KONSEP PERAMBATAN CAHAYA
JENIS SERAT OPTIK
STRUKTUR SERAT OPTIK
JENIS KABEL DAN KODE WARNA
PARAMETER KABEL OPTIK
AGENDA :
1 2 3 4 5Page : 2
Cahaya merambat dalam suatu medium dengan
tiga cara :
Merambat Lurus.
Dibiaskan.
Garis normal i1 i3 i2 r3 = 90 0 r2 r1 i4 r4 i1 i < r < r1
n
1 [ air ]n
2 [ udara ]n
1> n
2 n1 Sin i = n2 Sin r Bd btPage : 4 coating cladding core 3 2 1
Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami refleksi/refraksi 1
Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan. 2
Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
3
Perambatan cahaya dalam serat optik
Perambatan cahaya dalam serat optik
Step index multimode (SI MM)
Graded index multimode (GI MM)
Step index singlemode (SI SM)
Page : 6
n2 n1 Profil indeks bias
50 m 125 m
Indeks bias core konstan.
Ukuran core besar (50m) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar. terjadi dispersi.
Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate
rendah.
Step Index Multimode (SI MM)
50 m 125 m
profil index bias
Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks
bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding,
Serat optik grade index multimode (GI MM)
Page : 8
PROPAGASI CAHAYA
MULTI MODE GRADED INDEX
Serat optik SI monomode memiliki diameter core yang
sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.
Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar
dengan sumbu serat optik.
Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.
9 m 125 m profil
indeks bias
Serat optik step index single mode (SI SM)
Page : 10
MENU DKSO
SI MM
GI MM
SI SM
Diameter core
besar
Core terdiri dari
sejumlah lapisan
Diameter core
yang sangat
kecil
Digunakan
untuk jarak
pendek
Digunakan
untuk jarak
jauh
Digunakan
untuk jarak
sangat jauh
Harga murah
Harga mahal
Harga sedang
Susunan Serat Optik
Susunan Serat Optik
Page : 12
Susunan Serat Optik
Susunan Serat Optik
coating cladding
core
Gambar 1: Struktur Dasar Serat Optik
Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya
merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni
memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya.
Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis
sebagai pengkodean warna.
Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias Cladding (Nc > Nd)
Struktur Dasar Serat Optik
Struktur Dasar Serat Optik
Core (Inti)
Cladding (lapisan) Coating (jaket)
Core
Core
Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi
Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan
cahaya sebenarnya terjadi pada bagian ini.
Memiliki diameter 10 mm ~ 50 mm. ukuran core sangat
mempengaruhi karakteristik serat optik. Cladding
Cladding
Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari
core
Merupakan selubung dari core
Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan
mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
Coating
Coating
Terbuat dari bahan plastik.
Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan.
Page : 14
Macam Serat Optik menurut susunannya :
a. Single core
b. Ribbon
Single Core Ribbon
coating cladding
core
Jenis Kabel Serat Optik
Kode Warna pada Serat
Optik
Penandaan
Kabel
Serat
Page : 16
KABEL SERAT OPTIK
Ada dua jenis kabel optik, yaitu : 1. PIPA LONGGAR (Loose Tube).
Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar (loose tube) yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly.
Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai kapasitas 8 loose tube, di mana setiap loose tube berisi 12 serat optik.
2. ALUR (Slot)
Serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (Polyethyiene). Pada saat di Jepang telah dibuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1.000 serat dan 3.000 serat.
Penampang Kabel Optik Jenis Loose Tube
Page : 18
Penampang Kabel Optik Jenis Slot
Sesuai dengan konstruksinya kabel optik terdiri dari :
a. Kabel duct
b. Kabel tanah
c. Kabel atas tanah
d. Kabel rumah
KONSTRUKSI KABEL OPTIK
Page : 20
Page : 22
Konstruksi dasar Kabel Optik Atas Tanah
Page : 24
Konstruksi Dasar Kabel Rumah (8 s/d 12 fiber)
Page : 26
Karakteristik Mekanis :
1. Fiber Bending (tekukan Serat)
Tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss. 20 D
2. Cable Bending (tekukan Kabel)
Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat memerusak serat sehingga menambah optical loss. Min 20 D
3. Tensile Strength
Tensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat.
4. Crush
Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss
5. Impact
Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
6. Cable Torsion
Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat
Kode warna serat
1 2 3 4 5 6
Biru Oranye Hijau Coklat Abu-abu Putih
7 8 9 10 11 12
Page : 28
Kode warna tabung
Kabel Optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel.
Adapun tanda pengenal tersebut meliputi : - Nama pabrik pembuat
- Tahun pembuatan * Tipe serat optik :
- SM = Single Mode - GI = Graded Indeks - SI = Step Index
* Pemakaian kabel optik : - D = Duct
- A = Aerial - B = Buried - S = Submarine - I = Indoor
Page : 30
- LT = Loose tube - SC = Slotted core - TB = Tight Buffered * Struktur penguat :
- SS = Solid Steel Core - WS = Standred Wire Steel - GRP = Glass Reinforced Plastik
Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter.
Contoh: SM-D-LT SS 6-3T 2Q
Length mark Length mark
SMD-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6 dengan 3 buah loose tube dan juga mempunyai 2 quad kabel tembaga
a. 1310 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics Rec. ITU-T G.652
b. Dispersion Shifted Fibre and Cable Characteristics
c. 1550 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics
d. Rugi rugi serat optik
Page : 32
Number Characteristic Value
1 Fibre type Single mode
2
Mode Field diameter (1310 nm)
9.3 ± 0.5 m 3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m
4 Cladding diameter 125 ± 2 m
5 Cladding non circularity < 2%
a. 1310 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics
Rec. ITU-T G.652
Table I.A
Number Characteristic Value
1 Maximum Attenuation at 1310 nm 0.4 dB/Km
2 Maximum Attenuation at 1550 nm 0.3 dB/Km*
3 Maximum chromatic dispersion at 1310 nm 3.5 ps/ (nm.km) 4 Maximum chromatic dispersion at 1550 nm 20 ps/ (nm.km) 5 Min. Bending radius at full tensile strength 20 x cable OD 6 Maximum cut-off wavelength at 1310 nm (cc) 1270 nm 7 Zero Dispersion Wavelength (0) 1300 - 1324 nm 8 Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0) 0.093 ps/ (nm² km)
Table II.A
Page : 34 Number Characteristic Value
1 Fibre type Single mode 2 Mode Field diameter
(1550 nm)
7.0 - 8.3 ± 0.5 m 3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m 4 Cladding diameter 125 ± 2 m 5 Cladding non circularity < 2%
Table I.B
Typical Fibre Construction
Number Characteristic Value
1 Maximum Attenuation at 1310 nm 0.4 dB/Km 2 Maximum Attenuation at 1550 nm 0.25 dB/Km* 3 Maximum chromatic dispersion at 1550 nm 3.5 ps/ (nm.km) 4 Min. Bending radius at full tensile strength 20 x cable OD 5 Zero Dispersion Wavelength (0) 1550 ± 15 nm
6 Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0) 0.085 ps/ (nm² km)
Table II.B
Number Characteristic Value
1 Fibre type Single mode
2
Mode Field diameter (1310 nm)
9.3 ± 0.5 m 3 Mode field concentricity error Not exceed 1 m
4 Cladding diameter 125 ± 2 m
5 Cladding non circularity < 2%
c. 1550 nm Optimized Fibre and Cable Characteristics
Table I.C
Page : 36
Number
Characteristic
Value
1
Maximum Attenuation at 1310 nm
0.4 dB/Km
2
Maximum Attenuation at 1550 nm
0.2 dB/Km*
3
Maximum chromatic dispersion at 1310 nm
3.5 ps/ (nm.km)
4
Maximum chromatic dispersion at 1550 nm
20 ps/ (nm.km)
5
Min. Bending radius at full tensile strength
20 x cable OD
6
Maximum cut-off wavelength at 1550 nm
region (
cc)
1530 nm
7
Maximum Dispersion-slope at 1550 nm
Wavelength
0.06 ps/(nm²km)
Table II.CCoupling loss with emitting element Fresnel reflection Absorbtion loss Scattering due to structure disuniformity Micro bending loss
Radiation loss due to bends
Rayleigh scattering
Pressure from the side (Lateral pressure)
Splicing loss
Fresnel reflection
Coupling loss with receiving element
Daya kirim
Daya tr
Page : 38
DISPERSI
Dispersi dapat didefinisikan sebagai lebar pulsa cahaya output yang
dihasilkan oleh sebuah pulsa input ideal dengan lebar mendekati
nol.
Pulsa-pulsa yang melebar dapat menyatu dengan pulsa yang
terdahulu dan berikutnya.
a) DISPERSI ANTAR MODE (Intermodel Dispersion)
Dispersi pada
FO
Terjadi karena banyaknya mode dalam sebuah serat
Waktu tempuh masing-masing mode berbeda
Pulsa yang diterima adalah penjumlahan dari pulsa-pulsa
mode, dimana masing-masing diperlambat dengan waktu
yang berbeda.
Keterlambatan total yang terpendek adalah yang
merambat lurus.
Dispersi sangat berpengaruh pada serat multi mode.
Page : 40
•
Disebabkan karena cahaya yang masuk kedalam serat
terdiri dari beberapa panjang gelombang.
Dispersi ini berhubungan lebar spektrum panjang
gelombang
Dispersi ini umumnya diberikan dalam bentuk : ps/km.nm
•
Pada serat optik single mode, dispersi ini yang
berpengaruh.
DISPERSI BAHAN
(chromatic Dispersion)
• Konversi sinyal electric optic • Type : L E D LASER • Media transmisi sinyal optik • Type : Multimode Singlemode • Konversi sinyal optic electric • Type : P I N A P D KOMPOSISI DASAR SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK KOMPOSISI DASAR SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
LED : Light Emitting Diode
• Konversi sinyal optic elec optic • Media transmisi sinyal optik • Type : Multimode Singlemode E/O
optical fiber optical fiber
repeater
light source detector
o/e e/o
Page : 42
SUMBER OPTIK
Sumber optik pada sistim transmisi serat optik berfungsi sebagai
pengubah besaran sinyal listrik / elektris menjadi sinyal cahaya (E/O
converter).
Tedapat dua jenis sumber optik yaitu
LED
dan
Diode Laser
.
Pemilihan dari sumber cahaya yang akan digunakan bergantung pada bit
rate data yang akan ditransmisikan dan pertimbangan ekonomi (harga
dari sumber optik).
LED (Light Emitting Diode)
* LED merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme emisi spontan.
* Terdapat dua jenis LED yaitu Surface Emitting LED dan Edge Emitting LED, edge emitting led memiliki efisiensi coupling ke serat yang lebih tinggi.
* LED mengubah besaran arus menjadi besaran intensitas cahaya dan karakteristik arus/daya pancar optik memiliki fungsi yang linear.
* Cahaya yang dipancarkan LED bersifat tidak koheren yang akan menyebabkan dispersi chromatic sehingga LED hanya cocok untuk transmisi data dengan bit rate rendah sampai sedang.
* Daya keluaran optik LED adalah -33 dBm s/d -10 dBm.
* LED memiliki lebar spektral (spectral width) 30-50 nm pada panjang gelombang 850 nm dan 50-150 nm pada panjang gelombang 1300 nm.
Page : 44 Diode LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation)
* Diode laser merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme pancaran/ emisi terstimulasi (stimulated emmision).
* Cahaya yang dipancarkan oleh diode laser bersifat koheren.
* Diode laser memiliki lebar spektral yang lebih sempit (s/d 1 nm) jika dibandingkan dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan.
* Diode laser diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi. * Daya keluaran optik dari diode laser adalah -12 s/d + 3 dBm.
* Karakteristik arus kemudi daya optik diode laser tidak linear.
* Kinerja (keluaran daya optik, panjang gelombang, umur) dari diode laser sangat dipengaruhi oleh temperatur operasi.
Detektor Optik / Photodetector
* Photodetector berfungsi mengubah variasi intensitas optik/ cahaya menjadi variasi arus listrik.
* Karena perangkat ini berada di ujung depan dari penerima optik maka photodetector harusmemiliki kinerja yang tinggi.
* Persyaratan kinerja yang harus dipenuhi oleh photo diode meliputi : - Memiliki sensitivitas tinggi,
- Memiliki lebar-bidang atau kecepatan response/ tanggapan yang cukup untuk mengakomodasi bit rate data yang diterima,
- Hanya memberikan noise tambahan minimum - Tidak peka terhadap perubahan suhu.
Page : 46
* Pada sistim transmisi serat optik digunakan dua jenis photodetector yaitu : - Diode PIN/ FET (Positive Intrinsic Negative/ Field Effect Transistor) - APD (Avalanche Photo-Diode).
* Photodiode dioperasikan pada prategangan balik.
* Cahaya yang diterima akan diubah menjadi arus listrik, pada tahanan RL arus tersebut diubah menjadi besaran tegangan.
* Perbandingan arus yang dihasilkan photodetector terhadap daya optical yang diterima disebut Sensitivitas optik dan dinyatakan dalam satuan A/W.
* Sensitivitas suatu photodetector sangat bergantung pada panjang gelombang operasi dan bahan photodetector.