• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan E-modul Aliran Energi Berbasis PBL 1. Penyusunan Materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan E-modul Aliran Energi Berbasis PBL 1. Penyusunan Materi"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pengembangan E-modul Aliran Energi Berbasis PBL 1. Penyusunan Materi

Materi yang dikaji dalam e-modul merupakan materi ekosistem. Pemilihan materi ekosistem didasarkan pada hasil analisis kebutuhan siswa yang menyatakan bahwa materi ekosistem kurang kontekstual, sulit untuk dihafalkan, dan kesalahan konsep yang mempengaruhi linearity pemikiran pada materi ekosistem. Materi ekosistem yang dapat dimunculkan kekontekstualannya adalah pada materi aliran energi. Materi aliran energi memiliki kesesuaian dengan riset “Karakteristik Ekofisiologi Reproduksi Hama Tikus Sawah (Rattus Argentiventer Robb & Kloss)” yang menjadi batasan materi pada e-modul.

Materi aliran energi tidak langsung diberikan kepada siswa. Materi yang diberikan hanyalah materi hasil riset dan dibantu link untuk mengakses materi dari google atau youtube Materi hasil riset digunakan sebagai sarana bantu siswa dalam memecahkan masalah. Materi terbagi menjadi dua informasi yaitu informasi fisiologi dan informasi ekologi. Informasi fisiologi dan ekologi dipaparkan berupa jurnal dan gambar dari penelitian “Karakteristik Ekofisiologi Reproduksi Hama Tikus Sawah (Rattus Argentiventer Robb & Kloss)”. Video yang ditampilkan dalam informasi fisiologi dan ekologi diambil dari www.youtube.com.

Materi aliran energi dalam e-modul disampaikan dengan model PBL. Model PBL terdiri dari tahapan orientasi masalah, organisasi masalah, penyelidikan terhadap masalah, penyajian hasil karya, dan analisis serta evaluasi terhadap hasil dan proses pembelajaran.. Isi materi dalam e-modul dibuat sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Hubungan antara kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan isi modul dapat dilihat pada Tabel 4.1

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46 Tabel 4.1 Hubungan Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,

dan Isi E-modul

Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran Isi E-modul 3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya. 4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam berbagai bentuk media.  Mendeskripsikan komponen penyusun ekosistem yang berperan dalam aliran energi berdasarkan fungsinya.  Menjelaskan konsep aliran energi.  Menjelaskan konsep rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi.  Siswa mampu mendeskripsik an komponen penyusun ekosistem yang berperan dalam aliran energi berdasarkan fungsinya.  Siswa mampu menjelaskan konsep aliran energi.  Siswa mampu menjelaskan konsep rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi.

E-modul memberikan video

permasalahan yang dapat ditarik rumusan masalah mengenai peran petani, tikus sawah, padi, tanah, sebagai indikator untuk mengetahui komponen penyusun ekosistem yang berperan dalam aliran energi. Contoh permasalahan :

Pertanyaan :

Apa peran petani, tikus sawah, dan padi dalam ekosistem sawah? Jawaban : petani sebagai konsumen primer / konsumen sekunder / konsumen tersier. Tikus sawah sebagai konsumen primer, padi sebagai produsen.

E-modul memberikan video

permasalahan yang dapat ditarik rumusan masalah mengenai hubungan antara petani, tikus sawah, padi, dan tanah sebagai perantara untuk menjelaskan konsep aliran energi. Contoh permasalahan :

Pertanyaan :

Apa yang akan terjadi apabila padi mengalami kepunahan ?

bagaimana cara menanggulanginya ?

Jawaban : Padi merupakan bahan makanan utama bagi manusia. Apabila padi mengalami penurunan, maka tingkat konsumsi manusia akan berkurang dan menyebabkan penurunan siklus aliran energi. Manusia akan melakukan berbagai cara untuk menanggulangi penurunan produktivitas padi, salah satu cara adalah dengan menggunakan Trap Barrier System (TBS).

E-modul memberikan video

permasalahan yang dapat ditarik rumusan masalah mengenai siklus rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. Contoh permasalahan : Pertanyaan :

Mengapa populasi tikus sawah cepat bertambah banyak ? Jawaban :

Hal ini dikarenakan predator murni tikus sawah mengalami penurunan. Sehingga siklus rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi menjadi tidak stabil.

(3)

commit to user 2. Pemilihan Media

Media yang dipilih adalah modul elektronik (e-modul). E-modul memiliki daya tahan lebih lama, efektif, dan efisien dibandingkan dengan modul cetak biasa. Pengembangan e-modul dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Perangkat keras

Perangkat keras yang digunakan untuk membuat e-modul adalah 1 unit laptop Acer Aspire 4741 dengan spesifikasi :

Processor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M350 @2.27 GHz 2.27 GHz

Installed memory (RAM) 2,00 GB DDR3

 HDD 320GB

 LCD 14”LED – Intel HD Graphics

System type 32-bit Operating System

 DVD-ROM

2.4G Wireless Mouse

Speaker active b. Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat e-modul dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya :

1) Perangkat lunak untuk sistem operasi - Microsoft Windows 7 Ultimate

2) Perangkat lunak untuk pembuat animasi - Adobe Flash CS 6

3) Perangkat lunak untuk membuat desain grafis - Corel draw X6

- Adobe Photoshop CS4

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48 - Corel VideoStudio pro X4

- Bandicam

5) Perangkat lunak untuk mengolah suara - Audacity 2.0.5

- MP3Doctor - JetAudio

6) Perangkat lunak untuk membuat software aplikasi - Format factory

- Inno Setup 5

3. Pemilihan Bentuk

E-modul dikemas dalam bentuk file aplikasi (.exe) yang dapat disimpan dalam media penyimpanan seperti flashdisc, compact disc, dan harddisc. Pengemasan dalam bentuk file aplikasi bertujuan untuk menyatukan file-file video, musik, link search by google, link search by youtube, gambar, text, dan script pemrograman. Aplikasi dapat dioperasikan apabila sudah terinstal terlebih dahulu.

4. Desain Produk Awal

E-modul terdiri dari menu utama berupa menu pendahuluan, demo video, materi, dan keluar. Setiap menu memiliki fungsi masing-masing dan terdiri dari beberapa sub menu didalamnya. Pendahuluan terdiri dari Pengantar, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Demo video menyajikan video tutorial untuk membantu user memahami cara pengoperasian e-modul. Materi menyajikan scene yang berorientasi pada pembelajaran berbasis masalah. Scene yang disajikan berupa video permasalahan, rumusan masalah, hipotesis masalah berserta informasi bantuan, penyajian data, presentasi hasil analisis data, penyajian kesimpulan, rangkuman belajar, evaluasi pembelajaran berupa evaluasi proses dan evaluasi hasil. Keluar memiliki

(5)
(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50 Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa. Pemilihan model PBL dapat membantu siswa lebih memahami materi aliran energi. PBL terdiri dari beberapa tahapan yang dapat membantu siswa untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Tahapan pembelajaran dalam e-modul aliran energi disesuaikan dengan tahapan pembelajaran berbasis PBL. Tahapan PBL dalam e-modul terdiri dari orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa belajar, melakukan penyelidikan, menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.. Tahapan PBL disajikan dalam scene yang berbeda. Terdapat 9 scene inti dalam e-modul yang berfungsi mengarahkan siswa belajar dengan model PBL. Setiap scene memiliki perintah tersendiri yang memudahkan siswa dalam menyelesaikan tahapan PBL. Penempatan tahapan PBL dalam e-modul dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tahapan PBL dalam E-modul Aliran Energi

No Tahapan dalam Problem Based Learning Scene dalam E-modul

1 Orientasi masalah Siswa mengamati video permasalahan yang diberikan. Video permasalahan bersifat kontekstual.

(7)

commit to user Tabel 4.2. Tahapan PBL dalam E-modul Aliran Energi

No Tahapan dalam Problem Based Learning Scene dalam E-modul

2 Organisasi masalah Siswa merumuskan permasalahan dari video permasalahan.

3 Penyelidikan terhadap masalah Siswa melakukan penyelidikan terhadap masalah yang sudah dirumuskan dengan bantuan informasi-informasi berupa gambar, video, materi hasil riset, dan link untuk menuju ke google/youtube.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52 Tabel 4.2. Tahapan PBL dalam E-modul Aliran Energi

No Tahapan dalam Problem Based Learning Scene dalam E-modul

4 Penyajian hasil karya Siswa diberikan kesempatan untuk

menyajikan data dari hasil penyelidikan.

Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil analisis dari data yang sudah ditampilkan pada scene

penyajian data.

Siswa diberikan kesempatan untuk

menyimpulkan hasil penyelidikan

berdasarkan analisis data dan informasi yang sudah dikumpulkan.

(9)

commit to user Tabel 4.2. Tahapan PBL dalam E-modul Aliran Energi

No Tahapan dalam Problem Based Learning Scene dalam E-modul

5 Analisis dan evaluasi proses

pemecahan masalah

Siswa diberikan kesempatan untuk membuat rangkuman dalam pembelajaran.

Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar.

6. Spesifikasi Perangkat dalam Mengoperasikan E-modul Aliran Energi Berbasis PBL

E-modul aliran energi berbasis PBL membutuhkan spesifikasi kebutuhan sistem operasional yang menjadi batasan keberhasilan pengoperasian e-modul. E-modul aliran energi berbasis PBL dapat dioperasikan apabila perangkat komputer/laptop yang digunakan oleh user memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut :

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(11)
(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(13)
(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(15)

commit to user

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Tampilan awal ketika aplikasi dioperasikan.

Tampilan scene selanjutnya. Berisikan identitas penyusun E-modul dan validator. Klik tombol “Lanjutkan” untuk menuju scene selanjutnya.

Scene ini menjelaskan tentang peraturan perundang – undangan tentang hak cipta. Klik tombol “Lanjutkan” untuk menuju scene selanjutnya.

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60 Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene pembuka. Terdapat suara ucapan selamat datang. Klik tombol “Lanjutkan” untuk menuju scene selanjutnya.

Scene menu utama. Terdapat empat menu utama yaitu menu pendahuluan, menu demo video, menu materi, dan keluar.

Scene menu pendahuluan. Terdapat lima tombol yaitu pengantar, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. Klik tombol tertentu untuk

membuka penjabaran isi menu yang dibuka.

(17)

commit to user

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene demo video. Berisikan video tutorial mengenai penjelasan penggunaan E-modul aliran energi berbasis PBL. Terdapat tombol “Menu” untuk kembali ke menu utama dan terdapat tombol untuk mengatur video.

Scene petunjuk pemecahan masalah berisikan mengenai langkah-langkahyang harus dilakukan siswa untuk memecahkan permasalahan yang siswa dapatkan.

Terdapat tombol menu untuk kembali ke menu utama dan tombol untuk menuju scene selanjutnya.

Scene video permasalahan berisikan permasalahan mengenai penurunan produktivitas padi akibat serangan hama tikus sawah. Terdapat tombol menu dan tombol navigasi untuk kembali atau menuju scene selanjutnya

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62 Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene rumusan permasalahan berisikan text box dan layer untuk memunculkan tulisan (layer abu). Terdapat tombol “UBAH” untuk mengubah tulisan yang sudah diketikkan dalam text box. Tulisan yang sudah diketikkan dan diubah dalam text box akan muncul dalam layer abu-abu.

Scene hipotesis masalah memiliki fasilitas tambahan berupa tombol informasi fisiologi dan informasi ekologi untuk mengakses informasi fisiologi maupun ekologi.

(19)

commit to user

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene informasi fisiologi berisikan jurnal penelitian yang dikutip dari hasil riset “Karakteristik Ekofisiologi Reproduksi Hama Tikus Sawah (Rattus

Argentiventer Robb & Kloss)”. Terdapat tombol gambar, video, dan cari di google yang membantu siswa dalam mengumpulkan informasi. Tombol cari di google bisa berfungsi apabila siswa sedang terkoneksi dengan internet. Scene gambar info fisiologi berisikan gambar-gambar yang diambil dari hasil riset. Siswa dapat membuka gambar hanya dengan menggeser pointer ke gambar yang diinginkan.

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64 Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene video info fisiologi berisikan mengenai video pembedahan tikus betina hamil. Terdapat tombol cari di youtube untuk

membantu siswa

menjelajah youtube apabila siswa sedang terkoneksi dengan internet.

Scene info ekologi berisikan jurnal hasil riset “Karakteristik Ekofisiologi Reproduksi Hama Tikus Sawah (Rattus

Argentiventer Robb & Kloss)”. Terdapat tombol gambar, video, dan cari di google yang membantu siswa dalam

mengumpulkan informasi. Tombol cari di google bisa berfungsi apabila siswa sedang terkoneksi dengan internet.

(21)

commit to user

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene gambar info ekologi berisikan gambar-gambar yang diambil dari hasil riset. Siswa dapat membuka gambar hanya dengan menggeser pointer ke gambar yang diinginkan.

Scene video info ekologi berisikan mengenai video pembedahan tikus betina hamil. Terdapat tombol cari di youtube untuk membantu siswa menjelajah youtube apabila siswa sedang terkoneksi dengan internet. Scene penyajian data berisikan fasilitas text box, layer abu-abu, tombol navigasi, tombol “Menu”, dan tombol “UBAH”.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66 Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene presentasi hasil analisis data berisikan fasilitas text box, layer abu-abu, tombol navigasi, tombol “Menu”, dan tombol “UBAH”

.

Scene penyajian kesimpulan berisikan fasilitas text box, layer abu-abu, tombol navigasi, tombol “Menu”, dan tombol “UBAH”.

Scene rangkuman pembelajaran berisikan fasilitas text box, layer abu-abu, tombol navigasi, tombol “Menu”, dan tombol

(23)

commit to user

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

Scene dalam E-modul Keterangan

Scene evaluasi pembelajaran terdiri dari dua pilihan yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Terdapat juga tombol “Menu” dan tombol navigasi.

Scene evaluasi proses berisikan fasilitas text box, layer abu-abu, tombol navigasi, tombol

“Menu”, dan tombol “UBAH”.

Scene evaluasi hasil berisikan petunjuk menyelesaikan soal. Terdapat tombol “EVALUASI” untuk kembali ke scene evaluasi pembelajaran dan tombol “MULAI SOAL” untuk memulai mengerjakan soal. Soal bersifat continue sehingga siswa tidak bisa mengulang soal yang sudah dikerjakan.

Pengerjaan soal dibatasi oleh waktu yang sudah tertera di pojok kiri bawah. Skor benar mendapatkan poin sepuluh, dan

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Scene dalam E-modul Keterangan

skor salah mendapatkan poin nol. Skor total akan muncul pada akhir pengerjaan soal. Apabila skor di bawah batas tuntas akan muncul emoticon berwarna putih. Apabila skor di atas batas tuntas akan muncul emoticon berwarna kuning.

Scene daftar pustaka berisikan refrensi dalam penyusunan materi dalam E-modul. Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi

(25)

commit to user

B. Kelayakan E-modul Aliran Energi Berbasis PBL

Kelayakan E-modul dinilai dari uji validitas, uji coba kecil, dan uji coba besar terbatas. Uji validitas dilakukan untuk menguji tingkat kevalidan sebuah produk sebelum diuji coba di lapangan.

1. Uji Validitas

Validitas yang dinilai pada e-modul terdiri dari aspek substansi (materi), konstruk (tahapan PBL), dan media (rekayasa perangkat lunak dan komunikasi visual). Perbandingan hasil uji validasi dengan nilai maksimal angket dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Histogram Perbandingan Nilai Maksimal Validasi dan Nilai Hasil Validasi.

a. Aspek substansi

Aspek substansi telah divalidasi oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Suwarno, S.Pd., M.Si. Nilai yang didapatkan dalam uji validitas pada aspek substansi memiliki skor rata-rata 32 dan mendapatkan kategori sangat baik (X > Mi + 1,5 Sbi) dengan Mi + 1,5 Sbi = 30. Hasil

32 20 52 32 16 44 0 10 20 30 40 50 60

Aspek Substansi Aspek Konstruk Aspek Media

N ilai Val id asi Aspek Validasi Nilai Maksimal Nilai Hasil validasi

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70 konversi data kuantitatif aspek substansi ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Konversi Data Kuantitatif Aspek Substansi ke Data Interval

Rentang Kategori X > 30 Sangat baik 23,33 < X ≤ 30 Baik 23,33 < X ≤ 23,33 Cukup 10 < X ≤ 16,67 Kurang X ≤ 10 Sangat Kurang

E-modul mendapatkan kritik dan saran secara umum untuk melakukan perbaikan pada materi permasalahan agar dapat mencangkup materi aliran energi, tropik, dan jaring-jaring makanan.

b. Aspek konstruk

Aspek konstruk telah divalidasi oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Bowo Sugiharto, M.Pd. Nilai yang didapatkan dari uji validitas pada aspek konstruk memiliki skor rata-rata 16 dan mendapatkan kategori baik (Mi + 0,5 Sbi < X< Mi + 1,5 Sbi) dengan Mi + 0,5 Sbi = 14,58 dan Mi + 1,5 Sbi = 18,75. Hasil konversi data kuantitatif aspek konstruk ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.5.

(27)

commit to user

Tabel 4.5. Hasil Konversi Data Kuantitatif Aspek Konstruk ke Data Interval

Rentang Kategori X > 18,75 Sangat baik 14,58 < X ≤ 18,75 Baik 10,42 < X ≤ 14,58 Cukup 6,25 < X ≤ 10,42 Kurang X ≤ 6,25 Sangat Kurang

E-modul mendapatkan kritik dan saran berupa penambahan scene penyajian data dan perubahan bentuk evaluasi hasil yang mampu membuat siswa mengevaluasi hasil belajar secara mandiri.

c. Aspek media

Aspek media telah divalidasi oleh dosen Fakultas Sastra dan Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta yaitu Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D. Nilai yang didapatkan dari uji validitas pada aspek konstruk memiliki skor rata-rata 44 dan mendapatkan kategori baik ( Mi + 0,5 Sbi) < X< Mi + 1,5 Sbi ) dengan Mi + 0,5 Sbi = 37,25 dan Mi + 1,5 Sbi = 46,75. . Hasil konversi data kuantitatif aspek media ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Hasil Konversi Data Kuantitatif Aspek Media ke Data Interval

Rentang Kategori X > 46,75 Sangat baik 37,25 < X ≤ 46,75 Baik 27,75 < X ≤ 37,25 Cukup 18,25 < X ≤ 27,75 Kurang X ≤ 18,25 Sangat Kurang

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72 E-modul mendapatkan kritik dan saran berupa tampilan font yang terlalu biasa digunakan.

Hasil uji validasi dijadikan sebagai bahan revisi untuk membuat produk yang siap untuk diujikan di lapangan. Revisi dilakukan pada beberapa poin saja seperti perbaikan pada materi permasalahan, penambahan scene penyajian data, dan perubahan bentuk evaluasi hasil. Perubahan terhadap tampilan font pada e-modul tidak dilakukan mengingat apabila dilakukan perubahan font dengan tingkat seni yang tinggi dapat menimbulkan ketidakterbacaaan tulisan.

2. Uji Coba Kecil

Uji coba kecil dilakukan di SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan responden siswa berjumlah tiga dan guru berjumlah satu. Perbandingan hasil uji coba kecil dengan nilai maksimal angket dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11. Histogram Perbandingan Nilai Maksimal Uji Coba Kecil dan Nilai Hasil Penilaian Angket.

20 15 18,67 15 0 5 10 15 20 25 Siswa Guru N ilai Uji C o b a K e ci l

Responden Uji Coba Kecil

Nilai maksimal

(29)

commit to user

Nilai yang didapatkan dari responden siswa adalah 18,67 dan mendapatkan kategori sangat baik (X > Mi + 1,5 Sbi ) dengan Mi + 1,5 Sbi = 15. Hasil konversi data kuantitatif uji coba kecil untuk responden siswa ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Hasil Konversi Data Kuantitatif Uji Coba Kecil Responden Siswa ke Data Interval Rentang Kategori X > 15 Sangat baik 11,67 < X ≤ 15 Baik 8,33 < X ≤ 11,67 Cukup 5 < X ≤ 8,33 Kurang X ≤ 5 Sangat Kurang

Kritik dan saran yang diberikan oleh siswa tertuju pada penyampaian suara yang kurang bagus. Nilai yang didapatkan dari responden guru adalah 15 dan mendapatkan kategori sangat baik ( X > Mi +1,5 Sbi ) dengan Mi + 1,5 Sbi = 11,25. Hasil konversi data kuantitatif uji coba kecil untuk responden guru ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Hasil Konversi Data Kuantitatif Uji Coba Kecil Responden Guru ke Data Interval Rentang Kategori X > 11,25 Sangat baik 8,75 < X ≤ 11,25 Baik 6,25 < X ≤ 8,75 Cukup 3,75 < X ≤ 6,25 Kurang X ≤ 3,75 Sangat Kurang

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74 Kritik dan saran yang diberikan oleh guru tertuju pada penunjangan sarana pembelajaran yang harus lebih optimal apabila menggunakan pembelajaran berbasis IT. Hasil yang didapatkan dari uji coba kecil dijadikan sebagai bahan revisi untuk membuat produk yang akan diujikan diuji coba besar terbatas. Revisi dilakukan pada pengolahan suara agar suara lebih optimal untuk didengar.

3. Uji Coba Besar Terbatas

Uji coba besar terbatas dilakukan di SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan responden siswa berjumlah empat puluh dan guru berjumlah dua. Perbandingan hasil uji coba kecil dengan nilai maksimal angket dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Histogram Perbandingan Nilai Maksimal Uji Coba Besar Terbatas dan Nilai Hasil Penilaian Angket.

Nilai yang didapatkan dari responden siswa adalah 17,63 dan mendapatkan kategori sangat baik (X > Mi + 1,5 Sbi ) dengan Mi +1,5 Sbi = 15. Hasil konversi data kuantitatif uji coba besar terbatas untuk responden siswa ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.9.

20 15 17,63 14,5 0 5 10 15 20 25 Siswa Guru N ilai Uj i Co b a B e sar Ter b atas

Responden Uji Coba Besar Terbatas

Nilai maksimal

(31)

commit to user

Tabel 4.9. Hasil Konversi Data Kuantitatif Uji Coba Besar Terbatas Responden Siswa ke Data Interval

Rentang Kategori X > 15 Sangat baik 13,33 < X ≤ 15 Baik 8,33 < X ≤ 13,33 Cukup 5 < X ≤ 8,33 Kurang X ≤ 5 Sangat Kurang

Kritik dan saran yang diberikan lebih tertuju pada tampilan dan musik yang kurang bervariasi. Nilai yang didaptkan dari responden guru adalah 14,5 dan mendapatkan kategori sangat baik ( X > Mi + 1,5 Sbi ) dengan Mi + 1,5 Sbi = 11,25. Hasil konversi data kuantitatif uji coba besar terbatas untuk responden siswa ke data interval dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Konversi Data Kuantitatif Uji Coba Besar Terbatas Responden Guru ke Data Interval

Rentang Kategori X > 11,25 Sangat baik 8,75 < X ≤ 11,25 Baik 6,25 < X ≤ 8,75 Cukup 3,75 < X ≤ 6,25 Kurang X ≤ 3,75 Sangat Kurang

Kritik dan saran yang diberikan tertuju pada kesesuaian indikator dengan materi pembelajaran. Hasil yang didapatkan dari uji coba besar dijadikan bahan revisi untuk membuat produk akhir. Revisi dilakukan hanya pada tampilan dan materi lebih disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Revisi terhadap

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76 variasi musik tidak dilakukan dengan pertimbangan siswa menjadi kurang fokus apabila terlalu banyak variasi musik pada e-modul.

C. Pembahasan

Penelitian pengembangan e-modul ekosistem berbasis problem based learning pada sub pokok bahasan aliran energi bertujuan untuk mengetahui karakteristik modul yang dikembangkan dan mengetahui tingkat kelayakan e-modul yang dibuat. Pembentukan e-e-modul dilakukan secara mandiri dan melalui tahapan revisi sebagai bahan penyempurnaan produk. Pengujian kelayakan e-modul dilakukan di SMA Negeri 2 Sukoharjo dengan responden guru dan siswa. Pembahasan mengenai karakteristik dan kelayakan e-modul ekosistem berbasis PBL pada sub pokok bahasan aliran energi adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik E-modul Ekosistem Berbasis PBL pada Sub Pokok Bahasan Aliran Energi

Karakteristik e-modul yang dikembangkan terdiri dari beberapa ciri yaitu integrasi tahapan problem based learing dan integrasi materi hasil riset dalam e-modul. Tahapan PBL disajikan dalam scene seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 menjelaskan tahapan PBL dalam E-modul terdiri dari kegiatan siswa dalam melakukan orientasi permasalahan, organisasi masalah, penyelidikan terhadap masalah, penyajian hasil karya, analisis proses pemecahan masalah, dan evaluasi dalam proses pemecahan masalah.

Orientasi masalah ditunjukan melalui scene video permasalahan. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan orientasi masalah dengan mengamati video permasalahan yang ditampilkan. Permasalahan yang diangkat mengenai penurunan produktivitas padi akibat hama tikus sawah yang bersifat kontekstual dan berpotensi merangsang siswa untuk merumuskan permasalahan dari video yang ditampilkan. Sifat kontekstual dalam video permasalahan merupakan akar dari pembelajaran berbasis masalah (Tan, 2003). Merujuk pada Tabel 4.1, video permasalahan yang ditampilkan memungkinkan munculnya rumusan permasalahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

(33)

commit to user

Organisasi masalah ditunjukan dengan scene rumusan permasalahan yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merumuskan permasalahan dari video yang telah diamati. Siswa dapat merumuskan berbagai permasalahan dalam scene yang telah disediakan dan rumusan masalah yang dibuat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Rumusan masalah yang dapat muncul dari pengamatan video permasalahan adalah tentang hubungan tikus sawah, petani, dan padi dalam ekosistem sawah. Rumusan masalah tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk mendeskripsikan komponen penyusun ekosistem yang berperan dalam aliran energi. Rumusan masalah lain yang dapat muncul adalah dampak yang terjadi apabila padi mengalami kepunahan dan aplikasi penanggulangan kepunahan padi. Rumusan masalah tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk menjelaskan konsep aliran energi. Rumusan masalah lainnya yang dapat muncul adalah peningkatan/ penurunan populasi tikus sawah untuk menjelaskan konsep rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi. Kegiatan merumuskan masalah dalam E-modul merangsang kemampuan bertanya dan analisis siswa terhadap masalah.

Penyelidikan terhadap masalah ditunjukkan dengan scene hipotesis masalah. Terdapat 2 informasi yang dapat digunakan siswa sebagai bahan untuk membantu siswa memecahkan rumusan masalah yang telah dibuat. Informasi yang diberikan adalah informasi ekologi dan informasi fisiologi. Informasi ekologi dan fisiologi berisikan jurnal, gambar, video, dan link untuk mengakses google/ youtube. Jurnal dan gambar yang digunakan diambil dari penelitian mengenai “Karakteristik Ekofisiologi dan Reproduksi Hama Tikus Sawah (Rattus Argentiventer Rob & Kloss)”. Video ekologi dan fisiologi diambil dari www.youtube.com. Materi yang disajikan dalam jurnal info fisiologi berisikan tentang kondisi lambung tikus sawah pada saat stadium vegetatif dan generatif serta kemapuan reproduksi tikus sawah. Gambar yang disajikan dalam info fisiologi terdiri dari enam gambar berupa gambar folikel ovarium, isi lambung saat stadium vegeratif, isi lambung saat stadium generatif, placental scar pada tikus betina pasca melahirkan, testis pada posisi

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78 skrotal, dan tikus bunting dalam uterus bikornis. Video yang disajikan dalam info fisiologi merupakan video berbahasa inggris yang menjelaskan mengenai organ dalam pada tikus bunting. Materi yang disajikan dalam jurnal info ekologi berisikan tentang tingkah laku tikus sawah, pola tempat tinggal tikus sawah, dan interaksi antara tikus sawah dengan padi. Gambar yang disajikan dalam info ekologi terdiri dari lima gambar berupa hubungan padi bunting dengan populasi tikus sawah, liang tikus sawah, peletakan TBS (Trap Barrier System), penggunaan media lumpur untuk menutup celah pada TBS, Peletakkan TBS pada pematang sawah yang besar. Video yang disajikan dalam info ekologi berupa video tentang cara mengontrol tikus di areal pertanaman padi. Informasi-informasi yang diberikan e-modul merangsang siswa untuk mengkonstruk berbagai informasi menjadi ide-ide sebagai hipotesis masalah. Kegiatan hipotesis masalah bertujuan untuk mengumpulkan teori-teori dan pengetahuan yang bersifat multidisiplin sebagai bahan untuk memecahkan permasalahan yang sudah dirumuskan (Tan, 2003). Kegiatan menyusun hipotesis dilaksanakan dalam koridor toleransi waktu karena sudah tersedia beberapa informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, sehingga tidak terlalu membebani siswa dengan tugas di luar jam pelajaran.

Penyajian hasil karya ditunjukkan dengan adanya scene penyajian data, presentasi hasil analisis data, dan penyajian kesimpulan. Kegiatan siswa menyajikan data dari hasil penyelidikan memiliki tujuan untuk memperkuat hipotesis yang telah disusun. Data yang disajikan dikumpulkan dari informasi-informasi yang sudah dipelajari. Scene presentasi hasil analisis data memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil analisis dari data yang sudah ditampilkan pada scene penyajian data. Kemampuan komunikasi siswa kemudian muncul dalam kegiatan presentasi. Scene penyajian kesimpulan memberikan kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan hasil penyelidikan berdasarkan analisis data dan informasi yang sudah terkumpul. Siswa menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis dari permasalahan dan olah data yang sudah dilakukan. Kesimpulan yang disajikan

(35)

commit to user

merupakan kesimpulan yang sudah diklarifikasi oleh guru maupun hasil diskusi dengan teman, sehingga tidak menimbulkan miskonsepsi.

Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah ditunjukkan dengan adanya scene rangkuman pembelajaran, evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Scene rangkuman pembelajaran memberikan kesempatan bagi siswa untuk membuat rangkuman dalam pembelajaran. Scene evaluasi proses dan evaluasi hasil memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan evaluasi proses pembelajaran dan mengukur kemampuan siswa terkait dengan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Integrasi PBL dalam pembelajaran menuntut siswa untuk mampu mengidentifikasi informasi yang diketahui dan yang tidak diketahui sehingga siswa harus mencari konsep-konsep yang relevan untuk menjawab permasalahan (Ronnis, 2000). Pembelajaran berbasis masalah melibatkan kemampuan kognitif dan aktifitas mental. Kegiatan memecahkan masalah merangsang siswa untuk berpikir secara luas, sistematis, analisis, dan berpikir kritis (Tan, 2003). Cara berpikir yang dimunculkan dalam kegiatan memecahkan masalah menjadikan siswa mampu mengembangkan potensi diri menjadi lebih berkompeten.

Pandangan linier pada materi yang dibelajarkan dapat membawa pada kesalahan terkait salingtemas. Pemahaman linier dapat menyebabkan kesalahan dalam memahami konsep materi rantai makanan dan aliran energi. Salah satu upaya untuk membentuk pemahaman konsep yang benar adalah dengan menggunakan hasil riset sebagai sumber daya belajar baru bagi siswa. Integrasi materi hasil riset dalam e-modul ditunjukkan dalam scene hipotesis masalah sebagai informasi bantuan untuk menyusun hipotesis. Informasi berupa informasi fisiologi dan ekologi yang berisikan jurnal penelitian, gambar, dan video. Penerapan materi hasil riset dalam pembelajaran dapat dijadikan sumber belajar untuk dapat lebih memahamkan guru untuk berhati-hati dalam memberikan kesimpulan yang linear (Karyanto et al, 2014).

Pemaketan e-modul dibentuk secara efisien dan efektif dalam penggunaannya. E-modul dibentuk dalam program aplikasi yang harus melalui

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80 proses instalasi sebelum digunakan. Program yang sudah terinstal akan muncul dimenu start dalam perangkat yang anda gunakan. E-modul dapat disimpan di flashdisk, harddisk, compact disk, dan dalam perangkat komputer/laptop itu sendiri. Data yang terdapat dalam e-modul tidak bisa hilang meskipun perangkat yang anda gunakan dimatikan. Data akan hilang apabila program diuninstall.

2. Kelayakan E-modul Ekosistem Berbasis PBL pada Sub Pokok Bahasan Aliran Energi

Hasil yang didapatkan dari uji validasi mendapatkan nilai di atas batas minimal. Hasil uji validasi meliputi aspek substansi, aspek konstruk, dan aspek media. Merujuk pada Gambar 4.3 aspek substansi mendapatkan nilai 32 dengan prosentase 100 %, aspek konstruk mendapatkan nilai 16 dengan prosentase 80 %, dan aspek media mendapatkan nilai 44 dengan prosentase 84,62 %. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai aspek substansi lebih besar dari 30 sehingga media dikategorikan dalam kategori sangat baik untuk strukutrul penyampaian materi dan isi materi yang disampaikan. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai aspek konstruk terdapat dalam rentang antara 14,58 dan 18,75 sehingga media dikategorikan dalam kategori baik untuk kesesuaian tahapan PBL pada e-modul. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa aspek media memiliki nilai diantara 37,25 dan 46,75 sehingga media dikategorikan dalam kategori baik untuk rekayasa perangkat lunak dan komunikasi visual. Media dinyatakan layak untuk diterapkan dalam uji coba lapangan apabila aspek substansi, konstruk, dan media mendapatkan nilai minimal baik.

Hasil uji coba kecil dari responden siswa diperlihatkan oleh Gambar 4.4 dengan nilai 18,67 dan prosentase 93,35 %, hasil uji coba kecil dari responden guru mendapatkan nilai 15 dengan prosentase 100 %. Tabel 4.7 menunjukkan nilai dari uji coba kecil untuk responden siswa lebih dari 15 sehingga media dikategorikan dalam kategori sangat baik untuk digunakan oleh siswa. Tabel 4.8 menunjukkan nilai dari uji coba kecil untuk responden guru lebih dari 11,25 sehingga media dikategorikan dalam kategori sangat baik

(37)

commit to user

untuk digunakan oleh guru. Media dinyatakan layak untuk diterapkan dalam uji coba besar terbatas apabila angket responden siswa dan guru dalam uji coba kecil mendapatkan nilai minimal baik.

Hasil uji coba besar terbatas diperlihatkan oleh Gambar 4.5 dengan responden siswa mendapatkan nilai 17,63 dengan prosentase 88,15 % dan responden guru mendapatkan nilai 14,5 dengan prosentase 96,67 %. Tabel 4.9 menunjukkan nilai dari responden siswa dalam uji coba besar lebih dari 15 sehingga media dikategorikan dalam kategori sangat baik. Tabel 4.10 menunjukkan nilai dari responden guru dalam uji coba besar lebih dari 11,25 sehingga media dikategorikan dalam kategori sangat baik. Media dinyatakan layak untuk didiseminasikan apabila angket responden guru dan siswa dalam uji coba besar mendapatkan nilai minimal baik. Kritik dan saran dari uji validasi, uji coba kecil, dan uji coba besar terbatas dijadikan sebagai bahan revisi produk untuk memperbaiki aspek media, aspek konstruk, dan aspek substansi sebelum menjadi produk akhir.

Secara umum e-modul ekosistem berbasis PBL pada sub pokok bahasan aliran energi dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada sub pokok bahasan tersebut di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Diseminasi kemudian layak dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan modul pada skala lebih luas. Adolphus et al, 2012 menyatakan bahwa pemanfaatan ICT dapat memperbaiki literasi sains. Implementasi multimedia yang dipadu pembelajaran dengan pendekatan saintifik memberikan peningkatan terhadap peningkatan hasil kognitif dan pemahaman siswa (Wahyudin et al, 2010). Dengan demikian pemanfaatan ICT yang dominan pada modul elektronik berbasis PBL yang dikembangkan berpotensi menunjang ketertarikan siswa, meningkatkan hasil kognitif, pemahaman siswa, dan merangsang siswa untuk mencari informasi dan belajar.

Lima tahapan PBL yang diberikan pada siswa dapat meningkatkan aspek kognitif dan menghabituasi aspek afektif maupun psikomotorik siswa. Pada aspek penyelidikan, siswa diberikan kesempatan mengakses sejumlah informasi yang disediakan maupun yang harus diakses. Informasi diperoleh

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82 melalui serangkaian aktivitas penelusuran merupakan sumber kognitif siswa. Penerapan PBL dalam pembelajaran meemberikan wadah kemampuan berfikir ilmiah serta memancing tanggung jawab moral peserta didik (Fatimah & Purwaningdyah, 2010). Pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik mampu melatih keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektual siswa.

Gambar

Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi
Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi
Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi
Tabel 4.3 Penjelasan Pengoperasian E-modul Aliran Energi
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan. diagnosis dan tata cara tindakan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh berbagai jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap mutu dan umur simpan keju lunak rendah lemak, dengan

penambang merupakan akibat dari aktivitas memikul beban yang dilakukan oleh penambang belerang. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil foto rontgen dan aktivitas

Ini artinya bahwa semakin tinggi suhu pemanasan, akan diikuti oleh penurunan jumlah titrasi larutan Huble yang menunjukkan penurunan kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyak

Survey GPS untuk pemantauan penurunan muka tanah yang dilakukan di Jakarta ini telah dilakukan tiga belas kali dimulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2011, seperti

Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 adalah jawaban konkrit terhadap terciptanya sistem transportasi yang efektif, efisien dan berkualitas yang merupakan

Korelasi yang kuat antara ekspresi MCM-2 dan ekspresi Ki-67 serta adanya per- bedaan yang bermakna pada tiap derajat astrositoma menunjukkan bahwa MCM-2 dapat