• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perpajakan Pph Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Perpajakan Pph Umum"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LatLatar Bear Belaklakangang

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang o

olleeh h oorraanng g pprriibbadadi i atatau au bbadadaan n yyanang g bbeerrsisiffaat t mmeemmaaksksaa be

berrdadasasarkrkan an UnUndadangng-U-Undndanang, g, dedengngan an titidadak k memendndapapatatkkanan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

bagi sebesebesarbesarbesarnysarnya a kemkemakmurakmuran an rakrakyat. yat. PPembayembayaran aran pajakpajak mer

merupakaupakan n perwperwujudaujudan n dari dari kekewajibwajiban an kekenegarnegaraan aan dan dan peranperan ser

serta ta WWajiajib b PPajaajak k untuntuk uk secsecara ara lanlangsugsung ng dan dan berbersamsama-sa-samaama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan

dan pempembangbangunaunan n nasnasionional. al. SesSesuai uai falfalsafsafah ah undundangang-un-undandangg p

peerrppajajaakkaann, , mmeemmbbayayar ar ppajajaak k bbuukkaan n hhaannyya a mmeerruuppakakanan kewaji

kewajiban, tetapi merupakan hak ban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untukdari setiap warga Negara untuk iikkuut t beberrpapartrtiisisipapasi si dadallam am bebentntuk uk peperran an seserrtta a ttererhhadadapap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sa

Salalah h sasatu tu jejeninis s papajajak k adadalalah ah papajajak k pepengnghashasililanan. . anangg dim

dimaksuaksud d dendengan gan PPajaajak k PPengenghasihasilan lan !PP!PPh" h" adaadalah lah pajpajak ak yanyangg dik

dikenaenakan kan terterhadhadap ap setsetiap iap tamtambahbahan an kekemammampuan puan ekekonoonomismis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari #ndonesia maupun dari luar #ndonesia, yang dapat dipakai untuk #ndonesia maupun dari luar #ndonesia, yang dapat dipakai untuk k

konsuonsumsi msi ataatau u untuntuk uk menmenambambah ah kekekakayaayaan n WWajiajib b PPajaajak k yanyangg bersangkutan. Pajak Penghasilan !PPh" dikenakan terhadap orang bersangkutan. Pajak Penghasilan !PPh" dikenakan terhadap orang pribadi dan badan,

pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterimaberkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. $alam makalah ini akan atau diperoleh selama satu tahun pajak. $alam makalah ini akan di

diururaiaikakan n mmenengegenanai i apapa a ititu u papajajak k pepengnghahasisilalan n umumum um dadann bagaimana cara menghitungnya.

bagaimana cara menghitungnya. B.

B. RumRumusausan Masan Masalahlah

% %

(2)

%.

%. &ag&agaimaimana pengeana pengertirtian, subjean, subjek k dan objek pajak penghdan objek pajak penghasiasilanlan umum'

umum' (.

(. &agaim&agaimana cara mana cara menghienghitung pajtung pajak penghaak penghasilan umsilan umum'um' ).

). &ag&agaimaimana carana cara melua melunasnasi pajai pajak'k'

C.

C. TTujujuauann %.

%. UnUntutuk k mememmahahamami i pepengngerertitianan, , susubjbjek ek dadan n obobjejek k papajajakk penghasilan umum.

penghasilan umum. (.

(. Untuk meUntuk memahammahami cara mengi cara menghituhitung pajak pengng pajak penghasilhasilan umum.an umum. ).

). Untuk Untuk memmemahami ahami cara cara melmelunasi unasi pajak.pajak.

( (

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Su!jek "an #!jek PPh

Undang-undang No. * tahun tentang Pajak Penghasilan !PPh" berlaku sejak % +anuari %. Undang-undang ini telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan undang-undang nomor )/ tahun (00.

Pajak Penghasilan !PPh" adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu 1ahun Pajak. ang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari #ndonesia maupun dari luar #ndonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.%

Undang-undang Pajak Penghasilan !PPh" mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-undang PPh disebut Wajib Pajak. Wajib pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau % http233www.pajak.go.id3content3belajar-pajak , diakses pada tanggal (* September (0%/ pukul %(2%* W#&.

(4)

dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajaknya subjeknya dimulai atau berakhir pada tahun pajak.

Su!jek Pajak "an $aji! Pajak 

Pajak penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.  ang menjadi subjek pajak adalah2

%. a. 4rang pribadi5

b. Warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan menggantikan yang berhak.

(. &adan, terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, &U6N3&U6$ dengan nama dan bentuk apapun, 7rma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak in8estasi kolektif,

). &entuk Usaha 1etap !&U1".

Subjek pajak dapat dibedakan menjadi2

%. Subjek Pajak dalam negeri yang terdiri dari2 a. Subjek pajak orang pribadi, yaitu2

• 4rang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di

#ndonesia lebih dari %) !seratus delapan puluh tiga" hari !tidak harus berturut-turut" dalam jangka waktu %( !dua belas" bulan, atau

• 4rang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di

#ndonesia dan mempunyai nilai bertempat tinggal di #ndonesia.

b. Subjek pajak badan, yaitu2

&adan yang didirikan atau bertempat kedudukan di #ndonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintahan yang memenuhi kriteria2

• Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan5

(5)

• Pembiayaannya bersumber dari 9nggaran Pendapatan

dan &elanja Negara atau 9nggaran Pendapatan dan &elanja $aerah5

• Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran

pemerintahan pusat atau pemerintah daerah, dan5

• Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan

fungsional negara.

c. Subjek pajak warisan, yaitu2

Warisan yang belum dibagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak.

(. Subjek pajak luar negeri yang terdiri dari2

a. 4rang pribadi yang tidak bertempat tinggal di #ndonesia, orang pribadi yang berada di #ndonesia tidak lebih dari %) !seratus delapan puluh tiga" hari dalam jangka waktu %( !dua belas" bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di #ndonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di #ndonesia, dan

b. 4rang pribadi yang tidak bertempat tinggal di #ndonesia, orang pribadi yang berada di #ndonesia dari %) !seratus delapan puluh tiga" hari dalam jangka waktu %( !dua belas" bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di #ndonesia, yang dapat menerima atau memperoleh panghasilan dari #ndonesia tidak dari menjalakan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di #ndonesia.

Subjek pajak orang pribadi dalam negeri menjadi Wajib Pajak apabila telah menerima atau memperoleh penghasilan yang besarnya melebihi Penghasilan 1idak :ena Pajak. Subjek pajak badan dalam negeri menjadi wajib pajak sejak saat didirikan, atau bertempat kedudukan di #ndonesia. Subjek pajak luar negeri

(6)

baik orang pribadi maupun badan sekaligus menjadi wajib pajak karena menerima dan3atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari #ndonesia atau yang melalui bentuk usaha tetap di #ndonesia. $engan perkataan lain, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang yang telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif.

Perbedaan wajib pajak dalam dalam negeri dan wajib pajak luar negeri, antara lain adalah2

$aji! Pajak Dalam Negeri $aji! Pajak Luar Negeri

o $ikenakan pajak atas

penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari #ndonesia dan dari luar #ndonesia.

o $ikenakan pajak

berdasarkan penghasilan netto.

o  1arif pajak yang digunakan

adalah tarif umum !tari<  UU PPh pasal %*"

o Wajib menyampaikan SP1

o $ikenakan pajak hanya atas

penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di #ndonesia

o $ikenakan pajak

berdasarkan penghasilan bruto

o  1arif pajak yang digunakan

adalah tarif sepadan !tarif  UU PPh pasal (/"

o  1idak wajib menyampaikan

SP1.

%e&aji!an Pajak Su!jekti' 

Untuk lebih memperjelas pengertian, kapan mulai dan berakhirnya sebagai subjek pajak dalam negeri maupun subjek pajak luar negeri, berikut ini diberikan table mulai dan berakhirnya pajak subjektif.

(7)

MULAI BERA%HIR Su!jek Pajak Dalam

Negeri #rang Pri!a"i(

o Saat dilahirkan

o Saat berada di #ndonesia

atau bertempat tinggal di #ndonesia

Su!jek )ajak "alam negeri !a"an(

o Saat didirikan atau

bertempat kedudukan di #ndonesia

Su!jek Pajak Dalam Negeri #rang Pri!a"i(

o Saat meninggal

o Saat meninggalkan

#ndonesia untuk selama-lamanya

Su!jek )ajak "alam negeri !a"an(

o Saat dibubarkan atau tidak

bertempat kedudukan di #ndonesia

Su!jek )ajak luar negeri melalui BUT2

o Saat menjalankan usaha

atau melakukan kegiatan melalui &U1 di #ndonesia

Su!jek )ajak luar negeri melalui BUT(

o Saat tidak lagi menjalankan

usaha atau melakukan kegiatan melalui &U1 di #ndonesia

Su!jek )ajak luar negeri ti"ak melalui BUT(

o Saat menerima atau

memperoleh penghasilan dari #ndonesia

Su!jek )ajak luar negeri ti"ak melalui BUT(

o Saat tidak lagi menerima

atau memperoleh penghasilan dari #ndonesia $arisan !elum ter!agi(

o Saat timbulnya warisan

yang belum terbagi

$arisan !elum ter!agi(

o Saat warisan telah selesai

dibagikan

TIDA% TERMASU% SUB*E% PA*A% 

 ang tidak termasuk subjek pajak adalah2 %. :antor perwakilan Negara asing,

(. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsultan atau pejabat lain dari Negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat2

(8)

a. &ukan warga Negara #ndonesia dan di #ndonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar  jabatannya di #ndonesia.

b. Negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik.

). 4rganisasi internasional, dengan syarat2

a. #ndonesia menjadi anggota organisasi tersebut.

b. 1idak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari #ndonesia selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota.

. Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat 2

a. &ukan warga Negara #ndonesia.

b. 1idak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di #ndonesia.

#B*E% PA*A% 

 ang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari #ndonesia maupun dari luar #ndonesia, yang dapar dipakai untuk konsumsi atau utnuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk2

%. Pergantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau  jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gra7tasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini5

(. =adiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan5

). >aba usaha5

(9)

. :euntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta ;. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah

dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak5

/. &unga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena  jaminan pengembalian utang5

*. $i8iden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk di8iden dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi5

. ?oyalti atau imbalan atas penggunaan hak5

. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta5

%0. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala5

%%. :euntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah5

%(. :euntungan selisih kurs mata uang asing5 %). Selisih lebih karena penilaian kembali akti8a5 %. Premi asuransi5

%;. #uran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas5

%/. 1ambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak5

%*. Penghasilan dari usaha berbasis syariah5

%. #mbalan bunga sebagaimana dimaksus dalam Undang-undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan5 dan

%. Surplus &ank #ndonesia.

Penghasilan tersebut dapat dikelompokan menjadi2

%. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas, seperti gaji, honorarium, penghasilan dari praktik dokter, notaries, aktuaris, akuntan, pengacara, dan sebagainya.

(. Penghasilan dari usaha atau kegiatan.

(10)

). Penghasilan dari modal atau penggunaan harta, seperti sewa, bunga, di8iden, royalti, keuntungan dari penjualan harta yang tidak digunakan, dan sebagainya.

. Penghasilan lain-lain, yaitu penghasilan yang tidak dapat diklasi7kasikan ke dalam salah satu dari tiga kelompok penghasilan di atas, seperti2

a. :euntungan karena pembebanan utang.

b. :euntungan karena selisih kurs mata uang asing. c. Selisih lebih karena penilaian kembali akti8a. d. =adiah undian.

&agi Wajib Pajak $alam Negeri, yang menjadi 4bjek Pajak adalah penghasilan baik yang berasal dari #ndonesia maupun dari luar #ndonesia. Sedangkan bagi Wajib Pajak >uar Negeri, yang menjadi 4bjek Pajak hanya penghasilan yang berasal dari #ndonesia saja.

TIDA% TERMASU% #B*E% PA*A% 

1. a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterma oleh penerima zakat yang berhak atas sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang  berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan peraturan  pemerintah.

 b. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dan instansi lainnya seperti: badan pendidikan, badan sosial, koperasi, yayasan, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri euangan, sepanjang tidak  ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan diantara pihak!pihak yang bersangkutan.

". Warisan

#. =arta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham.

(11)

$. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah. :ecuali yang diberikan ole bukan wajib pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara 7nal atau Wajib pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus.

%. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa

&. $i8iden atau pembagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, &U6N, atau &U6$, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di #ndonesia dengan syarat 2

a. $i8iden berasal dari cadangan laba yang ditahan.

b. &agi perseoan terbatas, &U6N dan &U6$ yang menerima di8iden paling rendah (;@ dari jumlah modal yang

disetor.

*. #uran yang diterima atau dana pensiun yang pendiriannya telah dipisahkan menteri keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja atu pegawai

. Penghasilan dari modal yang telah ditanamkan oleh dana pensiun

. &agian laba yang diterima anggota dari perseroan komaditer yang modalnya tidak terbagi ats saham-saham, persekutuan, perkumpulan, 7rma, dan kongsi, termasuk pemegang

unitpenyertaan kontrak in8estasi kolektif 

%0. Penghasilan yang diterima perusahaan modal 8entura berupa bagian laba dri badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di #ndonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut2

(12)

a. 6erupakan perusahaan mikro, kecil, menengah atau yang menjalankan krgiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan 6enteri :euangan

b. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di #ndonesia

%%. &easiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan 6enteri keuangan.

%(. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang begerak dalam bidang pendidikan dan atau bidang penelitian dan pengembangan yang telah

terdaftar pada instansi yang membidanginya. ang ditanam kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan

pendidikan dan atau bidang penelitian dan pengembangan dalam jangka waktu paling lama empat tahun sejak

diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan 6enteri keuangan

%). &antuan atau santunan yang dibayarkan oleh &P+S kepada wajib pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan 6enteri

keuangan.(

B. Cara Menghitung Pajak Penghasilan +PPh, Umum Dasar Pengenaan Pajak 

Untuk wajib pajak dalam negeri dan untuk usaha tetap !&U1" yang menjadi dasar pengenaan pajak adalah penghasilan kena pajak. Sedangkan untuk wajib pajak luar negeri adalah ( 6ardiasmo, Perpajakan Edisi Terbaru 2016, !ogyakarta2 Penerbit 9N$#, (0%/", hlm. %/)-%*%.

(13)

penghasilan bruto. ang perlu diingat besarnya penghasilan kena pajak untuk wajib pajak pada badan dihitung sebesar penghasilan netto. Sedangkan untuk wajib pajak orang pribadi dihitung dari penghasilan netto dikurangi dengan P1:P.

Cara Menghitung Penghasilan %ena Pajak +P%P,

Penghitungan besarnya penghasilan netto !agi &aji! )ajak  "alam negeri "an !a"an usaha teta) dapat dilakukan dengan dua cara2

%. 6enggunakan pembukuan

(. 6enggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan penyusunan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi setiap tahun pajak berakhir. Wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas diwajibkan menyelenggarakan pembukuan.

$ikecualikan dari kewajiban penyelenggaraan pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan2

%)

Penghasilan kena pajak !WP &adan" A penghasilan

(14)

%. $iperbolehkan menghitung penghasilan netto dengan menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Netto, dan

(. Wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

Pencatatan oleh wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas meliputi peredaran dan penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan lainnya. Sedangkan bagi mereka yang semata-mata menerima penghasilan dari luar usaha dan pekerjaan bebas pencatatannya hanya mengenai penghasilan bruto, pengurang, dan penghasilan netto yang merupakan objek pajak penghasilan. $isamping itu pencatatan meliputi pula penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yaang dikenakan pajak yang bersifat 7nal.

Pembukuan atau pencatatan harus2

%. $iselenggarakan dengan memperhatikan ikttikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya

(. $iselenggarakan di indonesia dengan menggunakan huruf  latin, angka arab, saruan mata uang rupiah, dan

). $isusun dalam bahasa indonesia atau dalam bahasa asing yang diiBinkan oleh menteri keuangan !misalnya, bahasa #nggris"

Menghitung Penghasilan %ena Pajak "engan Menggunakan Pem!ukuan

Untuk Wajib Pajak &adan besarnya Penghasilan :ena Pajak sama dengan penghasilan netto, yaitu penghasilan bruto dikurangi dengan biaya-biaya yang diperkenankan oleh Undang-Undang PPh. Sedangkan untuk Wajib Pajak 4rang Pribadi besarnya

(15)

Penghasilan :ena Pajak sama dengan penghasilan netto dikurangi P1:P. Untuk menghitung penghasilan kena pajak dapat dirumuskan sebagai berikut

Penghasilan :ena Pajak !WP 4rang Pribadi" A Penghasilan Netto - P1:1

A !Penghasilan bruto - biaya yang diperkenankan UU PPh" - P1:P

Penghasilan :ena Pajak !WP &adan" A Penghasilan neto

A Penghasilan bruto - biaya yag diperkenankan UU PPh

&esarnya Penghasilan :ena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk2

%. &iaya yang secara langsung dan tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha antara lain2

a. &iaya pembelian bahan

b. &iaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasaa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, grati7kasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang.

c. &unga, sewa dan royalti d. &iaya perjalanan

e. &iaya pengolahan limbah f. Premi asuransi

g. &iaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan dengan Peraturan 6enteri :euangan

h. &iaya administrasi

i. Pajak, kecuali pajak penghasilan

(16)

(. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

). #uran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh 6enteri :euangan.

. :egiatan karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. ;. :erugian selisih kurs mata uang asing

/. &iaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan diindonesia

*. &iaya beasiswa, magang dan pelatihan

. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat2 a. 1elah dibebankann sebagai biaya dalam laporan laba rugi

komersial

b. Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada $irektorat +enderal Pajak

c. 1elah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang menangani piutang negara, atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang3pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau adanya pengakuan dri debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu

d. Syarat pada huruf c tidak berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil

(17)

. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah

%0. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di #ndonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah

%%. &iaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pmerintah.

%(. Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah

%). Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah

%. :ompensasi kerugian 7skal tahun sebelumnya !maksimal ; tahun"

Untuk menentukan besanya Penghasilan :ena Pajak bagi Wajib Pajak dalam Negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan

%. Pembagian laba dengan nama dan bentuk apapun. (. &iaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi ). Pembentukan atau pemupukan dana cabang, kecuali2

a. Cadangan piutang

b. Cadangan untuk usaha asuransi c. Cadangan penjaminan

d. Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan

e. Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan

f. Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat . Premi asuransi kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja ;. Penggantian atau imbalan

(18)

/. +umlah yang melebihi kewajaran sebagai imbalan yang dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

*. =arta yang dihibahkan . Pajak penghasilan

. &iaya yang dibebankan untuk kepentingan WP atau orang yang menjadi tanggungannya.

%0. Daji

%%. Sanksi administrasi

%(. &iaya pengeluaran yang dikenakan PP= yang bersifat 7nal dan bukan objek PP=

%). &iaya-biaya pengeluaran yang digunakan penghitungan penghasilan netto

Menghitung Penghasilan %ena Pajak Dengan Menggunakan N-rma Perhitungan Penghasilan Nett-.

9pabila dalam menghitung Penghasilan :ena Pajak-nya Wajib Pajak menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto, besarnya penghasilan netto adalah sama dengan besarnya !persentase" NPPN dikalikan dengan dengan jumlah peredaran usaha atau penerimaan bruto pekerjaan bebas setahun.

Pedoman untuk menentukan penghasilan netto, dibuat dan disempurnakan secara terus menerus dan diterbitkan oleh $irektur +endral Pajak berdasarkan pegangan yang ditetapkan oleh 6enteri :euangan.

Wajib pajak yang boleh menggunaka NPPN adalah WP 4rang Pribadi yang memenuhi syarat sebagai berikut2

%. Predaran bruto kurang dari ?P..00.000.000,00 per tahun.

(19)

(. 6engajukan permohonan dalam jangka waktu tiga bulan pertama dari tahun buku.

). 6enyelenggarakan pencatatan. Contoh2

Wajib Pajak 9nton kawin !istri tidak bekerja" dan mempunyai ( orang anak. #a seorang dokter bertempat tinggal di +akarta. 6isalnya, besarnya presentase norma untuk dokter di +akarta ;@. Penerimaan bruto praktik dokter di rumah sakit di +akarta setahun ?p. ;00.000.000,00

Penghasilan netto dihitung sebagai berikut2

Sebagai dokter2 ;@ E ?p. ;00.000.000,00 A ?p. ((;.000.000,00

Penghasilan 1idak :ena Pajak !:3(" A ?p. ;.000.000,00

Penghasilan :ena Pajak A ?p.

%0.000.000,00

Penghasilan Ti"ak %ena Pajak +PT%P,

&esarnya P1:P setahun yang berlaku saat ini adalah2 %. ?P. )/.000.000,00 untuk diri wajib pajak pribadi.

(. ?P. ).000.000,00 tambahan untuk wajib pajak kawin.

). ?P. )/.000.000,00 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami, dengan syarat2

a. Penghasilan istri tidak semata-mata diterima atau diperoleh dari satu pemberi kerja yang telah dipotong pajak berdasarkan ketentuan dalam undang-undang PPh pasal (%, dan

b. Pekerjaan istri tidak ada hubunganya dengan usaha atau pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya.

(20)

. ?P. ).000.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya !maksimal ) orang".

Contoh perhitungan P1:P2

 +oko sudah menikah dengan mempunyai seorang anak. P1:P  +oko adalah2

P1:P setahun2

Untuk Wajib Pajak sendiri ?p. )/.000.000,00

 1ambahan WP :awin ?p. ).000.000,00

 1ambahan % anak ?p.

).000.000,00

 +umlah ?p. (.000.000,00

TARI PA*A%

/. $aji! Pajak -rang )ri!a"i "alam negeri

 1arif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajip pajak orang pribadi dalam negri adalah sebagai berikut

>apisan penghasilan kena pajak 1arif pajak Sampai dengan ?p.;0.0000.000,00 ; @ $i atas ?p ;0.0000.000,00 sampai dengan ?p

(;0.0000.000,00 %;@

$iatas (;0.0000.000,00 sampai dengan ?p.

;00.0000.000,00 (; @

$iatas ?p. ;00.0000.000,00 )0@

0. $aji! Pajak !a"an usaha "alam negeri "an !entuk usaha teta)

(21)

Sedangkan tarif pajak yang di terapkan atas Penghasilan :ena Pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar ( @ . 1arif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri mulai dan bentuk usaha tetap berlaku sejak tahun pajak (0%0, diturunkan menjadi (;@.

Wajib pajak badan dalam negeri berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 0@ dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di bursa efek di indonesia dan memenuhi persyaratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif  sebesar ; @ !lima persen" lebih rendah daripada tarif yang berlaku.

Wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan ?p. ;0.0000.000,00 mendapat fasilitas pengurangan tari< sebesar ;0@ yang dikenakan atas Penghasilan :ena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan ?p..00.000.000,00.

Cara Menghitung Pajak 

Untuk menghitung PPh dapat digunakan rumus sebagai berikut2

Catatan2 untuk keperluan menghitung PPh yangn terutang pada akhir tahun, penghasilan kena pajak dibulatkan kebawah hingga ribuan penuh.

(%

Pajak penghasilan 'wajib pajak badan( ) penghasilan kena pajak * tarif pasal 1+ ) penghasilan netto * tarif pasal 1+

) 'penghasilan bruto  biaya yang diperkenankan -- PPh( * tarif pasal 1+Pajak penghasilan 'P orang pribadi( ) penghasilan kena pajak * tarif pasal 1+

) 'penghasilan netto  P/P( * tarif pasal 1+

) 0'penghasilan bruto  biaya yang diperkenankan -- pph(  P/P * tarif pasal 1+

(22)

Contoh2

%. Peredaran bruto P1 +aya dalam tahun pajak (0%; sebesar ?p. )0.000.000.000,00 dengan Penghasilan :ena Pajak sebesar ?p. ).000.000.000,00. Penghitungan Pajak Penghasilan yang  1erutang2

 +umlah P:P dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas2

!?p. .00.000.000,00 2 ?p. )0.000.000.000,00" E ?p. ).000.000.000,00 A ?p. 0.000.000,00.

 +umlah P:P daribagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas2

?p.).000.000.000,00 F ?P. 0.000.000,00 A ?p. (.;(0.000.000,00

Pajak Penghasilan yang terutang2

! !;0@ E (;@" E ?p. 0.000.000,00 A ?p. /0.000.000,00

! (;@ E ?p. (.;(0.000.000,00 A ?p. /)0.000.000,00

 +umlah pajak penghasilan yang terutang A ?p. /0.000.000,00

(. Dunawan pada tahun (0%0 mempunyai P:P sebesar ?p.(%.;0./00,00 besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh gunawan adalah2

Penghasilan kena pajak ?p.(%.;0./00,00 !dibulatkan kebawah hingga ribuan penuh"

Pajak penghasilan yang harus dibayar 2

;@ E ?p.;0.000.000,00 A ?p. (.;00.000,00 %;@ E ?p.%%.;0.000,00 A ?p.(.***.;00,00  +umlah A ?p.)%.(**.;00,00

Pem-t-ngan Atau Pemungutan Pajak Penghasilan 1ang Bersi'at inal

(23)

Penghasilan yang dikenakan pemotongan atau pemungutan PPh yang bersifat 7nal, tetap dilaporkan dalam surat pemberitahuan !SP1", hanya saja jumlahnya tidak dijumlahkan dengan penghasilan lainnya. Pajak yang sudah dipotong tidak diperhitungkan sebagai :redit Pajak.)

C. Cara Melunasi Pajak 

Pada dasarnya, Wajib Pajak dapat menghitung dan melunasi Pajak penghasilan melalui dua cara, yaitu2

%. Pelunasan pajak tahun berjalan,yaitu pelunasan pajak dalam masa pajak yang meliputi2

a. Pembayaran sendiri oleh WP ! PPh pasal (; " untuk setiap masa pajak.

b. Pembayaran pajak melalui pemotongan 3 pemungutan pihak ketiga berupa kredit pajak yang dapat diperhitungkan dengan jumlah pajak yang terutang selama tahun pajak, yaitu2

%" Pemotongan PPh atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, atau kegiatan !PPh pasal (%"

(" Pemungutan PPh atas penghasilan dari kegiatan di bidang impor atau lainnya!PPh pasal (("

)" Pemotongan PPh atas penghasilan dari modal atau penggunaan dharta oleh orang lain,jasa, hadiah , dan penghargaan ! PPh pasal ()"

" Pelunasan PPh di luar negeri atas penghasilan di luar negeri ! PPh pasal ("

;" Pemotongan PPh atas penghasilan yang terutang atas WP luar negeri ! PPh pasal (/"

) Ibid, hlm. %*%-%%.

(24)

/" Pemotongan atas penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah atau bangunan serta penghasilan tertentu lainnya!PPh pasal  ayat !(" untuk PPh 4 ayat (2)ntidak dapat dikredit. (. Pelunasan pajak sesudah akhir tahun.

Pelunasan pajak sesudah tahun pajak berakhir dilakukan dengan cara2

a. 6enbayar pajak yang kurang disetor yaitu dengan menghitung sendiri jumlah pajak penghasilan terutang untuk suatu tahun pajak dikurangi dengan jumlah kredit pajak tahun yang bersangkutan.

b. 6embayar pajak yang kurang disetor berdasarkan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak yang ditetapkan oleh direktur jenderal pajak, apabila terdapat bukti bahwa  jumlah pajak penghasilan terutang tidak benar.

 Ibid, hlm. %%-%(.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan otonomi daerah yang dikenal pula dengan desentralisasi pendidikan membuat Madrasah harus memiliki strategi-strategi baik dalam mengelola

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Pelaksanaan praktik mengajar mahasiswa PPL jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Memang kendala dari para siswa tentang proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis ICT atau multimedia tidak begitu serius. Hal ini karena memang kebanyakan

Hubungan Pendekatan Personal terhadap Kecerdasan Emosi dan Hasil Belajar Siswa CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa) pada Mata Pelajaran IPA (Kelas VII semester genap di SMP Negeri

Menurunnya realisasi produksi jagung pada SR I 2014 sebesar 5,02 persen dibandingkan dengan SR I 2013 karena beberapa kabupaten mengalami penurunan produksi, antara lain

Penentuan jumlah flavonoid total ekstrak etanol daun buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) adalah secara kolorimetri komplementer atau menggunakan dua metode yaitu

• Pengambilan contoh bertujuan ( purposive sampling ) adalah pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan syarat atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh proses dua siklus autoclaving-cooling terhadap kadar pati resisten tepung dan bihun beras yang