• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Enterprise Architecture

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Enterprise Architecture"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.1.1. Enterprise Architecture

Salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang dapat mengimplementasikan Enterprise Architecture dalam perencanaan pengembangan bisnisnya adalah PT XYZ. Di era globalisasi saat ini, kebutuhan perusahaan akan teknologi informasi semakin meningkat karena teknologi informasi sudah menjadi suatu “business enabler” yang terintegrasi dengan sistem strategis perusahaan. Tidak selamanya implementasi teknologi informasi berjalan dengan lancar serta memberikan manfaat yang sepadan dengan biaya dan effort yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk menangani hal tersebut, maka perusahaan harus melakukan perencanaan yang tepat guna terhadap teknologi informasi yang terdapat pada perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Mampu memberikan kontribusi yang maksimal untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan siap bersaing menghadapi kompetitor, termasuk bagaimana teknologi informasi tersebut selaras dengan strategi bisnis yang dimiliki perusahaan sehingga berdampak pada peningkatan business value perusahaan.

Perancangan Enterprise Architecture akan menjamin keselarasan antara strategi bisnis dan teknologi informasi perusahaan sehingga menjadi terintegrasi dengan kebutuhan bisnis serta mendapat dukungan TI perusahaan (IBM, 2011). Ini memberikan pemahaman bahwa ruang lingkup Enterprise Architecture tidak hanya terfokus pada perencanaan strategi bisnis, melainkan bagaimana menyatukan dan menyelaraskan strategi bisnis perusahaan dengan teknologi informasi perusahaan yang bertujuan untuk mengubah dan mengelola perubahan yang terjadi. Fokus utama dari Enterprise Architecture adalah untuk memberikan perencanaan strategis dalam konteks portofolio dan perubahan langsung menuju tujuan perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dalam melakukan perancangan Enterprise Architecture diperlukan kerangka kerja untuk dapat mengelola sistem yang kompleks dan dapat menyelaraskan strategi

(2)

bisnis dan teknologi informasi yang akan dikembangkan dalam perusahaan (Schekkerman, 2004). Penggunaan Enterprise Architecture framework akan mempermudah pengembangan arsitektur, dan memastikan arsitektur yang terpilih akan memungkinkan pengembangan di masa depan sebagai respon dari kebutuhan bisnis. Pada saat ini Enterprise Architecture framework didominasi oleh 4 terbesar, yaitu The Zachman Framework for Enterprise Architectures, The Open Group Architecture Framework (TOGAF), The Federal Enterprise Architecture (FEA) dan Gartner (Meta Framework) (Supriyana, 2010). Dibawah ini adalah tabel yang memperlihatkan perbandingan masing-masing Enterprise Architecture framework.

Tabel I.1. Perbandingan Enterprise Architecture framework (Setiawan, 2009)

Zachman FEA TOGAF

Definisi arsitektur dan

pemahamannya Parsial Ya

Ya, pada fase

preliminary

Proses arsitektur yang

detail Ya Tidak

Ya, ADM dengan 9 fase yang detail

Support terhadap

evolusi arsitektur Tidak Ya

Ya, terdapat fase

migration planning

Standarisasi Tidak Tidak

Ya, menyediakan TRM, standards

information Architecture

Knowledge Base Tidak Ya Ya

Pendorong bisnis Parsial Ya Ya

Input teknologi Tidak Ya Ya

Model bisnis Ya Ya Ya

Desain tradisional Tidak Ya Ya, hasil dari fase

migration planning Neutrality Ya Tidak Ya

Menyediakan prinsip

arsitektur Tidak

Tidak, hanya untuk

karakteristik FEA Ya

Tabel I.1. diatas memperlihatkan perbandingan Enterprise Architecture framework berdasarkan kriteria pemilihan framework yang tepat bagi perusahaan, namun dalam praktek penggunaan Enterprise Architecture framework di masing-masing perusahaan bisa menjadi berbeda bergantung dengan karakteristik perusahaan itu sendiri dan fokus yang ingin dicapai. Dari hasil pemetaan kriteria pemilihan framework untuk perusahaan yang belum memiliki Enterprise Architecture dan keperluan untuk pengembangan Enterprise Architecture yang mudah dan jelas maka Enterprise Architecture framework yang cocok adalah TOGAF.

(3)

TOGAF merupakan standar Open Group yang telah terbukti digunakan oleh organisasi-organisasi terkemuka dunia dalam meningkatkan efisensi bisnis. TOGAF adalah Enterprise Architecture framework yang dikembangkan oleh The Open Group dari tahun 1995 hingga saat ini (The Open Group, 2014). TOGAF juga telah menjadi standar Enterprise Architecture yang paling terkemuka dan handal, standar yang konsisten baik metode dan komunikasinya diantara para profesional Enterprise Architecture. Para profesional Enterprise Architecture memilih TOGAF karena kredibilitas industri, efektivitas kerja, dan peluang karirnya lebih besar. TOGAF akan membantu para praktisi menghindari keterbatasan pengembangan Enterprise Architecture menuju metode yang eksklusif, memanfaatkan sumber daya secara lebih efisien dan efektif, dan mewujudkan keuntungan investasi yang lebih besar baik dalam bisnis maupun suatu organisasi. Salah satu kelebihan menggunakan framework TOGAF adalah karena sifatnya yang fleksibel dan open source (Setiawan, 2009). TOGAF menyediakan metode dan tools yang digunakan untuk merencanakan, membangun, merancang dan mengelola pengembangan dan implementasi Enterprise Architecture. Metodologi untuk desain arsitektur didalam TOGAF disebut ADM (Architecture Development Method) yaitu proses yang menyeluruh, terintegrasi untuk mengembangkan dan memelihara suatu Enterprise Architecture (Supriyana, 2010). Metodologi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan teknologi informasi berskala enterprise. ADM dilengkapi dengan banyak alat bantu (tools) baik dalam perencanaan maupun prosesnya.

I.1.2. E-commerce

PT XYZ kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan di Indonesia, dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring PT XYZ sudah memiliki 3.700 kantor pos online, serta dilengkapi mobile electronic pos di beberapa kota besar (Pos Indonesia, 2014).

(4)

Saat ini, PT XYZ telah mengembangkan proyek e-Commerce yaitu tepatnya pada tanggal 29 April 2013, Direktur PT XYZ menandatangani hasil keputusan direksi tentang proyek e-Commerce yang selanjutnya disebut PQR. PQR yang merupakan jawaban atas permasalahan trusted e-Commerce adalah pusat belanja online dengan format e-Marketplace yang memberikan pengalaman berbelanja menyenangkan dengan moto “easy shopping at trust place” (galeripos.com, 2013). Sejalan dengan pandangan yang disajikan oleh Grieger(2003), yang menganggap bahwa e-Marketplace adalah pusat marketspace yang memiliki fitur unik yang “hampir” membawa beberapa pembeli dan penjual bersama-sama untuk bertukar informasi, barang dan/atau jasa (Engström & Salehi-Sangari, 2007).

Sampai saat ini, kinerja bisnis e-Commerce masih belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan awal terbentuknya proyek e-Commerce merupakan implementasi dari core business yang ada di PT XYZ, yaitu shipping dan payment. Sehingga sumber pendapatan PQR hanya berasal dari core business yang ada di PT XYZ itu sendiri. Untuk meningkatkan kontribusi kinerja bisnis e-Commerce perlu dibentuk penyusunan konsep dan model bisnis yang fokus serta sistem aplikasi yang ideal bagi perusahaan. Dalam konteks e-Commerce, calon konsumen tidak perlu datang ke toko fisik secara langsung hanya sekedar untuk mencari dan memilih produk yang ingin dibeli, sama halnya seperti pemasok yang tidak memiliki toko fisik untuk menjual barang produksinya kepada calon konsumen. Oleh karena itu, layanan yang diberikan oleh PQR sangat memudahkan dan menguntungkan calon konsumen maupun pemasok. PQR menjadi solusi bagi para pemasok (termasuk korporat, Usaha Kecil & Menengah/UKM, maupun perorangan) atau disebut merchant untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Merchant dapat mempromosikan produk yang akan dijual melalui webstore PQR sehingga memungkinkan calon konsumen untuk membeli produk tersebut. Contoh webstore yang sudah terkenal dikalangan masyarakat Indonesia yaitu seperti tokopedia.com dan bukalapak.com, webstore tersebut menjual produk yang ditawarkan oleh merchant, terutama produk dari UKM.

(5)

Permasalahan yang dihadapi PQR terhadap pemasok saat ini adalah bagaimana mengelola pemasok/merchant yang sudah bekerjasama dengan PQR sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan PQR kedepannya, kemudian bagaimana pihak PQR dapat membidik pemasok/merchant yang berpotensial yang nantinya akan mendukung pencapaian strategi bisnis e-Commerce PQR. Webstore PQR menampilkan produk-produk dari berbagai merchant di seluruh Indonesia dengan harapan memberikan kepuasan kepada pembeli (galeripos.com, 2013). Kategori produk yang ada di webstore PQR cukup beragam, yaitu mulai dari jenis produk barang, makanan, kesehatan, hingga penjualan tiket ada dalam webstore tersebut. Dalam hal melakukan pengelolaan produk, pihak PQR harus lebih memperhatikan semua aspek yang dapat mendukung tercapainya strategi bisnis e-Commerce PQR, yaitu bagaimana desain webstore PQR yang menarik konsumen, bagaimana prosedur pemilihan pemasok/merchant, bagaimana desain packaging dari produk, fungsi produk, dan kualitas produk yang baik, termasuk bagaimana pemanfaatan teknologi informasi yang tepat untuk membuat sistem pengelolaan produk dan pemasok yang dapat berintegrasi dengan sistem lain yang ada di PQR.

I.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan representasi dari variable apa saja yag akan diteliti, bagaimana hubungan antar satu variable dengan variable yang lain agar masalah dapat terjawab dengan akurat. Perumusan masalah yang muncul dari penjelasan latar belakang permasalahan pada e-Commerce PQR adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menghasilkan prinsip bisnis dan arsitektur visi dari peluang yang

dimiliki e-Commerce PQR PT XYZ?

2. Bagaimana menghasilkan perancangan Enterprise Architecture e-Commerce PQR PT XYZ mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi termasuk arsitektur data dan arsitektur aplikasi, serta arsitektur teknologi bagi manajemen produk dan pemasok yang mendukung pencapaian strategi bisnis e-Commerce PQR PT XYZ?

(6)

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dimaksudkan untuk menunjukkan adanya sesuatu hal relevan dan logis yang di dapat setelah penelitian ini dilaksanakan. Berikut ini adalah tujuan dari penelitian secara umum, yaitu mendapatkan perancangan Enterprise Architecture e-Commerce PQR PT XYZ secara spesifik yang mengacu pada: 1. Untuk menghasilkan prinsip bisnis dan arsitektur visi dari peluang yang dimiliki

e-Commerce PQR PT XYZ.

2. Untuk menghasilkan perancangan Enterprise Architecture e-Commerce PQR PT XYZ mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi termasuk arsitektur data dan arsitektur aplikasi, serta arsitektur teknologi bagi manajemen produk dan pemasok yang mendukung pencapaian strategi bisnis e-Commerce PQR PT XYZ, agar dapat memperluas segmentasi dalam membidik potential merchant serta mengoptimalkan kontrol kualitas produk merchant demi menunjang kepuasan pelanggan.

I.4. Batasan Masalah

Tujuan pembatasan terhadap masalah pada penelitian adalah menjadikan penelitian lebih terarah dan terfokus dengan mempertimbangkan aspek waktu, biaya, tenaga dan teori-teori sehingga penelitian dapat dilakukan lebih spesifik. Batasan penyusunan penelitian ini berdasarkan ruang lingkup perancangan Enterprise Architecture, dengan:

1. Perancangan Enterprise Architecture berfokus pada Arsitektur Visi, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi termasuk Arsitektur Data dan Arsitektur Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi.

2. Perancangan menggunakan framework TOGAF versi 9.1.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada tahap perancangan, tidak sampai pada tahap implementasi.

(7)

I.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak yang ditimbulkan dari tercapainya tujuan penelitian. Dari hasil penelitian terdapat kegunaan yang dapat dijabarkan seperti dibawah ini:

1. Manfaat Teoritis:

1.1.Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan pembahasan mencakup analisis kelayakan bisnis dari perancangan Enterprise Architecture e-Commerce PQR PT XYZ untuk bagian manajemen produk dan pemasok yang memungkinkan karena kehadiran teknologi informasi.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi perusahaan, dapat menjadi pertimbangan untuk mengimplementasikan hasil perancangan Enterprise Architecture dalam pengembangan bisnis e-Commerce PQR PT XYZ untuk bagian manajemen produk dan pemasok.

I.6. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan mendeskripsikan tentang hal-hal apa saja yang akan ditulis dalam laporan tugas akhir. Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan pendahuluan untuk memulai penelitian yang terdiri dari, latar belakang dari penelitian berdasarkan sudut pandang e-Commerce dan Enterprise Architecture, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori terkait yang mendukung pengerjaan penelitian ini. Kemudian, menjelaskan keterkaitan judul penelitian dengan penelitian yang terdahulu.

(8)

Bab III Kajian Teori

Bab ini menjelaskan bagaimana model konseptual dari penelitian termasuk didalamnya apa yang menjadi input, proses, dan output. Selanjutnya, sistematika penelitian yang merupakan tahapan-tahapan pengerjaan penelitian yang sudah dirangkum dengan sedemikian rupa berdasarkan metode yang sudah ditentukan sebelumnya.

Bab IV Analisis Bisnis E-Commerce PT XYZ

Bab ini menjelaskan hasil analisis bisnis e-Commerce PQR PT XYZ secara eksisting yang bertujuan untuk mendapatkan strategi bisnis dan model bisnis target. Pertama, melakukan analisis process flow diagram eksisting khusus bagian manajemen produk dan pemasok. Kedua, melakukan analisis SWOT termasuk perhitungan dan menentukan strategi bisnis yang cocok untuk e-Commerce PQR PT XYZ. Kemudian terakhir, dilakukan pemodelan bisnis menggunakan Business Model Canvas.

Bab V Rancangan Enterprise Architecture E-Commerce Bagian Manajemen Produk dan Pemasok

Bab ini menjelaskan hasil rancangan Enterprise Architecture e-Commerce bagian manajemen produk dan pemasok berupa deliverables (diagram, matrix, dan catalog) berdasarkan siklus TOGAF ADM, yaitu preliminary phase, arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi termasuk arsitektur data dan arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.

Bab VI Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan saran kepada PT XYZ dalam melakukan pengelolaan produk dan pemasok e-Commerce PQR.

Gambar

Tabel I.1. Perbandingan Enterprise Architecture framework (Setiawan, 2009)

Referensi

Dokumen terkait

untuk ekonomi Islam, berawal dari pemikiran yang bersifat pioneer hingga berlanjut pada penerapan sistem sebagai bagian dari pengembangan ekonomi bagi sumbangan Islam untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik pada konsumen Apotek Glagah Farma, Apotek Bapuh, dan Apotek

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang

Istilah pluralisme juga harus dibedakan secara jelas dengan kata toleransi, karena toleransi tidak dalam kerangka mencampuradukkan kebenaran antar agama, akan tetapi

Sebelum memutuskan pemilihan salah satu sketsa beberapa hal menjadi bahan pertimbangan penulis, mengkaji berulang-ulang pada produk tersebut mampu menggambarkan konsep

C++ adalah bahasa pemrograman komputer yang di buat oleh (Bjarne Stroustrup) merupakan perkembangan dari bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis Ritchie) pada awal

Prostatitis akut dapat menyebabkan gejal-gejala obstruksi, tetapi pasien biasanya mengalami infeksi saluran kemih (ISK) atau bisa dalam sepsis. Prostat terasa

Saudara Kuasa Pemohon untuk tertibnya persidangan ini, karena saya melihat di sini ada 6 pengacaranya, penasihat hukumnya, dan ini 5 barangkali kita batasi saja supaya jangan