Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2017
Balai Penelitian dan Observasi Laut
PUSAT RISET KELAUTAN
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut Triwulan I Tahun 2017 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.
Laporan kinerja (LKj) interim Triwulan I ini berisi capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut selama Triwulan I tahun 2017. Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaskud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumberdaya laut.
Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut pada Triwulan I TA 2017. Kinerja BPOL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BPOL.
Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut.
Jembrana, April 2017 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ...iii
SINGKATAN/GLOSARY ... v
RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 LATAR BELAKANG ... 1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 1
1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 2
1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) ... 4
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN ... 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 7
2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 7
2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL ... 8
2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016 ... 10
2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2016 ... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 12
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 13
3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ... 14
3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE ... 15
3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE ... 18
3.3 REALISASI ANGGARAN ... 25
BAB IV PENUTUP ... 26
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL ... 6
Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPOL Tahun 2017 ... 11
Tabel 3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BPOL Triwulan I TA 2017 ... 13
Tabel 4. Capaian Peningkatan presentase PNBP ... 14
Tabel 5. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP ... 15
Tabel 6. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan ... 16
Tabel 7. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional BPOL Dibandingkan Total Pegawai BPOL... 16
Tabel 8. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BPOL yang Ditingkatkan Kapasitasnya ... 17
Tabel 9. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk ... 17
Tabel 10. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP . 18 Tabel 11. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BPOL ... 19
Tabel 12. Capaian Jumlah SDM BPOL yang Ditingkatkan Kompetensinya... 19
Tabel 13. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar ... 20
Tabel 14. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL ... 21
Tabel 15. Capaian Nilai Maturitas SPIP ... 22
Tabel 16. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik Pusat Riset Kelautan ... 22
Tabel 17. Capaian Nilai AKIP BPOL ... 23
Tabel 18. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BPOL ... 24
Tabel 19. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BPOL ... 25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut ... 3
Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL ... 4
Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL ... 5
Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL ... 5
Gambar 5. Peta Strategis BPOL Tahun 2017 ... 8
v
SINGKATAN/GLOSARY
SEACORM : Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring InaGOOS : Indonesia Global Ocean Observing System
BPOL : Balai Penelitian dan Observasi Laut
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LKj : Laporan Kinerja
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku ini merupakan laporan kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut – Bali pada Triwulan I TA 2017 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2017. Pada tahun 2017 BPOL memperolah anggaran sebesar Rp 41.403.603.000,- dengan sumber :
1. RM Rp 19.297.321.000,- 2. PNBP Rp 46.282.000,- 3. PHLN Rp 22.060.000.000,-
Dengan pagu anggaran tersebut, BPOL pada tahun 2017 melaksanakan 4 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Penelitian Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BPOL dengan pendekatan BSC telah menghasilkan dokumen review perjanjian kinerja BPOL Tahun 2017, dimana didalamnya terdapat 8 Sasaran Strategis dan 16 IKU, yaitu:
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 Peningkatan presentase PNBP INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP 3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset kelautan
4 Proporsi pegawai fungsional BPOL dibandingkan total pegawai BPOL
5 Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya
6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk
7 Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP LEARN & GROWTH PERSPECTIVE
8 Indeks kompetensi dan integrasi di BPOL
9 Jumlah ASN BPOL yang ditingkatkan kompetensinya
10 Presentase unit kerja POL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 12 Nilai Maturitas SPIP
13 Jumlah inovasi pelayanan publikPusat Riset Kelautan 14 Nilai AKIP BPOL
15 Nilai kinerja anggaran BPOL
vii Pada serapan anggaran BPOL sampai dengan triwulan I TA 2016 sebesar 5,74% setara dengan Rp 2.376.775.197,-. RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 8.044.332.000 8.657.666.000 2.595.323.000 46.282.000 22.060.000.000 Realisasi 1.172.532.752 1.204.242.445 0 0 0 % 14,58 13,91 0,00 0,00 0,00 Total Pagu 19.297.321.000 46.282.000 22.060.000.000 Realisasi 2.376.775.197 0 0 Total Realisasi 2.376.775.197 5,74%
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki lautan yang luas dengan potensi sumberdaya laut yang besar. Dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya laut tersebut, Indonesia perlu mengubah paradigma terhadap laut, yaitu dari kecenderungan yang konservatif dan kurang terukur, menuju paradigma baru yang mengandalkan Ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya kelautan bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dengan demikian, sumberdaya laut di masa datang akan tetap terjaga lestari. Untuk itu, perlu dibangun pondasi yang berbasis pada penelitian terapan (applied research) dan pemanfaatan teknologi observasi laut perlu dibangun, dikembangkan dan dijadikan salah satu aspek utama dalam pembangunan di sektor kelautan. Guna menjawab tantangan yang semakin berat di masa mendatang, peningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan di sektor kelautan harus terus dilakukan, baik dalam skala nasional, regional, maupun global. Kegiatan penelitian terapan dan pemantauan laut secara regional dan global, khususnya yang diprakarsai oleh Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data Global Ocean Observing System (GOOS), negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil langkah nyata dalam mendukung kegiatan tersebut agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi mereka.
Indonesia sebagai negara di wilayah Asia Tenggara dengan wilayah laut yang paling luas telah memberikan peranan yang signifikan dan ikut terlibat secara aktif dalam jaringan pemantauan dan pertukaran data tersebut melalui peluncuran program InaGOOS (Indonesia Global Ocean Observing System) pada tanggal 9 Agustus 2005 di Bali. Program InaGOOS ini ditekankan pada kegiatan observasi laut di Indonesia, yang merupakan bagian dari observasi global, dapat berlangsung secara menerus dan menyeluruh dalam memberikan informasi fenomena dan dinamika laut di wilayah Indonesia. Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (sebelumnya bernama Badan Riset Kelautan dan Perikanan) harus dapat dijadikan tempat pijakan yang relevan dalam menjawab kebutuhan di atas. Untuk itu, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan nasional.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusun Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I tahun 2017 adalah:
1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan;
2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU;
2 Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Tahun 2017 adalah:
1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan I;
2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU pada Triwulan IV;
3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdayaguna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada Triwulan berikutnya.
1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Namun pada bulan Mei 2016 BPOL berada di bawah binaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir. Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana. 2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program
dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.
3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.
4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan:
a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas
3 Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang adap di BPOL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian seseuai dengan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Nomor SK. 25/Balitbang KP.2/V/2016 yaitu Kelompok Penelitian Penginderaan Jauh Laut dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing Kelompok Peneliti memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi.
Kepala
Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Sub Bagian Tata Usaha4
1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)
Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai Kasubbag TU, 2 Pegawai sebagai Kasie (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 9 Pegawai Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL pada Triwulan I tahun 2017 sebagai berikut:
1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan
Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BPOL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 8 pegawai (12,50%), Master (S2) 12 pegawai (18,75%), Sarjana (S1) 29 pegawai (45,31%), Diploma (D3) 1 pegawai (1,56%), SLTA 13 pegawai (20,31%) dan SD 1 pegawai (1,56%).
Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL
2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan
Pegawai BPOL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 36 pegawai dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan VIc dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,78%), Golongan IIId sebanyak 6 pegawai (16,67%), Golongan IIIc sebanyak 7 pegawai (19,44%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (25,00%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (22,22%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,56%), Golongan IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,78%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 3.
8 12 29 1 13 1 0 5 10 15 20 25 30 35 S3 S2 S1 D3 SLTA SD
Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Catatan : Jumlah PNS = 36
5 Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL
3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu
Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22. Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai, Pranata Humas 1 pegawai, Litkayasa 1 pegawai, 1 pegawai calon teknisi oseanografi. Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 pegawai, dan pustakawan 1 pegawai, Bendahara Pengeluaran 1 pegawai, Penata laporan Keuangan 1 pegawai , Calon pelaporan keuangan 1 pegawai Pengelola BMN 1 pegawai, dan Verifikator 1 pegawai, Pelaksana Administrasi 1 Pegawai, Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai. Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL
1 1 6 7 9 8 2 1 1 0 2 4 6 8 10
IV c IV a III d III c III b III a II d II c II b
Komposisi PNS Berdasarkan Golongan
Peneliti 61% Pranata Komputer 5% Pranata Humas 3% Litkayasa 3% Pejabat Pengadaan B/J 3% Calon Peneliti 5% Calon Litkayasa 3% Fungsional Umum 14% Pustakawan 3%
6 4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar
Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL
Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 1 1 2 S3 1 2 3 Total 2 3 5
Pada Tabel 1 menunjukan bahwa sebanyak 5 pegawai pada Triwulan I sedang melaksanakan tugas belajar pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 2 orang terdiri dari 1 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 3 orang. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Amerika, Perancis, Tiongkok, dan beasiswa dalam negeri berasal dari Kementerian Keuangan.
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL pada setiap Triwulan tahun 2017. Capaian Kinerja (performance result) Triwulan tersebut dibandingkan dengan Perjanjian kinerja (performance agreement) Triwulan sebagai tolok ukur keberhasilan Triwulan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada triwulan mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulan I BPOL Tahun 2017, disusun sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang; maksud dan tujuan; tugas, fungsi, dan struktur organisasi; keragan SDM (kekuatan SDM); dan sistematika penyajian.
Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana kerja dan anggaran TA 2017; dan perjanjian kinerja tahunan 2017.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhdap capaian kinerja dan keuangan pada Triwulan I tahun 2017.
a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran
Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di Triwulan I tahun 2017 berupa permasalahan dan tindak lanjut; dan saran.
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di “cascading” (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.
Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:
1. Renstra 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 8 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan;
2. Penyesuaian Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2017, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III;
3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;
4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf;
5. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.
2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di
8 bidang sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.
2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL
Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BPOL. Peta strategi memudahkan BPOL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BPOL. Peta strategi BPOL tahun 2017 ditunjukkan dalam Gambar 5 berikut:
9 adalah sebagai berikut:
1. Strategi untuk mencapai sasaran 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP;
a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan); d. Peningkatan system akurasi PPDPI;
e. Peningkatan layanan Laboratorium Riset Kelautan.
2. Strategi untuk mencapai sasaran 2: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif;
a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;
b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;
c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan lingkungan di ekosistem pesisir.
3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP;
a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi;
b. Penguasaan metode dalam pemrosesan data oseanografi;
c. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut;
d. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut.
4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terselenggaranya pengendalian litbang KP; a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan
pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan multimedia centre;
b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.
5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, professional dan berkepribadian;
a. Meningkatkan kompetensi pegawai BPOL;
10 6. Strategi untuk mencapai sasaran 6: Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL
yang handal dan mudah diakses;
a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi;
c. Penggunaan aplikasi dan/atau software Bitrix 24.
7. Strategi untuk mencapai sasaran 7: Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima;
a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL; b. Penerapan pengendalian kebijakan sesuai dengan prosedur;
c. Melaksanakan komunikasi dan pemantauan terhadap kegiatan; d. Perbaikan pelayanan publik;
e. Pembuatan laporan kinerja secara rutin dan disusun secara akuntabel.
8. Strategi untuk mencapai sasaran 8: Terkelolanya anggaran pembangunan BPOL secara efisien dan akuntabel;
a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL;
b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL.
2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2017
Pada Tahun Anggaran 2017 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:
1. 4 paket informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan; 2. 6 dokumen layanan dukungan manajemen Eselon I;
3. 5 paket layanan internal; 4. 12 bulan layanan perkantoran.
Anggaran yang dikelola untuk 4 output kegiatan antara lain:
1. Rp. 924.774.000,- kegiatan informasi dan/atau rekomendasi kebijakan riset kelautan;
2. Rp. 383.053.000,- kegiatan layanan dukungan manajemen Eselon I; 3. Rp. 24.655.323.000,- kegiatan layanan internal;
4. Rp. 15.440.453.000,- kegiatan layanan perkantoran.
Sehingga total anggaran pada DIPA 2017 Rp. 41.403.603.000,- untuk menghasilkan 4 output kegiatan di BPOL.
2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2016
Pada tahun 2016 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2017 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat
11 (Kepala Balitbang KP). Penetapan Kinerja BPOL Tahun 2017 adalah:
Tabel 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama BPOL Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016 CUSTOMER PERSPECTIVE
1
Meningkatnya hasil
penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
1 Peningkatan prresentase PNBP (%) 10
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
2
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan
pembangunan KP yang efektif
2 Jumlah informasi dan/atau rekomendasi
kebijakan KP (buah/paket) 2
3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset
kelautan (KTI) 15
3
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP
4 Proporsi fungsional BPOL dibandingkan
total pegawai BPOL (%) 70
5
Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya (buah)
2
6 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BPOL
yang terbentuk (buah) 3
4
Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program Riset Kelautan di BPOL
7
Proporsi kegiatan riset aplikatif
dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (%)
100%
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
5
Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian
8 Indeks kompetensi dan integritas BPOL (%) 80 9 Jumlah ASN yang ditingkatkan
kompetensinya di BPOL (orang) 15
6
Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses
10
Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
65
7
Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
11 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BPOL A (80)
12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2
13 Jumlah inovasi pelayanan publik Pusat Riset
Kelautan (proposal) 1
14 Nilai AKIP BPOL A (86)
8
Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel
15 Nilai kinerja anggaran BPOL (%) Baik (83) 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BPOL
12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL.
Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut:
13 Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja BPOL tahun 2017 yang dapat tercapai.
Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2017 pada stakeholders perspective, customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian Sasaran Strategis (SS) BPOL pada Triwulan I TA 2017 :
Tabel 3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis BPOL Triwulan I TA 2017
NO Uraian IKU Target 2017 Target Triwulan I Realisasi Triwulan I Tingkat Capaian (%) CUSTUMER PERSPECTIVE SS1 1 Meningkatnya hasil
penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
10% 2,5% 14,79% 148
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS2 2
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan penbangunan KP yang efektif
2 - - 0
3 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang
riset kelautan 15 - - 0
SS3 4
Proporsi fungsional BPOL
dibandingkan total pegawai BPOL (%)
70% 70% 83,33% 119
5
Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)
2 1 1 50
6
Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BPOL yang terbentuk (buah)
3 - - 0
SS4 7
Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (%)
100% 100% 100% 100
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
SS5
8 Indeks kompetensi dan integritas
di BPOL (%) 80% 50% 80% 100
9 Jumlah ASN yang ditingkatkan
kompetensinya di BPOL (orang) 15 5 10 67
SS6 10
Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
65 16 29,01 45
SS7 11 Nilai kinerja reformasi birokrasi
14
NO Uraian IKU Target 2017 Target Triwulan I Realisasi Triwulan I Tingkat Capaian (%)
12 Nilai Maturitas SPIP (nilai) 2 - - 0
13 Jumlah inovasi pelayanan publik
pusat riset kelautan (proposal) 1 - - 0
14 Nilai/Skor SAKIP BPOL A (86) - - 0
SS8
15 Nilai kinerja anggaran BPOL (%) Baik (83) 30 32,85 41
16 Presentase Kepatuhan terhadap
SAP BPOL (%) 100 100 100 100
Target dan realisasi triwulan I untuk learn and growth perspective merupakan adopsi langsung dari level 1, kecuali untuk IKU Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BPOL yang merupakan IKU mandiri dari BPOL.
3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE
Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di Triwulan I TA 2017 berasal dari 1 sasaran strategis yaitu :
SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung poduktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
Sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan riset kelautan yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu:
IKU 1 : Peningkatan presentase PNBP
IKU tersebut merupakan idnikator yang menunjukkan presentase peningkatan PNBP dari hasil penyelenggaraan riset dan SDM dibandingkan dengan hasil tahun lalu.
Tabel 4. Capaian Peningkatan presentase PNBP
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah instansi yang menggunakan
hasil litbang dan inovasi BPOL 10% 2,5% - 14,79%
Penelitian dan Observasi Laut mengusulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari Mata Anggaran Pendapatan (MAP) Penerimaan Umum dan Fungsional, dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2006 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Bidang Jasa Riset Kelautan dan Perikanan. Hasil dari PNBP ini direncanakan akan dipergunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana pendukung penelitian dan observasi laut.
Target PNBP tahun 2015 Rp. 37.802.000,- dan mampu direalisasikan sebesar Rp 142.260.949,- atau 376,33%. Sementara itu, target 2016 sebesar Rp 49.665.000,- mampu direalisasikan sebesar Rp 52.632.500 atau 105,98%. Jika dilihat dari jenis pendapatan, porsi terbesar pendapatan pada PNBP tahun 2015 adalah dari kegiatan jasa pelayanan tenaga, pekerjaan, informasi, pelatihan dan teknologi, dan dari penjualan atau pemindah tanganan barang milik Negara BMN. Sedangkan pendapatan di tahun 2016 pendapatan yang cukup
15 teknologi.
Pada tahun 2017 BPOL merencanakan untuk memperoleh PNBP sebesar Rp 52.260.000,- yang diperoleh dari Pendapatan Umum dan Fungsional, atau peningkatan Rp 2.595.000,-(4,34%) dari tahun lalu. Berdasarkan laporan penyetoran PNBP sampai dengan bulan Maret 2017, jumlah setoran PNBP BPOL sebesar Rp 57.745.000,-. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan presentase BPOL sampai dengan triwulan I TA 2017 sudah melebihi dari target tahunan PNBP.
3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:
SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu:
IKU 2 : Jumlah informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP
Merupakan data informasi ataupun rekomendasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh penanggung jawab output kepada kepala BPOL. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.
Tabel 5. Capaian Jumlah Informasi dan/atau Rekomendasi Kebijakan KP
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah informasi dan/atau
rekomendasi kebijakan KP (paket/buah)
2 - - -
Frekuensi perhitungan IKU berupa informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP adalah tahunan, sehingga realisasi Iku tersebut baru akan tercapai pada triwulan IV.
IKU 3 : Jumlah karya tulis ilmiah bidang riset kelautan
Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. Tujuan dari IKU ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh peneliti BPOL selama tahun 2017.
16
Tabel 6. Jumlah Karya Tullis Ilmiah Bidang Riset Kelautan
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah Karya Tulis Ilmiah bidang riset
kelautan 15 2 - 0
Target KTI bidang riset kelautan pada triwulan I adalah 2 KTI, namun belum ada capaian Karya Tulis Ilmiah yang terbit. Realisasi KTI triwulan I masih dibawah dari target yang ditentukan. Hal ini dikarenakan KTI yang sudah di submit dalam proses review. Oleh karena itu, target KTI yang terbit pada triwulan I ini masih belum dapat terealisasi.
SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya riset kelautan dan layanan IPTEK KP
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:
IKU 4 : Proporsi fungsional BPOL dibandingkan total pegawai PNS BPOL
Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut:
% 100 . x
Tot
Jml
P
Peg Jabfung Jabfung Keterangan :P
Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOLJml
Jabfung = Jumlah fungsional BPOLTot
Peg . = Jumlah total pegawai BPOLTabel 7. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional BPOL Dibandingkan Total Pegawai BPOL
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Proporsi fungsional BPOL
dibandingkan total pegawai BPOL (%) 70% 70% - 83,33%
Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, pranata komputer pertama, pustakawan, pranata humas pertama, teknisi litkayasa pelaksana, dan fungsional pengadaan. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 22 pegawai terdiri dari peneliti utama 1 orang; peneliti muda 10 orang; peneliti pertama 11 orang serta calon peneliti sebanyak 2 orang.
17 dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 orang pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana dan 1 orang pegawai calon teknisi litkayasa. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama sebanyak 1 orang.
IKU 5 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya
IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:
Tabel 8. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan BPOL yang Ditingkatkan
Kapasitasnya
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya
2 1 - 1
Jumlah sarana dan prasarana BPOL yang ditingkatkan kapasitasnya sudah terealisasi 1 paket di triwulan I berupa pengadaan perangkat komputer. Sedangkat untuk 1 paket sarpras yang ditingkatkan kapasitasnya baru akan direalisasikan di triwulan berikutnya.
IKU 6 : Jumlah jejaring dan/atau kerjasama BPOL yang terbentuk
IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepakati pada tahun berjalan. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:
Tabel 9. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama
BPOL yang terbentuk (buah) 3 - - -
Frekuensi penghitungan IKU mengenai jejaring dan/atau kerjasama BPOL yang terbentuk adalah tahunan dna merupakan realisasi pada triwulan IV. Namun, pada triwulan I ini sudah ada inisiasi kerja sama dengan Universitas Negeri Malang, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Udayana.
18
SASARAN STRATEGIS 4 : Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BPOL
Sasaran strategis terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program riset kelautan di BPOL Triwulan I TA 2017 terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP.
IKU 7 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP
Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian aplikatif sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif Dibandingkan Total Kegiatan Riset Litbang KP
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Proporsi kegiatan riset aplikatif
dibandingkan total kegiatan riset litbang KP
100% 100% 100% 100%
Pada tahun 2017, BPOL melakukan kegiatan litbang dengan judul Sistem Informasi Spasial untuk Daerah Penangkapan Ikan dan Perubahan Lingkungan pada Ekosistem Pesisir. Capaian IKU ini sudah terealisasi di triwulan awal disebabkan karena sudah direncakan pada awal tahun bahwa riset yang dilakukan bersifat aplikatif agar dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder.
3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
Capaian kinerja Balitbang KP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya:
SASARAN STRATEGIS 5 : Terwujudnya aparatur sipil negara BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian
Sasaran strategis tersedianya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian, terdiri 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu indeks kompetensi dan integrasi di BPOL dan jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya.
IKU 8 : Indeks kompetensi dan integritas di BPOL
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan. Integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan dan norma. Indeks kompetensi dan integritas dimaksud terdiri dari kompetensi hasil assessment, kehadiran pegawai, capaian kinerja (SKP), LHKASN, LHKPN terhadap pejabat yang telah dilakukan asesmen. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
19
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Indeks kompetensi dan integritas di
BPOL 80% 80% 80% 80%
Formula penghitungan IKU ini merupakan agregasi dari variabel dibawahnya:
Dengan membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian kompetensi/asesmen dari Asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 03A/KEPMEN-SJ/2014. Persentase capaian output pegawai pada SKP dihitung dengan menggunakan variebel nilai SKP kinerja baik dan sangat baik per 31 Januari tahun berikutnya. Persentase tingkat kehadiran pegawai diukur dengan jumlah kehadiran Aparatur Sipil Negara/PNS Balitbang KP per bulan selama satu tahun. LHKASN dan LHKPN (prosentase pegawai yang melaporkan LHKASN dan LHKPN; LHKASN oleh seluruh pegawai, LHKPN oleh pejabat pengelola anggaran, dipilih salah satu).
IKU 9 : Jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya di BPOL
Definisi dari IKU tersebut adalah SDM BPOL baik PNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar), non gelar (diklat fungsional tertentu) dan pelatihan (kursus teknis) dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Capaian Jumlah SDM BPOL yang Ditingkatkan Kompetensinya
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah ASN yang ditingkatkan
kompetensinya di BPOL 15 10 - 10
SDM BPOL baik PNS, CPNS maupun tenaga kontrak yang menempuh pendidikan gelar (tugas belajar dalam dan luar negeri) yang sedang berjalan dan baru, non gelar (diklat prajabatan, fungsional tertentu/diklatpim), dan pelatihan (kursus teknis dalam dan luar negeri) dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsinya. IKU ditetapkan untuk mengetahui jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi/instansi. Jumlah SDM BPOL yang dikembangkan kompetensinya pada Triwulan I tahun 2017 adalah sebanyak 10 orang. Dimana jumlah tersebut adalah pegawai yang mengikuti Tugas Belajar sebanyak 5 orang dan pada bulan Januari sebanyak 2 Orang peneliti serta 1 orang pegawai BPOL mengikuti pelatihan Tailor Made Trainning Marine Spatial Planning di Belanda, pada bulan Februari 1 orang pegawai mengikuti Diklat Perencana di Yogyakarta dan pada bulan Maret 1 orang peneliti mengikuti pelatihan Water Quality Assesment di Belanda.
20
SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses
Sasaran strategis tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar.
IKU 10 : Presentase unit kerja BPOL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari, dimana menggunkan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Presentase unit kerja BPOL yang
menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar
65% 16% 0 29,01%
Penghitungan presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar dihitung dengan membandingkan unit kerja level 4 yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan pengguna bitrix24 dengan total unit kerja level 4 BPOL secara keseluruhan. IKU ini telah dapat dicapai oleh BPOL dikarenankan ketiga unit telah menggunakan aplikasi Bitrix24 dari tahun 2016. Dikarenakan IKU ini merupakan adopsi langsung dari level 1 sehingga presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar di triwulan I adalah sebanyak 16%.
SASARAN STRATEGIS 7 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
Sasaran strategis terwujudnya reformasi birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima diwujudkan dari 4 (empat) indikator kinerja, yaitu
IKU 11 : Nilai kinerja reformasi birokrasi BPOL
Reformasi Birokrasi merupakan suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang baru sehingga aparatur negara mampu bekerja secara lebih professional, efektif, dan akuntabel dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing unit yang telah di verifikasi oleh inspektorat jenderal. Upaya yang dilakukan terfokus pada:
a. Panel I PMPRB online b. Panel II PMPRB online c. Panel III PMPRB online
21 melalui dalam 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu:
a. Organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing);
b. Tata Laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance;
c. Peraturan Perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif;
d. SDM Aparatur; SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera;
e. Pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
f. Akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
g. Pelayanan Publik; Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat h. Pola Pikir dan Budaya Kerja Aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja
yang tinggi.
Tabel 14. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL A (80) 80 0 89,60
Profil PMPRB yang baik apabila komponen hasil lebih tinggi daripada komponen pengungkit. Komponen pengungkit adalah berbagai kriteria dan berbagai pendekatan yang telah dilakukan oleh suatu unit kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komponen hasil adalah : 1) capaian yang diperoleh dari hasil pengukuran atas persepsi pegawai dan masyarakat terhadap suatu unit kerja, 2) pengukuran atas indikator kinerja internal dan eksternal yang menunjukkan seberapa baik suatu unit kerja mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi birokrasi adalah penerapan program RB BPOL secara menyeluruh dan dilakukan monev pelaksanaan RB BPOL secara berkala. Nilai kinerja reformasi Birokrasi BPOL yang merupakan adopsi langsung dari IKU level I sudah dapat terlihat dari capaian triwulan I yaitu sebesar 89,60. Sedangkan untuk perhitungan nilai kinerja Reformasi Birokrasi, BPOL belum melakukan penghitungan mandiri, dan akan dilakukan penghitungan mandiri pada akhir tahun.
IKU 12 : Nilai Maturitas SPIP BPOL
Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan KKP. Pedoman tingkat maturitas SPIP ditetapkan melalui peraturan kepala BPKP nomor 4 tahun 2016 tentang pedoman penilaian dan strategi peningkatan maturitas SPIP. Tingkatan level maturitas SPIP adalah sebagai berikut :
22
Level Tingkat Maturitas Interval Skor Keterangan
0 Belum ada
(dalam penataan) 0 < skor < 1.0
Belum memiliki kebijakan dan prosedur
1 Rintisan 1.0 < Skor < 2.0
Ada praktik pengendalian intern – ada kebijakan dan prosedur tertulis. Namun masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik tanpa komunikasi dan pemantauan
2 Berkembang 2.0 < Skor < 3.0
Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan baik. Pelaksanaan tergantung pad individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi
3 Terdefinisi 3.0 < Skor < 4.0
Ada praktik pengendalian intern yang terdokumentasi dengan baik. Evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai
4 Terkelola dan
Terukur 4.0 < Skor < 4.5
Ada Praktik pengendalian internal yang efektif. Evaluasi formal dan terdokumentasi
5 Optimum 4.5 < Skor < 5
Menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan. Terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi computer.
Tabel 15. Capaian Nilai Maturitas SPIP
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1
Nilai Maturitas SPIP 2 2 0 0
Berdasarkan hasil evaluasi tingkat maturitas SPIP oleh BPKP pada eselon I dengan mengadopsi langsung hasil evaluasi oleh BPKP.
Jenis perhitungan data melalui nilai posisi akhir sehingga rincian target indikator kinerja ini didapatkan pada akhir tahun. Berdasarkan hal tersebut maka pada triwulan I ini belum adanya capaian yang didapatkan.
IKU 13 : Jumlah Inovasi pelayanan public Pusat Riset Kelautan
Inovasi pelayanan public adalah terobosan jenis pelayanan yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung (permenPAN & RB No.30/2014).
Kriteria suatu inisiatif inovasi adalah memeberikan perbaikan pelayanan public, memberikan manfat bagi masyarakat, dapat dan/atau sudah direplikasi (role model), Berkelanjutan, Inovasi sudah dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun.
Tabel 16. Jumlah Inovasi Pelayanan Publik Pusat Riset Kelautan
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Jumlah Inovasi pelayanan Publik Pusat
Riset Kelautan 1 - - -
Pelayanan yang diterapkan di BPOL dengan kriteria SMART terdiri dari 10 jenis layanan yang terdiri dari Pengujian Kualitas Air, Peminjaman Peralatan Survey Kualitas Air, Permintaan
23 Magang Mahasiswa, Penelitian Skripsi / Thesis, penginapan Mess dan Guest House serta peminjaman Buku Ilmiah.
Inovasi pelayanan public lingkup riset kelautan diusulkan ke dalam bentuk 1 buah proposal yang didapatkan pada akhir tahun kegiatan, sehinga pada triwulan I ini belum adanya capaian proposal yang dapat diajukan.
IKU 14 : Nilai AKIP BPOL
Nilai AKIP merupakan penilaian atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilitas kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah diteapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pengukuran nilai SAKIP ini adalah untuk mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
Tabel 17. Capaian Nilai AKIP BPOL
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1
Nilai AKIP BPOL 86 - - -
Pemberian penilaian atas SAKIP BPOL dilakukan dengan memberikan bobot indikator-indikator sebagai berikut:
a. Perencanaan kinerja bobot 35%; b. Pengukuran kinerha bobot 20%; c. Pelaporan kinerja bobot 15%; d. Evaluasi kinerja bobot 10%; e. Pencapaian kinerja bobot 20%.
Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator dan hasil penilaian atas SAKIP didapatkan pada akhir tahun. Pada triwulan I ini nilai capaian realisasi masih 0 dikarenakan belum bisa dihitungnya sub indikator diatas. Capaian nilai AKIP juga merupakan adopsi langsung dari level 1, namun dari BPOL sendiri dapat melakukan penghitungan mandiri nilai AKIP di akhir tahun.
24
SASARAN STRATEGIS 8 : Terkelolanya anggaran pembangunan BPOL secara efisien dan akuntabel
Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu :
IKU 15 : Nilai kinerja anggaran BPOL
IKU ini didefinisikan sebagai proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Formula yang digunakan untuk menghitung nilai kinerja anggaran berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga adalah sebagai berikut:
𝑁𝐾 = 𝐼 × 𝑊𝐼 + (𝐶𝐻 × 𝑊𝐶𝐻)
Dengan
𝐼 = 𝑃 × 𝑊𝑃 + 𝐾 × 𝑊𝐾 + 𝑃𝐾 × 𝑊𝑃𝐾 + (𝑁𝐸 × 𝑊𝐸)
Keterangan: NK : Nilai Kerja
I : Nilai apsek implementasi
P : Penyerapan anggaran dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan pagu anggaran
K : Konsistensi antara perencanaan dan impelentasi dilakukan berdasarkan rata-rata keteapan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan realisasi anggaran bulanan dengan rencana penarikan dana bulanan
PK : Pencapaian keluaran dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran rata-rata realisasi indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran
NE : Nilai Efisiensi dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran
CH : Capaian Hasil
WI : Bobot aspek implementasi (33,3%)
WCH : Bobot capaian hasil (66,7%)
WP : Bobot penyerapan anggaran (9,7%)
WK : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi (18,2%)
WPK : Bobot pencapaian keluaran (43,5%)
WE : Bobot efisiensi (28,6%)
Tabel 18. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BPOL
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1
Nilai kinerja anggaran BPOL 83% 30% 0 32,85%
Pengukuran nilai kinerja anggaran dilakukan pada akhir tahun 2017 setelah laporan capaian output diterima dan laporan realisasi keuangan selesai. Adapun dikarenakan Indikator
25 triwulan I tahun 2017 adalah sebesar 32,85% dan dikaterogikan melebihi target triwulan yang ditentukan sebesar 30%. Sedangkan berdasarkan laporan realisasi BPOL per triwulan I, progress kinerja anggaran BPOL adalah 5,74%.
IKU 16 : Presentase kepatuhan terhadap SAP BPOL
Persentase kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) didefinisikan sebagai proses terselenggaranya laporan keuangan yang relevan, dapat dipahami, dapat diperbandingkan dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. Formulasi penghitungan IKU ini adalah dengan presentase penyelesaian laporan keuangan.
Tabel 19. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BPOL
IKU Target
Tahunan Target TW 1
Realisasi
Tahunan Realisasi TW 1 Presentase kepatuhan terhadap SAP
BPOL 100% 100% - 100%
Presentase kepatuhan terhadap SAP BPOL triwulan I tahun 2017 adalah 100% sesuai dengan adopsi langsung capaian presentase kepatuhan terhadap SAP di level I yang artinya sampai dengan triwulan I tidak terdapat catatan dalam pelaporan baik kegiatan maupun anggaran kegiatan.
3.3 REALISASI ANGGARAN
Alokasi pagu Balai Penelitian dan Observasi Laut tahun 2017 yang disediakan dalam rangka pembiayaan pelaksanaan kegiatan BPOL adalah sebesar Rp. 41.403.603.000,-. Capaian realisasi anggaran BPOL tahun 2016 sampai dengan Triwulan I sebesar Rp. 2.376.775.197,- atau sebesar 5,74%. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2017 berdasarkan jenis belanja, dapat dlihat pada tabel berikut:
Tabel 20. Realisasi Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja Triwulan I
RM PNBP PHLN 51 52 53 52 53 Pagu 8.044.332.000 8.657.666.000 2.595.323.000 46.282.000 22.060.000.000 Realisasi 1.172.532.752 1.204.242.445 0 0 0 % 14,58 13,91 0,00 0,00 0,00 Total Pagu 19.297.321.000 46.282.000 22.060.000.000 Realisasi 2.376.775.197 0 0 Total Realisasi 2.376.775.197 5,74%
26
BAB IV PENUTUP
Pelaksanan kegiatan selama Triwulan I berjalan dengan baik walaupun ditemui beberapa permasalahan. Harapannya dengan langkah tindak lanjut yang tepat permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu pelaksanaan dan pencapaian kinerja BPOL. Beberapa permasalahan dan tindak lanjut kegiatan yang ada di BPOL antara lain:
Perubahan nomenklatur akibat reorganisasi Badan Penelitian dan Pengembangan KP dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KP yang menyebabkan lambatnya penentuan cascading IKU atasan ke level bawahnya. Selain itu, kurangnya koordinasi antar level dalam pembahasan penghitungan IKU learn and growth perspective.
Dalam pencapaian kinerja di triwulan II diprediksi akan mengalami keterhambatan, dikarenakan adanya proses cut off anggaran sampai dengan bulan Juni 2017 terkait dengan reorganisasi di Eselon I.
27