41 4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Kondisi Prasiklus
4.1.1.1 Kegiatan Guru Saat Mengajar
Saat masuk kelas Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa. Memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan belajar serta membuat acuan. Selama proses pembelajaran, Guru memberikan materi dan sesekali bertanya mengenai kejelasan siswa dalam memahami materi ajar. Setelah selesai menyampaikan materi Guru memberikan soal dipapan tulis untuk dikerjakan siswa. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan lalu bersama siswa membahas jawaban siswa dipapan tulis.
Setelah selesai Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum jelas mengenai materi yang diajarkan, apabila ada maka akan dibahas secara singkat. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang dilakukan, setelah itu memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah lalu meninggalkan kelas tepat waktu.
4.1.1.2 Kegiatan Siswa Saat Belajar
Sebelum pembelajaran dimulai, para siswa sudah berada dikelas. Siswa menjawab salam saat Guru memasuki ruang kelas. Siswa dengan seksama memperhatikan materi yang diberikan oleh Guru, saat diberi pertanyaan ada beberapa siswa yang bisa menjawab dengan tepat.
Saat pembelajaran berlangsung, Siswa memperhatikan dan mencatat materi yang diberikan oleh Guru. Meskipun demikian tetap ada siswa yang bingung dan siswa langsung bertanya kepada Guru, hal ini sangat membantu kelancaran pembelajaran. Siswa bersama Guru saling memberikan ide dan saat membuat rangkuman. Siswa menulis PR dan menjawab salam saat Guru akan meninggalkan kelas.
4.1.1.3 Hasil Belajar
Tabel 4.1
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Rentang Nilai Jumlah Siswa 21 – 30 6 31 – 40 5 41 – 50 2 51- 60 1 61 – 70 7 71 – 80 9 81 – 90 1 Jumlah 31 Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Prasiklus
KETUNTASAN KLASIKAL PERSENTASE
KETUNTASAN Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
12 19 39 61
Dalam kegiatan prasiklus guru mengajarkan dengan metode ceramah dan tanya jawab saja, dengan hasil belajar yang kurang baik dan tingkat ketuntasan belajar klasikal hanya 39% sehingga perlu diadakannya tindakan lanjut berupa siklus 1 guna meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut gambaran mengenai tingkat ketuntasan klasikal yang disajikan dalam bentuk diagram:
Gambar 4.1
Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Karena persentase ketuntasan hasil belajar klasikal kurang dari 85% sehingga dapat dikategorikan belum berhasil, maka diadakan siklus 1 untuk memperbaikinya.
4.1.2 Kondisi Siklus 1
4.1.2.1 Kegiatan Guru Saat Mengajar
Sebelum pembelajaran dimulai, Guru mengkondisikan siswa dengan baik, Memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan belajar serta membuat acuan. Dalam proses pembelajaran, Guru terlebih dahulu memberikan pengarahan mengenai cara pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selama proses pembelajaran, Guru membagi seluruh siswa menjadi dua kelompok, setelah itu membimbing menjadi lingkaran kecil dan besar dimana lingkaran kecil didalam menghadap keluar sedangkan lingkaran besar diluar menghadap kedalam. Siswa dipersilahkan Guru untuk memahami materi dan memberikan bimbingan jika ada permasalahan.
Setelah siswa merasa jelas, Guru mempersilahkan para siswa melakukan pertukaran informasi secara teratur bergeser satu persatu sampai semua anggota kelompok besar dan kecil saling bertukar informasi. Selama pertukaran informasi berlangsung, Guru
39%
61%
mengawasi dengan baik dan membimbing apabila ada siswa yang tidak sesuai alur pertukaran informasi. Setelah selesai seluruh siswa melakukan pertukaran informasi, Guru memberikan soal dipapan tulis untuk dikerjakan siswa. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan lalu bersama siswa membahas jawaban siswa dipapan tulis.
Guru mengulas secara singkat mengenai materi yang dipelajari dengan bantuan media pembelajaran berupa gambar. Setelah selesai Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum jelas mengenai materi yang diajarkan, apabila ada maka akan dibahas secara singkat. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang dilakukan, setelah itu memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah lalu meninggalkan kelas tepat waktu.
4.1.2.2 Kegiatan Siswa Saat Belajar
Sebelum pembelajaran dimulai, para siswa sudah berada dikelas. Siswa dengan seksama memperhatikan apersepsi yang diberikan oleh Guru, saat diberi pertanyaan ada beberapa siswa yang bisa menjawab dengan tepat.
Saat pembelajaran berlangsung, Siswa memperhatikan arahan Guru untuk menjalankan pembelajaran. Meskipun demikian tetap ada siswa yang bingung baik saat dikelompokkan, membuat kelompok lingkaran serta memahami materi yang harus dikuasai. Saat terjadi kebingungan siswa langsung bertanya kepada Guru, hal ini sangat membantu kelancaran pembelajaran.
Saat proses pertukaran informasi dimulai siswa langsung melakukannya dan bergeser satu persatu dengan teratur. Setelah selesai, siswa mengerjakan soal yang diberikan Guru, ada pula yang mengerjakan dipapan tulis. Siswa bersama Guru mengevaluasi jawaban yang ada dipapan tulis, memperhatikan jika ada kesalahan lalu memperbaiki jawaban. Ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi, dan saat Guru menjelaskan seluruh siswa memperhatikan dengan seksama.
Siswa bersama Guru saling memberikan ide dan saat membuat rangkuman. Siswa menulis PR dan menjawab salam saat Guru akan meninggalkan kelas.
4.1.3 Kondisi Siklus 2
4.1.3.1 Kegiatan Guru Saat Mengajar
Dalam siklus 2 pelaksanaan pembelajaran tetap sama seperti siklus 1 yaitu Guru mengkondisikan siswa dengan baik, Memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan belajar serta membuat acuan. Dalam proses pembelajaran, Guru terlebih dahulu menjelaskan sekilas mengenai cara pembelajaran yang akan dilaksanakan karena sudah pernah dilaksanakan. Selama proses pembelajaran, Guru membagi seluruh siswa menjadi dua kelompok, setelah itu membimbing menjadi lingkaran kecil dan besar dimana lingkaran kecil didalam menghadap keluar sedangkan lingkaran besar diluar menghadap kedalam. Siswa dipersilahkan Guru untuk memahami materi dan memberikan bimbingan jika ada permasalahan.
Setelah siswa merasa jelas, Guru mempersilahkan para siswa melakukan pertukaran informasi secara teratur bergeser satu persatu sampai semua anggota kelompok besar dan kecil saling bertukar informasi. Selama pertukaran informasi berlangsung, Guru mengawasi dengan baik dan membimbing apabila ada siswa yang tidak sesuai alur pertukaran informasi. Setelah selesai seluruh siswa melakukan pertukaran informasi, Guru memberikan soal dipapan tulis untuk dikerjakan siswa. Guru menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan lalu bersama siswa membahas jawaban siswa dipapan tulis.
Guru mengulas secara singkat mengenai materi yang dipelajari dengan bantuan media pembelajaran berupa gambar. Setelah selesai Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum jelas mengenai materi yang diajarkan, apabila ada maka akan dibahas secara singkat. Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang dilakukan, setelah itu memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah lalu meninggalkan kelas tepat waktu.
4.1.3.2 Kegiatan Siswa Saat Belajar
Kondisi siswa pada siklus 2 hampir sama dengan saat dilaksanakan siklus pertama yaitu sebelum pembelajaran dimulai, para siswa sudah berada dikelas. Siswa dengan seksama memperhatikan apersepsi yang diberikan oleh Guru, saat diberi pertanyaan ada beberapa siswa yang bisa menjawab dengan tepat.
Saat pembelajaran berlangsung, Siswa memperhatikan arahan singkat Guru untuk menjalankan pembelajaran. Berbeda dengan siklus 1, pada siklus 2 ini siswa sudah dapat
langsung membuat dua kelompok, mengkondisikan kelompok lingkaran serta memahami materi yang harus dikuasai. Ada beberapa siswa yang kebingungan langsung bertanya kepada Guru, hal ini sangat membantu kelancaran pembelajaran.
Saat proses pertukaran informasi dimulai siswa langsung melakukannya dan bergeser satu persatu setelah selesai dengan teratur. Setelah selesai, siswa mengerjakan soal yang diberikan Guru, ada pula yang mengerjakan dipapan tulis. Siswa bersama Guru mengevaluasi jawaban yang ada dipapan tulis, memperhatikan jika ada kesalahan lalu memperbaiki jawaban. Ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi, dan saat Guru menjelaskan seluruh siswa memperhatikan dengan seksama.
Siswa bersama Guru saling memberikan ide dan saat membuat rangkuman. Siswa menulis PR dan menjawab salam saat Guru akan meninggalkan kelas.
4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Analisis Data Siklus 1
Adapun data ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 SD N III Lajer pada siklus 1 tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 4.3
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 SIKLUS 1 Rentang Nilai Jumlah Siswa 31 - 40 5 41 - 50 2 51- 60 3 61 - 70 2 71 - 80 12 81 - 90 4 91 - 100 3 Jumlah 31
Tabel 4.4
Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Siklus 1 KETUNTASAN KLASIKAL PERSENTASE KETUNTASAN Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
20 11 67 33
Dalam kegiatan Siklus 1 guru mengajar dengan Inside Outside Circle, dengan hasil belajar meningkat lebih dari kondisi pra siklus. Dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 67% kriteria ketuntasan minimal klasikal belum terpenuhi sehingga perlu diadakannya tindakan lanjut berupa siklus 2 guna meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut gambaran mengenai tingkat ketuntasan klasikal siklus 1 yang disajikan dalam bentuk diagram:
Gambar 4.2
Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Karena persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siklus 1 kurang dari 85% sehingga dapat dikategorikan belum berhasil, maka diadakan siklus 2 untuk memperbaikinya.
67% 33%
4.2.1 Analisis Data Siklus 2
Tabel 4.5
Tabel Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus 2 SIKLUS 2 Rentang Nilai Jumlah Siswa 51- 60 1 61 - 70 5 71 - 80 12 81 - 90 6 91 - 100 7 Jumlah 31 Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa Siklus 2
KETUNTASAN KLASIKAL PERSENTASE
KETUNTASAN Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
28 3 90 10
Dalam kegiatan Siklus 2 guru mengajar menggunakan model Inside Outside Circle, dengan hasil belajar meningkat lebih dari kondisi siklus 1. Dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 90% sudah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal sehingga tidak diperlukan tindakan siklus lanjutan. Berikut gambaran mengenai tingkat ketuntasan klasikal siklus 2 yang disajikan dalam bentuk diagram:
Gambar 4.3
Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus 2
Karena persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siklus 2 lebil dari 85% sehingga dapat dikategorikan berhasil, maka tidak perlu diadakan siklus lanjutan untuk memperbaikinya artinya penelitian ini sudah berhasil.
4.3 Pembahasan
Setelah melaksanakan siklus 1 dan siklus 2, maka yang dilakukan adalah membandingkan dengan kondisi pra siklusnya apakah ada perbedaan atau tidak. Data hasil penelitian disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.7
Tabel Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Ketuntasan
Klasikal Pra Siklus
Ketuntasan Klasikal Siklus 1 Ketuntasan Klasikal Siklus 2 Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 12 19 20 11 28 3 90% 10%
Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kondisi pra siklus dengan siklus 1 serta siklus 2. Untuk lebih jelasnya maka data tersebut diubah kedalam bentuk persentase dan disajikan sebagai berikut:
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Dari gambar diatas maka bisa disimpulkan bahwa, terjadi peningkatan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan model inside outside circle. Terjadi penurunan tingkat ketidaktuntasan klasikal hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan model inside outside circle.
39 % 67 % 90 % 61 % 39 % 10 %
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2