• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR..."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... ii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Kondisi Umum... 2

1.1.1 Profil Sekretariat Utama ... 2

1.1.2 Sumber Daya Manusia Sekretariat Utama ... 3

1.1.3 Capaian Sekretariat Utama 2010-2014 ... 5

1.1.4 Aspirasi Stakeholder Terhadap Sekretariat Utama ... 9

1.2 Potensi dan Permasalahan ... 9

1.2.1 Kekuatan (Strengths) ... 10

1.2.2 Kelemahan (Weaknesses) ... 10

1.2.3 Peluang (Opportunities) ... 11

1.2.4 Tantangan (Threats) ... 11

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ... 12

2.1 Visi ... 12

2.2 Misi ... 12

2.3 Tujuan ... 13

2.4 Sasaran Strategis ... 13

2.5 Sistem Nilai ... 13

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 14

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi LAPAN ... 14

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama ... 18

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 20

4.1 Target Kinerja ... 20

4.2 Kerangka Pendanaan ... 25

(3)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Utama Tahun 2015-2019 telah berhasil disusun dengan mengacu Renstra Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Nomor 3 Tahun 2015 tentang Renstra LAPAN 2015-2019. Renstra ini disusun berdasarkan kondisi lingkungan strategis pada Sekretariat Utama yang memuat kondisi umum, potensi dan permasalahan, visi, misi, tujuan, sasaran strategis, sistem nilai, arah kebijakan dan strategis Sekretariat Utama, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja, dan kerangka pendanaan.

Dengan telah tersusunnya Renstra Sekretariat Utama 2015-2019 ini maka Sekretariat Utama mempunyai acuan umum untuk mencapai visi dan misi pada tahun 2015-2019. Arah ini tentu saja masih harus di rinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan agar skala prioritas setiap program dan kegiatan lebih konkrit.

(4)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 1

BAB I. PENDAHULUAN

Pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 ditujukan untuk mencapai tiga sasaran yaitu : (1) Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN (2) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan (3) Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Pegawai Negeri Sipil (PNS), selain menjadi pelaku kunci pelaksanaan reformasi birokrasi, juga menjadi obyek dari pelaksanaan reformasi. Berbagai prilaku negatif aparatur menjadi salah satu sebab lemahnya birokrasi, pelayanan yang tidak memenuhi harapan masyarakat, disiplin yang rendah, koruptif, berkinerja rendah dan lainnya. Karena itu, PNS menjadi obyek yang harus dirubah/revolusi. Untuk melakukan perubahan perilaku PNS, tidak hanya dilakukan melalui aksi-aksi yang langsung mengarah pada upaya merubah prilaku, tetapi juga dilakukan melalui perubahan sistem yang memberikan batasan agar PNS berperilaku positif sebagaimana dikehendaki oleh organisasi. Perubahan sistem yang dimaksud adalah perubahan dilingkungan pegawai yang menyangkut perubahan pada sistem SDM, kelembagaan, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, pengelolaan pelayanan publik, pengelolaan kinerja, dan sistem pengawasan. Agar perubahan dapat berjalan dengan sistematis dan terkendali maka dilakukan pengelolaan terhadap perubahan melalui manajemen perubahan. Tujuan ini untuk memperkuat budaya kerja positif di instansinya bagi upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan. Budaya kerja dimaksud adalah: disiplin, bersih, jujur, melayani, ramah, produktif kreatif, inovatif, kerja keras gigih, kooperatif, efisien, sederhana, profesional.

Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik, organisasi harus diatur dan disusun berdasarkan fungsi untuk menghasilkan keluaran (output) dan hasil (outcome) yang sesuai dengan pelayanan yang diharapkan masyarakat. Untuk menjalankan itu semua dibutuhkan SDM yang kompeten serta bekerja secara terukur dan disiplin. Reformasi birokrasi harus dimulai dari penataan kelembagaan dan SDM aparatur. Langkah selanjutnya adalah membuat mekanisme,

(5)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 2

pengaturan, sistem, dan prosedur yang sederhana tidak berbelit-belit, menegakkan akuntabilitas aparatur, meningkatkan dan menciptakan pengawasan yang komprehensif dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Dilandasi semangat reformasi birokrasi inilah Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Utama disusun untuk dapat dipahami sebagai panduan mengenai apa yang menjadi cita-cita bersama dalam kurun waktu 2015-2019, bagaimana cara mencapainya, serta apa yang dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan untuk merealisasikannya. Renstra Sekretariat Utama disusun berlandaskan Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

1.1 Kondisi Umum

1.1.1 Profil Sekretariat Utama

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Sekretariat Utama merupakan unsur pembantu pemimpin yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala, serta mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN. Sekretariat Utama dipimpin oleh seorang Sekretaris Utama.

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi: 1. Pengoordinasian kegiatan di lingkungan LAPAN;

2. Pengoordinasian dan penyusunan rencana program dan anggaran LAPAN; 3. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana;

4. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;

5. Pelayanan administrasi kerjasama dan pelaksanaan hubungan masyarakat; 6. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi sumber daya

aparatur, ketatausahaan, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, barang milik Negara, serta arsip dan dokumentasi; dan

(6)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 3 1.1.2 Sumber Daya Manusia Sekretariat Utama

Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Utama pada tahun 2015 berjumlah 259 orang. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu S-2 sebanyak 37 orang atau 14,29%, S-1 sebanyak 132 orang atau 50,97%, DIII sebanyak 11 orang atau 4,25%, DII sebanyak 1 orang atau 0,39%, SLTA sebanyak 71 orang atau 27,41%, SLTP sebanyak 6 orang atau 2,32%, dan SD sebanyak 1 orang atau 0,39%.

Gambar 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pegawai Sekretariat Utama yang memangku Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sesuai dengan kegiatan utama Sekretariat Utama LAPAN pada tahun 2015 yaitu berjumlah 103 orang. Komposisi pegawai berdasarkan JFT sebagai berikut:

S2 14.29% S1 50.97% D3 4.25% D2 0.39% SLTA 27,41% SLTP 2.32% SD 0.39%

(7)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 4

Gambar 1.2 Komposisi SDM Berdasarkan JFK

Tugas dan fungsi Sekretariat Utama dilaksanakan oleh 3 (tiga) Biro yaitu Biro Perencanaan dan Keuangan; Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat dan Umum; dan Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum. Selain itu Sekretariat Utama juga melakukan fungsi koordinasi terhadap Satuan Kerja yang secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala LAPAN yaitu Inspektorat; Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa; Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa; dan Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara. Struktur organisasi Sekretariat Utama sesuai dengan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Analis Kepegawaian 15% Arsiparis 17% Auditor 12% Pedal 0% Peneliti 2% Penerjemah 1% Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 1% Perancang 1% Perekayasa 0% Perencana 21% Pranata Humas 12% Pranata Komputer 15% Pustakawan 3% Teknisi Litkayasa 0%

(8)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 5

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Utama

1.1.3 Capaian Sekretariat Utama 2010-2014 dan 2015

Dalam kurun waktu 2010 s.d. 2014 dan 2015, Sekretariat Utama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya telah melakukan pencapaian sebagai berikut:

a. Nilai RB LAPAN

Sekretariat Utama diharapkan melanjutkan program Reformasi Birokrasi (RB) LAPAN sesuai dengan RB Nasional, dengan menerapkan strategi penguatan koordinasi dengan capaian sebagai berikut :

KEPALA SEKRETARIAT UTAMA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN BIRO KERJASAMA, HUBUNGAN MASYARAKAT, DAN UMUM BIRO SUMBER DAYA MANUSIA, ORGANISASI, DAN HUKUM PUSAT PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIRGANTARA INSPEKTORAT PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN STANDAR PENERBANGAN DAN ANTARIKSA PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

(9)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 6

Tabel 1.2 Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di LAPAN Tahun 2014-2015

Penilaian Nilai 2014 Nilai 2015 A. Proses (60) I. Manajemen Perubahan (5) 3,57 37,37

II. Penataan Peraturan Perundang-undangan (5) 2,71 2,71

III. Penataan dan Penguatan Organisasi (6) 4,01 4,01

IV. Penataan Tatalaksana (5) 2,88 3,30

V. Penataan Sistem Manajemen SDM (15) 6,13 12,48

VI. Penguatan Akuntabilitas (6) 3,67 4,12

VII. Penguatan Pengawasan (12) 4,11 4,87

VIII. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) 2,84 3,55

Total pengungkit 29,92 38,41

B. Hasil (40)

I. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20) 13,75 14,56

II. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10) 2,00 7,71

III. Kualitas Pelayanan Publik (10) 6,49 7,75

Total hasil 22,24 30,02

Nilai evaluasi reformasi birokrasi 52,16 68,43

Sumber: LHE RB dari Kementerian PAN dan RB

b. Predikat Laporan Keuangan LAPAN Tahun 2010-2014

Opini BPK yang disampaikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan LAPAN Tahun 2010-2014 disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.3 Opini BPK atas Laporan Keuangan LAPAN dari tahun 2010 s/d 2014

Tahun Jenis Pemeriksaan Opini BPK

2011 Laporan Keuangan (LK) 2010 WTP

2012 LK 2011 WTP

2013 LK 2012 WDP

2014 LK 2013 WDP

2015 LK 2014 WDP

Upaya perbaikan yang dilakukan untuk meraih kembali opini WTP atas Laporan Keuangan LAPAN, antara lain pencatatan dari Inventarisasi Rumah Negara; pembentukan Grand Desain SPIP di LAPAN; penyusunan Pedoman Penanganan Pengaduan; pembentukan tim Whistle Blowing System;

(10)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 7

pencanangan Zona Integritas; dan Penyelesaian dan Pengurusan Sertifikat Tanah.

c. Nilai Akuntabilitas Kinerja LAPAN

Dalam melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN, Sekretariat Utama bertindak sebagai penanggung jawab atas penilaian akuntabilitas kinerja LAPAN. Penilaian AKIP ini dilakukan setiap tahun oleh KemenPAN & RB. Hasil penilaian yang diperoleh pada tahun 2010 s.d. 2015 disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.4 Tabel Hasil Penilaian AKIP LAPAN oleh Kementerian PAN dan RB

NO. Komponen Yang

Dinilai Bobot 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Perencanaan Kinerja 35 22,19 22,69 25,01 26,01 26,07 22,46 2. Pengukuran Kinerja 20 13,67 12,60 12,10 13,82 14,43 14,53 3. Pelaporan Kinerja 15 10,13 10,38 11,34 11,01 11,38 11,49 4. Evaluasi Kinerja 10 3,83 6,53 6,80 6,73 7,09 7,18 5. Capaian Kinerja 20 15,43 13,92 14,11 13,21 11,83 13,29

Nilai Hasil Evaluasi 100 65,25 66,12 69,36 70,78 70,80 68,94 Tingkat Akuntabilitas Kinerja B B B B+ B+ B

d. Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan titik penting sebagai ujung akhir dari kinerja yang dihasilkan oleh LAPAN. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, maka ditetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) sebanyak 84 SPP melalui Keputusan Kepala LAPAN Nomor 225 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan di LAPAN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 242 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala LAPAN Nomor 225 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan di LAPAN dan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 220 Tahun 2014 tentang Tim Penyusunan Standar Pelayanan. Melalui evaluasi pelayanan publik kelembagaan yang dilakukan oleh

(11)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 8

Kementerian PAN & RB dan Ombudsman RI pada tanggal 5 Juli 2013, LAPAN mendapatkan peringkat ke-8 yang didukung oleh 3 (tiga) unit pelayanan publik, yaitu Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (Biro KSH), Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara (Pusfatekgan), dan Balai Penginderaan Jauh Parepare (BPJ Parepare).

Pada tahun 2014 nilai Pemeringkatan e-Goverment Indonesia (PeGI) LAPAN berada di posisi 11 dari 24 Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berpartisipasi, dengan predikat "BAIK" untuk semua dimensi penilaian (kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan). Sementara itu, untuk Webometrics berada pada posisi 666 dari 70.000 lembaga Litbang di seluruh dunia. Untuk posisi lembaga Litbang di Indonesia peringkat Webometrics, LAPAN menduduki peringkat 40 pada bulan Januari 2014, kemudian naik menjadi peringkat 4 pada bulan Juli tahun 2015, dan pada bulan Januari 2015 peringkat LAPAN naik satu tingkat menjadi peringkat 3 (tiga).

Pusfatekgan sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) yang secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Utama telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan memperoleh sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dari Badan Sertifikasi Manajemen Mutu PT TUV Nord Indonesia, sehingga sistem manajemen pelayanan berstandar internasional.

Tingkat kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN juga diukur melalui Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Nilai SKM masing-masing satker dikompilasi untuk menghasilkan nilai SKM LAPAN. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh nilai SKM LAPAN 77,27 dengan nilai persepsi keempat belas unsur (prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggungjawab petugas pelayanan,

kemampuan petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan

mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, dan keamanan pelayanan) rata-rata di atas angka

(12)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 9

3 (tiga). Hal ini berarti bahwa pelayanan yang diberikan oleh LAPAN secara umum mencerminkan tingkat kualitas pelayanan yang “BAIK”.

Terkait perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Sekretariat Utama terus melakukan upaya untuk melakukan penelusuran dan pengurusan Litbang yang berpotensi HKI/Paten Granted. Hingga akhir tahun 2015 ini, telah terdapat 18 judul Paten dengan 9 diantaranya telah berhasil granted.

1.1.4 Aspirasi Stakeholder Terhadap Sekretariat Utama

Dalam rangka melaksanakan fungsi koordinasi dan penggerak utama, terdapat aspirasi stakeholder terhadap Sekretariat Utama, sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola LAPAN berbasis Reformasi Birokrasi.

2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM LAPAN sesuai dengan arah kebijakan strategis LAPAN.

3. Meningkatkan nilai akuntabilitas kinerja LAPAN dan mendapatkan opini WTP. 4. Meningkatkan layanan kehumasan dan edukasi publik.

5. Meningkatkan layanan teknologi dan sistem informasi LAPAN.

6. Meningkatkan layanan kerjasama dan pemanfaatan teknologi penerbangan dan antariksa hasil Litbang LAPAN.

7. Meningkatkan sarana dan prasarana Litbang LAPAN sesuai dengan arah kebijakan strategis LAPAN.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Tahapan awal sebelum melakukan formulasi strategi dalam dokumen perencanaan strategi ini adalah melakukan pemetaan terhadap posisi dan capacity mapping. Pemetaan terhadap posisi merupakan gambaran terhadap Opportunity dan Threat yang dapat dijadikan gambaran pengaruh eksternal terhadap posisi Sekretariat Utama dalam organisasi LAPAN secara keseluruhan. Sedangkan capacity mapping merupakan tolok ukur kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weaknesses) yang berasal dari internal Sekretariat Utama. Pemetaan terhadap posisi dan kapasitas diukur melalui analisa SWOT.

(13)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 10 1.2.1 Kekuatan (Strengths)

1. Komposisi SDM Sekretariat Utama berdasarkan jenjang pendidikan sudah memadai. Ini terlihat dari persentase SDM yang mempunyai jenjang pendidikan sarjana ke atas sebanyak 65,25 % (169 dari 259 pegawai).

2. Sistem pengelolaan SDM mendukung Reformasi Birokrasi (RB) sebagaimana telah diatur dengan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kode Etik Pegawai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Peraturan Kepala LAPAN Nomor 9 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 14 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

3. Tersedianya anggaran yang memadai untuk mencapai target kinerja yang direncanakan.

4. Tersedianya sarana e-Gov berupa Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi (SIFORENMONEV), LIBRARY ON LINE, e-TAKAH, SKP Online, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

5. Memiliki pedoman pelaksanaan tugas berupa Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

1.2.2 Kelemahan (Weaknesses)

1. Penempatan pegawai yang belum sesuai antara jabatan yang diemban dengan penugasan.

2. Kurangnya pembinaan dan pengembangan pegawai fungsional tertentu. 3. Belum tersedianya fasilitas untuk pendidikan dan pelatihan serta bimbingan

(14)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 11 1.2.3 Peluang (Opportunities)

1. Tuntutan pelayanan yang profesional kepada masyarakat dalam pencapaian kinerja pelaksanaan birokrasi pemerintahan melalui kegiatan Reformasi Birokrasi Nasional.

2. Peraturan perundang-undangan tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Disiplin Pegawai, Kebebasan Informasi Publik, Kearsipan, Pelayanan Publik, Perpustakaan, dan Pengawasan merupakan peraturan yang wajib diketahui, dipahami, dimengerti dan dilaksanakan dalam ketatalaksanaan kegiatan LAPAN.

3. Sekretariat Utama menjadi penggerak utama (prime mover) di lingkungan LAPAN dalam rangka melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN.

1.2.4 Tantangan (Threats)

1. Kebijakan moratorium rekrutmen ASN mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan SDM baru baik secara kualitas maupun kuantitas.

2. Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan pemerintah sulit diterapkan untuk pengadaan barang dan jasa teknologi sensitif.

(15)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 12

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 Visi

2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan.

2. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian sumber daya manusia aparatur, organisasi, tata laksana, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan advokasi hukum.

3. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kerja sama, hubungan masyarakat, pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), serta persuratan dan arsip.

4. Mengoordinasikan pengawasan internal di lingkungan LAPAN.

5. Mengoordinasikan pengelolaan infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi, pengembangan sistem informasi, serta penyusunan standar di bidang penerbangan dan antariksa.

6. Mengoordinasikan terhadap pengkajian kebijakan strategis di bidang penerbangan dan antariksa.

7. Mengoordinasikan terhadap pelayanan dan pemanfaatan teknologi penerbangan dan antariksa.

“Menjadi Penggerak Utama Manajemen Lembaga yang Akuntabel Berbasis Pelayanan

(16)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 13 2.3 Tujuan

Mewujudkan Reformasi Birokrasi LAPAN yang efektif dan efisien, serta akuntabel.

2.4 Sasaran Strategis

1. Meningkatnya Implementasi Reformasi Birokrasi di lingkungan LAPAN sehingga mendukung kepemerintahan yang baik (good governance) berkelas dunia.

2. Meningkatnya kapabilitas SDM aparatur sehingga memenuhi standar kompetensi.

3. Meningkatnya penguatan akuntabilitas kinerja dan keuangan di lingkungan LAPAN sehingga SAKIP bernilai A dan Opini BPK berpredikat WTP.

4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN sehingga SKM memperoleh predikat Amat Baik (A).

2.5 Sistem Nilai

1. Pembelajar

Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang baru.

2. Rasional

Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Konsisten

Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

4. Akuntabel

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

5. Berorientasi kepada layanan public.

(17)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 14

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi LAPAN

LAPAN memiliki 4 bidang kompetensi utama, yaitu sains antariksa dan atmosfer, penginderaan jauh, teknologi penerbangan dan antariksa, dan kebijakan penerbangan dan antariksa (kedirgantaraan). Agenda prioritas LAPAN disusun berdasarkan target utama yang mengacu pada RPJMN terutama pada buku II dan peran LAPAN menurut UU keantariksaan sebagai lembaga Litbang dan penyelenggara keantariksaan.

Selain mengacu pada arah kebijakan dan strategi nasional yang dikemukakan di atas, arah kebijakan dan strategi LAPAN pada periode 2015-2019 disesuaikan dengan amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. LAPAN mengemban amanat sebagai lembaga atau instansi pemerintah yang melaksanakan urusan pemerintah di bidang penelitian,

pengembangan, perekayasaan penerbangan dan antariksa dan

pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan. Kegiatan keantariksaan dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional. Pembangunan penerbangan dan antariksa LAPAN juga tidak terlepas dari hal yang terkait dengan pengembangan kelembagaan Iptek, sumberdaya Iptek, jaringan Iptek, kreatifitas dan produktifitas litbang, serta pendayagunaan Iptek.

Sebagai Lembaga Litbang LAPAN diarahkan untuk menjadi pusat unggulan penerbangan dan antariksa. Pusat unggulan dicirikan dengan produk-produk Litbang yang berkualitas internasional serta produk teknologi dan informasi yang dapat memecahkan permasalahan nasional.

Sebagai penyelenggara keantariksaan LAPAN diarahkan untuk menjadi pelaksana dan pengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional yang sifatnya operasional dan mengikuti kebijakan, peraturan, dan standar yang ditetapkan sebagai fungsi pengawasan yang melekat di dalamnya.

(18)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 15 Arah Kebijakan 1:

Pengembangan kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa, dengan menerapkan strategi sesuai kompetensi berikut:

a. Kompetensi bidang sains antariksa dan atmosfer 1) Membangun pusat unggulan cuaca antariksa. 2) Membangun pusat unggulan sains atmosfer.

3) Melakukan pengembangan Decision Support System (DSS) untuk mitigasi cuaca antariksa, dinamika atmosfer, dan perubahan iklim.

4) Menjalin kerjasama dengan institusi Litbang atmosfer ekuator-antariksa di dalam dan luar negeri.

5) Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pembangunan observatorium nasional.

b. Kompetensi bidang penginderaan jauh

1) Membangun pusat unggulan penginderaan jauh.

2) Meningkatkan kemampuan satelit penginderaan jauh operasional. 3) Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya LAPAN. 4) Meningkatkan fasilitas dan produktivitas Litbang.

c. Kompetensi bidang teknologi penerbangan dan antariksa 1) Membangun pusat unggulan UAV.

2) Membangun desain center pesawat terbang nasional.

3) Menjalin kerjasama dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya teknologi penerbangan.

4) Mengupayakan implementasi sertifikasi desain teknologi penerbangan. 5) Melanjutkan kerjasama strategis dengan industri penerbangan nasional. 6) Mendorong industri dalam negeri dalam memenuhi komponen untuk

pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa yang dibutuhkan. 7) Menjalin kerjasama dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas

sumber daya teknologi satelit.

8) Membangun pusat unggulan satelit. 9) Membangun konsorsium satelit nasional.

(19)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 16

10) Membangun satelit operasional melalui konsorsium satelit nasional dengan memanfaatkan mitra-mitra internasional.

11) Menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana pengembangan satelit nasional.

12) Menjalin kerjasama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya teknologi roket dan propelan.

13) Melakukan koordinasi dengan Pemda dalam penyediaan lahan pengujian roket.

14) Melakukan koordinasi dengan TNI-AU dalam pemanfaatan fasilitas bandara TNI sebagai bandara riset.

15) Membangun pusat unggulan roket.

16) Mengembangkan inovasi teknik pengujian roket.

17) Meningkatkan kemandirian dalam penguasaan teknologi sensitif dengan melibatkan seluruh potensi nasional.

d. Penguatan Koordinasi

1) Mengusulkan perubahan Keputusan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif.

2) Melakukan koordinasi dengan Pemda dan Kementerian terkait dalam pengaturan di Kawasan Strategis Nasional (KSN).

3) Membangun bandara riset dan bandar antariksa di KSN.

4) Mengusulkan regulasi operasionalisasi pesawat tanpa awak dan roket. 5) Melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk

mendorong pertumbuhan industri dalam negeri terkait teknologi penerbangan dan antariksa.

6) Mengusahakan perluasan lahan dan membangun sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik dan pengembangan kapasitas SDM.

Arah Kebijakan 2:

Mitigasi bencana alam dan perubahan iklim melalui Iptek penerbangan dan antariksa, dengan menerapkan strategi berikut:

(20)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 17

a. Kompetensi bidang teknologi penerbangan dan antariksa dengan memanfaatkan teknologi UAV untuk melengkapi data satelit penginderaan jauh.

b. Kompetensi bidang penginderaan jauh dengan turut serta dalam kegiatan Measurement, Reporting, and Verification (MRV) terkait dengan mitigasi perubahan iklim.

c. Penguatan Koordinasi dengan meningkatkan kerjasama dengan lembaga nasional dan internasional terkait mitigasi perubahan iklim.

Arah kebijakan 3:

Pemanfaatan dan layanan publik Iptek penerbangan dan antariksa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan menerapkan strategi sebagai berikut:

a. Kompetensi bidang teknologi penerbangan dan antariksa:

1) Melanjutkan pengembangan produk pesawat terbang dalam negeri sesuai dengan kebutuhan nasional.

2) Turut serta mendukung secara aktif pengembangan industri penerbangan dan antariksa.

3) Meningkatkan pemanfaatan pesawat tanpa awak untuk pemantauan Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim.

b. Kompetensi bidang penginderaan jauh:

1) Meningkatkan layanan penginderaan jauh secara nasional yang berstandar internasional dan berkesinambungan.

2) Meningkatkan pemanfaatan penginderaan jauh untuk pertahanan serta pemantauan sumber daya alam dan lingkungan di wilayah maritim. 3) Menggunakan jasa outsourcing dalam meningkatkan layanan data dan

informasi penginderaan jauh. c. Penguatan Koordinasi:

1) Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. 2) Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia.

(21)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 18 Arah Kebijakan 4:

Memperjuangkan kepentingan Indonesia di fora internasional di bidang penerbangan dan antariksa, dengan menerapkan strategi penguatan kajian kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta koordinasi, sebagai berikut: a. Mengupayakan grant internasional dengan menunjukkan kepercayaan mitra luar negeri dan membangun produk unggulan sesuai kebutuhan komunitas internasional.

b. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk membangun hubungan diplomasi yang baik dengan negara produsen teknologi keantariksaan.

Arah Kebijakan 5:

Melanjutkan reformasi birokrasi (RB) LAPAN sesuai dengan RB Nasional, dengan menerapkan strategi Penguatan Koordinasi, sebagai berikut:

a. Menerapkan human capital management. b. Implementasi tata kelola TI.

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama

Arah kebijakan Sekretariat Utama mengacu pada perubahan lingkungan strategis dan amanah arah kebijakan yang ditetapkan pada Renstra LAPAN. Perubahan lingkungan strategis pada LAPAN yaitu Penetapan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Selain itu arahan kebijakan LAPAN yang tertuang dalam Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2015-2019 juga merupakan acuan pembentukan postur arah kebijakan Sekretariat Utama. Langkah-langkah kebijakan pada Sekretariat Utama sebagai Penggerak Utama (prime mover) dalam melaksanakan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya maka kebijakan strategi yang disusun adalah

(22)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 19 Arah Kebijakan 1:

Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM aparatur, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Renstra SDM 2015-2019

b. Menyusun Roadmap Pengembangan SDM (Human Capital Development Plan).;

c. Pola Rekrutmen pegawai berkualifikasi tinggi.

d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi yang sesuai dengan sasaran Renstra LAPAN.

e. Penataan dan penempatan SDM berbasis Kompetensi.

f. Database SDM aparatur yang bisa diakses oleh seluruh pegawai. g. Pembinaan jabatan fungsional tertentu.

h. Menyusun standar kompetensi SDM.

Arah Kebijakan 2:

Penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pengelolaan kinerja dan keuangan.

b. Penyelesaian tindak lanjut LHP BPK dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR). c. Peningkatan kualitas penatausahaan BMN.

Arah Kebijakan 3:

Peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN dan

memperjuangkan kepentingan Indonesia di fora Internasional, dengan strategi sebagai berikut:

a. Peningkatan kerjasama dalam rangka transfer teknologi, dan pemanfaatannya.

b. Pembinaan dan koordinasi pelayanan publik.

c. Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia dan kehumasan. d. Implementasi tata kelola TI.

(23)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 20

Gambar 4.1 Strategic Map BSC Sekretariat Utama

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Visi dan misi Sekretariat Utama dijabarkan lebih lanjut dengan menggunakan metode Balanced Score Card (BSC) dengan merumuskan peta strategis seperti ditunjukan pada gambar 4.1 Visi Menjadikan Sektretariat Utama Menjadi

Penggerak Utama Manajemen Lembaga yang Akuntabel Berbasis Pelayanan Prima.

(24)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 21

Tabel 4.1 Sasaran Strategis, IKU dan Target Sekretariat Utama

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya implementasi Reformasi Birokrasi di lingkungan LAPAN

1. Kategori nilai evaluasi Reformasi Birokrasi BB BB A A A Meningkatnya kapabilitas SDM aparatur LAPAN 2. Persentase SDM LAPAN yang memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan 60% 60% 70% 80% 90% Meningkatnya penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN 3. Kategori Implementasi SAKIP di LAPAN B BB BB BB A 4. Opini Laporan Keuangan Lembaga WDP WTP WTP WTP WTP Meningkatnya kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN

5. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

77 81 82 83 84

6. Indeks Persepsi Korupsi 2 3 3 4 4

Tabel 4.2 Sasaran Strategis, IKU dan Target Inspektorat

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Terselenggaranya penguatan pengawasan internal 1. Nilai implementasi pengawasan internal 8 9 9 9,3 9,6

2. Nilai kriteria hasil

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2,7 3 3,2 3,5 3,5 Tercapainya kriteria hasil implementasi RB 3. % Tindak lanjut terhadap temuan BPK 60% 70% 70% 75% 80%

4. Nilai AKIP LAPAN pada komponen evaluasi kinerja

(25)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 22

Tabel 4.3 Sasaran Strategis, IKU dan Target PUSTISPAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Layanan teknologi informasi dan standar yang berkualitas dalam mendukung penyelenggaraan penerbangan dan antariksa 1. Persentase pemanfaatan teknologi informasi terhadap total kebutuhan teknologi informasi di bidang penerbangan dan antariksa - 100% 100% 100% 100% 2. Indeks Kepuasan Masyarakat atas layanan Teknologi Informasi dan Standar

- 75 75 75 75 Terselenggaranya teknologi informasi yang reliable 3. Service Level Agreement - 99% 99.5% 99.5% 99.9% Terlaksananya penyelenggaraan penerbangan dan antariksa yang sesuai standar 4. Jumlah standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa di Indonesia - 2 2 2 2 5. Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti terkait standar penyelenggaraan penerbangan dan antariksa - - - 100% 100%

Tabel 4.4 Sasaran Strategis, IKU dan Target PUSFATEKGAN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa yang maju 1. Jumlah Iptek penerbangan dan antariksa yang dimanfaatkan 4 5 6 6 6 2. Jumlah PNBP Badan Layanan Umum (BLU)

5.97 7.7 8.4 9.4 10.3

3. Nilai Kepuasan pengguna layanan

(26)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 23

Tabel 4.5 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Renkeu

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Terselenggaranya perencanaan penganggaran dengan kualitas prima 1. Persentase kesesuaian RKAKL terhadap Renja. - 90% 91% 92% 92% Terselenggaranya pelaporan keuangan LAPAN yang tepat waktu sesuai dengan SAP. 2. Persentase kesesuaian penggunaan akun belanja - 85% 86% 88% 90% 3. Persentase rekomendasi hasil evaluasi program / kegiatan yang ditindaklanjuti oleh satker - 85% 86% 88% 90% Terselenggaranya penguatan akuntabilitas kinerja.

4. Nilai AKIP LAPAN pada empat komponen (Komponen

perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pencapaian kinerja)

- 66 68 70 72

Tabel 4.6 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro KSHU

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya koordinasi dan layanan administrasi kerjasama di lingkungan LAPAN 1. Persentase naskah kerjasama yang efektif dibandingkan dengan naskah kerjasama yang berlaku 60% 60% 65% 70% 75% Meningkatnya kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN

2. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 80 80 80,25 80,25 80,50 3. Persentase ketepatan waktu pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa - 81% 82% 83% 84%

(27)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 24 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya kualitas penatausahaan BMN LAPAN 4. Persentase nilai BMN yang dimanfaatkan dibandingkan dengan total BMN yang tersedia 90% 90% 95% 97% 98%

Tabel 4.7 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro SDMOH

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Terselenggarany a pengelolaan SDM LAPAN berbasis kompetensi 1. Nilai implementasi penguatan sistem manajemen SDM ASN - 13 14 15 15

2. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) - 80 80 80 80 Meningkatnya tatakelola organisasi LAPAN 3. Nilai implementasi penataan dan penguatan organisasi - 6 6 6 6 4. Nilai implementasi penatalaksanaan - 4.21 4.59 5 5 5. Nilai implementasi program penguatan peraturan perundang-undangan - 5 5 5 5

(28)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 25 4.2 Kerangka Pendanaan

Tabel 4.8 Kerangka Pendanaan

KODE

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PROGRAM TEKNIS LAINNYA LAPAN

(KEGIATAN SEKRETARIAT UTAMA)

KEBUTUHAN ANGGARAN (Juta Rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

3516 Peningkatan Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur (Inspektorat). 7.517,00 6.636,00 11.040,80 11.641,50 13.259,00 50.094,30 3517 Koordinasi, Integrasi dan sinkronisasi

Sumber Daya Manusia, Organisasi, Ketatalaksanaan dan Hukum.

26.356,00 20.132,00 23.132,00 26.626,30 30.620,20 126.866,50 3518 Koordinasi, Integrasi dan sinkronisasi

Perencanaan, Monitoring Evaluasi, dan Keuangan.

10.597,00 10.848,64 12.422,90 13.727,70 15.172,10 62.768,34

3519 Koordinasi, Integrasi dan sinkronisasi Kerja Sama Kedirgantaraan, Hubungan

Masyarakat dan Tata Usaha.

59.832,00 47.468,00 49.864,40 53.688,80 57.837,50 268.690,70 3520 Pelayanan Pengguna Berbasis Teknologi

Kedirgantaraan (PUSFATEKGAN). 11.186,00 11.559,00 14.316,90 15.748,60 17.323,50 70.134,00

5848 Pengembangan Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Penyusunan Standar di Bidang Penerbangan dan Antariksa.

- 5.522,00 6.350,30 7.302,80 8.398,20 27.573,30

(29)

Renstra Sekretariat Utama 2015 – 2019 26

BAB V. PENUTUP

Renstra Sekretariat Utama 2015-2019 memberikan gambaran kuat bahwa Sekretariat Utama menjadi penggerak utama LAPAN untuk menjadi lembaga yang akuntabel dan berbasis pelayanan prima. Mendukung LAPAN menjadi lembaga penelitan dan pengembangan serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang bertaraf internasional di bidang penerbangan dan antariksa serta relevan dengan kebutuhan pengguna, untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

Gambar

Gambar 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tabel 1.3 Opini BPK atas Laporan Keuangan LAPAN   dari tahun 2010 s/d 2014
Tabel 1.4 Tabel Hasil Penilaian AKIP LAPAN oleh Kementerian PAN dan RB
Tabel 4.2 Sasaran Strategis, IKU dan Target Inspektorat  Sasaran Strategis    Indikator Kinerja Utama  Target
+5

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis hubungan komunikasi partisipatif oleh kelompok sadar yang wisata dapat berperan dalam pengelolaan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran..

Unsur Lokasi (sertakan Lokasi (sertakan Gambar) Gambar) Deskripsi Deskripsi Keunikan Sumber Daya ALamI. Keunikan Sumber Daya ALam dan Budaya: dan Budaya: (Contoh) (Contoh)

Adapun tahapan pengukuran yang harus dilakukan dengan cara ini adalah sebagai berikut; Tentukan jalur pengukuran dan letak titik-titik yang aka diukur. Buatlah

(6)Kebijakan Industri Abon Lele KARMINA dalam mengelola persediaan bahan baku ikan lele pada periode produksi 2008, 2009, 2010 dan 2011 masih belum efisien

2014 Pengendalian Pada Prototype Konveyor Pemisah Barang Berdasarkan Warna Menggunakan Sensor Dt-Sense Color Dengan Controler.. Atmega 16 Dan Plc Omron Cpm1-A,

Pati merupakan komponen tapioka dan merupakan senyawa yang tidak mempunyai rasa dan bau sehingga modifikasi tepung tapioka mudah dilakukan.Tepung tapioca biasa digunakan

merupakan sumber hukum formil dari Hukum Tata Negara sepanjang traktat atau perjanjian itu menentukan segi hukum ketatanegaraan yang hidup bagi negara masing-masing yang terikat

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya laporan Skripsi dengan judul “Sistem Pemesanan dan Pengendalian Persediaan