• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP PROGRAM INOVASI DESA (PID)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUANG LINGKUP PROGRAM INOVASI DESA (PID)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

RUANG LINGKUP PROGRAM

INOVASI DESA (PID)

(2)

NO

SUMBER DANA

TOTAL ALOKASI

(Rp Triliun)

1

Dana Desa Tahun 2017

60,0

2

Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2017

104,1*

3

Alokasi Anggaran K/L ke Desa Tahun 2016

362,6

4

Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2017

34,7**

TOTAL

561,4

Keterangan:

*) diasumsikan sebesar 60% dari total anggaran DAK lokusnya ada di desa; **) diasumsikan 10% dari total anggaran DAU Kabupaten/kota.

Banyaknya dana yang

disalurkan ke desa dari

pemerintah pusat, provinsi

dan kabupaten

membutuhkan

peningkatan koordinasi

dan konsolidasi

secara

vertikal (dari tingkat pusat

hingga ke tingkat desa);

Koordinasi dan

konsolidasi dana yang

masuk ke desa perlu

diarahkan untuk

peningkatan produktivitas

desa.

BESARNYA DANA YANG MASUK KE DESA DARI BERBAGAI SUMBER

DAN DIPERLUKAN KOORDINASI

(3)

3 Keterangan:

*) Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I di 12 Desa pada 6 wilayah (sampel);

Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 indikator “kebutuhan dasar keluarga”, sedangkan Keluarga Sejahtera I adalah keluarga yang memenuhi 6 indikator tsb;

6 indikator kebutuhan dasar keluarga adalah: a) Anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih; b) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian; c) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik; d) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan; e) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi; f) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.

Sumber : Tim Studi Dampak Dana Desa, Puslitbang, Kemendesa PDTT 2017.

1. Penurunan Kemiskinan:

Rata-rata penduduk miskin menurun sebesar 1,33 %;

Faktor yang mempengaruhi: a) Dana Desa; b) Berbagai kegiatan desa; c) Kondisi mikro

ekonomi.

2. Keterjangkauan dan Kemanfaatan Dana Desa bagi Penduduk Miskin:

Pembangunan fisik /infrastruktur oleh Dana Desa umumnya menjangkau dan

dimanfaatkan oleh lebih dari 50% penduduk miskin (kemanfaatan: peningkatan

kenyamanan, keamanan, dan mempermudah aksesibilitas);

Kegiatan pembinaan kemasyarakatan umumnya belum menjangkau penduduk miskin;

Kegiatan pemberdayaan masyarakat di sebagian besar desa menjangkau dan

bermanfaat bagi kurang dari 10% penduduk miskin.

3. Dampak terhadap Ekonomi:

Dana Desa umumnya meningkatkan kesempatan kerja (temporer) bagi 10-25% penduduk di 75% Desa;

Dana Desa meningkatkan kesker pada usaha pokok kurang dari 10% penduduk di 50% desa;

Dana Desa meningkatkan produktivitas usaha kurang dari 10% penduduk pada pada 33,3% desa;

Dana Desa umumnya meningkatkan penghematan biaya ekonomi (transportasi) di lebih dari 50% desa;

Dana Desa umumnya meningkatkan pendapatan (temporer) kurang dari 10% penduduk di 83,3% desa;

Dana Desa telah menumbuhkan semangat kerja & rasa bahagia karena perbaikan infrastruktur;

Lebih dari 50% desa, Dana Desa memberikan dampak peningkatan modal sosial sebanyak <10% penduduk.

(4)

4 Jalan Desa 66.884 KM 511,9 KM Jembatan Tambatan Perahu 1.373 Unit Pasar Desa 1.819 Unit Embung 686 Unit Irigasi 12.596 Unit MCK 37.368 Unit Air Bersih 16.295 Unit Penahan Tanah 38.184 Unit Sumur

14.034 Unit 65.998 Unit Drainase 11.296 Unit PAUD

Polindes

3.133 Unit

Posyandu

7.524 Unit

Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh

terhadap Ekonomi Masyarakat Desa

Hasil Pemanfaatan Dana Desa yang Berpengaruh terhadap

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Desa

No Bidang Kegiatan Jumlah (Rp Triliun) %

1 Pemenuhan Kebutuhan Dasar 2,14 5,90

2 Sarana Prasarana Desa 29,51 81,14

3 Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal 0,61 1,70

4 Pengembangan SDA & Lingkungan Berkelanjutan 0,90 0,25

5 Pemberdayaan Masyarakat 2,58 7,10

6 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 0,88 2,45

7 Pembinaan Kemasyarakatan 0,53 1,47

(5)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Ruang Lingkup PID

5

Program Penguatan P3MD

Peningkatan efektivitas pengelolaan P3MD dan sumber

daya Pendamping Profesional

Program Pengelolaan

Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID)

Penyediaan Dana Bantuan Pemerintah PID,

Peningkatan Kapasitas Penyedia Jasa Layanan Teknis,

dan

Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Desa

Program Penguatan

Manajemen

Penguatan Manajemen ini difokuskan pada

kualitas pengelolaan Pendampingan

Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa.

Program Uji Coba Pengembangan

Ekonomi Lokal (LED)

Penyediaan Bantuan Keuangan Pemerintah agar desa

terpilih untuk mengembangkan kapasitas

perekonomiannya.

PID

(6)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

PID

-

Infrastruktur

- SDM

- PEL

Desa

Desa

Desa

Desa

Desa

Desa

APA itu PPID???

PID

merupakan

inovasi/kebaruan dalam praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan

. Inovasi ini

dipetik dari realitas/hasil kerja Desa-Desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang didayagunakan

sebagai pengetahuan untuk ditularkan secara meluas.

SDM = Sumber Daya Manusaia

PEL = Wirausaha dan Pengambangan Ekonomi Lokal

PPID

hadir sebagai upaya

untuk mendorong

peningkatan kualitas

pemanfaatan

dana desa

dengan memberikan banyak

referensi

dan inovasi-inovasi

pembangunan desa serta

meperkuat

peran

pendamping

dengan banyak

referensi dalam proses

pendampingan P3MD di desa.

(7)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

8

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM INOVASI DESA (PID)

Kementerian Desa

Tim Manajeman

Nasional

Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

TA Inovasi Provinsi

Provinsi

Kabupaten

Kecamatan

Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

KABUPATEN

TA Inovasi Kabupaten:

TA Kabupaten dan wakil masyarakat (LSM, PT, Organisasi masyarakat yang relevan)

TSP

Tim Pelaksana

Inovasi Desa

Pusat

TIM Inovasi Kabupaten

(OPD Terkait)

TIM Koordinasi Pusat

TIM Koordinasi

Provinsi

TIM Koordinasi

Kabupaten

Keterangan:

TIM Koordinasi Pusat

1. Kemenko PMK

2. Kemendesa

3. Kemenkeu

4. Bappenas

5. Kemendagri

TIM Koordinasi Provinsi

1.Bappeda Provinsi

2.Dinas PMD Provinsi

3.Dinas Terkait

TIM Koordinasi Kabupaten

1. Bappeda Kabupaten

2. Dinas PMD Kabupaten

3. Dinas Terkait

Garis Instruksi

Garis Koordinasi & Instruksi

Garis Koordinasi

Legend

Sekpro

(8)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Tugas Pokok TIK dan TPID

Tim Inovasi Kabupaten (TIK) PID memiliki tugas

sebagai berikut:

• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi

penyelenggaraan

kegiatan

inovasi

di

kabupaten/Kota.

• Melakukan

pengendalian

pelaksanaan

kegiatan Inovasi di Kabupaten/kota.

• Memberikan

dukungan

terhadap

pengelolaan

pertukaran

pengetahuan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

• Melakukan pembinaan terhadap penyedia

jasa layanan teknis agar dapat lebih

professional

dan

mandiri

serta

memperhatikan aspek safeguard

.

Tugas Tim Pelaksana Inovasi Desa:

Menerima

dan

menyalurkan

dana

operasioanl

kegiatan

inovasi

dan

pengelolaan pengetahuan desa;

Memfasilitasi

pertemuan-pertemuan

musyawarah masyarakat;

Memfasilitasi

tahapan

pelaksanaan

pengelolaan praktik cerdas (identifikasi,

dokumentasi, eskposisi dan replikasi);

Berkoordinasi dengan pendamping desa

P3MD;

(9)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

KERANGKA PIKIR PPID

9

Akses pada data pembangunan desa

(Sistem Informasi Manajemen dengan kemampuan pemantauan secara langsung)

Kebutuhan Desa

Pembangunan ekonomi, manusia

dan infrastruktur

(didanai Dana Desa)

Penyedia Jasa LayananTeknis

Penyedia yang terpercaya

dan andal

(Tenaga Ahli, perusahaan, LSM, CSO,

universitas, dll)

Inovasi dan

Pengelolaan Pengetahuan

Identifikasi, dokumentasi, tampilkan

dan replikasi inovasi desa

Pasar Inovasi dan

Pengembangan Desa

Untuk Desa Mandiri

Penghubung/perantara

Pasokan

Permintaan

Sumber Daya Manusia

Kewirausahaan

Infrastruktur

Pendapatan perdesaan

Produktivitas perdesaan

(10)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Kerangka Peran Ruang Lingkup Tugas P3MD

dan PPID

10

No

RUANG LINGKUP TUGAS

P3MD

PPID

1

Bertanggungjawab

mengembangkan pelaksanaan UU

Desa dengan memastikan kualitas

kinerja perencanaan dan

implementasi program.

bertanggungjawab mengembangkan

pelaksanaan inovasi di desa sebagai

penjabaran langsung dari UU Desa,

dengan memastikan kualitas

pengembangan inovasi yang

berdampak pada peningkatan

kapasitas masyarakat desa

2

aspek utama:

1. analisa

kebijakan

pendampingan P3MD;

2. menyusun rancangan kebijakan

teknis pendampingan P3MD;

3. merancang

program/kegiatan

yang mendukung peningkatan

kualitas pelaksanaan P3MD

aspek utama yang:

1. terdokumentasinya kegiatan inovasi

pembangunan desa;

2. terlaksananya

forum

berbagi

pengetahuan dan manjemen reguler;

3. terjadinya replikasi inovasi di desa

dan antar desa yang mendorong

peningkatan kuantitas dan kualitas

dalam 3 bidang agar dana desa lebih

berkualitas, efektif dan efesien

Peran Utama:

1. P3MD

Pada proses

pendampingan

di desa agar dana

desa dapat digunakan secara berkualitas efektif

dan efesien sesuai dengan amanah UU Desa.

2. PPID

upaya untuk mendorong peningkatan kualitas

pemanfaatan dana desa dengan memberikan

banyak

referensi

dan inovasi-inovasi

pembangunan desa serta

memperkuat

peran

pendampingan

dengan referensi inovasi dari

berbagi kerja-kerja baik yang telah

dikembangkan di daerah lain.

Jadi :

Peran

pendampingan

menjadi tugas utama P3MD dan PPID memberikan

referensi-referensi

(11)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Sumber Daya Manusia

Kewirausahaan

Infrastruktur

Pendapatan perdesaan

Produktivitas perdesaan

INDIKATOR KINERJA PPID

11

Penyediaan Jasa Layanan

Teknis/PJLT (TSP) di 246

Kabupaten

Mendokumentasi 500

praktik usaha baik dan

menyebarluaskannya ke

desa-desa lain

Penyediaan Jasa Layanan

Teknis/PJLT (TSP) di 246

Kabupaten

Mendokumentasi 500 praktik

baik pelayanan sosial dasar

dan menyebarluaskannya ke

desa-desa lain

Penyediaan Jasa Layanan

Teknis/PJLT (TSP) di 246

Kabupaten

Mendokumentasi 500 praktik

baik infrastruktur dan

menyebarluaskannya ke

desa-desa lain

Berkembangnya

usaha

ekonomi Desa melalui BUM

Desa di 5000 Desa;

Berkembangnya produk

unggulan di 5000 Desa.

• Meningkatnya kualitas pelayanan di 10.000 Posyandu;

• Meningkatnya kualitas pelayanan di 10.000 PAUD;

• Meningkatnya kapasitas pelaku BUM Desa, Prukades di 5.000 Desa;

• Meningkatnya kapasitas pengelola embung dan sarana olahraga Desa di 5.000 Desa.

Meningkatnya dampak ekonomi

pada 5000 embung desa atau

bangunan penampung air lainnya;

Meningkatnya dampak ekonomi

pada 5000 sarana olahraga Desa.

Pengembangan

proses

pembiayaan

dengan

menggunakan

dana desa

(12)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Siklus Kegiatan PPID

Orientasi & Persiapan

MAD 1

Rapat TPID

Forum Perencanaan Desa Secara Reguler

Pencairan DOK MAD 2 Pelaksanaan Pengelolaan Inovasi:

Identifikasi

Eksposisi

Dokumentasi

Replikasi

Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas

PJLT

(13)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Proses Kegiatan Percepatan PPID Tahun 2017

JAN FEB MAR APRL MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT NOV DES

Musyawarah Desa tentang perencanaan pembangunan

Desa

1). Proses kegiatan PID 2). Dokumentasi

3). Pameran Praktek baik. 4). Proses Replikasi 5). MAD II 6). Laporan Kegiatan 7). Rakorna pusat Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati bersama

oleh kepala desa dan BPD

1). MAD I

2). Proses pencairan DOK

Penetapan RKP Desa melalui Perdes Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/walikota selama 1 semester Penyusunan RKP Desa oleh Pemerintah Desa Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/walikot a semester II Laporan penyelenggara an Pemerintahan Desa kepada BPD dam Bupati/Walikot a (melalui Camat) Proses Penyelesaian Pembanguna n Desa tahap akhir Menjadi dasar penetapan

Perencanaan dan

Penganggaran

Perdesaan menurut PP

No.47/2015 dan

43/2014

Proses Reguler

1).Pengembangan Modul Pelatihan Percepatan 2). Proses capture Inovasi Desa, 3). Rakornas Satker 4). Koordinasi dan konsulidasi GMT. 1. Finalisasi Capturing 2. Pelatihan TOT. 3. Pelatihan Percepatan PID (TA P3MD) Proses Musrenb angdes

Proses Musrenbangdes dalam pengembangan PID sebagai pintu masuk dalam mempengaruhi Pengggunaan Dana Desa dalam 4 Prioritas Unggulan.

1. Pembentukan Tim Inovasi Kabupaten 2. Pembentukan Tim

Pelaksana Inovasi Desa 3. MOU Satker Prov. Dg

Kab

4. Proses Pecaiiran DOK Bursa Inovasi 5. Pelaksanaan Bursa Inovasi Kab. 6. Pengembangan Direktory PJLT/TSP

Proses Percepatan

Proses pelaksanaan

PID tahun 2017

(14)

Bapak, tau gak, berapa

4 x 4 + 2 = ? ..

Pasti tidak tau ?

(15)

Paaakkk,, kok kapal

Goyang...!!!!!

Saya tiiiiidaaak bisa

berenang….????

Apa Kata Dunia,

Hari Gini Tidak Bisa

berenang???

(16)

16

(17)

17 Pembentukan & Orientasi Tim Inovasi Kabupaten Rapat Persiapan Bursa Inovasi Identifikasi

&Verifikasi PJLT Pelatihan PJLT Pembentukan Forum PJLT

Bursa Inovasi Desa Musyawarah Desa Penetapan RKPDes MAD-1 Rapat TPID &

Desain-RAB

Pencairan dan

Pelaksanaan PID MAD-2

Penetapan APBDes

Pelatihan TA P3MD Pelatihan PD/ PLD Pelatihan TA-PID

Sosialisasi PID

Tahapan Percepatan Tahapan Normal

Provinsi Kabupaten Kecamatan

Bursa

Inovasi

Desa

(18)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Mekanisme Pencairan dan Penyaluran DOK

(19)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Keterangan Alur :

1. Satker Provinsi mebuat MOU dengan Satker Kabupaten

2. Satker Kabupaten, sebagai penanggung jawab kegiatan Bantuan Pemerintah DOK PID, dalam pelaksanaan pencairan dan pertanggung jawaban dananya didukung oleh Tim Inovasi Kabupaten dibantu oleh TA P3MD dan atau TA PID. Dukungan Tim Inovasi Kabupaten dibantu TA P3MD dan atau TA PID:

a. membantu Satker Kabupaten dalam memverifikasi usulan-ususaln kegiatan dari TPID, dalam kegiatan PID. b. memfasilitasi pelaksanaan Bursa Inovasi Desa di Kabupaten pada TA 2017

c. membantu satker dalam hal-hal administrasi dan pelaporan keuangan dari TPID. d. membantu Satker Kabupaten dalam proses pencairan dana ke TPID.

3. Pada tahap awal Bantuan Pemerintah DOK PID, TPID menyerahkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada Satker Kabupaten melalui Tim Inovasi Kabupaten untuk diverifikasi dan dimintakan pencairannya ke Satker Propinsi, pengajuan awal maksimal 30% dari dana DOK, dan permintaan dana tahap selanjutnya TPID wajib menyerahkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) disertai Laporan Penggunaan Dana (LPD) sebelumnya dan menyertakan kwitansi bermaterai dan data dukung (dokumen) asli.

Catatan: Pada tahun 2017 Bursa Inovasi Desa yang dilaksanana di Kabupaten yang pelaksanaannya setiap kecamatan mengalokasi 20% dari seluruh pagu alokasi

kecamatan, Tim Inovasi Kabupaten sebagai Koordinator Kegiatan Bursa Inovasi, serta semua TPID menjadi panitia pelaksanaan Bursa Inovasi Desa.

4. Setelah semua dokumen permintaan DOK diverifikasi oleh Tim Inovasi Kabupaten dibantu TA P3MD dan atau TA PID diserahkan kepada Satker Kabupaten untuk dikirim kepada Satker Provinsi guna permintaan pencairan dana DOK PID.

5. Dokumen akan diproses lebih lanjut oleh Satker Propinsi apabila sudah benar dan lengkap, dan apabila terdapat kesalahan atau/dan kekurangan, dokumen akan dikembalikan ke satker kabupaten guna dilengkapi atau di revisi. Terhadap dokumen yang kurang lengkap atau/dan terdapat kesalahan, Satker Kabupaten bersama dengan Tim Inovasi Kabupaten segera melakukan perbaikan untuk diserahkan kembali ke Satker Propinsi apabila sudah dianggap lengkap dan benar Tim Inovasi Kabupaten.

6. Setelah dokumen lengkap dan benar Satker Provinsi memproses pembayaran melalui KPPN dengan menggunakan mekanisme LS.

7. Satker Kabupaten maksimal 3 hari setelah dana masuk ke rekening segera mencairkan dan menyerahkan kepada TPID sesuai dokumen-dokumen RAB dan atau RPD pada masing-masing TPID di kecamatan.

(20)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Dimana Lokasi dan Berapa Alokasi PPID???

• Lokasi

o PIPPD dikembangkan di seluruh Kabupaten/Kota yang berjumlah 434 Kabupaten/Kota, dan berbasis di seluruh

Kecamatan yang berjumlah 6.445 Kecamatan. Sumber data Permendagri RI No. 56 Tahun 2015 Tentang Kode dan Data

Wilayah Administrasi Pemerintahan.

Alokasi

Tahun Anggaran 2017 Keperuntukan Dana Opersional Kegiatan (DOK) Deperuntukkan:

a. Untuk Bursa Inovasi Desa di Kabupaten sebesar 20%

Transportasi pelaku program tingkat Desa dan Kabupaten,

Biaya operasional penyelenggaraan Bursa,

Administrasi dan pelaporan kegiatan.

b. Proses Pengelolaan pengetahuan dan inovasi di desa dialokasikan sebesar minimal 80%, meliputi:

Peningkatan kapasitas Tim Inovasi Desa,

Operasional transportasi Tim Inovasi Desa,

Administrasi Keuangan dan Pelaporan,

Penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa,

Dukungan kepada Desa yang akan melakukan replikasi seperti: pelatihan teknis, lokakarya pembelajaran inovasi,

pembiayaan tenaga ahli/ pakar dan atau penyedia layanan teknis,

Pendokumentasian kegiatan yang dinilai inovatif (cetak, foto, video), dan

Diseminasi atau penyebarluasan inovasi (radio, sosialisasi, festival inovasi).

(21)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Tingkat Kesulitan dan Koefisien

No

Tingkat Kesulitan

Jarak (KM)

Nilai Koefisien

1

Normal

0 - 10

1,00

2

Sulit

11 - 20

1,20

3

Sangat Sulit

21 - 30

1,40

4

Ekstrim

³

30

1,6

Penentuan

DOK alokasi dasar dan DOK alokasi inovasi akan di kompilasi

dengan tingkat kesulitan jarak rata-rata desa dari pusat kota kecamatan, data

tersebut dibagi dalam range 4 tingkatan. Jadi perhitungan akhir DOK Inovasi

dan Pengelolaan Pengetahuan Desa, yaitu jumlah nilai dari DOK alokasi

dasar dan DOK alokasi inovasi dikali dengan tingkat kesulitan dan koefisien

Tabel Tingkat Kesulitan dan oefesien

Sumber data tingkat kesulitan jarak, sumber data Podes 2015 yang telah di oleh Biro Pernecanaan Kemendesa

No Tingkat Kesulitan Jumlah Kecamatan

1 Normal 4,856

2 Sulit 1,136

3 Sangat Sulit 246

4 Ekstrem 205

Jumlah Kecamatan 6,443

Tabel: Rekapitulasi Jumlah Kecamatan

Sesuai tingkat kesulitan

(22)

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

DAN TRANSMIGRASI

Contoh Pagu Alokasi

22

5315 MANGGARAI BARAT 164 734,080,000

Boleng 11 25.18 Sangat Sulit 69,020,000

Komodo 17 24.29 Sangat Sulit 84,140,000

Kuwus 20 10.80 Sulit 78,600,000

Lembor 14 12.50 Sulit 65,640,000

Lembor Selatan 15 16.87 Sulit 67,800,000

Macang Pacar 26 22.88 Sangat Sulit 106,820,000

Mbeliling 15 13.47 Sulit 67,800,000

Ndoso 15 9.27 Normal 56,500,000

Sano Nggoang 15 12.33 Sulit 67,800,000

Welak 16 14.25 Sulit 69,960,000

5316 NAGEKEO 97 431,840,000

Aesesa 12 14.67 Sulit 61,320,000

Aesesa Selatan 7 6.43 Normal 42,100,000

Boawae 19 12.68 Sulit 76,440,000

Keo Tengah 16 6.81 Normal 58,300,000

Mauponggo 20 7.95 Normal 65,500,000

Nangaroro 18 19.00 Sulit 74,280,000

Wolowae 5 20.00 Sangat Sulit 53,900,000

5317 SUMBA TENGAH 65 324,600,000

Katiku Tana 7 6.71 Normal 42,100,000

Katiku Tana Selatan 9 6.71 Normal 45,700,000

Mamboro 13 13.31 Sulit 63,480,000

Umbu Ratu Nggay 18 57.61 Ekstrim 99,040,000

Umbu Ratu Nggay Barat

(23)

23

TERIMA KASIH

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Gambar

Tabel Tingkat Kesulitan dan oefesien

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaran Belanja Siltap, Tunjangan dan Operasional Pemerintahan Desa 1.1.945. Penyediaan BPJS Ketenagakerjaan bagi Kepala Desa dan

Geran Inovasi &amp; Pembangunan Produk (Product Innovation &amp; Development Grant – PID Grant), sebelum ini dikenali sebagai Dana Inovasi Awal (DIA), merupakan inisiatif

Nam 33 siswa (89, sesuai denga mengungkapka oleh dua fakto siswa dan fak Sebanyak 4 sis faktor yang da tersebut kura pembelajaran, diisi oleh peng melakukan keg dengan teman

Wawancara secara mendalam terhadap pasien yang dirawat kembali maupun yang baru pertama kali masuk rumah sakit jiwa peneliti mendapat hasil dari 20 orang sampel

Mengingat wilayah sungai salu uro merupakan salah satu daerah yang berpengaruh di Kabupaten Luwu Utara maka dilakukan penelitian untuk mengetahui genangan banjir akibat

Perlu proses yang panjang serta bertahap, baik melalui pemberian nasihat pada dimensi mesjid dan madrasah, pembiasaan-pembiasaan pada seluruh lingkungan pesantren,

Menurut Shulman (1986), perspektif teori ini disebut juga sebagai teori “riset proses-produk.” Sebagaimana ditunjukkan Gambar 1, perspektif ini menjelaskan bahwa variabel hasil

Pola pengkaderan untuk calon anggota baru PSM Unila, berbeda dengan pola komunikasi dalam pengkaderan yang dilakukan pada calon pengurus, pola koordinasi yang