• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah akuntansi keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah akuntansi keuangan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1 1..11 LLaattaar Br Beellaakkaanngg

Akuntansi adalah media komunikasi, oleh karena itu sering di sebut sebagai Akuntansi adalah media komunikasi, oleh karena itu sering di sebut sebagai “Ba

“Bahasahasanya nya DunDunia ia UsaUsaha”ha” (Bussiness Lenguage)(Bussiness Lenguage). De. Dewawasa sa inini i peperaran n akakuntuntanansisi seb

sebagaagai i alaalat t pempembanbantu tu daldalam am penpengamgambilbilan an kepkeputusutusan-an-kepkeputusutusan an ekoekonomnomi i dandan keuangan semakin besar dalam membantu melancarkan tugas manajemen untuk keuangan semakin besar dalam membantu melancarkan tugas manajemen untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan. Karena perkembangan bidang melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan. Karena perkembangan bidang perekonomian tersebutlah yang menyebabkan peran akuntansi semkain

perekonomian tersebutlah yang menyebabkan peran akuntansi semkain meningkat,meningkat, dan

dan penigpenigkatan bidang-bkatan bidang-bidang tersebut menuntut idang tersebut menuntut adanadanya ya akuntaakuntansi nsi yang dapatyang dapat memberikan informasi keuangan yang di butuhkan dalam pengambilan memberikan informasi keuangan yang di butuhkan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

keputusan ekonomi.

Agar fungsi akuntansi untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan Agar fungsi akuntansi untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan dala

dalam m pengapengambilambilan n keputkeputusan usan dapadapat t tercatercapai, pai, maka maka di di susunlasusunlah h prinsprinsip-priip-prinsipnsip akuntansi. Penyusunan prinsip-prinsip akuntansi tersebut di dasarkan pada akuntansi. Penyusunan prinsip-prinsip akuntansi tersebut di dasarkan pada asumsi-asu

asumsi dan msi dan konkonsepsep-ko-konsep dasnsep dasar ar . . PriPrinsip akunnsip akuntantansi yang si yang berberlaklaku u di terapdi terapkankan melalui berbagai metode dan prosedur.

melalui berbagai metode dan prosedur.

1

1..22 MMaassaallaahh

1.

1. RuaRuang ling lingkngkup akup akuntauntansi kensi keuanuangangan 2.

2. AkuAkuntantansi dnsi dan pean pelaplaporaoran keuan keuangangann 3.

3. PrProfofesesi ai akukuntntanansisi 4.

4. PerPerkemkembanbangan atgan atas staas standandar akuntr akuntansansii 5.

5. KerKerangangka kka konsonsepteptual ual akuakuntantansinsi 6.

(2)

7.

7. TujTujuan uuan umum dmum dan kan khusuhusus aks akuntauntansinsi 8.

8. KoKonsnsep daep dasasar akur akuntntanansisi 9.

9. PriPrinsinsip-pp-prinrinsip sip akuakuntantansinsi

10.Kendala dan keterbatasan akuntansi 10.Kendala dan keterbatasan akuntansi

11.Arti penting pengukuran, penilaian dan penyajian tiap akun 11.Arti penting pengukuran, penilaian dan penyajian tiap akun 12.Pengertian dan maksud adanya laporan keuangan

12.Pengertian dan maksud adanya laporan keuangan

1

1..33 TTuujjuuaann

Ada

Adapun pun tujtujuan uan dardari i pempembuabuatan tan makmakalaalah h ini ini adaadalah lah untuntuk uk memmemapaaparkarkann secara singkat permasalahan yang di angkat dalam

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan

Pengertian Akuntansi

Di tinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang di perlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu

(4)

dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Dalam prakteknya, akuntansi memiliki beberapa bidang spesialisasi yang berbeda. Bidang spesialisasi akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2(dua) yaitu : akuntansi keuangan dan akuntansii manajemen.

1. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan secara periodik yang dapat digunakan sebagai informasi intern dan ekstern perusahaan.

2. Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atas berbagai alternatif  tindakan dan membantu memilih alternatif yang paling baik yang harus diambil oleh pengelola perusahaan. Akuntansi manajemen juga membantu manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi.

Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang bersangkutan

dengan penyusunan laporan keuangan untuk pembuat keputusan, seperti

pemegang saham , pemasok , bank , karyawan, instansi pemerintah ,

pemilik, dan pemangku kepentingan lainnya. Pemeliharaan modal keuangan

dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau unit daya beli yang

konstan. Kebutuhan mendasar untuk akuntansi keuangan adalah untuk

mengurangi masalah principal-agent dengan mengukur dan pemantauan

kinerja agen dan pelaporan hasilnya kepada pengguna yang tertarik.

Akuntansi keuangan digunakan untuk menyiapkan informasi akuntansi

untuk orang di luar organisasi atau tidak terlibat dalam sehari-hari

menjalankan perusahaan. Akuntansi manajemen menyediakan informasi

akuntansi untuk membantu manajer membuat keputusan untuk mengelola

bisnis. Singkatnya, Akuntansi Keuangan adalah proses meringkas data

keuangan diambil dari organisasi catatan akuntansi dan penerbitan dalam

bentuk tahunan (atau lebih sering) laporan untuk kepentingan orang di luar

(5)

organisasi. Akuntansi keuangan diatur oleh standar akuntansi baik lokal dan

internasional.

2.2 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Dalam konsep statement nomor 1 FASB menggunakan istilah

pelaporan keuangan, dan bukannya laporan keuangan. Dalam kerangka

dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan IAI di pakai istilah

laporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan

cara-cara lain untuk melaporkan informasi. Dengan demikian pelaporan keuangan

mempunyai pengertian yang lebih luas dari laporan keuangan. Pelaporan

keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,

laporan arus kas, prospectus, peramalan oleh manajemen dan berbagai

pengungkapan informasi lainnya. Adapun unsure utama dari pelaporan

keuangan adalah laporan keuangan. Karenanya, tujuan laporan keuangan

sama dengan tujuan pelaporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan

Di dalam

Statement of Financial Accounting Concepts

(SFAC) nomor 1

di nyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang :

1) Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial

dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi,

pemberian kredit dan keputusan lainnya.

2) Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang

potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu,

dan ketidakpastian dari peneriamaan uang di masa yang akan

dating yang berasal dari deviden atau bunga dan dari

penerimaan uang yang berasal dari penjualan, pelunasan, dan

 jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman

(6)

3)

Menunjukkan sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan,

klaim atas sumber-sumber tersebut (kewajiban perusahaan

untuk mentransfer sumber-sumber ke perusahaan laindan ke

pemilik perusahaan), dan pengaruh dari transaksi-transaksi,

kejadian-kejadian dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi

sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber tersebut.

 Tujuan laporan keunngan menurut Kerangka dasar penyusunan dan

penyajian laporan keuangan (IAI, 1994) adalah : menyediakan informasi

yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dan

pengambilan keputusan ekonomi.

Ketiga karakteristik informasi di atas merupakan pedoman bagi

penyusunan pelaporan keuangan untuk suatu badan usaha.

2.3 Profesi Akuntansi

  Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat di kelompokkan

dalam berbagai bidang. Pada umumnya akuntansi di bedakan menjadi 2

bidang yaitu akuntansi public dan akuntansi intern. Akuntan Publik adalah

akuntansi yang memberikan jasanya untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Untuk itu akuntan public menerima imbalan jasa dari pemakai jasa, seperti

halnya dokter atau penasihat hokum. Jenis pekerjaan yang biasanya di

lakukan oleh para akuntan public adalah pemeriksaan laporan keuangan

(auditing), bantuan di bidang perpajakan, dan konsultasi manajemen. Di

indonesai hanya sedikit akuntan yang berpraktik sebagai akuntan public. Di

perkirakan hanya 5 % dari akuntan yang ada di Indonesia memilih pekerjaan

di bidang akuntansi public. Untuk dapat menjadi akuntan public harus di

penuhi persyaratan yang di tetapkan oleh organisasi profesi dan

ketentuan-ketentuan yang di tetapkan pemerintah.

(7)

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan

tertentu. Berbeda dengan akuntan public, akuntan intern hanya melakukan

pekerjaan untuk kepentingan perusahaan di mana ia bekerja. Akuntan intern

terdapat di berbagai organisasi, baik berupa perusahaan maupun organisasi

nirlaba seperti Rumah Sakit atau organisasi social. Namun jabatan akuntan

intern sangat beraneka ragam, ada yang di sebut kontroler, bendahara, atau

kepala bidang keuangan.

Para akuntan di Indonesia memiliki organisasi profesi yang di sebut

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sebagai organisasi profesi, IAI menetapkan

kode etik bagi para anggotanya. Organisasi ini juga menetapkan standar

akuntansi keuangan dan standar audit.

2.4 Perkembangan atas standar akuntansi

Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan

hampir seluruh negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani

perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah,

menuntut adanya transparansi di segala bidang. Standar akuntansi

keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk

mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat

diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu

menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu,

pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan

mutlak diperlukan pada masa sekarang ini.

  Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah

profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang

terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi

akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar

akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya,

(8)

terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi

keuangan di Indonesia.

  Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di

Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI

melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di

Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).”

Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa

itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian

mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”

dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan

perkembangan dunia usaha. Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali

melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam

buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun

1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan

standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam

perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi,

kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International

Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka

mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam

beberapa tahun ke depan.

Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi

secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun

penambahan standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan

enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1

April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar

Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah

bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah,

6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2

KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.

(9)

Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik,

maka badan penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai

dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun standar akuntansi

adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan

GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan

mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas

selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994

dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode

kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite

Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK).

Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di

  Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi

Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan

mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite

Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan

(DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005

untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan

perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan

DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi

akuntan, yang mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam

merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia.

2.5 Kerangka Konseptual Akuntansi

“Suatu system yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yg sailing berkaitan , yg diharapkan dpt menghasilkan standar - standar yg konsisten dan memberi pedoman tentang jenis, fungsi , dan keterbatasan akuntansi keuangan dan pelaporan” (sumber : FASB 1978).

Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah kerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB yang memuat 4 komponen konsep penting yaitu:

(10)

(a) Tujuan pelaporan keuangan

Penentuan tujuan laporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Most, menunjukkan dua pendekatan dalam menentukan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu:

(1) Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan.

Pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai pemakai dan kepentingan.

(2) Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi).

Kelompok pemakai meliputi pemakai eksternal dan internal sehingga beberapa laporan tidak harus berupa statemen.

(b) Criteria kualitas informasi

Criteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut terpaut dengan keputusan yang menjadi sasaran informasi. Informasi juga akan bermanfaat kalau pemakai mempercayai informasi tersebut. (c) Elemen-elemen statemen keuangan

Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct ) yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau mempresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.

(11)

Penentuan dan pendefenisisan elemen berkaitan dengan masalah apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja seperangkat penuh statemen keuangan (a full set of financial statements). Elemen dan pos menjadi bahan penyusunan seperangkat penuh statemen keuangan. Agar secara teknis penyususnan statemen keuangan dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledger ) untuk mencatat hasil pengukuran. Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam statemen keuangan menjadi basis untuk menamai akun-akuan (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil pengukuran dicatat dalam system pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan disajikan via statemen keuangan (incorporated into financial statements).

2.6 Arti Penting Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual sebagai dokumen resmi hasil perekayasaan sering disebut pula sebagai seperangkat prinsip umum (a set of broad principles), seperangkat doktrin (a body of doctrine), atau struktur konsep-konsep yang terpadu atau saling berkaitan (a structure or scheme of interrelated ideas).

 Tanpa Kerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sulitlah bagi penyususn standar untuk mengevaluasi argument bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik.

  Tiadanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusunan standar akuntansi diperalat oleh pihak tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar yang menguntukan pihak tersebut. Sebagai suatu kesatuan konsep-konsep koheren yang menetapkan sifat dan fungsi pelaporan keuangan

(12)

Tujuan Umum :

Memberikan informasi tentang posisi, sumber dan total

kekayaan bersih, proyeksi laba/rugi, perubahan harta dan kewajiban kepada

pihak-pihak yang berkepentingan, baik intern maupun ekstern.

Tujuan Khusus : -

Relevan

-

Dapat di mengerti

-

Dapat di verifikasi

-

Netralitas

-

Ketepatan waktu

-

Komparabilitas

-

Kelengkapan

2.8 Konsep Dasar Akuntansi

Konsep akuntansi di kembangkan dari hasil penelitian praktek akuntansi

sehari-hari,

dan pengumuman dari lembaga yang berwenang. Saat ini

dewan standar akuntansi keuangan

(Financial Accounting Standard Board -FASB)

merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan di Amerika Serikat

dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi. FASB

menerbitkan pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasinya.

Dari sekian banyak aturan yang terdapat dalam prinsip akuntansi Indonesia,

3 aturan di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Konsep entitas

Konsep entitas atau kesatuan usaha adalah suatu organisasi atau

bagian dari organisasi yang berdiri sendiri, terpisah dari organisasi lain

atau individu lain. Ditinjau dari segi akuntansi antara kesatuan usaha

yang satu dengan kesatuan usaha yang lain atau dengan pemiliknya,

terdapatt garis pemisah yang tegas. Ini berarti bahwa kejadian

keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha, tidak boleh di

campur dengan kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya, dan

(13)

sebaliknya. Konsep ini penting artinya daam menilai keeadaan

keuangan dan hasil usaha yang di capai suatu organisasi atau bagian

dari organisasi. Tanpa konsep ini maka laporan keuangan akan

menjadi kacau, karena apa yang terantum dalam laporan keuangan

suatu organisasi mungkin di masuki kejadian-kejadian keuangan yang

sebenarnya tidak berhubungan dengan organisasi tersebut.

2. Prinsip Obyektivitas

Catatan dan laporan akuntansi harus di dasarkan pada data yang bias

di percaya sebagai laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan

berguna. Data yang bias di percaya adalah data yang bias di verifikasi.

Data semacam itu harus bias di konfirmasi oleh pengamat yang

independen. Oleh karena itu, catatan akuntansi harus di dasarkan

pada informasi yang berawal dari kegiatan yang di dokumentasi dalam

bentuk bukti yang obyektif.

3. Priinsip cost

Prinsip cost atau prinsip biaya menetapkan bahwa harta atau jasa

yang di beli atau di peroleh harus di catat atas dasar biaya yang

sesungguhnya. Meskipun pembeli tahu bahwa harga mungkin masih

bisa di tawar, tetapi barang atau jasa yang di beli akan di catat dengan

harga yang sesungguhnya di sepakati dalam transaksi yang

bersangkutan.

2.9 Prinsip-prinsip akuntansi

Ada beberapa prinsip dasar yang di kenal sering di gunakan untuk

pencatatan, di antaranya :

• Prinsip Biaya Historis (Historical Cost), prinsip ini mengharuskan bahwa sebagian besar asset dan liabilities dihitung dan dilaporkan bedasarkan harga

(14)

perolehan. Penilaian ini dianggap lebih unggul dibandingkan dasar lain karena bersifat pasti dan dapat diperiksa.

• Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition), pendapatan umumnya diakui saat direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan. Direalisasi ditunjukkan saat barang atau jasa ditukar dengan kas atau klaim atas k as. Dapat direalisasi ditunjukkan saat asset siap ditukar dengan kas atau kalim atas kas. • Prinsip Mempertemukan (Matching Principe), bahwa pengakuan biaya dihubungkan dengan pengakuan pendapatan. Untuk biaya-biaya yang sulit dihubungkan dengan pendapatan, beberapa pendekatan harus dilakukan misalnya dengan alokasi rasional dan sistematis.

• Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure), dalam memutuskan informasi apa yang harus dilaporkan, akuntan mengikuti praktek yang umum bagi penyediaan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi penilaian dan pembuatan keputusan. Biasanya pertimbangan yang digunakan adalah (1) mengungkapkan masalah yang cukup yang dapat menunjukkan perbedaan , dan (2) peringkasan untuk membuat informasi tersebut dapat dimengerti dengan memperhatikan biaya penyusunannya dan pemakaiannya. Constrains, dalam memberikan informasi dengankarakteristik kualitatif yang membuatnya berguna.

• Prinsip Konsistensi (Consistency), agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka metode dan prosedur-prosedur yang di gunakan dalam proses akuntansi harus di terapkan secara konsisten dari tahun ke tahun sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera di ketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

2.10 Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

Beberapa keterbatasan akuntansi sebagai berikut :

Cukup Berarti

(15)

Beberapa pedoman umum yang dapat di gunakan untuk menetukan apakah

cukup berarti atau tidak adalah sebagai berikut :

1) Aspek Kuantitatif, berdasarkan pada jumlah absolute, misalnya jumlah

rupiah atau berdasarkan pada nilai relative, misalnya sebagai suatu

presentase dari pendapatan bersih dari modal dan lain sebagainya.

2) Aspek Kualitatif, mempertimbangkan karakteristik dari lingkungan,

karakteristik dari perusahaan seperti besar kecilnya perusahaan,

struktur modal, karakteristik dari elemen itu sendiri seperti sifatnya,

waktunya, hubungannya dengan pendapatan dan karakteristik dari

kebijaksanaan-kebijaksanaan akuntansi yang digunakan.

Konservatif 

Sikap konservatif ini mengatur bahwa kenaikan nilai aktiva dan laba yang

di harapkan tidak boleh di catat sebelum di realisasikan, dalam arti di jual,

dan penurunan nilai aktiva dan rugi yang di perkirakan akan timbul harus

di catat walaupun jumlahnya belum dapat di tentukan.

Sifat Khusus suatu Industri

Industry-industry yang mempunyai sifat-sifat khusus seperti bank,

asuransi, dan lain-lain sering kali memerlukan prinsip akuntansi yang

berbeda dengan industry-industry lainnya. Kerana adanya peraturan dari

pemerintah terhadap industri-industri khusu ini akan mengakibatkan

adanya prinsip-prinsi akuntansi tertentu yang berbeda dengan yang

umumnya di gunakan.

2.11 Arti penting pengukuran, penilaian dan penyajian tiap akun atau pos

Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam definisi unsur unsur laporan keuangan baik dalam neraca atau laporan laba rugi.

(16)

Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam bentuk kata kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan laba rugi. (IAI, 2004, hal.20) Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi (IAI, 2004, hal.23)

1. Pengakuan Unsur Laporan Keuangan a. Pengakuan Aset

Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

b. Pengakuan Kewajiban

Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligasi) sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

c. Pengakuan penghasilan

Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

d. Pengakuan Beban

Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dengan pendapatan

(17)

secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung atau bersama sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama.

2. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Berikut adalah berbagai dasar pengukuran laporan keuangan (IAI, 2004, hal. 24)

a. Biaya

nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban (obligation) atau dalam keadaan tertentu (misal pajak penghasilan) dalam jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

b. Biaya Kini (Current Cost)

Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas seharusnya bila aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.

c. Nilai Realisasi / penyelesaian (realizable/settlement value)

Aset dinyatakan dalam jumlah kas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

d. Nilai Sekarang (Present Value)

Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

(18)

2.12 Pengertian dan Maksud Adanya Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi keuangan), Laporan Laba rugi laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

1. NERACA

Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.

Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang : 1. Jumlah kekayaan perusahaan

2. Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan solvabilitas)

3. Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar (fleksibilitas)

4. Jumlah utang perusahaan pada kreditur

5. Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan Bentuk penyajian neraca ada 2 (dua) yaitu :

a) Bentuk Rekening (Skontro) b) Bentuk Laporan (Staffel)

2. LAPORAN LABA RUGI

Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.

Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang : 1) laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.

(19)

2) Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian 3) informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

dan sumber-sumber utama pendapatan perusahaan

3. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.

Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan.

4. LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2). Arus kas dapat bersumber dari :

a) Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan

b) Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang c) Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.

Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.

(20)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi adalah system informasi yang menghasilkan laporan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan

kondisi perusahaan. Akuntansi adalah bahasa bisnis.

Seorang akuntan dapat menjadi baik akuntan public maupun akuntan

intern. Dua bidang yang paling lazim di temukan dalam akuntansi

adalah akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

(21)

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Constraints_accounting http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/index.php?id=2 http://www.aaoifi.com/AAOIFI%20-%20Conceptual%20Framework%20for%20Financial %20Reporting%20(Draft%20for%20Public%20Hearing).pdf  http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Financial_accountancy http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en| id&u=http://ph.answers.yahoo.com/question/index%3Fqid%3D20090201113923AAZnEgc

 jusup, al.haryono. dasar-dasar akuntansi. Yogyakarta:penerbit sekolah tinggi ilmu ekonomi, 2005  baridwan, zaki. Intermediate naccounting. Yogyakarta:BPEE Yogyakarta, 2004

warren, carl. James m. reeve dan Philips E.Fess. pengantar akuntansi edisi 21, jakarta:penerbit salemba empat, 2008

Referensi

Dokumen terkait

 pembangkitan listrik yang dibangun oleh tergugat, kemudian penggugat, turut tergugat dan tergugat dalam kontrak bukti P-3, mengenai pilihan forum dan pilihan hukum telah sepakat

Keterampilan sosial memiliki peranan dalam memperoleh hubungan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Pengembangan nilai-nilai dalam keterampilan sosial

Untuk Appeals to Principle, harian ini berusaha memberikan pesan. Walaupun, sudah disebutkan  pada  berita,  bahwa  Bali  masih dalam  keadaan  aman,  namun 

Sampai sejauh mana sistem drainase pada daerah irigasi ular di kawasan Singosari Kabupaten Serdang Bedagai saat ini dapat berfungsi dengan baik, untuk itu perlu dilakuksn

Pada penelitian ini akan dihitung waktu optimum produksi dari suatu graf sistem produksi ber-loop dengan menggunakan sistem persamaan linear aljabar max-plus waktu invarian,

Metode low pressure injection (LPI) dengan spesifikasi material material solvent free epoxy binder dan structural adhesive yang telah terbukti berhasil dengan baik

Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah. pendekatan kualitatif dan

Metode Kriging adalah estimasi sto- chastic yang mirip dengan Inverse Distance Weighted (IDW) dimana menggunakan kombinasi linear dari weight untuk mem- perkirakan nilai