• Tidak ada hasil yang ditemukan

6252_Prak Rotary Sample Divider

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6252_Prak Rotary Sample Divider"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg

Pada kegiatan usaha pertambangan dalam pengambilan bahan galian Pada kegiatan usaha pertambangan dalam pengambilan bahan galian sangat jarang mendapatkan hasil yang langsung dapat di jual atau memiliki sangat jarang mendapatkan hasil yang langsung dapat di jual atau memiliki nilai tinggi. Biasanya akan

nilai tinggi. Biasanya akan dilakudilakukan terlebih kan terlebih dahuldahulu u pengopengolahan awal lahan awal yangyang ser

serining g didisesebubut t dedengngan an PePengngololahahan an BaBahahan n GaGalilian an (P(PBGBG). ). KeKegigiataatan n ininii  bertujuan untuk

 bertujuan untuk mengolah bahan mengolah bahan galian tersegalian tersebut menjadi but menjadi lebih ekonomis lebih ekonomis dandan menciptakan tingkat efektivitas dari kegiatan usaha pertambangan.

menciptakan tingkat efektivitas dari kegiatan usaha pertambangan. 

aang ng didimamaksksud ud dedengngan an babahahan n gagalilian an adadalaalah h bibijih jih ((oreore)! )! minmineraerall industri (

industri (industrial mineralsindustrial minerals) atau bahan galian Golongan " dan batu bara) atau bahan galian Golongan " dan batu bara ((coal coal )). . PPeennggoollaahhaan n bbaahhaan n ggaalliiaan n ((mineramineral l benefibeneficiatiociation/minn/mineral eral   processing/mineral

 processing/mineral dressing dressing ) ) adadalalah ah susuatatu u prprososes es pepengngololahahan an dedengnganan me

memmananfafaatatkakan n peperbrbededaaaan#n#peperbrbededaaaan n sisifafat t fifisisik k babahahan n gagalilian an ununtutuk k  memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu  bara!

 bara! proses pengolahan proses pengolahan itu disitu disebut pencucian ebut pencucian batu bara batu bara ((coal washing coal washing ) atau) atau  preparasi batu bara (

 preparasi batu bara (coal preparationcoal preparation))..

Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan

dan siasiap p untuntuk uk dildilebuebur r atau dimanatau dimanfaatfaatkankan. . $le$leh h sebsebab ab itu itu bahbahan an galigalianan ters

tersebuebut t perperlu lu menmenjalajalani ni penpengolgolahaahan n bahbahan an galgalian ian (PB(PBG) G) agaagar r mumutu tu ataatauu kad

kadarnyarnya a dapdapat at ditditingingkatkatkan kan samsampai pai memmemenuenuhi hi krikriteriteria a pempemasarasaran an ataatauu  peleburan.

 peleburan. %e

%elailain n ititu u popotentensi si enendadapapan n mimineneral ral inindudustrstri i yayang ng relrelatiatif f bebesarsar!! diantaranya bentonit! batugamping! &eolit! kaolin! feldspar! tras! dan kaolin! diantaranya bentonit! batugamping! &eolit! kaolin! feldspar! tras! dan kaolin! seperti tercantum pada pengolahan mineral'bahan galian atau juga disebut ore seperti tercantum pada pengolahan mineral'bahan galian atau juga disebut ore dressin

dressing'ming'mineral eral dressindressing'miling'miling g dimakdimaksudkan sudkan untuk untuk meninmeningkatkgkatkan an nilainilai ek

ekononomomi i dadari ri mimineneraral. l. PePengngololahahan an mimineneraral l dadapapat t didilalakukukakan n dedengnganan memanfaatkan perbedaan sifat#sifat fisika atau kimianya.

(2)

Kehidupan manusia tidak lepas dari bahan galian! mulai dari rumah Kehidupan manusia tidak lepas dari bahan galian! mulai dari rumah seisinya! genting! keramik! peralatan dapur! motor! mobil! cat sampai bahan seisinya! genting! keramik! peralatan dapur! motor! mobil! cat sampai bahan  bakar! semuanya berasal dari bahan galian.

 bakar! semuanya berasal dari bahan galian.

ahap pengolahan bahan galian terdiri dari preparasi! konsentrasi! dan ahap pengolahan bahan galian terdiri dari preparasi! konsentrasi! dan dew

dewaterateringing. . PadPada a prapraktiktikum kum iniini! ! prapraktiktikan kan dikdikenaenalkan lkan dendengan gan alaalat#alt#alatat  preparasi

 preparasi yaitu jyaitu jaw aw crusher. "rusher crusher. "rusher merupakanmerupakan mesin yangmesin yang dirancang untuk  dirancang untuk  mengurangi besar

mengurangi besar batu batu ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Kegiatan praktikum ini dibimbing oleh asisten dosen mata kuliah pengolahan Kegiatan praktikum ini dibimbing oleh asisten dosen mata kuliah pengolahan  bahan galian.

 bahan galian.

Pada kegiatan praktikum pengolahan bahan galian para praktikan yang Pada kegiatan praktikum pengolahan bahan galian para praktikan yang ak

akan an memelalakukukakan n kokontntak ak dedengngan an alalat at haharurus s memengnggugunanakakan n P* P* ((lalatt Pelindung *iri). P* adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja Pelindung *iri). P* adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Biasanya jaw crusher ini digunakan pada kegiatan dan orang di sekelilingnya. Biasanya jaw crusher ini digunakan pada kegiatan kom

kominuinusi si di di sejusejumlamlah h perperusausahaahaan n tamtambanbang g batbatuan uan sepseperti erti batbatubaubara! ra! batbatuu granit dan batu#batu lainnya

granit dan batu#batu lainnya yang ukuran bahan galiannya besar#besar.yang ukuran bahan galiannya besar#besar. 1.2 Maksud dan Tujuan

1.2 Maksud dan Tujuan dapu

dapun n maksumaksud d dari dari kegiatkegiatan an praktipraktikum pengolahakum pengolahan n bahan galianbahan galian mengenai +otary %ample *evider ini adalah agar praktikan dapat mengenal mengenai +otary %ample *evider ini adalah agar praktikan dapat mengenal ala

alat#at#alat lat pepengngololahahan an babahahan n gagalilian an yayang ng didimamaksksududkakan n di di ,a,aboboratratororiuiumm Pen

Pengolgolahaahan n BahBahan an GalGalian ian dan dan -et-etalualurgrgi i di di GedGedung ung PenPengabgabdiadian n ururusausann e

eknik Pertambangan /akultas knik Pertambangan /akultas eeknik 0niversitas knik 0niversitas Bangka Belitung.Bangka Belitung.

ujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktikum pengolahan bahan ujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktikum pengolahan bahan galian ini! antara lain 1

galian ini! antara lain 1 •

• gar praktikan dapat memahami pengetahuan tentang pengolahan bahangar praktikan dapat memahami pengetahuan tentang pengolahan bahan galian.

galian.

• gar praktikan dapat mengusai dasar dari cara kerja dan sistematika darigar praktikan dapat mengusai dasar dari cara kerja dan sistematika dari alat praktikum yaitu rotary sample devider.

(3)

• gar praktikan dapat memahami tahapan#tahapan pengolahan bahan galian dari primary! secondary lalu fine crushing.

• gar praktikan dapat mengetahui cara kerja alat rotary sample devider. • gar praktikan dapat mengetahui komponen 2 komponen yang terdapat

 pada alat rotary sample devider.

• gar praktikan dapat melakukan tahap analisis dari praktikum tersebut.

1.3 Manfaat

*ari praktikum ini memiliki manfaat agar para praktikan mengerti dasar dan dapat memahami mengenai alat rotary sample devider. Karena nantinya hal#hal tersebut sesuai dengan acuan bidang pekerjaan pada kegiatan  pertambangan nantinya.

(4)

BAB II TEOI DA!A 

2.1 "ran#t

Batuan granit merupakan batuan beku yang berasal dari dalam perut  bumi (muntahan magma) yang berstuktur granitik dan struktur holokristalin! yang terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar! sedangkan mineral lainnya dalam jumlah kecil seperti bioit! muskovit! hornblende! dan piroksen. *alam  bidang industri! pemanfaatan batuan granit banyak dipakai dalam pembuatan keramik dan bahan beku pembuatan batu hias! lantai! ataupun ornamen dinding.

Gambar 3.4 Batu Granit

2.2 Peng$la%an Ba%an "al#an

Pengolahan Bahan Galian merupakan proses pemisahan mineral  berharga dari mineral tidak berharga! yang dilakukan secara mekanis! dimana menghasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan produk  yang mineralnya berkadar rendah (tailing). Proses pemisahan ini didasarkan atas sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika

 permukaan mineral dan diupayakan menguntungkan.

Keuntungan dari pengolahan bahan galian adalah sebagai berikut 1 4. %ecara 5konomis.

a. -engurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan ke  pabrik pengolahan! karena sebagian mineral tidak berharga (waste mineral)

(5)

ditingkatkan.

 b. -engurangi jumlah flu6 yang ditambahkan dalam peleburan serta mengurangi metal yang hilang bersama slag.

c. -engurangi biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan! sebab dalam peleburan tonase logan yang dihasilkan lebih banyak (dalam waktu yang sama) bila dibandingkan dengan peleburan tanpa diawali dengan  pengolahan bahan galian.

3. %ecara eknis.

a. Pengolahan Bahan Galian akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi! sehingga lebih memudahkan untuk mengambil metalnya.

 b. da kemungkinan konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral  berharga! maka ada kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai

hasil sampingan.

ujuan dilakukannya kegiatan pengolahan bahan galian ini yaitu untuk  membebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi)! memisahkan mineral berharga dari pengotornya! mengontrol ukuran partikel agar sesuai dengan proses selanjutnya (reduksi ukuran)! mengontrol agar bijih mempunyai ukuran yang relatif seragam! mengontrol agar bijih mempunyai kadar yang relatif seragam! membebaskan mineral berharga! menurunkan kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga).

ktifitas dari kegiatan penambangan telah diatur dalam 0ndang# undang 7o.8 ahun 399: tentang Pertambangan -ineral dan Batubara. dapun tahap#tahap dalam pengolahan bahan galian yang utama terdiri dari1 4. +eduksi 0kuran

aitu tahapan pengecilan ukuran yang merupakan tahapan utama dalam pengolahan bahan galian.+eduksi ukuran terdiri dari dua macam  proses yaitu1

a. Peremukan atau pemecahan bahan galian yang dapat menggunakan alat mekanis yang berbasis "rushing baik tahap pertama! kedua dan seterusnya disesuaikan dengan permintaan konsumen.

(6)

 b. Penggerusan atau penghalusan yang dapat menggunakan alat mekanis yang berbasis Grinding baik dalam tahap pertama! kedua dan seterusnya! hasil atau produk dapat berfariatip yang dapat disesuaikan denagn sistem pengoperasian alat.

3. Pemisahan Berdasarkan 0kuran (%i&ing)

%etelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus! maka akan diperoleh bermacam#macam ukuran partikel. $leh sebab itu harus dilakukan  pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran yang

disesuaikan dengan kebutuhan konsumen agar bernilai jual. Pada proses  pengolahan yang berikutnya! pengolahan tersebut dapat berupa tahapan  pengayakan atau penyaringan yang merupakan tahapan atau proses  pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel.

Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri! sedangkan  penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium yang digunakan

untuk pembelajran serta praktikum pengolahan bahan galian .

Produk dari proses pengayakan atau penyaringan ada dua! yaitu1

a. 0kuran lebih besar daripada ukuran lubang#lubang ayakan (oversi&e).

 b. 0kuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang#lubang ayakan (undersi&e). entunya hal yang dapat merugikan seperti tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan sangat dihindari.

Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih! mineral atau bahan galian. Pada kominusi! bijih atau mineral berukuran lebih besar  dari 4 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 499 mikron. Pada umumnya bijih! mineral atau bahan galian dari tambang masih  berukuran cukup besar. %ehingga sangat tidak mungkin dapat secara agnsung digunakan atau diolah lebih lanjut. Biasanya bijih atau minral dalam ukuran

(7)

 besar itu memiliki kadar sangat rendah dan terikat dengan mineral  pengotornya. ,iberasi mineral berharga masih rendah pada ukuran bijih yang  besar. %ehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meninggkatkan kadar 

mineral tertantu harus melalui proses pengecilan ukuran terlebih dahulu. $perasi ini biasanya dibagi menjadi dua tahapan yaitu1

• "rushing

• Grinding

Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran pada kominusi ukuran bijih! mineral atau bahan galian adalah1

4. -embebaskan ikatan mineral berharga dari gaunge nya.

3. -enyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi atau ukuran pemisahan.

;. -engekspos permukaan mineral berharga! untuk proses hyrometalurgi tidak perlu benar#benar bebas dari gangue.

(8)

Gambar 3.3 Proses Kominusi

ahapan kominusi adalah dengan system crushing. "rushing  biasanya digunakan untuk pengecilan ukuran sampai ukuran bijih kuran lebih

39 mm! sedangkan penggerusan! grinding  digunakan untuk pengecilan ukuran mulai dari 39 mm sampai halus. 0mumnya pengecilan ukuran bijih dilakukan secara bertahap! yaitu1

4. Primary Crushing  (Peremukan tahap pertama)

-engecilkan ukuran bijih sampai ukuran 39 cm.

3. Secondary Crushing  (Peremukan tahap kedua)

-engecilkan ukuran bijih dari sekitar 39 cm sampai < cm.

;. Tertiary Crushing  (Peremukan tahap ketiga)

(9)

8.   Grinding  (Penggerusan kasar)

-engecilkan ukura bijih dari sekitar 4 cm menjadi 4 mm

<. Fine Grinding  (Penggerusan halus)

-engecilkan ukuran bijih mulai dari 4 mm menjadi halus! biasanya ukuran bijih menjadi kuran 9!9=<.

Kemampuan alat dalam mengecilkan ukuran sangat terbatas! sehingga pengecilan selalu dilakukan bertahap. ahap peremukan biasanya dilakukan dengan reduksi rasio antara 8 sampi =! sedangkan penggerusan  biasanya dilakukan dengan reduksi rasio 4< sampai >9. +eduksi rasio ukuran

merupakan perbandingan ukuran umpan terhadap ukuran produk.

-ekanisme +emuk (ksi Kominusi)1

4)   Abrasion (attrition)

erjadi bilamana energi yang kurang mencukupi diterapkan pada  partikel! menyebakan terjadinya locali&ed stressing dan remuknya sebagian kecil area sehingga menghasilkan distribusi ukuran partikel yang halus.

3)  Compression (cleage)

5nergi cukup untuk membuat partikel remuk! menghasilkan ukuran  partikel ukurannya tidak jauh berbeda dengan ukuran umpan.

(10)

;)   !mpact (shatter)

5nergi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan partikel! menghasilkan banyak partikel dengan distribusi ukuran yang lebar.

/aktor#faktor yang mempengaruhi proses kominusi1

• 0kuran material'bijih dari tambang.

• Biasanya ukuran material'bijih dari tambang dalam bentuk   bongkah ? pemilihan primary crusher  dan proses screening"

• Keadaan bijih ? pada material yang lengket akan mempengaruhi  pemilihan mill/crusher .

• Kesediaan air ? penting khususnya untuk proses basah.

• Proses#proses berikutnya basah atau kering.

• Korosi pada lining (bahan pelapis pada dinding dalam mill ).

• +eaksi antara material dengan air. 2.3 Ta%a&an '$(#nus#

2.3.1 Crushing 

Peremukan ini merupakan proses bagian dari kominusi yang bertujuan untuk mengurangi'mereduksi ukuran butir dari bijih bahan galian yang telah ditambang. "rushing ini sendiri memiliki arti proses reduksi ukuran dari bahan galianatau bijih yang langsung dari tambang (+$- @ run of mine) dan memiliki ukuran besar#besar (diameter sekitar 499 cm) menjadi ukuran 39#3< cm bahkan  bisa mencapai ukuran 3!< cm."rushing bagian dari kominusi ini memiliki ; tahap! yaitu primary crushing! secondary crushing! dan fine crushing (grinding). ahapan "rushing tersebut yaitu 1

(11)

4.   Prymari crushing   (ahap pertama) 1 *apat memecah batuan yang berukuran sekitar 4<99mm menjadi ukuran ;9#499mm. 0kuran terbesar dari tahapan ini adalah 399mm. lat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah aw "rusher dan Gyratory "rusher.

3.   Secondary Cruher   (ahap kedua) 1 *apat memecah material yang berukuran 4<9mm menjadi 43.<#3<.8mm. Pada tahapan ini kadang masih di jumpai ukuran  partikel =<mm sehingga perlu di lakukan cushing tahap ketiga. lat peremuk 

yang digunakan adalah "one "rusher! Aammer -ill dan +olls.

;.   Fine crushing  (ahap lanjutan) 1 material yang dicruching biasanya berukuran lebih besar dari 3<!8mm. pabila hasil tidak memuaskan maka perlu di lakukan crusher lagi. lat yang digunakan +olls! *ry Ball -ills! *isc -ills dan +ing -ills.

2.3.2 Grinding 

Grinding -erupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan. Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan  proses mi6ing yaitu hasil pencampuran yang merata dan menghindari segregasi  partikelpartikel bahan. Grinding menggunakan hammermill ataupun rollermill. Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk   besar'kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. 0ntuk itu yg namanya

grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan. lat yang digunakan dalam grinding yaitu1 a.Ball -ill

-ill ini merupakan sebuah silinder hori&ontal dengan diameter sama dengan panjangnya! yang dilapisi dengan suatu plat. lat ini memiliki suatu silinder yang terisi dengan bola baja. "ara kerjanya yaitu dengan diputar! sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola#bola baja. Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball mill.

(12)

-edia grinding ini alat ini berupa batang#batang besi'baja yang  panjangnyya sama dengan panjang mill. "ara kerjanya dengan diputar.sehingga  batang baja terangkat lalu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill

sehingga hancur. c.Aammer -ill

Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder. 0mpan masuk dari bagian  puncak casing dan dihancurkan! selanjutnya dikeluarkan melalui bukaan pada dasar casing. 0mpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada  piring rotor. Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil plate di dalam sebuah

casing sehingga dipecahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. ,alu digosok  menjadi serbuk. khirnya didorong oleh palu ke luar bukaan.

Proses pemecahan'penggilingan ada 8 cara yaitu

4. Potongan ( cutting )! bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tajam.

3. Pukulan ( impact )! bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tumpul.

;. ekanan ( compression )! bahan olahan di grinding dgn di tekan arah tegak  lurus dari landasan.

8. Gesekan ( attrition )! bahan olahan di grinding dgn di gesek arah sejajar dari landasan.

2.) Pre&aras#

Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari  sample sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di laboratorium. Preparasi batubara merupakan salah satu kegiatan lanjutan untuk conto yang

(13)

telah di sampling ! dimana kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan contoh  batubara yang akan dianalisa dengan melakukan pengadukan (homogenisasi)!  penggilingan! pembagian! penghalusan.

eknik preparasi sampel adalah bagian dari proses analisis yang sangat  penting karena merupakan proses yang harus dilakukan untuk menyiapkan sampel sehingga siap untuk dianalisis menggunakan instrumentasi yang sesuai. %ecara umum proses analisis minimal mempunyai < langkah! yaitu  sampling  (pengambilan sampel)! preservasi sampel (penyimpanan sampel)! preparasi sampel (penyiapan sampel)! analisis (pengukuran)! interpretasi data (analisis data)! dan pembuatan laporan analisis. Kesalahan pada salah satu tahap pada  proses analisis akan menyebabkan terjadinya kesalahan hasil analisis. kibatnya

akan dihasilkan data hasil analisis yang tidak valid.

Preparasi merupakan persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi! dalam proses ini ada beberapa tahap! yaitu 1

4. Kominusi

Proses mereduksi butiran sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Aal ini dapat dilakukan dengan crushing  (peremukan) untuk proses kering.

#" Si$ing 

Si$ing  adalah tindakan untuk mengelompokkan partikel menurut besar  kecilnya ukuran. Si$ing  merupakan aktivitas yang sangat penting dalam upaya  penyeragaman ukuran untuk mendapatkan kelompok partikel dengan ukuran  butir yang sesuai untuk tiap#tiap metode pemisahan atau pengolahan mineral.

dapun tahapan#tahapan preparasi sample yaitu sebagai berikut 1 4. Pengeringan 0dara ( Air %rying )

Pengeringan udara pada  gross sample dilakukan jika  sample  tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher   atau mill . Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient  sampai suhu maksimum yang dapat diterima yaitu 899". aktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi tergantung dari

(14)

tipe batubara yang akan di preparasi! hanya prinsipnya batubara dijaga agar  tidak mengalami oksidasi saat pengeringan.

3. Pengecilan 0kuran Butir (Crushing )

Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas  sample tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa  sample. 0mumnya conto  batubara digiling berdasarkan ukuran partikel yang diperlukan oleh pengujian

tertentu. Beberapa aturan dalam cara memperkecil ukuran partikel antara lain1 • Pengecilan ukuran harus dilakukan secara mekanis.

• idak diperbolehkan mengayak material yang tertahan a yakan (oersi$e).

• %emua penggerus harus selalu bersih. -isalnya pada pemakaian hammer mill yang selalu menahan batubara setelah penggerusan! sehingga pada penggerusan selanjutnya dapat mengotori sample yang akan digerus.

• -emperkecil ukuran dengan tangan tidak diperbolehkan! kecuali untuk batubara lempengan.

;. Pencampuran ( &i'ing )

Pencampuran yaitu proses yang dilakukan setelah pengecilan ukuran butir   pengadukan sample agar diperoleh sample yang homogen.

8. Pembagian ( %iiding )

Proses untuk mendapatkan  sample yang representatif dari  gross sample tanpa memperkecil ukuran butir dan alat yang digunakan untuk batubara yaitu  slotted belt .

<. Pengayakan (Screening )

Pengayakan ( screening ) adalah kegiatan pengelompokkan partikel dengan melewatkan melalui mata atau lubang ayakan! mata ayakan itu sendiri dapat dibuat dari besi yang dilubangi dengan ukuran tertentu atau dari kawat yang dianyam partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut undersi$e  product ! akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang cukup besar atau banyak dicampur dengan partikel besar yang tinggal sebagai oersi$e product .

(15)

Proses selanjutnya adalah milling  atau penggerusan. lat yang digunakan adalah raymond mill. +aymond mill merupakan alat yang digunakan untuk  menggiling atau menghancurkan sampel batubara sehingga didapatkan ukuran 9!343 mm (sampel batubara yang telah siap dianalisa di laboratorium).

=. Penyimpanan %ampel (Storage)

%etelah dilakukannya berbagai macam proses preparasi! maka selanjutnya dilakukanlah penyimpanan sampel yang disimpan di dalam botol sampel. %ebagian sampel digunakan analisa di laboratorium dan sebagian lagi disimpan  pada storage.

*alam melakukan kegiatan preparasi! terdapat beberapa alat mekanis yang digunakan yaitu 1

a.aw "rusher

aw "rusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari <9 mm sampai 44!3 mm dan merupakan mesin peremuk yang umum dengan bentuk dan mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan dengan cara menjepit diantara dua buah plat atau swing aw! lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk. lat ini mempunyai dua  aw yang satu dapat digerakkan dan lainnya tidak dapat digerakkan atau diam.

 b. %wing Aammer -ills

%wing Aammer -ills digunakan untuk menggerus sampel sampai ukuran 9!3 mm yang akan digunakan untuk sampel yang akan dianalisis di laboratorium.

c.+otary %ampel *ivider 

lat ini terdiri atas sejumlah kontiner misalnya 43 atau C yang dibentuk  seperti segmen#segmen pada pelat berputar sekitar >9 rpm. *igunakan pada tahapan pembagian sampel.

d. %lotted Belt

%lotted belt merupakan suatu belt coneyor  yang tidak berakhir! mempunyai slot dengan ruang  pitch#nya diperalati oleh alat berbentuk bibir  yang bertindak sebagai pagar pemotong.

(16)

e.%creen

%creen merupakan alat untuk menyaring suatu material dengan ukuran yang seragam. partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut undersi$e product ! akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang besar.

f. +oll "rusher 

+oll crusher adalah tipe crusher  dengan sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar ;99 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar. +oll crusher  digunakan sebagai crusher  sekunder atau crusher  tersier setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher  primer. +oll crusher  terbagi menjadi dua jenis! yaitu sebagai berikut 1

• %ingle +oll "rusher 

%ingle roll crusher adalah roll crusher yang didesain mempunyai satu roller  saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara dengan satuan luas. Pada single roll crusher memiliki satu buah roda.

• *ouble roll crusher

*ouble roll crusher adalah roll crusher yang mempunyai 3 buah roller ! dengan sumbu yang sejajar pada bidang hori&ontal yang sama. *ouble roll crusher sangat cocok digunakan untuk batuan dan mineral dengan jenis seperti  batubara! limestone! dan kaolin.

(17)

BAB III METODOLO"I

3.1 *aktu dan Te(&at Pelaksanaan

Praktikum pengolahan bahan galian mengenai rotary sample divider

dilakukan pada hari jumDat tepatnya tanggal 38 /ebruari 394= pukul 49199 EB yang dilaksanakan di ,aboratorium urusan eknik Pertambangan /akultas eknik 0niversitas Bangka Belitung.

3.2 Alat dan Ba%an

lat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan praktikum pengolahan  bahan galian yaitu1

4. +otary %ample *ivider  3. Batu Granit (berupa tepung) ;. -asker  

(18)

8. Kacamata <. %arung tangan " Safety Shoes =. lat ulis C. Penggaris :. Kamera 49.imer  3.3 Langka%+Langka% Prakt#ku(

Berikut adalah langkah#langkah yang dilakukan dalam praktikum  pengolahan bahan galian mengenai alat +otary %ample *evider1

4. erlebih dahulu gunakan P* (lat Pelindung *iri) dengan benar sesuai standar.

3. %iapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.

;. Pertama! timbang terlebih dahulu sampel' feed  yang akan digunakan dalam  percobaan yaitu seberat 4!< kg. pabila telah selesai ditimbang! maka

masukkan sampel' feed  tersebut ke dalam plastik sampel.

8. %elanjutnya! masukkan sampel' feed  yang telah ditimbang tadi ke dalam alat +otary %ample *evider melalui hopper .

<. Pada alat +otary %ample *evider! atur getaran yang akan digunakan dalam  percobaan. *alam pengaturan getaran ini! dilakukan dengan cara memutar 

tombol yang ada pada alat di bagian paling kanan (dimana pada alat terdapat ; buah tombol yang digunakan). 0ntuk percobaan pertama ini! atur  getarannya sebesar C getaran.

>. %etelah getarannya diatur! selanjutnya adalah menyalakan pemutar segmen dengan cara memutar tombol yang ada pada alat di bagian paling kiri (dimana pada alat terdapat ; buah tombol yang digunakan).

=. %etelah segmen diputar! berikutnya adalah memutar tombol yang ada di  bagian tengah! dimana guna tombol ini adalah untuk menghidupkan getaran  pada  feeder . %embari menghidupkan getaran pada  feeder  ini! secara

(19)

 bersamaan lakukan perhitungan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan sampai  feed  yang dimasukkan habis keluar menuju segmen dengan menggunakan timer .

C. %elanjutnya! tunggu sampai  feed  yang dimasukkan habis keluar menuju segmen yang ada. pabila feed  telah habis! maka matikan timer  bersamaan sembari memutar tombol untuk mematikan getaran pada feeder .

:. "atat waktu yang dibutuhkan sampai  feed   tersebut habis keluar menuju segmen.

49. Keluarkan  feed   yang telah masuk dalam segmen tadi. imbang dan catat  berat  feed   per masing#masing segmen. Bersihkan alat agar tidak ada  feed 

yang tertinggal karena percobaan pertama ini.

44. ,akukan hal yang sama untuk percobaan kedua dan ketiga. Aanya saja pada  percobaan kedua! getaran yang diatur adalah sebesar : getaran dan untuk   percobaan ketiga getaran yang diatur adalah sebesar 49 getaran.

43. %etelah selesai melakukan ketiga percobaan tersebut! selanjutnya adalah membersihkan alat dan bahan yang digunakan selama praktikum  berlangsung seperti sedia kala.

(20)

BAB I,

HA!IL DAN PEMBAH!AN

).1 $tar- !a(&le De#der ).1.1 Pengert#an

+otary %ample *evider merupakan salah satu alat tambang yang penting memiliki fungsi untuk membagi sample yang bekerja secara mekanis. Keuntungan alat pembagi sample mekanis ialah reduction ratio dapat divariasikan dan tidak   perlu membagi  sample sampai setengahnya secara berurutan. %etelah dibagi!  sample dapat di peroleh dengan mengambil increment kecil yang banyak. adi menghindarkan tahap pencampuran. Pada proses pembuatan ini bermacam# macam seperti pemilihan bahan! pembuatan rangka! pemasangan body! panel! dan motor! finishing ! dll. Proses pembuatan merupakan proses perlakuan terhadap  part  (komponen) dengan menggunakan mesin dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau menghilangkan sebagian material dari benda kerja yang tujuannya untuk mendapatkan benda kerja (komponen) dengan akurasi yang baik 

(21)

dan ketelitian yang tinggi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan  bermutu tinggi sesuai dengan keinginan dan standar produk.

Pembagian  sample dapat dilakukan baik secara manual maupun mekanis. ika pembagian akan dilakukan secara manual tetapi tidak menggunakan riffle! dapat dilakukan dengan cara yang disebut sebagai cara coning and *uartering . Prinsipnya ialah partikel dibagi menjadi C bagian yang sama. 5mpat bagian yang  berlawanan disatukan untuk kemudian dibagi dua lagi! begitu seterusnya sampai

diperoleh berat yang diinginkan! empat bagian lainnya dibuang.

lat ini terdiri atas sejumlah continer   misalnya 43 atau C yang dibentuk  seperti segmen#segmen pada plat berputar sekitar >9 rpm. 0kuran minimal lubang  pintu harus tiga kali ukuran terbesar partikel. adi! sejumlah increment akan terpisah pada setiap putarannya! terbagi merata ke setiap kontainer. ika ada C segmen! satu kontainer akan mengandung fraksi seperdelapan dari jumlah yang masuk ke +otary %ample *evider! sehingga kita dapat mengambil fraksi 4'C! F atau .

).2 Bag#an+Bag#an $tar- !a(&le De#der

Gambar 8.4 lat +otary %ample *evider 

Keterangan 1

Berikut ini adalah bagian#bagian dari alat rotary sample devider beserta keterangan dan penjelasannya1

(22)

+ ,opper

-erupakan tempat'bak penampungan material yang akan dimasukkan ke dalam alat. tau bisa juga sebagai tempat masuknya material yang akan dimasukkan.

Gambar 8.3 Aopper 

# Plat Pan

aitu tempat berjalannya feed akibat getaran dari hopper menuju sample segment.

Gambar 8.; Plat Pan

- Sample Segment 

-erupakan tempat sample yang berputar dan berisi C segment pembagian untuk pembagian sample secara merata.

(23)

Gambar 8.8 %ample %egment

. Controller 

-erupakan bagian utama alat untuk mengontrol kecepatan getaran.

Gambar 8.< "ontroller 

 0le1tronic 2ibrator #/3 ohm

aitu bagian alat yang berfungsi menghasilkan getaran menggunakan sistem motor electric.

 4o' of %rie &otor 

aitu tempat dimana letak dari motor utama untuk menggerakkan alat seluruhnya.

).3 Mekan#s(e / 0ara 'erja Alat

Berikut adalah mekanisme atau cara kerja dari alat rotary sample devider1 "ara kerja dari alat ini yaitu menggunakan prinsip getaran yang berasal dari tenaga elektrik yang menggerakkan vibrator untuk menghasilkan getaran pada

(24)

alat. lat ini juga memiliki tombol pengatur kecepatan untuk mengatur kecepatan getaran dan juga memiliki tombol untuk memutar sample segment dengan kecepatan konstan. "ara kerja alat ini dimulai dengan memasukkan feed melalui hopper dan kemudian diberikan getaran agar feed dapat berjalan menuju sample segment yang berputar. Kemudian sample akan terbagi rata dan untuk pemilihan sample diambil pada sample segment yang berlawanan.

).) Has#l Prakt#ku(

Pada hasil praktikum kali ini dengan menggunakan alat rotary sample devider  dilakukan dengan ; kali percobaan. *ari tiap percobaan tersebut dengan menggunakan getaran yang berbeda. Berikut data sample dari tiap percobaan1

4. %ample Percobaan E • %ample 1 3 Kg • Getaran 1 C A& • aktu1 ;4!93 detik  3. %ample Percobaan EE • %ample 1 3 Kg • Getaran 1 : A& • aktu1 8: detik 

;. %ample Percobaan EEE

• %ample 1 3 Kg • Getaran 1 49 A& • aktu1 4>!8< detik  Aasil produksi! sebagai berikut1

4. %ample Percobaan E

• Aasil produk 1 39!>< Kg • Keluaran 1 H9!><

(25)

3. %ample Percobaan EE

• Aasil Produk 1 34!4< Kg • Keluaran 1 H4!4< ;. %ample Percobaan EEE

• Aasil Produk 1 39!C Kg • Keluaran 1 H9!C

*ari macam#macam sample yang sudah dimasukan nantinya akan ada  perbedaan waktu yang disebabkan oleh perbedaan getaran yang diatur. Berikut

adalah hasil percobaan dari ; kali sample pada tiap devider1

Aasil %egme n 4 3 ; 8 < > = C 4 3!>< 3!> 3!> 3!<< 3!< 3!> 3!> 3!<< 3 3!>< 3!> 3!> 3!> 3!= 3!= 3!>< 3!<< ; 3!< 3!> 3!8< 3!< 3!<< 3!: 3!= 3!>

abel Aasil Praktikum

). D$ku(entas#

Berikut adalah foto#foto mengenai alat dan feed saat melakukan praktikum  pengolahan bahan galian1

(26)

Gambar 8.> /eed

Gambar 8.= +otary %ample *evider

BAB , PENUTUP

.1 'es#(&ulan

dapun kesimpulan dari praktikum pengolahan bahan galian mengenai alat rotary sample devider adalah sebagai berikut1

• +otary sample devider digunakan pada kegiatan kominusi. *apat dikatakan  bila pengklasifikasi saat akan sebelum dimasukkan atau menjadi feed bagi

hammer mill.

• /ungsi dari rotary sample devider sendiri adalah untuk membagi sama rata feed hasil primary crushing sebelum tahap grinding dengan prinsip kerja berupa

(27)

getaran yang kemudian feed hasil getaran akan masuk ke dalam tempat  penampung yang berputar dengan hasil yang sama rata.

• Aasil praktikum1 4. %ample Percobaan E • %ample 1 3 Kg • Getaran 1 C A& • aktu1 ;4!93 detik  3. %ample Percobaan EE • %ample 1 3 Kg • Getaran 1 : A& • aktu1 8: detik 

;. %ample Percobaan EEE • %ample 1 3 Kg • Getaran 1 49 A& • aktu1 4>!8< detik  Aasil produksi! sebagai berikut1

4. %ample Percobaan E • Aasil produk 1 39!>< Kg • Keluaran 1 H9!>< 3. %ample Percobaan EE • Aasil Produk 1 34!4< Kg • Keluaran 1 H4!4< ;. %ample Percobaan EEE

• Aasil Produk 1 39!C Kg • Keluaran 1 H9!C

Gambar

Gambar 3.4 Batu Granit
Gambar 3.3 Proses Kominusi
Gambar 8.4 lat +otary %ample *evider 
Gambar 8.3 Aopper 
+3

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja Tray Dryer berdasar udara panas yang dihembuskan ke dalam bahan. Sumber panas berasal dari elemen elektrik, dibawa oleh medium pembawa panas, yaitu udara. Laju

Cara kerja alat bantu ini menggunakan Input Data yang berasal dari Sensor Kompas sebagai penentu arah Mata Angin dan Sensor Rotary Encoder Sebagai Input dari Pengukur Kecepatan

Prinsip kerja alat sensor bunyi sebagai saklar otomatis ini yaitu ketika ada suara tepuk maka kondensor akan menangkap getaran suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik,

Pada kebanyakan tenaga kerja, tingkat akhir kelainan akibat getaran tangan-lengan masih memungkinkan yang bersangkutan bekerja dengan mesin atau alat yang

Pada kebanyakan tenaga kerja, tingkat akhir kelainan akibat getaran tangan-lengan masih memungkinkan yang bersangkutan bekerja dengan mesin atau alat yang

Prinsip kerja Tray Dryer berdasar udara panas yang dihembuskan ke dalam bahan. Sumber panas berasal dari elemen elektrik, dibawa oleh medium pembawa panas, yaitu udara. Laju

3.1 Prinsip Kerja Electrostatic precipitator Electrostatic precipitator merupakan alat penangkap debu dengan menggunakan sistem elektrik yang terdiri dari plat – plat baja

Salah satu alat yang di gunakan pada PT Asia Forestama Raya untuk membuat kayu menjadi lembaran-lembaran ialah mesin rotary 5 feet ,mesin ini beroperasi dengan 2 sift kerja, yaitu sift