• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia Sebagai Mahluk Budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manusia Sebagai Mahluk Budaya"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA

Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia

kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia

mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.

dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.

Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIA. Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara p!la perilaku dan mutu kesenian adalah "#IA dan Sarana untuk meningkatkan dan memelihara p!la perilaku dan mutu kesenian adalah "#IA dan "S#"#IA.

"S#"#IA.

 #

 #ujuan dari peujuan dari pemahaman bahwmahaman bahwa manusia sea manusia sebagai mahluk bagai mahluk budaya, agar dbudaya, agar dapat dijadikapat dijadikan dasaran dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai pr!blematic budaya yang pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai pr!blematic budaya yang

berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata$mata merupakan mahluk bi!l!gis saja berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata$mata merupakan mahluk bi!l!gis saja namun juga sebagai mahluk s!cial, ek!n!mi, p!litik dan mahluk

namun juga sebagai mahluk s!cial, ek!n!mi, p!litik dan mahluk budaya.budaya.

%engertian kebudayaan ditinjau dari bahasa Sansakerta &budhayah' (jamak), budhi * budi+akal. %engertian kebudayaan ditinjau dari bahasa Sansakerta &budhayah' (jamak), budhi * budi+akal.  adi ke

 adi kebudayaan adalabudayaan adalah hasil akal mh hasil akal manusia untuk anusia untuk mencapai kmencapai kesempuresempurnaan . "-. #naan . "-. #ayl!rayl!r

mengartikan kebudayaan sebagai  &keseluruhan k!mpleks yang di dalamnya terkandung ilmu mengartikan kebudayaan sebagai  &keseluruhan k!mpleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai angg!ta masyarakat. Atau diartikan pula segala pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai angg!ta masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun n!n material

sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun n!n material melalui aka'l. -udaya itu tidakmelalui aka'l. -udaya itu tidak diwariskan secara generati/e (bi!l!gis) tapi melalui belajar.

diwariskan secara generati/e (bi!l!gis) tapi melalui belajar.

Menurut !entjaraningrat  &kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil Menurut !entjaraningrat  &kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar'. ebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, belajar'. ebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, k!nsep alam semesta, !bjek$!bjek makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, k!nsep alam semesta, !bjek$!bjek materi dan milik yang diper!leh sekel!mp!k besar !rang dari generasi ke generasi melalui usaha materi dan milik yang diper!leh sekel!mp!k besar !rang dari generasi ke generasi melalui usaha indi/idu dan kel!mp!k.

indi/idu dan kel!mp!k.

Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. %!la kehidupan inilah yang Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. %!la kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan p!la kehidupan ini dapat mempengaruhi cara ber0kir menyebabkan hidup bersama dan dengan p!la kehidupan ini dapat mempengaruhi cara ber0kir dan gerak s!cial. Dengan mem1ungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia dan gerak s!cial. Dengan mem1ungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias mempertimbangkan dan menyikapi pr!blema budayanya.

bias mempertimbangkan dan menyikapi pr!blema budayanya.

ebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan ber0kir. ebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan ber0kir. ebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam ebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pr!ses

(2)

perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALA2 "-3DA4AA5. Masalah kebudayaan adalah segala system+tata nilai, sikap disebut MASALA2 "-3DA4AA5. Masalah kebudayaan adalah segala system+tata nilai, sikap mental, p!la ber0kir p!la tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan mental, p!la ber0kir p!la tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus$kasus bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus$kasus kemasyarakatan antara lain  D"23MA5ISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan sese!rang. kemasyarakatan antara lain  D"23MA5ISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan sese!rang.  adi kita meliha

 adi kita melihat Dehumanist Dehumanisasi terjadi akibat asi terjadi akibat perubahan sperubahan sikap manusikap manusia sebagai dampia sebagai dampak dariak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. 3ntuk mengantisipasi hal itu, manusia harus penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. 3ntuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan 0lsa1at. Melalui 0lsa1at bias memaknai tentang dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan 0lsa1at. Melalui 0lsa1at bias memaknai tentang etika, estetika dan l!gika

etika, estetika dan l!gika

 adi melalui k

 adi melalui kajian pengajian pengetahuan budetahuan budaya, kita ingin aya, kita ingin menciptakmenciptakan atau penean atau penertiban dan pertiban dan peng!lahanng!lahan nilaii$nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara 0sik nilaii$nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara 0sik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia

maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane. membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.

 Adapun wujud dar

 Adapun wujud dari kebudai kebudayaan adalah :yaan adalah :

ID" (gagasan), adalah k!nsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi

ID" (gagasan), adalah k!nsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat istiadatadat istiadat A6#I7I#4, yaitu k!mpleks akti/itas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system s!cial A6#I7I#4, yaitu k!mpleks akti/itas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system s!cial atau p!la akti/itas.

atau p!la akti/itas.

-"5DA -3DA4A, sebagai hasil akti/itas yang menjadi unsur kebudayaan adalah  bahasa, system -"5DA -3DA4A, sebagai hasil akti/itas yang menjadi unsur kebudayaan adalah  bahasa, system tekn!l!gi, mata pencaharian, !rganisasi s!ail, system pengetahuan, religi dan kesenian..

tekn!l!gi, mata pencaharian, !rganisasi s!ail, system pengetahuan, religi dan kesenian..

sumber 

sumber parni$parnisuginipknbparni$parnisuginipknb,,

Etika dan Estetika budaya Etika dan Estetika budaya

Secara hist!ris perkembangan 8aman b!leh saja mengalami perubahan yang dahsyatmun, peran Secara hist!ris perkembangan 8aman b!leh saja mengalami perubahan yang dahsyatmun, peran kesenian tidak akan pernah berubah dalam tatanan kehidupan manusia. Sebab, melalui media kesenian tidak akan pernah berubah dalam tatanan kehidupan manusia. Sebab, melalui media kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata9

kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata9

-agi manusia Ind!nesia telanjur memiliki meterai sebagai bangsa yang

-agi manusia Ind!nesia telanjur memiliki meterai sebagai bangsa yang berbudayberbudaya. Semua itua. Semua itu dikarenakan kekayaan dari keragaman kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke yang tidak dikarenakan kekayaan dari keragaman kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke yang tidak banyak dimiliki bangsa lain. 5amun, dalam

banyak dimiliki bangsa lain. 5amun, dalam sekesekejap, pandangan terhadap bangsa kita menjadijap, pandangan terhadap bangsa kita menjadi 'aneh' di mata dunia. Apalagi dengan mencuatnya berbagai peristiwa kerusuhan, dan terjadinya 'aneh' di mata dunia. Apalagi dengan mencuatnya berbagai peristiwa kerusuhan, dan terjadinya pelanggaran 2AM yang men!nj!l makin mem!j!kkan nilai$nilai kemanusiaan dalam p!tret

pelanggaran 2AM yang men!nj!l makin mem!j!kkan nilai$nilai kemanusiaan dalam p!tret kepribadian bangsa.

kepribadian bangsa. %ad

%adahal, secara substansial bangsa kita ahal, secara substansial bangsa kita dikedikenal sangat ramah, s!pan, nal sangat ramah, s!pan, santun dan sangatsantun dan sangat menghargai perbedaan sebagai aset kekayaan dalam dinamika hidup keseharian. #ransparansi menghargai perbedaan sebagai aset kekayaan dalam dinamika hidup keseharian. #ransparansi p!tret perilaku ini adalah cermin yang tak bisa disangkal. -ahkan, relung kehidupan terhadap nilai$ p!tret perilaku ini adalah cermin yang tak bisa disangkal. -ahkan, relung kehidupan terhadap nilai$ nilai etika, m!ral dan budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan. 5amun, kenyataannya kini nilai etika, m!ral dan budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan. 5amun, kenyataannya kini

(3)

perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALA2 "-3DA4AA5. Masalah kebudayaan adalah segala system+tata nilai, sikap disebut MASALA2 "-3DA4AA5. Masalah kebudayaan adalah segala system+tata nilai, sikap mental, p!la ber0kir p!la tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan mental, p!la ber0kir p!la tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus$kasus bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus$kasus kemasyarakatan antara lain  D"23MA5ISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan sese!rang. kemasyarakatan antara lain  D"23MA5ISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan sese!rang.  adi kita meliha

 adi kita melihat Dehumanist Dehumanisasi terjadi akibat asi terjadi akibat perubahan sperubahan sikap manusikap manusia sebagai dampia sebagai dampak dariak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. 3ntuk mengantisipasi hal itu, manusia harus penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. 3ntuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan 0lsa1at. Melalui 0lsa1at bias memaknai tentang dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan 0lsa1at. Melalui 0lsa1at bias memaknai tentang etika, estetika dan l!gika

etika, estetika dan l!gika

 adi melalui k

 adi melalui kajian pengajian pengetahuan budetahuan budaya, kita ingin aya, kita ingin menciptakmenciptakan atau penean atau penertiban dan pertiban dan peng!lahanng!lahan nilaii$nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara 0sik nilaii$nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara 0sik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia

maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane. membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.

 Adapun wujud dar

 Adapun wujud dari kebudai kebudayaan adalah :yaan adalah :

ID" (gagasan), adalah k!nsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi

ID" (gagasan), adalah k!nsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat istiadatadat istiadat A6#I7I#4, yaitu k!mpleks akti/itas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system s!cial A6#I7I#4, yaitu k!mpleks akti/itas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system s!cial atau p!la akti/itas.

atau p!la akti/itas.

-"5DA -3DA4A, sebagai hasil akti/itas yang menjadi unsur kebudayaan adalah  bahasa, system -"5DA -3DA4A, sebagai hasil akti/itas yang menjadi unsur kebudayaan adalah  bahasa, system tekn!l!gi, mata pencaharian, !rganisasi s!ail, system pengetahuan, religi dan kesenian..

tekn!l!gi, mata pencaharian, !rganisasi s!ail, system pengetahuan, religi dan kesenian..

sumber 

sumber parni$parnisuginipknbparni$parnisuginipknb,,

Etika dan Estetika budaya Etika dan Estetika budaya

Secara hist!ris perkembangan 8aman b!leh saja mengalami perubahan yang dahsyatmun, peran Secara hist!ris perkembangan 8aman b!leh saja mengalami perubahan yang dahsyatmun, peran kesenian tidak akan pernah berubah dalam tatanan kehidupan manusia. Sebab, melalui media kesenian tidak akan pernah berubah dalam tatanan kehidupan manusia. Sebab, melalui media kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata9

kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata9

-agi manusia Ind!nesia telanjur memiliki meterai sebagai bangsa yang

-agi manusia Ind!nesia telanjur memiliki meterai sebagai bangsa yang berbudayberbudaya. Semua itua. Semua itu dikarenakan kekayaan dari keragaman kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke yang tidak dikarenakan kekayaan dari keragaman kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke yang tidak banyak dimiliki bangsa lain. 5amun, dalam

banyak dimiliki bangsa lain. 5amun, dalam sekesekejap, pandangan terhadap bangsa kita menjadijap, pandangan terhadap bangsa kita menjadi 'aneh' di mata dunia. Apalagi dengan mencuatnya berbagai peristiwa kerusuhan, dan terjadinya 'aneh' di mata dunia. Apalagi dengan mencuatnya berbagai peristiwa kerusuhan, dan terjadinya pelanggaran 2AM yang men!nj!l makin mem!j!kkan nilai$nilai kemanusiaan dalam p!tret

pelanggaran 2AM yang men!nj!l makin mem!j!kkan nilai$nilai kemanusiaan dalam p!tret kepribadian bangsa.

kepribadian bangsa. %ad

%adahal, secara substansial bangsa kita ahal, secara substansial bangsa kita dikedikenal sangat ramah, s!pan, nal sangat ramah, s!pan, santun dan sangatsantun dan sangat menghargai perbedaan sebagai aset kekayaan dalam dinamika hidup keseharian. #ransparansi menghargai perbedaan sebagai aset kekayaan dalam dinamika hidup keseharian. #ransparansi p!tret perilaku ini adalah cermin yang tak bisa disangkal. -ahkan, relung kehidupan terhadap nilai$ p!tret perilaku ini adalah cermin yang tak bisa disangkal. -ahkan, relung kehidupan terhadap nilai$ nilai etika, m!ral dan budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan. 5amun, kenyataannya kini nilai etika, m!ral dan budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan. 5amun, kenyataannya kini

(4)

semuanya telah tercerabut dan 'nyaris' terlupakan. semuanya telah tercerabut dan 'nyaris' terlupakan.

-arangkali ada benarnya, dalam p!tret kehidupan bangsa yang amburadul ini, kita masih memiliki -arangkali ada benarnya, dalam p!tret kehidupan bangsa yang amburadul ini, kita masih memiliki wadah -5I (-adan !!rdinasi ebudayaan 5asi!nal Ind!nesia) yang mengubah haluan dalam wadah -5I (-adan !!rdinasi ebudayaan 5asi!nal Ind!nesia) yang mengubah haluan dalam trans1!rmasi s!sial, menjadi -I (-adan erja sama esenian Ind!nesia) pada :ebruari lalu. trans1!rmasi s!sial, menjadi -I (-adan erja sama esenian Ind!nesia) pada :ebruari lalu.

-arangkali dengan baju dan bendera baru ini, 2. S!eparm! yang terpilih sebagai 'bidannya' dapat -arangkali dengan baju dan bendera baru ini, 2. S!eparm! yang terpilih sebagai 'bidannya' dapat membawa re1!rmasi struktural dan sekaligus dapat mem!bilisasi akti/itas kesenian sebagaimana membawa re1!rmasi struktural dan sekaligus dapat mem!bilisasi akti/itas kesenian sebagaimana kebutuhan bangsa kita. Sebab, salah satu tugas dalam peran berkesenian adalah membawa kebutuhan bangsa kita. Sebab, salah satu tugas dalam peran berkesenian adalah membawa kemerdekaan dan kebebasan kreati/itas bagi umat manusia sebagai dasar utama.

kemerdekaan dan kebebasan kreati/itas bagi umat manusia sebagai dasar utama.

Tulang Punggung Tulang Punggung

Suatu dimensi baru, jika dalam p!la kebijakan untuk meraih citra sebagai manusia Ind!nesia dapat Suatu dimensi baru, jika dalam p!la kebijakan untuk meraih citra sebagai manusia Ind!nesia dapat diwujudkan. 3ntuk hal tersebut, kebijakan menjadi bagian yang substansial si1atnya. -ukan

diwujudkan. 3ntuk hal tersebut, kebijakan menjadi bagian yang substansial si1atnya. -ukan

memberi penekanan pada k!nsep ke!rganisasian, sebagai bendera baru dalam praktik kebebasan. memberi penekanan pada k!nsep ke!rganisasian, sebagai bendera baru dalam praktik kebebasan. Melainkan, bercermin pada kebutuhan manusia terhadap kebenaran, dan nilai$nilai keadilan.

Melainkan, bercermin pada kebutuhan manusia terhadap kebenaran, dan nilai$nilai keadilan. Sehingga, kesenian dapat menjadi tulang punggung mempererat kehidupan yang lebih tenang, Sehingga, kesenian dapat menjadi tulang punggung mempererat kehidupan yang lebih tenang, teduh dan harm!nis.

teduh dan harm!nis.

Dalam k!rid!r menjalin kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengangkat citra kehidupan manusia Dalam k!rid!r menjalin kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengangkat citra kehidupan manusia Ind!nesia di mata dunia, perlu adanya upaya yang tangguh dan k!k!h. Sebab, tanpa upaya

Ind!nesia di mata dunia, perlu adanya upaya yang tangguh dan k!k!h. Sebab, tanpa upaya tersebut niscaya kita hanya mengenang masa silam dan mengubur masa depan dari lahirnya tersebut niscaya kita hanya mengenang masa silam dan mengubur masa depan dari lahirnya sebuah peradaban. Dalam hal ini

sebuah peradaban. Dalam hal ini kita sebagai bangsa yang dikenal sangat menjunjung tinggi nilai$kita sebagai bangsa yang dikenal sangat menjunjung tinggi nilai$ nilai budaya, tentu tidak akan

nilai budaya, tentu tidak akan rela.rela.

5amun demikian, gradasi budaya itu menukik tajam, dan dapat dirasakan sejak jatuhnya re8im 5amun demikian, gradasi budaya itu menukik tajam, dan dapat dirasakan sejak jatuhnya re8im S!ehart!. Meskipun, pada re8im kekuasaan Orde -aru bukan berarti tidak ada sama sekali S!ehart!. Meskipun, pada re8im kekuasaan Orde -aru bukan berarti tidak ada sama sekali pelanggaran terhadap nilai$nilai kemanusiaan, justru karena terselubung dengan rapi maka pelanggaran terhadap nilai$nilai kemanusiaan, justru karena terselubung dengan rapi maka

'b!r!k' kemer!s!tan m!ral itu tidak begitu tampak. #etapi, kini semuanya menjadi serba terbuka 'b!r!k' kemer!s!tan m!ral itu tidak begitu tampak. #etapi, kini semuanya menjadi serba terbuka dan menganga. Siapa pun punya hak dan kewajiban untuk menjadi 'pelaku' re1!rmasi, tidak dan menganga. Siapa pun punya hak dan kewajiban untuk menjadi 'pelaku' re1!rmasi, tidak sekadar jadi pen!nt!n. Itu sebabnya, tidaklah salah jika

sekadar jadi pen!nt!n. Itu sebabnya, tidaklah salah jika dalam memperbaiki k!nddalam memperbaiki k!ndisi bangsa, kitaisi bangsa, kita  juga pr!ak

 juga pr!akti1 dalam menyikti1 dalam menyikapinya.apinya.  #

 #ak dapat disangak dapat disangkal, jika kal, jika kesekesenian merupaknian merupakan kean kebutuhan dasar butuhan dasar manusia secamanusia secara k!dratra k!drati dan unsuri dan unsur p!k!k dalam pembangunan manusia Ind!nesia. #anpa kesenian, manusia akan menjadi kehilangan p!k!k dalam pembangunan manusia Ind!nesia. #anpa kesenian, manusia akan menjadi kehilangan  jati diri dan ak

 jati diri dan akal sehat. Seal sehat. Sebab, kebab, kebutuhan manbutuhan manusia itu bukusia itu bukan hanya melanan hanya melangsungkgsungkan hajat hidupan hajat hidup semata, tetapi juga harus mengedepankan nilai$nilai etika dan estetika. 3ntuk wujudkan manusia semata, tetapi juga harus mengedepankan nilai$nilai etika dan estetika. 3ntuk wujudkan manusia dewasa yang sadar akan arti

dewasa yang sadar akan arti pentingnpentingnya manusia berbudaya, !bat penawar itu ya manusia berbudaya, !bat penawar itu barangkbarangkali adalahali adalah kesenian.

kesenian.

3nsur penciptaan manusia sebagai pr!ses adalah k!nte

3nsur penciptaan manusia sebagai pr!ses adalah k!nteks budaya. Dalam ks budaya. Dalam hal ini, apa hal ini, apa yangyang

diimpikan !n!suke Matsushita dalam bukunya %ikiran #entang Manusia menjadi dasar pijakan kita, diimpikan !n!suke Matsushita dalam bukunya %ikiran #entang Manusia menjadi dasar pijakan kita,  jika ingin m

 jika ingin menjadi manuenjadi manusia seutuhnsia seutuhnya. Sebab, pya. Sebab, pada dasarnada dasarnya manusia meya manusia membawa kmbawa kebahagiaan debahagiaan danan mengajarkan pergaulan yang baik dan jika perlu memaa1kan sesamanya. arena, dari sinilah dapat mengajarkan pergaulan yang baik dan jika perlu memaa1kan sesamanya. arena, dari sinilah dapat berkembang kesenian, kesusastraan, musik dan nilai$nilai m!ral. Sehingga, pikiran manusia

berkembang kesenian, kesusastraan, musik dan nilai$nilai m!ral. Sehingga, pikiran manusia menjadi cerah dan jiwanya menjadi kaya.

menjadi cerah dan jiwanya menjadi kaya.

-ertalian dengan k!nteks itu, S!eparm! dalam ceramahnya di depan pengurus daerah juga -ertalian dengan k!nteks itu, S!eparm! dalam ceramahnya di depan pengurus daerah juga

(5)

mengatak

mengatakan hal an hal yang sama. Artinya, jika manusia yang sama. Artinya, jika manusia sudah tidak mampu menjalankan tugassudah tidak mampu menjalankan tugas

kreati/itasnya, maka manusia itu menjadi mandek dan mengesampingkan nilai$nilai kemanusiaan. kreati/itasnya, maka manusia itu menjadi mandek dan mengesampingkan nilai$nilai kemanusiaan.

Kondisi Se!a"ut Kondisi Se!a"ut

6arut marut kehidupan saat ini, semakin tumpang tindih. %ers!alan bangsa menjadi bara api yang 6arut marut kehidupan saat ini, semakin tumpang tindih. %ers!alan bangsa menjadi bara api yang sulit untuk dipadamkan. !ndisi s!sial yang

sulit untuk dipadamkan. !ndisi s!sial yang tidak lagi tidak lagi bersahabatbersahabat, , menjadikmenjadikan manusia makinan manusia makin kehilangan jati dirinya. -ahkan berbagai ramalan menatap masa depan bangsa, hanya berisi kehilangan jati dirinya. -ahkan berbagai ramalan menatap masa depan bangsa, hanya berisi pesimistis dan sinis. ika keari1an yang dimiliki manusia semakin sempit

pesimistis dan sinis. ika keari1an yang dimiliki manusia semakin sempit dan terbatas, barangkalidan terbatas, barangkali kegelisahan sebagai anak bangsa semakin beralasan.

kegelisahan sebagai anak bangsa semakin beralasan.

%!tret s!sial yang kini menjadi skenari! massal masih menjadi tekanan dalam k!nteks berp!litik. %!tret s!sial yang kini menjadi skenari! massal masih menjadi tekanan dalam k!nteks berp!litik. Akibatnya, pertarungan yang tidak pernah akan menyelesaikan masalah terus berjalan tanpa ada Akibatnya, pertarungan yang tidak pernah akan menyelesaikan masalah terus berjalan tanpa ada 'rem' nya. Dan itu dapat kita lihat secara kasat mata, pertunjukan 'dagelan' yang hanya untuk 'rem' nya. Dan itu dapat kita lihat secara kasat mata, pertunjukan 'dagelan' yang hanya untuk memuaskan na1su kekuasaan dan ingin menunjukkan kekuatan dalam menggalang massa. memuaskan na1su kekuasaan dan ingin menunjukkan kekuatan dalam menggalang massa.

%adahal, tugas sebagai manusia yang berbudaya senantiasa mengulurkan cinta kasih, perdamaian %adahal, tugas sebagai manusia yang berbudaya senantiasa mengulurkan cinta kasih, perdamaian dan menjaga harm!ni kehidupan. #etapi, kenyataannya sikap dan perilaku dalam p!tret masa kini, dan menjaga harm!ni kehidupan. #etapi, kenyataannya sikap dan perilaku dalam p!tret masa kini, nilai$nilai etika, n!rma$n!rma s!sial, dan

nilai$nilai etika, n!rma$n!rma s!sial, dan hukum m!ral menjadi 'haram' hukum m!ral menjadi 'haram' untuk dijadikan landasanuntuk dijadikan landasan berpikir yang sehat. -ahkan, upaya untuk berani memb!h!ngi diri sendiri, adalah

berpikir yang sehat. -ahkan, upaya untuk berani memb!h!ngi diri sendiri, adalah ciri$ciri lenturnyaciri$ciri lenturnya nilai$nilai budaya.

nilai$nilai budaya.

Dimensi s!sial semacam ini, Ind!nesia di

Dimensi s!sial semacam ini, Ind!nesia di mata dunia semakin menjadi bahan leluc!n. Apalagi yangmata dunia semakin menjadi bahan leluc!n. Apalagi yang harus dijadikan k!m!diti bangsa dari berbagai aspek kehidupan.

harus dijadikan k!m!diti bangsa dari berbagai aspek kehidupan.

-icara s!al ek!n!mi, bangsa Ind!nesia sudah menggadaikan diri nasibnya pada IM:. S!al p!litik, -icara s!al ek!n!mi, bangsa Ind!nesia sudah menggadaikan diri nasibnya pada IM:. S!al p!litik, dianggap 'ludrukan' karena hanya sekadar entertainment. Dan lebih mengerikan lagi, pelanggaran dianggap 'ludrukan' karena hanya sekadar entertainment. Dan lebih mengerikan lagi, pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di daerah$daerah membuat bingkai kemanusiaan semakin tidak hak asasi manusia yang terjadi di daerah$daerah membuat bingkai kemanusiaan semakin tidak memiliki harga diri. Dan

memiliki harga diri. Dan masih banyak pers!alan seputar kita yang semakin semrawut danmasih banyak pers!alan seputar kita yang semakin semrawut dan kehilangan k!nteks dalam pijakan untuk membangun manusia seutuhnya.

kehilangan k!nteks dalam pijakan untuk membangun manusia seutuhnya.  alan pintas me

 alan pintas melalui kelalui kesenian, barangsenian, barangkali masih bikali masih bisa menjadi 'mesa menjadi 'mediasi' silahtdiasi' silahturahmi di mata durahmi di mata dunia.unia. arena dalam pendekatan kesenian, estika, etika, dan hukum m!ral merupakan ekspresi yang arena dalam pendekatan kesenian, estika, etika, dan hukum m!ral merupakan ekspresi yang tidak pernah bicara s!al kalah menang. Melainkan, dalam k!relasi budaya pintu melalui kesenian tidak pernah bicara s!al kalah menang. Melainkan, dalam k!relasi budaya pintu melalui kesenian masih bisa dijadikan k!m!diti yang bisa dijadikan akses kepercayaan.

masih bisa dijadikan k!m!diti yang bisa dijadikan akses kepercayaan.

Apalagi dengan diberikannya kebebasan terhadap !t!n!mi daerah, melalui undang$undang Apalagi dengan diberikannya kebebasan terhadap !t!n!mi daerah, melalui undang$undang 5!.;;+<=== harus dipandang sebagai suatu masa pencerahan dalam pembangunan manusia 5!.;;+<=== harus dipandang sebagai suatu masa pencerahan dalam pembangunan manusia seutuhnya. arena dengan !t!ritas yang ada, daerah dapat membangun wilayahnya dan seutuhnya. arena dengan !t!ritas yang ada, daerah dapat membangun wilayahnya dan

pengembangan terhadap kesenian tidak lagi dijadikan 'pr!yek' yang sentralistik di pusat, akarta. pengembangan terhadap kesenian tidak lagi dijadikan 'pr!yek' yang sentralistik di pusat, akarta. ebebasan akan hal ini, harus dijadikan peluang untuk membangun p!tensi yang ada.

ebebasan akan hal ini, harus dijadikan peluang untuk membangun p!tensi yang ada. aren

arena itu a itu makna pembangunamakna pembangunan, jangan hanya n, jangan hanya dilihat dari sukses dan tidaknya sarana dilihat dari sukses dan tidaknya sarana jalan t!l,jalan t!l, pasar swalayan, mal$mal atau bahkan tempat$tempat hiburan yang kini sedang 'mengg!da' mata pasar swalayan, mal$mal atau bahkan tempat$tempat hiburan yang kini sedang 'mengg!da' mata budaya. %adahal ada hal yang lebih penting dari pesan "ric :r!m dalam bukunya Manusia -agi budaya. %adahal ada hal yang lebih penting dari pesan "ric :r!m dalam bukunya Manusia -agi Dirinya bahwa, 'etidakharm!nisan eksistensi, manusia menimbulkan kebutuhan yang jauh Dirinya bahwa, 'etidakharm!nisan eksistensi, manusia menimbulkan kebutuhan yang jauh melebihi kebutuhan asli kebinatangannya. ebutuhan$kebutuhan ini menimbulkan d!r!ngan yang melebihi kebutuhan asli kebinatangannya. ebutuhan$kebutuhan ini menimbulkan d!r!ngan yang memaksa untuk memperbaiki sebuah kesatuan dan keseimbangan antara dirinya dan bagian memaksa untuk memperbaiki sebuah kesatuan dan keseimbangan antara dirinya dan bagian alam.'

(6)

 ika demikian masalahnya, masihkah kita men$dewa$kan pembangunan dalam arti yang hara0ah sebagai lingkup keberadaan manusia. Sebab masih ada yang lebih substansial, pembangunan manusia seutuhnya lewat kesenian adalah cermin bagi kepribadian bangsa. Ir!nis, selama ini kita hanya terlena dalam memikirkan nasib bangsa dari sisi pembangunan perut semata. Akibatnya, dari waktu ke waktu, kita hanya bisa merenungi peradaban baru yang membawa bangsa ini semakin b!d!h.

Nega!a Be!kebudayaan

"-3DA4AA5 dapat dilihat bagaimana warga berbuat sesuatu yang bermakna (sebagai pr!ses) dan hasil perbuatan (pr!duk). Manakala perbuatan dan hasilnya ini dicitrakan melekat pada k!lekti/itas suatu bangsa, maka disebut sebagai kebudayaan bangsa (nasi!nal). %ers!alan

kebudayaan nasi!nal perlu ditempatkan dalam arus besar kebudayaan gl!bal yang did!r!ng !leh spirit ne!liberalisme. %engad!psian budaya gl!bal tidak terelakkan. 3mumnya re8im negara yang k!rup didukung !leh kekuatan gl!bal, sepanjang negara terjamin menjadi pasar. -agi kebanyakan penguasa, keadaan ini lebih menguntungkan sebab tanpa perlu membangun budaya bangsa, t!h, dapat menjadi k!nsumen baik budaya warisan (heritage) maupun gl!bal.

ebudayaan memang praktik warga sehari$hari. 5amun, peranan penyelenggara negara sangat penting mengingat pr!ses menyiapkan warga agar dapat berpraktik budaya (berbudaya)

merupakan tugas utama negara. Makna kebudayaan yang pada hakikatnya mengandung nilai p!siti1 bagi kehidupan dikembangkan dalam tiga dimensi, yaitu keilmuan, etika, dan estetika. Dimensi keilmuan dilihat dari capaian$capaian pengetahuan dan tekn!l!gi, etika dengan penghayatan kebaikan uni/ersal dan multikultural dalam kehidupan nasi!nal, serta estetika dengan apresiasi keindahan yang meningkatkan harkat kehidupan.

-egitulah kegiatan budaya pada hakikatnya bagaimana warga berkiprah dan menghasilkan sesuatu yang bermakna dalam ketiga dimensi tersebut. Maka, pers!alan kebudayaan adalah bagaimana menghadirkan warga dengan kapasitas tertentu untuk dapat terlibat di dalamnya. %enyiapan warga inilah disebut sebagai pr!ses pendidikan.

Menempatkan kebudayaan sebagai ranah yang terpisah dari pr!ses pendidikan, sebagaimana dianut pemerintahan Megawati, b!leh jadi karena mende0nisikan kebudayaan sebagai pr!duk, bukan sebagai pr!ses. %r!duk memang lebih mudah dan berharga untuk dijual, apalagi jika berasal dari warisan. 5amun, pemerintah dapat terjebak dalam dimensi tunggal, pendidikan dipandang hanya melalui satu departemen, sehingga melalaikan masalah yang paling mendasar, yaitu pendidikan sebagai pr!ses menyiapkan warga berbudaya.

ata kunci bagi warga berbudaya adalah kecerdasan. arena itu, sungguh jenial gagasan pendiri (1!unding 1athers) >epublik Ind!nesia yang dirumuskan dalam %embukaan 33D <=?@ sebagai &9. membentuk suatu %emerintahan 5egara Ind!nesia yang melindungi segenap bangsa Ind!nesia

(7)

dan seluruh tumpah darah Ind!nesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia9' Dengan empat tujuan membentuk pemerintahan semacam itu ada guy!nan bahwa &kabinet' yang diperlukan hanyalah bidang

&p!litik dalam negeri' yang dapat melindungi warga dan wilayah, &kesra' yang dapat menciptakan peluang$peluang bagi kesejahteraan warga, &kebudayaan' yang dapat mencerdaskan warga, dan &p!litik luar negeri'.

De0nisi &mencerdaskan kehidupan bangsa' ini setelah hampir B tahun merdeka diartikan dalam kerangka sempit sebagaimana pemikiran tahun <=?B$an. -ukalah -ab %endidikan, %asal C< &<.  #iap$tiap warga negara berhak mendapat pengajaran ;. %emerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasi!nal, yang diatur dengan 3ndang$undang.' %endidikan diartikan sebagai pengajaran, sedang kebudayaan, dalam %asal C; &%emerintah memajukan kebudayaan nasi!nal Ind!nesia.' Dalam penjelasan tercermin kebudayaan dilihat sebagai pr!duk.

6A>A pandang yang mempersempit pendidikan sebagai pengajaran, dan kebudayaan sebagai pr!duk, menjadi pangkal dari pengabaian suatu strategi kebudayaan dalam kehidupan negara. Strategi kebudayaan menyangkut pengembangan budaya melalui berbagai institusi negara dan masyarakat. 3ntuk itu dilihat dalam dua cara, pertama, institusi yang perlu memiliki budaya yang menggerakkannya secara internal. Ini berlaku untuk institusi yang berkaitan dengan kehidupan publik, baik institusi negara maupun k!rp!rasi bisnis dan !rganisasi masyarakat sipil. edua, institusi yang secara eksternal memiliki 1ungsi dalam penumbuh kembang budaya warga, yaitu institusi pendidikan (persek!lahan) dan media massa.

%engabaian aspek pertama tercermin dari an!mali dalam berbagai penyelenggaraan kehidupan publik. -ir!krasi negara sepanjang Orde -aru mengad!psi tata cara dan etiket bertindak, termasuk istilah$istilah dari pr!duk budaya awa, tetapi tidak berusaha mengembangkan budaya bir!krasi untuk menggerakkan institusi ini. %asca$Orde -aru, an!mali ditunjukkan melalui perbuatan menyimpang yang meluas !leh angg!ta parlemen daerah.

-egitu pula pada aspek kedua, ketiadaan strategi kebudayaan ini tercermin dari institusi

pendidikan yang berjalan sendiri$sendiri. utaan generasi muda (Islam) belajar di sek!lah$ sek!lah yang sekaligus belajar agama dan keilmuan, berada di bawah naungan Departemen Agama yang disibuki mengurus jemaah haji setiap tahun. %adahal, anak$anak yang sek!lah di madrasah dan pesantren berhak mendapat pendidikan yang sejajar dengan sek!lah keilmuan umum yang berada di bawah Departemen %endidikan.

:ungsi dari institusi pendidikan sek!lah adalah mempr!ses warga agar memiliki kemampuan berpraktik kebudayaan, dengan !rientasi utama untuk dimensi keilmuan, disusul kemudian dimensi etika dan estetika. Dengan begitu, beban &d!sa' dari institusi pendidikan secara

(8)

rendahnya kegiatan dan hasil keilmuan dari suatu bangsa. edua, !rientasi etika dalam pr!ses pendidikan yang menghasilkan sikap eksklusi1 dan sektarian di tengah masyarakat majemuk dan gl!bal. etiga, selera estetika warga masyarakat yang semakin rendah.

Oleh karena itu perlu strategi kebudayaan yang dijalankan untuk menggerakkan seluruh institusi pendidikan untuk tujuan yang sama, baik yang berbasis umum maupun keagamaan. Langkah raksasa yang mendesak adalah mempri!ritaskan pembangunan institusi pendidikan berbasis agama Islam (madrasah dan pesantren) yang termarjinalisasi. ika secara s!si!l!gis may!ritas warga beragama Islam, maka bagian terbesar biaya pendidikan tentunya harus ke sini. :asilitas untuk pendidikan ganda (dual educati!n) dengan sendirinya memerlukan dukungan pembiayaan negara yang lebih besar.

Institusi pendidikan lainnya dalam pr!ses kebudayaan adalah media massa. :ungsinya biasa dilihat dengan dua cara, secara negati1 adalah terjaga independensinya agar kekuasaan negara tak

melakukan d!minasi in1!rmasi dan hegem!ni alam pikiran warga. Dengan kata lain, penguasa negara &haram' hukumnya melakukan pr!paganda melalui media yang dikuasainya.

Sementara dari 1ungsi secara p!siti1, media massa dibedakan, pertama, media pers yang

membawa khalayak ke ruang publik (public sphere) dan kedua, media hiburan yang memberikan kesenangan psikis. Masing$masing membawa &beban' budaya, yaitu pertama menumbuhkan rasi!nalitas dalam menghadapi 1akta di ruang publik, sedangkan yang kedua menumbuhkan penghayatan etika dan estetika dalam kehidupan warga.

edua 1ungsi ini biasanya tidak dapat berjalan secara !ptimal akibat d!r!ngan k!mersial. Dari sinilah muncul tuntutan adanya media publik, yaitu institusi yang sepenuhnya di!rientasikan untuk menumbuhkan rasi!nalitas warga di ruang publik serta !rientasi etika dan estetika dalam 1ungsi psikis bagi publik. Media semacam ini jauh dari m!dal k!mersial, sepenuhnya digerakkan m!dal s!sial ataupun pembiayaan negara.

Di tengah masyarakat majemuk, keberadaan media publik ini semakin dirasakan penting untuk menjalankan !rientasi multikultural dan menumbuhkan masyarakat terbuka. alau saat ini di antara media publik yang disebut dalam 33 %enyiaran adalah #7>I, sementara pemerintah malah menjadikannya sebagai k!rp!rasi peser!, sudah selayaknya langkah ini dik!reksi.

S3M-">  eriks!n$l!ren8!

(9)

Adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang merupakan harta yang turun temurun dari nenek m!yang kita, dapat kita pertahankan kelestariannya. #api perkembangan jaman tidak dapat

dibendung, seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa. -angsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi bangsa yang tidak mudah untuk dijajah !leh bangsa lain. %r!blematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan

merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah !leh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah, dan serukan dalam hati yaitu Aku 6inta Ind!nesia.

 Ada#un #!obleatika kebudayaan anta!a lain $

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercaya an.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan sekel!mp!k !rang

dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran$pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai c!nt!h dapat kita lihat bahwa !rang jawa tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih p!la hidup sebagai petani. %adahal hidup mereka umumnya miskin.

2 Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

2ambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Sebagai c!nt!h dapat kita lihat banyak

masyarakat yang tidak setuju dengan pr!gram - yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan penduduk, karena masyarakat

beranggapan bahwa banyak anak banyak re8eki.

3.Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.

3paya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam sering mengalami kesulitan. 2al ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.

(10)

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.

Masyarakat yang tinggal di daerah$daerah terpencil yang kurang k!munikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka se!lah$!lah tertutup untuk menerima pr!gram$pr!gram pembangunan.

5. ikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal!hal baru.

Sikap ini sangat mengagung$agungkan budaya tradisi!nal sedemikian rupa sehingga menganggap hal$hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun$ temurun.

". ikap etnosentrisme.

Sikap etn!sentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan$

pertentangan suku, ras, agama, dan antar g!l!ngan. ebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Ind!nesia terkadang menimbulkan sikap etn!sentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

#. $erkembangan %$&'( sebagai hasil dari kebudayaan) sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai c!nt!h nuklir dan b!m dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan !bat$!batan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

(11)

Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, pen!lakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.

Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda men!lak budaya yang hendak diwariskan !leh pendahulunya. -udaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bert!lak belakang dengan nilai$nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.

+. $erubahan kebudayaan.

%erubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersi1at regress (kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui re/!lusi,

berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

1,. $enyebaran kebudayaan.

%enyebaran kebudayaan (di1usi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima akan kehilangan nilai$nilai budaya l!kal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk. 6!nt!h

gl!balisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan -arat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai$nilai budaya gl!bal yang dapat memberi dampak negati1 bagi perilaku sebagian masyarakat Ind!nesia. Misalnya p!la hidup k!nsumti1, hed!nisme, pragmatis, dan indu/idualistik. Akibatnya nilai$nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Ind!nesia.

sumber  puturistik, liya8a0ra

MA5AA2 4A5G -"5A> "-3DA4AA5 ADALA2 %>OD3 MA53SIA A#A MA53SIA %>OD3 "-3DA4AA5

(12)

alau tidak ada manusia di muka bumi ini tidak akan tercipta yg namanya budaya. -udaya di ciptakan manusia seiring perkembangan 8aman

Awal terjadinya adalah manusia menciptakan budaya (dengan sadar atau tidak sadar) dari akti/itas yang dilakukannya, dari kebiasaan yang cenderung terus menerus itulah terciptanya suatu budaya,

setelah budaya tercipta, maka ada k!mitmen untuk mentaati kebiasaan atau budaya tersebut, bahkan di patenkan, sehingga kedepannya tercipta manusia$manusia yang berbudaya.

 jadi awal yang benar adalah budaya adalah pr!duk manusia, yang nantinya budaya yang sudah terbentuk itu sendiri akan membentuk manusia$manusia yang tidak berbudaya (itu) menjadi manusia yang berbudaya.

http++1andhy;B.w!rdpress.c!m+;B<;+<B+;;+manusia$sebagai$makhluk$budaya+

BA

B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka

 bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal inilah yang

menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk-makhluk lain yang diciptakan Tuhan di

muka bumi. Namun, kebutuhan setiap manusia berbeda-beda berdasarkan lingkungan tempat

tinggalnya dan akhirnya manusia memiliki kebutuhan yang sama akan terbentuk menjadi satu

kelompok dengan sendirinya, karena sifat akal manusia yang unik maka akhirnya setiap

kelompok akan membuat suatu ciri khas tersendiri dan akhirnya berbagai macam budaya pun

terbentuk.

B. Rumusan Masalah

1.

Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk berbudaya

!.

Apakah kaitan antara manusia dengan kebudayaan 

".

Apakah per#ujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia

$.

Apakah yang menyebabkan manusia disebut makhluk yang berbudaya

BAB II

PEMBAHASAN

(13)

%ecara bahasa manusia berasal dari kata &manu” '%ansekerta(, &mens” ')atin(, yang

 berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi 'mampu menguasai makhluk 

lain(. %ecara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan

atau realitas, sebuah kelompok ' genus( atau seorang indi*idu.

+udaya atau kebudayaan dalam +ahasa +elanda di istilahkan dengan kata culturur .

alam bahasa nggris culture. %edangkan dalam bahasa )atin dari kata colera.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan di#ariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak 

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,

 pakaian, bangunan, dan karya seni.

+erikut ini adalah beberapa pengertian budaya berdasarkan para ahli

/.+. Taylor 101 berpendapat bah#a budaya adalah Suatu keseluruhan kompleks

 yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta

kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

2oentjaraningrat 133 yang mengartikan budaya dengan Keseluruhan sistem

 gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang 

dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. %edangkan per#ujudan kebudayaan adalah

 benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa

 perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan

hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk 

membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki

kelebihan dari makhluk 4 makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia

memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu

 berkembang seiring dengan berjalannya #aktu. 5leh karena itu manusia harus menguasai

segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping

tanggung ja#ab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran,

keadilan dan tanggung ja#ab agar bermakna bagi kemanusiaan. %elain itu manusia juga harus

mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di

muka bumi ini.

B. Kaitan Antara Manusia dengan Kebudayaan

+udaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan

 berperilaku. %eperti apa yang dikatakan 2luckhohn dan 2elly bah#a &+udaya berupa

rancangan hidup6 maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita #arisi

melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai

nilai budaya.

+erdasarkan penjelasan di atas, kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah

kebudayaan adalah hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga

sebagai rancangan hidup masa depan.. 7adi dapat diartikan pula bah#a semakin tinggi tingkat

kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia tersebut. an

kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia

karena sifat manusia yaitu makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan

harus hidup dengan manusia lainnya.

(14)

C. Perwujudan kebudayaan

77. Hogman dalam bukunya &The 8orld of Man6 membagi budaya dalam tiga #ujud

yaitu ideas, acti*ities, dan artifacts. %edangkan 2oencaraningrat, dalam buku &9engantar 

Antropologi6 menggolongkan #ujud budaya menjadi

 a. %ebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan

sebagainya.

 b. %ebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

 c. %ebagai benda-benda hasil karya manusia

+erdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi ! yaitu budaya yang bersifat

abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata

o +udaya yang bersifat abstrak budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena

 bearada dalam pemikiran manusia. :ontohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain

sebagainya.

o +udaya yang bersifat konkret budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan dan

akti*itas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau

diphoto. 2oencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang

terdiri atas perilaku, bahasa dan materi.

Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. %etiap perilaku

manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku ' pattern of behavior (

masyarakatnya.

Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara '*okal( dan

ditangkap dengan telinga 'auditory(. Ada pula yang berpendapat bah#a bahasa adalah suatu

 perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. engan

 bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar 

 pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan

kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan ;aman.

Budaya materi adalah hasil dari akti*itas atau perbuatan manusia. +entuk materi misalnya

 pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat

transportasi. %ubstansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup,

kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem

 pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.

BAB III PE

NUTUP

A. Kesimpulan

2esimpulan dari makalah ini adalah bah#a manusia dan budaya tidak dapat

dipisahkan. +udaya merupakan per#ujudan dari ide dan gagasan manusia. %edangkan

kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. %ehingga tingkat

kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban

(15)

 bangsa tersebut. 2arena manusia juga merupakan khalifah 'pemimpin( dimuka bumi ini,

manusia harus menguasai segala sesuatu untuk memimpin bumi ini kearah yang lebih baik.

i sinilah peran kebudayaan sebagai hasil atau per#ujudan dari berbagai gagasan manusia di

 bumi ini dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin.

DA!AR P"S!AKA

http<<tugas-mrhan;!=.blogspot.com<!>11<>!<manusia-sebagai-makhluk-budaya.html

http<<rid#an!>!.#ordpress.com<!>>0<1><1?<manusia-sebagai-makhluk-budaya<

http<<id.#ikipedia.org<#iki<+udaya

http<<id.#ikipedia.org<#iki<Manusia

http<<looking$funny.blogspot.com<!>1!<>?<makalah-manusia-sebagai-makhluk-yang.html

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak l ain adalah makhluk yang senantiasa

mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu

berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-menerus. Oleh karena itu manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar hasil dari pendidikan, yakni kebudayaan dapat diimplementasikan dimasyaakat.

endidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai moti!ator terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap

(16)

kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai man"aat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.

#engan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

1.2. Tujuan

$ujuan dari penulisan makalah ini adalah %

• &ntuk memenuhi tugas mata kuliah 'lmu (udaya #asar

• &ntuk mengetahui mengapa manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya

• &ntuk mengetahui perwujudan masyarakat 'ndonesia sebagai makhluk yang berbudaya.

1.3. Rumusan Masalah

#engan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. )umusan masalah itu adalah%

*. Mengapa manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya+ . Apakan de"inisi manusia dan budaya+

. (agaimanakah perwujudan masyarakat 'ndonesia sebagai makhluk yang berbudaya+

BAB II

PEMBAHAAN

2.1 Manus!a se"aga! Makhluk #ang Ber"u$a#a

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat

(17)

akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.

Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.

2.2 Pengert!an Manus!a $an Bu$a#a Manus!a %Human&

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasi"ikasikan sebagai Homo sapiens (ahasa /atin yang berarti 0manusia yang tahu01, sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. #alam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang ber!ariasi di mana, dalamagama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup2 dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. #alam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

3 Manusia sebagai makhluk raga dan jiwa

Atas dasar tinjauan manusia sebagai makhluk monodualisme, maka pendidikan akan menyelaraskan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan baik yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan jasmaniah maupun kebutuhan rohaniah dipenuhinya secara selaras dan seimbang. Selaras dan seimbang dalam arti kebutuhan-kebutuhan jasmaniah4hewaniah dipenuhi dengan pertimbangan-pertimbangan benar dan salah, indah dan tidak indah, baik dan buruk. #engan demikian pemenuhan kebutuhan ini dilaksanakan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut sehingga diharapkan orang dapat terpenuhi kebutuhan jasmaniahnya tanpa meninggalkan pertimbangan-pertimbangan baik atau buruknya dalam memperoleh sesuatu untuk kepentingan jasmaniah tersebut.

3 Manusia sebagai makhluk indi!idu dan sosial

Sebagai makhluk indi!idu dan sosial manusia hendaknya saling menghargai dan menghormati, saling memenuhi kebutuhannya. #alam hal ini indi!idu hendaknya diperlakukan oleh

kelompok sebagaimana dia memperlakukan kelompoknya.

endidikan akan memberikan petunjuk4pengarahan agar di dalam hidup manusia perlu dipenuhi kebutuhan indi!idunya tanpa mengabaikan kebutuhan orang lain. Sebaliknya kebutuhan kelompok dipenuhi tanpa menelantarkan dirinya sendiri. #i samping itu di dalam hubungannya dengan orang lain kelompok1 indi!idu adalah punya hak dan tanggung jawab yang harus diakui oleh kelompoknya demikian juga kelompok yang punya hak dan tanggung jawab yang harus diakui oleh indi!idu. 5adi kebutuhan-kebutuhan itu ataupun perlakuan-perlakuan itu terpenuhi secara selaras dan seimbang baik indi!idu maupun kelompoknya.

(18)

6 #itinjau dari monodualisme pribadi berdiri sendiri dan makhluk ciptaan $uhan

endidikan akan menyadarkan kepada manusia bahwa apa-apa yang direncanakan ataupun yang dicita-citakan tidak sepenuhnya berkat usaha manusia itu sendiri tetapi $uhan ikut menentukannya. #engan demikian maka pendidikan akan mendorong manusia dalam berusaha untuk mencapai sesuatu yang disertai dengan permohonan kepada $uhan. 5adi manusia harus ta7wa pada $uhan.

#ari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan suatu kesatuan dari tujuh unsur4 dimensi yang merupakan kesatuan yang saling terkait dan bekerja sama dalam mencapai tujuan hidup1. Ketujuh unsur tersebut dapat dirunut sebagai berikut% Manusia sebagai makhluk yang berdimensi raga dan berdimensi jiwa. 5iwa terdiri dari tiga hal, yaitu cipta, rasa, dan karsa. Manusia sebagai makhluk yang berdimensi indi!idu dan berdimensi sosial. Manusia sebagai makhluk yang berdimensi pribadi dan makhluk $uhan. Ketujuh dimensi tersebut disebut sebagai dimensi hakekat manusia.

'e"u$a#aan %(ulture&

Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. engertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya dibagi menjadi 8 unsur, yaitu %

*. &nsur religius2

. Sistem kemasyarakatan2 . Sistem peralatan2

9. Sistem mata pencaharian hidup2 :. Sitem bahasa2

;. Sistem pengetahuan2 8. Kesenian.

(erdasarkan unsur diatas, maka kebudayaan paling sedikit memiliki  wujud, antara lain% 3 <ujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. 'ni

merupakan wujud ideal kebudayaan. Si"atnya abstrak, lokasinya dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.

3 Kebudayaan sebagai suatu kompleks akti!itas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. 3 Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.

(19)

Menurut 55. Hogman dalam bukunya =$he <orld o" Man> membagi budaya dalam tiga wujud yaitu% ideas, acti!ities, dan arti"acts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku =engantar Antropologi> menggolongkan wujud budaya menjadi%

3 Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya 3 Sebagai suatu kompleks akti"itas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

3 Sebagai benda-benda hasil karya manusia.

(erdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi  yaitu budaya yang bersi"at abstrak dan budaya yang bersi"at konkret atau nyata%

 (udaya yang bersi"at abstrak adalah budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata

karena bearada dalam pemikiran manusia. ?ontohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain sebagainya.

 (udaya yang bersi"at konkret adalah budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan dan

akti!itas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan si"at budaya dengan sistem sosial dan "isik, yang terdiri atas% perilaku, bahasa dan materi.

Per!laku

erilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku pattern o" beha!ior1 masyarakatnya.

Bahasa

(ahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara !okal1 dan ditangkap dengan telinga auditory1. Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah suatu perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. #engan bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan @aman.

Mater!

(udaya materi adalah hasil dari akti!itas atau perbuatan manusia. (entuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.

Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. $iga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.

BAB III

PENUTUP

(20)

Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut%

Manusia Sebagai Makhluk (erbudaya adalah Manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk $uhan. Manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya.

Selain mampunyai sebagaimanaa makhluk hidup lainnya, manusia juga mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar yang terus-menerus. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah "akta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau seorang indi!idu.

Kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu bangsa.

.2 aran

(erdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dapat diberikan menyangkut dengan topik Manusia Sebagai Makhluk yang (erbudaya, a ntara lain%

3 Sebagai manusia yang diberikan akal dan kemampuan berpikir oleh $uhan, seharusnya kita bisa meman"aatkan dan melestarikan budaya-budaya yang ada di negara kita.

3 Sebagai negara yang paling kaya akan budayanya, kita harus menjaga budaya-budaya yang sudah ada di 'ndonesia, jangan sampai di klaim oleh negara lain.

DA+TAR PUTA'A

http%44id.wikipedia.org4wiki4Manusia http%44ratrismart.blogspot.com4*494pengertian-manusia.html http%44images.totogarawangi.multiply.multiplycontent.com http%44"ebrinarhm.blogspot.com4*4;4manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html http%44citradewiriska.blogspot.com4*4:4manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk mencitakan kebahagiaan! karena yang membahagiakan hidu manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik! benar dan adil! maka hanya manusia yang selalu berusaha mencitakan kebaikan! kebenaran dan keadilan sa"alah yang berhak

menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya adalah suatu cara hidu yang berkembang dan dimiliki bersama #leh sebuah kel#m#k #rang dan di$ariskan dari generasi ke

generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit! termasuk sistem agama dan #litik! adat istiadat! bahasa! erkakas! akaian! bangunan! dan karya seni. Dengan berbudaya! manusia daat memenuhi kebutuhan dan men"a$ab tantangan hidunya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Manusia men"alani hidu sesuai dengan adab%adab yang diterakan di lingkungan sekitar. &leh karenanya! manusia harus bers#sialisasi dan memenuhi adab%adab yang telah dis#sialisasikan #leh #rang%#rang sebelumnya. &rang%#rang yang tidak men"alankan atau menentang adab yang berlaku akan diangga manusia yang biadab. 'eiring dengan

erkembangan engetahuan dan eradaban! ter"adilah e(#lusi budaya yang menyebabkan beberaa r#blematika yang harus kita ka"i dan ikirkan bersama s#lusinya.

1. )umusan Masalah

 A. Aa hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab* B. Aa yang dimaksud manusia yang beradab dan biadab*

+. Aa sa"a r#blematika manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab*

1. ,u"uan

 A. Mengetahui lebih dalam hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab. B. Mengetahui erkembangan manusia sebagai makhluk yang beradab.

+. Mengetahui r#blematika yang bergulir berkaitan dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab.

D. Mengetahui dan merancang s#lusi dari r#blematika yang timbul berkaitan dengan manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab.

(22)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Manusia

'ecara bahasa! manusia berasal dari kata“manu”  -'ansekerta! “mens”  -Latin! yang berarti berikir! berakal budi atau makhluk yang berakal budi -mamu menguasai makhluk lain. 'ecara istilah! manusia daat diartikan sebuah k#nse atau sebuah /akta! sebuah gagasan atau

realitas! sebuah kel#m#k -genus atau se#rang indi(idu. Dalam hubungannya dengan

lingkungan! manusia meruakan suatu #ganisme hidu -living organism. ,erbentuknya ribadi sese#rang diengaruhi #leh lingkungan bahkan secara ekstrim daat dikatakan! setia #rang berasal dari satu lingkungan! baik lingkungan (ertikal -genetika! tradisi! h#ri0#ntal -ge#gra/ik! /isik! s#sial! mauun kese"arahan.

(23)

ebudayaan berasal dari kata 'ansekerta 2Buddhayah 2 ! yang meruakan bentuk "amak dari  kata 2Buddhi3 yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan daat diartikan

sebagai 2hal%hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal3. Daya dari budi yang berua cita! karsa dan rasa.

Culture! meruakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan! berasal dari kata latin 2c#lere3 yang berarti meng#lah atau menger"akan -Meng#lah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu 2c#lere3 kemudian 2culture3 diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk meng#lah dan merubah alam. ebudayaan adalah hasil dari cita! rasa dan karsa.

Budaya adalah suatu cara hidu yang berkembang dan dimiliki bersama #leh sebuah kel#m#k #rang dan di$ariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit! termasuk sistem agama dan #litik! adat istiadat! bahasa! erkakas! akaian! bangunan! dan karya seni.

ebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat engetahuan dan meliuti sistem ide atau gagasan yang terdaat dalam ikiran manusia! sehingga dalam kehiduan sehari%hari! kebudayaan itu bersi/at abstrak. 'edangkan er$u"udan kebudayaan adalah benda%benda yang dicitakan #leh manusia sebagai makhluk yang berbudaya! berua erilaku dan benda%benda yang bersi/at nyata! misalnya #la%#la erilaku! bahasa! eralatan hidu! #rganisasi s#sial! religi! seni! dan lain%lain! yang kesemuanya ditu"ukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehiduan bermasyarakat.

 Adaun engertian kebudayaan menurut ara ahli adalah sebagai berikut4

 Mel(ille 5. Hersk#(its dan Br#nisla$ Malin#$ski 4 mengemukakan bah$a segala

sesuatu yang terdaat dalam masyarakat ditentukan #leh kebudayaan yang dimiliki #leh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk endaat itu adalah 3+ultural%Determinism3.

 Hersk#(its 4 memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

generasi ke generasi yang lain! yang kemudian disebut sebagai 3suer#rganic3.

 Menurut Andreas Eink! 4 kebudayaan mengandung keseluruhan engertian nilai

s#sial!n#rma s#sial! ilmu engetahuan serta keseluruhan struktur%struktur s#sial! religius! dan lain%lain! tambahan lagi segala ernyataan intelektual dan artistik yang men"adi ciri khas suatu masyarakat.

 Menurut Ed$ard Burnett ,yl#r 4 kebudayaan meruakan keseluruhan yang k#mleks!

yang di dalamnya terkandung engetahuan! keercayaan! kesenian! m#ral! hukum! adat istiadat! dan kemamuan%kemamuan lain yang didaat sese#rang sebagai angg#ta masyarakat.

 Menurut 'el# '#emard"an dan '#elaiman '#emardi 4 kebudayaan adalah sarana hasil

karya! rasa! dan cita masyarakat.

Dari berbagai de/inisi tersebut! daat dier#leh engertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat engetahuan dan meliuti sistem ide atau gagasan

(24)

yang terdaat dalam ikiran manusia! sehingga dalam kehiduan sehari%hari kebudayaan itu bersi/at abstrak.

'edangkan er$u"udan kebudayaan adalah benda%benda yang dicitakan #leh manusia sebagai makhluk yang berbudaya! berua erilaku dan benda%benda yang bersi/at nyata! misalnya #la% #la erilaku! bahasa! eralatan hidu! #rganisasi s#sial! religi! seni! dan lain%lain! yang

kesemuanya ditu"ukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehiduan bermasyarakat.

1. Manusia 'ebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk mencitakan kebahagiaan! karena yang membahagiakan hidu manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik! benar dan adil! maka hanya manusia yang selalu berusaha mencitakan kebaikan! kebenaran dan keadilan sa"alah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Berbudaya meruakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah makhluk yang aling semurna bila dibanding dengan makhluk lainnya! memunyai ke$a"iban dan tanggung  "a$ab untuk mengel#la bumi. &leh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang

berhubungan dengan keemiminannya di muka bumi disaming tanggung "a$ab dan etika m#ral harus dimiliki! mencitakan nilai kebaikan! kebenaran! keadilan dan tanggung "a$ab agar bermakna bagi kemanusiaan. 'elain itu manusia "uga harus mendayagunakan akal budi untuk mencitakan kebahagiaan bagi semua makhluk ,uhan

Dengan berbudaya! manusia daat memenuhi kebutuhan dan men"a$ab tantangan hidunya. ebudayaan meruakan erangkat yang amuh dalam se"arah kehiduan manusia yang daat berkembang dan dikembangkan melalui sika%sika budaya yang mamu mendukungnya. Banyak engertian tentang budaya atau kebudayaan. r#eber dan luckh#ln -1678

mengin(entarisasi lebih dari 19: de/inisi tentang kebudayaan! namun ada dasarnya tidak terdaat erbedaan yang bersi/at rinsi

Berbeda dengan binatang! tingkah laku manusia sangat /leksibel. Hal ini ter"adi karena

kemamuan dari manusia untuk bela"ar dan beradatasi dengan aa yang telah diela"arinya. 'ebagai makhluk berbudaya! manusia mendayagunakan akal budinya untuk mencitakan kebahagiaan! baik bagi dirinya mauun bagi masyarakat demi kesemurnaan hidunya.

ebudayaan mencerminkan tanggaan manusia terhada kebutuhan dasar hidunya. Manusia berbeda dengan binatang! bukan sa"a dalam banyaknya kebutuhan! namun "uga dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut. ebudayaanlah yang memberikan garis emisah antara manusia dan binatang .

Referensi

Dokumen terkait

Soraya (2010) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel bebas dari locus of control dengan etika kerja islam secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

Masjid An Nahdhah Ahad, 24 April 2016.

Presiden Nomor 103 Tahun 2014 tentang T\rnjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian perencanaan Pembangunan Nasional/Badan perencanaan pembangunan Nasional (Lembaran

Untuk mencegah minyak pelumas cepat beroksidasi dengan uap air yang pasti ada di dalam karter, yang pada waktu suhu mesin menjadi dingin akan berubah menjadi

Secara etimologi, perubahan sosial berasal dari dua kata, yaitu perubahan (change) yang berarti peristiwa yang berkaitan dengan perubahan posisi unsur suatu sistem hingga

maka dari itu penulis tertarik untuk memilih topik Tugas Akhir ini dengan judul “Peranan Hubungan Interpersonal dan Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja

PARA TERGUGAT atas kerugian yang dideritanya tersebut di atas, serta untuk menghindari adanya upaya-upaya PARA TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaan

Masalah standar pengelolaan data rekam medis, khususnya di puskesmas guna mencapai kesinambungan informasi medis bagi ketepatan dan keselamatan pelayanan medis