatakan Terlapor XII tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat; ---

3. Menghukum Terlapor I membayar denda sebesar Rp. 750.000.000,00 (tujuh

ratus lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai

setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat

Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran

di Bidang Persaingan Usaha); ---

4. Menghukum Terlapor VI membayar denda sebesar Rp. 350.000.000,00 (tiga

ratus lima puluh juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai

setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat

Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran

di Bidang Persaingan Usaha); ---

5. Menghukum Terlapor VII membayar denda sebesar Rp. 400.000.000,00 (empat

ratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran

pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat

Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran

di Bidang Persaingan Usaha); ---

6. Menghukum Terlapor VIII membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,00

(seratus juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran

(39)

39

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran

di Bidang Persaingan Usaha); ---

7. Menghukum Terlapor XI membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua

puluh lima juta rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran

pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Sekretariat

Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran

di Bidang Persaingan Usaha);

8. Melarang Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor IX

mengikuti proses tender di seluruh Dinas Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

selama jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Putusan ini berkekuatan hukum

tetap; ---

Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada hari Jumat, tanggal 24 September 2010 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari yang sama oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Ir. M. Nawir Messi, M.Sc. sebagai Ketua Majelis, Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M. LL.M, dan Didik Akhmadi, Ak. M.Com masing-masing sebagai Anggota Majelis, dengan dibantu oleh Firman Budiana, S.E. dan A.A.G. Danendra, S.H. M.H. sebagai Panitera. ---

Ketua Majelis,

t.t.d.

Ir. M. Nawir Messi, M.Sc.

Anggota Majelis,

t.t.d.

Dr. Yoyo Arifardhani, S.H., M.M. LL.M..

Anggota Majelis,

t.t.d

Didik Akhmadi, Ak. M.Com

Panitera,

t.t.d. t.t.d.

Firman Budiana Nugraha, S.E. A.A.G. Danendra, S.H. M.H.

Diberikan Untuk Salinan : Komisi Pengawas Persaingan Usaha

Plt. Sekretaris Jenderal

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang bahwa pada tanggal 22 Juli 2011, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi XII, yang pada pokoknya Majelis Komisi

Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi ini, Terlapor VI (Panitia Tender Pekerjaan Pembangunan Laut Samboja, Pembangunan Pelabuhan Terpadu di Kecamatan Kota

pemeriksaan lanjutan Perkara 15/KPPU-L/2010, point (17) huruf b, “...Seharusnya Panitia tidak menggugurkan karena perbedaan kuantitas dalam daftar kuantitas dan harga,

1.4.1. Berdasarkan LHPL dinyatakan pada pokoknya bahwa para Terlapor melakukan tindakan kerja sama berupa penyerahan pekerjaan dalam proses tender kepada pihak ketiga yang

Bahwa Tim Pemeriksa Lanjutan dalam Laporan Pemeriksaan Lanjutan menilai Terlapor II Panitia Pelelangan Pekerjaan Jasa Kebersihan (Cleaning Service) di Terminal 1 A, 1 B dan 1

Mengenai hal ini, Terlapor II merasa wajib untuk menyampaikan bahwa Terlapor II menghargai usaha pemeriksaan yang dilakukan KPPU berkaitan dengan tender ini karena dengan

Bahwa tanggapan dari IFC (Terlapor IV) terhadap laporan hasil pemeriksaan lanjutan adalah IFC (Terlapor IV) mempunyai hak-hak istimewa dan immunitas termasuk

Oleh karena itu, Tim Pemeriksa merekomendasikan agar pemeriksaan dilanjutkan ke Pemeriksaan Lanjutan dengan alasan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Terlapor II sebagai akibat