• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI TRANSPORTASI INDONESIA PADA DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS DAN UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI TRANSPORTASI INDONESIA PADA DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS DAN UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATANNYA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI TRANSPORTASI INDONESIA PADA DESTINASI

PARIWISATA PRIORITAS DAN UPAYA OPTIMALISASI

PEMANFAATANNYA

Aang Afandi

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang Email: aang_95@yahoo.co.id

Burhamtoro Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Abstract

In the national tourism master plan, there are 10 priority tourism destinations, in addition to 50 National Tourism Destinations, 88 National Tourism Strategic Areas and 222 National Tourism Development Areas. With the existence of 10 priority destinations, what if it is associated with 9 destination airports and several hub airports that support the movement of the main tourist tourists. Also linked to Indonesia's main airports are Soekarno Hatta Airport, Juanda Airport, Ngurah Rai Airport and Hasanudin Airport. Whether an airport is available has facilitated the movement of foreign tourists or whether it still needs further development. The results show that the western Indonesian region is easier and cheaper in its range. While for Indonesia such as Wakatobi, Labuan Bajo and Morotai, further development is needed. One of them is increasing the status of the airport into an international airport and is also expected to reduce transportation costs to these eastern destinations.

Keywords: Priority Tourism Destinations, Airports, Air Infrastructure, Tourism

Abstrak

Dalam rencana induk pariwisata nasional terdapat 10 destinasi pariwisata prioritas, selain 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dan 222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional). Dengan keberadaan 10 destinasi prioritas tersebut bagaimana jika dikaitkan dengan 9 bandara destinasi dan beberapa bandara hub yang menunjang pergerakan para wisatawan utamanya wisman. Dikaitkan pula dengan bandara utama Indonesia yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Juanda, Bandara Ngurah Rai dan Bandara Hasanudin. Apakah bandara – bandara tersedia telah memudahkan pergerakan para wisman atau kah masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Indonesia barat lebih mudah dan murah jangkauannya. Sementara untuk kawasan Indonesia seperti Wakatobi, Labuan Bajo dan Morotai perlu pengembangan lebih lanjut. Salah satunya peningkatan status bandara menjadi bandara internasional dan juga diharapkan mampu menurunkan biaya transportasi ke destinasi wilayah timur tersebut.

Kata Kunci: Destinasi Pariwisata Prioritas, Bandara, Infrastruktur Udara, pariwisata

PENDAHULUAN

Pada era pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur diupayakan digenjot untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing Indonesia. Salah satu pembangunan infrastruktur ini adalah di sektor transportasi, selain itu prioritas pembangunan lainnya adalah pembangunan sektor pariwisata menjadi sektor unggulan yang mampu menyedot wisatawan mancanegara pada tingkatan

(2)

tertentu. Untuk pemerintah mencoba untuk merumuskan dan membuat masterplan yang disebut dengan KSPP dan KSPN. Keberadaan KSPP dan KSPN ini seharusnya disinergikan dengan keberadaan infrastruktur, karena salah satu modal yang mesti dimiliki kawasan wisata adalah aksesibilitas dan konektivitas yang mudah, baik dan memadai.

Dalam Rencana Induk Pariwisata Nasional disebutkan bahwa terdapat 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dan 222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) selain itu dikerucutkan pula pada 10 Destinasi pariwisata Prioritas.

Pada tulisan ini berupaya untuk memfokuskan pada 10 destinasi dikaitkan dengan 17 bandara Hub dan Bandara destinasi, sebagai titik kedatangan para wisatawan untuk mengunjungi 10 destinasi Pariwisata Prioritas tersebut. Selanjutnya dikaitkan dengan ketersediaan sarana transportasi darat/laut untuk mencapai titik destinasi yang dicapai. Dari eksplorasi ini sebenarnya akan diidentifikasi permasalahan – permasalahan yang dihadapi, tantangan sekaligus peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan destinasi prioritas tersebut.

TEORI

Transportasi. Metode atau moda transportasi adalah komponen yang esensial

dalam sistem transportasi karena transportasi inilah sebagai sarana pendukung mobilitas. Secara garis besar moda transportasi ini dibagi menjadi tiga yakni: darat, air dan udara. Senguttuvan (2000) menyebutkan bahwa 60% transportasi menggunakan darat, 20% jalur KA, 10% laut dan 10% udara. Namun dalam perkembangan waktu dimungkinkan kondisi ini telah berubah.

Rute udara praktis tidak terbatas, tetapi tampaknya rute yang lebih padat di atas atlantik utara, di dalam Amerika Utara dan Eropa dan di utara Pasifik. Kendala transportasi udara bersifat multidimensi dan termasuk lahan/site (pesawat komersial membutuhkan sekitar 3,300 meter jalur untuk mendarat dan lepas landas), iklim, kabut dan arus udara. Aktivitas udara terkait dengan sektor tersier dan kuaterner, terutama keuangan dan pariwisata yang membutuhkan pergerakan orang. Pada penjelasan tersebut secara tegas dijelaskan bahwa salah satu moda

(3)

transportasi udara peruntukannya di sektor transportasi. Baru-baru ini, transportasi udara telah mengakomodasi jumlah barang bernilai tinggi yang terus bertambah. Perluasan pariwisata internasional telah memiliki dampak yang besar pada disiplin geografi transportasi. Pada 2002, 715 juta telah menerima turis tercatat lebih dari 10% of populasi global. Perjalanan selalu menjadi fitur penting dalam masyarakat. Pertama para penjelajah menjelajahi dunia untuk mempelajari lebih lanjut tentang wilayah geografis, pasar potensial, dan mengeksploitasi sumber daya. Dalam dunia yang semakin modern, travelling semakin terfokus pada liburan rutin dan dapat diproyeksikan dengan cukup baik.

Tingkat elastisitas yang tinggi menggambarkan pariwisata sebagai kegiatan ekonomi. Karena biaya transportasi sangat signifikan untuk transportasi internasional, permintaan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi biaya. Transportasi menjadi elemen kunci pada industri pariwisata. permintaan pada insfrastruktur transportasi nasional dan internasional sangat mempengaruhi jumlah orang bergerak secara lebih efisien, cepat dan dengan cara yang tidak mahal. Ini mensyaratkan investasi besar dan organisasi yang kompleks. Terminal yang terorganisasi dengan baik dan jadwal yang direncanakan dengan cerdas sangat penting dalam mempromosikan fasilitas transportasi bagi para wisatawan, terutama semenjak industri ini berkembang dengan pesat. Sehingga transportasi udara menjadi pilihan utama dalam industri pariwisata internasional.

Keterkaitan antara Bandar Udara dengan Destinasi Utama. Penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya Basnet tentang Air Transportation and Its Impact Upon The Tourism Industry of Nepal (case study Tribhuvan Internasional Airport), mengidentifikasi bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara keberadaan bandara internasional dengan perkembangan Nepal. Bandara tersebut merupakan bandara satu – satunya berklas internasional, yang menunjukkan peran dan pentingnya penerbangan pada industri pariwisata. Nepal menyadari bahwa kondisi infrastruktur transportasi masih lemah, seperti hanya memiliki satu bandara internasional, sistem transportasi negara yang buruk, dan kurangnya moda transportasi yang tersedia. Negara masih belum memiliki layanan transportasi standar klas dunia.

(4)

Bandara ini sudah 65 tahun beroperasi, namun kapasitas bandara ini belum meningkat secara signifikan. Berikutnya bandara ini juga tidak mampu didarati oleh pesawat – pesawat besar ini juga menjadi kendala. Landasan pacu-pun belum diperpanjang. Menjadi sebuah negara dengan kondisi geografi yang berbukit meningkatkan nilai transportasi udara untuk Nepal. Penelitian ini menyatakan bahwa transportasi udara akan menjadi satu – satunya kunci pengembangan pariwisata di Nepal dan pentingnya bandara internasional bagi masa depan Nepal. Berikutnya tulisan Dimitriou tentang Pembangunan Konektivitas Transportasi Udara pada Wilayah Wisata, mengkaji tentang konektivitas udara menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan tujuan wisata. Transportasi udara ini memfasilitasi integrasi ke dalam ekonomi dan menyediakan konektivitas vital pada skala nasional, regional dan internasional. Terdapat hubungan konektivitas udara di daerah terpencil sebagai tujuan wisata di wilayah Mediterania. Pengembangan konektivitas udara menjadi penting dan penyediaan bandara hub untuk melayani tujuan wisata. Yunani dan Ciprus, menjadi dua tujuan wisata mediterania terkemuka.

Berikutnya Fernandes pada tulisan Penerbangan berbiaya Murah vs. Pertumbuhan Pariwisata lokal dan regional mengemukakan bahwa terdapat pengaruh penerbangan bertarif rendah pada pertumbuhan pariwisata lokal dan regional utamanya yang terjadi di Kota Oporto dan wilayah utara Portugal. Pengoperasian maskapai penerbangan bertarif rendah di Bandara Oporto menyebabkan pertumbuhan eksponensial pariwisata kota, serta seluruh wilayah utara Portugal.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian yang berupaya untuk menggali berbagai informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian, menghubungkan antar variabel yang berkaitan dan mencoba untuk menjustifikasi realita yang ada. Berbagai informasi di deskripsikan dan mencari titik pemahamannya. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berbasis dari informasi situs situs internet terpilih dan diakui keabsahannya.

(5)

PEMBAHASAN

Pemerintah Pusat saat ini menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas mulai dari Sumatera sampai dengan Pulau Morotai di Maluku Utara.

Gambar 1. Lokasi 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

Sumber: Rencana Kerja Kementerian Pariwisata RI, 2018

Jika dikaitkan dengan bandara terdekat maka terdapat 10 bandara utama (yang ber klas internasional) yakni: 1) Kualanamu international airport Medan; 2) Depati Amir Airport Pangkal Pinang; dan 3) Soekarno Hatta Internasional airport. Berikutnya 4) Adi Sucipto Internasional Airport Jogjakarta; 5) Juanda Internasional Airport; dan 6) Lombok Inteernational Airport. Selain itu terdapat pula 7) Kendari Internasional airport; 8) Komodo Internasional airport dan 9) Sultan Baabullah Ternate Internasional Airport.

Sedangkan bandara destinasi / penunjang diantaranya adalah: 1) Silangit Internasional Airport; 2) Has Hananjoeddin, Tanjung Pandan; 3) Halim Perdanakususma Jakarta dan 4) Adi Sumarmo, Solo. Selanjutnya terdapat 5) Abd. Saleh Malang, 6) Matahora Wakatobi dan 7) Bandara Pitu Pulau Morotai.

(6)

No DPP Bandara Terdekat (Jarak) Transportasi ke Destinasi 1. Dana Toba Sumatera Utara  Kualanamu (160 km, 3 Jam)  Silangit (20 km, 40 menit) 2. Tanjung Kelayang, Bangka Belitung

Has Hananjoeddin, Tanjung Pandan (32 km, 40 menit) Depati Amir, Pangkal Pinang 3. Kepulauan Seribu Soekarno hatta, Cengkareng (182

km, 4 jam 25 menit)

Halim Perdanakusuma (185 km, 4 jam 50 menit)

4. Tanjung Lesung Soekarno hatta, Cengkareng Halim Perdanakusuma

5. Borobudur Adi Sucipto Jogjakarta (51 km, 1 jam 5 menit)

Adi Sumarmo Solo (78 km, 2 jam 15 menit)

6. Bromo – Tengger – Semeru Probolinggo

Juanda Surabaya (3 jam 10 menit 7. Mandalika Lombok Praya (25 km, 40 menit)

8. Wakatobi Matahora (0 km)

9. Labuan bajo Komodo Intern. (8 km, 20 menit) 10. Pulau Morotai Pitu Pulau Morotai (0 km)

Sultan Baabulah Ternate

Jika dicermati dari jumlah penerbangan pertahunnya untuk penerbangan domestic maka, jumlah penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta sebanyak 354.404 penerbangan (atau sebanyak 970 penerbangan/hari), selanjutnya 135.892 penerbangan dari Juanda (atau sebanyak 372 penerbangan/hari), Bandara Kualanamu sebanyak 64.915 (atau sebanyak 177 penerbangan/hari) dan Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 63.745 penerbangan (atau sebanyak 174 penerbangan/hari).

No Bandara Domestik Internasional

1. Bandara Kualanamu Internasional Airport 64.915 16.288 2. Silangit 3.757 30 3 Has Hananjudin, Tanjung Pandan 3.618 (data 5 bulan) Depati Amir 23.056 44 4 Cengkareng 354.404 92.986 5 Halim Perdanakusuma 63.745 3.645 6 Adi Sucipto 54.237 3.440 7 Adi Sumarmo 20.754 804

(7)

8 Juanda 135.892 12.673 9 ABD Saleh - 10 Lombok Praya 31.511 2.371 11 Matahora 12 Komodo 674 (data 1 bln) 13 Pitu Morotai 14 Sultan baabullah -

Selanjutnya, jumlah penerbangan internasional menuju/dari Bandara Internasional Soekarno Hatta 92.986 penerbangan (atau sebanyak 254 penerbangan/hari), Kualanamu sebanyak 16.288 penerbangan (atau sebanyak 45 penerbangan/hari), dan dari Juanda sebanyak 12.673 penerbangan (atau sebanyak 45 penerbangan/hari).

Jika dicermati dari 4 bandara utama di Indonesia, maka jumlah penumpang penerbangan internasional per mei 2018, di Bandara Soekarno Hatta mencapai 584.637 penumpang (atau sekitar 19.488 penumpang/hari). Sementara itu di Ngurah Rai sebanyak 537.112 penumpang (atau sekitar 17.903 penumpang/hari). Sedangkan dari bandara Juanda sebanyak 72.560 penumpang (atau sekitar 2.418 penumpang/hari). Sedangkan jumlah penumpang penerbangan internasional di Bandara Kualanamu adalah sebanyak 78.120 penumpang (atau sekitar 2.600 penumpang/hari). Kondisi ini sebenarnya memberi gambaran, bahwa terdapat dua titik (Hub) utama sebagai tempat masuk para wisatawan mancanegara, yakni

Soekarno hatta Airport Jakarta dan Ngurah Rai Airport Bali, dimana

579253 556814 650897 642422 591403 577780 581229 609355 594239 572199 651125 766806 614156 585772 701434 661213 584637 76162 72852 77381 70694 69750 64102 88245 75571 76091 73603 86459 107000 95096 76779 94044 84798 72560 468463 420785 418326 454946 474471 495216 565919 621580 553183 494242 384869 276983 399263 459067 488917 535876557112 0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000

Jan 17 Febr 17 Mar 17 Apr 17 Mei 17 Jun 17 Jul 17 Ag 17 Sep 17 Okt 17 Nov 17 Des 17 Jan 18 Feb 18 Mar 18 Apr 18 Mei 18

Jumlah Penumpang Penerbangan Internasional pada 4 Bandara Utama

(8)

keduanya masing – masing hampir menembus angka 20.000 kedatangan perhari. Sementara untuk Surabaya dan medan pada angka 2.500-an kunjungan.

Hub Tujuan Bandara Terdekat

(destination Airport)

Jumlah Penerbangan (Hub to Dest)

Kualanamu Danau Toba Silangit 2

Soekarno Hatta (Halim Perdanakusuma) Tanjung Kelayang Tanjung Lesung Kep. Seribu Borobudur Has Hananjoedin, Tanjung Pandan Adi Sumarmo Adi Sutjipto 6 (-) 19 (5) 49 (14) Juanda Bromo Tengger Semeru Abd Saleh -

Ngurah Rai Bali Mandalika Labuan Bajo Lombok Praya Labuan Bajo 16 9 Wakatobi Morotai Matahora Morotai Ternate - (kendari) - (Ternate)

Lantas ketika keempat bandara tersebut menjadi Hub utama sekaligus sebagai tempat pemasaran utama untuk menuju destinasi utama, maka pertanyaannya adalah: adakah penerbangan dari hub utama menuju ke destinasi? Berapa jumlah penerbangan perharinya?

a) Kualanamu Medan. Menuju ke Danau Toba, ternyata hanya ada 1 penerbangan perhari, dengan menggunakan pesawat ATR 72, kapasitas 70 penumpang. Artinya Kualanamu bukan hub yang menarik untuk menuju Danau Toba. Sedangkan jika dari Cengkareng, terdapat 3 penerbangan dan dari Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 1 penerbangan/hari.

b) Bandara Soekarno Hatta. Satu, menuju ke Tanjung Kelayang. Untuk menuju Tanjung kelayang, dari Bandara Soekarno Hatta terdapat 10 penerbangan menuju ke bandara has Hananjoeddin. Dua, menuju ke Borobudur, terdapat dua pilihan Jakarta ke bandara Adisucipto Jogja sebanyak 49 (14) atau melalui Bandara Adi Sumarmo Solo sebanyak 19 (5). Yang didalam kurung merupakan maskapai yang terbang dari bandara Halim Perdana Kusuma. Selain itu, Bandara Adi Sucipto dan Bandara Adi Sumarmo ini merupakan bandara internasional pula. Sehingga terdapat penerbangan direct dari Luar Negeri.

(9)

c) Bandara Juanda. Bandara ini sebagai hub untuk destinasi menuju Bromo Tengger Semeru. Artinya bahwa wisman dapat menuju BTS direct menuju Juanda Airport ataupun melalui Bandara Soekarno hatta lantas menuju Malang Jawa Timur. Jika penerbangan dari Jakarta ke Surabaya sebanyak 51 plus 13 atau 64 penerbangan/hari. Sedangkan Jakarta menuju Malang sebanyak 8 plus 4 atau 12 penerbangan perhari.

d) Ngurah Rai Bali. Bandara ini sebagai hub untuk destinasi Lombok Praya dan Labuan Bajo. Penerbangan Denpasar ke Labuan Bajo sebanyak 9 penerbangan perhari sedangkan ke lombok Praya sebanyak 16 penerbangan perharinya.

Pada tahap berikutnya, apakah 12 bandara Hub/destinasi, dan 4 bandara destinasi memiliki koneksi langsung antar bandara tersebut?

a) Bandara Soekarno Hatta, memiliki 12 direct flight ke 12 bandara hub/destinasi. Jakarta sebagai ibukota negara, memiliki jaringan penerbangan internasional yang beragam, dengan kedatangan penumpang internasional sebanyak 19.000-an/hari, menjadi titik awal yang ideal untuk penerbangan ke berbagai destinasi prioritas tersebut. Lantas bagaimana harga tiket pada 12 bandara tersebut:

Dari Soekarno – Hatta Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Medan 661.800 1.380 km (Rp 479,5/km) Silangit 873.000 1.262 km (Rp 691/km) Tanjung Pandan 440.975 Pangkal Pinang 432.100 Jogja 362.900 Solo 363.700 Surabaya 455.000 Malang 463.800 Bali 580.700 Lombok 586.500 Kendari 1.049.000 Ternate 1.742.000

Morotai 2.209.000 1 kali transit di Ternate

Wakatobi 1.439.000 1 kali transit di Kendari

(10)

b) Bandara Juanda Surabaya, memiliki 6 direct flight ke 6 bandara hub/destinasi. Surabaya merupakan ibukota Propinsi Jawa Timur, kota terbesar kedua setelah Jakarta. Surabaya atau Jawa Timur bukan Kota atau propinsi yang berbasis wisata, namun dengan keberadaan Juanda sebagai hub, yang menarik adalah seharusnya Surabaya atau Jawa Timur harusnya menikmati kue wisata yang semakin berkembang di Indonesia. Bagaimana harga tiket dari Juanda menuju 8 bandara hub/destinasi:

Dari Juanda Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Medan 1.371.000 Jogja 447.000 Solo - Jakarta 480.000 Bali 436.000 Lombok 366.700 Kendari 887.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

c) Bandara Ngurah Rai Bali, memiliki 7 direct flight ke 7 bandara hub/destinasi. Selain itu Bali juga pintu utama kedatangan wisatawan internasional, yang jumlah penumpang internasional perharinya adalah sebanyak 18.000an penumpang/hari.

Dari Ngurah Rai Menuju Ke: Harga (Rp) Ket. Jakarta 677.000 Jogja 776.000 Solo 468.000 Surabaya 446.000 Malang 1.106.000 Lombok 347.000 Labuan Bajo 1.532.800

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

d) Bandara Lombok Praya, memiliki 4 direct flight ke 4 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

(11)

Dari Lombok Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Jakarta 879.000

Surabaya 428.000

Bali 362.000

Jogja 1.077.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

e) Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, memiliki 4 direct flight ke 4 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Adi Sucipto Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Medan 841.000 1 kali transit di Halim

Perdanakusuma

Surabaya 341.000

Jakarta 327.900

Bali 627.000

Lombok 792.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

f) Bandara Adi Sumarmo Solo, memiliki 2 direct flight ke 2 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Adi Sumarmo Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Jakarta 348.700

Bali 731.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

g) Bandara Silangit Danau Toba, memiliki 2 direct flight ke 2 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Medan 345.500

Jakarta 1.151.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

(12)

h) Tanjung Pandan, memiliki 2 direct flight ke 2 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Pangkal Pinang 299.000

Jakarta 359.500

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

i) Pangkal Pinang, memiliki 2 direct flight ke 2 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Tanjung Pandan 316.000

Jakarta 393.500

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

j) Kendari, memiliki 3 direct flight ke 3 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Surabaya 827.000

Jakarta 1.201.000

Wakatobi 420.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

k) Bandara Labuan Bajo, memiliki 3 direct flight ke 3 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Surabaya 827.000

Jakarta 1.201.000

Wakatobi 420.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

(13)

l) Bandara Sultan Baabullah Ternate, memiliki 3 direct flight ke 3 bandara hub/destinasi. Bagaimana harga tiket dari bandara ini?

Dari Silangit Menuju Ke: Harga (Rp) Ket.

Morotai 580.000

Sumber: Traveloka, diakses pada 20 Juli 2018, untuk penerbangan 1 minggu kemudian, tanggal 24 Juli 2018

Beberapa catatan berkaitan dengan data di atas:

1) Terdapat dua pintu bandara utama sebagai pusat kedatangan wisman yakni Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Bali. Sehingga berpeluang titik utama dibagi menjadi dua:

Titik Barat dari Soekarno Hatta menuju:

Titik Timur dari Ngurah Rai Bali menuju:

1. Silangit 2. Morotai, Ternate

3. Tanjung Pandan, Tanjung Kelayang

4. Wakatobi, Kendari

5. Kep. Seribu 6. Labuan Bajo, NTT

7. Tanjung Lesung 8. Mandalika, Lombok 9. Borobudur 10. Bromo – Tengger – Semeru

Catatan: Point 9 & 10 keduanya bisa dari dua hub, karena letak yang cenderung di tengah tengah.

Danau Toba, ditopang dari penerbangan international direct ke Silangit, dari Kualanamu dan dari Jakarta. Penerbangan internasionalnya berasal dari Singapura dengan 2 penerbangan perharinya. Sementara itu, untuk Tanjung Kelayang ditopang dari Bandara Has Hanandjoedin dan Depati Amir Pangkal Pinang. Sedangkan tujuan destinasi Kep. Seribu, Tanjung Lesung titik penerbangannya berada di Jakarta. Untuk ke destinasi Borobudur dapat memanfaatkan titik penerbangan Bandara Adi Sucipto maupun adi Sumarmo. Sementara itu untuk titik timur, dengan titik utama Bandara Ngurah Rai, untuk menuju ke BTS sangat mudah dengan ketersediaan penerbangan yang cukup banyak menuju Juanda Surabaya, selain itu terdapat satu penerbangan menuju Malang. Berikutnya untuk ke Mandalika juga demikian, cukup banyak tersedia penerbangan menuju LOP. Sedangkan penerbangan menuju Labuan Bajo, ditopang penerbangan dari

(14)

Bali ataupun Kupang. Sedangkan penerbangan ke Morotai, ditopang dari Ternate, Bandara Hasanudin Makasar dan Bandara Sam Ratulangi Manado. Denpasar bukan hub utama menuju morotai. Untuk destinasi labuan Bajo, hubnya adalah Kupang dan Denpasar. Untuk destinasi Wakatobi, hubnya adalah kendari.

Dengan demikian rute yang dipilih adalah:

Destinasi Rute dari Luar Negeri Menuju ke

Danau Toba 1. Silangit

2. Kualanamu – perjalanan Darat

3. Kualanamu – Silangit (Rp 345.500, 50 menit) 4. Jakarta – Silangit (Rp 1.150.000, 2 Jam 10 menit) Tanjung Kelayang 1. Has Hanandjoeddin

2. Depati Amir

3. Jakarta – Has Hanandjoeddin (393.500, 1 Jam)

Kep. Seribu Jakarta

Tanjung Lesung Jakarta – Perjalanan darat

Borobudur 1. Adi Sucipto

2. Adi Sumarmo

3. Jakarta – Adi Sucipto (Rp 362.900, 1 jam 10 menit) 4. Jakarta – Adi Sumarmo (Rp 363.700, 1 jam 15

menit)

5. Ngurah Rai – Adi Sucipto (Rp 447.000, 1 Jam 15 menit)

Bromo Tengger Semeru 1. Juanda 2. Malang

3. Jakarta – Surabaya (Rp 480.000, 1 jam 30 menit) 4. Jakarta – Malang (Rp 463.800, 1 jam 30 menit) 5. Ngurah Rai – Surabaya (Rp 446.000, 1 jam) 6. Ngurah Rai – Malang (Rp 1.106.000, 1 jam 10

menit) Mandalika, Lombok 1. Lombok Praya

2. Ngurah Rai – Lombok

Labuan Bajo 1. Bali – Labuan Bajo (Rp 1.436.000, 1 jam 30 menit) 2. Jakarta –Labuan bajo (Rp 2.297.500, 2 jam 20

menit)

Wakatobi 1. Jakarta – Kendari – Wakatobi (Rp 1.439.000, 8 jam

30 menit)

2. Ngurah Rai – Ujung Pandang – Wakatobi (Rp

1.445.200, 22 jam)

Morotai 1. Jakarta – Ternate – Morotai (Rp 2.330.000, 8 Jam 40 menit)

2. Jakarta – Makasar - ternate – Morotai (Rp 2.407.500, 12 jam 55 menit)

3. Ngurah Rai – Makasar – Ternate – Morotai (Rp 2.155.200, 18 jam 10 menit)

(15)

Catatan: dari 10 destinasi prioritas, menunjukkan bahwa destinasi Wakatobi dan Morotai ternyata, destinasi yang rute perjalannya cukup panjang/lama dan price tiket nya cenderung lebih mahal. Aksesibilitas inilah yang mesti didorong untuk ditingkatkan.

KESIMPULAN

Beberapa hal yang menjadi konklusi pada tulisan ini adalah:

1) Terdapat 3 destinasi wisata prioritas di Indonesia bagian timur yang belum memiliki hub utama kedatangan wisatawan domestik. Jika dicermati atas dua hub utama, maka penopangnya seharusnya adalah Bandara Ngurah Rai yang ada di Bali. Pertama, untuk tujuan destinasi Labuan bajo, (518 km, Rp 2.772/km) dengan jarak tersebut maka Bali sebagai titik hub ideal, namun harga tiketnya masih relatif mahal. Setiap hari tersedia 6 penerbangan dengan menggunakan pesawat jenis ATR-72. Kedua, Wakatobi, Hub utamanya dimungkinkan adalah Bandara Hasanudin makasar, karena saat ini Bali bukan hub ideal menuju wakatobi. Ketiga, Morotai, hub utamanya yang tepat adalah makasar.

2) Destinasi barat sampai dengan Mandalika Lombok, memiliki aksesibilitas yang memadai, letak hub dan destinasi yang tidak terlalu jauh, waktu tempuh yang tidak terlalu lama, dan harga tiket yang relatif lebih murah. Tiga destinasi di point pertama, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai memerlukan hub yang lebih tepat yang mendorong untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke tiga destinasi tersebut. Salah satu kunci hub ini sebenarnya adalah, jika hub tersebut juga bisa dikelola sebagai destinasi juga akan mendorong wisman untuk bersedia masuk Indonesia melalui hub utama.

Bebarapa catatan berkaitan dengan Morotai, ternyata cukup banyak data yang mendokumenkan bahwa untuk meningkatkan jumlah wisman salah satunya melalui meningkatkan kualitas dan kelas Bandara Morotai. Bahkan diharapkan sampai akhir 2019, Bandara Morotai menjadi Bandara Internasional yang mampu mendatangkan 500 ribu wisman atau sekitar 1.400-an wisman perhari. Dengan kata lain penerbangan perharinya di kisaran 14 – 20an penerbangan perhari masuk ke Morotai (CNN, 9/4/2017). Hal yang sama juga dilakukan dengan Wakatobi, bahwa sampai akhir 2019 diharapkan juga memiliki bandara

(16)

internasional yang juga mampu mendatangkan wisatawan sebanyak 500.000/tahunnya. (JPNN, 3/4/2017).

Sedangkan Labuan Bajo, keberadaan bandaranya lebih memadai, setiap harinya terdapat 8 maskapai yang tiba dan berangkat dari Labuan Bajo, maskapi tersebut adalah garuda Indonesia, Wings, Nam Air dan Batik. Sedangkan tujuannya adalah Denpasar, Ende, Bajawa dan Jakarta. Dengan keberadaan landasan pacu yang saat ini baru mencapai 2.250 meter, diharapkan dibangun menjadi 3000 meter pada tahap pertama dan 3.200 pada tahap berikutnya. Yang juga diharapkan bandara ini menjadi Bandara kelas internasional, tujuannya sekali untuk menjadikan bandara kelas internasional. (Tempo, 10 Mei 2018)

3) Hub utama sisi timur ini juga selain sebagai pintu masuk tiga destinasi prioritas juga bisa dikaitkan dengan 50 DPN atau 88 KSPN terpilih.

DAFTAR PUSTAKA

Basnet, Sanjaya. Air Transportation and Impact upon the Tourism Industry

of Nepal. Centria University of Applied Sciences. 2015.

Senguttuvan, P.S., Fundamentals of Air Transport Management, Excell Books, New Delhi, 2006.

---, Dongkrak Wisman, Morotai Benahi Bandaranya, CNN Indonesia, 9/4/2017, www.cnnindonesia.com

---, Ini Jurus wakatobi demi Datangkan 500 ribu Wisman, JPNN, 3/4/2017, www.jpnn.com

---, Bandara Komodo Akan dijadikan Bandara Internasional, 10 Mei 2018, Labi Diana Wijaya, www.bisnis.tempo.co.id

Gambar

Gambar 1. Lokasi 10 Destinasi Pariwisata Prioritas

Referensi

Dokumen terkait

Potensi jual-beli melalui forum ini memang terbilang istimewa. Dengan sekadar saling-percaya, merchant dan customer mereka dapat mengadakan transaksi hingga jutaan rupiah, atau dalam

Hal yang dikaji dalam penelitian terdahulu diantaranya ialah produk yang diteliti, periode pembangunan investasi, alat analisis yang digunakan, tingkat diskonto yang

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data dari siswa ekstrakurikuler pencak silat SMA Negeri 2 Tambang Kabupaten Kampar dengan melakukan tes

Kehidupan beragama antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di desa Balapulang Kulon ini terjalin harmonis atau rukun tidak ada

Hipotesis selanjutnya yang dilakukan pengujian pada penelitian ini adalah pengaruh variabel penanaman modal dalam negeri terhadap indeks pembangunan manusia pada

Dari beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi sebagai suatu aktivitas menusia selalu melibatkan: (1) Sumber komunikasi, (2) Pesan komunikasi

Kota Gorontalo merupakan salah satu kota di Indonesia yang rawan terjadi banjir, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi berkisar antara 106  –    138 mm/tahun,

Dalam paduan ini ditemukan fasa i ntergranular β ntergranular β yang ditunjukan yang ditunjukan oleh garis berwarna hitam pada gambar mikrostruktur. Fasa ini oleh garis berwarna