• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT UKUR KLIMATOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALAT UKUR KLIMATOLOGI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT UKUR KLIMATOLOGI

 Alat Ukur Radiasi Matahari

1. Solarimeter Type Jordan

Alat ini berprinsip kerja pada reaksi fotokhemis yaitu pengaruh adanya cahaya terhadap kalium ferro sianida atau ferro ammonium sitrat. yang dioleskan pada kertas pias. Kelebihannya adalah melalui noda yang terlihat pada kertas pias dapat menunjukkan pengukuran pasang penyinaran yang aktual secara jelas. Kekurangannya, standar dari kepekaan baku terhadap sinar ditentukan oleh ketelitian penyiapan kertas pias, penyimpanannya harus rapat dan pengamatan atau pencatatan data tidak boleh ditunda sehingga kurang praktis penggunaannya. Karena pemakaian kurang praktis maka alat ini sering kali tidak dipergunakan.

Keterangan Gambar :

a. Silinder setengah lingkaran dengan sudut 60º b. Celah sempit tempat masuknya sinar

c. Pelindung celah sempit d. Sekrup pengatur kemiringan

 Fungsi : Mengukur panjang penyinaran  Satuan Alat : jam

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,5 jam

 Prinsip kerja : Berdasarkan reaksi fotokremis

 Cara kerja : Berkas sinar yang masuk akan bereaksi dengan kalium Fero sianida atau Ferro amonim sitrat yang sebelumnya telah dioleskan pada kertas pias.Garam pero akan beroksidasi sehingga membentuk noda apabila kertas pias kita cuci dengan aquades. Dari panjang noda yang terbentuk akan dapat diukur panjang penyinaran.

(2)

2. Solarimeter Type Compbell-Stokes

Pada solarometer tipe combell-stokes, gerakan matahari akan merubah fokus sepanjang hari dan jalur lubang sempit dapat diukur dalam satuan jam matahari yang bersinar terang sebagai panjang penyinaran aktual. Kelebihannya adalah biasanya alat ini dipasang di atas pilar beton yang ditanam sehingga posisinya tidak berubah dan alatnya tidak bergetar. Kelemahannya, panjang garis pembakaran / waktu terjadinya pengukuran tergantung pada kepekaan pias dan kejernihan bola kaca. Radiasi harga umumnya antara 0,2 cal / cm2 / menit sampai 0,4 cal / cm2 / menit, dimana di bawah intensitas ini tidak terjadi pencatatan. Selain itu, pembakaran pias ada kecenderungan melebar sehingga ada resiko hitungan terlalu besar.

Keterangan Gambar :

a. Lensa bola kaca pejal, r = 7,3 cm b. Busur pemegang bola kaca pejal c. Sekrup pengunci kedudukan lensa d. Sekrup pengatur kemiringan e. Mangkuk tempat kertas pias

 Fungsi : Mengukur panjang penyinaran  Satuan Alat : jam

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,5 jam

 Prinsip kerja alat : Pemfokusan sinar pada bola kristal

 Cara kerja : Sinar yang datang difokuskan pada bola kristal yang dibawahnya ada kertas pias, jika sinar terfokus akan membuat/menimbulkan geresan hitam pada kertas hitam. Goresan ini yang digunakan yang digunakan untuk mengukur intensitas sinar matahari, ini dilakukan setiap hari. Pias combell-stokes tidak akan terbakar jika radiasi matahari minimum belum tercapai (kira-kira 0,2 sampai (n) cm-2 menit-1).

(3)

3. Aktinograf Dwi-Logam

Alat ini berprinsip pada beda muai logam hitam-putih yang memiliki sifat berlawanan terhadap adanya cahaya. Perbadaan muai inilah yang digunakan untuk menunjukkan besarnya intenstas matahari yang ditangkap sensor. Sebagai standar, kubah kaca harus permiable untuk panjang gelombang untuk panjang gelombang 0,28-2,8 angstrom. Untuk memberikan rekaman yang baik maka alat ini harus ditempatkan ditempat yang lebih luas. Kelebihan dari alat ini adalah dapat dipergunakan untuk keperluan pencatatan rutin, relatif tidak mahal, dan dapat dijinjing. Kekurangannya, aktinograf dwi logam hanya merekam intensitas radiasi gelombang pendek matahari total, sehingga sensor yang disungkup dengan kubah kaca yang disyaratkan kedap terhadap radiasi gelombang panjang serta kelambanan dalam pembacaan sekitar 5 menit dengan nilai kesalahan sekitar 10-15%.

Keterangan Gambar :

a. Lempeng logam warna putih b. Lempeng logam warna hitam c. Lembar kaca pyrex

d. Pena / penera grafik e. Silinder kertas grafik

 Fungsi : Mengukur intensitas penyinaran matahari  Satuan Alat : cm²

 Satuan Pengukuran : kal/cm² per hari  Ketelitian Alat : 1 cm²

 Prinsip kerja : Berdasarkan perbedaaan muai antara lempeng logam hitam dengan lempeng logam putih.

 Cara kerja : Logam putih memantulkan radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimanya sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnya intensitas radiasi matahari yang ditangkap oleh sensor.

(4)

a. Alat Ukur Suhu Udara 1. Termometer biasa

Alat ini diisi oleh air raksa sebagai bahan pengukur suhu, air raksa ini jika suhu tinggi maka air raksa ini akan memuai dan menunjukan angka tertentu dan jika suhu turun (rendah) maka air raksa itu akan mengkerut dan suhu akan mengecil, biasnya alat ini untuk mengukur suhu udara terbuka. Kelebihan alat ini adalah mudah cara pemakaian dan pengamatannya karena air raksa yang digunakan tampak mengkilap. Sedangkan kekurangannya adalah air raksa yang digunakan sebagai isian hanya memiliki tingkat pemuaian kecil (volume naik hanya 0,0182 % perK).

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Pipa kapiler berisi raksa atau alkohol

 Fungsi : Mengukur suhu udara.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,5ºC

 Prinsip kerja : Berdasarkan kepekaan zat cair terhadap perubahan suhu.

 Cara kerja : Jika suhu naik air raksa mengembang dan panjang kolom air raksa dalam tabung bertambah, sebaliknya jika penurunan suhu air raksa mengerut dan kolom dalam air raksa memendek

2. Termometer maksimum udara

Pada termometer ini terdapat penyempitan pada tabung dekat bola tandonya, jika suhu naik maka air raksa akan mengembang dan melewati penyempitan. Dan jika terjadi penurunan suhu raksa menyusut tetapi tidak melewati penyempitan didalam tabung menuju tanda. Dari panjang kolom air raksa yang tinggal didalam tabung dapat di baca suhu tertinggi yang telah dicapai. Termometer ini kelebihannya adalah adanya

(5)

penyempitan pipa kapiler di dekat reservoir. Kekurangannya adalah air raksa memiliki tingkat pemuaian kecil.

Keterangan Gambar :

a. Reservoir b. Celah Sempit

c. Pipa kapiler berisi raksa

 Fungsi : Mengukur suhu udara maksimum.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,25ºC

 Prinsip kerja : Muai ruang zat cair.

 Cara kerja : Termometer dilengkapi dengan indek yang hanya dapat bergerak kearah reservior jika raksa menyusut, jika suhu naik maka air raksa yang mengembang dapat melewati celah sempit, pada penurunan suhu air raksa akan menyusut tetapi penyempitan tidak tidak melewatkan air raksa didalam tabung menuju tandon/reservoir.

3. Termometer minimum udara

Termometer ini tidak menggunakan air raksa tetapi alkohol sebagai unsur pengukurnya. Jika suhu naik, alkohol yang memuai dapat melewati benda kecil (barbell), pada penurunan suhu, alkohol akan menyusut. Ujung induk yang paling jauh dari tandon menunjukan suhu paling rendah yang dialami selama waktu pengamatan. Termometer minimum memiliki kelebihan yaitu menggunakan zat cair alkohol yang titik bekunya rendah sehingga dapat digunakan mengukur suhu yang sangat rendah. Kekurangannya adalah alkohol tidak semengkilap air raksa sehingga pengamatannya tidak terlalu jelas..

(6)

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Indeks penunjuk suhu minimum c. Pipa kapiler berisi alcohol

 Fungsi : Mengukur suhu udara minimum.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,25ºC

 Prinsip kerja : Muai ruang zat cair.

 Cara kerja : Dalam tabung terdapat indeks, kalau suhu naik alkohol yang mengembang dapat melewati celah sempit. Pada penurunan suhu alkohol akan menyusut dan tegangan permukaan pada permukaan alkohol didalam tabung dapat menggeser indeks menuju kearah tandon/reservoir. Kalau suhu naik kembali, alkohol mengembang melewati dan meninggalkan indeks tetap pada tempatnya.

4. Termometer maksimum-minimun Six Bellani

Termometer Six Bellani ini memiliki dua termometer yaitu yaitu termometer maksimum yang diisi oleh air raksa dan termometer minimum yang diisi oleh alkohol. Dan semua memiliki prinsip kerja pemuaian. Alat ini memiliki kelemahan karena data yang didapat kurang valid karena ada beda tingkat pemuaian antara raksa dan alkohol. Sedangkan kelebihannya yaitu dapat diperoleh data suhu maksimum dan minimum secara bersamaan.

(7)

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max). c. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min) d. Indeks penunjuk suhu maksimum e. Indeks penunjuk suhu minimum e. Tombol pengembali indeks

 Fungsi : Mengukur suhu udara max dan min  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 1ºC

 Prinsip kerja : Muai ruang zat cair

 Cara kerja : Didasarkan pada pemuaian alkohol dan air raksa yang dimodifikasi dengan adanya indeks menunjukan suhu maksimum ditunjukkan oleh air raksa, jika suhu mengembang. Jika suhu turun indek petunjuk suhu minimum akan bergerak turun atau ke kolom reservoir.

b. Alat Ukur Suhu Air

1. Termometer Maximum-Minimum Permukaan Air

Alat ini berprinsip kerja pada pemuaian zat cair. Kenaikan suhu permukaan air menyebabkan alkohol dan air raksa memuai, pemuaian air raksa mendorong stif pada suhu tertentu. Kelebihan thermometer ini adalah dapat menunjukkan suhu maksimum dan minimum air sekaligus dan reservoirnya aman di bawah pelindung. Kekurangannya adalah ada beda muai antara air raksa dan alkohol sehingga alat ini kurang teliti.

(8)

Keterangan Gambar :

a. Reservoir

b. Pipa kapiler berisi raksa (suhu max). c. Pipa kapiler berisi alkohol (suhu min) d. Indeks penunjuk suhu maksimum e. Indeks penunjuk suhu minimum f. Pelindung reservoir

g. Pelampung

 Fungsi : Mengukur suhu maksimum dan minimum permukaan air  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,5ºC

 Prinsip kerja : Pemuaian air raksa

 Cara kerja : Kenaikan suhu permukaan air menyebabkan alkohol dan air raksa memuai, pemuaian air raksa mendorong stif pada suhu tertentu. Bola suhu udara dingin air raksa mengkerut terdapat perbedaan tekanan atau kolom hampa dan kolom alkohol pada termometer minimun, maka air raksa bergerak ke termometer minimum mendorong stif sampai menuju suhu minimum tertentu.

c. Alat Ukur Suhu Tanah 1. Termometer permukaan tanah

Alat ini berprinsip kerja pada pemuaian air raksa. Kelebihannya yaitu mudah dan praktis dibawa, sederhana dalam pengoperasiannya-hanya saja tanah yang akan diukur udaranya harus ditata terlebih dahulu. Kekurangannya yaitu kemampuannya terbatas hanya untuk mengukur suhu di atas permukaan tanah.

(9)

Keterangan Gambar :

a. Termometer zat cair b. Rerservoir

c. Statif kaki tiga

d. Tabung pelindung reservoir ventilasi

 Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah  Satuan Alat : ºF

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 1ºF

 Prinsip kerja : Pemuaian air raksa

 Cara kerja : Perubahan suhu tanah akan menaikan air raksa menunjukkan suhu tanah pada skala tertentu.

2. Termometer Tanah Selubung Kayu

Alat ini memiliki prinsip, kelebihan dan kekurangan yang sama seperti thermometer permukaan tanah, hanya saja alat ini lebih dalam jangkauan jeluk yang diukur, yaitu 0-10 cm.

Keterangan Gambar :

a. Ujung sensor sampai jeluk 5 cm b. Termometer zat cair

c. Pegangan tangan

d. Selubung kayu pelindung termometer

 Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah dengan jeluk 5cm  Satuan Alat : F

(10)

 Ketelitian Alat : 1 F

 Prinsip kerja : Pemuaian air raksa

 Cara kerja : Termometer ditancapkan pada kedalaman yang diinginkan (0-10 cm), atau yang akan diamati, perubahan panas yang diterima oleh sensor akan memuaikan air raksa menunjukan skala tertentu pada saat itu.

3. Termometer Tanah Type Bengkok

Kelebihan alat ini yaitu mudah dilihat skalanya setelah ditanam karena bentuknya bengkok. Kekurangannya yaitu harus menggunakan bor untuk melubangi tanah 20 cm karena hanya dapat mengukur pada kedalaman tersebut. Penggunaan bor ini dimaksudkan karena alat bisa rusak jika dipaksa masuk ke dalam tanah secara lanngsung.

Keterangan Gambar :

a. Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm b. Pipa kapiler berisi raksa

 Fungsi : Mengukur suhu permukaan tanah dengan jeluk 20 cm.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 1ºC

 Prinsip kerja : muai air raksa

 Cara kerja : Tanah digali pada kedalaman yang diinginkan (20 cm) setelah ujung reservior dimasukan kenaikan suhu tanah menyebabkan air raksa memuai dan akan mengisi kolom hampa udara sampai pada skala tertentu.

4. Termometer Type Symons

Kelebihan alat ini yaitu termometer zat cairnya terlindung oleh pipa pelindung. Kekurangannya yaitu tanah harus dilubangi sedalam 50 cm dengan bor dan pembacaan skala suhu harus dilakukan dengan cepat saat skala terlihat agar tidak terpengaruh oleh suhu udara permukaan luar.

(11)

Keterangan Gambar :

a. Pipa pelindung termometer b. Bagian sensor

c. Termometer zat cair d. Reservoir

e. Rantai \

 Fungsi : Mengukur suhu tanah kedalaman 50 cm.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,5ºC

 Prinsip kerja : Pemuaian air raksa

 Cara kerja :

1. Cara Pemasangan :

a. Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.

b. Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.

2. Cara Pengamatan :

a. Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.

b. Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.

5. Stick Termometer

Termometer ini adalah termometer yang prinsip kerjanya berdasarkan termometer biasa yang yang dimodifikasi untuk pengamatan suhu tanah. Yaitu dengan dibuat pelindung termometer atau dibuat bengkok, agar mudah dalam pengamatannya. Kelebihan alat ini yaitu mampu mengukur hingga kedalaman 100 cm dan skala mudah diamati karena berupa jarum penunjuk. Kekurangannya, harus mengebor tanah 100 cm terlebih dahulu untuk memasukkan stick-nya.

(12)

Keterangan Gambar :

a. Tangkai pemutar b. Jarum penunjuk suhu

c. Tabung bejana berisi spiral logam sebagai penghantar d. Ujung peka

 Fungsi : Mengukur suhu tanah kedalaman 100 cm.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 1ºC

 Prinsip kerja : Muai zat cair bertekanan tinggi pada tabung bejana.

 Cara kerja : Adanya tekanan, air raksa memuai dan akan menggerakan klep/pipa logam lunak sehingga gerigi berputar dan menggerakkan jarum penunjuk sampai skala tertentu.

6. Termometer Maksimum-Minimum Tanah

Kelebihan alat ini yaitu dapat mengukur suhu maksimum dan minimum tanah sekaligus karena menggunakan tiga jarum penunjuk dalam pembacaan skala. Kelemahannya, tidak praktis penggunaannya.

Keterangan Gambar :

a. Bagian sensor

b. Pipa berisi zat cair (air raksa) c. Jarum hitam penunjuk suhu sesaat d. Jarum hijau penunjuk suhu maksimum e. Jarum merah penunjuk suhu minimum

(13)

 Fungsi : Mengukur suhu max dan min tanah.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : ºC  Ketelitian Alat : 0,5ºC

 Prinsip kerja : Pemuaian air raksa pada tabung Bourdan

 Cara Kerja : Termometer yang diletakkan di dalam tanah jika suhu naik maka akan ditunjukan oleh naiknya cairan air raksa dan jarum hijau yang akan berfungsi penunjuk suhu maksimum, sedang bila suhu turun akan ditunjukkan oleh naiknya cairan alkohol dan ditunjukan oleh jarum merah yang berfungsi sebagai penunjuk suhu minimum.

 Alat Ukur Kelembaban Udara 1. Psikometer sangkar

Alat ini terdiri dari dua termometer yang identik dan letaknya saling berdekatan. Termometer yang satu tetap kering, sedang termometer yang lain dibalut kain tipis (kasa) yang dibasahi. Kelebihan dari termometer ini yaitu dapat diketahui titik uap dan titik embun sekaligus serta penggunaannya mudah. Namun kelemahan pada alat ini yaitu kemampuan terbatas pada kecepatan angin 3-5m / detik.

Keterangan Gambar :

a. Statif

b. Termometer bola basah c. Termometer bola kering d. Kain kasa yang dibasahi e. Bejana tempat air

 Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,50C

(14)

 Prinsip kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK)

 Cara kerja : Adanya suhu bola kering (T) dan suhu bola basah (t) T lebih rendah dari padat karena untuk penguapan air pada kran yang menbalut bola termometer bola basah, memerlukan bahang. Bahan yang diperlukan tersebut diambil dari udara yang bersentuhan dengan bola basah tersebut sehingga termometer bola basah menunjukan suhu udara tersebut yang lebih rendah. Lw adalah tekanan uap air jenuh pada suhu T yang dapat ditentukan atau dapat dicari dari diagram atau tabel yang memuat tekanan uap jenuh pada berbagai suhu.

2. Sling psikometer

Alat ini memiliki mekanis yang berbeda dengan alat lain dalam mengeringkan termometer bola basah yaitu dengan memutar sling psikometer dan harus diayunkan empat putaran tiap detik untuk memenuhi laju ventilasi yang diperlukan sebesar 2,5 meter tiap detik. Kelebihan alat ini yaitu ketelitian alat hingga 0,2 C. Kelemahan dari alat ini banyak mengeluarkan tenaga untuk mengoprasikannya dan kurang praktis.

Keterangan Gambar :

a. Termometer bola basah b. Termometer bola kering c. Pegangan

 Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,2ºC

 Prinsip kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK)

 Cara kerja : Sama dengan sling psikometer namun dusini pemutaran digantikan oleh kipas, yaitu dengan cara kunei (skrup pemutar pegas) diputar – kipas berputar – kalor – pengeringan TBB.

(15)

3. Psikometer tipe Assman

Tipe ini mengunakan tehnik kipas (energi kipas) untuk mengeringkan bola basahnya dengan besar laju ventilasi kira-kira 2,4 meter tiap detik. Tipe ini memiliki keunggulan dalam pengoperasian dan data yang didapat yaitu, praktis dalam pengoperasian dengan memutar sekrup pengatur pegas satu kali dan kipas akan berputar sehingga dapat mengeringkan bola basah dan juga data yang dihasilkan cukup valid. Namun kemampuannya terbatas pada kecepatan angin sekitar 5m/detik.

Keterangan Gambar :

a. Termometer bola basah b. Termometer bola kering c. Kipas

d. Sekrup pemutar pegas e. Saluran angin

 Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat.  Satuan Alat : ºC

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,2ºC

 Prinsip Kerja : Prinsip termodinamika/adiabatik (beda TBB dan TBK)

 Cara kerja : Sama dengan sling psikometer namun dusini pemutaran digantikan oleh kipas, yaitu dengan cara kunci (skrup pemutar pegas) diputar – kipas berputar – kalor – pengeringan TBB.

1. Higrograf

Alat ini menggunakan metode yang berdasarkan pada perubahan ukuran atau dimensi bahan higroskopik yaitu rambut. Panjang rambut bervariasi sebagai fungsi dari kandungan kelengasannya atau air, kelengasan ini berkaitan dengan kelembaban udara diseliling. Jika terjadi kelenbaban disekeliling maka rambur akan mengembang atau mengkerut sehingga menggerakan tuas sehingga pena dapat bergerak pula membentuk grafik. Kelebihan alat ini yaitu dapat mengukur kelembaban relatif secara langsung dan

(16)

terdapat tabel untuk mengubah pembacaan temperatur ke data kelembaban udara. Kelemahannya, hubungan kelembaban dan pemasangan tidak linear, tidak terlalu teliti (sekitar 5%), meskipun rambut kuda mempunyai sifat higroskopis yang baik.

Keterangan Gambar :

a. Rambut b. Sistem tuas

c. Pena / penera grafik d. Silinder kertas grafik

 Fungsi : Mengukur kelembaban nisbi udara sesaat.  Satuan Alat : %

 Satuan Pengukuran : %  Ketelitian Alat : 0,1 %

 Prinsip kerja : Berdasarkan perubahan panjang bahan higroskopis jika menyerap atau menguap air.

 Cara kerja : Dengan cara menggerakan tuas sehingga terjadi peregangan pada rambut, rambut sebagai sensor dan piasnya dibuat dapat harian atau mingguan.

 Alat Ukur Kecepatan Angin 1. Cup Anemometer

Alat ini untuk mengukur kecepatan angin rerata, bekerja pada prinsip system mekanik gir. Adapun satuan pengamatan yang digunakan menggunakan km/jam. Cup anemometer ini digunakan untuk pengamatan harian yang dipasang pada tiang atau menara. Kelebihannya adalah hasil pengukurannya dapat mewakili angin sampai ketinggian 10 m dari tanah jika tidak penghalang. Namun kekurangan dari alat ini adalah penempatannya yang di atap bangunan akan menghasilkan pengukuran yang kurang akurat.

Keterangan Gambar :

a. Mangkok anemo b. Pencatat jarak c. Tiang penyangga

(17)

 Fungsi : Mengukur kecepatan angin  Satuan Alat : km

 Satuan Pengukuran : km/jam  Ketelitian Alat : 1 km

 Prinsip kerja : GGL induksi

 Cara kerja : Dengan adanya baling-baling/mangkok yang berputar jika adanya angin, kecepatan sudut putar mangkok terhadap sumbu vertikal dan kecepatan sudut putar baling-baling pada sumbu horizontal sebanding dengan laju angin dan dengan desain sistem mangkok dan baling yang baik. Dengan mengukur banyaknya baling-baling berputar melalui alat mekanik dapat diketahui kecepatan anginnya.

2. Hand Termometer

Alat ini bekerja pada system GGL induksi. Kelebihannya, alat ini bersifat porstable dan dilengkapi skala beaufor (skala kasar kecepatan angin sesaat yang dapat diduga dari gejala alam). Namun alat ini hanya mampu mengamati kecepatan angin sesaat sehingga pengamatan skala harus cepat.

Keterangan Gambar :

a. Mangkok anemometer b. Speed meter

c. Skala beauford

d. Tangkai pegangan tangan

(18)

 Satuan Alat : m/s  Satuan Pengukuran : m/s  Ketelitian Alat : 1 m/s

 Prinsip kerja : GGL induksi

 Cara kerja : Angin menggerakkan anemometer (motor yang ada dalam kumparan) sehingga menimbulkan arus listrik yang akhirnya menimbulkan gerakan jarum penunjuk skala.

3. Biram Termometer

Alat ini bekerja pada system mekanik roda gigi motor dan digunakan untuk pengamatan periode pendek. Kelebihan alat ini yaitu praktis digunakan, namun kekuranganya pengamatan baru bisa dilakukan pada hari berikutnya.

Keterangan Gambar :

a. Kipas anemo

b. Jarum pencatat jarak per 100 m c. Jarum pencatat jarak per 1000 m d. Pengunci

 Fungsi : Mengukur kecepatan angin  Satuan Alat : m

 Satuan Pengukuran : m/s  Ketelitian Alat : 1 m/s

 Prinsip kerja : Sistem mekanik

 Cara kerja : Benda mencari angin (posisi terkunci) memutar kunci yang akan menyebabkan kipas bergerak/jam. Kunci dibuka maka jarum akan bergerak tentukan interfal waktu.

(19)

1. Piche Evaporimeter

Alat ini bekerja pada pengukuran selisih tinggi permukaan air yaitu selisih tinggi air hari pertama dan hari kedua. Kelebihan dari piche evporimeter adalah penggunaanya lebih mudah dan murah. Kekurangannya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung baik penguapan dari permukaan air dalam alam, evapotranspirasi nyata, maupun evapotransporasi potensial.

Keterangan Gambar :

a. Tabung kaca tempat air yang berskala dalam satuan mm. b. Kawat penjepit tempat meletakkan kertas berpori. c. Penggantung

 Fungsi : Mengukur evaporasi  Satuan Alat : ml

 Satuan Pengukuran : mm  Ketelitian Alat : 0,1 ml

 Prinsip kerja : Selisih tinggi permukaan air.

 Cara kerja : Air yang terdapat dalam pinche evaporimeter akan menguap (yang terdapat pada tabuing yang berisi air). Kertas saring dan air dihubungkan dengan pipa kapiler yang menjaga supaya kertas saring selalu kering dan jenuh. Dari pembacaan berturut-turut volume air yang tinggal ditabung pengukur dapat diketahui banyaknya air yang hilang karena penguapan setiap saat.

2. Panci Evaporasi Kelas A

Alat ini berprinsip sama dengan pitche evaporimeter, bedanya yaitu menggunakan Hook dan skala nonius dengan prinsip pelampung untuk pengamatannya. kelebihan alat ini ketelitian dapat mencapai 0.02 m dan merupakan dasar berbagai teknik untuk memperkirakan penguapan danau atau evapotranspirasi. Namun kekurangannya, kesalahan yang besar dari pengukuran evaporasi terletak pada tinggi air dalam panci, muka air selamanya dikembalikan pada tinggi semula yaitu 5cm di bawah bibir panci.

(20)

Keterangan Gambar :

a. Panci evaporasi (d:120,7cm, t:25cm, tbl: 0,8cm) b. Rangka kayu / besi

c. Tabung peredam riak atau gelombang (d : 10cm) d. Hook (batang kall) dan skala ukur (nonius) e. Sekrup pemutar batang pengukur

 Fungsi : Mengukur penguapan  Satuan Alat : mm

 Satuan Pengukuran : mm  Ketelitian Alat : 0,02 mm

 Prinsip kerja : Perbedaan ketinggian antara awal pengukuran dan akhir pengukuran akibat penguapan air.

 Cara kerja : Setiap pemutar batang pengukur disetel sehingga hook menempel pada awal air, tunggu beberapa menit dan disetel kembali sehingga hook menempel pada air dan diukur antar selisih awal dan akhir akibat evaporasi tersebut.

(21)

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Oleh :

Wildan Aldy Januar P.P.

NIM 111910301088

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JEMBER

2012

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian menunjukkan bahwa termometer yang telah didisain memiliki respon yang lebih cepat dalam mencapai suhu tubuh dibandingkan dengan termometer air raksa.. Output

Dari hasil data pengujian diatas maka dapat disimpulkan waktu yang dibutuhkan oleh termometer air raksa untuk mendapatkan suhu tubuh normal cenderung lebih

Sensor LM 35 dapat diaplikasikan untuk mengukur suhu tubuh secara digital dengan pembacaan data yang lebih presisi dibandingkan jika menggunakan termometer

Raksa cepat mengambil kalor dari benda yang diukur sehingga proses pengukuran suhu dapat dilakukan lebih cepat atau dengan kata lain raksa cepat memuai..

Suhu udara yang dilaporkan oleh stasiun klimatologi adalah suhu udara yang diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang diletakkan di dalam sangkat meteologi yang

Telah dibuat alat Termometer digital berbasis infrared menggunakan sebuah sensor Infra merah yang digunakan untuk mendeteksi suhu.. Termometer digital infrared ini juga menggunakan AT

Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada

Thermometer ini prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari kedalaman 5, 10,15, 20, 25, 50 dan 100