• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 ANALISIS PENGETAHUAN IBU TENTANG VAKSIN MEASLES RUBELLA DI POLI ANAK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 ANALISIS PENGETAHUAN IBU TENTANG VAKSIN MEASLES RUBELLA DI POLI ANAK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGETAHUAN IBU TENTANG VAKSIN MEASLES RUBELLA DI POLI ANAK RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Nopianti

Program Studi DIII Keperawatan, STIKES Aisyiyah Palembang nopianti @gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang :Word Health Organization (WHO) Tahun 2015 menyebutkan bahwa indonesia

termasuk 10 negara dengan kasus Campak terbesar di dunia, Data Kemenkes mencatat jumlah kasus suspek Campak dan Rubella dalam lima tahun terakhir.Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Vaksin MR (Measles Rubella) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2019. Metode : metode penelitian survey Diskriftip dengan pendekatan cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu-ibu yang datang membawa anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun datang ke Poli anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Tahun 2019.dengan menggunakan tekhnik sampling acidental sampling. Penelitian ini dilakukan pada 20 – 26 Januari 2019.

Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan jumlah sampel 49 responden.

Berdasarkan analisis univariat didapatkan yang memiliki pengetahuan Baik tentang Vaksin Measles Rubella yaitu sebanyak 46 orang (93.3%).dan pengetahuan kurang baik yaitru sebanyak 3 orang (6.1%). Pengetahuan ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019. Saran : Diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tentang pengadaan Imunisasi Measles Rubella sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian penyakit Campak dan Rubella pada Anak.. Hendaknya institusi pendidikan memperbanyak lagi buku dan sarana belajar tentang Imunisasi Measles Rubella (MR). Bagi peneliti yang akan datang diharapkan untuk dapat mengambil sampel dan variabel yang lebih banyak.

Kata Kunci : Pengetahuan, Measles Rubella

ABSTRACT

Background :Andalusion accoding to the dataword Health organization (WHO) in 2019 mentions

that.The Indonesia include 10 countries with the largest in the word, the data of his nephew, Encatate of the number of rights and Rubella in the last five years. The goal of research to discover the capital of its capital on Vaksin MR (campak Rubella).At the hospital of as Muhammadiyah Palembang in 2019.Method : methods of Diskriptip by a cross border approach it in the srudy of ni was the ibu-bu. Which come the lead the age of a months. Until about 15 years come to poll ‘s children ‘s hospital, Muhammadiyah palembang. Year 2019.With the use of the sample of the penelitian ddo at 20-26 januari 2019.Resulth :With the number of sample 49 responst, Based on the script analisi univariat obtainted by a large number of interchanges in its composition, it is also atotal of 46 people (93.3%). And it is less well as yatnu, as 3 people (6.1%). The mother’s knowledge of the human hypothesis of Rubella in Poli Anak. The house of Muhammadiyah Palembang 2019, Sugestion : it was expected to be able to develop and menmgous-mauraman in the hospital in the hospital of ashoka. The Palembang of a replacement state of Campak Rubella may prevent and convert it to acadian’s disease and rubella of the son. Mstus is an independent educational system of research revesionist history and belaiar (MR) Munsast (MR). For it would come to expect un.

(2)

PENDAHULUAN

Program Imunisasi merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian, kecacatan dan kematian dari penyakit khususnya pada balita yang mana dapat menigkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit, tujuan jangka pendek diberikannya imunisasi yaitu pencegahan penyakit secara perorangan dan kelompok sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah eliminasi suatu penyakit (Ponidjan, 2012).

Menurut data Word Health Organization (WHO) Tahun 2015 menyebutkan bahwa indonesia termasuk 10 negara dengan kasus Campak terbesar di dunia, Data Kemenkes mencatat jumlah kasus suspek Campak dan Rubella dalam lima tahun terakhir.

Data Indonesia Tahun 2014 tercatat 12.943 kasus suspek Campak Rubella (2.24) positif campak dari 906 positif rubella), tahun 2015 tercatat 13.890 kasus suspek campak rubella (1.194 positif campak dan 1.474 positif rubella), tahun 2016 tercatat 12.730 kasus suspek campak rubella (2.949 positif campak dan 1.341 positif rubella) . tahun 2017 tercatat 15.104 kasus suspek campak rubella (2.197 positif campak dan 1284 positif rubella), dan sampai dengan 2018 tercatat 2.389 kasus suspek campak rubella (383 positif campak

dan 732 positif rubella. (Anung Sugihantono Kemenkes, 2018).

Berdasarkan data profil dinas kesehatan Sumatera Selatan tahun 2018, imunisasi campak dan rubella di lakukan pada anak usia di atas 9 bulan hingga 15 tahun , dari target 2,2 juta anak di sumatera selatan, hingga saat ini sebanyal 485 ribu anak atau 14% telah di suntik vaksin MR (Measles Rubella) (Dinkes Sumsel Lesty Nuraini,2018).

Data dinas kesehatan kota palembang, pada tahun 2017 di laporkan sebanyak 558 kasus klinis penyakit campak, dari kasus tersebut, sebanyak 96 kasus dilakukan pemeriksaan darah yang dikirim ke badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan republik Indonesia di jakarta, untuk mengetahui antibody spesifik terhadap virus penyebab penyakit campak dan rubella, dari hasil pemeriksaan didapatkan sebanyak 40% menunjukkan terinfeksi firus Rubella, dan 9% menunjukkan terinfeksi.

Berdasarkan data yang didapat dari

Rekam Medik Rumah Sakit

Muhammadiyah Palembang Tahun 2018 didapatkan data kunjungan Poli Anak pada bulan Januari sampai dengan Oktober sebanyak 5.183 atau 25.9% .(Rekam Medik Rumah Sakit Muhammadiyah Tahun 2018)ksi virus penyakit campak.Agustus-September 2018 di kota Palembang.

(3)

Berdasarkan Penelitian Sebelumnya menurut Lailan Najah tahun 2017. Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Tambahan Measles Rubella (MR) pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 5.3 responden (75.7%), pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (4.3%). pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 responden (4.3). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang Imnunisasi tambahan Measles Rubella dalam tingkat pengetahuan Baik Berdasarkan deskripsi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan ibu tentang Vaksin MR (Measles Rubella) di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2019.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan anak untuk mengetahui Gambaran pengetahuan ibu tentang Vaksin MR (Measles Rubella) di Ruang Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

2019 Yang menjadi subjek penelitian ini adalah semua ibu pasien yang datang ke poli anak di Rumah Sakit Muhammadiyah palembang, penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2019.Dengan jumlah 49 responden. Desaign penelitian menggunakan Survei Analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional dan tehnik pengambilan sample secara Accidental Sampling.

Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara pengisian koesioner terhadap ibu yang berkunjung di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden memiliki Pengetahuan Baik yaitu sebanyak 46 orang ( 93.3%). Lebih banyak bila dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan yang kurang Baik yaitu sebanyak 3 orang (6.1%).

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu

NO Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1. Baik 46 93.3 &

2. Kurang Baik 3 6.1%

(4)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dianalisa bahwa Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019. Dilihat dari karakteristik 49 responden adalah sebagian Besar Ibu Mempunyai Pengetahuan Baik.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 49 responden. diketahui bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit

Muhammadiyah adalah yang

berpengetahuan Baik sebanyak 46 responden (93.3%) dan yang berpengetahuan Kurang Baik sebanyak 3 Responden (6.1%).Dengan demikian tingkat pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Ruang Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sebagian besar adalah Baik

Penelitian ini sejalan dengan Penelitian Sebelumnyaa menurut Lailan Najah tahun 2017. Dengan judul “ Gambaran Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Tambahan Measles Rubella (MR) pada Balita di Puskesmas Kotagede 1 Yogyakarta dilaksanakan Bulan Desember 2017. Estimilasi besar sampel minimal yang digunakan adalah 60 sampel tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 48 responden

(78.7%), pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 12 responden (19.7%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang Imnunisasi tambahan Measles Rubellad dalam tingkat pengetahuan Baik.artinya semakin tinggi Pengetahuan ibu maka semakin minat Keikutsertaan Vaksinasi Measles Rubella (MR).

Berdasarkan penelitian dan teori serta penelitian terkait maka peneliti berpendapat bahwa tingkat pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Ruang Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dikategorikan Baik dikarenakan adanya faktor eksternal seperti.I bu mendapatkan informasi tentang Mesles Rubella dari penyuluhan, internet, poster, televisi, HP, dan fasilitas yang ada di rumah sakit. Jadi menurut peneliti pengetahuan dapat ditingkatkan melalui faktor-faktor eksternal dan internal ibu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dianalisa bahwa Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2019.Dilihat dari karakteristik 49 responden adalah sebagian Besar Ibu Mempunyai Pengetahuan Baik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 49 responden. diketahui bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit

(5)

berpengetahuan Baik sebanyak 46 responden (93.3%) dan yang berpengetahuan Kurang Baik sebanyak 3 Responden (6.1%).Dengan demikian tingkat pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Ruang Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang sebagian besar adalah Baik.

Menurut A. Yusuf (2016) Rubella adalah suatu kelompok penyakit infeksi virus, sering disebuit dengan campak jerman (german measles) atau theree day measles, (campak yang berlangsung 3 hari) merupakan jenis penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus.

Pengetahuan adalah hasil dari proses mencari tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dari proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman. Pengetahuan ibu yang tinggi terhadap Vaksin Measles Rubella akan menjadi pendorong timbulnya minat Ibu unruk memberikan Imunisasi Measles Rubella pada anaknya.untuk menjaga dan meningkatkan kesehata anaknya melalui imunisasi Measles Rubella. Sebaliknya jika pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella rendah, bukan tidak mungkin ibu tidak mau memberikan Imunisasi Measles Rubella Pada Anaknya. Dikarenakan tidak tahu tentang manfaat dari Imunisasi Measles

Rubella.Sehingga akan berpengaruh pada derajat kesehatan tubuh yang rendah.

Menurut Notoatmodjo (2012) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Pengetahaun hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang seperti pendidikan, media massa, faktor informasi, lingkungan, sosial budaya, dan pengalaman.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula, peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal, penegtahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.

Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan perilaku seseorang terhadap obyek tertentu, semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan prilaku makin positif terhadap obyek tersebut. (Arikunto,2006)

(6)

Begitu juga informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. (Arikunto,2006)

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut, hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. (Arikunto,2006).

Penelitian ini sejalan dengan Penelitian Sebelumnyaa menurut Lailan Najah tahun 2017. Dengan judul “ Gambaran Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi Tambahan Measles Rubella (MR) pada Balita di Puskesmas Kotagede 1 Yogyakarta dilaksanakan Bulan Desember 2017 dengan menggunakan Tehnik Sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling, Sampel pada penelitian ini adalah ibu dari anak usia < 5 tahun yang datang bersama ibunya di posyandu wilayah kerja puskesmas Kartasura kabupaten Sukoarjo pada saat dilakukan penelitian, Estimilasi besar sampel minimal yang digunakan adalah 60 sampel tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 48 responden (78.7%), pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 12 responden (19.7%). Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang Imnunisasi

tambahan Measles Rubellad dalam tingkat pengetahuan Baik.artinya semakin tinggi Pengetahuan ibu maka semakin minat Keikutsertaan Vaksinasi Measles Rubella (MR).

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Merlinta (2018) yang berjudul “hubungan pengetahuan tentang Vaksin MR (Measles Rubella) dan pendidikan ibu terhadap minat keikutsertaan Vaksinisasi MR di Puskesmas Kartasura. Metode sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling Berdasarkan penelitian diketahui bahwa distribusi data responden berdasarkan pengetahuan tentang Vaksin MR di dapatkan pengetahuan tinggi sebesar 48 responden (78.7%) dan pengetahuan rendah sebesar 12 responden (19.7%) Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang Imnunisasi tambahan Measles Rubella dalam tingkat pengetahuan Baik.

Berdasarkan penelitian dan teori serta penelitian terkait maka peneliti berpendapat bahwa tingkat pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Ruang Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dikategorikan Baik dikarenakan adanya faktor eksternal seperti media massa, penyuluhan, Poster, internet, Televisi, HP dan lain- lain. Ibu mendapatkan informasi tentang Mesles Rubella dari penyuluhan, internet, poster, televisi, HP, dan fasilitas yang ada di rumah

(7)

sakit. Jadi menurut peneliti pengetahuan dapat ditingkatkan melalui faktor-faktor eksternal dan internal ibu.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 20 – 26 Januari Tahun 2019 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan judul Gambaran pengetahuan Ibu tentang Vaksin Measles Rubella di Poli Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2019. didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

Diketahui Distribusi frekuensi pengetahuan didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan Baik yaitu sebanyak 46 orang (93.3%)

SARAN

Bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Diharapkan bisa menjadi masukan dalam mengupayakan pengembangan dan peningkatan pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tentang pengadaan Imunisasi Measles Rubella sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian penyakit Campak dan Rubella pada Anak. Bagi Peneliti yang Akan Datang

Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai Vaksin Measles Rubella, diharapkan untuk sampel yang lebih banyak dan variabel yang lebih banyak, seperti jenis kelamin, pendidikan, Keikut sertaan Imunisasi MR dan lain sebagainya sehingga menghasilkan penelitian yang lebih luas dan lebih menarik. Kemudian dengan jumlah penelitian yang lebih banyak dan penelitian yang dilakukan lebih dari satu rumah sakit.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Anung Sugihantoro Kemenkes: 2018, Angka Kejadian Rubella Di Indonesia. www.Kemenkes.go.id . (Accessed 20 Oktober 2018)

Arikunto (2006-2014). Tingkat Pengetahuan dalam Riyanto dan Budiman, Aini, Sarifahe. Depkes RI. 2017, Imunisasi Measles Rubella Lindungi Kita (Online) Avariable at

www.Depkes.go.id (Accessed 18 Oktober 2018).

Dinas Kesehatan Kota Palembang 2018, Lindungi Diri Kita Dari Bahaya Penyakit Campak Dan Rubella (Online) Avariable at www.Kemenkes.go.id (Accessed 20 Oktober 2018).

Didjen P2P, K.R 2016. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR). Jakarta: Kemenkes RI.

Dr. Yusuf A Ramadhan & Dina Maliana. 2016. Bahaya Virus Rubella Bagi Ibu Hamil : Seri Pengelolaan Torer.

Lesti Nurainy Dinkes Sumsel, 2018. Angka Kejadian MR Measles Rubella Diakses Di

www.AmperaNews. Pada Tanggal 20 Oktober 2018.

Lailan Najah, 2018 , Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi MR (Measles Rubella) pada Balita Di Puskesmas Kotagede 1 Jogyakarta.Jurnal Kesehatan.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan Jakarta :Rineka Cipta.

Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan :Aplikasi dan Vaksinasi Yogyakarta. Nuha Medika. Merlinta, 2018. Hubungan PengetahuanTentang Vaksin MR Measles Rubella dan Pendidikan Ibu Terhadap Minat Keikutsertaan Vaksinasi MR Di Puskesmas Kartasura .Jurnal Kesehatan

Ponidjan, Tati S, (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Status Imunisasi Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang, Volume 1No 1 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado.

Wawan A Dan Dewi M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Prilaku Manusia Dilengkapi Contoh Kuesioner Nuha Medika Yogyakarta.

Word Health Organization (2011) Angka Jejadian Rubella Diakses di www.WHO int/ Pada Tanggal 18 Oktober 2018.

Stikes Aisyiyah Palembang, 2018 Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengungkapkan sistem yang dilakukan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai untuk mengawasi Pabrik Etil alkohol dari

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2009) mengenai analisis faktor dominan motivasi kerja perawat di

PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA SAH DAN PERINGKAT SUARA SAH CALON PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009. ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka untuk menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk menjadi staf kontrak atau

TAPM yang berjudul "Pengaruh Pengalaman Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Di Kabupaten Kaur" adalah hasil karya saya sendiri, dan

dalam sura h Al-Ankabut ayat 45, yang bermaksud, “ Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” Oleh sebab qiamullail itu dilakukan pada malam hari

Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa

Kemudian yang menjadi tujuan upacara ngaben adalah agar ragha sarira (badan / Tubuh) cepat dapat kembali kepada asalnya, yaitu Panca Maha Bhuta di alam ini dan Atma