• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP. keterpaduan fungsi-fungsi bangunan, yang berpijak pada pendekatan nilai-nilai Green

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KONSEP. keterpaduan fungsi-fungsi bangunan, yang berpijak pada pendekatan nilai-nilai Green"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KONSEP

5.1. Konsep Dasar Perancangan

Konsep dasar perancangan Hotel Butik di Jatinegara, Jakarta Timur adalah menciptakan

keterpaduan fungsi-fungsi bangunan, yang berpijak pada pendekatan nilai-nilai Green

Architecture sebagai sumber acuan yang merupakan tema dari perancangan Hotel Butik.

Salah satu cara menciptakan nilai-nilai Green Architecture pada perancangan Hotel Butik

ini adalah dengan mengimplementasikan beberapa unsure-unsur arsitetur hijau yang dapat di

jadikan acuan pengembangan konsep arsitektur. Artinya, wujud arsitektur yang hadir nantinya

mengandung atau berhubungan erat dengan lahan hijau terbuka dalam kota. Hal ini sangat

berkaitan erat dengan penanggulangan pemanasan global yang menuju ke arah go green sebagai

salaha satu pemecahan masalah tersebut diatas. Dengan moto go green inilah perancangan Hotel

Butik ini nantinya dapat dijadikan contoh perbaikan wajah kota yang biasa kita melihat

hamparan hutan beton akan menjadi hamparan hutan yang hijau sehingga nantinya akan

mendorong para arsitek lain mendesain bangunan dengan tema yang sama dan ramah terhadap

lingkungan.

5.2. Konsep Massa Bangunan

5.2.1. Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki dalam Tapak

Sirkulasi dalam tapak menghubungkan pengunjung dan pengelola ke bangunan. Sirkulasi

dalam akan mengarahkan pemakai dan sebaiknya menghindari crossing, maka dibuat dua

(2)

macam sirkulasi yaitu sirkulasi manusia dan sirkulasi kendaraan, dengan dasar pertimbangan

penentuan sirkulasi sebagai berikut :

Sirkulasi Pejalan Kaki :

Sirkulasi pejalan kaki diletakkan dekat dengan Main Lobby utama Hotel yang berada

disentrum tapak, sehingga memudahkan pejalan kaki untuk menuju ke semua fasilitas.

Sirkulasi Kendaraan :

Entrance kendaraan diletakkan di sisi selatan tapak yang bersebelahan dengan jalan

utama yaitu Jl. Otista, sedangkan pintu keluar kendaraan diletakkan terpisah agar tidak

menimbulkan kemacetan yaitu di sisi timur tapak yang bersebelahan dengan jalan

sekunder.

Sirkulasi Service :

Sirkulasi service diletakkan jauh dari sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan.

Gambar 5.2. In-Out Entrance on Site

Gambar 5.1. Sirkulasi Dalam Tapak

(3)

5.2.2. Sirkulasi Manusia dalam Bangunan

a. Sirkulasi Horizontal

Hotel Butik ini memiliki fasilitas dan fungsi yang berbeda-beda, sehingga pola

sirkulasi manusia dalam tapak yang digunakan adalah pola sirkulasi radial. Dimana

terdapat suatu ruang pengikat yang menghubungkan bangunan satu dengan bangunan

lainnya. Ruang penghubung utama dalam tapak adalah main lobby yang nantinya di

hubungkan atau dibagi dengan koridor-koridor penghubung antara ruang yang satu

dengan yang lain.

Gambar 5.4. Sirkulasi Horizontal Dalam Bangunan

: Pola Sirkulasi Dalam Bangunan

b. Sirkulasi Vertikal

Bangunan Hotel Butik ini memiliki ketinggian 1 lantai hingga 7 lantai. Sehingga sirkulasi

vertikal yang digunakan adalah menggunakan tangga dan lift untuk sirkulasi utama.

(4)

Sedangkan untuk kondisi tapak yang berkontur juga terdapat ramp sebagai akses untuk

kaum divable.

Gambar 5.6. Sirkulasi Vertikal Dalam Bangunan

: Posisi Tangga

: Posisi Lift

: Posisi Ramp

5.3. Konsep Penzoningan dan Grouping dalam Tapak

Perletakkan zoning pada tapak dilakukan berdasarkan hasil dari analisa tapak yang

dibahas sebelumnya.

(5)

5.3.1.

Zoning

Pada Tapak

Gambar 5.7. Zoning yang dipilih

Gambar 5.8. Zoning pada Tapak

KELEBIHAN :

1. Area Private berada ditengah memudahkan dalam pengawasan dan memudahkan capaian area kerja.

2. Area service yang berada di antara area public yaitu memudahkan pengunjung dan pengelola untuk melakukan kegiatan service

KELEBIHAN :

1. Area Private berada ditengah memudahkan dalam pengawasan dan memudahkan capaian area kerja.

2. Area service yang berada di antara area public yaitu memudahkan pengunjung dan pengelola untuk melakukan kegiatan service

(6)

5.3.2.

Grouping

Pada Tapak

Gambar 5.9. Grouping yang dipilih

Gambar

5.10. Grouping Pada Site

5.4. Konsep Masa Bangunan

Karena memiliki fungsi-fungsi yang berbeda, maka konsep masa bangunan pada

perancangan Hotel Butik ini adalah bermasa banyak / majemuk.

KELEBIHAN :

1. Letak privat area mengapit area public yang berfungsi sebagai lobby utama sehingga memudahkan aksesbilitas dua bangunan privat.

2. Untuk pelayanan service di hubungkan dengan koridor service yang terletak pada lantai basement yang saling terhubung ke grouping masing-masing bangunan. 3. Untuk bagian retail terletak pada lantai

(7)

5.5. Konsep Orientasi Bangunan

Konsep arah orientasi bangunan pada perancangan Hotel Butik mengambil dari

orientasi Jalan Otista yang merupakan akses utama untuk masuk ke hotel. Karena

eksisting tapak perancangan Hotel Butik ini berada di tepi sungai Ciliwung, maka arah

view hotel nantinya akan menhadap sungai sebagai salah satu poin dari dalam tapak.

Konsep orientasi bangunan Hotel Butik yang mengarah ke sungai, berpengaruh pada

radiasi panas matahari yang mengenai langsung ke sisi timur dan barat bangunan. Untuk

mengatasi permasalahan ini, maka bangunan Hotel Butik khususnya pada fasilitas

istirahat atau kamar-kamar hotel menggunakan double skin facade system.

Gambar 5.11. Tranformasi Gubahan Masa

Gambar 5.4. Model double skin facade. Pada bagian kiri :

Potongan penampang double

skin facade system. Atas :

Representasi skematik dari

the super imposed thermal and airflow network model.

Bawah : Grafis umpan balik dari simulasi lingkungan.

(8)

5.6. Konsep Bentuk Atap

Konsep bentuk atap pada perancangan Hotel Butik ini adalah mengaplikasikan wujud

fisik kebudayaan Indonesia yaitu menggunakan bentuk atap tropis. Penggunaan bentuk

atap tropis merupakan suatu upaya dalam pelestarian bangunan-bangunan

tradisional di Indonesia yang bercirikan atap berbentuk runcing keatas dan terdapat

talang datar sebagai aliran air di saat hujan.

5.7. Konsep Fasad Bangunan

Konsep fasad bangunan menggunakan ornamen dekoratif yang berkarakter dan

dapat memberi nilai tambah pada tampilan arsitektur bangunan Hotel Butik. Ornamen

dekoratif yang dipilih adalah ornamen khas betawi dengan pola geometris yang

biasanya terletak pada bagia depan dan list plank pada bagian atap.

Penggunaan ornamen dekoratif motif batik pada fasad bangunan merupakan suatu

upaya pelestarian wujud fisik kebudayaan Indonesia.

(9)

5.8. Konsep Warna Bangunan

Agar kontras dan harmoni dengan lingkungan sekitar tapak, maka konsep warna

pada bangunan Hotel Butik menggunakan warna-warna dominan yang digunakan pada

bangunan eksisting di sekitar tapak, sehingga tercipta satu-kesatuan yang utuh antara

bangunan baru dan bangunan eksisting. Warna-warna yang dominan diantaranya yaitu

putih, krem, kelabu, merah bata dan coklat tua.

Gambar 5.12. Adopsi Warna

5.9. Konsep Sistem Struktur

 Struktur Bawah

Jenis pondasi yang dipakai adalah pondasi pelat dan pondasi bored pile. Pondasi

bored pile dipergunakan pada bangunan yang memiliki bentang lebar seperti main

looby, ballroom dan hotel. Bore pile selain sebagai pondasi juga di gunakan sebagai

penahan tanah agar tidak sleding karena kondisi tapak yang berkontur.

(10)

 Struktur Atas

Pada umumnya penggunaan struktur atas adalah beton bertulang dengan mengadopsi

baja sebagai struktur tambahan.

 Struktur Atap

Struktur atap miring menggunakan truss dengan konstruksi baja alumunium dan

untuk atap datar menggunakan pelat beton.

Gambar 5.13. Kiri :

Pondasi bore pile

Gambar 5.14. Sistem

struktur rangka beton

bertulang.

(11)

5.10. Konsep Utilitas

5.10.1. Sistem Pencegahan Bahaya Kebakaran

Sistem deteksi awal  Flame and heat detector

Untuk sistem fire protection digunakan :

- Instalasi pemadam air tetap CO2 (tabung pemadam)

- Instalasi springkler otomatis.

5.10.2. Sistem Penghawaan

Sistem penghawaan yang digunakan adalah penghawaan aktif dan

penghawaan pasif. Sistem penghawaan pasif terdapat pada tiap masa bangunan

dengan memberikan bukaan pada jendela yang dapat dibuka tutup, sedangkan

penghawaan aktif adalah menggunakan sistem AC split pada tiap ruangan.

5.10.3. Sistem Air Bersih, Air Kotor dan Kotoran

Sistem air bersih yang digunakan adalah sistem up feet dimana air dari

tandon bawah dipompa dan didistribusikan keseluruh ruangan. Untuk fasilitas

API (Smoke Detector) PENDETEKSI ASAP PANEL ALARM ALARM SPRINGKLER PEMUTUSAN ARUS LISTRIK PEMUTUSAN SUPLY AC PEMAKAIAN EXHAUSER

FAN FIRE EXIT

KORIDOR FIRE LAMP PEMBANGKIT

TENAGA LISTRIK

(12)

hotel dilengkapi roof tank diatas yang didistribusikan denag sitem gravitasi

hanya untuk area fasilitas hotel, hal ini dengan pertimbangan bahwa fasilitas

hotel beroperasi selama 24 jam.

Untuk sistem pembuangan air kotor dan kotoran disediakan sumur resapan

dan septictank pada tiap-tiap massa bangunan.

- Sistem Air Bersih

- Sistem Air Panas

AIR PDAM METER AIR Tandon Bawah

Pompa Tendon atas Suplay Water Pembilasan Suplay Tandon Atas Boiler Penyimpanan Boiler Sirkulasi Penyimpanan Sirkulasi

Area Spa dan Sauna Hotel A

Hotel B

(13)

5.10.4. Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan adalah sistem pencahayaan aktif dan

pencahayaan pasif. Sistem pencahayaan pasif diupayakan dengan jalan

memberikan bukaan-bukaan pada tiap sisi bangunan, sehingga untuk

pencahayaan aktif yang menggunakan lampu dapat diminimalkan.

5.11. Konsep Material Finishing Arsitektur

No. JENIS

PEKERJAAN MATERIAL

1. Struktur penutup atap

Kuda-kuda truss /rangka baja 2. Penutup atap Genteng keramik

3. Dinding 1. Dinding batu bata - Diplester halus/ aci - Lapis Cat dinding - Lapis keramik - Lapis granit tile - Lapis marmer - Lapis batu alam 2. Dinding Kerawang GRC 4. Kusen, Pintu,

Jendela

Partisi,Kaca dan aksesoris

Untuk R. Serba Guna Kusen dan daun pintu menggunakan bahan alumuminum. Pintu menggunakan kaca, finishing alumuminium menggunakan melamik

5. Plafond - R. Main lobby dan R. Ballroom menggunakan

PLN M TRAFO PANEL PANEL INSTALASI

GENSET

(14)

rangka hollow alumunium.

- R. Hotel dan Restaurant menggunakan Plafond Gypsum polos dengan rangka hollow alumunium. 6. Lantai - R. Main lobby, R. Restaurant, Wedding caple

menggunakan Granit tile.

- R. Kamar, R. Karidor, Selasar, dan ruang-ruang service menggunakan keramik.

5.12. Kebutuhan Ruang Hotel

KELOMPOK

RUANG RUANG STANDAR RUANG

(MIN)

KAPASITAS KEBUTUHAN

RUANG SUMBER PROGRAM RUANG

Akomodasi Standard

Room 32 M 122 Unit

2 32 M2 X 122

= 5.040 M2 KPH Deluxe Room 36 M2 40 Unit 36 M2 X 40

= 1440 M2 KPH Suite Room 48 M2 20 Unit 48 M2 X 20

= 960 M

KPH 2

*). Ukuran Kebutuhan Ruang Sudah Termasuk Sirkulasi

40% NAD TOTAL 7440 M2 Penerimaan & Registrasi Tamu Main Lobby 1,2 M2/Kamar 180 Unit 216 M TSS 2 Program Ruang Sitting Lobby 5,4 M2/Kamar 180 Unit 972 M KKH TSS 2

Front Desk 15% Main

Lobby M15% X 216 2 = 32,4 M2 HMC Toilet 3.0 M2/Kamar 1 Wc = 2,4 M2 1 Urinoir = 1.6 M2 1 Wastafel = 1,5m2 Pria : 6 Wc, 6 Urinoir, 6 Wastafel. 108 M Wanita : 12 Wc, 6 Wastafel NAD 2

*). Ukuran Kebutuhan Ruang Sudah Termasuk Sirkulasi 40% NAD

TOTAL 1.328,4m2

(15)

Food &

Beverages Coffee Shop R.Duduk : 1,4 M2/Kamar 1,5 M2/Kursi Counter : 10% R. Duduk Dapur & Pantry : 40% R. Duduk 180 Unit Sirkulasi : 40% 1,4 M2 X 180 = 252 M2 280 M2 : 1,5 M2 = 187 Kursi 10% X 252 M2 = 25,2 M2 40% X 252 M2 = 100,8 M2 40% X 378 M2 = 151,2 M TSS KPH NAD NAD 2 TOTAL 529,2 M2 Chinese

Restaurant Asumsi 100 Kursi 250 M

2 Indonesian

Restaurant Asumsi 100 Kursi 250 M

2 Western

Restaurant Asumsi 100 Kursi 250 M

2 Buffet

Restaurant Asumsi 100 Kursi 250 M

2

TOTAL 1000m2 Bar & Lounge 0,7

M2/Kamar 180 Unit Sirkulasi : 40% 0,7 M2 X 180 = 126 M2 40% X 126 M2 = 50,4 M AD 2 TOTAL 176,4 M2 Function

Room Banquet Hall M1,1 – 1,3 2/Orang 500 Orang 500 X 1,3 M2 = 650 M HMC 2 Pantry 1/5 R. Banquet Hall 1/5 X 650 M2 = 130 M TSS 2 Foyer 1/6 R. Banquet Hall 1/6 X 650 M2 = 108 TSS

(16)

Meeting Room 1,8 M2/Orang 100 Orang 100 = 180 1,8 M X M HMC 2 Toilet Umum 1 Wc = 2,4 M2 1 Urinoir = 1.6 M2 1 Wastafel = 1,5m2 Pria : 6 Wc, 6 Urinoir, 6 Wastafel. 64,2 M Wanita : 8 Wc, 8 Wastafel NAD 2 Gudang 0,6 M2/Orang 100 Orang 0,6 M 2 X 100 = 60 M TSS 2 Sirkulasi 40% 40% X 1192,2 M2 = 476,88 M NAD 2 TOTAL 1.669,08 M2 Sport &

Recreation Lapangan Tenis (Out Door)

10,97 M2 X

23,77 M2 260,76 M

2

Kolam Renang

(Out Door) Dewasa : 500 M2 Anak-Anak : 250 M2 500 M2 250 M ASUMSI 2

Sport Center R. Ganti : 1,25 M2 Toilet : 1,6 M2 R. Bilas : 1,4 M2 Sport Store : Asumsi 4 Orang 6 Unit 4 Unit 1 Unit 50 Loker Loker : 0,12 M2 1,25 M2 X 4 = 5 M2 1,6 M2 X 6 = 9,6 M2 1,4 M2 X 4 = 5,6 M2 20 M2 0,12 M2 X 50 = 6 M2 NAD TSS Area Berjemur 2,4 M2 X 1,2 M2 30 Seat 2,88 M 2 Gym Asumsi 450 M2

Spa & Sauna Asumsi 450 M2

(17)

679,6 M

TOTAL 2.348,6 M2 Admin

&Pengelola R. General Manager 30 M

2 1 Unit /Orang 30 M NMH NAD 2 R. Executive Asst. Manager 20 M 2 1 Unit /Orang 20 M NMH NAD 2 R. Executive Secretary 8 M 2 /Orang 1 Unit 8 M NMH NAD 2 R. Divisi Manager + Department Office Manager : 9,3 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 9,3 M2 X 1 = 9,3 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M NAD 2 R. General Affair Manager + Department Office Manager : 9,3 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 9,3 M2 X 1 = 9,3 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M NAD 2 Front Desk Manager + Department Office Manager : 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2/Orang Kepala Direksi : 9,3 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit 1 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M2 9,3 M2 X 1 = 9,3 M NAD NAD NAD TSS 2 Financial Manager + Department Manager : 9,3 M2/Orang 1 Unit 9,3 M 2 X 1 = 9,3 M NAD 2

(18)

6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 3 Unit /Orang 6,7 M X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M2 Company Controller Manager : 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M NAD 2 R. Admin &

Pengelola Sales Manager Marketing & Manager : 13,4 M2/Orang Staff : 4,45 M2/Orang Kepala Direksi : 9,3 M2 1 Unit 3 Unit 1 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M2 9,3 M2 X 1 = 9,3 M NAD NAD TSS 2 Accounting Administration Department Office Manager : 13,4 M2/Orang Staff : 4,45 M2/Orang Kepala Direksi : 9,3 M2/Orang Auditor+Staff : 6,7 M2 1 Unit 3 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M2 9,3 M2 X 1 = 9,3 M2 6,7 M2 X 3 = 20,1 M NAD NAD TSS NAD 2 Food & Beverages Manager + Department Manager : 13,4 M2 1 Unit 1 Unit /Orang Sekretaris : 13,4 M2 X 1 = 13,4 M NAD 2

(19)

Office 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 3 Unit /Orang 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M2 House Keeping

Manager Manager : 12 M2/Orang Sekretaris : 9 M2 1 Unit 1 Unit /Orang 12 M2 X 1 = 12 M2 9 M2 X 1 = 9 M NMH 2 Sport & Recreation + Department Office Manager : 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M NAD 2 Public Relation + Department Office Manager : 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M NAD 2 R. Personalia & Training Manager + Department Office Manager : 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2/Orang Staff : 4,45 M2 1 Unit 1 Unit 3 Unit /Orang 13,4 M2 X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 4,45 M2 X 3 = 13,35 M TSS 2 R. Manager :

(20)

Maintenance & Engineering Manager + Department Office 13,4 M2/Orang Sekretaris : 6,7 M2 1 Unit 1 Unit /Orang 13,4 M X 1 = 13,4 M2 6,7 M2 X 1 = 6,7 M2 Staff : 4,45 M2/Orang Staff Manager : 9 M2 6 Unit 3 Unit /Orang 4,45 M2 X 6 = 26,7 M2 9 M2 X 3 = 27 M TSS 2 R. Admin &

Pengelola Deposit Box R. Save 9 M

2/Orang 1 Unit 9 M2 KPH

R. Rapat 2 M2 /Orang 30 Orang 2 M2 X 30

= 60 M2 NMH TSS R. Arsip 12 M2 1 Unit /Orang 12 M NMH 2 Gudang 0,225 M2 180 Kamar /Kamar 0,225 M 2 X 180 = 40,5 M TSS 2 R. Fotocopy 2 M2 1 Unit 2 M2 NMH Toilet 1 Wc = 2,4 M2 1 Urinoir = 1.6 M2 1 Wastafel = 1,5m2 Pria : 3 Wc, 6 Urinoir, 3 Wastafel. 45 M Wanita : 6 Wc, 6 Wastafel NAD 2

Loker Staff Min. 9

M2/Loker 1 Unit Ditentukan 12 M2 TSS R. Istirahat 1,62 M2/Kursi 40 Kursi 1,62 M 2 X 40 = 64,8 M TSS 2 Sirkulasi 40% 40% 710,9 M2 = 213.27 M2 TOTAL 924,17 M2 Food

Preparation Gudang Alat Makan 0,1 M

2 180 Unit

/Kamar 0,1 M

2 X NAD

(21)

M Gudang Makanan 0,18 M 2 180 Unit /Kamar 0,18 M 2 X 180 = 32,4 M NAD 2 Gudang Minuman 0,1 M 2 180 Unit /Kamar 0,1 M 2 X 180 = 18 M NAD 2 Gudang Pendingin 0,14 M 2 180 Unit /Kamar 0,14 M 2 X 180 = 25,2 M NAD 2 Gudang Bahan Cuci 0,2 M 2 180 Unit /Kamar 0,2 M 2 X 180 = 36 M NAD 2 R. Sampah 0,14 M2 180 Unit /Kamar 0,14 M 2 X 180 = 25,2 M NAD 2 Sirkulasi 40% 40% X 154,8 M2 = 61,92 M NAD 2 TOTAL 216,72 M2 Mekanikal Elektrikal & Service R. Genset 15 – 20 M2 5 Unit 20 X 5 = 100 NAD R. Panel 6 – 9 M2 1 Unit 9 M2 X 1 = 9 M2 NAD R. Travo 15 M2 5 Unit 15 M2x 5 = 75 M2 NAD

R. Pompa 15 – 20 M2 1 Unit 20 M2 NAD

R.Tandon Air 80 – 100 M2 1 Unit 100 M2 NAD Gudang

Engineering 15 – 20 M 1 Unit

2 20 M2 NAD

R. Mesin 20 – 30 M2 1 Unit 30 M2 NAD

R. Chiller 50 M2 1 Unit 50 M2 NAD

R. Boiler 50 M2 1 Unit 50 M2 NAD

R. Stp 27 M2 1 Unit 27 M2 NAD

Loading Dock 18 M2/Unit 2 Unit 18 M2 X 2

= 36 M2 NAD R. Bahan

Bakar M2/Kamar 0,1 180 Unit 0,1 M 2 X180 = 18 M HMC 2 Laundry 0,65 – 0,79 M2/Kamar 180 Unit 0,50 M 2 X 180 = 90 M HRDPR 2 Mushola 2 M2/Orang 100 2 M2x 100 = 200 M2 NMH Tempat 20 M2 ASUMSI

(22)

Wudhu

R.. Mesin Lift 9 M2/Lift 4 Lift 9 M2x 4 =

36 M2 ASUMSI R. Pos Jaga 6 M2 2 Unit 6 M2x 2 =

12 M2 ASUMSI

Sirkulasi 40% 40% X 893

M2 = 357,2 M2

TOTAL 1250,2 M2

Parkir Tiap 3 Kamar

= 1 Mobil (30 M Area Basement : Mobil Motor 2) 10 M2 1,5 M2 Tamu : 180 Unit Pengelola 200/3 = 67 Unit Parkir 67 X 30 M : Asumsi 20 Unit Tamu Function Room 100 Unit 2 = 2010 M2 20 X 30 M2 = 600 M2 1669,08 M2 /10 = 167 Unit 167 X 30 M2 = 5010 M2 150 M PERDA NO.7 THN.1991 SBT ASUMSI 2 TOTAL 7.770 M2 TOTAL LUAS LAHAN = 36.000 M2

TOTAL LUAS LAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK BASEMENT = 7.770 M2 JUMLAH LANTAI BASEMENT YANG DIPERLUKAN = 1 LANTAI

Bus 42 M2 4 Unit 168 M2 ASUMSI

Parkir Servis 21 M2 2 Unit 42 M2 ASUMSI

Sirkulasi 40% 40% X 230

M2 = 92 M2

TOTAL 322 M2

(23)

KETERANGAN

KPH KRITERIA PENGGOLONGAN HOTEL

TSS TIME SAVER STANDART

HMC HOTEL, MOTEL, & CONDOMONIUM

NAD NEUFERT ARCHITECT DATA

SBT SISTEM BANGUNAN TINGGI

HSRBD HANDBOOK OF SPORT & RECREATIONAL BUILDING DESIGN

NMH NEW METRIC HANDBOOK

HPD HOTEL PLANNING & DESIGN

*). PERBANDINGAN TIAP UNIT TYPE KAMAR DIDAPAT BERDASARKAN PERBANDINGAN DARI HASIL STUDI BANDING.

Gambar

Gambar 5.4. Sirkulasi Horizontal Dalam Bangunan
Gambar 5.6. Sirkulasi Vertikal Dalam Bangunan   :  Posisi Tangga
Gambar 5.7. Zoning yang dipilih
Gambar 5.9. Grouping yang dipilih
+7

Referensi

Dokumen terkait

ini merupakan dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan, dalam kerangka pencapaian Visi dan Misi, yang akan dipergunakan sebagai acuan bagi segenap jajaran aparatur

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk Mikotricho 10, 30, dan 50 g/ tanaman, dan pengurangan pupuk N-P-K sebesar 0%, 25%, dan 50% dari anjuran secara mandiri

Dana yang dianggarkan untuk Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan selama 1 periode pemerintahan pimpinan daerah terpilih (5 tahun plus 1 tahun

Adanya komunikasi yang baik secara formal maupun informal tidak hanya berupa secara tulisan namun komunikasi secara lisan melalui pertemuan ataupun rapat sangat

Penelitian ini yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, pembahahasan yang dikaji adalah Inventarisasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan

9 Dengan dibangunnya embung di bagian hulu sungai maka kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi dan pada musim kemarau air yang tertampung tersebut

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa jumlah penduduk kawasan perkotaan yang paling besar adalah Kota Rembang yakni mencapai 16.632 jiwa pada tahun 2016 dengan luas

Model Implementasi kebijakan pengembangan ilmu berparadigma Islami sesuai dengan visi, misi, karakteristik, dan tujuan konversi IAIN Susqa Pekanbaru ke UIN Suska