• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekskavator Hilang Diembat Kawanan Pencuri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekskavator Hilang Diembat Kawanan Pencuri"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Ditinggal

Pulang,

Gear

Ekskavator Hilang Diembat

Kawanan Pencuri

KEBUMEN, FP – Ditinggal pulang oleh penjaganya, dua pasang final gear ekskavator milik Hari Murti Sugiharto (46) warga Sendang Lanang Paduroso raib digondol kawanan pencuri, Minggu (4/12) pagi.

Kapolsek Paduroso, Ipda Sugianto, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Benar, dan kini masih dalam penyelidikan, “kata Ipda Sugianto, SH Minggu (4/12).

Diungkapkan, bermula saat Muarif (26) orang yang dipasrahi menjaga alat berat untuk menambang batu di kawasan tambang batu Sendang Dalempaduroso datang ke lokasi tambang untuk mengecek alat tersebut. Namun saat tiba dilokasi Muarif melihat alat berat itu sudah berantakan. “Banyak sekrup berceceran dan sepasang final gear ekskavator kanan dan kiri sudah hilang,” kata Ipda Sugianto, SH.

Final Gear yang diambil kawanan pencuri

Dijelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, diperkirakan pelaku lebih dari lima orang, sebab barang yang diambil beratnya sekitar 1,5 kwintal. Selain itu, pelaku juga kawanan pencuri profesional.

Menurutnya, sampai saat ini Polsek Paduroso dan Sat Reskrim Polres Kebumen terus menyelidiki kasus pencurian tersebut. “Kami masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap siapa siapa pelakunya, “tandas Ipda Sugianto.

Akibat kejadian itu, Hari Murti Sugiharto menderita kerugian sekitar Rp 40 juta.

(2)

Polres

Kebumen

Berhasil

Ungkap Kasus Mayat Wanita

Dalam Karung

KEBUMEN,FP – Kasus penemuan sesosok mayat yang dibungkus karung di kawasan hutan pinus Perhutani petak 65 RPH Somagede, Kecamatan Sempor, pada hari rabu tanggal 14 juni 2017 sekitar pukul 23.00 wib yang lalu, akhirnya terungkap.

Unit Reskrim Polsek Sempor dan Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen telah berhasil menangkap 3 orang tersangka yang diduga telah ikut melakukan pembunuhan pada hari Minggu (14/6) di Banjarnegara.

Ketiga orang tersebut adalah PK (34), seorang wanita yang saat ini tengah hamil 7 bulan, warga Desa Gumelemwetan RT 05 RW 05 Kecamatan Susukan, Banjarnegara, SH (35) warga Desa Blimbing RT 01 RW 01 Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara dan EK (42) warga Dukuh Purwareja RT04 RW 08 Desa Purworejo, Klampok, Banjarnegara. Ketiga tersangka ditangkap di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan.

Kepala Kepolisian Resor Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos di hadapan wartawan saat press release di Mapolres Kebumen, selasa (20/6), menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para tersangka, motif utama adalah permasalahan uang antara korban yang bernama Basiyem, warga Desa Jati, Binangun, Cilacap dengan Tersangka PK.

Dijelaskan, korban dan tersangka PK sudah saling kenal sejak tahun 2013, waktu itu Korban Basiyem pernah minta tolong ke tersangka BK untuk mencarikan dukun yang bisa menyembuhkan sakitnya. Setelah sembuh, mereka jarang berkomunikasi lagi.

(3)

Keduanya berhubungan lagi saat anak korban sakit akibat kecelakaan dan harus dirawat di Rumah Sakit Dr. Margono, Purwokerto ditahun yang sama. Korban meminta tolong kepada Tersangka PK yang mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan untuk merawat anak nya selama dan sepulangnya dari rumah sakit.

Pada bulan Desember 2016, setelah bercerai dengan suaminya, Korban Basiyem menjual rumah dan tanahnya di Binangun, Cilacap dan tinggal di Banjarnegara bersama tersangka PK. Selama di Banjarnegara, Basiyem tinggal se rumah dengan tersangka PK. Setelah tertipu oleh seseorang yang mengaku bisa menggandakan uang nya, Korban Basiyem menyerahkan sisa uang hasil penjualan tanah dan rumah nya sejumlah Rp. 135.000.000,- kepada tersangka PK untuk dibelikan satu unit rumah.

Tersangka PK pun mencarikan dan membelikan satu unit rumah di Perum Permata Purworejo Klampok senilai Rp. 90.000.000,-. Sedangkan yang Rp. 20.000.000,- digunakan untuk memberi meja dan kursi.

Kepada Penyidik Unit III Sat Rekrim Polres Kebumen, ersangka PK mengaku bahwa Korban Basiyem menuntut supaya uangnya dibelikan perumahan dengan type 45, bukan type 29 seperti yang dibelikan oleh tersangka PK.

Saat diberi penjelasan bahwa uang nya tidak cukup untuk membeli type 45, korban tidak bisa menerima dan menuntut uang nya dikembalikan. Dihadapan Korban, tersangka PK menyanggupi dengan syarat akan menjual lagi rumah yang bari dibeli itu. Karena merasa risih ditagih terus menerus, PK mengadukan hal tersebut kepada suami siri nya, yaitu tersangka SH, dan menyuruh tersangka SH (35) untuk mencari orang yang mau membunuh Basiyem.

Tersangka SH pun mengenalkan PK dengan tersangka AJ (D.P.O). Kepada tersangka AJ, tersangka PK mengutarakan maksudnya untuk

(4)

menghabisi nyawa Basiyem dengan menggunakan santet. Tersangka AJ menyanggupi permintaan PK dan meminta uang Rp. 1.000.000,-untuk membeli perlengkapan dan sarana berupa minyak wangi dan sebagainya.

“Namun setelah ditunggu sampai 3 hari kemudian, korban Basiyem ternyata masih hidup.” jelas Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH.

Setelah itu lah, PK menyuruh AJ untuk menghilangkan nyawa Basiyem dengan cara apapun, dan memberikan imbalan Rp. 25.000.000,- nya. Kembali AJ menyanggupi dan menyuruh PK untuk membeli dan menyiapkan karung goni dan menyewa mobil.

Pada hari Selasa (13/6), kurang lebih pukul 21.00 WIB, Basiyem yang datang ke rumah PK di Desa Purworejo Klampok untuk menagih uang, diajak komplotan itu untuk mencari dukun yang dulu membawa kabur uangnya. Tanpa curiga, Basiyah pun ikut keempat orang itu pun pergi ke arah Sempor, Kebumen dengan menggunakan mobil Suzuki Carry sewaan yang dikemudikan oleh Tersangka EK.

Setelah melewati Waduk Sempor, rombongan itu ke arah timur, dan berbalik arah menuju utara, ke arah Kenteng, Sempor. Disebuah tempat yang sepi, dimulailah proses pembunuhan kepada korban Basiyem.

Tersangka AJ yang duduk dibangku paling belakang mobil, menjerat leher Basiyem dengan menggunakan tali plastik yang masing-masing ujung nya sudah dikasih potongan bambu. Saat korban meronta, Tersangka EK bertukar posisi dengan Tersangka SH, kemudian ikut membantu menarik tali plastik yang telah dijeratkan ke leher Basiyem oleh Tersangka AJ. Tidak berapa lama kemudian, korban Basiyem meregang nyawa.

Setelah yakin korban nya tidak bernapas lagi, rombongan para pembunuh berdarah dingin itu lalu berbalik arah menuju Waduk Sempor. Menurut tersangka SH, sempat terlintas dalam pikiran mereka untuk membuang jenasah Basiyem di waduk sempor, namun

(5)

tidak jadi.

Akhirnya di sekitar Waduk Sempor, pakaian Basiyem dilucuti dan tubuh lemas nya dimasukan ke dalam karung. Mobil berbalik arah lagi ke arah Kenteng, Sempor.

Disebuah tempat dimana tubuh malang tak bernyawa itu akhirnya ditemukan, Tersangka EK membopong karung yang berisi jenasah itu dan dibuanglah ke tebing hutan pinus.

“Berdasarkan keterangan para saksi dan para tersangka yang sudah berhasil ditangkap, serta dengan didukung barang bukti yang berhasil disita, Penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen menarik kesimpulan bahwa pembunuhan yang dilakukan terhadap korban Basiyem sudah direncanakan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUHPidana” ungkap Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos.

Hari Pertama Operasi Patuh

Candi 2017 Polres Kebumen

Gelar Razia Gabungan

KEBUMEN, FP – Hari pertama operasi Patuh Candi 2017 Polres Kebumen menggandeng instasi terkait melakukan razia gabungan yang bertempat di jalan Ronggowarsito Kebumen, Rabu (10/5). Operasi Gabungan ini digelar dengan melibatkan personel Sat Lantas Polres Kebumen, Sat Sabhara, Sat Intelkam, Propam Polres Kebumen, dinas perhubungan (dishub), dan Kodim 0709 Kebumen, UP3D Samsat Kebumen dan Jasa Raharja.

Operasi ini juga dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

(6)

mengatakan, sesuai dengan sandinya, operasi lebih mengedepankan penindakan penegakan hukum berupa tilang terhadap pelanggar lalu lintas. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.

“Selain itu, tujuannya untuk meningkatkan disiplin anggota Sat Lantas Polres Kebumen dan terwujudnya pelayanan yang b e r s i h d a n b e b a s K K N , ” ungkapnya.

Sasaran operasi adalah segala potensi gangguan dan gangguan nyata sebelum dan sesudah operasi. Segala jenis pelanggaran yang sifatnya membahayakan keselamatan nyawa akan ditindak tegas dalam operasi ini.

“Dalam operasi gabungan ini juga bagi pelanggar yang telat membayar petugas pajak langsung didata oleh petugas pajak dan diharuskan segera melakukan pembayaran pajak di samsat Kebumen” ucap Kasat Lantas.

Kasat Lantas menghimbau, seluruh pengendara agar mematuhi peraturan lalu lintas yang tertuang dalam Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Polres Purworejo Bekuk Pelaku

Penodongan

PURWOREJO, FP – Polres Purworejo berhasil membekuk TES (29) warga RT 06 RW 12 Kampung Pandekluwih, Kelurahan Purworejo yang berdomisili di Perum Brondong, Desa Brondong, Kecamatan Purwodadi.

TES ditangkap lantaran telah melakukan tindak pidana pencurian disertai kekerasan terhadap Sayari (50) warga Dusun Sumberan Kidul RT 01 RW 02 Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip pada

(7)

Senin (2/2) sekitar pukul 02.15 WIB di jalan Desa Sumberan. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, kejadian berawal saat korban Suyatno (51) warga RT 01 RW 02 Dusun Sumberan Kidul, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip berboncengan mengendarai sepeda motor melintas di jalan Desa Sumberan. Tiba dilokasi kejadian keduanya dihadang oleh tersangka TES dan AG (30) warga Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip (DPO). Setelah korban berhenti kemudian TES mematikan mesin sepeda motor korban dan mengambil kunci kontaknya.

Kemudian TES menodongkan besi runcing bergagang kayu ke arah Sayari sambil berkata ojo tulung-tulung (jangan teriak-teriak). Sedang AG menodongkan pisau belati ke arah Suyatno sambil berkata duite endi (uangnya mana) dan dijawab oleh Suyatno ora gowo duit (tidak bawa uang). Usai menjawab Suyatno kemudian lari ke arah barat sambil berteriak minta pertolongan.

Sementara Sayari yang masih dibawah ancaman TES kemudian menyerahkan tas belanja warna biru yang dibawanya. Setelah mendapat tas milik Sayari, kedua tersangka langsung kabur meninggalkan lokasi dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio dengan posisi TES didepan dan AG membonceng.

(8)

Tersangka TES saat digelandang ke Polres Purworejo

“Tas milik korban yang diambil tersangka berisi satu buah dompet warna coklat muda berisi uang Rp 300 ribu, satu dompet warna coklat tua berisi uang Rp 200 ribu, satu HP merek Nokia warna hitam, satu kantong plastik warna putih berisi uang Rp 550 ribu, satu parutan dan KTP atas nama Sayari, ” kata AKP Kholid Mawardi dalam gelar perkara, Selasa (7/1).

Dijelaskan, setelah mendapat laporan dari korban, anggota Sat Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan pengecekan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Akhirnya diketahui pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hitam dengan nopol B 6401 KEX dan salah satu tersangka mengenakan jaket merek Converse.

Berbekal informasi tersebut kemudian anggota Sat Reskrim Polres Purworejo melakukan penyelidikan dan akhirnya melakukan penangkapan terhadap TES. “Setelah dilakukan penggeledahan di

(9)

rumah tersangka didapati HP Nokia warna hitam dan parutan kelapa merek Merpati stainless steel milik korban, ” jelas Kasat Reskrim.

Setelah dilakukan serangkaian interogasi akhirnya TES mengaku melakukan pencurian tersebut bersama AG yang kini buron.

Menurut kasat Reskrim, atas perbuatanya tersangka TES disangka melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebagaiman dumaksud dalam pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun.

Diamankan sebagai barang bukti, satu buah HP merek Nokia warna hitam, satu parutan kelapa merek Merpati Stainless Steel, satu buah kunci kontak sepeda motor Honda, satu unit sepeda motor Yamaha Mio nopol AA 3824 AF warna hiram STNK atas nama Eko Indrianto, Bayan, satu buah plat nomor polisi B 6401 KEX, satu jaket warna hitam merek Converse, satu slayer penutup wajah warna hitam, dan satu buah besi berujung runcing bergagang kayu warna coklat.

Bapak Bejad, Anak Kandung

Dijadikan Budak Nafsu

PURWOREJO,FP – Ulah SAW (35) warga RT 01 RW 04 Desa Kuwurejo,

Kecamatan Kutoarjo sungguh keterlaluan. Betapa tidak, ACD (17) anak kandungnya sendiri dijadikan budak nafsunya selama bertahun-tahun. Sejak kelas 3 SD hingga kelas 3 SMA anggun anak pertama dari tiga bersaudara pasangan SAW dan BW (34) sudah kehilangan kegadisannya akibat dipaksa melayani nafsu bejad ayahnya.

(10)

Ditemui di rumahnya Rabu (21/9), korban didampingi ibu dan neneknya menceritakan kejadian yang dialaminya. “Pertama terjadi waktu saya kelas 3 SD. Saat itu waktu saya tidur ditindih oleh ayah,” kata korban mengawali kisah sedihnya. Pada waktu itu korban belum begitu paham apa yang dilakukan ayahnya. Usai berbuat tidak senonoh ayahnya mengancam agar kejadian itu jangan diceritakan pada ibunya dan orang lain. “Saya diancam jangan bilang ibu kalau tidak nurut akan dihajar,” kata korban.

Perbuatan bidadab SAW terhadap korban berlangsung hingga kelas 6 SD, karena semenjak masuk SMP korban tinggal di pondok pesantren yang disediakan sekolah. Karena sesuatu hal saat kelas XI SMA korban kembali dan tinggal serumah dengan ayah dan kedua adiknya. Sementara ibu korban bekerja di Yogyakarta dan pulang seminggu sekali. Sejak berada dirumah kembali korban menjadi pelampiasan nafsu bejad ayahnya. Mendapat perlakuan tersebut korban bukan hanya tinggal diam. “Saya selalu melawan dan berusaha menghindar, tapi ayah terus memaksa sambil marah-marah dan akan menghajar saya,” ungkap korban.

Korban dan Ibunya

Korban mengatakan, perbuatan ayahnya terakhir dilakukan Bulan Mei 2016 lalu. Karena sudah tidak tahan terhadap kelakuan ayahnya akhirnya Senin (19/9) korban menceritakan kepada ibunya. Sebelumnya korban sempat mengancam ayahnya jika mengulang perbuatanya akan mengadu pada ibunya. “Karena ayah tetap nekad memaksa saya melayani akhirnya saya mengadu pada ibu,” aku korban.

Mendengar pengakuan putrinya, BW kontan emosi dan tidak percaya suaminya tega berbuat tidak tidak sepantasnya terhadap putri kandungnya sendiri. Selain BW, nenek korban, SRT juga merasa emosi dengan perbuatan SAW. Apalagi saat ditanya SAW

(11)

tidak langsung mengaku tapi justru pulang ke rumah orangtuanya di Kelurahan Baledono. Namun setelah dihubungi lewat ponsel dan terus didesak akhirnya SAW mengaku dan siap jika persoalan itu akan dilaporkan polisi.

Setelah mendengar pengakuan SAW, SRT yang tidak terima cucunya diperlakukan seperti itu keesokan harinya, Selasa (20/9) melaporkan kejadian itu ke polisi dan hari itu juga SAW ditangkap dirumah orangtuanya dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Purworejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, BW mengaku tidak percaya suaminya berbuat seperti itu.” Suami saya tidak punya penghasilan tetap makanya saya kerja dan suami yang jaga anak-anak eh malah kurang ajar, ” ujar BW. Dirinya juga mengaku sesungguhnya tidak tega tapi demi kebaikan semua sehingga dia iklas jika suaminya harus dipenjara. “Ini buat pelajaran bagi suami saya,” pungkasnya.

Pesta Miras, Belasan Pemuda

Digaruk Polisi

KEBUMEN, FP – Belasan pemuda yang tengah asyik menenggak minuman keras (miras) terjaring razia rutin yang dilakukan oleh Polres Kebumen, Minggu (8/1) malam. Karena dianggap sudah mengganggu ketertiban umum, beladan pemuda itu langsung digiring ke Polres Kebumen

Kasat Sabhara Polres Kebumen, AKP Krida Risanto, SH mengatakan, belasan pemuda yang empat diantaranya masih dibawah umur terjaring saat pesta miras di dua tempat berbeda. ” Mereka kami amankan di alun-alun Karanganyar dan Waduk Sempor, ” kata AKP Krida Risanto yang memimpin langsung razia itu.

(12)

Disebutkan, dari belasan remaja tersebut ada yang masih dibawah umur namun semuanya sudah putus sekolah. ” Dari pengakuan didepan penyidik, mereka membeli miras dengan uang hasil memarkir, ” ucap Krida.

Menurut AKP Krida, untuk memberi efek jera, belasan pemuda itu akan dikenai tindakan pidana ringan (tipiring). ” Agar mereka jera tetap akan kami proses hukum. Namun yang masih di bawah umur akan kami lakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan itu,” terang AKP Krida. Tambah AKP krida, atas perbuatannya mereka akan dikenai pasal 13 ayat 2 Perda Kab Kebumen no.3 Th 2010 tentang minum-minuman keras. Disamping itu, sejumlah nama penjual miras sudah masuk daftar Polres Kebumen. dan dalam waktu dekat akan dilakukan razia.

“Saat ini kami masih menelusuri sejumlah penjual miras berada dibalik peristiwa ini. Dan jika sudah pasti kami siap melakukan sapu bersih penjual miras di Kebumen,” tandas AKP Krida.

Tidak Terima Pacar Diajak

Pergi, Pemuda Ini Coba

Memeras

PURWOREJO, FP – RG alias Teplu (25) warga Kabupaten Wonosobo diringkus anggota Sat Reskrim Polres Purworejo karena diduga sudah melakukan perampasan sepeda motor milik Yulia Kharis (22) warga Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Tridadi Kecamatan Loano, Purworejo.

(13)

Kapolsek Bener AKP Azis mengatakan, bermula Minggu (18/6) Yulia Kharis dan Riyana Yuni Hesti Niawati alias Bedes (18) pulang dari Magelang. Keduanya mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna putih nopol AA 5920 SL.

Saat melintas di jalan penghubung desa tepi hutan pinus Dusun Sawangan Desa Jati Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo dihadang oleh tersangka yang memegang golok.

“Dengan golok itu tersangka kemudian mengancam dan beberapa kali memukul korban hingga terjatuh, “kata AKP Azis.

Setelah itu sepeda motor korban dibawa pelaku dan minta tebusan sejumlah uang dan dijanjikan sepeda motor akan dikembalikan di rumah Riyana Yuni Hesti di Dusun Kemirisewu, Desa Cacaban Lor, Kecamatan Bener.

Anggota Polsek Bener yang mendapat laporan kemudian melakukan serangkaian penyidikan. Selang dua hari kemudian, tepatnya Selasa (20/6) tersangka berhasil ditangkap di Dusun Kemirisewu Desa Cacaban Lor beserta barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Vixion dan sebilah golok.

“Kasusnya kini masih kita dalami. Dari hasil pemeriksaan tersangka nekad berbuat seperti itu dikarenakan tidak terima lantaran Riyana Yuni Hesti Niawati yang merupakan pacar tersangka seeing diajak pergi oleh korban, “ucap Kapolsek. Dijelaskan, atas perbuatanya tersangka diduga melakukan tindak pidana pemerasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun.

(14)

Ditipu Petugas PLN Gadungan,

Nenek Turminem Rugi Puluhan

Juta

KEBUMEN, FP – Nasib kurang beruntung dialami nenek Turminem (78) warga Karanganyar. Gara-gara diiming-imingi alat peringan tagihan lustrik, nenek Turminem harus rela kehilangan perhiasan senilai Rp 10 juta. Atas kejadian itu nenek Turminem melaporkan ke Polsek Pejagoan.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen melalui Kasubag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi menuturkan, kejadian bermula Jumat (9/12) siang korban didatangi tiga orang tidak dikenal, satu pria dan dua wanita yang mengaku sebagai petugas PLN. “Kepada korban tiga orang itu menawarkan alat yang bisa membuat tagihan listrik menjadi murah dengan harga Rp 8 juta,”tuturnya.

Keterang korban, gaya berpakaian serta tutur kata ketiga orang itu dapat membuat dirinya yakin bahwa orang tak dikenal itu adalah petugas PLN. “Korban luluh, akhirnya membeli alat itu,” ucap Wasidi.

Namun karena pada saat itu korban tidak mempunyai cukup uang, maka alat itu dibayar menggunaan perhiasan senilai Rp 10 juta rupiah.

Setelah dilakukan pembayaran alat tersebut tidak langsung diberikan kepada korban. Namun dijanjikan akan diantar dalam waktu dekat.

Merasa ada kejanggalan, dan atas saran saudaranya bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan, akhirnya hal itu dilaporkan ke Polsek Pejagoan Polres Kebumen.

Mendapati laporan itu, Kapolsek Pejagoan AKP R Widiyanto, SH, MH langsung melakukan penyelidikan kasus tersebut. “Sampai

(15)

saat ini Polsek Pejagoan masih terus mengumpulkan data untuk mendalami kasus tersebut.

“Jika terbukti merupakan aksi penipuan, Polsek Pejagoan akan melakukan pengejaran kepada kawanan petugas PLN gadungan itu,”kata Wasidi.

Curi Sepeda Motor, Warga

Bonorowo Diringkus Reskrim

Polsek Kutoarjo

PURWOREJO, FP – Unit Reskrim Polsek Kutoarjo menangkap pemuda bernama MNW (18) warga RT 03 RW 01 Desa Tlogorejo Kecamatan Bonorowo, Kebumen lantaran nekad mencuri sepeda motor milik Tugiyo (39) warga RT 04 TW 03 Kelurahan Katerban Kecamatan Kutoarjo. Kejadian pencurian terjadi Kamis (25/5) sekitar pukul 17.30 WIB.

Bermula saat sepeda motor Honda Supra X 125 nopol AA 2917 L milik korban digunakan anaknya, Arifin Setiawan (17) siswa SMKN 1 Purworejo. Setelah itu sepeda motor dicuci kemudian ditaruh di bengkel tambal ban milik korban di Jalan Diponegoro Desa Semawung Kembaran, Kutoarjo dengan posisi menghadap Timur dan kunci kontak diletakan diatas kulkas.

“Beberapa waktu kemudian saat korban hendak mengambil sepeda motor tersebut ternyata sudah hilang, “kata Kapolsek Kutoarjo, AKP Suwito, Rabu (31/5).

(16)

Sadar sepeda motornya sudah dicuri orang, korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kutoarjo.

Anggota Unit Reskrim Polsek yang mendapat laporan langsung bergerak cepat. Setelah melalui penyidikan akhirnya selang empat hari tersangka pencurian berhasil ditangkap. Tersangka ditangkap pada Senin (29/5).

Menurut Suwito, atas perbuatannya, tersangka diancam dengan pasal 362 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara.

Pelajar SMP Dicekoki Miras

Sampai Tidak Sadarkan Diri

KEBUMEN, FP – Entah apa yang ada di benak MK (17) dan pacarnya (S) tanpa alasan jelas tiba-tiba mereka memaksa KL (13 ) minum miras di pinggir Sungai Irigasi Kutowinangun, Rabu (30/11). Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi membenarkan ada kejadian itu, menurut keterangan korban pada hari Sabtu (20/11) sekitar pukul 19.00 WIB korban yang masih pelajar SMP diajak oleh MS, pelajar SMK teman perempuan yang masih tetangga korban.

Keduanya pergi menggunakan sepeda motor ke tempat wisata alam Jembangan. Sampai di lokasi, korban diajak untuk berfoto-foto. Setelah berfoto ria, korban diajak pergi dengan tujuan tidak diketahui oleh korban. Ketika sampai Poncowarno korban minta diantar pulang, namun MS malah mempercepat laju kendaraannya.

(17)

Sampai akhirnya korban bersama MS tiba dipinggir sungai irigasi Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun. Ditempat tersebut sudah ada yang menunggu dua orang laki laki, yakni S (17) pelajar SMK, pacar MS dan D (17) teman S.

Ditempat itu korban sempat bertanya mengapa dia diajak kesitu, namun tidak ada jawaban, justru MS menawarkan miras. Korban pada saat itu sudah menolak dan berontak namun S dan D memegang tangan korban kebelakang dan tangan kanan S megang sebuah botol miras yang dicium-ciumi ke hidung korban, setelah korban makin kuat membrontak justru MS memegang mulut korban sembari membuka mulut korban dan pada saat bersamaan S menuangkan miras kemulut korban sampai tertelan oleh korban. Setelah korban merasa pusing dan tidak sadarkan diri, kemudian korban diantar pulang oleh MS hingga di depan rumah korban. Sampai dalam rumah langsung pingsan dan di tolong sama Sumiyati, bude korban.

“Kedua orang tua korban bekerja merantau di jakarta, dan selama ini korban diasuh sama Budenya. Keesokan harinya korban baru menceritakan apa yg dialaminya semalam”, ucap Kasubbag Humas.

“Perkara ini diselesaikan oleh Polsek Kutowinangun secara muasyawarah dan membuat surat pernyataan mengingat para pelaku masih dibawah umur dan masih bersekolah”, tutur Kasubbag Humas Polres Kebumen.

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan yang biasanya dilakukan dengan pemesanan nomor antrean bisa dilakukan juga dengan cara walk in namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan

Mampu menerapkan formulasi Hamilton untuk berbagai masalah mekanika Persamaan Gerak Hamilton ppt, papan tulis Mendengark an, bertanya, berpendapat dan menjawab quis

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi

Konsekuensi tidak langsung itu berupa adanya kerenggangan silaturahami antar anggota Banjar dikarenakan adanya permasalahan dalam sistem pengembalian dana di kas

Proses Pelepasan nazar pada makam gallarang tangginunga jene‘ yakni perziarah yang datnang dimakam gallarang tangginunga jene untuk melakukan siarah dimakam

Dalam kepemimpinan terdapat berbagai kesenjangan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada lima pilar kepemimpinan yang harus diletakkan pada tempatnya. Apabila kelima pilar

Data hasil penilaian tahapan kedua (uji calon pengguna /konselor) diberikan kepada konselor sebagai calon pengguna panduan pelatihan yang dikembangkan. Tujuannya untuk menguji

Jurnalisme (baru) didefinisikan sejauh mana media secara aktif memertimbangkan dan berinteraksi dengan khalayak yang merupakan kelanjutan dari tujuan utama jurnalistik