• Tidak ada hasil yang ditemukan

PedIns No 2 Th 2012 Pedoman Eval LAKIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PedIns No 2 Th 2012 Pedoman Eval LAKIP"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN INSPEKTUR

NOMOR 2 TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA UNIT KERJA

DI LEMBAGA SANDI NEGARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sudah dikembangkan mulai

tahun 1999 dengan terbitnya Inpres Nomor 7, namun dari hasil evaluasi

akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2010 lalu oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

diketahui bahwa masih terdapat Kementerian Negara/Lembaga/Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota belum melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja

internal.

Melalui Surat Edaran (SE) Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Internal, diharapkan setiap

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan

penguatan akuntabilitas kinerja di unit kerjanya masing-masing dengan

melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja internal. Pelaksanaan evaluasi

akuntabilitas kinerja internal unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara

akan dilaksanakan oleh Inspektorat, sesuai dengan SE di atas.

Dalam rangka pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja internal tersebut perlu

ditetapkan suatu Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja atas

Unit Kerja di Lingkungan Lembaga Sandi Negara dengan mengacu pada

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

KEP-135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

(2)

2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2011.

B. Dasar

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2010;

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 35 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011;

6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah sebagai penyempurnaan Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor: 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor

OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga

Sandi Negara;

8. Peraturan Kepala Lemsaneg Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pedoman

Umum Pengawasan di Lembaga Sandi Negara;

9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

C. Maksud dan Tujuan

1. Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja di

Lembaga Sandi Negara ini dimaksudkan untuk:

a. Memberi panduan bagi evaluator yang berkaitan dengan:

1) Pemahaman mengenai tujuan evaluasi dan penetapan ruang

(3)

-3-

2) Pemahaman mengenai strategi evaluasi dan metodologi yang

digunakan dalam evaluasi;

3) Penetapan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam

proses evaluasi; dan

4) Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dan mekanisme

pelaporan hasil evaluasi serta proses pengolahan datanya.

b. Menjadi panduan dalam mengelola pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

2. Tujuan evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga

Sandi Negara sebagai berikut:

a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP;

b. Menilai akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara; dan

c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

D. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup evaluasi akuntabilitas kinerja meliputi evaluasi atas

penerapan Sistem AKIP dan pencapaian kinerja unit kerja di lingkungan

Lembaga Sandi Negara.

2. Entitas akuntabilitas yang dievaluasi adalah unit kerja Eselon I dan Eselon

(4)

BAB II

KETENTUAN UMUM EVALUASI

A. Strategi Evaluasi

1. Evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja dilaksanakan dengan strategi untuk

peningkatan mutu penerapan manajemen berbasis kinerja (Sistem AKIP)

dan peningkatan kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

2. Strategi yang akan dijalankan menggunakan prinsip:

a. Partisipasi dan evaluasi secara bersama dengan pihak yang

dievaluasi. Keterlibatan pihak yang dievaluasi pada proses evaluasi ini

sangat penting untuk meningkatkan efektivitas evaluasi; dan

b. Proses konsultasi yang terbuka dan memfokuskan pada pembangunan

dan pengembangan serta implementasi komponen utama Sistem

AKIP.

3. Untuk unit kerja yang sudah pernah dievaluasi, langkah pertama yang

perlu dilakukan oleh evaluator dalam melakukan evaluasi akuntabilitas

kinerja unit kerja, adalah mengumpulkan informasi mengenai berbagai

saran atau rekomendasi yang diberikan oleh evaluator tahun sebelumnya.

Hambatan dan kendala pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi tahun

sebelumnya, jika relevan perlu diungkapkan dalam laporan.

B. Tahapan Evaluasi

Tahapan evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Persiapan evaluasi;

b. Reviu tindak lanjut evaluasi tahun lalu;

c. Evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja; dan

d. Pelaporan hasil evaluasi gabungan kepada Kepala Lembaga Sandi

Negara;

e. Pelaporan ikhtisar hasil evaluasi akuntabilitas kinerja internal kepada

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(c.q. Deputi Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur)

C. Metodologi Evaluasi

1. Metodologi yang digunakan untuk melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja

internal unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara adalah teknik

"criteria referrenced survey", yaitu menilai secara bertahap langkah demi

langkah (step by step assessment) setiap komponen dan menilai secara

(5)

masing--5-

masing komponen yang telah ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria

evaluasi seperti tertuang dalam Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) akuntabilitas

kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara dengan berdasarkan

kepada:

a. Kebenaran normatif apa yang seharusnya dilakukan menurut

Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

b. Kebenaran normatif yang bersumber pada modul-modul atau

buku-buku petunjuk mengenai Sistem AKIP;

c. Kebenaran normatif yang bersumber pada best practise;

d. Kebenaran normatif yang bersumber pada berbagai praktik

manajemen stratejik, manajemen kinerja, dan sistem akuntabilitas yang

baik.

2. Dalam menilai apakah suatu unit kerja telah memenuhi suatu kriteria,

harus didasarkan pada fakta obyektif dan profesional judgement dari

evaluator dan supervisor.

D. Teknik E valuasi

1. Teknik evaluasi pada dasarnya merupakan cara/alat/metode yang

digunakan untuk pengumpulan dan analisis data. Berbagai teknik evaluasi

dapat dipilih untuk digunakan dalam evaluasi ini, namun apapun teknik

yang digunakan harus dapat mendukung penggunaan metode evaluasi

yang telah ditetapkan, sehingga mampu menjawab tujuan dilakukannya

evaluasi.

2. Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan antara lain:

pengisian kuisioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi atau

kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik analisis data antara

lain: telaahan sederhana, berbagai analisis dan pengukuran, metode

statistik, pembandingan, analisa logika program dan sebagainya.

E. Kertas Kerja Evaluasi

Kertas Kerja Evaluasi (KKE) merupakan pendokumentasian langkah evaluasi.

Pendokumentasian tersebut perlu dilakukan agar pengumpulan data dan

analisis fakta-fakta dapat ditelusuri kembali dan dijadikan dasar untuk

penyusunan Laporan Hasil Evaluasi (LHE). Setiap langkah evaluator yang

cukup penting dan setiap penggunaan teknik evaluasi diharapkan

(6)

Kertas kerja tersebut berisi fakta dan data yang dianggap relevan dan berarti

untuk perumusan temuan permasalahan. Data dan diskripsi fakta ini ditulis

mulai dari uraian fakta yang ada, analisis (penilaian, pembandingan,

pengukuran, dan penyusunan argumentasi) sampai pada simpulannya.

F. Organisasi Evaluasi

Hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

evaluasi, seperti susunan tim evaluasi, mekanisme penerbitan surat tugas,

penerbitan laporan hasil evaluasi mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh

(7)

-7-

BAB III

PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Pelaksanaan evaluasi atas akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga

Sandi Negara sangat berkaitan dengan ruang lingkup dan tujuan evaluasi.

Langkah-langkah kerja pelaksanaan evaluasi tersebut terdiri atas :

 Evaluasi atas komponen akuntabilitas kinerja; dan

 Penilaian dan penyimpulan

A. Evaluasi atas Kom ponen Akuntabilitas Kinerja

1. Evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja difokuskan pada kriteria-kriteria

yang terdapat dalam Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) dengan tetap

memperhatikan Laporan Hasil Evaluasi tahun lalu.

2. Berkaitan dengan tujuan evaluasi akuntabilitas kinerja, maka isu-isu penting

yang akan diungkap melalui evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Kesungguhan unit kerja dalam menyusun perencanaan kinerja

benar-benar telah berfokus pada hasil;

b. Pembangunan sistem pengukuran dan pengumpulan data kinerja;

c. Pengungkapan informasi pencapaian kinerja unit kerja dalam LAKIP;

d. Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan program, khususnya

program strategis unit kerja;

e. Keterkaitan diantara seluruh komponen-komponen perencanaan kinerja

dengan penganggaran, kebijakan pelaksanaan dan pengendalian serta

pelaporannya;

f. Capaian kinerja utama dari masing-masing unit kerja; dan

g. Tingkat akuntabilitas kinerja unit kerja.

3. Evaluasi akuntabilitas kinerja unit kerja, terdiri atas evaluasi penerapan

komponen manajemen kinerja (Sistem AKIP) yang meliputi: perencanaan

kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian kinerja

yang meliputi pencapaian kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome).

4. Evaluasi penerapan manajemen kinerja juga meliputi penerapan

kebijakan penyusunan dokumen penetapan kinerja dan Indikator Kinerja

Utama (IKU), sampai saat dilakukan evaluasi.

5. Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) dan penjelasannya untuk evaluasi

(8)

B. Penilaian dan Penyimpulan

1. Evaluasi atas akuntabilitas kinerja unit kerja harus menyimpulkan hasil

penilaian atas fakta obyektif unit kerja dalam mengimplementasikan

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan capaian

kinerja sesuai dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam

LKE.

2. Langkah penilaian dilakukan sebagai berikut:

a. Penilaian dilakukan terhadap 3 (tiga) variabel berikut :

1) Komponen;

2) Sub-komponen; dan

3) Kriteria.

b. Setiap komponen dan sub-komponen penilaian diberikan alokasi nilai

sebagai berikut:

No. Komponen Bobot Sub Komponen 1. Perencanaan

Kinerja

35% a. Dokumen Renstra (12,5%), meliputi:

- Pemenuhan Renstra (2,5%); - Kualitas Renstra (6,25%); - Implementasi Renstra (3,75%). b. Dokumen Rencana Kinerja

Tahunan (7,5%), meliputi: - Pemenuhan RKT (1,5%); - Kualitas RKT (3,75%); - Implementasi RKT (2,25%). c. Dokumen Penetapan Kinerja

(15%), meliputi:

- Pemenuhan PK (3%); - Kualitas PK (7,5%); - Implementasi PK (4,5%). 2. Pengukuran

Kinerja

25% a. Pemenuhan pengukuran (7%), b. Kualitas pengukuran (10%), c. Implementasi pengukuran (8%). 3. Pelaporan

Kinerja

25% a. Pemenuhan pelaporan (8%),

b. Penyajian informasi kinerja (10%), c. Pemanfaatan informasi kinerja

(7%). 4. Capaian

Kinerja

15% a. Kinerja yang dilaporkan-output

(5%)

b. Kinerja yang dilaporkan-outcome

(10%) Total 100%

Nilai total ini merupakan alokasi nilai untuk evaluasi pada unit kerja di

lingkungan Lembaga Sandi Negara. Dalam Pedoman ini, nilai 100%

ekuivalen dengan 35% nilai evaluasi Kementerian/Lembaga oleh

Kemeneg PAN dan RB terhadap Lembaga Sandi Negara. Sedangkan

(9)

-9-

oleh Kemeneg PAN dan RB.

c. Setiap sub-komponen akan dibagi kedalam beberapa pertanyaan

sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan

akan dijawab dengan ya/tidak atau a/b/c/d/e. Jawaban ya/tidak diberikan

untuk pertanyaan yang langsung dapat dijawab sesuai dengan

pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/d/e diberikan untuk

pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan judgement dari evaluator dan biasanya

terkait dengan kualitas suatu sub-komponen tertentu.

d. Setiap jawaban “Ya” diberi nilai 1 dan jika jawabannya “Tidak” diberi nilai 0.

e. Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan pada judgement

evaluator dengan kriteria sebagai berikut:

Jawaban Kriteria Nilai

A Memenuhi hampir semua kriteria (lebih dari 80% s.d. 100%)

1

B Memenuhi sebagian besar kriteria (lebih dari 60% s.d. 80%)

0,75

C Memenuhi sebagian kriteria (lebih dari 40% s.d. 60%)

0,50

D Memenuhi sebagian kecil kriteria (lebih dari 20% s.d. 40%)

0,25

E Sangat kurang memenuhi kriteria (kurang dari 20%)

0

f. Setelah setiap pertanyaan diberikan nilai maka penyimpulan akan

dilakukan sebagai berikut:

1) Tahap pertama dijumlahkan nilai pada setiap pertanyaan pada setiap

sub-komponen sehingga ditemukan suatu angka tertentu, misal sub

komponen kualitas Renstra mempunyai alokasi nilai 2,5% dan

memiliki 8 (delapan) buah pertanyaan. Dari 8 (delapan) pertanyaan tersebut apabila terdapat jawaban “A” sebanyak 5 (lima) pertanyaan, maka nilai untuk sub-komponen tersebut adalah: (5/8) x 2,5 = 1,56;

2) Untuk kriteria yang berhubungan dengan kondisi yang memerlukan

penyimpulan, karena terdiri dari beberapa sub-kriteria, penyimpulan

tentang kriteria dilakukan melalui nilai rata-rata.

3) Tahap berikutnya adalah melakukan penjumlahan seluruhnya nilai

sub-komponen yang ada sehingga ditemukan suatu angka tertentu

untuk total nilai dengan range nilai antara 0 s.d 100.

3. Penyimpulan atas hasil evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja unit kerja

(10)

komponen. Nilai hasil akhir dari penjumlahan komponen-komponen akan

dipergunakan dalam menentukan tingkat akuntabilitas kinerja unit kerja yang

bersangkutan, dengan kategori sebagai berikut:

No Kategori Nilai Angka Interpretasi

1 AA >85 100 Memuaskan 2 A >75 – 85 Sangat Baik

3 B >65 – 75 Baik, perlu sedikit perbaikan 4 CC >50 – 65 Cukup Baik (memadai), perlu

banyak perbaikan yang tidak mendasar

5 C >30 – 50 Agak Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar

(11)

-11-

BAB IV

PELAPORAN HASIL EVALUASI

1. Sumber data untuk pelaporan hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja unit

kerja adalah Lembar Kriteria Evaluasi (LKE). Informasi dalam LKE ini

harus diisi dan diselesaikan setelah langkah-langkah evaluasi

dilaksanakan. Format dan isi dari LKE sesuai dengan lamiran I.

2. Setiap surat tugas untuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja harus

menghasilkan KKE dan LHE. LHE ini disusun berdasarkan berbagai

hasil pengumpulan KKE sebagaimana terlampir pada lampiran II.

3. LHE disusun oleh Ketua Tim Evaluasi dan ditandatangani oleh Inspektur

Lembaga Sandi Negara. LHE disusun sebanyak 3 (tiga) eksemplar,

masing-masing disampaikan kepada :

a. Unit Kerja yang dievaluasi;

b. Atasan Unit Kerja yang bersangkutan; dan

c. Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Format dan Isi dari LHE sesuai dengan lampiran III.

4. LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan hal-hal

penting bagi perbaikan manajemen kinerja unit kerja yang dievaluasi.

Permasalahan atau temuan hasil evaluasi (tentative finding) dan saran

perbaikannya harus diungkapkan secara jelas dan dikomunikasikan

kepada pihak unit kerja yang dievaluasi untuk mendapatkan

konfirmasi atau tanggapan secukupnya.

5. Penulisan LHE harus mengikuti kaidah-kaidah umum penulisan laporan yang

baik, yaitu antara lain:

a. Penggunaan kalimat dalam laporan, diupayakan menggunakan kalimat

yang jelas dan bersifat persuasif untuk perbaikan. Akan tetapi disarankan

tidak menggunakan ungkapan yang ambivalen atau membingungkan

dalam proses penyimpulan dan kompilasi data.

b. Evaluator harus berhati-hati dalam menginterpretasikan data hasil

penyimpulan dan menuangkannya dalam laporan.

6. Bagi unit kerja yang sudah pernah dievaluasi, pelaporan hasil evaluasi

diharapkan menyajikan informasi tindak lanjut dari rekomendasi tahun

sebelumnya, sehingga pembaca laporan dapat memperoleh data yang

diperbandingkan dan dapat mengetahui perbaikan-perbaikan yang telah

(12)

BAB V

PENUTUP

1. Pedoman Inspektur ini merupakan acuan dalam melaksanakan evaluasi atas

akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

2. Pedoman Inspektur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal, 8 Mei 2012

Inspektur,

(13)

1

LEMBAR KRITERIA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA UNIT KERJA

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN PENJELASAN KETERANGAN

1 2 3 4

A. PERENCANAAN KINERJA (35%)

I. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (12,5%)

a. PEMENUHAN RENSTRA (2,5%) 1 Dokumen Renstra Unit Kerja telah

ada

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran, program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka menengah

Renstra Unit Kerja memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut. Penilaian :

a. apabila Renstra telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut;

b. apabila Renstra telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut, kecuali target tahunan; c. apabila Renstra tidak dilengkapi

target jangka menengah yang terukur;

d. Rensra tidak dilengkapi indikator kinerja

e. Renstra tidak memuat tujuan, sasaran, indikator dan target b. KUALITAS RENSTRA (6,25%)

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil

Tujuan/ sasaran dalam Renstra Unit Kerja telah berkualitas outcome, atau output penting,yaitu output yang secara logis mengarah dapat outcome yang jelas. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% tujuan dan sasaran dalam Renstra telah berorientasi hasil;

b. apabila 60%< berorientasi hasil ≤ 80%;

c. apabila 40%< berorientasi hasil ≤ 60%;

d. apabila 20% < berorientasi hasil ≤ 40%;

e. apabila tujuan dan sasaran yg berorientasi ≤ 20%.

Dijawab dengan KKE2

4 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai (selaras dengan) tujuan/sasaran/hasil kegiatan

Program/kegiatan (nama ataupun hasil program/kegiatan) yang direncanakan memiliki hubungan

LAMPIRAN I

PEDOMAN INSPEKTUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

(14)

1 2 3 4

sebab akibat secara logis dengan

tujuan/sasaran Unit Kerja. Penilaian : a. apabila lebih dari 80%

program/kegiatan dalam Renstra telah selaras dengan

tujuan/sasaran;

b. apabila 60%< keselarasan ≤ 80%; c. apabila 40%< keselarasan ≤ 60%; d. apabila 20%< keselarasan ≤ 40%; e. apabila keselarasannya ≤ 20%. 5 Renstra telah menyajikan IKU Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU yang telah diformalkan dimanfaatkan untuk mengukur tujuan/sasaran dalam Renstra;

b. apabila 60%< pemanfaatan IKU ≤ 80%;

c. apabila 40%< pemanfaatan IKU ≤ 60%;

d. apabila 20%< pemanfaatan IKU ≤ 40%;

e. apabila pemanfaatan IKU dalam Renstra ≤ 20%.

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) telah

memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

Indikator tujuan/sasaran Unit Kerja dalam Renstra telah memenuhi kriteria SMART. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator tujuan dan sasaran dalam Renstra telah memenuhi kriteria SMART; b. apabila 60%< Indikator SMART ≤

80%;

c. apabila 40%< Indikator SMART ≤ 60%;

d. apabila 20%< Indikator SMART ≤ 40%;

e. apabila indikator yang SMART ≤ 20%.

Dijawab dengan KKE3

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik; b. apabila 60%< Target yg baik ≤

80%;

apabila 40%< Target yg baik ≤ 60%;

c. apabila 20%< Target yg baik ≤ 40%;

d. apabila Target yg baik ≤ 20%. 8 Dokumen Renstra telah selaras

dengan Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

Renstra Unit Kerja telah memuat tujuan/sasaran yang ada dalam Renstra KL. Penilaian :

a. apabila > 80% sasaran yg ditetapkan telah selaras;

(15)

-3-

1 2 3 4

c. apabila 40% < Sasaran yg selaras

≤ 60%;

d. apabila 20%< Sasaran yg selaras ≤ 40%;

e. apabila Sasaran yg selaras ≤ 20%. 9 Dokumen Renstra telah menetapkan

seluruh hal yang ditetapkan (dalam kontak kinerja/tugas fungsi)

Yang dimaksud dengan hal-hal yg seharusnya adalah tujuan, sasaran, indikator dan targettarget

kinerja dalam Renstra telah mengacu pada:

- kontrak kinerja - tugas dan fungsi - core business - praktik2 terbaik Penilaian :

a. apabila Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya lebih dari 80%;

b. apabila 60% < hal-hal yang seharusnya ≤ 80%;

c. apabila 40% < hal-hal yang seharusnya ≤ 60%;

d. apabila 20% < hal-hal yang seharusnya ≤ 40%;

e. apabila hal-hal yang seharusnya ≤ 20%.

c. IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%) 10 Dokumen Renstra digunakan

sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan

Tujuan/sasaran dan indikator kinerja dalam Renstra Unit Kerja digunakan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Unit Kerja. Penilaian : a. apabila lebih dari 80% sasaran

dalam rencana kinerja tahunan telah selaras dengan Renstra; b. apabila 60% < keselarasan

sasaran RKT dengan Renstra ≤ 80%;

c. apabila 40% < keselarasan sasaran RKT dengan Renstra ≤ 60%;

d. apabila 20% < keselarasan sasaran RKT dengan Renstra ≤ 40%;

e. apabila keselarasan sasaran RKT dengan Renstra ≤ 20%.

11 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

Tujuan/sasaran dan indikator kinerja dalam Renstra Unit Kerja digunakan dalam RKA Unit Kerja. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator hasil dalam RKA telah selaras dengan Renstra;

b. apabila 60% < keselarasan

(16)

1 2 3 4

c. apabila 40% < keselarasan

indikator hasil dalam RKA dengan Renstra ≤ 60%;

d. apabila 20% < keselarasan

indikator hasil dalam RKA dengan Renstra ≤ 40%;

e. apabila keselarasan indikator hasil dalam RKA dengan Renstra ≤ 20%.

12 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala

Penilaian :

a. apabila Renstra telah direvisi dan hasilnya menunjukkan kondisi yang lebih baik (terdapat inovasi) ; b. apabila Renstra telah direviu

secara berkala dan hasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini; c. apabila Renstra telah direviu, ada

upaya perbaikan namun belum ada perbaikan yang signifikan ; d. apabila Renstra telah direviu e. Tidak ada reviu.

II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)(7,5%)

a. PEMENUHAN RKT (1,5%)

1 Dokumen RKT telah ada Dokumen RKT Unit Kerja adalah dokumen rencana kinerja tahunan Unit Kerja yang isinya minimal sesuai dengan formulir RKT. Penilaian dilakukan terhadap keberadaan dokumen RKT dengan ya/tidak. 2 Dokumen RKT disusun sebelum

mengajukan anggaran

cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak.

3 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program, indikator kinerja sasaran dan target kinerja tahunan

Penilaian :

a. apabila RKT telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut;

b. apabila RKT telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut, dan dilengkapi dengan > 60% indikator dan target yang SMART;

c. apabila RKT telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut, dan dilengkapi dengan > 40% indikator dan target yang SMART;

d. apabila RKT tidak dilengkapi dengan Indikator sasaran e. apabila RKT tidak dilengkapi

(17)

-5-

1 2 3 4

b. KUALITAS RKT (3,75%)

4 Sasaran telah berorientasi hasil Sasaran dalam RKT UNIT KERJA telah berkulitas hasil (outcome)/ output penting. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% sasaran telah berorientasi hasil;

b. apabila 60% < sasaran telah berorientasi hasil ≤ 80%; c. apabila 40% < sasaran telah

berorientasi hasil ≤ 60%;

d. d apabila 20% < sasaran telah berorientasi hasil ≤ 40%;

e. apabila sasaran telah berorientasi hasil ≤ 20%.

5 Kegiatan dalam dokumen Renja merupakan cara untuk mencapai sasaran (di RKT)

Kegiatan (nama ataupun keluaran kegiatan) yang direncanakan dalam RKT memiliki hubungan sebab akibat secara logis dengan sasaran Unit Kerja dalam RKT Unit Kerja. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% kegiatan telah selaras dan cukup untuk mencapai sasaran;

b. apabila 60% < kegiatan telah selaras dan cukup ≤ 80%; c. apabila 40% < kegiatan telah

selaras dan cukup ≤ 60%; d. apabila 20% < kegiatan telah

selaras dan cukup ≤ 40%;

e. apabila kegiatan telah selaras dan cukup ≤ 20%.

6 RKT telah menyajikan IKU Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator di RKT adalah IKU;

b. apabila 60% < indikator di RKT

e. apabila indikator di RKT adalah IKU ≤ 20%.

7 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan teah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator di RKT memenuhi kriteria SMART; b. apabila 60% < indikator di RKT

memenuhi kriteria SMART ≤ 80%; c. apabila 40% < indikator di RKT

memenuhi kriteria SMART ≤ 60%; d. apabila 20% < indikator di RKT

memenuhi kriteria SMART ≤ 40%; e. apabila indikator di RKT memenuhi

(18)

1 2 3 4

8 Target kinerja ditetapkan dengan baik

Maksud target yang adalah selaras dengan Renstra, relevan dengan indikatornya, berdasarkan indikator yang SMART dan berdasarkan basis data yang memadai. Penilaian : a. apabila lebih dari 80% target yg

ditetapkan berkriteria baik; b. apabila 60%< Target yg baik ≤ 9 Dokumen RKT telah selaras dengan

dokumen Renstra dan dengan Dokumen RKP/RKT atasannya

Selaras disini maksudnya adalah sasaran yang ada di RKT, target kinerja RKT. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% sasaran dalam RKT telah selaras dengan tujuan/sasaran Renstra/RKP; b. apabila 60% < keselarasan

sasaran RKT dengan Renstra/RKP ≤ 80%;

apabila 40% < keselarasan sasaran RKT dengan Renstra/RKP ≤ 60%; c. apabila 20% < keselarasan

sasaran RKT dengan Renstra/RKP ≤ 40%;

d. apabila keselarasan sasaran RKT dengan Renstra/RKP ≤ 20%. c. IMPLEMENTASI RKT (2,25%)

10 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun penetapan kinerja (PK)

Sasaran, indikator kinerja sasaran dan indikator keluaran kegiatan pada RKT Unit Kerja digunakan dalam PK Unit Kerja. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% sasaran dan indikator kinerja di RKT telah

ditetapkan dalam PK; b. apabila 60% < sasaran dan

indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK ≤ 80%; c. apabila 40% < sasaran dan

indikatorkinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK ≤ 60%; d. apabila 20% < sasaran dan

indikator kinerja di RKT telah ditetapkan dalam PK ≤ 40%; e. apabila sasaran dan indikator di

RKT yg telah ditetapkan dalam PK ≤ 20%.

11 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun anggaran (RKA)

Indikator kinerja sasaran dan keluaran kegiatan pada RKT Unit Kerja

(19)

-7-

1 2 3 4

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA;

b. apabila 60% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA ≤ 80%;

c. apabila 40% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA ≤ 60%;

d. apabila 20% < indikator dan target kinerja di RKT telah digunakan dalam RKA ≤ 40%;

e. apabila Indikator dan target kinerja di RKT yang telah digunakan dalam RKA ≤ 20%.

III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PK) (15%)

a. PEMENUHAN PK (3%)

1 Dokumen PK Unit Kerja dibawahnya telah

tersedia

Dokumen PK level Unit Kerja adalah dokumen penetapan kinerja tahunan Unit Kerja yang ditandatangani oleh oleh kepala Unit Kerja. Penilaian dengan ya/tidak.

2 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak.

3 Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikator kinerja, dan target jangka pendek

Dokumen PK Unit Kerja telah memuat keseluruhan subtansi komponen tersebut. Penilaian : a. apabila PK telah memuat

keseluruhan subtansi komponen tersebut;

b. apabila PK telah memuat

keseluruhan subtansi komponen tersebut, namun hanya dilengkapi dengan > 60% indikator dan target yang SMART;

c. apabila PK telah memuat

keseluruhan subtansi komponen tersebut, namun hanya dilengkapi dengan > 40% indikator dan target yang SMART;

d. apabila PK tidak dilengkapi dengan Indikator sasaran;

e. apabila PK tidak dilengkapi dengan indikator dan target sasaran.

b. KUALITAS PK (7,5%)

4 Sasaran telah berorientasi hasil Sasaran dalam dokumen PK Unit Kerja telah berkualitas outcome atau output penting (output yang mengarah pada outcome yang jelas).

Penilaian :

(20)

1 2 3 4

telah berorientasi hasil;

b. apabila 60% < sasaran telah berorientasi hasil ≤ 80%; c. apabila 40% < sasaran telah

berorientasi hasil ≤ 60%; d. apabila 20% < sasaran telah

berorientasi hasil ≤ 40%;

e. apabila sasaran telah berorientasi hasil ≤ 20%.

5 PK telah menyajikan IKU Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator di PK adalah IKU;

e. apabila indikator di PK adalah IKU ≤ 20%.

6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

Indikator kinerja sasaran dalam dokumen PK Unit Kerja telah

memenuhi kriteria SMART. Penilaian : a. apabila lebih dari 80% ndikator di

PK memenuhi kriteria SMART; b. apabila 60% < indikator di PK

memenuhi kriteria SMART ≤ 80%; c. apabila 40% < indikator di PK

memenuhi kriteria SMART ≤ 60%; d. apabila 20% < iindikator di PK

memenuhi kriteria SMART ≤ 40%; e. apabila indikator di PK memenuhi

kriteria SMART ≤ 20%. 7 Target kinerja ditetapkan dengan

baik

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% target yg ditetapkan berkriteria baik; b. apabila 60%< Target yg baik ≤ 8 Dokumen PK telah selaras dengan

Dokumen PK atasannya dan dokumen RKT

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% sasaran dalam PK telah selaras dengan tujuan/sasaran dalam Kontrak Kinerja/Renstra/RKP;

(21)

-9-

1 2 3 4

sasaran PK dengan Kontrak

Kinerja/Renstra/RKP ≤ 60%; apabila 20% < keselarasan sasaran PK dengan Kontrak Kinerja/Renstra/RKP ≤ 40%; d. apabila keselarasan sasaran PK

dengan Kontrak

Kinerja/Renstra/RKP ≤ 20%. c. IMPLEMENTASI PK (4,5%)

9 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

Cukup jelas. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% capaian sasaran di PK telah dimonitor; b. apabila 60% < monitoring capaian

sasaran PK ≤ 80%;

c. apabila 40% < monitoring capaian sasaran PK ≤ 60%;

d. apabila 20% < monitoring capaian sasaran PK ≤ 40%;

e. apabila monitoring capaian sasaran PK ≤ 20%.

10 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan

pengorganisasian kegiatan

Cukup jelas. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% sasaran dan target dalam PK dimanfaatkan dalam pengarahan dan

pengorganisasian kegiatan; b. apabila 60% < pemanfaatan

sasaran dan target di PK ≤ 80%; c. apabila 40% < pemanfaatan

sasaran dan target di PK ≤ 60%; d. apabila 20% < pemanfaatan

sasaran dan target di PK ≤ 40% e. apabila pemanfaatan sasaran dan

target di PK ≤ 20%. 11 Target kinerja yang diperjanjikan

telah digunakan untuk mengukur keberhasilan

Target kinerja yang dinyatakan dalam PK benar-benar digunakan pimpinan untuk tolok ukur penilaian

keberhasilan organisasi K/L. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% Target kinerja telah dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan;

b. apabila 60% < pemanfaatan target kinerja ≤ 80%;

c. apabila 40% < pemanfaatan target kinerja ≤ 60%;

d. apabila 20% < pemanfaatan target kinerja ≤ 40%;

e. apabila pemanfaatan target kinerja ≤ 20%.

B. PENGUKURAN KINERJA (25%)

I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 1 Telah terdapat indikator kinerja

utama (IKU) sebagai ukuran

(22)

1 2 3 4

kinerja secara formal

Kerja yang telah ditetapkan secara formal dalam suatu keputusan pimpinan seperti diatur dalam PermenPAN No. 9 Tahun 2007. Penilaian dengan ya/tidak. 2 Terdapat mekanisme pengumpulan

data kinerja

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% kriteria mekanisme pengumpulan data yang memadai terpenuhi;

b. apabila 60% < pemenuhan kriteria yang memadai ≤ 80%;

c. apabila 40% < pemenuhan kriteria yang memadai ≤ 60%;

d. apabila 20% < pemenuhan kriteria yang memadai ≤ 40%;

e. apabila pemenuhan kriteria yang memadai ≤ 20%.

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%)

3 IKU telah dapat diukur secara obyektif

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU dapat diukur (measurable);

e. apabila IKU dapat diukur (measurable) ≤ 20%.

Dijawab dengan KKE3

4 IKU telah menggambarkan hasil IKU level Unit Kerja telah berkualitas outcome/output penting. Penilaian : a. apabila lebih dari 80% IKU yg

ditetapkan telah menggambarkan hasil;

b. apabila 60% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil ≤ 80%;

c. apabila 40% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil ≤ 60%;

d. apabila 20% < IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil ≤ 40%;

e. apabila IKU yg ditetapkan telah menggambarkan hasil ≤ 20%.

Dijawab dengan KKE3

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur

IKU level Unit Kerja telah relevan dengan sasaran strategisnya. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan;

(23)

-11-

e. apabila IKU yang relevan ≤ 20% 6 IKU telah cukup untuk mengukur

kinerja

IKU level Unit Kerja yang ditetapkan dari Unit Kerja yang ditetapkan sampel telah menggambarkan keberhasilan/kegagalan sasaran strategis Unit Kerja/output penting dari kegiatan Unit Kerja . Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah cukup untuk mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan;

7 IKU telah diukur realisasinya Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah diukur realisasinya dan dilaporkan dalam LAKIP; b. apabila 60% < IKU telah diukur ≤

8 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator sasaran dapat diukur

(measurable);

b. apabila 60% < Indikator yang dapat diukur ≤ 80%;

c. apabila 40% < Indikator yang dapat diukur ≤ 60%;

d. apabila 20% < Indikator yang dapat diukur ≤ 40%;

e. apabila Indikator yang dapat diukur ≤ 20%.

9 Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% Indikator sasaran telah menggambarkan hasil (outcome), bukan

(24)

1 2 3 4

b. apabila 60% < Indikator yang

menggambarkan hasil ≤ 80%; c. apabila 40% < Indikator yang menggambarkan hasil ≤ 60%; d. apabila 20% < IIndikator yang

menggambarkan hasil ≤ 40%; e. apabila Indikator yang

menggambarkan hasil ≤ 20%. 10 Indikator kinerja sasaran relevan

dengan sasaran yang akan diukur

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan;

b. apabila 60% < Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan ≤ 80%;

c. apabila 40% < Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan ≤ 60%;

d. apabila 20% < Indikator sasaran terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan ≤ 40%

e. apabila Indikator sasaran yang terkait langsung (relevan) dengan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan ≤ 20%

11 Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% indikator yang ditetapkan telah cukup untuk mengukur atau menggambarkan sasaran atau kondisi yang akan diwujudkan;

b. apabila 60% < indikator yang cukup ≤ 80%;

c. apabila 40% < indikator yang cukup ≤ 60%;

d. apabila 20% < indikator yang cukup ≤ 40%;

e. apabila indikator yang cukup ≤ 20%.

12 Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya dan dilaporkan dalam LAKIP;

b. apabila 60% < Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya ≤ 80%;

(25)

-13-

1 2 3 4

d. apabila 20% < Indikator yang

ditetapkan telah diukur realisasinya ≤ 40%;

e. apabila Indikator yang ditetapkan telah diukur realisasinya ≤ 20%. 13 Pengumpulan data kinerja dapat

diandalkan

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% data (capaian) kinerja yang dihasilkan dapat diandalkan;

b. apabila 60% < data (capaian) kinerja yang dapat diandalkan ≤ 80%;

c. apabila 40% < data (capaian) kinerja yang dapat diandalkan ≤ 60%;

d. apabila 20% < data (capaian) kinerja yang dapat diandalkan ≤ 40%;

e. apabila data (capaian) kinerja yang dapat diandalkan ≤ 20%.

14 Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berkala

(bulanan/triwulanan/semester)

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% data (capaian) kinerja teridentifikasi secara berkala;

b. apabila 60% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara berkala ≤ 80%;

c. apabila 40% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara berkala ≤ 60%;

d. apabila 20% < data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara berkala ≤ 40%;

e. apabila data (capaian) kinerja yang teridentifikasi secara berkala ≤ 20%.

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (8%)

15 IKU telah dimanfaatkan dalam

dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran

IKU Unit Kerja telah digunakan dalam dokumen Perencanaan Kinerja Unit Kerja (Renstra, RKT, PK). Penilaian : a. apabila lebih dari 80% IKU yang

(26)

1 2 3 4

16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja

Capaian IKU telah dijadikan dasar penilaian kinerja, reward/punishment, promosi atau kenaikan/penurunan peringkat. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU yang ditetapkan telah dimanfaatkan dalam penilaian kinerja;

b. apabila 60% < IKU yang telah

17 IKU telah direviu secara berkala IKU level Unit Kerja direviu secara rutin dalam periode tertentu (misal setiap tahun). Penilaian :

a. apabila IKU telah direviu dan hasilnya menunjukkan kondisi yang lebih baik (inovatif);

b. apabila IKU telah direviu secara berkala dan hasilnya masih relevan dengan kondisi saat ini; c. apabila IKU telah direviu, ada

upaya perbaikan namun belum ada perbaikan yang signifikan; d. apabila IKU telah direviu; e. Tidak ada reviu.

18 Hasil pengukuran kinerja telah

digunakan untuk penyusunan laporan kinerja

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% IKU dan indikator kinerja lain yang ditetapkan telah diukur dan dilaporkan dalam laporan kinerja; b. apabila 60% < pengukuran dan

pelaporan IKU/indikator lain dalam LAKIP ≤ 80%;

c. apabila 40% < pengukuran dan pelaporan IKU/indikator lain dalam LAKIP ≤ 60%;

d. apabila 20% < pengukuran dan pelaporan IKU/indikator lain dalam LAKIP ≤ 40%;

e. apabila Ipengukuran dan

pelaporan IKU/indikator lain dalam LAKIP ≤ 20%.

19 Pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala

Penilaian a/b/c/d/e didasarkan pada kesungguhan pimpinan dalam memanfaatkan hasil pengukuran kinerja berkala untuk mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan. Sebagai ilustrasi:

(27)

-15-

1 2 3 4

b. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian);

c. apabila pemanfaatan hanya bersifat sebagian;

d. apabila kurang dimanfaatkan; e. apabila tidak ada pemanfaatan. C. PELAPORAN KINERJA (25%)

I. PEMENUHAN PELAPORAN(8%)

1 LAKIP Unit Kerja telah disusun Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

2 LAKIP Unit Kerja telah disampaikan tepat waktu

Cukup jelas. Penilaian dengan ya/tidak

II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7%)

3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari Unit Kerja di bawahnya

LAKIP Unit Kerja bukan sekedar hanya merupakan kumpulan dari LAKIP bidang-bidang dibawah Unit Kerja, tetapi harus dapat menjawab tentang keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis Unit Kerja. Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja;

b. apabila 60% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja ≤80%;

c. apabila 40% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja ≤60%;

d. apabila 20% < Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja ≤40%;

e. apabila Sasaran dan target dalam LAKIP merupakan kompilasi dari unit kerja ≤20%.

4 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome

Informasi pencapaian sasaran dalam LAKIP Unit Kerja telah berkualitas hasil (outcome) atau keluar (output) penting yang mengarah pada hasil (outcome) yang jelas. Penilaian : a. apabila lebih dari 80% informasi

yang disampaikan dalam LAKIP berorientasi outcome;

b. apabila 60% < informasi outcome dalam LAKIP ≤ 80%;

c. apabila 40% < informasi outcome dalam LAKIP ≤ 60%;

d. apabila 20% < informasi outcome dalam LAKIP ≤ 40%;

(28)

1 2 3 4

5 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU);

b. apabila 60% < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) ≤ 80%;

c. apabila 40% < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) ≤ 60%;

d. apabila 20% < capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) ≤ 40%;

e. apabila capaian yang disajikan bersifat Kinerja Utama (IKU) ≤ 20%.

6 LAKIP menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK;

b. apabila 60% < capaian yang disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK ≤ 80%; c. apabila 40% < capaian yang

disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK ≤ 60%; d. apabila 20% < capaian yang

disajikan bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK ≤ 40%; e. apabila capaian yang disajikan

bersifat kinerja yang dijanjikan dalam PK ≤ 20%.

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja

Penilaian :

a. apabila LAKIP menyajikan lebih dari 80% evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja (outcome), bukan proses;

b. apabila 60% < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja ≤ 80%;

c. apabila 40% < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja ≤ 60%;

d. apabila 20% < penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja ≤ 40%;

e. apabila penyajian evaluasi dan analisis capaian yang bersifat kinerja ≤ 20%.

8 LAKIP menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan

pembandingan lain yang diperlukan

Penilaian :

a. apabila LAKIP menyajikan

pembandingan lebih dari 80% data kinerja (capaian sasaran);

(29)

-17-

1 2 3 4

kinerja (capaian sasaran) ≤ 80%;

c. apabila 40% < pembandingan data kinerja (capaian sasaran) ≤ 60%; d. apabila 20% < pembandingan data

kinerja (capaian sasaran) ≤ 40%; e. apabila pembandingan data kinerja

(capaian sasaran) ≤20% 9 LAKIP menyajikan informasi

keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja

LAKIP penginformasian keuangan disajikan per sasaran organisasi yang akan dicapai. Penilaian :

a. apabila LAKIP menyajikan

informasi keuangan lebih dari 80% capaian sasaran (kinerja);

b. apabila 60% < informasi keuangan sasaran ≤ 80%;

c. apabila 40% < informasi keuangan sasaran ≤ 60%;

d. apabila 20% < informasi keuangan sasaran ≤ 40%;

e. apabila informasi keuangan sasaran ≤ 20%

10 Informasi kinerja dalam LAKIP dapat diandalkan

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% realisasi kinerja dapat diandalkan; b. apabila 60% < keandalan data

realisasi kinerja ≤ 80%;

c. apabila 40% < keandalan data realisasi kinerja ≤ 60%;

d. apabila 20% < keandalan data realisasi kinerja ≤ 40%;

e. apabila keandalan data realisasi kinerja ≤ 20%.

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (7%)

11 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan

Informasi kinerja dalam LAKIP Unit Kerja telah secara nyata digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dalam penyusunan dokumen perencanaan kinerja tahun berikutnya. Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada

professional judgement evaluator, dengan

tetap memperhatikan kriteria yang ditetapkan. Sebagai ilustrasi: a. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif dan menyeluruh; b. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian); c. apabila pemanfaatan hanya

bersifat sebagian;

(30)

1 2 3 4

12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan

memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi

Informasi kinerja dalam LAKIP Unit Kerja telah secara nyata digunakan sebagai dasar untuk menilai kinerja dan perbaikan dalam penyusunan dokumen perencanaan kinerja tahun berikutnya. Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional

judgement evaluator, dengan tetap memperhatikan kriteria yang

ditetapkan. Sebagai ilustrasi: a. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif dan menyeluruh; b. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian); c. apabila pemanfaatan hanya

bersifat sebagian;

d. apabila kurang dimanfaatkan; e. apabila tidak ada pemanfaatan. 13 Informasi yang disajikan telah

digunakan untuk peningkatan kinerja

Informasi kinerja dalam LAKIP Unit Kerja telah secara nyata digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk peningkatan kinerja organisasi pada hasil (outcome). Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement evaluator, dengan tetap memperhatikan kriteria yang

ditetapkan. Sebagai ilustrasi: a. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif dan menyeluruh; b. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian); c. apabila pemanfaatan hanya

bersifat sebagian;

d. apabila kurang dimanfaatkan; e. apabila tidak ada pemanfaatan. 14 Informasi yang disajikan telah

digunakan untuk penilaian kinerja

Informasi kinerja dalam LAKIP Unit Kerja telah secara nyata digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan/kegagalan Unit Kerja. Pemilihan a, b, c, d, atau e didasarkan pada professional judgement

evaluator, dengan tetap memperhatikan kriteria yang ditetapkan. Sebagai ilustrasi: a. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif dan menyeluruh; b. apabila pemanfaatan bersifat

ekstensif namun belum menyeluruh (sebagian); c. apabila pemanfaatan hanya

bersifat sebagian;

(31)

-19-

1 2 3 4

e. apabila tidak ada pemanfaatan.

D. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA (15%)

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%)

1 Target dapat dicapai Penilaian :

a. apabila capaian kinerja lebih dari 80%;

e. apabila capaian kinerja ≤ 20% 2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun

sebelumnya

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% capaian kinerja tahun berjalan melebihi capaian tahun sebelumnya; b. apabila 60% < capaian kinerja

tahun berjalan yang melebihi tahun sebelumnya ≤ 80%;

c. apabila 40% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun sebelumnya ≤ 60%;

d. apabila 20% < capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun sebelumnya ≤ 40%

e. apabila capaian kinerja tahun berjalan yang melebihi tahun sebelumnya ≤ 20%

3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

Penilaian :

a. apabila lebih dari 80% informasi capaian kinerja dapat diandalkan; b. apabila 60% < informasi capaian

kinerja yang dapat diandalkan ≤ 80%;

c. apabila 40% < informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan ≤ 60%;

d. apabila 20% < informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan ≤ 40%

e. apabila informasi capaian kinerja yang dapat diandalkan ≤ 20% KINERJA YANG DILAPORKAN

(OUTCOME) (10%)

4 Target dapat dicapai Penilaian :

a. apabila capaian kinerja >100%; b. apabila capaian kinerja =100%; c. apabila 80% < capaian kinerja <

100%;

(32)

1 2 3 4

e. apabila capaian kinerja < 50%.

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya

Penilaian :

a. apabila capaian kinerja tahun berjalan > 150% dibanding tahun sebelumnya;

b. apabila 120% < peningkatan kinerja ≤ 150% ;

c. apabila 80% < peningkatan kinerja ≤ 120%;

d. apabila 50% ≤ peningkatan kinerja ≤ 80%;

e. apabila peningkatan kinerja < 50% 6 Informasi mengenai kinerja dapat

diandalkan

Penilaian :

a. apabila capaian outcome yang andal lebih dari 80%;

b. apabila 60% < capaian outcome yang andal < 80%;

c. apabila 40% < capaian outcome yang andal < 60%;

d. apabila 20% < capaian outcome yang andal < 40%;

e. apabila capaian outcome yang andal < 20%.

Inspektur,

(33)

1

KERTAS KERJA EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA UNIT KERJA DI LEMBAGA SANDI NEGARA

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN UNIT KERJA REF

Y/T NILAI

1 2 3 4 7

A. PERENCANAAN KINERJA (35%) #VALUE! #VALUE!

I. DOKUMEN RENSTRA (12.5%) #VALUE! #VALUE!

a. PEMENUHAN RENSTRA (2.5%) #VALUE! #VALUE!

1 Dokumen Renstra Unit Kerja telah ada y/t #VALUE! 2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, program, indikator kinerja sasaran, dan target jangka menengah

a/b/c/d/e #VALUE!

b KUALITAS RENSTRA (6.25%) #VALUE! #VALUE!

3 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil a/b/c/d/e #VALUE! 4 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai

tujuan/sasaran

a/b/c/d/e #VALUE!

5 Renstra telah menyajikan IKU a/b/c/d/e #VALUE!

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) telah

memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

a/b/c/d/e #VALUE!

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik a/b/c/d/e #VALUE!

8 Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

a/b/c/d/e #VALUE!

9 Dokumen Renstra telah menetapkan seluruh hal yang ditetapkan (dalam kontak kinerja/tugas fungsi)

a/b/c/d/e #VALUE!

c IMPLEMENTASI RENSTRA (3.75%) #VALUE! #VALUE!

10 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan

a/b/c/d/e #VALUE!

11 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

a/b/c/d/e

12 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala a/b/c/d/e #VALUE!

II. DOKUMEN RKT (7.5%) #VALUE! #VALUE!

a. PEMENUHAN RKT (1.5%) #VALUE! #VALUE!

1 Dokumen RKT Unit Kerja telah ada y/t #VALUE!

2 Dokumen RKT disusun sebelum mengajukan RKA y/t #VALUE! 3 Dokumen RKT telah memuat sasaran, program,

indikator kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan

a/b/c/d/e #VALUE!

b KUALITAS RKT (3.75%) #VALUE! #VALUE!

4 Sasaran telah berorientasi hasil a/b/c/d/e #VALUE! 5 Kegiatan dalam dokumen renja merupakan cara untuk

mencapai sasaran

(34)

7 Indikator kinerja sasaran dan kegiatan telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

a/b/c/d/e #VALUE!

8 Target kinerja ditetapkan dengan baik a/b/c/d/e #VALUE!

9 Dokumen RKT telah selaras dengan dokumen Renstra dan dengan Dokumen RKP/RKT atasannya

a/b/c/d/e #VALUE!

c. IMPLEMENTASI RKT (2.25%) #VALUE! #VALUE!

10 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun penetapan kinerja (PK)

a/b/c/d/e #VALUE!

11 Dokumen RKT telah digunakan sebagai acuan untuk menyusun anggaran (RKA)

a/b/c/d/e #VALUE!

III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (15%) #VALUE! #VALUE!

a. PEMENUHAN PK (3%) #VALUE! #VALUE!

1 Dokumen PK Unit Kerja telah ada y/t

2 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui

y/t #VALUE!

3 Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikator kinerja, dan target jangka pendek

a/b/c/d/e #VALUE!

b KUALITAS PK (7.5%) #VALUE! #VALUE!

4 Sasaran telah berorientasi hasil a/b/c/d/e #VALUE!

5 PK telah menyajikan IKU a/b/c/d/e

6 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

a/b/c/d/e #VALUE!

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik a/b/c/d/e #VALUE!

8 Dokumen PK telah selaras dengan Dokumen PK atasannya dan dokumen RKT

a/b/c/d/e #VALUE!

c. IMPLEMENTASI PK (4.5%) #VALUE! #VALUE!

9 Dokumen PK telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

a/b/c/d/e #VALUE!

11 Dokumen PK telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan

a/b/c/d/e #VALUE!

12 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan

a/b/c/d/e #VALUE!

B. PENGUKURAN KINERJA (25%) #VALUE! #VALUE!

I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) #VALUE! #VALUE!

1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

y/t #VALUE!

2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja a/b/c/d/e #VALUE!

II. KUALITAS PENGUKURAN (10%) #VALUE! #VALUE!

3 IKU telah dapat diukur secara obyektif a/b/c/d/e #VALUE!

4 IKU telah menggambarkan hasil a/b/c/d/e #VALUE!

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur a/b/c/d/e #VALUE!

(35)

-3-

7 IKU telah diukur realisasinya a/b/c/d/e #VALUE!

8 Indikator kinerja sasaran dapat diukur secara obyektif a/b/c/d/e #VALUE!

9 Indikator kinerja sasaran menggambarkan hasil a/b/c/d/e #VALUE!

10 Indikator kinerja sasaran relevan dengan sasaran yang akan diukur

a/b/c/d/e #VALUE!

11 Indikator kinerja sasaran cukup untuk mengukur sasarannya

a/b/c/d/e #VALUE!

12 Indikator kinerja sasaran telah diukur realisasinya a/b/c/d/e #VALUE! 13 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan a/b/c/d/e #VALUE! 14 Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berkala

(bulanan/triwulanan/semester)

a/b/c/d/e #VALUE!

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (8%) #VALUE! #VALUE! 15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen

perencanaan dan penganggaran

a/b/c/d/e #VALUE!

16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja a/b/c/d/e #VALUE! 17 IKU telah direviu secara berkala a/b/c/d/e #VALUE!

18 Hasil pengukuran kinerja telah digunakan untuk penyusunan laporan kinerja

a/b/c/d/e #VALUE!

19 pengukuran kinerja digunakan untuk pengendalian dan pemantaun kinerja secara berkala

a/b/c/d/e #VALUE!

C. PELAPORAN KINERJA (25%) #VALUE! #VALUE!

I. PEMENUHAN PELAPORAN (8%) #VALUE! #VALUE!

1 LAKIP Unit Kerja telah disusun y/t #VALUE!

2 LAKIP Unit Kerja telah disampaikan tepat waktu y/t #VALUE!

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) #VALUE! #VALUE! 3 LAKIP bukan merupakan kompilasi dari unit kerja

dibawahnya

e/d/c/b/a #VALUE!

4 LAKIP menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome

a/b/c/d/e #VALUE!

5 LAKIP menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU a/b/c/d/e #VALUE!

6 LAKIP menajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan

a/b/c/d/e #VALUE!

7 LAKIP menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja

a/b/c/d/e #VALUE!

8 LAKIP menyajikan perbandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan

a/b/c/d/e #VALUE!

9 LAKIP menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja

a/b/c/d/e #VALUE!

(36)

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (7%) #VALUE! #VALUE! 11 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam

perbaikan perencanaan

a/b/c/d/e #VALUE!

12 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi

a/b/c/d/e #VALUE!

13 informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja

a/b/c/d/e #VALUE!

14 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja

a/b/c/d/e #VALUE!

D. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (15%) #VALUE! #VALUE! KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%) #VALUE! #VALUE!

1 Target dapat dicapai a/b/c/d/e #VALUE!

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya a/b/c/d/e #VALUE!

3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan a/b/c/d/e #VALUE!

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (10%) #VALUE! #VALUE!

1 Target dapat dicapai a/b/c/d/e #VALUE!

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya a/b/c/d/e #VALUE!

3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan a/b/c/d/e #VALUE!

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) #VALUE! #VALUE!

Inspektur,

(37)

KERTAS KERJA EVALUASI CAPAIAN SASARAN/KINERJA

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

OUTCOME SASARAN

TEPAT IK TEPAT

TARGET TERCAPAI KINERJA LEBIH BAIK

E.4 E.5

(38)

KERTAS KERJA EVALUASI SASARAN

NO SASARAN

RENSTRA UNIT KERJA RKT UNIT

KERJA

PK UNIT KERJA

ORIENTASI

HASIL SELARAS

ORIENTASI HASIL

ORIENTASI HASIL

A.I.4 A.I.9 A.II.7 A.III.5

RENSTRA UNIT KERJA

1 y/t #VALUE y/t #VALUE

2 y/t #VALUE y/t #VALUE

3 y/t #VALUE y/t #VALUE

#VALUE #VALUE

RKT UNIT KERJA

1 y/t #VALUE

2 y/t #VALUE

3 y/t #VALUE

#VALUE

PK UNIT KERJA

1 y/t #VALUE

2 y/t #VALUE

3 y/t #VALUE

#VALUE

Inspektur,

Pratiwi Jogiandari

PEDOMAN INSPEKTUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

(39)

KERTAS KERJA EVALUASI INDIKATOR KINERJA

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA harus sesuai dengan

ruang lingkup program dan dapat

menggambarkan

pada waktunya sebagai bahan

(40)

LAPORAN HASIL EVALUASI

AKUNTABILITAS KINERJA

PADA

……….……

TAHUN 20xx

NOMOR: LHE-……/……/20xx

TANGGAL: ……… 20xx

NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

(41)

-2-

Nomor : Jakarta, ... ...20xx

Lampiran :

Hal : Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja pada .... Tahun 20xx

Yth. ………..…… di

………….

Dengan ini kami sampaikan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja pada ………

Tahun 20xx, dengan uraian sebagai berikut :

A. Umum

1. Dasar Evaluasi

1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

2) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3) Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP-135/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun

2010.

5) Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan

Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal.

(42)

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja dilakukan dengan tujuan :

1) Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP. 2) Menilai akuntabilitas kinerja unit kerja.

3) Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas unit kerja.

3. Ruang Lingkup Evaluasi dan Periode yang Dievaluasi

1) Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Capaian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat/Perwakilan Tahun

20xx, merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain Rencana

Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT),

dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin), serta dokumen terkait lainnya.

2) Periode yang dievaluasi adalah manajemen kinerja periode 1 Januari 20xx sampai dengan 31 Desember 20xx. Evaluasi dilaksanakan dari tanggal ….. 20xx sampai dengan tanggal ……. 20xx.

4. Metodologi dan Teknik Evaluasi

1) Metodologi yang digunakan untuk melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja dengan menggunakan teknik ”criteria referrenced survey”

(penilaian secara bertahap dan secara keseluruhan dengan kriteria

evaluasi dari masing-masing komponen).

2) Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat digunakan antara lain: pengisian kuisioner, wawancara, observasi, studi dokumentasi atau

kombinasi beberapa teknik tersebut. Sedangkan teknik analisis data

antara lain; telaahan sederhana, berbagai analisis dan pengukuran,

metode statistik, pembandingan, analisa logika program dan

sebagainya.

5. Penilaian

Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0

(43)

-4-

Kategori Rentang Nilai Interpretasi

AA > 85 s.d. 100 Memuaskan A > 75 s.d. 85 Sangat Baik

B > 65 s.d. 75 Baik

CC > 50 s.d. 65 Cukup Baik C > 30 s.d. 50 Agak Kurang

D 0 s.d. 30 Kurang

6. Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pada... (sebut unit kerjanya)

memperoleh nilai sebesar ...

Nilai tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan ... (sebut unit

kerjanya), dengan rincian sebagai berikut:

1) Perencanaan Kinerja

………... 2) Pengukuran Kinerja

………... 3) Pelaporan Kinerja

………... 4) Pencapaian Kinerja

………... 5) Rekomendasi Evaluasi tahun lalu yang belum ditindak lanjuti (kalau

ada)

……… (Dalam poin 1) s.d. 4)) menyajikan hasil penilaian atas berbagai atribut

akuntabilitas unit kerja yang telah dituangkan dalam Lembar Kriteria

Evaluasi, yang dapat mengindikasikan tingkat akuntabilitas kinerja unit

kerja)

B. Saran

Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami menyarankan

kepada ...(sebut pimpinan unit kerjanya) agar dilakukan

perbaikan sebagai berikut:

(44)

2. ...

Inspektur,

(Nama)

NIP

Tembusan: 1. Sekretaris …... 2. Deputi Bidang ……

Inspektur,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penemuan- penemuan penelitian yang mengungkapkan industri konstruksi terkendalan dengan masalah perilaku tidak etis, maka pelaksanaan penelitian ini

Menurut W idarjono ( 2010: 123), dalam regresi logistik uj i W ald digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara

1) Latihan heel raises duduk kaki bertumpu di balok memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan latihan heel raises duduk kaki bertumpu di

3. Setiap pihak harus memastikan bahwa untuk periode 12 bulan mulai tanggal 1 Januari 1996 dan setiap periode 12 bulan sesudahnya, tingkat konsumsi yang dihitung dari zat

Langkah – langkah berikut ini adalah cara pemeliharaan dan perawatan yang berlaku pada vertical blind : (1) Bersihkan dari debu atau kotoran yang menempel setiap

Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya bangsa. MI Darul Ulum Wates

Data yang didapatkan diolah secara manual untuk mengetahui insiden sepsis neonatorum, persentase jenis kuman penyebab sepsis neonatorum dan persentase sensitivitas

This study was aimed to investigate the correlation of resistin, interleukin-1 beta (IL-1β), and oxidized low-density lipoprotein (OxLDL) in centrally obese