• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah gerak refleks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah gerak refleks"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makalah ini disusun berdasarkan dari sebuah skenario yang berjudul “Aduh, Panas!” Dinda sedang ikut ke klinik ayahnya yang berprofesi sebagai dokter gigi, tanpa sengaja tangannya menyentuh nierbekken di dekatnya yang baru saja di sterilisasi panas, secara refleks dia meloncat menghindari benda panas tersebut. Dinda langsung pucat karena terkejut dan merasakan tangannya panas, beberapa saat kemudian ia merasakan nyeri.

Gerak refleks ialah gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan (Asnawati dkk,2014). Dalam gerak refleks ini berhubungan dengan sistem saraf. Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti kontraksi otot atau peristiwa viseral yang berubah dengan cepat. Menerima ribuan informasi dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh Gerak refleks ialah gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan (Syaifuddin, 2013).

Membran sel bekerja sebagai suatu sekat pemisah yang amat efektif dan selektif antara cairan ekstraselular dan cairan intraselular. Didalam ruangan ekstraselular disekitar neuron terdapat cairan dengan kadar ion natrium dan ion klorida dalam cairan intraselular terdapat kalium dan protein yang lebih tinggi. Perbedaan komposisi dan kadar ion-ion didalam dan diluar sel mengakibatkan timbulnya suatu potensial listrik. Permukaan membran neuron yang disebut potensial membran, dalam keadaan istirahat cairan ekstraselular adalah elektro positif dan cairan intraselular adalah elektron negatif (Syaifuddin, 2013).

Gelombang depolarisasi terjadi dari suatu rangsangan pada membran neuron setempat, mengakibatkan perubahan permeabilitas membran dengan akibat ion-ion natrium dapat mengadakan difusi masuk kedalam neuron (akson). Masuknya ion natrium yang bermuatan listrik positif ke dalam neuron menyebabkan membran tersebut menjadi positif didalam dan negatif diluar. Demikian juga sebaliknya peristiwa ini disebut dengan depolarisasi (Syaifuddin, 2013).

(2)

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan kami membuat makalah ini antara lain : 1. Menjelaskan definisi gerak refleks

2. Menjelaskan ciri-ciri gerak refleks 3. Menjelaskan mekanisme gerak refleks

4. Menjelaskan saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks 5. Menjelaskan jenis-jenis gerak refleks

6. Menjelaskan tentang nyeri

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan kami antara lain : 1. Mengetahui definisi gerrak refleks 2. Mengetahui ciri-ciri gerak refleks 3. Mengetahui mekanisme gerak refleks

4. Mengetahui saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks 5. Mengetahui jenis-jenis gerak refleks

(3)

1.4 Problem Tree

1.5 Sasaran Belajar

1. Menjelaskan definisi gerak refleks 2. Menjelaskan ciri-ciri gerak refleks 3. Menjelaskan mekanisme gerak refleks

4. Menjelaskan saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks 5. Menjelaskan jenis-jenis gerak refleks

6. Menjelaskan tentang nyeri

3

REFLEKS

DEFINISI

MEKANISME

SARAF GERAK

REFLEKS

JENIS-JENIS

NYERI

RANGSANGAN

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Gerak Refleks

Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari , berjalan secaran cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa perlu kontrol dari otak (Wulandari,2009). Gerak refleks juga dapat didefinisikan sebagai gerakan yang tidak disadari yang timbul akibat adanya rangsangan (Asnawati dkk,2014).

Sedangkan Refleks adalah respons yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar kehendak. Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik dalam maupun luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jembatan (respon) terhadap rangsangan (Syaifuddin, 2013).

Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi pembuhluh darah. Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar dan didalam tubuh disertai adaptasi perubahan tersebut. Dengan demikian seberapa besar peran sistem saraf pusat dapat mengatur kehidupan organisme (Syaifuddin, 2013).

(5)

2.2 Ciri-ciri gerak refleks

 Setiap stimulus sensori menuju ke medulla spinalis.  Gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak.

 Respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari.  Dapat diramalkan jika rangsangannya sama

 Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut

 Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu

 Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang di lalui impuls

 Respon terus menerus dapat menyebabkan kekelahan ( Sherwood, 2010)

(6)

2.3 Mekanisme Gerak Refleks

Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam gerak, baik disadari maupun tidak disadari. Seluruh mekanisme gerak yang terjadi ditubuh manusia tak lepas dari peranan sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat kompleks, tetapi sebenarnya hanya tersusun atas dua jenis sel saraf, yaitu sel saraf dan sel neuroglia. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak berupa tanggapan dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks (Wulandari, 2009).

2.4 Saraf-saraf yang terlibat dalam gerak refleks

 Sel Saraf Sensorik atau sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat.

 Sel Saraf Motorik atau sel penggerak berfungsi membawa impuls beru tanggapan dari susunan saraf pusat menuju kelenjar tubuh

 Sel Saraf Konektor atau saraf penghubung adalah sel saraf yang menghubungkan antara neuron yang satu dengan yang lainnya.

 Sel Saraf Ajustor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik yang terdpat didalam medulla spinalis atau di otak.

(7)

Yang terjadi karena latihan dan belajar misalnya seorang pemain piano dan menekan tuts tertentu setelah melihat sebuah lambing nada dibuku.(Asnawati dkk,2014).

Jenis refleks dapat dikelompokan berdasarkan letak reseptor yang menerima rangsangan yaitu:

 Refleks eksteroseptif

Timbul karena rangsangan pada reseptor permukaan tubuh.  Refleks interoreseptif (viseroreseptif)

Timbul karena rangsangan pada alat dalam atau pembuluh darah (misalnya dinding kandung kemih dan lambung).

 Refleks proreseptif

Timbul karena rangsangan pada reseptor otot rangka, tendo, dan sendi untuk keseimbangan sikap (Syaifuddin, 2013).

2.6 Nyeri

Nyeri adalah sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstansinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007).

Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh yang timbul bila jaringan sedang rusak yang menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut.

Ada beberapa sifat nyeri, yaitu :

1. nyeri tertusuk yaitu bila suatu jarum ditusukkan ke dalam kulit dirasakan daerah kulit mengalami iritasi kuat.

2. nyeri terbakar yaitu nyeri yang dirasakan bila kulit terbakar merupakan jenis nyeri yang paling kuat menyebabkan penderitaan.

3. pegal yaitu suatu nyeri dalam dengan berbagai tingkat gangguan dan intensitas rendah di daerah tubuh yang tersebar luas dapat, bersatu menjadi suatu sensasi yang tidak enak. (Syaifuddin, 2013).

Reseptor nyeri di dalam kulit dan jaringan merupakan ujung saraf bebas yang tersebar luas dalam lapisan superfisial kulit. Jaringan dalam tertentu tidak dipersarafi secara luas oleh ujung nyeri tetapi mendapatkan persarafan yang

(8)

lemah. Setiap kerusakan jaringan yang tersebar luas menyebabkan pegal pada daerah ini.

Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu :

 Nyeri cepat yaitu bila diberikan stimulus, rasa nyeri cepat timbul dalam waktu kira-kira 0,1 detik.

 Nyeri lambat yaitu nyeri lambat timbul setelah 1detik atau lebih dan kemudian secar perlahan selama beberapa detik dan kadangkala bahkan beberap menit (Guyton, 2002)

(9)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Glukosa merupakan senyawa hasil pencernaan dan absorpsi makanan jenis karbohidrat yang memasuki sel-sel tubuh dapat dimetabolisme sebagai sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, tertama sel-sel otak dan sel-sel eritrosit. Proses pemecahan atau oksidasi glukosa sebagai sumber energy ini disebut sebagai proses glikolisis. Dalam keadaan aerob, glukosa di oksidasi menjadi piruvat dimana piruvat ini dapat berpindah dari sitoplasma ke mitokondria yang disini diosidasi menjadi asetil koA yang kemudian dapat dioksidasi dan difosforilasi melalui siklus kreb yang berdampingan dengan rantai pernafasan. Pada keadaan aerob untuk satu molekul glukosa yang dioksidasi pada lintasan glikolisis akan menghasilkan 38 molekul ATP. Asam laktat sebagai produk akhir dalam jika proses glikolisis berlangsung dengan keadaan anaerob. Glikolisis di eritrosit walaupun dalam keadaan aerob selallu berakhiran dengan senyawa laktat karena sel-sel eritrosit tidak mengandung mitokondria. Jaringan lain mencakup jaringan otak, traktus gastrointestinal, medulagia ginjal, retina dan kulit, memperoleh sebagian besar energinya dari glikolisis dan menghasilkan laktat. Dalam keadaan anaerob oksidasi glukosa hanya menghasilkan 2 molekut ATP. Disini NADH yang terbentuk digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi Laktat oleh kerja enzim laktat Dehidrogenase. Sebagai konsekuensi, untuk memperoleh energy dalam jumlah banyak, lebih banyak glukosa mengalamin glikolisis pada keadaan anaerib darpada keaan aerob.

3.2 Saran

Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama untuk kesehatan. Tubuh kita membutuhkan energi untuk beraktivitas, energi tersebut di hasilkan dari reaksi metabolisme dalam tubuh kita. Reaksi metabolisme tersebut di dapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Oleh karena itu kita harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang berperan dalam metabolisme untuk menghasikan energi yang di butuhkan oleh tubuh.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

A.Tamsuri. 2007 .Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC

Guyton, A & Hall, J .2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran .Edisi 9. Jakarta : EGC.

Syaifuddin.2013.Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Edisi 4 . Jakarta : EGC

Wulandari Ika Puspita. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis Mikrokontroller. Jurnal Neutrino. 2009; Vol. 1(2) Hal. 210

Asnawati, Marisa Dona, Nizomy Ihya Ridlo. Fisiologi PSKG Buku Petunjuk Praktikum FISIOLOGI PSKG. Banjarmasin.: Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, 2014. Hal 7-8.

Referensi

Dokumen terkait

dari pembuluh vena yang mengalir dari berbagai organ tubuh, atrium kiri akan menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan kulit. Kemudian. kedua atria akan mengosongkan

 Mengamati gambar tulang sebagai salah satu organ gerak manusia  Mengolah informasi dari bacaan dan menentukan ide pokok dari.

Secara berkelompok peserta didik dimnta untuk mengerjakan LKPD II mencari informasi tentang organ tubuh yang terlibat dalam proses peredaran darah dari

Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/ penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan

3.1 Memahami kombinasi gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional. 4.1

Buku saku “Gerak Ragaku di Sekolah” ini berisikan informasi tentang pembiasaan berbagai aktivitas fisik dan pilihan bentuk kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di

Deteksi warna penanda segmen bagian tubuh manusia yang akan dijadikan indek penjejakan di sistem penangkapan gerak manusia berbasis optik dapat dilakukan

Siswa dapat menentukan gerak dasar tidak berpindah tempat PG 12 3.2 memahami gerak dasar nonlokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk