LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019/
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019
DAN/AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Pernyataan Direksi Directors’ Statement
Ekshibit/ Exhibit
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statements of Profit or Loss
Komprehensif Lain Konsolidasian B and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to the Consolidated FinancialStatements
Catatan/
Notes 2 0 1 9 2 0 1 8
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 4 111.162 180.738 Cash on hand and in banks
Investasi jangka pendek 8.314 11.969 Short-term investments
Piutang usaha Accounts receivable - trade
Pihak ketiga 5 3.777.622 3.933.222 Third parties
Persediaan 7 26.361.121 24.182.408 Inventories
Pajak dibayar di muka 14 774.139 888.588 Prepaid taxes
Biaya dibayar di muka 8 40.176 34.958 Prepaid expenses
Aset keuangan lancar lainnya 16 1.807 2.508 Other current financial assets
TOTAL ASET LANCAR 31.074.341 29.234.391 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 14 1.309.888 1.449.460 Deferred tax assets
Aset tetap 9 27.569.166 29.491.841 Property, plant and equipment
Tagihan pajak penghasilan 14 812.426 1.628.604 Claims for income tax refund
Aset tidak lancar lainnya 16 346.208 223.424 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 30.037.688 32.793.329 TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET 61.112.029 62.027.720 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
Catatan/
Notes 2 0 1 9 2 0 1 8
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank 11 20.837.707 17.118.339 Bank loans
Utang usaha Accounts payable trade
Pihak ketiga 12 3.137.127 4.926.206 third parties
Utang pihak berelasi 6 - 69.056 Due to related parties
Beban akrual 13 1.390.578 1.784.425 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 326 96.781 benefits liability
Utang pajak 14 20.061 398.397 Taxes payable
Bagian liabilitas jangka
panjang yang jatuh tempo Current maturities of
dalam satu tahun long-term debts
Bank 15 2.444.749 7.068.749 Bank
Pembiayaan konsumen 15 21.365 37.134 Consumer financing loan
Liabilitas jangka pendek lainnya 16 139.910 532.414 Other current liabilities
JUMLAH LIABILITAS
JANGKA PENDEK 27.991.823 32.031.501 TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang pihak berelasi 6 16.615.089 13.718.539 Due to related parties
Liabilitas jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net of
tempo dalam satu tahun current maturities
Bank 15 3.042.913 - Bank
Pembiayaan konsumen 15 5.526 28.055 Consumer financing loan
JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-
PANJANG 19.663.528 13.746.594 CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 47.655.351 45.778.095 TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
201 8
EqUITY Equity attributable to the equity holders of the parent entity
Notes
2019
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemjtik eftitas induk Modatsaham - nil.ai nominat
Rp100 per saham Modal dasar -3.000.000.000 saham 'Modat ditempatkan dan djsetor penuh -2.0'15.208.720 saham Tambahan modal disetor Akumutasi kerugian
KEPENTINGAN NONPENGENDALI JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 17 17 76.794.149 5.200.668 68.538.491) 76.794.149 5.200.668 65.745.616) Capital stock - Rpl00 par volue per share
Authorized -3,0A0,000,000 shares lssued and fully paid
-2,015,208,720 shares Addi tional paid-in capital
Aacumuloted losses 13.456.326 16.249 .201
357
474
NON-CONTROLLING /NIERFSIS13.456.678 16.249.625 TOTAL EqUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 61.112.029 62.027.770
Lihat Catatan atai Laporan Keuangan Konsolidatian pada Ekshjbit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Keuanqan Konsolidasjan secara keseluruhan
see ac.onpanying Notes to the consolidated Financial Stotements on Exhibit E which ore an integrolport of
the consolidoted Finonciol Stotenents taken ds d whole
28 Apt\l/ ApriL 2020 Presiden Direktur
.
\'. ,lTIXTbK
Sung Pui '{Catatan/
Notes 2 0 1 9 2 0 1 8
PENJUALAN 18 29.894.354 35.984.816 SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 19 ( 28.556.372) ( 32.784.541) COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 1.337.982 3.200.275 GROSS PROFIT
Beban penjualan 20 ( 779.481) ( 1.081.331) Selling expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi 21 ( 1.372.948) ( 1.795.485) expenses
Pendapatan Other operating income
(beban) operasi lain 22 152.214 ( 485.348) (expenses)
RUGI USAHA ( 662.233) ( 161.889) LOSS FROM OPERATIONS
Laba penjualan aset 89.574 3.108.696 Gain on sale of assets
Pendapatan keuangan 6 322.859 253.106 Finance income
Beban keuangan 23 ( 2.403.575) ( 1.857.923) Finance costs
(RUGI) LABA SEBELUM (LOSS) INCOME BEFORE
MANFAAT PAJAK ( 2.653.375) 1.341.990 TAX BENEFIT
Manfaat pajak 14 ( 139.572) 71.122 Tax benefit
(RUGI) LABA TAHUN NET(LOSS) INCOME
BERJALAN ( 2.792.947) 1.413.112 FOR THE YEAR
PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN - - INCOME
TOTAL (RUGI) PENGHASILAN TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF (LOSS) INCOME
TAHUN BERJALAN ( 2.792.947) 1.413.112 FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
2018
Catatan/Nofes
2019
Laba (rugj) tahun berjalan/Jumlah penghasjtan {rugi) komprehensif tahun berjalan diatribusikan pada:
Laba (rugi) tahun berjatan/ Jumtah penghasitan {rugi) ,komprehensif - tahun berjalan
yang diatribusikan
kepada pemitik entitas induk Laba (rugi) tahun berjatan/Jumtah
penghasitan (rugi)
komprehensjf - tahun berjalan yanq diatribusikan kepada kepentinqan nonpenqendati Jumlah
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
16
\
2.792.9471
1.413.117(
0,0014)
0,0007lncome (loss) for the yeotlTotal comprehensive income - inaome
(loss) for the yeor ottributable to: lncome (loss) for the yeorl Total comprehensive income
-income (loss) for the yeat attributable to the equity holders of the porent entity lncome (loss)
lor
the yeat/Totalcom1rehensive - income (loss) for the year attributable to the equity holders of the non-controlling interest
Total
BASTC |NCOA4E (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE
TO THE EqUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
\
2.792.875t(
7211.413.096
Ljhar Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibjt E terlampir yang merupakan bagian yang tidak teryisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See oc.onpanying Notes to the Consolidated Financiol Stotenents on Exhibit E whi.h arc on intesrcl port of
the Co^solidoted Finodtidl Ststpments token d. d 9|h1le
Jakarta, 28 Apri(/ /pril2020
r{,
Dra. Erlien Lindawati Surianto
Modal Saham Kepentingan
Ditempatkan non-pengendali
dan Disetor Tambahan atas aset bersih
Penuh/ modal entitas anak/
Capital Stock disetor/ Akumulasi Non-controlling
Issued and Additional Kerugian/ interest in net Jumlah
Catatan/ Fully Paid paid-in Accumulated Jumlah / assets of ekuitas/
Notes Share capital capital Losses Total subsidiaries Total equity
Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 76.794.149 5.077.018 ( 67.158.712) 14.712.455 408 14.712.863 Balance as of 31 December 2017
Laba tahun berjalan - - 1.413.096 1.413.096 16 1.413.112 Income for the year
Efek nilai wajar utang pemegang saham 6 - 123.650 - 123.650 - 123.650 Fair value effect of shareholder loan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 76.794.149 5.200.668 ( 65.745.616) 16.249.201 424 16.249.625 Balance as of 31 December 2018
Rugi tahun berjalan - - ( 2.792.875) ( 2.792.875) ( 72 ) ( 2.792.947) Loss for the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 76.794.149 5.200.668 ( 68.538.491) 13.456.326 352 13.456.678 Balance as of 31 December 2019
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of
2 0 1 9 2 0 1 8
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 29.912.000 35.637.651 Cash received from customers
Pembayaran kas untuk: Cash disbursements for:
Pemasok ( 16.793.763) ( 19.581.548) Suppliers
Gaji dan tunjangan karyawan ( 5.316.906) ( 5.581.895) Salaries and employees’ benefits
Beban pabrikasi dan Manufacturing overhead and
beban usaha ( 9.982.732) ( 14.715.690) operating expenses
Kas Neto Digunakan untuk Operasi ( 2.181.401) ( 4.241.482) Net Cash Used in Operations
Penerimaan dari tagihan Receipts from claims
pengembalian pajak 1.067.007 462.629 of tax refund
Penerimaan dari penghasilan
Bunga 384 726 Proceeds from interest income
Pembayaran bunga ( 1.514.240) ( 751.112) Interest paid
Lain-lain – neto ( 1.631.610) ( 201.200) Others - net
Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi ( 4.259.860) ( 4.730.439) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Hasil pelepasan aset 887.449 5.073.447 Proceeds from disposal of assets
Perolehan aset tetap ( 1.554.847) ( 2.038.182) Acquisition of property,
plant and Equipment
Pembayaran utang pembiayaan Payment of consumer
konsumen ( 38.298) ( 75.347) financing
Pembayaran Advances for acquisition
uang muka perolehan aset tetap ( 69.795) ( 94.790) of property, plant and equipment
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by
(Digunakan untuk) (Used in) Investing
Aktivitas Investasi ( 775.491) 2.865.128 Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM
PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan dari utang bank 3.719.368 44.128.388 Proceeds from bank loans
Penerimaan pinjaman Proceeds from due
dari pihak berelasi 2.827.494 282.618 related parties
Pembayaran utang bank ( 1.581.087) ( 43.150.016) Repayment of bank loans
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by
Aktivitas Pendanaan 4.965.775 1.260.990 Financing Activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
2 0 1 9 2 0 1 8
NET DECREASE IN
PENURUNAN NETO KAS DAN BANK ( 69.576) ( 604.321) CASH ON HAND AND IN BANKS
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 180.738 785.059 AT BEGINNING OF YEAR
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 111.162 180.738 AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. The Company Establishment
PT Ever Shine Tex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta
No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal
10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 21 tanggal 13 Juli 2017 mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah
diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.03.0153088 tanggal 17 Juli 2017.
PT Ever Shine Tex Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968 originally under the name of PT Ever Shine Textile Industry on 11 December 1973 based on notarial deed No. 82 of Kartini Muljadi, S.H., as amended by notarial deeds No. 14 dated 4 February 1974 and No. 33 dated 10 January 1975 of the same notary. The deed of establishment and its amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. Y.A.5/22/3 dated 25 January 1975, which was published in State Gazette No. 53, Supplement No. 319 dated 4 July 1975. The articles of association has been amended from time to time, most recently by notarial deed No. 21 dated 13 July 2017 of Leolin Jayayanti, S.H., concerning the change of the Company’s place and changes in the composition of the Company’s Boards of Commisioners and Director. The amendments to the articles of association were received and registered by the Ministry of Justice and Human Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.03. 0153088 dated 17 July 2017.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Perusahaan bergerak dalam kegiatan usaha industri tekstil. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan H. Fachruddin No.16, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
According to Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities consists of industry and trading. The Company is engaged in textile industry. The Company’s head office is located in Jalan H. Fachruddin No. 16, Tanah Abang, Central Jakarta.
Perusahaan melaksanakan kegiatan usahanya pada perdagangan tekstil. PT Prima Rajuli Sukses, entitas anaknya, melaksanakan kegiatan usaha sebagai pabrikan. Entitas anaknya berkedudukan di Tangerang.
The Company engaged its operational activity in textile trading. PT Prima Rajuli Sukses, the subsidiary, engaged its operational activity as manufacturer. The subsidiaries are domiciled in Tangerang.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975.
The Company started its commercial operations in 1975.
PT Cahaya Interkontinental adalah entitas induk dan
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering
Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:
A summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to 31 December 2019, is as follows:
Jumlah saham
Ditempatkan
dan beredar/ Nilai nominal Tanggal Number of shares Per saham/ Pencatatan/ Issued and Par value
Keterangan Date of registration outstanding Per share Description
13 Oktober 1992/
Penawaran Umum 13 October 1992 4.000.000 1.000 Initial Public Offering
13 Oktober 1992/
Company Listing 13 October 1992 30.000.000 1.000 Company Listing
26 Oktober 1992/
Konversi Saham Obligasi 26 October 1992 3.650.000 1.000 Bonds Conversion
2 Agustus 1993/
Saham Bonus 2 August 1993 22.590.000 1.000 Bonus Shares
10 Juni 1994/
Dividen Saham 10 June 1994 24.096.000 1.000 Stock Dividend
Total Saham sebelum Number of Shares pre
Penawaran Terbatas I 84.336.000 1.000 Right Issue l
15 Juli 1994/
Penawaran Terbatas I 15 July 1994 42.168.000 1.000 Right Issue I
Total Saham setelah Number of Shares post
Penawaran Terbatas I 126.504.000 1.000 Right Issue I
Total Saham setelah Number of Shares post
Stock Split 1:2 253.008.000 500 Stock Split 1:2
23 September 1996/
Saham Bonus 23 September 1996 45.541.440 500 Bonus Shares
Total Saham sebelum Number of Shares pre
Penawaran Terbatas II 298.549.440 500 Right Issue II
12 Juli 2000/
Penawaran Terbatas II 12 July 2000 85.299.840 500 Right Issue II
Total Saham setelah Number of Shares post
Penawaran Terbatas II 383.849.280 500 Right Issue II
Pengeluaran 5% saham 2 Oktober 2000/
tanpa HMETD 2 October 2000 19.192.464 500 5% Secondary Stock Issuance
Total Saham sebelum Number of Shares post
Stock Split 1:5 403.041.744 500 Stock Split 1:2
Total Saham setelah 11 Desember 2000/ Number of Shares post
Stock Split 11 December 2000 2.015.208.720 100 stock Split
Seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi c. Consolidated Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun
Grupnya sebagai berikut: The consolidated financial statements include the accounts of the Group as follows:
Tahun dimulai
Ruang kegiatan Persentase kepemilikan/ Jumlah aset sebelum eliminasi/ lingkup komersial/ Percentage of ownership Total assets before elimination Tempat usaha/ Start of 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ Entitas Anak/ kedudukan/ Scope of commercial December December December December
Subsidiaries Domicile activities year 2019 2018 2019 2018
PT Primarajuli Sukses Tangerang Produsen benang/ 1997 99,99% 99,99% 58.967.313 56.320.625
(PS) Manufacture yarns
PT Indo Yongtex Jaya Tangerang Produsen benang 1993 99,96% 99,96% 4.909.718 4.675.921
(IYJ) dan kain/
Manufacture Yarns and fabrics
Pada tahun 2011, IYJ telah menghentikan kegiatan
usahanya. In 2011, IYJ has discontinued its operational activities. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
yang dinotariskan dengan Akta No. 5 pada 18 Oktober 2019 yang dibuat di hadapan Atas Rihajeng S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karawang, Pemegang saham telah Menyetujui likuidasi dan pembubaran IYJ yang berlaku efektif sejak tanggal 7 Oktober 2019
Based on the decision of the General Meeting o Shareholders notarized by Deed No. 5 on 18 October 2019 made before Atas Rihajeng S.H., M.Kn., Notary in Karawang District, the Shareholders approved the liquidation and dissolution of IYJ which is effective on 7 October 2019.
Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01. 10-0010057 tanggal 4 November 2019.
The amandement have been received and recorded to the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01. 10-0010057 dated 4 November 2019.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan
Karyawan d. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of 31 December 2019 and 2018 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo : President Commissioner
Komisaris Independen : Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Presiden Direktur : Sung Pui Man : President Director
Direktur : Peter Sung : Director
Direktur : Michael Sung : Director
Direktur Independen : Dra. Erlien Lindawati Surianto : Independent Director
Komite audit Audit Committee
Ketua : Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak : Chairman
Anggota : Sinintha Y. Nainggolan : Member
Anggota : Timotius : Member
Grup mempunyai karyawan berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“PKWT”) sejumlah 930 dan 1.251 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (tidak diaudit).
The Group has a total of 930 and 1,251 employees based on Limited Time Work Agreement (“PKWT”) as of 31 December 2019 and 2018, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (OJK).
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian b. Basis of preparation of the consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian dengan menggunakan dasar pengukuran biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (USD), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the United States Dollar (USD), which is also the functional currency of the Company.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian juga mensyaratkan manajemen Perusahaan untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in compliance with SAK requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Company management to exercise judgement in applying the Company’s accounting policies. The areas where significant judgements and estimates have been made in preparing the consolidated financial statements and their effect are disclosed in Note 3.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued) Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tersebut konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup tahun sebelumnya kecuali untuk penerapan PSAK dan ISAK baru dan revisian yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Group consolidated financial statements last year except for implementation PSAK and new ISAK and revision effective on or after dated 1 January 2019.
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan sejumlah amandemen/ penyesuaian dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah1 Januari 2019.
In the current year, the Group has applied a number of amendments/ improvements and interpretations to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after 1 January 2019.
Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows:
• ISAK 33 “Transaksi valuta asing dan imbalan
dimuka” • ISAK 33 “Foreign currency transactions and advance consideration” Standar ini mengklarifikasi bagaimana
penentuan tanggal transaksi dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal ketika entitas membayar atau menerima imbalan di muka terkait asset, beban dan penghasilan dalam valuta asing. Intepretasi ini menjelaskan tanggal transaksi dengan tujuan untuk menentukan kurs yang digunakan dalam pengakuan awal asset, beban atau penghasilan terkait (atau bagian darinya) adalah tanggal di mana entitas pertama kali mengakui asset non-moneter atau liabilitas non-moneter yang timbul dari pembayaran atau penerimaan imbalan di muka. Dalam arti kata, terkait dengan penghasilan, beban atau aset tidak diukur kembali untuk perubahan kurs yang terjadi antara tanggal pengakuan awal imbalan di muka dan tanggal pengakuan suatu transaksi.
The standard clarifies how to determine the date of transaction for the purpose of determining the spot exchange rate used to translate foreign currency transactions on initial recognition in circumstances when an entity pays or receives some or all of the foreign currency consideration in advance of the recognition of the related asset, expense or income. The interpretation states that the date of the transaction for the purpose of determining the exchange rate to use on initial recognition of the related asset, expense or income (or part of it) is the date on which an entity initially recognises the nonmonetary asset or non-monetary liability arising from the payment or receipt of advance consideration. In other words, the related income, expense or asset should not be remeasured for changes in exchange rates occurring between the date of initial recognition of the advance consideration and the date of recognition of the transaction to which that consideration relates.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) b. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued) Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (Continued)
Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
• ISAK 34 “Ketidakpastian dalam perlakuan
pajak penghasilan” • ISAK treatments” 34 “Uncertainty over income tax Standar ini memberikan panduan akuntansi
untuk pajak penghasilan kini dan asset atau liabilitas pajak tangguhan ketika terdapat ketidak pastian dalam perlakuan pajak penghasilan. Interpretasi ini mensyaratkan:
The standard provides guidance on the accounting for current and deferred tax liabilities and assets in circumstances in which there is uncertainty over income tax treatments. The Interpretation requires: 1) Entitas menentukan apakah perlakuan
pajak tidak pasti harus dipertimbangkan secara terpisah atau bersamaan, berdasarkan pendekatan mana yang memberikan prediksi resolusi yang lebih baik.
1) The Entity to determine whether uncertain tax treatments should be considered separately, or together as a group, based on which approach provides better predictions of the resolution;
2) Entitas menentukan apakah besar kemungkinan badan otoritas perpajakan akan menerima perlakuan pajak tidak pasti; dan
2) The Entity to determine if it is probable that the tax authorities will accept the uncertain tax treatment; and
3) Jika besar kemungkinan perlakuan pajak tidak pasti tidak akan diterima, pengukuran ketidakpastian pajak berdasarkan jumlah yang paling mungkin atau nilai ekspektasian, bergantung pada metode mana yang dapat memprediksi penyelesaian ketidakpastian dengan lebih baik. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa otoritas perpajakan akan memeriksa jumlah yang berhak untuk diperiksa dan otoritas tersebut memiliki pengetahuan penuh atas seluruh informasi terkait ketika melakukan pemeriksaan tersebut.
3) If it is not probable that the uncertain tax treatment will be accepted, measure the tax uncertainty based on the most likely amount or expected value, depending on whichever method better predicts the resolution of the uncertainty. This measurement is required to be based on the assumption that each of the tax authorities will examine amounts they have a right to examine and have full knowledge of all related information when making those examinations.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) c. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued) Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (Continued)
Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
• PSAK 22 (Penyesuaian 2018) “Kombinasi bisnis” • PSAK 22 (Amendment 2018), “Business Combination”
Amandemen ini menjelaskan ketika salah satu pihak dalam suatu pengaturan bersama (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66: Pengaturan Bersama) memperoleh pengendalian atas bisnis yang merupakan suatu operasi bersama, dan memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitas terkait dengan operasi bersama tersebut sesaat sebelum tanggal akuisisi, transaksi tersebut adalah kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap. Pihak pengakuisisi menerapkan persyaratan untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, termasuk pengukuran kembali kepentingan yang dimiliki sebelumnya dalam operasi bersama. Dengan demikian, pihak pengakuisisi mengukur kembali seluruh kepentingan yang dimiliki sebelumnya dalam operasi bersama tersebut.
The amendment explains when one party in a joint arrangement (as defined in PSAK 66: Joint Arrangements) obtains the control over a business that is a joint operation, and has rights on the assets and liabilities for liabilities related to the joint operation before to the acquisition date, this transaction is a business combination that is carried out in stages. The acquirer applies the requirements for a business combination that is carried out in stages, including the re-measurement of previously owned interests in joint operations. Therefore, the acquirer re-measures all the interests previously held in the joint operation. The adoption of this amendment has no impact on the Company's financial statements.
• PSAK 24 (Amandemen 2018), “Imbalan Kerja tentang Amandemen, Kurtailmen atau Penyelesaian Program”;
• PSAK 24 (Amendment 2018), “Employee Benefits regarding Plan Amendment, Curtailment or Setlement”
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menggunakan asumsi yang diperbarui untuk menentukan biaya jasa kini dan bunga bersih untuk sisa periode setelah amandemen rencana, kurtailmen, atau penyelesaian. Ini juga mensyaratkan entitas untuk mengakui laba atau rugi sebagai bagian dari biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian penyelesaian, setiap pengurangan surplus, bahkan jika surplus itu sebelumnya tidak diakui karena dampak dari batas atas aset.
The amendment requires entity to use updated assumptions to determine current service cost and net interest for the remainder of the period after a plan amendment, curtailment, or settlement. It also requires an entity to recognise profit or loss as part of past service cost, or a gain or loss on settlement, any reduction in a surplus, even if that surplus was not previously recognised because of the impact of the asset ceiling.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) d. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued) Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (Continued)
Standar baru, amandemen, revisi, penyesuaian dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang akan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019 namun tidak berdampak secara subtansial terhadap kebijakan akuntansi Group dan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments, improvements and interpretations issued and effective for the financial year at or after 1 January 1 2019 which do not have substantial changes to the Group’s accounting policies and had material impact on the consolidated financial statement are as follows: (Continued)
• PSAK 26 (Penyesuaian 2018), “Biaya
Pinjaman”; • PSAK 26 (Improvements 2018), “Borrowing costs”;
Amandemen ini mengklarifikasi tentang pengecualian atas tarif kapitalisasi biaya pinjaman. Pinjaman yang didapatkan secara spesifik untuk memperoleh aset kualifikasian sampai secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan intensinya atau dijual telah selesai dapat dikapitalisasi seluruhnya. Namun jika pinjaman khusus belum dilunasi setelah aset kualifikasian siap untuk digunakan atau dijual, itu menjadi bagian dari pinjaman umum.
The amendment clarify exceptions of borrowing costs in calculating of capitalization rates. Borrowing obtained specifically for obtaining qualifying asset until substantially all activities required to prepare qualifying asset is ready for its intended use or sale can be fully capitalized. If a specific borrowing remains outstanding after the related qualifying asset is ready for its intended use or sale, it becomes part of general borrowings.
• PSAK 46 (Penyesuaian 2018), “Pajak Penghasilan – Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”;
• PSAK 46 (Improvements 2018), “Income Taxes – Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”;
Amandemen tersebut mengklarifikasi konsekuensi pajak penghasilan dari dividen. Entitas mengakui konsekuensi pajak penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas sesuai dengan di mana Entitas awalnya mengakui transaksi atau peristiwa masa lalu tersebut. Persyaratan ini berlaku untuk semua konsekuensi pajak penghasilan dari dividen.
The amendment clarify that the income tax consequences of dividends. Entity recognized consequences of dividends in statements of profit or loss and other comprehensive income or equity according to where initial Entity recognized that past transactions or events. These requirements apply to all income tax consequences of dividends.
• PSAK 66 (Penyesuaian 2018), “Pengaturan
Bersama”; • PSAK Arrangement”; 66 (Improvements 2018), “Joint
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa pihak yang berpartisipasi dalam, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama atas suatu operasi bersama dapat memperoleh pengendalian bersama atas operasi bersama, dalam hal aktivitas operasi bersama yang merupakan suatu bisnis, tidak boleh mengukur kembali kepentingan yang sebelumnya dimiliki dalam operasi bersama.
The amendment clarify that party participating, but not having joint control over a joint operation, can obtain joint control over joint operations, in the case of joint operating activities which are a business, should not re-measure its previously held interest in the joint operation.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (Lanjutan) e. Basis of preparation of the consolidated financial statements (Continued) Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (Lanjutan)
Changes to Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (Continued)
Tedapat sejumlah standar dan interpretasi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - IAI yang efektif dalam periode akuntansi masa depan dan bahwa Group telah memutuskan untuk tidak mengadopsi penerapan dini. Tiga yang paling penting adalah:
There are a number of standards and interpretations which have been issued by the Financial Accounting Standards Board - IAI that are effective in future accounting periods that the group has decided not to adopt early. Three most significant of these are:
• PSAK 71 Instrumen Keuangan; • PSAK 71 Financial Instruments; • PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan; dan • PSAK Customers; and 72 Revenue from Contracts with
• PSAK 73 Sewa. • PSAK 73 Leases.
Ketiganya akan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020.
All three will be mandatorily effective for annual periods beginning on or after 1 January 2020.
c. Prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan seluruh Entitas Anak seperti yang dijelaskan di Catatan 1d. Pengendalian didapat ketika Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, Grup mengendalikan investee jika dan hanya jika Grup memiliki:
The consolidated financial statements include the accounts of the Parent Company and all the Subsidiaries mentioned in Note 1d. Control is achieved when the Group’s is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if and only if the Group has:
• kekuasaan atas investee (contoh hak saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);
• power over the investee (i.e. existing rights that give the current ability to direct the relevant activities of the investee);
• eksposur atau hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee; dan • exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and • kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasilnya.
• the ability to use its power over the investee to affect its returns.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of consolidation (Continued) Ketika Grup mempunyai hak suara kurang dari
mayoritas atau hak serupa terhadap investee, Grup mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam menilai apakah terdapat kekuasaan atas sebuah investee, termasuk:
When the Group has less than majority of the voting rights or similar rights to an investee, the Grup considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
• pengaturan kontraktual dengan pemilik hak
suara lain investee; • the contractual arrangement with the other vote holders of the investee; • hak yang timbul dari pengaturan kontraktual
lain; dan • rights arrangements; and arising from other contractual • hak suara Grup dan hak suara potensial. • the Group voting rights and potential voting
rights. Grup menilai kembali apakah terdapat atau
tidak pengendalian terhadap investee jika fakta dan keadaan yang menunjukkan bahwa ada perubahan satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan ke Perusahaan dan Entitas Anak dan dihentikan untuk dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian ditransfer keluar dari Grup. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban dari Entitas Anak, yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan, termasuk dalam laporan laba rugi dari tanggal Grup mendapatkan pengendalian sampai dengan tanggal Grup berhenti untuk mengendalikan Entitas Anak.
The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Subsidiaries are fully consolidated from the date control is transferred to the Group and cease to be consolidated from the control date is transferred out of the Group. Assets, liabilities, income and expenses of a Subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the statements of income from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the Subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan ke pemilik entitas induk dari Grup dan kepentingan non-pengendali (“KNP”), meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non-pengendali memiliki saldo defisit. Ketika diperlukan, penyesuaian dibuat pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya seragam dengan kebijakan akuntansi Grup. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi seluruhnya dalam konsolidasi.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of Subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group accounting policies. All intra the Group assets and liabilities, equity, income expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Prinsip konsolidasi (Lanjutan) c. Principles of consolidation (Continued) Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: If the Group losse control, the Group then:
(a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;
(a) Derecognize the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;
(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);
(b) Derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);
(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(c) Recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;
(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;
(d) Recognize any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;
(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;
(e) Reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;
(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.
(f) Recognize any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas Entitas Anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Changes in the parent’s ownership interest in a Subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous Subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-controlling interest represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which is presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Kombinasi bisnis d. Business combination
Ketika Grup melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, they assess the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi (acquisition method). Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada
entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP
atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Sebelum mengakui keuntungan dari pembelian dengan diskon, Perusahaan menilai kembali apakah telah teridentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam pengkajian kembali tersebut.
If the consideration is less than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized as a gain from a bargain purchase in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. Prior to recognizing the gain from the bargain purchase, the Company reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and liabilities taken over and recognizes any additional assets or liabilities that may be identified in the reassessment.
Perusahaan selanjutnya mengkaji kembali prosedur yang digunakan untuk mengukur jumlah yang dipersyaratkan untuk diakui pada tanggal akuisisi untuk seluruh hal- hal berikut ini:
The Company further reviews the procedures used to measure the amount required to be recognized at the acquisition date for all of the following:
• aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih; - identifiable assets acquired and liabilities taken over; • kepentingan non-pengendali pada pihak
yang diakuisisi, jika ada; - non-controlling interests of the acquired party, if any; • untuk kombinasi bisnis yang dilakukan
secara bertahap, kepentingan ekuitas pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi; dan
- for business combinations achieved in stages, the acquirer's previously held equity interests in the acquired party; and
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Kombinasi bisnis (Lanjutan) d. Business combination (Continued) Tujuan dari kajian ini untuk meyakinkan bahwa
pengukuran kembali tersebut telah mencerminkan dengan tepat semua informasi yang tersedia pada tanggal akuisisi.
The purpose of the review is to ensure that the remeasurement accurately reflects all the information available at the acquisition date.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian atau penghasilan komprehensif lain sesuai dengan PSAK 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK 55 either in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laporan laba atau rugi.
In a business combination achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit-Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGU.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.