• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

Kode/Nama Bidang Ilmu: 699 Bidang Ilmu : Kepariwisataan

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN WISATA PESISIR TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI PULAU NUSA PENIDA KECAMATAN NUSA PENIDA

KABUPATEN KLUNGKUNG

TIM PENGUSUL

Ida Bagus Suryawan, ST, M.Si (NIDN: 0029127802) Made Sukana, SST. Par.,M.Par. (NIDN: 0031127904) I Gede Anom Sastrawan, S.Par. (NIK: 517103050392001)

PROGRAM STUDI S1 DESTINASI PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS

UDAYANA

(2)

DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan penelitian ... 3 1.4 Manfaat penelitian... 4

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian... 6

2.2. Data Penelitian ... 6

2.3. Variabel Penelitian ... 6

2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 7

2.4.1. Definisi Operasional ... 7

2.4.2. Pengukuran Variabel... 8

2.5 Teknisk Analisis Data ... 10 BAB III REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Realisasi Kegiatan……….. 3.2. Realisasi Anggaran……… BAB IV RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Rencana Kegiatan……….. 4.2. Rencana Anggaran……… 12 13 15 16 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagaimana seharusnya mengelola pariwisata, sangat tergantung siapa dan ingin ke mana konsep pengembangan pariwisata diarahkan.Banyak praktisi dan akademisi telah mencoba mensintesa beberapa konsep dengan mengkombinasikan ilmu pariwisata modern dengan kebiasaan dan tradisi lokal. Bila dicermati, bahwa kecenderungan trend pariwisata dunia ke depan adalah back to nature, to

the indigenous. Modernisasi, kapitalisme, dan globalisasi akan memakan dirinya

sendiri dan orang akan mencari sesuatu yang hilang, yaitu keunikan lokal.

Konsep yang bisa dijadikan landasan pendukung pariwisata kerakyatan yang salah satunya bermotifkan pelestarian alam adalah konsep yang sudah ada sejak dahulu di Bali sebagai filosofi kehidupan , yaitu konsep “Tri Hita Karana “. Dalam modul pembelajaran “Tropical Plant Curriculum Project (Made S.Utama dan Kohdrata, 2011), “Tri Hita Karana” (THK) berasal dari bahasa sansekerta, dimana Tri berarti tiga, Hita berarti sejahtera, dan Karana berarti penyebab. Tri Hita karana memiliki arti tiga hubungan harmonis yang menyebabkan kebahagiaan. Pengelolaan pariwisata lebih cenderung memanfaatkan sumber daya local yang ada baik sumber daya berbasis alam, budaya maupun buatan. Kajian tentang hubungan antara penduduk dengan sumberdaya alam dan lingkungan mempunyai arti penting, karena pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan oleh penduduk apabila kurang memperhatikan karakteristiknya, akan mengakibatkan penurunan kualitas sumberdaya dan lingkungan (Verstappen, 1983; Dietz, 2000).

Kearifan lokal erat kaitannya dengan pencapaian konsep “Ajeg Bali” yang sampai saat ini keberhasilannya belum juga terlaksana dengan maksimal. Menurut Prof. Nyoman Sirtha dalam tema “Menggali Kearifan Lokal untuk AjegBali” dalam http://www.balipost.co.id (2003) ;bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat dapat berupa: nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hokum

(4)

adat, dan aturan-aturan khusus. Oleh karena bentuknya yang bermacam-macam dan ia hidup dalam aneka budaya masyarakat maka fungsinya menjadi bermacam- macam.Jika dilihat dari sudut kacamata budaya, Fuad Hasan menyampaikan bahwa budaya Nusantara yang plural merupakan kenyataan hidup (living reality) yang tidak dapat dihindari.Kebhinekaan ini harus dipersandingkan bukan dipertentangkan.Keberagaman ini merupakan manifestasi gagasan dan nilai sehingga saling menguat dan untuk meningkatkan wawasan dalam saling apresiasi. Kebhinekaannya menjadi bahan perbandingan untuk menemukan persamaan pandangan hidup yang berkaitan dengan nilai kebajikan dan kebijaksanaan (virtue and wisdom).

Dalam pandangan sosial dan budaya, peran kearifan lokal pada sektor pariwisata kerakyatan khususnya di kancah pariwisata sangatlah penting. Menurut pandangan penulis, kunci penting dari keberhasilan pelaksanaan pariwisata kerakyatan adalah sinergi antara dua golongan, yaitu partisipasi antara pemerintah dan masyarakat. Pencapaian sukses tidak akan terwujud, jika hanya diimplementasikan pada satu sisi golongan saja. Berikutnya adalah kontinyuitas dari program-program penunjang pariwisata kerakyatan perlu diperhatikan. Tanpa memperhatikan kontinyuitas, maka program akan tidak berjalan dengan baik sesuai harapan kita bersama.

Pada kasus sejumlah daerah, sector pariwisata memberikan kontribusi ekonomi yang cukup bagi sebuah daerah. Dampak pariwisata secara umum dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu dampak terhadap devisa denagara secara makro dan dampak ekonomi mikro terhadap masyarakat dan daerah. Terhadap masyarakat dan daerah, pariwisata memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sektor swasta, pembangunan infrastruktur, mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja (Nizar, 2011). Hubungan komplementer perdagangan dan pariwisata dapat diperlihatkan dengan hubungan substitusi sebagai bentuk wujud nyata perdagangan antar daerah. Wisata untuk tujuan berlibur dikatakan dapat mempengaruhi perdagangan akibat adanya kebutuhan konsumsi wisatawan yang tidak ada di tempat tujuan wisata. Hal ini mendorong kebutuhan impor bagi daerah tujuan wisata dari daerah lain untuk memenuhi

(5)

3

kebutuhan wisatawan (Gallego, 2011). Hal yang sangat berbeda dijabarkan oleh Kadir dan Yusoff (2010) yang menjabarkan bahwa tidak terdapat hubungan jangka panjang antara perdagangan dengan pariwisata, namun diperoleh hubungan satu arah (pengaruh kausalitas) dari perdagangan terhadap pariwisata. Shan dan Wilson (2001) berpendapat bahwa ada hubungan saling mempengaruhi antara perjalanan dengan perdagangan. Dengan sejumlah teori dan pendapat para pakar tersebut, diharapkan kegiatan pariwisata berpengaruh atau bahkan memberikan kontribusi positif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat yang ada disekitar daya tarik wisata.

1.2 Rumusan Masalah

Banyak pendapat dari berbagai kalangan kurang memperhatikan pentingnya peranan pariwisata kerakyatan sebagai tonggak mewujudkan kemajuan sektor pariwisata di Bali yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan belum maksimalnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan program penerapan pariwisata kerakyatan. Pulau Nusa Penida didominasi oleh kegiatan wista berbasis wisata pesisir. Dengan kegiatan ini, pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangunan berkelanjutan yang terdiri atas keberlanjutan secara ekonomi, lingkungan dan social (susilo, 2003). Mengacu kepada perkembangan kepariwisataan di Nusa Penida, sejumlah permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kegiatan wisata yang ada di Nusa Penida ?

2. Sejauh mana korelasi antara pariwisata dengan kehidupan masyarakat Pulau Nusa Penida ?

3. Apakah kegiatan wisata pesisir di Nusa Penida telah memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Hingga saat ini, sektor pariwisata merupakan sektor yang menjadi andalan perekonomian di Bali. Perlu ditindak lanjuti suatu program yang kontinyu

(6)

berbasis ekowisata untuk lebih memantapkan perkembangan sektor ini. Peran serta masyarakat dan pemerintah yang dapat mewujudkan keberhasilan ini, dengan bergerak secara sinergis, sehingga akan lebih memberikan manfaat positif terhadap kehidupan masyarakat khususnya manfaat ekonomi.

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kegiatan wisata yang ada di Nusa Penida sebagai dasar penentuan besaran potensi ekonomi yang ada.

2. Hubungan antara pariwisata dengan kehidupan masyarakat Pulau Nusa Penida baik dari sector industry, pengelolaan dan kelembagaan potensi wisata

3. Informasi terkait kontribusi pariwisata terhadap pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat mulai kebutuhan terendah hingga kebutuhan yang lebih tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan bisa diambil dalam penelitian ini dalam aspek teoritis, secara global akan bisa memberikan awareness pada semua pihak yang bergerak pada sektor perekonomian pariwisata khususnya. Diketahuinya dampak kegiatan pariwisata terhadap ekonomi masyarakat diharapkan sekaligus dapat menjawab kondisi ideal yang diharapkan bahwa setiap kegiatan pariwisata yang berkembang disebuah daerah, memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan:

1. Menggali potensi wisata dan pengggambaran kegiatan pariwisata yang ada dan peran serta masyarakat dalam perkembangannya

2. Meningkatkan kesadaran pemerintah dan masyarakat akan pentingnya suatu sinergi dalam keberhasilan sektor pariwisata yang dapat memberikan kontribusi nyata baik pihak yang ada didalamnya

3. Dengan memadukan proteksi destinasi wisata pada pengembangan ekonomi pariwisata, yaitu berupa undang-undang atau kebijakan tertentu

(7)

5

yang dikeluarkan dari pemerintah, maka pembangunan ekonomi pariwisata yang berkelanjutan akan tercapai.

(8)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed method), yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatifdan bentuk kuantitatif. Dalam pendekatan ini akan mengandung asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian (Creswell dan Clark, 2007). Penelitian ini juga menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel independen (variabel kegiatan pariwisata) dengan variabel dependen (sumber daya pariwisata, proteksi destinasi wisata dan dampak ekonomi pariwisata).

2.2 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data primer di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari hasil survey lapangan, data instansional maupun survey sekunder dari buku / dokumen teknis.

2.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung atau unobserved variable yang sering juga disebut dengan variabel laten atau konstruk. Variabel penelitian ini meliputi :

A. Variabel Kegiatan Pariwisata 1. Atraksi Wisata a. Atraksi alam b. Atraksi budaya c. Atraksi buatan 2. Aksesbilitas wisata a. Sarana transportasi

(9)

7 b. Prasarana Transportasi 3. Ancilary a. Kelembagaan adat b. Kelembagaan profesional 4. Amenities a. Akomodasi b. Pendukung pariwisata B. Variabel kehidupan masyarakat

1. Karakteristik demografi a. Jumlah penduduk b. Pekerjaan penduduk

c. Tingkat pendidikan penduduk 2. Kegiatan Ekonomi

a. Penghasilan penduduk b. Pengeluaran penduduk

c. Penguasaan kegiatan ekonomi C. Variabel kebutuhan masyarakat

1. Kebutuhan fisik (Physiological need).

2. Kebutuhan memperoleh keamanan atau keselamatan (security or safety

need),

3. Kebutuhan bermasyarakat (social need),

4. Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem need), 5. Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan

2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 2.4.1 Definisi Operasional

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, terdapat variabel eksogen dan endogen dalam penelitian ini. Definisi operasional dalam penelitian ini, dapat dijelaskan sebagai berikut :

(10)

1. Kegiatan pariwisata yang dimaksud dalam penellitian ini didefinisikan menjadi sejumlah variable yaitu : Atraksi Wisata yang dibagi menjadi atraksi alam, atraksi budaya, atraksi buatan. Tiap jenis atraksi akan dibagi kedalam tipologi atraksi yaitu atraksi berbasis site / lokasi dan atraksi berbasis even / kegiatan. Aksesbilitas wisata terdiri atas sarana transportasi dan prasarana transportasi yang memuat informasi kwalitas dan kuantitas. Ancilary yang didefinisikan kedalam kelembagaan yang ada di Nusa Penida terkait dengan pengelolaan potensi wisata baik kelembagaan adat maupun kelembagaan professional. Amenities yang dijabarkan terkait dengan ketersediaan dan lokasi akomodasi dan fasilitas pendukung pariwisata

2. Definisi kehidupan masyarakat lebih ditekankan pada karakteristik demografi dan kegiatan ekonomi masyarakat. Karakteristik demografi dijabarkan menjadi jumlah penduduk, pekerjaan penduduk dan tingkat pendidikan penduduk.

3. Kebutuhan masyarakat di definisikan kedalam kebutuhan fisik

(Physiological need), ebutuhan memperoleh keamanan atau

keselamatan (security or safety need), kebutuhan bermasyarakat (social need), kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem

need), kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan

2.4.2 Pengukuran Variabel

Dalam penelitian terdapat 2 (dua) jenis angket yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Penelitian ini menggunakan angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda silang (x) atau tanda check list (v). Check list atau daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang diamati (Riduwan, 2008: 99-100). Angket ini disebarkan kepada masyarakat yang bergerak pada sektor pariwisata di Nusa Penida. Pengukuran merupakan hal yang wajib

(11)

9

dilaksanakan dalam penelitian ilmiah, karena pengukuran adalah jembatan untuk menuju observasi. Penelitian selalu mengharuskan pengukuran variabel dalam bidang yang diteliti. Prosedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional variabel. Di dalam kerangka pemikiran telah dikemukakan mengenai variabel-varibel penelitian.Untuk mempermudah analisis data, maka variabel yang digunakanharus terukur terlebih dahulu, pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Skala Likert adalah skala pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus (Malhotra, 2005: 298). Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dengan lima tingkat degradasi nilai. Alternatif jawaban mempunyai bobot atau skor nilai sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1 Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2 Netral (N) = diberi skor 3 Setuju (S) = diberi skor 4 Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

Indikator- indikator yang terukur dapat dijadikan landasan untuk membuat item instrument yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden yang bersangkutan. Penggunaan skala likert pada variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian dijadikan sebagai ukuran untuk menyusun instrument berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala likert ini kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan menambah bobot dari jawaban dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumlah kelas = 5, sehingga interval tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

(12)

Nilai maksimum - nilai minimum Interval = Jumlah kelas

= 5 – 1 / 5 = 0,80

Dari informasi diatas diketahui kriteria pendapat responden mengenai penerapan pariwisata kerakyatan, partisipasi masyarakat dan pemerintah, potensi wisata, proteksi destinasi wisata , dan pembangunan ekonomi pariwisata,adalah sebagai berikut:

a. Nilai jawaban 1 ,00 - 1 ,79 = Sangat Tidak Setuju b. Nilai jawaban 1 ,80 - 2,59 = Tidak Setuju

c. Nilai jawaban 2,60 - 3,39 = Netral d. Nilai jawaban 3,40 - 4, 1 9 = Setuju e. Nilai jawaban 4,20 - 5,00 = Sangat Setuju 2.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis SEM. Penelitian ini diolah menggunakan program SPSS dan AMOS. SPSS digunakan untuk input data yang diperoleh dari hasil penelitian, sedangkan aplikasi AMOS digunakan untuk tampilan hasil penelitian yang mudah agar bisa dilihat hubungan antar variabelnya. Adapun asumsi-asumsi penggunaan SEM menurut Ferdinand (2002: 51), bahwa asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut:

1. Ukuran Sampel

Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap estimated parameter. Karena itu bila kita mengembangkan model dengan 20 parameter, maka minimum sampel yang harus digunakan adalah sebanyak 100 sampel.

(13)

Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariat dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. Dengan menggunakan kriteria critical ratio sebesar ± 2,58, pada tingkat signifikansi 0, 01 (1%) dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal (Ferdinand, 2002: 174).

3. Outliers

Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara

univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi kharakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya. Evaluasi outliers univariat yang mempunyai z- score ≥ 3.0 akan dikategorikan sebagai outliers, sedangkan evaluasi outliers multivariat memiliki tingkat signifikansi 0,001 berdasarkan nilai chi-square pada derajad bebas yang ditentukan (Ferdinand, 2002: 174-175).

4. Multicollinearity dan Singularity

Multikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians sangat kecil (extremely small) memberi indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas. Nilai determinan matriks kovarians sampel yang jauh dari angka nol mencerminkan bahwa tidak ada mutikolinearitas atau singularitas (Ferdinand, 2002: 176).

(14)

BAB III

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Realisasi Kegiatan

Berdasarkan usulan kegiatan penelitian yang telah diajukan pada bulan Februari 2015, pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan selama 8 bulan kalender. Hingga bulan Juli tahun 2015 terhitung, pelaksanaan kegiatan telah berlangsung selama 5 bulan. Sejumlah kegiatan yang telah dilakukan hingga bulan kelima ini adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan persiapan administrasi berupa penyusunan surat survey dan kegiatan administrasi rencana kegiatan survey dan penyebaran questioner yang akan dilakukan

2. Penjajagan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

3. Kegiatan pengumpulan data sekunder berupa data terkait dengan karakteristik fisik, social, ekonomi, kegiatan kepariwisataan, akomodasi wisata dan tinjauan terkait dengan kebijakan Kabupaten Klungkung terkait dengan Nusa Penida dimasa yang akan datang.

4. Survey instansional ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung untuk pengumpulan data terkait Rencana Detail tata Ruang Kawasan Pariwisata Nusa Penida

5. Survey instansional ke Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Klungkung untuk mencari data terkait dengan daftar akomodasi wisata yang telah memiliki ijin di Kecamatan Nusa Penida

6. Survey instansional ke Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung untuk pengumpulan data terkait karakteristik dasar Kecamatan Nusa Penida 7. Analisa terkait dengan isu, potensi dan permasalahan di Nusa Penida

(15)

NO JENIS KEGIATAN TAHUN 2015 M AR A P R ME I JU N JU L AG S S E P OK T 1. Penjajagan 2. Pengumpulan Data 3. Pengolahan Data 4. Draf Laporan 5. Lokakarya/Seminar 6. Penyusunan Laporan

7. Laporan Akhir dan Penggandaan

Tabel 3.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

3.2 Realisasi Anggaran

Berdasarkan kontrak pelaksanaan penelitian antara Ketua Tim peneliti dengan Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, mekanisme pencairan dana akan dilakukan dengan 2 kali termin yaitu 70% untuk termin pertama dan 30% untuk termin kedua. Termin pertama sebesar 70% atau sejumlah Rp14.700.000,- (empat belas juta tujuh ratus ribu rupiah) dicairkan pada tanggal 23 Juli tahun 2015. Penggunaan dana terkait dengan dana termin I digambarkan dengan table sebagai berikut :

Tabel 3.2. Realisasi Anggaran Dana

URAIAN

ANGGARAN

BIAYA

REALISASI

BIAYA

PERSONIL 7,500,000.00 3,500,000.00 1 Ketua Peneliti (1 orang, 8 bulan) 2,400,000.00 1,500,000.00 2 Anggota Peneliti (2 orang, 8

bulan)

3,800,000.00 2,000,000.00 3 Pengolah Data (1 penelitian) 1,300,000.00

BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN

Alat Tulis Kantor 8,000,000.00 8,000,000.00

1 Kertas HVS A4 70 gram Cap

(16)

Dunia isi 500 lbr

2 Bateray Alkaline AA 100,000.00 100,000.00

3 CD-RW isi 5 buah 90,000.00 90,000.00

4 Ballpoint Biasa Merk Pilot Isi 12 30,000.00 30,000.00 5 Map Box File Bantex 200,000.00 200,000.00 6 Map Holder Plastik 200,000.00 200,000.00 7 Buku Kwitansi Besar Isi 100 60,000.00 60,000.00

8 Binder Clips 70,000.00 70,000.00

9 Tinta HP Laserjet C8061 X

Colour 2,000,000.00

2,000,000.00 10 Tinta HP Laserjet C8061 X Black 3,700,000.00 3,700,000.00

11 Kertas C.D. Folio 350,000.00 350,000.00

12 Kertas F4 Sinar Dunia 70 gram 400,000.00 400,000.00

PERJALANAN 2,500,000.00 1,155,000.00

1 Sewa Kendaraan (Kota

Denpasar- Kab.Klungkung) (3 orang, 3hari/bulan, 8 bulan)

1,650,000.00 1,155,000.00 2 Sewa Boat Penyebrangan Sanur –

Nusa Penida 850,000.00

LAIN-LAIN (administrasi, publikasi, lokakarya/seminar, laporan)

3,000,000.00 400,000.00 1 Administrasi Kelembagaan 100,000.00 100,000.00 2 Publikasi (Jurnal Nasional,

Internasional, HaKI) 1,000,000.00

3 Seminar 1,000,000.00

4 Laporan 900,000.00 300,000.00

(17)

NO JENIS KEGIATAN TAHUN 2015 M AR A P R ME I JU N JU L AG S S E P OK T 1. Penjajagan 2. Pengumpulan Data 3. Pengolahan Data 4. Draf Laporan 5. Lokakarya/Seminar 6. Penyusunan Laporan

7. Laporan Akhir dan Penggandaan BAB IV

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Rencana Kegiatan

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan, target waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yang dirancang hingga bulan Oktober 2015 akan menjadi waktu akhir pelaksanaan kegiatan penelitian. Sisa waktu pelaksanaan penelitian selama 3 bulan akan dilakukan sejumlah kegiatan yaitu :

1. Penyebaran quisioner terhadap 100 orang responden di wilayah Nusa Penida yang ditargetkan selesai pada akhir agustus

2. Lanjutan survey lapangan ke Nusa Penida

3. Wawancara terkait dengan kegiatan pariwisata di Nusa Penida terhadap 6 orang narasumber yang terdiri atas pengusaha pariwisata, pengusaha non pariwisata, tokoh masyarakat dan pemuka agama yang ada di Nusa Penida 4. Rekapitulasi questioner dan analisis data questioner yang telah disebar

sebanyak 100 orang responden 5. Penyusunan Laporan Penelitian

6. Pelaksanaan kegiatan SENASTEK yang diselenggarakan oleh LPPM Unud sebagai bentuk sosialisasi akademis hasil penelitian

7. Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian Tabel 4.1. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

(18)

4.2 Rencana Anggaran

Berdasarkan kontrak pelaksanaan penelitian, dana penelitian yang disetujui untuk kegiatan penelitian ini adalah sebesar Rp21.000.000,-. Hingga akhir pelaksanaan kegiatan penelitian, sejumlah dana akan dialokasikan terkait dengan pembayaran gaji personil, biaya perjalanan untuk kegiatan survey lapangan dan biaya publikasi, seminar dan penyusunan laporan penelitian yang akan dilakukan. Gambaran mengenai rencana realisasi dana hingga akhir kegiatan diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.2. Rencana Realisasi Anggaran

URAIAN

ANGGARAN

BIAYA

RENCANA

REALISASI

PERSONIL 7,500,000.00 3,300,000.00

1 Ketua Peneliti (1 orang, 8 bulan) 2,400,000.00 900,000.00 2 Anggota Peneliti (2 orang, 8 bulan) 3,800,000.00 1,800,000.00 3 Pengolah Data (1 penelitian) 1,300,000.00 600,000.00 BAHAN HABIS PAKAI DAN

PERALATAN

Alat Tulis Kantor 8,000,000.00 1 Kertas HVS A4 70 gram

Cap Sinar Dunia isi 500 lbr

800,000.00 Dunia isi 500 lbr

2 Bateray Alkaline AA 100,000.00 3 CD-RW isi 5 buah 90,000.00 4 Ballpoint Biasa Merk

Pilot Isi 12 30,000.00 5 Map Box File Bantex 200,000.00 6 Map Holder Plastik 200,000.00 7 Buku Kwitansi Besar Isi

100 60,000.00 8 Binder Clips 70,000.00 9 Tinta HP Laserjet C8061 X Colour 2,000,000.00 10 Tinta HP Laserjet C8061 X Black 3,700,000.00 11 Kertas C.D. Folio 350,000.00 12 Kertas F4 Sinar Dunia 70

gram

400,000.00

(19)

1 Sewa Kendaraan (Kota Denpasar- Kab.Klungkung) (3 orang, 3hari/bulan, 8 bulan) 1,650,000.00 495,000.00 2 Sewa Boat Penyebrangan

Sanur – Nusa Penida

850,000.00 850,000.00

LAIN-LAIN (administrasi, publikasi, lokakarya/seminar, laporan) 3,000,000.00 2,600,000.00 1 Administrasi Kelembagaan 100,000.00 2 Publikasi (Jurnal Nasional, Internasional, HaKI) 1,000,000.00 1,000,000.00 3 Seminar 1,000,000.00 1,000,000.00 4 Laporan 900,000.00 600,000.00

TOTAL

21,000,000.00

7,245,000.00

(20)

Lampiran 1. Quistioner

UNIVERSITAS  UDAYANA   FAKULTAS  PARIWISATA  

PROGRAM  STUDI  S1  DESTINASI  PARIWISATA  

SURAT PENGANTAR

Yth. Ibu/Bapak/Sdr... di_ Tempat Dengan Hormat,

Dalam rangka penelitian pada Program Studi Ilmu Ekonomi, bersama ini saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Sdr bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan (angket terlampir).

Angket ini ditujukan untuk diisi oleh Ibu/Bapak/Sdr dengan menjawab seluruh pertanyaan yang telah disediakan. Saya mengharapkan jawaban yang Ibu/Bapak/Sdr berikan nantinya adalah jawaban obyektif agar diperoleh hasil maksimal. Perlu diketahui bahwa jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi status dan jabatan Ibu/Bapak/Sdr, hanya jawaban yang obyektif dan realistislah yang saya perlukan.

Adapun Judul penelitian ini adalah “VALUASI DAMPAK KEGIATAN WISATA PESISIR TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI PULAU NUSA PENIDA KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG”.

Demikian surat pengantar ini disampaikan, atas perhatian serta partisipasi yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Denpasar, Hormat saya,

(IDA BAGUS SURYAWAN) Ketua Tim Peneliti

           

(21)

   

I. Identitas Responden

Mohon Bapak/Ibu bersedia mengisi daftar isian berikut dengan cara menjawab atau menyilang salah satu

1. Nama : ………

2. Alamat : ………

3. Status tempat tinggal : Milik sendiri Kontrak tahunan Sewa bulanan Menumpang ………. 4. Umur : ………

5. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 6. Pendidikan Terakhir :

Pendidikan dasar (SD dan SMP)

Pendidikan menengah (SMA dan SMK) Perguruan Tinggi Tidak sekolah 7. Pekerjaan : Pekerjaan utama : ……… Pekerjaan sampingan : ……… 8. Agama : ……… 9. Jumlah tanggungan : ……… 10. Tempat asal : ………

11. Status dalam adat : Krama adat Krama tamiu Lain – lain………        

(22)

 

II.  Sikap  terhadap  Destinasi  

A.  Bentuk  Sikap  :  Keyakinan  

1. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik (Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

2. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan akan keamanan atau keselamatan (security or safety

need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

3. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan bermasyarakat (social need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

4. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

(23)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

5. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

6. Apakah anda yakin bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik (Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

B.  Bentuk  Sikap  :  Evaluasi  

1. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik (Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

2. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan akan keamanan atau keselamatan (security

or safety need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

(24)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

3. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan bermasyarakat (social need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

4. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem

need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

5. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

6. Apakah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik (Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

(25)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

C.  Bentuk  Sikap  :  Tindakan  

1. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik

(Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

2. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan akan keamanan atau keselamatan (security or safety need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

3. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar kah anda setuju bahwa perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan bermasyarakat (social need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

4. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (Esteem need) sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

(26)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

5. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

6. Apakah anda setuju bahwa masyarakat perlu ikut berpartisipasi agar perkembangan Nusa Penida sebagai Destinasi Pariwisata dapat memenuhi kebutuhan fisik

(Physiological need) anda sebagai masyarakat ?

Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

III. Kepuasan terhadap Pengelolaan Destinasi

Bagaimana pendapatan saudara terhadap tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengelolaan destinasi pariwisata oleh pemerintah :

Variabel Kepuasan STS TS N S SS 1. Prosedur pelayanan

2. Persyaratan pelayanan 3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggungjawab petugas pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan

8. Keadilan mendapatkan pelayanan 9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kewajaran biaya pelayanan

(27)

11. Kepastian biaya pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan 13. Kenyamanan lingkungan 14. Keamanan pelayanan

IV.  Partisipasi  Masyarakat  

Pilih  partisipasi  yang  telah  anda  lakukan  dalam  kegiatan  pariwisata  kerakyatan  yang  ada  di  Nusa   Penida  ?  

 

Jenis Partisipasi Tingkat Partisipasi

Receiving Responding Valuing Responsible

1. Atraksi Wisata a. Atraksi alam b. Atraksi budaya c. Atraksi buatan 2. Aksesbilitas wisata a. Sarana transportasi b. Prasarana Transportasi 3. Ancilary a. Kelembagaan adat b. Kelembagaan profesional 4. Amenities a. Akomodasi b. Pendukung pariwisata    

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Lampiran 4 Data Kebijakan Pengembangan Kawasan Nusa Penida 1. Kebijakan Provinsi Bali

Pada prinsipnya kebijakan pengembangan daya tarik wisata mengacu pada karakteristik dan keunikan di setiap kawasan serta memperhatikan daya dukung (carrying

capacity). Kebijakan pengembangan daya tarik wisata pada umumnya memperhatikan

hirarki perencanaan, baik nasional, wilayah dan lokal.

A. Kebijakan Penetapan Kawasan Pariwisata Bali

Perda Provinsi Bali No. 16/2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali yang telah merevisi SK Gubernur No. 528/1993. Perda tersebut menetapkan 16 (enam belas) kawasan pariwisata prioritas dan 6 (enam) objek dan daya tarik wisata (ODTW) khusus.

Kawasan pariwisata Nusa Penida sebagai bagian dari kawasan pariwisata prioritas tersebut, diarahkan pengembangannya sebagai berikut :

1) Mewujudkan penataan ruang kawasan pariwisata Nusa Penida yang dijabarkan ke dalam Rencana Detail Tata Ruang wilayah Kabupaten Klungkung dan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pariwisata.

2) Mewujudkan pengembangan objek dan daya tarik wisata serta fasilitas kepariwisataan.

3) Mewujudkan pengembangan prasarana dan sarana transportasi antar kawasan pariwisata secara terpadu dan terintegrasi.

4) Menciptakan kawasan pariwisata Nusa Penida yang dapat memberikan suasana tenang, nyaman dan alami (natural).

5) Mewujudkan pengembangan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan dilandasi budaya Bali yang dijiwai agama Hindu.

(34)

B. Kebijakan Pengembangan Transportasi Wisata

Arah pengembangan transportasi laut sebagai berikut : 1) Peningkatan, penataan dan penetapan fungsi pelabuhan Kusamba, Padangbai, Benoa dan Sanur sebagai Pelabuhan Pariwisata dari wilayah Bali daratan ke Nusa Penida. 2) Peningkatan kondisi bangunan, fungsi dan pelayanan Pelabuhan Jungutbatu, Tanjung Sanghyang, Toyapakeh, Mentigi dan Buyuk sebagai gerbang wisata Nusa Penida. 3) Meningkatkan pelayanan kapal ro-ro sebagai penghubung dari pelabuhan Padang Bay ke pelabuhan Buyuk/Mentigi.

C. Kebijakan Pengembangan Wisata Tirta

Kebijakan ini ditetapkan dalam SK Gubernur tentang wisata tirta yang tersebar di wilayah perairan Bali. Pengembangan seluruh kawasan dan objek wisata tirta diatur dan dikelola oleh pemerintah Provinsi Bali. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

2. Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Klungkung

A. Arah Pengembangan Kawasan Pariwisata dan Non Pariwisata Nusa Penida.

Kawasan pariwisata Nusa Penida diarahkan kedalam 7 (tujuh) Kawasan Efektif Pariwisata (KEP), yaitu KEP Lembongan, Jungutbatu, Sakti, Toyapakeh, Ped, Suana dan Ceningan. Kawasan non wisata yang direncanakan, adalah pertanian tanaman pangan (palawija), tanaman perkebunan/tahunan (jambu mete, kemiri, jati, jarak, dsb), peternakan, rumput laut dan perikanan tangkap serta industri kecil dan kerajinan. Selain itu, juga terdapat arahan pengembangan tentang pengelolaan kawasan berfungsi lindung.

Kawasan berfungsi lindung, terdiri dari kawasan hutan lindung, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar mata air (campuhan), kawasan suci/kesucian pura (karang kekeran) dan kawasan sempadan jurang. Pengelolaan kawasan lindung diatas dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan berkesinambungan dalam rangka mengamankan kawasan berfungsi lindung dari dampak negatif pembangunan

B. Arah Pengembangan Transportasi Wisata

Dalam arahan pengembangan pariwisata Nusa Penida terdapat pula rencana pengembangan sarana transportasi sebagai berikut;

(35)

1. Pengembangan jaringan jalan wisata yaitu mengantisipasi beroperasinya kapal ro-ro, meruduksi kemacetan terutama di jalur Toyapakeh – Ped – Kutampi dan Batununggul, serta mengklasifikasi perjalanan wisata dengan perjalanan lokal. 2. Pengembangan angkutan laut/penyebrangan, yaitu mengintegrasikan

pengembangan transportasi laut dan darat, serta meningkatkan pelayanan pelabuhan Kusamba, Buyuk/Mentigi dan Toyapakeh sebagai gerbang wisata Nusa Penida.

3. Arahan pengembangan angkutan penumpang dan umum, yaitu pengaturan sistem pelayan angkutan penumpang ditujukan untuk mewujudkan kemudahan pergerakan aksesibilitas masyarakat setempat dan perjalanan wisata wisatawan dari pelabuhan ke hotel atau ke daya tarik – daya tarik wisata di Nusa Penida. Pelayanan angkutan wisata khususnya akan dikembangkan secara terpadu antara angkutan transportasi laut dan transportasi darat.

4. Kebijakan pengembangan sistem transportasi, yaitu: a) mewujudkan pembangunan pelabuhan Kusamba sebagai pelabuhan penyanding Kapal ro-ro di Bali daratan. b) meningkatkan pelayanan angkutan umum ke pusat –pusat permukiman pedesaan dan pusat-pusat kegiatan serta mempersiapkan lahan untuk pembangunan terminal. c) membangun jalan-jalan baru dengan mempersiapkan lahan terlebih dahulu, sebagai langkah antisipasi perkembangan wilayah. d) meningkatkan aksesibilitas antar pusat pelayanan dan kawasan-kawasan lainnya. e) mengoptimalkan fungsi pelabuhan Buyuk/Mentigi sebagai pintu gerbang utama ke Nusa Penida.

Gambar

Tabel 3.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 4.2. Rencana Realisasi Anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS) merupakan suatu metode yang memiliki konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak

Keredit perumahan rakyat ini muncul karena kebanyakan manusia tidak mampu untuk membeli rumah secara tunai, dikarenakan harga rumah yang mahal dan tidak sesuai dengan

kecenderungan bahwa hasil prediksi aliran Tahun 2006 di Sungai Konto dengan menggunakan Model Markov memiliki nilai RMSE yang lebih kecil dibanding metode konvensional,

Berdasarkan penelitian sebagian besar responden yang mengalami mual sebanyak 9 responden (81.8%) dengan frekuensi mual yang berkurang yaitu 1 – 3 kali setelah mengkonsumsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpangan struktur tidak beraturan terhadap struktur beraturan bervariasi dengan simpangan lebih besar sekitar 41% pada model tertentu

• Tahap ini meletakkan dasar-dasar kerangka umum latihan fisik, teknik, taktik, dan mental sebagai persiapan tahap pertandingan yang akan datang.. • Dalam Program Latihan Tahunan,

Variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy menjadi alasan utama dalam menentukan kepuasan pelanggan Hotel Grand Mutiara Pangkalpinang, dimana

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI