• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA SMK MAGELANG MELALUI PELATIHAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA SMK MAGELANG MELALUI PELATIHAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA SMK

MAGELANG MELALUI PELATIHAN PENYUSUNAN BUSINESS

PLAN

Diah Agustina Prihastiwi1, Yulida Army2, Ari Nurul Fatimah3 1,2,3Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar Jalan Kapten Suparman 39, Magelang 56116

e-mail: 1diahprihastiwi@untidar.ac.id

Abstrak

Mitra dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah siswa kelas XII dari SMK Negeri 3 dan SMK PIUS X Kota Magelang. Siswa tersebut adalah siswa dari program keahlian tata kecantikan dan jasa boga. Sebagai siswa SMK tentu saja mereka telah dibekali dengan keterampiilan yang langsung dapat diaplikasikan untuk bekerja di masyarakat. Akan tetapi agar dapat berhasil, selain dibutuhkan keterampilan dan keahlian, juga dibutuhkan kemampuan untuk dapat berwirausaha. Sebelum terjun ke dunia usaha juga dibutuhkan perencanaan yang matang agar sumber daya yang telah dikorbankan dapat memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pemberian pelatihan penyusunan business plan diharapkan dapat meningkatkan kesiapan, kepercayaan, dan kemampuan diri dari para siswa SMK sebelum mereka akhirnya terjun ke dunia bisnis nantinya. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah observasi dan wawancara dengan melakukan metode pengumpulan data dokumentasi dan diskusi dengan guru kewirausahaan dan guru BK. Melalui diskusi ini, diketahui bahwa kesiapan dan kepercayaan diri para siswa SMK untuk menghadapi dunia bisnis setelah lulus masih terbatas. Selanjutnya, pada tahap kedua adalah tahap pengembangan solusi melalui pemberian pelatihan penyusunan business plan. Luaran utama yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tersusunnya business plan dari para siswa. Luaran lain yang dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan motivasi dari para siswa untuk mulai berwirausaha.

Keywords: sekolah vokasi, SMK, kewirausahaan, business plan, entrepreneurship

1. PENDAHULUAN

Kota Magelang merupakan salah satu dari enam Kotamadya di Jawa Tengah. Kota Magelang memiliki luas wilayah 18,12 km2. Kota Magelang terletak di persimpangan jalur transportasi dan ekonomi antara Semarang, Magelang, Yogyakarta, dan Purworejo. Selain itu, Kota Magelang juga terletak di persilangan jalur wisata lokal dan regional antara Yogyakarta, Borobudur, Kopeng, dan dataran tinggi Dieng. Kota Magelang juga ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang) dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah (Magelangkota, 2018).

Berdasarkan data BPS, pada tahun 2019 Kota Magelang memiliki jumlah penduduk sebanyak 122.111 jiwa. Dari jumlah tersebut, angkatan kerja di Kota Magelang tahun 2019 berjumlah 62.829 jiwa. Sebanyak 60.048 orang bekerja dan pengangguran terbuka sebanyak 2.781 orang. Dengan demikian, tingkat partisipasi Angkatan kerja yakni 64,62% dan tingkat pengangguran terbuka sebanyak 4,43% (BPS Kota Magelang, 2020). Selain itu, persentase pengangguran terbuka jika dilihat menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan yakni Sekolah Menengah Atas Kejuruan sebesar 27%, Sekolah Menengah Atas sebesar 23%, Sekolah Dasar dan lebih rendah sebesar 23%, Universitas 16%, Sekolah Menengah Pertama sebesar 8%, dan Diploma/Akademi sebesar 3%. Pada tahun 2019, Kota Magelang juga memiliki jumlah penduduk miskin sebanyak 9.100 orang atau 7,46% dari total jumlah penduduk (BPS Kota Magelang, 2020).

(2)

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa lulusan SMK memiliki kontribusi paling tinggi terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kota Magelang. Seyogyanya, pendidikan SMK membekali para lulusannya dengan keterampilan yang siap untuk digunakan bekerja. Akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian.

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan, perekonomian, dan perkembagan berkelanjutan suatu daerah adalah apabila masyarakatnya memiliki kemampuan untuk berwirausaha yang tinggi untuk mendirikan usahanya sendiri secara mandiri. Kewirausahaan merupakan kompetensi yang wajib dimiliki agar usaha bisnis yang dikelola dapat berkelanjutan. Selain itu, para siswa yang akan memulai karir setelah lulus dari sekolah merupakan dimensi yang penting dalam rangka menumbuhkembangkan intensi berwirausaha. Dalam hal ini, intensi kewirausahaan pada generasi muda merupakan faktor yang penting dalam menentukan karir yang akan mereka pilih selanjutnya (Top et al., 2012).

Oleh karena itu, berwirausaha merupakan alternatif potensial yang dapat dilakukan oleh lulusan ataupun siswa SMK. Dengan menggunakan keahlian yang telah dipelajari di bangku sekolah, ditambah dengan pengetahuan untuk merencanakan usaha, diharapkan lulusan SMK dapat berwirausaha selepas dari jenjang pendidikan kejuruannya.

Di Kota Magelang terdapat 19 Sekolah Menengah Kejuruan, terdiri dari 3 SMK Negeri dan 16 SMK Swasta. Mitra dari Program Kemitraan Masyarakat ini adalah SMK Negeri 3 dan SMK PIUS X Kota Magelang, terutama siswa kelas XII yang sebentar lagi akan lulus sekolah. Kedua SMK tersebut dipilih karena para siswa SMK tersebut mendapatkan keterampilan yang dapat langsung diaplikasikan untuk bekerja. Setelah lulus dari sekolah tersebut, para lulusan dapat memilih untuk membuka usaha sendiri ataupun dapat langsung bekerja berbekal keterampilan yang dimiliki.

Berdasarkan analisis terhadap situasi yang telah dilakukan, permasalahan utama dari mitra diantaranya yaitu:

a. Masih kurangnya kemauan, keberanian, dan semangat untuk memulai usaha sendiri. b. Masih kurangnya persiapan siswa SMK untuk berwirausaha setelah lulus.

c. Masih kurangnya pengetahuan siswa mengenai perencanaan bisnis, seperti perencanaan usaha, perencanaan dan pengelolaan modal usaha, pengembangan usaha, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan era milenial saat ini.

Target luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bagi mitra yaitu:

a. Meningkatnya motivas dari siswa SMK mita untuk berwirausaha dengan mengaplikasikan keterampilan yang mereka miliki.

b. Terdapat modul yang dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan business plan. c. Para siswa memiliki business plan yang dapat mereka aplikasikan dalam berwirausaha.

2. METODE PENGABDIAN

Metode Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama merupakan analisis situasi. Pada tahap ini digali informasi mengenai keadaan saat ini dan potensi dari para siswa SMK untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mitra. Analisis lingkungan juga dilakukan untuk mendeteksi peluang usaha yang potensial untuk menjadi bisnis baru. Analisis ini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan guru kelas, guru pelajaran kewirausahaan, dan guru bimbingan konseling sekolah. Hasil dari diskusi dengan para mitra adalah saat ini para siswa telah memperoleh pelajaran kewirausahaan. Akan tetapi mereka menghadapai permasalahan yakni para siswa masih belum memiliki pandangan ataupun tujuan yang akan dilakukan selepas mereka lulus dari SMK.

Tahap kedua yakni implementasi kegiatan sebagai alternatif solusi atas permasalahan yang diperoleh analisis situasi pada tahap pertama. Alternatif solusi yang diajukan adalah peningkatan kesiapan siswa untuk berwirausaha melalui pemberian seminar dan pelatihan penyusunan

(3)

Pembekalan kesiapan para siswa untuk berwirausaha ini dilakukan dengan memberikan materi mengenai:

a. Alasan dan kelebihan dari berwirausaha untuk membangkitkan minat dan memotivasi para siswa dengan mendatangkan praktisi wirausahawan yang bergerak di bidang yang sesuai dengan jurusan para siswa.

b. Persiapan dan pengembangan usaha dengan cara menyusun business plan, menentukan sumber modal, merekrut dan melatih pegawai, menentukan peralatan, perlengkapan, dan tempat, serta penggunaan teknologi, sistem informasi, dan media sosial dalam membantu pemasaran produk dan jasa yang ditawarkan.

c. Pelatihan menyusun business plan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Luaran pertama dari PKM ini adalah peningkatan motivasi dari para siswa SMK Negeri 3 dan SMK PIUS X Kota Magelang untuk berwirausaha. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memberikan seminar kewirausahaan. Peserta dari seminar tersebut sebanyak 24 siswa dari SMK Negeri 3 jurusan Kecantikan dan 105 siswa darai SMK PIUS X jurusan Tata Boga dan Busana Butik. Seminar tersebut menghadirkan pembicara dari praktisi yang berkecimpung di dunia usaha yang sesuai dengan jurusan dari para peserta yakni seorang Make-up Artist (MUA).

Motivasi diberikan kepada para peserta oleh pembicara dengan berbagi pengalaman dan tips dalam memulai wirausaha, antara lain langkah awal untuk memulai menjadi MUA, memilih pangsa pasar, target konsumen, dan pemasaran jasa kecantikan dengan memanfaatkan media sosial, modal dan peralatan yang dibutuhkan, harga dari jasa yang diberikan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki agar pangsa pasar dan harga jual semakin tinggi. Selama seminar, peserta sangat tertarik untuk berdiskusi dengan pembicara mengenai pengalaman dan klien yang pernah ditangani oleh pembicara. Peserta terutama sangat tertarik dengan penggunaan media sosial untuk merambah pasar dan klien yang lebih luas, serta penentuan harga untuk jasa yang diberikan.

(4)

Gambar 2. Pemberian Motivasi oleh Mahasiswa di SMK PIUS X

(5)

Gambar 4. Dokumentasi Bersama Siswa SMK Negeri 3

Luaran selanjutnya dari PKM ini adalah tersusunnya modul business plan sehingga dapat menjadi pedoman bagi para siswa untuk menyusun business plan mereka. Dalam modul ini dijelaskan selain dibutuhkan modal dan keterampilan untuk menciptakan produk ataupun jasa, juga dibutuhkan perencanaan yang baik agar usaha yang akan dilakukan dapat berkelanjutan. Selain itu, seorang usahawan dapat memanfaatkan berbagai bantuan yang ditawarkan oleh pemerintah untuk membantu UMKM. Modul tersebut juga menjelaskan sumber-sumber bantuan dari pemerintah yang dapat diperoleh. Yang terakhir, di dalam modul juga dijelaskan mengenai isi dan langkah-langkah dalam menyusun sebuah business plan.

(6)

Gambar 6. Tahapan dalam Menyusun Business Plan

Luaran yang terakhir adalah pendampingan dalam penyusunan business plan. Setelah pemberian motivasi dan berbagi pengalaman dengan pembicara, para peserta didampingi langsung untuk menyusun business plan dengan berpedoman pada modul yang telah disusun dan dibagikan. Para peserta diajak untuk melakukan brainstorming mengenai usaha apa yang ingin mereka dirikan atau rintis selepas lulus dari SMK. Para peserta dipandu untuk berpendapat modal apa saja yang dibutuhkan, baik berupa uang/materi, peralatan, karyawan atau tempat mereka akan membuka usahanya. Para peserta juga diajak berdiskusi mengenai bagaimana mereka akan memasarkan, memperkenalkan, dan menyebarluaskan produknya. Setelah berdiskusi, para peserta diminta untuk menuangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan agar rencana tersebut menjadi konkrit.

(7)

Gambar 8. Contoh Business Plan yang Disusun oleh Siswa SMK N 3 Jurusan Kecantikan

4. SIMPULAN

a. Tingkat kesiapan siswa SMK masih belum maksimal untuk memulai berwirausaha setelah lulus dari sekolah. Kendala utama yang membuat para siswa tidak yakin untuk berwirausaha antara lain kurangnya motivasi, pengalaman, pengetahuan, dan modal usaha.

b. Kegiatan pembimbingan penyusunan business plan diharapkan dapat menjadi pemantik semangat bagi para siswa untuk mulai memiliki visi dalam berwirausaha.

5. SARAN

Berdasarkan hasil pembimbingan pembuatan business plan kepada para siswa SMK dapat dilihat bahwa business plan yang tersusun masih dalam tahap embrio atau masih sangat sederhana. Oleh karena itu, saran yang dapat diajukan adalah dilakukan pembimbingan yang lebih intensif untuk memberi gambaran mengenai wirausaha secara nyata.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Ekonomi UNTIDAR yang telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan PKM ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para siswa dan guru di SMK Negeri 3 dan SMK PIUS X Kota Magelang atas kerja samanya yang baik

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kota Magelang. (2020). Kota Magelang dalam Angka 2020. BPS Kota Magelang. https://magelangkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=ZjQ0ZWQwZmE yYWNmNDllMmIyMWVlYWZj&xzmn=aHR0cHM6Ly9tYWdlbGFuZ2tvdGEuYnBz LmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMjAvMDQvMjcvZjQ0ZWQwZmEyYWNmN DllMmIyMWVlYWZjL2tvdGEtbWFnZWxhbmctZGFsYW0tYW5na2EtMjAyMC5od G1s&twoadfnoarfeauf=MjAyMC0wNi0xNiAxMDo0MjozOA%3D%3D

Magelangkota. (2018, January 18). KOndisi Geografis Kota Magelang.

(8)

Top, S., Çolakoğlu, N., & Dilek, S. (2012). Evaluating Entrepreneurship Intentions of Vocational High School Pupils Based On Self- Efficacy Concept. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 58, 934–943. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.1072

Gambar

Gambar 1. Pemberian Materi Seminar di SMK PIUS X
Gambar 2. Pemberian Motivasi oleh Mahasiswa di SMK PIUS X
Gambar 4. Dokumentasi Bersama Siswa SMK Negeri 3
Gambar 7. Contoh Business Plan yang disusun oleh Siswa SMK PIUS X Jurusan Busana Butik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara langsung apabila prediksi kami menjadi kenyataan atau paling tidak selama ang- ka inflasi yang diumumkan berada pada level dibawah 0,26% maka angka Riil Interest Rate

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan alternatif obat herbal adalah putri malu ( Mimosa pudica Linn), tanaman ini mengandung senyawa mimosin, asam pipekolinat, tannin,

Upaya peningkatan populasi ternak sapi potong baik melalui intensifikasi IB dan Kawin alam, dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan kegiatan pengembangan usaha kelompok

TIK diganti menjadi BTIK (Bimbingan TIK).Namun prosesnya masih seperti KTSP yaitu proses belajar dalam kelas tetapi waktu yang diberikan kepada guru BTIK hanya 40 menit

Dina Indriana (2011:65) menjelaskan bahwa media gambar mampu memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga anak didik mampu untuk mengingatnya dengan

Penelitian terhadap 82 responden ditemukan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal tetapi mengalami kejadian mioma uteri sebanyak 27 responden, sedangkan

Sebagai unsur visual, garis memilki pengertian (1) tanda atau markah yang memanjang yang membekas pada suatu permukaan dan arah (2) batas suatu bidang atau permukaan, bentuk atau

Hasil penelitian ini adalah: (i) Latar balakang dari album Thank Yo Allah adalah: 1) Thank You Allah: belatar belakang Maher Zain di masa lalu yang jauh dari Allah, sampai