• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DI SMA SEMESTA KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DI SMA SEMESTA KOTA SEMARANG"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

KHUSNUL HADI NIM: 063311038

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

ii IAIN Walisongo Semarang 2011

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui Bagaimana proses pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang, 2). Untuk mengetahui Bagaimana Optimalisasi Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang, 3). Untuk mengetahui Bagaimana Optimalisasi Penyebaran Sistem Informasi Manajemen dalam Peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data berbentuk uraian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan: observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Pertama, bahwa SMA Islam Semesta Semarang memanfaatkan segala potensi fasilitas/ sarana dan prasarana sebagai batu pijakan dalam Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Layanan pendidikan, tahap pertama dalam Sistem Informasi Manajemen 1). Proses Pengumpulan Data Sistem Informasi Manajemen. Dengan adanya proses pengumpulan data-data yang meliputi data internal dan Eksternal sekolah maka, proses Optimalisasi pengumpulan data dapat berjalan dengan baik, karena semua data yang dikumpulkan lengkap, 2). Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen, dengan adanya penggunaan Alat atau software Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan Sistem Informasi Manajemen sangat berguna, karena jalur keluar dan masuk data terdapat informasi pencatatan penggunaan. Sehingga bagi unit manajemen sekolah, dewan guru dan karyawan tidak dapat melakukan sebuah manipulasi data 3). Penyebaran Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Layanan Pendidikan, Secara spesifik, pengembangan SIM lembaga dapat memberikan peningkatan dalam layanan pendidikan yaitu pertimbangan pengambilan kebijakan terhadap proses kepuasan pelanggan dalam suatu penetapan pemenuhan standar mutu pendidikan yang mencakup layanan Pokok dan Layanan Bantu.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna bagi pengelola SIM di SMA Semesta Semarang, bahan informasi bagi civitas akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

(3)
(4)

iv

PENGESAHAN N a m a : Khusnul Hadi

N I M : 063311038

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / KI

Judul Skripsi : OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DI SMA SEMESTA SEMARANG Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan LULUS, pada tanggal:

23 JUNI 2011

Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Semarang, 27 Juni 2011

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Ismail SM., M.Ag Dr. Musthofa Rahman, M.Ag

NIP. 19711021 199703 002 NIP. 19710403 1996031 002

Penguji I, Penguji II,

DR. Rahardjo, M.Ed, St Fakrur Rozi, M.Ag

NIP.19651123 19910310 003 NIP.19691220 1995031 001

Pembimbing I, Pembimbing II

Fahrurrozi, M. Ag Dr. Musthofa Rahman, M.Ag

(5)

ini tidak berisi mater Demikian juga skripsi terdapat dalam referen

v

materi yang pernah ditulis oleh orang lain ata kripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain eferensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 18 J Deklarator

Khusnul Hadi NIM.06331103

ain atau diterbitkan. g lain, kecuali yang

g, 18 Juni 2011

l Hadi 311038

(6)

vi

ħ÷Κ¤±9$#uρ

$yγ8ptéÏuρ

∩⊇∪

̍yϑs)ø9$#uρ

#sŒÎ)

$yγ9n=s?

∩⊄∪

Í‘$pκ¨]9$#uρ

#sŒÎ)

$yγ9‾=y_

∩⊂∪

È≅ø‹©9$#uρ

#sŒÎ)

$yγ8t±øótƒ

∩⊆∪

Ï!$uΚ¡¡9$#uρ

$tΒuρ

$yγ9t⊥t/

∩∈∪

ÇÚö‘F{$#uρ

$tΒuρ

$yγ8yssÛ

∩∉∪

<§øtΡuρ

$tΒuρ

$yγ1§θy™

∩∠∪

$yγyϑoλù;r'sù

$yδu‘θègé

$yγ1uθø)s?uρ

∩∇∪

Demi matahari dan sinarnya di pagi hari, Demi bulan apabila mengiringi, Demi siang apabila menampakkan diri, Demi malam apabila menutupi, Demi langit dan seluruh binaannya, Demi bumi dan semua yang ada dipermukaannya, Demi jiwa dan penyempurnaannya, (QS, As-Syams; ayat: 1-7).1

1

Departemen Agama, Qur’an dan Terjamah, (Madinah: Komplek Percetakan Al-Qur’an Khadim Al-Haramain Asy-Syarifain Raja Fahd, 1412 H), hlm. 1064.

(7)

vii 1. Ayahanda Abidin dan Ibunda Jumirah

2. Adik tercinta Khurul Aini, Fuad Anwar, Hilda Rizki Amalia 3. Pujaan Hatiku Alif Wiji P.

(8)

viii

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas limpahan taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta kota Semarang” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam (KI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Fahrurrozi, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing I dan DR. Musthofa, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, yang telah membekali berbagai bekal disiplin ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Kepala Sekolah (M. Haris, S.E) yang telah memberikan ijin penelitian, Pengelola IT (Bahtiar) yang banyak membantu dan mengarahkan peneliti dan segenap jajaran guru (Keluarga Besar SMA Semesta kota Semarang).

5. Ayahanda Abidin dan Ibunda tercinta Jumirah yang memberikan motivasi dan do’a serta restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Adik-adikku tercinta Khurul Aini, Fuad Anwar, Hilda Rizki Amalia semoga bisa meraih cita setinggi mungkin.

7. Bidadari Penyejuk Hati Aliph Mungil yang selalu memberikan Semangat, dukungan dan setia menemani Penulis hingga Skripsi ini dapat Terselesaikan.

(9)

ix

penulis agar bisa berkarya dan memberikan bantuan kepada penulis.

10. Berbagai pihak yang secara tidak langsung telah membantu baik moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini.

Kepada mereka semua peneliti tidak dapat memberi apa-apa. Semoga amal kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Allah SWT berlipat ganda.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam penyusunan kata, landasan teori, dan beberapa aspek inti didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya kepada para pembaca yang budiman, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 20 Juni 2011 Peneliti

Khusnul Hadi NIM. 063311038

(10)

x

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

DEKLARASI ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DALAM LAYANAN PENDIDIKAN A. Kajian Pustaka ... 5

B. Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 6

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 6

2. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen ... 8

3. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen ... 10

4. Tahapan-tahapan Sistem Informasi Manajemen ... 11

C. Layanan Pendidikan ... 13

1. Pengertian Layanan Pendidikan ... 13

2. Karakteristik Jasa Pendidikan ... 14

3. Bentuk dan Fungsi Layanan Pendidikan ... 15

(11)

xi

Layanan Pendidikan ... 22

3. Tahapan Sistem Informasi Manajemen dalam Layanan Pendidikan ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

C. Sumber Data ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Semarang ... 32

1. Proses Pengumpulan Data Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Semarang ... 34

2. Proses Pengelolaan Data Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Semarang ... 40

3. Proses Penyebaran Informasi dalam Peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta Semarang ... 44

B. Analisis Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SMA Semesta Kota Semarang ... 52

1. Analisis Pengumpulan Data Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang ... 52

2. Analisis Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang ... 53 3. Analisis Penyebaran Sistem Informasi Manajemen dalam

(12)

xii

A. Simpulan ... 57 B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat maju, mengakibatkan perubahan-perubahan dalam hidup terjadi sangat cepat terutama dalam bidang informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat, semua aspek dan kegiatan yang telah terhimpun, terolah, tersimpan dan tersebarkan dengan cepat. Informasi tersebut setiap saat dapat dengan mudah kita akses, dibaca, dan disaksikan terutama melalui internet, media cetak dan televisi.

Informasi sendiri merupakan sebuah data yang sudah dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu, sedangkan data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media (komputer misalnya). Informasi juga diartikan sebagai data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakan untuk membuat keputusannya.1

Pemanfaatan konsep dan strategi yang digunakan dalam memberikan layanan pada lembaga pendidikan berupa informasi. Aplikasi pengolahan informasi dalam berbagai bidang sering disebut dengan istilah MIS (Management Information System) atau SIM (Sistem Informasi Manajemen).

Maksud diterapkannya Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen ; planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting2 dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen lembaga pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai

1

Zulkifli Amsya, Manajemen Sistem Informasi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), hlm. 2.

2

(14)

berikut, pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang berkepentingan dalam bidang pendidikan.

Selain itu, penerapan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan berfungsi sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders).

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan sangat dibutuhkan, karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan dituntut untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan bagian dari kualitas pelayanan, sehingga akan menjadi sebuah keunggulan bersaing (competitive advantage).3

Competitive advantage dapat dicapai lembaga apabila lembaga dapat memberikan jasa atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan menjadi puas dengan layanan yang diberikan, selain pengguna jasa pendidikan juga puas dengan hasil yang didapatkan.4

Sekolah unggulan SMA Semesta Kota Semarang ini diperuntukkan bagi siapa saja selama dia memiliki kelebihan khusus. Jadi tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin. Yang membedakan adalah kualitas. Pemenuhan standar pelayanan dan mutu pendidikan adalah prioritas dari sekolah ini. Pelayanan pendidikan dan mutu sekolah ini akan menjamin siswa dapat bersaing dengan sekolah-sekolah internasional.

Arah pengembangan SIM di SMA Semesta Kota Semarang sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas 2003, pemerintah memperkenalkan klasifikasi sekolah baru. Sekolah itu antara lain disebut sekolah bertaraf

3

Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanthi, Sistem Informasi

Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 15. 4

Edward Sallis, Total Quality Manajemen, terj. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, (Jogjakarta: IRCisoD, 2006), hlm. 6.

(15)

internasional (SBI). Klasifikasi sekolah itu dipandang baik untuk mendorong perubahan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Perkembangan SBI sejauh ini dapat dijadikan sebagai indikator akan besarnya minat dan keinginan pengelola pendidikan pada tingkat sekolah untuk melakukan inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan dan sebagai upaya yang sistematis untuk memperkuat dan meningkatkan mutu sumber daya kependidikan. Salah satu syarat SBI lembaga harus ter Akreditasi A, Lulusan 90 persen Kuliah, untuk prestasi Akademik prestasi Nasional, internasional sudah mencukupi. Pada hal ini, penulis akan mengulas lebih dalam pada lembaga pendidikan SMA Semesta Kota Semarang sebagai objek penelitian, dengan alasan karena SMA Semesta Kota Semarang menyadari pentingnya mengadopsi praktek sistem informasi yang dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi yang dikembangkan di dalam sistem informasi yang handal dalam meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menghasilkan informasi yang akurat, up to date dan komprehensif dapat dinikmati oleh semua pengguna jasa pendidikan ataupun lembaga lanjutan, dan menjadikan keunggulan dalam memberikan layanan jasa pendidikan.

Berkenaan dengan uraian tersebut, maka skripsi ini akan menganalisis bagaimana “Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Layanan Pendidikan Di SMA Semesta Kota Semarang.”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah atau dasar pemikiran tersebut di atas, maka penelitiannya adalah “Bagaimana Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta kota Semarang” agar lebih konkrit dan jelas maka penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Optimalisasi pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SMA Semesta Kota Semarang?

2. Bagaimana Optimalisasi Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SMA Semesta Kota Semarang?

(16)

3. Bagaimana Optimalisasi Penyebaran Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Peningkatan layanan Pendidikan di SMA Semesta Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian diselenggarakan bertujuan untuk:

1. Untuk Mengetahui Optimalisasi proses pengumpulan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SMA Semesta Kota Semarang

2. Untuk Mengetahui Optimalisasi Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di SMA Semesta Kota Semarang

3. Untuk Mengetahui Optimalisasi Penyebaran Sistem Informasi Manajemen dalam peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang. Kegunaan penelitian dalam skripsi ini antara lain:

1. Bagi sekolah

Sistem Informasi Manajemen dengan sistem keunggulan yang diterapkan pada lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat dan up to date bagi lembaga pendidikan dalam pengembangan proses pendidikan yang akuntabel sesuai dengan harapan sekolah dan sesuai dengan tuntutan publik atau lembaga lanjutan.

2. Bagi siswa

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan diharapkan manajemen berfungsi sebagai instrumen yang memberikan fasilitas pada peserta didik dalam proses belajar sehingga menghasilkan bukti nyata berupa output/ keluaran yang bermutu dan memiliki daya saing pada tingkat internasional di mata stakeholder atau lembaga lanjutan sesuai dengan yang tujuan sekolah.

(17)

5 A. Kajian Pustaka

Peneliti menyadari bahwa secara substansial penelitian ini tidaklah sama sekali baru. Dalam kajian pustaka ini, peneliti akan mendeskripsikan beberapa karya yang relevansinya dengan judul skripsi Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Peningkatan Layanan Pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang. Beberapa karya itu antara lain : 1. Uswatun Hasanah Azis, D03304008 (Fakultas Tarbiyah Jurusan

Kependidikan Islam (MP) Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2008) Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sistem Penjaminan Mutu Di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Surabaya, menyebutkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dapat meningkatkan jaminan mutu pendidikan.1

2. Thoifah (Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, 2009) dalam tuangan karya penelitiannya yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di MI Negeri Malang I”, yang menghasilkan proses pengembangan SIM, faktor pendukung, faktor penghambat, dan upaya mengatasi hambatan dalam mengimplementasikan SIM bagi MPMBS.2

3. Salik Sabilallah, 053311212 (Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam (KI) Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2010) “Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan di SMP ISLAM Al-AZHAR

1Uswatun Hasanah, Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam System Penjaminan Mutu Di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Surabaya. 2008 (Fakultas Tarbiyah jurusan Kependidikan

Islam (MP) Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2008)

2Thoifah, Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di MI Negeri Malang I, (Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu

(18)

14 Semarang.” Mendeskripsikan tentang peran Sistem Informasi Manajemen pendidikan di SMP ISLAM AL-AZHAR 14 Semarang serta faktor pendukung dan penghambat dalam Sistem Informasi Manajemen.3

Berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut diatas penelitian ini akan lebih memfokuskan pada pembahasan tentang Optimalisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam mengembangkan layanan pendidikan yang bertujuan untuk profesionalitas guru khususnya dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang, guna mencapai sebuah sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

B. Sistem Informasi Manajemen (SIM) 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen mengandung arti sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan pemilihan peralatan pengolahan data, menyimpan, mengolah dan memakai data untuk mengurangi ketidak pastian dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi kepada manajer agar dapat dimanfaatkan pada waktunya secara efesien.4

Didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna baik pada saat itu maupun di masa mendatang, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia guna mencapai tujuan.5

3Salik Sabilallah, Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan di SMP Islam Al-AZHAR 14 Semarang, 053311212 (Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam (KI)

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2010)

4Harbangan Siagian, Administrasi Pendidikan, (Semarang; Satya Wacana, 1989), hlm. 22. 5Yeniretnowati, “Sistem Informasi Manajemen” dalam http:// yeniretnowati. blogspot.

(19)

Kombinasi dari istilah sistem, informasi dan manajemen menjadi kata-kata baru yaitu “Sistem Informasi Manajemen (SIM)”. Berikut ini adalah pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut beberapa ahli: Raymond Mc. Leod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. 6 Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Menurut Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.7

James. A.F. Stoner, Sistem Informasi Manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif. Dalam the ensiclopedia of management; Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan yang direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.8

Definisi sebuah sistem manajemen, istilah yang dikenal umum masyarakat adalah sebuah sistem manusia/ mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hard ware) dan perangkat lunak (soft

6Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: CV. Mandar Maju,

2005), hlm. 14.

7Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanthi, op.,cit, hlm. 12-13.

8Raymon Mc.Leod. Jr, Sistem Informasi Manajemen, ed I, (Jakarta: Prenhallindo, 1995),

(20)

ware) komputer, prosedur pedoman, model manajemen, keputusan dan sebuah “data base”.9

Sistem Informasi Manajemen pendidikan (SIM) mempunyai karakteristik, yaitu:

a. Dalam organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola SIM pendidikan

b. SIM merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi dari setiap bagian di dalam bagian dalam organisasi yang terpusat di bagian SIM pendidikan

c. SIM merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi melalui satu bagian SIM

d. SIM merupakan segenap proses yang mencakup: 1) pengumpulan data, 2) pengolahan data, 3) Penyimpanan data, 4) Pengambilan data, 5) Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.

e. SIM bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta pemimpin dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.10

Jadi, dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disahkan bila diperlukan untuk memberikan data kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan.

2. Tujuan dan fungsi Sistem Informasi Manajemen (SIM) a. Tujuan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Di antara Tujuan Sistem Informasi Manajemen adalah:

1). Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

9Kampus Ciamis “Sistem Informasi Manajemen” dalam http:// blog2danny. blogspot.

com/2010/01/ sistem-informasi-manajemen-dalam.html, diunduh pada tanggal 09 maret 2011.

10Tim Dosen Administrasi Pendidikan Uninersitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 166.

(21)

2). Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3). Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.11 Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

b. Fungsi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainnya, yaitu: Uniformity, lengkap, jelas dan tepat waktu.12

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :13

1). Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2). Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

3). Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaannya adalah SIM yang efektif itu yang bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Hal tersebut dapat

11Death, “Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen” dalam, http://abprallen.

blogspot.com/2010/10/tujuan-umum-sistem-informasi-manajemen.html. diunduh pada tanggal 12-03-2011.

12Tim Dosen Administrasi Pendidikan Uninersitas Pendidikan Indonesia, hlm. 187. 13Death, “Fungsi Penting Sistem Informasi Akuntansi (SIA)” dalam, http://abprallen.

(22)

tercapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.

3. Ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen

Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “Sistem”, “Informasi”, dan “Manajemen”.14

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang Sistem Informasi Manajemen, antara lain :

a. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989) b. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai

14Admin, “Definisi SIM” dalam http:// www.simkes.co.cc/ 2010/ 02/ definisi-sim. html.

(23)

kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995) c. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag

akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

4. Tahapan-tahapan Sistem Informasi Manajemen

Tahapan-tahapan dalam Sistem Informasi pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Bagian pengumpul data

Bertugas mengumpulkan data, baik bersifat internal maupun eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi (level manajemen), sedangkan data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi akan tetapi masih terdapat hubungan dengan perkembangan organisasi.

b. Bagian proses data

Bertugas memproses data dengan mengikuti serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data di rubah ke dalam bentuk informasi yang lebih berguna.15 Pada pemrosesan data bisa dilakukan

15Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Mandar Maju, 2005),

(24)

secara manual maupun dengan bantuan mesin. Bagian pemroses data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk data menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-level manajemen. Karena kebutuhan setiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda, maka kebutuhan data pada tiap-tiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda pula.

c. Bagian Pemrogram data

Apabila SIM sudah memiliki Perangkat komputer, maka bagian pemrogram data disebut Programmers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk diberikan kepada Perangkat komputer. Karena komputer memiliki bahasa sendiri, maka tugas programmer adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun sesuai dengan bahasa komputer.16

d. Bagian penyimpan data

Bagian penyimpanan data bertugas menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan, karena tujuan utamanya adalah demi keamanan data. Apabila level-level manajemen membutuhkan data baik data berupa bahan mentah maupun data yang telah diolah, maka data dapat diambil dan digunakan sesuai dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).

C. Layanan Pendidikan

1. Pengertian Layanan Pendidikan

Secara sederhana layanan pendidikan bisa diartikan dengan jasa pendidikan. Kata jasa (service) itu sendiri memiliki beberapa arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai pada jasa sebagai suatu produk.17 Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

16Sondang P. Siagian, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), hlm.

159-160.

17Rambat Lupiyoadi–A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, ed II, (Jakarta,: Salemba

(25)

kepemilikan apapun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

Sebelum lebih jauh membahas mengenai layanan pendidikan, terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian jasa menurut beberapa ahli, sehingga pembahasan ini dapat dipahami secara komprehensif.

Kotler dalam buku Manajemen Jasa Terpadu mendefinisikan jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.18

Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner dalam buku Manajemen pemasaran jasa mengungkapkan pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah.19

Philip Kotler menyatakan bahwa jasa tidak mempunyai wujud dan tidak memberikan kepemilikan suatu apapun kepada pembelinya. Sedangkan proses produksinya bisa tergantung atau tidak tergantung sama sekali kepada fisik produk.20

Dari definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada dua aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan barang melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

Jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena dibutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki skill khusus dalam bidang pendidikan dan padat modal karena membutuhkan infrastruktur (peralatan) yang lengkap dan harganya mahal.

18 M.N. Nasution, Manajemen Jasa Terpadu, (Bogor; Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 6. 19 Rambat Lupiyoadi–A. Hamdani, Manajemen Pemasaran jasa, ed II, Ibid hlm. 7. 20 Buchari Alma, Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003). Hlm.

(26)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang adalah “Sebuah rangkaian peristiwa yang dilalui pengguna jasa pendidikan sewaktu menikmati atau menerima layanan yang diberikan, dimulai pada saat pengguna jasa pendidikan mengadakan kontak pertama kali dengan sistem penyampaian layanan dan dilanjutkan dengan kontak-kontak berikutnya sampai dengan selesai jasa pendidikan tersebut diberikan”.

2. Karakteristik Jasa Pendidikan

Kualitas jasa memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain; 1) subyektif, 2) umumnya berukuran afektif, 3) mengutamakan kepemerhatian, 4) terdiri dari non-materi bisa berupa reputasi, sikap, tata krama, dan lain-lain, 5) tidak dapat dihitung secara kuantitatif, tetapi hanya bisa diyakini, dipercaya dan sebagainya.21 Pada dasarnya jasa adalah sesuatu yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang sifatnya tidak berwujud dan tidak memiliki dampak perpindahan hak milik. Literatur manajemen jasa mengungkapkan bahwa barang dan jasa dibedakan dalam empat literatur yang lebih dikenal dengan istilah IHIP: Intangibility, Heterogeneity, Inseparability, Perishability. Jasa tidak berwujud seperti produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan).

a. Heterogeneity/ variability

Jasa bersifat sangat variabel karena banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan

b. Tidak Terpisah (Inseparability)

Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa

21Rum Rosyid, “Struktur Perbaikan Kualitas: TQM Dalam Pendidikan” dalam, http://

www.scribd.com/ doc/ 36879004/12/ Karakteristik-Jasa-Pendidikan. html. diunduh pada tanggal 25 Maret 2011.

(27)

pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan.

c. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Apabila diperhatikan batasan dan karakteristik yang diutarakan di atas, ternyata dunia pendidikan merupakan bagian dari batasan tersebut. Dengan demikian, lembaga pendidikan termasuk dalam kategori sebagai lembaga pemberi jasa para konsumen, dalam hal ini siswa dan orang tua siswa. Mereka inilah yang berhak memberikan penilaian bermutu tidaknya keluaran (output) suatu lembaga pendidikan.

3. Bentuk dan Fungsi Layanan Pendidikan

Layanan yang ditawarkan lembaga dapat ditingkatkan melalui unsur kualitas jasa. Lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memberikan pelayanan kepada Stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal terdiri dari semua lembaga di dalam sekolah (seperti yayasan, program studi, dan unit kegiatan siswa) dan para aktor yang berada di dalamnya (seperti siswa, guru, tata usaha, dan staf yang lain). Stakeholder eksternal terdiri dari alumni, orang tua siswa, pemerintah, dan masyarakat umum.

Keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan pelayanan sama atau melebihi harapan pelanggan, karena mereka sudah mengeluarkan butged cukup banyak pada lembaga pendidikan.

Bentuk pelayanan dalam lembaga pendidikan ada dua, di antaranya adalah:22

(28)

a. Layanan pokok

Dalam memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan pelayanan siswa di sekolah, dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh para personil profesional sekolah yang dipekerjakan pada sistem sekolah di antaranya adalah:

1.) Personil pelayanan pengajaran, terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab pokoknya ialah mengajar, baik sebagai guru kelas, guru kegiatan ekstra kurikuler, tutor, dan lain-lain.

2.) Personil pelayanan administrasi, meliputi mereka yang mengarahkan, memimpin, dan mengawasi personil lain dalam operasi sekolah serta bagian-bagiannya.

3.) Personil pelayanan fasilitas sekolah, meliputi tenaga-tenaga diperpustakakan, pusat-pusat sumber belajar dan laboratorium bahasa; ahli-ahli teknik dan tenaga yang terlibat dalam fungsi mengajar atau fungsi melayani siswa.

4.) Personil pelayanan murid atau siswa, meliputi pada spesialis yang tanggung jawabnya meliputi bimbingan dan penyuluhan, pemeriksaan psikologis dan kesehatan, nasihat medis dan pengobatan, testing dan penelitian, penempatan kerja dan tindak lanjut, serta koordinasi kegiatan murid.

Untuk melengkapi keempat kategori di atas, maka tidak lepas membahas tentang fungsi-fungsi mereka, karena tiap fungsi saling mendukung dan melengkapi. Dari uraian di atas, dapat dikemukakan fungsi pelayanan murid sebagai berikut:23

1.) Fungsi pemeliharaan

2.) Pembantu kepala sekolah yang ditugasi sebagai pengawasan kehadiran dan disiplin murid, dengan kegiatannya yaitu menyelenggarakan wawancara pada saat penerimaan siswa baru, mengurus penempatannya; mengikuti semua kasus yang

(29)

diteruskan; menyelenggarakan pembicaraan dengan orang tua; mungkin mengawasi seluruh bimbingan.

3.) Petugas kehadiran, dengan kegiatannya yaitu memeriksa identitas siswa (alamat siswa baru), memeriksa yang tidak masuk, dll. 4.) Fungsi kesehatan, kedudukan personilnya adalah dokter, dokter

gigi, dengan kegiatannya yaitu melakukan pemeriksaan, memberikan pengobatan darurat, dan memberi nasihat tentang pengobatan dan pencegahan.

5.) Fungsi bimbingan dan penyuluhan, pelayanan psikologis, kedudukan personilnya

6.) Fungsi dokumentasi, dengan personilnya adalah petugas dokumentasi dengan kegiatan memelihara catatan kumulatif. 7.) Fungsi testing dan penelitian dengan kedudukan personil sebagai

koordinator atau direktur, ahli psikiatri yang memiliki kegiatan menyelenggarakan program testing, melakukan testing individual atas dasar penyerahan kasus; membandingkan data dan hasil penelitian; membantu mengembangkan kurikulum.

8.) Fungsi penempatan kerja dan tindak lanjut dengan kedudukan personil sebagai koordinator/kepala penempatan kerja dan atau tindak lanjut, mempunyai kegiatan menangani pelayanan penempatan kerja dan studi tindak lanjut; bekerja dengan mereka yang menggunakan data ini dalam menilai program sekolah.

9.) Fungsi kegiatan murid (ekstrakulikuler), dengan kedudukan personil sebagai koordinator kegiatan murid, melaksanakan tugas merancang, membimbing, dan menilai kegiatan murid yang bertalian dengan perkembangan pihak pribadi dan sosial murid. b. Layanan bantu

Perubahan dinamika masyarakat yang cepat seperti yang kita alami saat ini, sekolah merupakan pemegang peranan penting, dengan memberikan banyak pelayanan yang diharapkan dari sekolah, antara

(30)

lain adalah:24 (1.) Pelayanan Perpustakaan (2.) Pelayanan Gedung dan halaman sekolah (3.) Pelayanan kesehatan dan keamanan

Selain mengetahui layanan bantu, kita juga perlu mengetahui layanan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan, ada empat pelayanan program kegiatan pokok, yaitu:25

1.) Pelayanan pengumpulan data adalah usaha untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya tentang identitas diri individu siswa beserta lingkungannya.

2.) Pelayanan penyuluhan merupakan pelayanan terpenting dalam program bimbingan di sekolah, ini juga merupakan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan bantuan pribadi secara langsung di dalam menanggulangi masalah dan kesulitan yang dihadapi, tetapi juga ditujukan untuk membantu seorang individu dalam mengubah dirinya menuju kedewasaan pengembangan diri.

3.) Pelayanan informasi dan penempatan adalah kegiatan dalam rangka program bimbingan dilakukan dengan cara memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh individu (siswa) untuk mengenal lingkungannya, terutama kesempatan-kesempatan yang ada di dalam lingkungannya yang dapat dimanfaatkan, baik pada waktu kini maupun yang akan datang.

4.) Pelayanan penelitian dan penilaian, dalam program bimbingan di lembaga diartikan sebagai usaha untuk menelaah program pelayanan bimbingan yang telah dan sedang dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program bimbingan khususnya dan program-program lembaga bersangkutan pada umumnya. 4. Prinsip Layanan dalam Pendidikan islam

Layanan merupakan persoalan serius bagi manajer, termasuk manajer dalam pendidikan Islam. Layanan merupakan salah satu komponen penting dan harus mendapatkan perhatian khusus dalam

24Oteng Sutisno, Administrasi Pendidikan, hlm. 130.

25M. Sulthon Masyhud et al., Manajemen pondok Pesantren, (Jakarta; Diva Pustaka,

(31)

pengolahan pendidikan, apabila menginginkan lembaga yang dikelolanya mengalami peningkatan di segala bidang.

Berkaitan dengan paradigma tersebut, manajer sebagai pengelola lembaga pendidikan berperan sebagai penjual yang melayani pembeli (pengguna jasa pendidikan). Sebagai penjual manajer harus menampilkan sifat, antara lain:26 a.) Berusaha memberikan layanan dengan cepat dan tepat, b.) Berusaha bersikap ramah, c.) Berusaha mematok harga yang bersaing, d.) Berusaha menghibur pembeli, e.) Berusaha bersikap jujur (apa adanya), f.) Berusaha mampu menahan diri dari perasaan kecewa bila ada pembeli yang bersikap kurang menyenangkan.

Pelayanan dalam pendidikan Islam mencakup berbagai hal, seperti:27 a. Pelayanan pembelajaran, yang merasakan pelayanan ini adalah: para

siswa

b. Pelayanan bimbingan dan konseling bagi siswa, guru. c. Pelayanan kepegawaian

d. Pelayanan keuangan

e. Pelayanan kesejahteraan, diartikan dalam ukuran material. Misalnya. Gaji, honorarium, dan fasilitas fisik.

Dalam memberikan layanan, manajer pendidikan harus bersikap adil kepada semua pelanggan. Pelanggan pendidikan terdiri dua jenis, yaitu: a. Pelanggan internal terdiri atas guru, pustakawan, laboran, teknisi dan

tenaga administrasi.

b. Pelanggan eksternal yang merupakan pelanggan primer, yaitu: siswa; pelanggan sekunder, yaitu orang tua, pemerintah, dan masyarakat; dan pelanggan tersier, yaitu pemakai atau penerima lulusan, baik lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dunia usaha.

Manajer dalam memberikan layanan harus memberikan yang terbaik kepada semua pelanggan agar pelanggan puas. Menurut Mulyasa dalam manajemen pendidikan Islam, yakni: (reliability) layanan yang sesuai

26 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga, 2007), hlm. 195. 27 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, hlm. 196.

(32)

dengan yang dijanjikan, (assurance) mampu menjamin kualitas pembelajaran, (tangible) iklim sekolah yang kondusif, (emphaty) memberikan perhatian penuh kepada peserta didik, (responsibility) cepat tanggap terhadap kebutuhan peserta didik.

Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan layanan sesuai harapan pelanggan. Dilihat dari jenis pelanggannya sekolah dikatakan berhasil jika:

a. Siswa puas dengan layanan sekolah, misalnya: puas dengan pelajaran yang diterima, puas dengan perlakuan guru maupun pimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah.

b. Orang tua puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan kepada orang tua, misalnya: puas karena menerima laporan periodik tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah. c. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, dan

masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas yang sesuai dengan harapan.

d. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya: dalam pembagian kewajiban kerja, hubungan antara guru/ karyawan/ pimpinan, honorarium/ gaji, dan sebagainya.

D. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Layanan Pendidikan 1. Sistem Informasi Manajemen dalam Layanan Pendidikan

Mekanisme kerja SIM melibatkan segenap unsur dalam organisasi. Sumber daya yang berhubungan dengan manusia serta material menjadi satu rangkaian berkesinambungan untuk menopang pola manajerial. Data perlu diolah sedemikian rupa sehingga mampu dijadikan informasi akurat.

Sehingga ini sangat terkait dengan personalia yang akan menanganinya. Aplikasi SIM dikembangkan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi setiap unit fungsional pada semua tingkatan kegiatan manajemen. Penerapan rancangan Sistem Informasi Manajemen yang berbasis komputer tersebut mampu memberikan dukungan pada

(33)

proses-proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen, sehingga Penerapan SIM sangat menunjang keberhasilan suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasinya.

Hal ini seperi yang tersirat dalam Al-Qur’an surat Ali Imron Ayat 191 yang berbunyi:

ِKْMَO PِQ َنوُUVWَXَYَZَو ْ[ِ\ِ]^ُ_ُ` aَMَbَو اًد^ُfُgَو hًihَjِg َkVMlا َنوُUُآْnَZ َoZِnVlا

ِضْرَrْlاَو ِتاَوhَtVulا

ِرhV_lا َباَnَb hَ_ِwَQ َxَyhَzْ{ُ| hًMِ}hَ] اَnَه َْwَMَO hَi hَ_V]َر

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Qs. Ali Imron Ayat 191)28

Dari ayat di atas digambarkan bahwa manusia dituntut untuk menguasai ilmu teknologi dan mampu memanfaatkan dengan baik dan benar, karena Allah adalah maha pencipta apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah menciptakan segala sesuatunya karena di dalamnya terdapat rahasia yang besar.

Tiga macam tinjauan SIM, yaitu:

a. Berdasarkan komponen fisik, seperti hardware, software, file, prosedur, manusia,

b. Berdasarkan fungsi pengolahan, seperti mengolah transaksi, file, output, c. Berdasarkan fungsi keluaran, seperti dokumen transaksi, laporan rutin,

dialog user-machine.

Pengembangan dan pengoperasian sistem informasi berlandaskan komputer melibatkan berbagai fungsi. Uraian jabatan untuk tiap fungsi akan di jelaskan secara singkat. Lazimnya terdapat alternatif ancangan pada suatu struktur organisatoris untuk mengarahkan personalia sistem

28Departemen Agama, Qur’an dan Terjamah, (Madinah: Komplek Percetakan

(34)

informasi. Dalam suatu informasi terdapat berbagai alternatif berhubungan dengan usaha sentralisasi atau desentralisasi sistem informasi.29

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa secara sederhana badan Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki bagian yang meliputi; bagian penginput data (pengumpul data), bagian pemroses/pengolah data, serta bagian penyimpanan dan penyedia data. Dalam bagian-bagian terdapat seorang koordinator yang bertugas mengoordinir pada semua bagian dan bertanggung jawab langsung pada manajemen puncak/ kepala sekolah. 2. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen dalam Layanan

Pendidikan

Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang tua, dan masyarakat). Dalam hal layanan informasi, lembaga pendidikan harus mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, mudah didapatkan secara efektif dan efisien yang akan berdampak pada meningkatnya mutu pendidikan.

Dalam memenuhi semua kebutuhan pelanggan dalam hal informasi, lembaga pendidikan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen sebagai penunjang layanan. Secara sederhana Sistem Informasi Manajemen merupakan sarana yang tepat yang dapat mengantarkan organisasi informasi mengkoordinasikan segenap aspek kebutuhan pelanggan.

Sebagai pihak yang menerima layanan pendidikan, Pelanggan utama layanan pendidikan adalah siswa. Sedangkan produk adalah peluang pembelajaran (Learning Opportunity) yang harus tercapai keperluannya, yang elemen-elemennya adalah kurikulum dan sumber daya

29Kampus Ciamis, “Sistem Informasi Manajemen Dalam pendidikan” dalam,

http://blog2danny.blogspot.com/2010/01/sistem-informasi-manajemen-dalam.html, diunduh pada tanggal 2 Februari 2011.

(35)

pembelajaran.30 Akan tetapi, dalam dunia pendidikan layanan terbaik (Exellence Service) tidak cukup hanya diberikan kepada siswa atau orang tua siswa saja sebagai pelanggan eksternal, layanan terbaik pun juga harus diberikan kepada para staf guru dan pegawai sebagai pelanggan internal. Mereka dapat lebih optimal dalam bekerja sama (Collaboration Through People) sehingga akan memberi dampak terhadap mutu layanan yang akan diberikan.

Layanan informasi pendidikan merupakan upaya pencapaian suatu kepuasan pelanggan, dengan cara memenuhi kebutuhan semua pelanggan serta mengadakan perbaikan dan pengembangan secara terus menerus atas layanan yang diberikan. Dalam upaya pencapaian kepuasan pelanggan secara tidak langsung dibutuhkan wadah berupa Sistem Informasi Manajemen. Dengan memiliki Sistem Informasi Manajemen berarti lembaga pendidikan telah memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang berfungsi sebagai menyampaikan informasi secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan perbaikan dan pengembangan.

Dengan memanfaatkan TI lembaga pendidikan dapat menggunakan sebagai metode, media, dan sumber belajar untuk menunjang kemudahan akses dan pemerataan pendidikan sehingga memunculkan konsep dan strategi baru yang kemudian diterapkan dalam praktek oleh beberapa lembaga pendidikan yang mempunyai peluang untuk memanfaatkan konsep dan strategi tersebut.31

Lembaga pendidikan melihat bahwa TI merupakan alat yang sangat menarik untuk membuat operasional organisasi lebih efisien, artinya Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu fasilitas lembaga pendidikan yang lebih tepat dalam melayani pelanggan dan memuaskan pemilik lembaga pendidikan tersebut (Share Holder).32

30Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep dan Strategi Aplikasi, (Jakarta: Garsindo, 2002), hlm. 62.

31Eti Rochaety, dll, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2006), hlm. 85.

(36)

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen, informasi yang ada tersusun dengan baik, sehingga sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Akibatnya organisasi informasi pada sebuah lembaga dapat bekerja dengan baik, karena didukung oleh akurasi yang diterima pelanggan. Artinya Sistem Informasi Manajemen mempunyai peran signifikan, karena dapat membantu menyajikan data yang akurat, cepat dan fleksibel. Dengan demikian secara otomatis Sistem Informasi Manajemen dalam memberikan layanan pada para pengguna jasa pendidikan dapat membantu dalam memberikan informasi pada pihak yang berkepentingan secara cepat, tepat sasaran berdasarkan informasi yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Manajemen.

3. Tahapan Sistem Informasi Manajemen dalam Layanan Pendidikan

Personal yang terlibat dalam penggunaan SIM menyangkut beberapa level manajemen mulai dari manajemen puncak hingga manajemen rendah. Personalia SIM bergantung pada besar kecilnya kebutuhan organisasi pada suatu informasi. Namun secara sederhana personalia yang terlibat dalam Sistem Informasi Manajemen adalah, (1) bagian pengumpul data, (2) bagian penyimpan data, (3) bagian pemroses data dan (4) bagian pemrogram data.

a. Bagian pengumpul data

Bertugas mengumpulkan data, baik bersifat internal maupun eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi (level manajemen), sedangkan data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi akan tetapi masih terdapat hubungan dengan perkembangan organisasi. Personalia yang bertugas pada pengumpulan data dapat diambilkan dari seluruh unit kerja dalam organisasi, sehingga setiap unit kerja memiliki wakil-wakil yang akan menunjang keefektifan pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi.

(37)

Untuk pengumpulan data ini, dapat dipergunakan beberapa metode, diantaranya:33

1) Melalui pengamatan secara langsung

Dalam hal ini pengamat sendiri yang langsung mengamati ke obyek yang telah ditentukan. Sehingga dengan metode ini data-data dapat dikumpulkan dengan cermat, efektivitas metode ini berkurang ketika organisasi menjadi besar dan luas, sehingga data yang harus dikumpulkan menjadi lebih kompleks dan banyak, dan waktu yang dibutuhkan lebih lama. Sehingga untuk mengimbanginya diperlukan petugas khusus yang lebih banyak. Dengan demikian efisienpun menjadi berkurang.

2) Melalui wawancara

Salah satu cara untuk menanggulangi banyaknya bagian yang harus diamati adalah dengan wawancara, yang dapat diwakilkan dengan orang lain. Makin luas dan banyaknya bagian dalam organisasi, akan makin banyak personil yang disiapkan untuk menjadi pewawancara. Keuntungan metode ini dapat dilakukan ke daerah yang luas, dan kekurangannya yaitu pada daerah yang luas pelaksana wawancara memerlukan orang lain, sehingga hasilnya memungkinkan dipengaruhi oleh yang mewawancarai.

3) Melalui perkiraan koresponden (pembawa berita)

Dalam hal ini koresponden diminta untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada pengamat. Angka-angka yang diberikan mereka mungkin hanya merupakan perkiraan-perkiraan. Keuntungan metode ini adalah sangat murah dan meliputi daerah yang sangat luas, sedangkan kerugiannya adalah bahwa data yang dikumpulkan kurang teliti.

33Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Opcit hlm. 179-181.

(38)

4) Melalui daftar pertanyaan

Metode ini akan lebih efisien dibandingkan dengan wawancara, karena melalui daftar pertanyaan proses ini proses pengumpulan data tidak memerlukan pewawancara. Daftar pertanyaan dapat disebar langsung kepada pembawa data, sehingga memungkinkan lebih cepat.

b. Bagian proses data

Bertugas memproses data dengan mengikuti serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data di rubah ke dalam bentuk informasi yang lebih berguna.34 Pada pemrosesan data bisa dilakukan secara manual maupun dengan bantuan mesin. Bagian pemroses data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk data menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-level manajemen. Karena kebutuhan setiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda, maka kebutuhan data pada tiap-tiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda pula.

Pengendalian proses ketika komputer akan memproses data dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pengendalian proses diperlukan untuk memastikan prosedur tersebut telah terbebas dari kesalahan perhitungan aritmatika dan logika. Untuk pengendalian proses yang berkaitan dengan Perangkat komputer akan meliputi:

1.) Koneksi peralatan pendukung untuk mengecek pendeteksian kode, 2.) Memastikan bahwa prosesor yang digunakan tidak terdapat

kesalahan,

3.) Pengecekan terhadap kompatibilitas program sebelumnya dengan program baru yang digunakan,

4.) Ketersediaan prosedur. untuk melakukan pencegahan kesalahan yang terjadi sehingga perlu disediakan prosedur pencegahan

34Moekijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Mandar Maju, 2005),

(39)

pemunculan kotak dialog yang memberikan informasi tentang prosedur yang benar kepada guru dalam peng-input-an data.

c. Bagian Pemrogram data

Apabila SIM sudah memiliki Perangkat komputer, maka bagian pemrogram data disebut Programmers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk diberikan kepada Perangkat komputer. Karena komputer memiliki bahasa sendiri, maka tugas Programmer adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun sesuai dengan bahasa komputer.35

d. Bagian penyimpan data

Bagian penyimpanan data bertugas menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan, karena tujuan utamanya adalah demi keamanan data. Apabila level-level manajemen membutuhkan data baik data berupa bahan mentah maupun data yang telah diolah, maka data dapat diambil dan digunakan sesuai dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).

Badan personalia dalam menjalankan Sistem Informasi Manajemen pendidikan terdiri dari seorang koordinator yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah, pengumpul data (dewan guru), teknisi (programmer). Kesemuanya bertugas sesuai rencana dan prosedur pelaksanaan pada SIM.

35Sondang P. Siagian, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), hlm.

(40)

28

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu jenis penelitian data literal dengan faktor-faktor dalam lapangan.1 Menurut Bog dan Taylor, metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati,2 Dalam penelitian ini adalah proses Sistem Informasi Manaemen yang dilakukan di SMA Semesta Semarang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

SMA Semesta merupakan sekolah nasional berasrama yang menerapkan sistem pendidikan berkualitas Internasional. SMA Semesta adalah adalah sekolah unggulan yang didirikan oleh Yayasan Al-Firdaus Indonesia yang bekerjasama dengan Assosiasi Pasiad Turki.

Dalam hal ini, peneliti mengulas lebih dalam pada lembaga pendidikan SMA Semesta Semarang sebagai subjek penelitian, dengan alasan karena SMA Semesta Semarang menyadari pentingnya menerapkan Sistem Informasi Manajemen yang dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi yang dikembangkan didalam sistem informasi yang handal dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan, sehingga menghasilkan informasi yang akurat, up to date dan komprehensif dapat dinikmati oleh semua pengguna jasa pendidikan ataupun lembaga lanjutan, dan menjadikan keunggulan dalam memberikan layanan jasa pendidikan.

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 April sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, bertempat di SMA Semesta Bilingual Boarding School, Jl. Raya Semarang Gunungpati Km. 15 Semarang Jawa Tengah.

1

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasen, 1996), hlm. 76.

2

Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 4.

(41)

C. Sumber Data

Sumber Data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan.3 Data yang dicari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, dan sudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan digunakan dalam mencari data di lapangan. Pada bagian ini, akan membahas jenis data apa saja yang dapat dipergunakan untuk penelitian tersebut. Yang pertama ialah data Primer dan yang kedua ialah data Sekunder.

a. Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

b. Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah.

D. TeknikPengumpulan Data

Suatu proses menggandakan data primer untuk keperluan penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah. Karena pada umumnya data yang akan digunakan untuk menguji

3

Yusof, Rohana, “Penyelidikan Sains Sosial” dalam http://www.scribd.com/

(42)

hipotesa yang telah dirumuskan4. Dan ada beberapa teknik yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu antara lain:

a. Interview (Wawancara)

Interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Interview ini merupakan alat yang sistematis digunakan untuk menggali data penelitian. Jadi, dengan kata lain dengan cara interview ini dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya dan dapat dikatakan sebagai data yang akurat.

Teknik ini digunakan untuk baik dari pihak internal sekolah: (Kepala Sekolah. Unit pengolahan data, guru, siswa, badan tata usaha akademik, wali murid). Dan pihak eksternal sekolah: stakeholders (orang tua siswa) alumni. di SMA Semesta Kota Semarang untuk memperoleh informasi tentang Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Layanan Pendidikan di SMA Semesta Kota Semarang b. Observasi

Teknik pengumpulan data, dimana penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada objek.5 Observasi selalu dibutuhkan dalam pengumpulan data yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung untuk melihat bagaimana Proses kegiatan Sistem Informasi Manajemen di SMA Semesta Kota Semarang. c. Studi Dokumen

Metode studi dokumen yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.6 Dokumentasi dilakukan sebagai pelengkap untuk mendapatkan data tentang gambaran umum, sejarah singkat, letak geografis, struktur, organisasi, sarana-prasarana, dan

4

Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 3.

5

Sutrisno Hadi, Metodologi Presearch, (Yogyakarta: UGM Press, 1980), hlm. 36.

6

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 231.

(43)

dokumentasi yang ada di perpustakaan sekolah SMA Semesta kota Semarang.

E. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sehingga dapat di temukan tema, dan dapat dirumuskan hipotesis (ide) kerja seperti yang disarankan data.7 Untuk memperjelas penulisan ini maka peneliti menetapkan metode analisis deskriptif yaitu menyajikan dan menganalisis fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.8

Metode deskriptif yang di gunakan ini mengacu pada analisis data secara induktif, karena: 1). Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat dalam data, 2). Lebih dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel, 3). Lebih dapat menguraikan latar belakang secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya, 4). Analisa induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan, 5). Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian struktur analitik.9

Analisis tersebut digunakan untuk menganalisis Optimalisasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam Layanan Pendidikan di SMA Semesta kota Semarang.

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 248.

8

Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 6-7.

9

Gambar

Tabel 4.1: Personalia IT SMA Semesta Semarang 3
Tabel 4.3: Jenis-Jenis Data
Tabel 4.4: My Sql sebagai alat pemrosesan/ pengolahan data
Tabel 4.6: My Sql: Proses Input data Siswa
+2

Referensi

Dokumen terkait

ditahan atau dijadikan sebagai jaminan/pegangan manakala salah si peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya sesuai waktu yang telah ditentukan dan juga sebagai

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN PERANGKAT DAN AKSESORIS KOMPUTER SECARA TUNAI PADA TOKO GNS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0.. 703.PERANCANGAN PROGRAM PENERIMAAN SISWA

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian penerapan metode reading aloud dalam peningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan rata-rata lansia di RW.8 Bratang Binangun memiliki kualitas hidup baik dan harga diri yang tinggi dan hasil uji

diterapkan pada mata pelajaran gambar teknik kelas X Teknik Pengelasan SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak, karena dengan menerapkan metode belajar diskusi siswa dapat

Ketika konsumen mengeluarkan biaya untuk mendapatkan sebuah Produk, baik Barang ataupunJasa, maka akan muncul sebuah ekpektasi dari konsumen untuk mendapatkan barang dan

Dengan demikian masalah barang apa yang harus diproduksi ( what ), berapa jumlahnya ( how much ), bagaimana memproduksi ( how ), untuk siapa produksi tersebut ( for whom ),

Tipe Alterasi dan mineralisasi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu: ¾ Tipe alterasi yang berkembang di daerah penelitian ada 3 yaitu alterasi propilitik