• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Pengertian Desain Komunikasi Visual

Dalam konteks kali ini, desain diartikan sebagai suatu pekerjaan/kegiatan/proses kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang sifatnya:

1. Baru atau inovatif, aneh, segar (fresh), dan menakjubkan.

2. Mempunyai daya guna, menghasilkan sesuatu yang lebih baik, lebih mudah dan juga praktis (useful), dan tentunya memecahkan suatu masalah (solution).(Widya,35)

Definisi dari Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya (Widya, 6).

Sehingga desain komunikasi visual merupakan teori dan praktik perancangan, pengembangan, pemanfaatan, dan evaluasi proses dan media serta untuk pemecahan masalah komunikasi visual. Dari definisi ini tampak bahwa desain sebagai proses berupa aktifitas-aktifitas kompleks yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam upaya untuk pemerolehan pemecahan masalah yang efektif. Menurut kajian Jones (1980) aktifitas pendesainan yang demikian adalah juga merupakan proses belajar, Sesungguhnya, desainer sedang belajar pada saat dia mendesain. Pada pendesainan yang terdiri atas aktivitas aktivitas identifikasi, analisis-analisis, eksplorasi eksperimentasi, riset dan pengembangan serta untuk pemecahan masalah seiring dengan itu sesungguhnya desainer sedang belajar dan belajar lebih lagi mengenai pemecahan masalah desain, hambatan-hambatannya, serta pilihan solusi potensialnya.(Pranata, 4:13-14)

Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hidup bermasyarakat. Pada umumnya manusia berkomunikasi dengan orang lain, akan menyampaikan pikiran dan perasaannya serta perhatiannya pada manusia lain. Suatu keberhasilan

(2)

komunikasi adalah apabila informasi atau pesan yang disampaikan dapat diterima orang lain dengan baik dan lancar, walaupun proses penyampaiannya dilakukan dengan cara yang bermacam-macam.(Noer,36)

2.1.2. Teori Periklanan

Kata iklan (advertise) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah ‘menggiring orang pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu…”. Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.(Durianto,Sugiarto,et.al.,117)

Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefenisikan periklanan sebagai pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.(Jefkins,5)

Tujuan dari periklanan terdiri dari 3 hal, yaitu: mengenalkan, menjual, dan mengingatkan. Fungsi dari pada sebuah iklan adalah memperkenalkan produk, mempengaruhi khalayak sasaran untuk mencoba atau membeli, dan mengingatkan masyarakat akan keberadaan produk tersebut. Hal yang terpenting daripada sebuah iklan adalah iklan harus dapat mengemas dan menyampaikan pesan secara tepat, terarah dan benar serta mudah diingat sasaran.

Menurut Al Ries dan Jack Trout, dasar-dasar periklanan antara lain: 1. Pengetahuan tentang produk jasa yang akan diiklankan.

2. Tujuan pemasaran. 3. Tujuan periklanan.

4. Berbagai keterangan yang sesuai tujuan seperti keadaan pasar, khalayak sasaran yang semua itu ada dalam: brief periklanan, hasil riset, dan wawasan sendiri.

(3)

Tujuan periklanan untuk mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak dalam hal ini sikap konsumen. Elemen-elemen iklan antara lain adalah sebagai berikut (menurut PR Smith):

1. Paid form of communication 2. Sponsor

3. Cenderung mempengaruhi (influence- persuasif) 4. Non personal-non individu

5. Ada audience- khalayak sasaran

6. Media adalah sesuatu yang dapat dilalui oleh pesan, yang dibagi menjadi: - Media lini atas (above the line) adalah jenis iklan yang disebarkan melalui

media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Media ini terdiri dari 2 macam:

− Media dalam ruang (Indoor media), adalah media-media yang ada di dalam ruangan yang memiliki fungsi utama sebagai informasi dan hiburan seperti:

- Media cetak, lembaran statis yang mengutamakan pesan visual. Terdiri dari sejumlah kata, gambar, ilustrasi, foto dalam tata warna dan halaman putih seperti surat kabar.

- Fungsi utama: Informasi dan hiburan. - Televisi, radio

− Media luar ruang (Outdoor media) adalah jenis media yang dipasang atau diletakkan di luar ruangan, seperti baliho, papan reklame,

billboard, dll.

- Media lini bawah (below the line) adalah kegiatan periklanan yang tidak melibatkan pemasangan iklan di media komunikasi massa dan tidak memberikan komisi kepada perusahaan iklan, yang meliputi:

− POP (Point of Purchase), yang digunakan dalam bentuk: Wire stands,

Dumper/ Dump Bin. Dispenser Pack, Display Stands, Trade Figures, Poster, Models.

− Pameran − Direct Mail

(4)

− Kalender − Souvenir

Pembahasan “kekuatan” dan “kelemahan” dan juga “fungsi” berbagai media adalah sebagai berikut:

- Surat Kabar - Kekuatan:

− Surat kabar dapat menjangkau segala segmen, dari kalangan bawah sampai atas membaca surat kabar (market coverage).

− Media surat kabar sering berfungsi sebagai comparison shopping (catalog value), yaitu sebagai bahan referensi untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan produk.

− Bila surat kabar yang digunakan sebagai media promosi itu mempunyai brand yang kuat di masyarakat, maka otomatis produk yang menggunakan surat kabar untuk berpromosi, disesuaikan dengan

target market yang ingin dijangkau.

− Bebas memilih frekuensi pemuatan iklan yang ingin disampaikan. − Banyak tersedia macam pilihan jenis lay out iklan, seperti:

Black/White, iklan spot atau advertorial.

- Kekurangan:

− Surat kabar mempunyai umur yang lebih pendek (short life span), maksudnya surat kabar itu terbit setiap hari dan berita-berita yang ada didalamnya otomatis cepat basi.

− Bahan dari surat kabar yang relatif murah membuat surat kabar itu cepat kusut dan mudah robek.

− Surat kabar mempunyai pembaca tertentu saja, sangat segmented. Misal: anak-anak tidak membaca surat kabar.

− Segmentasi dari produk tidak sesuai dengan segmentasi dari surat kabar, jadi komunikasi tidak bisa efektif.

(5)

- Majalah - Kekuatan:

− Kualitas cetak dari majalah yang baik juga mendukung dari kualitas dari visual yang disajikan

− Penerimaan khalayak terhadap produk se-prestige majalahnya. Kualitas dari majalah yang digunakan untuk sarana berpromosi itu juga memberikan gambaran dari kualitas produk itu sendiri.

− Khalayak terspesialisasi, karena segmen dari majalah itu lebih segmented. Contoh: majalah otomotif, majalah olah raga, majalah komputer, dan lain-lain.

− Majalah sangat efektif untuk menyiarkan pesan yang bersifat promo. - Kekurangan:

− Fleksibilitas terbatas, karena sedikit variasi iklan yang ditawarkan oleh majalah daripada yang ditawarkan oleh surat kabar.

− Biaya dari pemasangan iklan di majalah lebih tinggi bila dibandingkan dengan pemasangan iklan di surat kabar.

− Distribusi dari majalah yang terlambat, tidak bisa on time seperti surat kabar.

- Web Advertisement

- Kekuatan:

− Market coverage-nya lebih luas (lokal, nasional dan internasional) − Efektif bagi pengguna komputer dan internet.

− Sebagai salah satu sarana informasi yang cepat dan tepat. - Kekurangan:

− Hanya dapat dinikmati oleh sebagian orang saja. Dalam hal ini adalah masyarakat berpendidikan yang mengerti dan menggunakan komputer sebagi salah satu media informasi dan komunikasi, yang berarti masyarakat dengan golongan ekonomi menengah ke atas.

- Radio

- Kekuatan:

− Setiap stasiun radio memiliki target pendengar yang berbeda-beda (audience selectivity)

(6)

− Radio adalah media intrusive, yang memaksa pendengarnya untuk mendengar dan memerlukan upaya khusus untuk mengabaikan iklan sehingga iklan dapat hadir di tengah siaran tanpa mengakibatkan pendengar beralih ke siaran lainnya.

− Biaya memproduksi iklan di radio lebih rendah dibandingkan media yang lain. Bahkan, beberapa stasiun radio memberikan pelayanan cuma-cuma kepada para kliennya dalam pembuatan copy dan rekaman iklan.

− Radio sebagai pengingat iklan yang dimuat di surat kabar, majalah, atau televisi.

− Media yang fleksibel, pemirsa radio bervariasi mencakup hampir semua segmen pendengar.

− Bukan media musiman, tidak terpengaruh oleh cuaca ataupun musim. − Dibadingkan dengan kemampuan jangkauannya, tarif beriklan di radio

relatif murah. Tarif iklan radio ditetapkan berdasarkan rating position, daya beli segmen, kualitas segmen masyarakat sasaran, skala pasar, serta share of audience.

− Biaya iklan di radio yang relatif murah, maka memungkinkan frekuensi tayang yang tinggi.

− Imajinatif, pendengar radio dirangsang untuk berimajinasi terhadap produk yang diiklankan.

− Bersifat mobile, artinya dapat didengarkan/dibawa ke mana saja. − Suburban coverage, yang artinya mampu mencakup daerah pinggiran

hingga pedesaan, yang terkadang tak dijangkau oleh surat kabar.

− Menghanyutkan pendengar, karena pada umumnya penyiar di radio menyajikan infleksi, penekanan, dan emosi.

- Kekurangan:

Tanpa tampilan visual (lack of pictures), pengiklan tak dapat mendemonstrasikan produknya di radio.

− Siaran hanya sesaat, pendengar sering kali tidak memiliki waktu untuk mencatat hal-hal yang berkenaan dengan spesifikasi produk yang diiklankan.

(7)

− Terlalu banyak stasiun radio dalam satu wilayah tertentu menjadikan pengiklan harus melakukan pilihan agar dapat menjangkau sasaran sesuai dengan tujuan.

Local area service, artinya jangkauan pelayanannya setempat. - Signboard

Papan nama merek produk yang ditawarkan yang berfungsi sebagai penunjuk arah lokasi. Bertujuan untuk mengingatkan konsumen tentang keberadaan suatu produk.

- Merchandise

Merchandising Schemes berusaha mempertahankan pembelian lewat

celah- celah yang dilupakan. Konsumen diberi hadiah ekstra, potongan harga dan sebagainya. Cara ini dilakukan secara temporer untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan penjualan. Merchandise dirasa cukup efektif untuk menarik perhatian dari konsumen, karena berupa barang (souvenir) yang dibagikan secara gratis dan biasanya barang ini merupakan barang-barang yang berguna dan dapat dipakai oleh orang yang menerimanya.

Merchandise akan dibuat dalam beberapa macam, hal ini bertujuan untuk

memacu konsumen melakukan lebih banyak pembelian, karena mereka baru bisa mendapatkan salah satu merchandise dengan melakukan suatu pembelian dalam jumlah tertentu, kecuali untuk stiker yang akan dibagikan secara cuma-cuma.

Karena target audience dari MetroPool beragam, maka merchandise yang

dibuat tidak hanya satu macam, yaitu memo, gantungan kunci dan sticker.

Kelebihan 3 merchandise adalah sebagai reminder terhadap MetroPool. Selain itu kelebihan dari merchandise stiker adalah masa bertahannya sangat lama, bentuknya yang kecil dapat ditempel di sudut-sudut, selain itu stiker memiliki fungsi lain diluar sebagai hiasan, yaitu sebagai identitas dan juga wahana menyampaikan informasi.

Hadiah yang diberikan kepada pembeli secara gratis ataupun dengan persyaratan tertentu. Bertujuan untuk:

- Menarik perhatian konsumen tentang keberadaan produk. - Sebagai sarana pendukung promosi.

(8)

- Brosur

Brosur dipakai karena dapat menyampaikan informasi yang lebih jelas tentang produk. Bila media majalah ataupun koran belum cukup memberi keterangan yang dibutuhkan, maka informasi dapat diperoleh melalui brosur. Dengan kata lain brosur memperlengkapi kerja dari media ATL yang dipakai. Nantinya brosur akan dibagika di tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi oleh target audience yang menjadi sasaran.

Kelebihan:

- Informasi yang diberikan dapat panjang dan lebar, sehingga dapat menyampaikan pesan secara efektif, karena mampu memuat pesan verbal dan visual yang cukup banyak dalam satu kali baca.

- Menjangkau pasar yang luas. - Biaya lebih murah

- Waktu penyebaran singkat

- Kualitas cetak, format dan spesifikasi dapat diatur sesuai kehendak. Sedangkan kekurangan dari brosur antara lain:

- Tidak tepat sasaran.

- Keefektifan belum terjamin. - Kendala teknis.

Bertujuan untuk:

- Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk.

- Informasi yang padat atau maksimal dapat memberikan pengaruh kepada konsumen di lokasi.

- Sebagai media informasi berjalan dan dapat digunakan lagi untuk keperluan yang lain.

. - Spanduk

Spanduk sebagai media yang dipasang di luar ruang, memiliki fungsi memberikan informasi yang singkat dari suatu dan tidak bertele-tele. Biayanya relatif murah dibandingkan dengan memasang billboard.

- X-Banner

Merupakan media indoor yang cukup menarik dan juga sering dipakai sebagai display. X-banner ini akan diletakkan di dalam ruangan MetroPool.

(9)

- Vertikal Banner

Akan dibuat vertikal banner yang diletakkan di depan pintu masuk Shizuka, bertuliskan welcome, gunanya untuk menyambut konsumen yang datang. Kepala anjing akan dibuat tidak permanen sehingga dapat digerakkan.

Pendekatan baru terhadap periklanan dan pemasaran sangat diperlukan karena kita telah menjadi masyarakat yang kebanjiran informasi. Calon konsumen dijejali jutaan info yang harus diingatnya sehingga terjadi perang dalam benak konsumen akan produk-produk yang ditawarkan (over communicated society). Fenomena ini didasari oleh kemajuan era ekonomi dan tenologi yang ada saat ini. Masyarakat mempunyai kecenderungan memilih sebuah produk tidak hanya berdasarkan pada kualitasnya melainkan telah bergeser menjadi masalah persepsi atau citra yang berkaitan, nilai lebih yang ditawarkan, serta dilatar belakangi kepentingan beberapa penyalur jika menggunakan produk tersebut.(Al Ries&Jack Trout,8)

Positioning adalah upaya menanamkan kesan tertentu pada konsumen,

bagaimana cara menempatkan suatu produk dalam suatu masyarakat, mencetak ide strategis dalam ingatan konsumen.(Kasali,157)

Untuk membuat sebuah positioning ada beberapa referensi yang diperlukan, antara lain:

1. Karakter produk / USP (Unique Selling Preposition)

2. Target market adalah konsumen atau sekelompok orang yang menggunakan suatu produk tertentu.

a. To whom we are selling (siapa) b. Where we are selling (dimana) c. When we are selling ( kapan) d. How are we selling (bagaimana)

3. Analisa kompetitor - pesaing produk atau jasa sejenis

4. Market share, kondisi pasar dimana produk tersebut ditawarkan.

Positioning berfungsi untuk membentuk suatu citra atau impresi sebuah

produk dalam benak konsumen. Citra tersebut menyangkut fakta, warna, ilustrasi, kemasan, copywriting (elemen-elemen desain produk), dan karakter perusahaan

(10)

yang memproduksi. Strategi positioning menurut David A. Acker dapat dilakukan dengan cara:

1. Menghubungkan obyek dengan karakter produk (consumer benefit)

2. Penonjolan harga dan mutu,yang disertai oleh peningkatan produk dan mutu yang diketahui melalui riset dan pengembangan. Jika tidak dilakukan maka dengan mudah dapat digeser oleh produk lainnya.

3. Penonjolan penggunaan ( keunggulan produk atau USP)

4. Positioning menurut pemakainya. Kebutuhan akan produk tersebut dikaitkan dengan pribadi atau tokoh-tokoh tertentu yang dianggap sebagai figur yang hebat dan dikagumi (“Sony Ericsson” identik dengan James Bond 007).

5. Menurut kelas produk.

6. Menggunakan simbol-simbol budaya yang sesuai dengan produk, misalnya “Marlboro” menggunakan tokoh koboi.

7. Positioning langsung terhadap pesaing yang biasanya dapat menimbulkan perang antar pesaing dan terjebak dalam posisi saling tumpang tindih antar pesaing, misalnya sepeda motor buatan Jepang “Honda” (bebek) dan sepeda motor buatan China “Jialing” (bangau). (Komunikasi Periklanan 11)

2.1.3. Teori Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yaitu individu atau kelompok untuk mendapatkan yang dibutuhkan dan yang diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, menukarkan suatu produk yang bernilai dengan pihak lain. Hal-hal yang mendasari adanya pemasaran adalah:

1. Needs (kebutuhan), adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi, jika tidak maka manusia akan kehilangan keseimbangan.

2. Wants (keinginan), untuk memenuhi kebutuhan maka muncul keinginan yang tercipta bersamaan dengan kultur manusia. Keinginan manusia selalu timbul dan hampir tidak terbatas.

3. Demand (permintaan), untuk memenuhi keinginan muncul permintaan terhadap pasar yang mana terjadi jika ada kemampuan ( setiap keinginan tidak selalu diikuti oleh permintaan).

(11)

4. Product ( barang atau jasa), adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai atau manfaat yang dapat ditawarkan dari satu pihak ke pihak yang lain. Secara umum, product dibagi dua, yaitu:

a. Tangible, yaitu semua produk yang dapat dilihat oleh mata atau dapat dirasakan oleh indera dan biasanya disebut dengan barang.

b. Intangible, yaitu semua produk yang tidak dapat dilihat oleh mata yang berupa jasa.

5. Exchange (pertukaran), jika ada permintaan terhadap produk maka terjadi pertukaran. Hal ini terjadi apabila kedua belah pihak mau menerima dan tidak terdapat paksaan.

6. Transaction (transaksi), adalah nilai yang diperoleh sesuai dengan biaya yang diperlukan oleh pihak lain sehingga terbentuk sebuah market.

7. Market (pasar), pasar tidak selalu merujuk pada tempat melainkan pada kegiatan transaksinya.

Pemasaran merupakan sebuah proses perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan, promosi, dan distribusi ide atau barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran atau tujuan seorang individu ataupun sebuah organisasi. Dalam teori pemasaran, menurut Philip Kotler dan Jerome Mc Carthy ada 4 hal yang harus kita perhatikan dalam Marketing Mix (paduan pemasaran) sehingga kegiatan pemasaran yang dilakukan dapat berhasil dan sesuai dengan yang diinginkan.

Marketing Mix adalah faktor-faktor yang terkendali oleh sebuah perusahaan

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang terdiri dari ‘4Ps’, yaitu:

1. Product, yang menyangkut kualitas, kuantitas, ukuran, bentuk dan merk sebuah produk yang akan ditawarkan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang dapat berupa barang (tangible) atau jasa ( intagible).

2. Price, merupakan inti dari pemasaran, bagaimana seseorang dengan keuntungan yang banyak dapat memuaskan konsumen sehingga produk yang diluncurkan dapat diterima oleh konsumen.

3. Place, menyangkut sistem distribusi yang lancar, dan baik serta lokasinya harus sesuai dengan produk yang dipasarkan sehingga produk tersebut mudah dijangkau oleh sasaran.

(12)

4. Promotion, merupakan sebuah kegiatan memperkenalkan, menawarkan produk sehingga masyarakat yang belum tahu menjadi tahu dan mengerti. (Wells, Burnett, Moriarty,73)

Menyampaikan pesan melalui media promosi yang dibentuk merupakan salah satu bentuk komunikasi. Untuk mencapai sebuah komunikasi yang baik dalam kegiatan pemasaran harus memperhatikan komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication), yaitu cara memperkenalkan suatu produk atau merek kepada khalayak sasaran melalui suatu pesan pokok yang ditetapkan ke dalam berbagai kegiatan promosi perusahaan.

Promosi adalah bagian dari pemasaran yang mendorong pembelian barang atau jasa tertentu. Empat elemen dasar tersebut disebut dengan “The Promotion

Mix” (paduan promosi), yang terdiri dari:

1. Personal Selling

Adalah salah satu kegiatan promosi bellow the line, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh impuls secara langsung dari masyarakat akan kehadiran produk yang telah diluncurkan. Sehingga diharapkan dapat diketahui perilaku konsumen secara langsung terhadap produk. Kegiatan ini merupakan salah satu tindakan pendekatan secara emosional terhadap khalayak sehingga mereka diharapkan memperoleh kesan yang positif. Misalnya dengan mengadakan sampling, kuis.

2. Advertising

Adalah suatu kegiatan menyampaikan dan mengemas pesan dari sebuah pesan dari sebuah perusahaan dengan menyewa ruang dan waktu sebuah media yang ditujukan untuk sasaran tertentu.

3. Sales Promotion

Adalah sebuah kegiatan memperkenalkan produk secara langsung dan menjualnya secara langsung kepada konsumen. Kegiatan ini dapat mendorong atau meningkatkan penjualan dalam waktu tertentu (dalam jangka pendek), misalnya dengan mengadakan pameran-pameran di suatu lokasi yang sesuai dengan target audience yang dituju dengan menyediakan sales counter yang melayani pembelian produk atau menjawab pertanyaan secara langsung. (Wells, Burnett, Moriarty, 84)

(13)

4. Public Relation dan Publicity

Merupakan salah satu kegitan promosi yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:

a. Mengadakan acara peluncuran produk untuk pertama kalinya yang disebut dengan launching, yang diharapkan dapat membentuk brand awareness yang tinggi dalam benak khalayak.

b. Membuat kotak-kotak saran yang tersebar di beberapa lokasi yang mewakili dan bertujuan menerima kritik-kritik dan saran-saran konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga dapat diketahui tingkat kepuasannya terhadap produk tersebut dan diharapkan dapat mengembangkan diri sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.

c. Membuka layanan lewat telepon bebas pulsa, yang mana konsumen dapat bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan produk, memberikan kritik dan saran, dan lain sebagainya.

d. Mengadakan talk show mengenai produk dalam acara-acara televisi dan radio yang menjelaskan hal-hal seputar produk ini serta mengadakan tanya jawab secara langsung lewat telepon pada saat acara berlangsung.

e. Membangun sebuah website yang memperkenalkan produk ini secara detail dan membuka alamat e-mail tempat konsumen bertanya atau memberikan saran. (Farbey, 97)

Dari teori-teori tersebut diatas, terkait dengan obyek perancangan, adalah sebagai dasar-dasar hukum untuk menciptakan perancangan promosi yang berkaitan dengan media-media promosi, seperti iklan ATL, BTL untuk promosi tempat billiard MetroPool.

(14)

2.2. Identifikasi Data

2.2.1. Data Perusahaan

Gambar 2.1. Logo MetroPool Billiard and Cafe

- Nama Tempat Usaha : MetroPool Billiard and Cafe

- Lokasi : Jl. Raya Mulyosari no 157, Surabaya

- Telepon : 031- 5991726

- Penanggung Jawab : Bp. Deddy. H – owner - Jam Operasional : 12.00 – 00.00

- Tarif Sewa Meja : Pk 12.00-18.00 Rp 10.000 (member), Rp15.000

(non- member)

Pk. 18.00-00.00 Rp 17.000 (member), Rp 20.000 (non-member)

- Sejarah Perusahaan :

MetroPool Café and Billiard dibuka setahun yang lalu pada tanggal 18-04-2005 oleh Deddy Hariyanto, pemilik. Bertempat di jalan Raya Mulyosari, MetroPool menyajikan tempat bermain billiard yang nyaman dan dengan atmosfer kekeluargaan yang sangat kental. Dengan berbekal 10 meja, si pemilik mengharapkan keminimalisan dan tidak terlalu banyak merugi seperti tempat hiburan lain yang akhir-akhir ini memang semakin sepi.

MetroPool didirikan karena si pemilik tertantang untuk menjawab selera pasar yang haus terhadap perubahan tren dan suasana sehari-hari mereka. Deddy sendiri termasuk salah seorang yang cukup lama berkecimpung di dunia per-billiard-an jadi beliau mengerti betul apa atau bagaimana yang diinginkan para pemain.

(15)

MetroPool sebagai salah satu pendatang baru dalam dunia bisnis ini menginginkan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang bermain di MetroPool dan menjadikan MetroPool sebagai tempat utama yang mereka pilih untuk melepaskan kerinduan mereka dalam bermain billiard maupun sebagai tempat hang-out bagi masyarakat pecinta billiard di Surabaya. Oleh karena itu MetroPool memerlukan bentuk kegiatan promosi yang lebih gencar untuk menambah income yang ditujukan kepada target pasarnya, juga agar tetap exist di hati penggemar kegiatan billiard.

Untuk itu, si pemilik terus berusaha berbenah dengan melakukan berbagai strategi yang nantinya diharapkan akan dapat membuat MetroPool semakin maju serta mampu bersaing dengan tempat-tempat bermain billiard terkemuka di Surabaya. Seperti dengan akan diperluasnya bangunan induk yang dengan begitu akan memberikan fasilitas dan kenyamanan yang lebih lagi bagi para pengunjung setia maupun masyarakat di daerah sana.

Pengelola berusaha menciptakan lingkungan tempat bermain billiard yang nyaman dengan suasana kekeluargaan yang kental sehingga para pengunjung merasa diterima di tempat itu. Tempat bermain billiard ini pun diberi nama MetroPool. Metro merupakan kepanjangan dari metropolitan yang berarti maju dan modern. Disini pemilik ingin menuangkan konsep dan ide yang sesuai dengan tema tersebut serta dapat menjawab gaya hidup masyarakat maupun target

audience yang rata-rata merupakan anak muda serta mahasiswa yang trendy.

Sedangkan kata pool dalam dunia billiard berarti meja yang digunakan untuk bermain billiard. Kemudian pada belakang nama diberi embel-embel billiard karena tidak semua orang mengerti arti dari kata pool yang ingin disampaikan oleh pemilik sehingga akhirnya terbetuklah nama MetroPool Billiard.

Pada saat ini MetroPool telah memiliki 10 orang karyawan yang bertugas untuk melayani para pelanggan. Dengan jam buka dari jam 12.00 siang sampai 00.00 malam, MetroPool menjanjikan kepuasan dan kenyamanan para pelanggannya.

(16)

Gambar 2.2. Bangunan MetroPool yang terletak di Jalan Raya Mulyosari Struktur Organisasi Direktur (Deddy Hariyanto) Wakil Direktur ( Syaiful Alfand) Accounting (Lidya) Personalia ( I Made Ardian) Marketing Manager (Renny Untono)

Gambar 2.3. Struktur Organisasi MetroPool Billiard

Tempat billiard ini dibangun atas nama perorangan yaitu Bapak Deddy Hariyanto dengan bantuan sejumlah tenaga ahli. Beliau sudah lama berkecimpung di dunia per-billiard-an sehingga paham betul akan gejolak kawula muda jaman sekarang yang menginginkan tempat yang comfortable buat cangkruk.

2.2.1.1. Potensi Perusahaan

Metropool cukup kecil, dengan 10 meja tetapi menjamin keramahan para pelanggan yang ada didalamnya. Rata-rata para pemain sudah mengenal satu sama lain sehingga kita tidak takut meskipun datang sendirian ke tempat ini, kita akan disambut dengan aura kekeluargaan yang kental. Dengan ruangan yang full AC

(17)

pengunjung tidak akan merasa kepanasan. Untuk entertainment disini juga tidak kalah dengan tempat lain. Di ujung ruangan dipasangi layar OHP yang digunakan untuk memasang film-film yang sedang in. Pada bagian atas juga dipasangi beberapa unit TV dengan siaran yang berbeda-beda, lokal maupun internasional. Selain itu telinga pengunjung juga dimanjakan dengan lagu-lagu dengan irama yang menghentak sehingga dapat menambah semangat para pengunjung yang sedang bermain disana. Lalu ada pula cafe kecil bagi para pengunjung yang lapar ataupun ingin melepaskan dahaga, disediakan makanan, minuman maupun snack dengan harga yang relatif terjangkau. Dijamin para pengunjung tidak akan bosan bila datang kesini.

Tarif yang ditawarkan disini tidak terlalu mahal yaitu seharga Rp 10.000,00 untuk member pada siang hari mulai jam 12.00 siang hingga jam 18.00 dengan bonus soft drink, sedang untuk non-member harga yang dipatok adalah 15.000,00. Lalu pada malam hari harga yang ditawarkan sebesar Rp 17.000,00 untuk member dan 20.000,00 untuk non-member berlaku mulai dari jam 18.00-00.00 pagi.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pihak pengelola MetroPool merencanakan untuk memperluas bisnis mereka dengan membangun fasilitas tempat bermain billiard yang lebih besar dan tentunya dengan fasilitas yang lebih lengkap untuk semakin memanjakan para pelanggannya.

(18)

Gambar 2.5. Piala-Piala yang dikumpulkan

Gambar 2.6. Salah satu pojok MetroPool berupa Cafe

Gambar 2.7. Salah satu iklan perlombaan di MetroPool

2.2.2. Analisa Pasar 2.2.2.1. Data Pesaing

- Bola Dunia

(19)

- Nama Perusahaan : Bola Dunia Pool

- Alamat : Jalan Manyar Kertoarjo XIII / 41 Surabaya - Telepon : (031) 5997548-9

- Penanggung Jawab : Hay Ciek - Operational Manager - Jam Operasional : 12.00-00.00 (Minggu-Kamis)

12.00-01.00 (Jumat-Sabtu)

- Tarif Sewa Meja : Rp 18.000,- (non-member) Rp 9.000,- (member) - Sejarah Perusahaan :

Bola Dunia berdiri pada awal Oktober 1997. Waktu itu belum banyak tempat billiard di Surabaya. Pada saat itu, Bapak Richard, selaku pemilik memiliki sebuah bangunan kosong yang tidak terpakai, lalu ia memutuskan untuk mendirikan sebuah tempat billiard. Bapak Richard sendiri bekerja sebagai pengusaha kayu di Kalimantan. Oleh karena itu, Bola Dunia hanya merupakan salah satu bisnis sampingan.

Saat ini, Bola Dunia memiliki 20 orang karyawan yang siap melayani para pengunjung yang ingin bermain maupun hanya berkunjung kesana. Bola Dunia memiliki 3 lantai dengan meja billiard berbagai ukuran yang ditempatkan disetiap lantainya. Meja-mejanya untuk sementara ini adalah meja 7 ft sebanyak 5 buah, 9

ft sebanyak 8 buah dan meja 12 ft sebanyak 6 buah (snooker). Sampai saat ini pun,

belum banyak tempat billiard di Surabaya yang memiliki meja snooker jika bukan tempat billiard yang besar.

Selain itu di Bola Dunia juga disediakan bar di lantai 1 dan lantai 3 untuk memanjakan para pengunjung yang ingin bersantai disana. Di lantai 3 dipasang TV layar OHP. Ruangan yang Full AC semakin nyaman dengan alunan lagu-lagu yang diputar sepanjang waktu.

Di Bola Dunia sekarang sedang gencar-gencarnya menawarkan member yang menawarkan keuntungan yang cukup besar, yaitu potongan sebesar 50% untuk meja, makanan, dan minuman. Selain itu, setiap bulan juga diadakan home

(20)

Pada saat ini, Bola Dunia masih belum mengiklankan tempatnya. Hal ini sangat disayangkan, mengingat Bola Dunia sudah cukup lama berdiri, dan cukup dikenal dikalangan pecinta billiard. Tetapi, karena tempat ini hanya merupakan bisnis sampingan, jadi kurang begitu diperhatikan oleh si pemilik.

Gambar 2.9. Gedung Bola Dunia Pool

Gambar 2.10. Salah satu sudut meja billiard di Bola Dunia Pool

(21)

- Break Shot

Gambar 2.12. Logo Break Shot Family Karaoke, Billiard, Cafe

- Nama Perusahaan : Break Shot Family Karaoke, Billiard, Cafe - Alamat : Jl. Kenjeran no 432 Surabaya

- Telepon : (031) 3824151 - Penanggung Jawab : Bp. Andre - Owner

- Jam Operasional : 12.00-00.00 (Minggu-Kamis)

12.00-02.00 (Jumat-Sabtu)

- Tarif Sewa Meja : Tergantung Promosi - Sejarah Perusahan :

Break Shot merupakan salah satu tempat hiburan yang ingin menyajikan konsep one-stop entertainment kepada masyarakat Surabaya, khususnya kepada mereka yang menginginkan suasana lain dan bosan dengan yang itu-itu saja. Hal ini terbukti dengan dibukanya tempat billiard, family karaoke, serta cafe dalam satu lokasi, dan akan ditambah lagi dengan fasilitas multiplayer game pada akhir tahun ini. Dibuka pertama kali soft opening pada tanggal 24 Desember 2004, kemudian dilanjutkan dengan grand openingnya pada tanggal 7 Juli 2005, Bapak Bambang, ayah dari owner yang sekarang, melihat banyak sekali peluang usaha karena pada saat itu, kegiatan billiard adalah salah satu permainan yang sedang

booming dan populer pada masa itu. Dengan berbekal satu bangunan ruko yang

terletak di Jalan Kenjeran, ia kemudian mulai membangun satu tempat hiburan dengan konsep one-stop entertainment agar lain dengan yang lain. Segmen yang

(22)

diambil oleh Break Shot adalah menengah kebawah serta menengah, serta dengan sasaran mahasiswa dan orang kerja.

- Fasilitas Unggulan :

- 23 meja billiard ukuran 9 feet - Smoking dan non-smoking area - Family Karaoke

- Area Kafe dan Bar - TV Plasma 59” - Kegiatan Promosi :

Promosi yang dilakukan oleh Break Shot untuk menarik pengunjung sebenarnya sudah banyak sekali, seperti contohnya yang sedang dijalankan sekarang ini adalah promosi harga untuk para membercard, yaitu Rp 9000,- untuk siang hari dan Rp 15.000,- untuk malam hari, sedang untuk non-member adalah Rp 12.000,- untuk siang hari dan Rp 18.000,- untuk malam hari.

Selain itu, mereka juga memberikan promosi berupa free soft-drink ataupun beer dengan merk tertentu untuk pemain yang memesan meja pada hari maupun waktu tertentu.

Kegiatan promosi yang baru berakhir bulan lalu adalah mendapatkan kupon undian berhadiah sepeda motor untuk setiap penyewaan meja selama 2 jam, sedangkan untuk bermain 1 jam kita akan mendapat 1 kupon undian berhadiah TV.

BreakShot juga mengambil trik berpromosi yang cerdik dan cukup murah, yaitu dengan cara mendata identitas ara pelanggan, kemudian memberitahukan promosi mereka lewat SMS.

(23)

Gambar 2.14. Suasana bermain dalam BreakShot Billiard

Gambar 2.15. Salah satu fasilitas yang disediakan yaitu cafe

- Sarana Komunikasi Visual Yang Ada :

Selama ini baru menggunakan media promosi lain selain brosur atau flyerdan lewat SMS. Dulu pada saat pertama kali buka pernah menggunakan media TV tetapi tidak dilanjutkan lagi. Selain itu, selama masa-masa tertentu, Break Shot juga ikut berpartisipasi dalam berbagai ajang kejuaraan billiard di Surabaya. Seperti contohnya, pernah mensponsori kejuaraan billiard di SMU Frateran.

(24)

Gambar 2.16. Salah satu brosur BreakShot Billiard

(25)

2.2.2.2. Potensi Pasar

Pasar yang dijangkau cukup luas, jangkauan pemasaran MetroPool billiard adalah daerah Surabaya Utara pada umumnya.

Khalayak sasaran utama MetroPool billiard memang adalah pelajar SMU hingga mahasiswa. Tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat umum untuk datang dan bermain juga disana. Hal ini tentunya memperkuat potensi pasar yang ada.

Selama ini pengunjung MetroPool billiard telah mencapai kurang lebih 3000 pengunjung dalam sebulan, dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan promosi dan berbagai peningkatan dalam hal pelayanan. Omzet perusahaan yang dicapai dalam sebulan adalah rata-rata sekitar Rp 80 juta,- .

2.2.2.3. Segmentasi Pasar

- Geografi

Target utama lebih diperuntukkan untuk kalangan masyarakat yang bertempat tinggal, berdomisili dan bekerja di kota Surabaya, khususnya masyarakat kota Surabaya bagian utara.

- Demografi

Sekelompok masyarakat dari kalangan pelajar SMU hingga perguruan tinggi baik pria maupun wanita dengan batasan usia 21-28 tahun, dan memiliki penghasilan rata-rata antara Rp 500.000,- sampai dengan Rp 1 juta rupiah. Dengan kelas sosial ekonomi menengah. Pendidikan yang dicapai rata-rata adalah sampai pada tingkat perguruan tinggi.

- Psikografi

Kumpulan pemuda-pemudi dengan tingkat pendidikan cukup tinggi, bersifat petualang, menyukai hal-hal yang baru/modern, menyukai tantangan, bersikap mandiri dan dewasa selalu mencari informasi dan “gaul” atau tidak mau ketinggalan jaman. Secara psikologis, target utama adalah sekelompok pemuda-pemudi yang memiliki pemikiran dan berkeinginan untuk mencari hiburan dan melepaskan lelah dan stres.

(26)

- Behavorial

Target utama adalah anak-anak SMU serta perguruan tinggi yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi namun tetap menyisihkan waktu hangout (jalan-jalan) dengan teman-teman seusia.

2.2.2.4. Khalayak Sasaran

MetroPool, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa hiburan sebagai pusat biliar secara umum memiliki pasar yang sangat luas mulai dari anak muda, eksekutif muda, hingga orang tua/dewasa. Maka dari itu dibagi menjadi:

- Primer

Khalayak sasaran utama bagi MetroPool memang ditujukan kepada pelajar SMU maupun mahasiswa yang bertempat tinggal disekitar MetroPool. Kendati demikian, tak sedikit kalangan pengusaha muda maupun tua serta masyarakat umum yang mampir dan bermain disini.

- Sekunder

Jadi sebenarnya apabila diperluas MetroPool memiliki khalayak sasaran adalah kaum muda golongan menengah. Sebenarnya di sini tidak menutup kemungkinan dari golongan apapun. Mayoritas adalah semua mereka yang gemar bermain biliar, karena di sini lebih mengutamakan aspek kebutuhan.

(27)

2.3. Data Survey

2.3.1. Tabulasi dan Analisis Data Survey 2.3.1.1. Data Responden

Tabel 2.1. Data Responden

No Nama Usia Alamat

Jenis Kelamin

1 Vonny 23 Nirwana Eksekutif Perempuan

2 Yosefin 22 Koblen 4B Perempuan

3 Anita 21 Perak Timur 36 Perempuan

4 Olivia 22 Raya Kendang Sari 119 Perempuan 5 Henny 24 Nginden Intan Tengah F I/56 Perempuan

6 Ling-Ling 25 Kalimas Baru 36 Perempuan

7 Amelia 27 Raya Kendangsari 25 Perempuan 8 Lindsey 23 Villa Kalijudan H-1 Perempuan 9 Dinna Ramita 19 Puri Sentra Raya H-88 Perempuan 10 Susie 23 Villa Sentra Raya D-5/16 Perempuan

11 Lydia 28 Imam Bonjol 88 Perempuan

12 Renny 26 Baruk Utara XIV/80 Perempuan

13 Meme 26 Monginsidi 10 Perempuan

14 Ayik 24 Anjasmoro 39 Perempuan

15 Rini 23 Kris Kencana Sari Timur B-21 Perempuan 16 Stephani 22 Darmo Permai Selatan V/44 Perempuan

17 Olive 23 Kinibalu 29 Perempuan

18 Suhartiningsih 24 Wiguna selatan VIII/6 Perempuan 19 Wenny 27 Kertajaya IndahTimur X/10 Perempuan 20 Kari Inswiani 36 Rungkut Asri Tengah IV/16 Perempuan 21 Meliani 18 Nginden Intan Utara X/6 Perempuan 22 Litia Sugandhi. 19 Dian Istana F3/95 Perempuan 23 Sherly Margaretha 21 Lebak Indah Utara I/11 Perempuan 24 Merry De 20 Manyar Kertoarjo VII/44 Perempuan 25 Imelda Farikh 22 Villa Kalijudan K-10 Perempuan

26 Fanny 23 Embong Cerme 19 Perempuan

27 Fifi 22 Raya Kendang Sari 17 Perempuan

28 Cecilia 24 Simpang Graha Famili I Blok P-65 Perempuan 29 Ivan Uday 23 Untung Suropati 46 Laki-laki 30 Yanto 25 Manyar Tirtoasri XI/23 Laki-laki

(28)

32 Budi H 22 Mawar 12 Laki-laki 33 Vito M 20 Embong Ploso 16 A Laki-laki 34 Donny 23 Kertajaya Indah II/8 Laki-laki 35 Kelon 24 Manyar Kartika III/33-35 Laki-laki 36 Molen 27 Raya Kertajaya Indah P-106 Laki-laki 37 Danny Halim 18 Darmo Permai Barat IV/B-5 Laki-laki 38 Gunarta 18 Darmo Baru Barat Laki-laki

39 Miki 21 Mawar 18 Laki-laki

40 Mikhael Ifianto 25 Waspada 102 Laki-laki 41 Hendra 24 Margorejo Indah B-140 Laki-laki

42 Hartono 21 Tambak Sari 45 Laki-laki

43 Danny 28 Kupang Indah IV/12 Laki-laki

44 Alex R 25 SDPS IX/15 Laki-laki

45 Hendro 22 Tenggilis Mejoyo D-18 Laki-laki 46 Irwan Indra 28 Manyar Kertoarjo III/22 Laki-laki

47 Alfred 26 Doho 5 Laki-laki

48 Denny S 30 Simolawang Baru III/15 Laki-laki 49 Rudy Hartono 23 H.R. Muhammad 373-383 Blok A-21 Laki-laki 50 Chandi 22 Kupang Indah XI/12 Laki-laki 51 Budi Setiawan 24 Dharmahusada Intah Timur IV/30 Laki-laki 52 Erwin P 20 Raya Margorejo Indah A-112 Laki-laki

53 Setiawan 21 Kapasan 49 Laki-laki

54 Irwan Chandra 20 Arief Rahman Hakim 138-142 B-14 Laki-laki 55 Banny 22 Taman Puspa Raya CA-19 Laki-laki 56 Johan 24 Simolawang Kalimir 24 K Laki-laki 57 Hadi 22 Raya Kertajaya Indah O-222 Laki-laki 58 Paulus 21 Darmo Indah Timur IV/F-6 Laki-laki

59 Rudy 25 Rangkah VI/116 Laki-laki

60 Donni 28 Kalibokor 30 Laki-laki

61 Robby Kurniawan 30 Dukuh Kapasan 94 Laki-laki 62 Robi 32 Raya Dharmahusada Indah B6 Laki-laki 63 Jeffrey 29 Kertajaya Indah Timur IX/48 Laki-laki 64 Kevin 27 Kertajaya Indah XI ND/12 Laki-laki 65 Budhy 28 Manyar Kertoarjo 79 Laki-laki 66 Gerry 37 Raya Dharmahusada 146 Laki-laki 67 Jeffry 25 Dharmahusada Indah Utara VIII/36 Laki-laki 68 Jimmy 24 Embong Malang 33-37 Laki-laki

(29)

69 Danny 22 Sulawesi 41 Laki-laki 70 Ronald 27 Ngagel Jaya Tengah 46 Laki-laki 71 Asron 25 Cipta Menanggal 32 Laki-laki 72 P. Simanjuntak 23 Kartini 48 Laki-laki 73 Satria 21 Raya Wiguna Tengah 17 Laki-laki 74 Candra G 24 Simomulyo Baru V/7 Laki-laki

75 Kelvin 25 M.H. Thamrin 16 Laki-laki

76 Andy 21 Nias 44-46 Laki-laki

77 Edwin 23 Jagaraga 33-35 Laki-laki

78 Rio 23 Dr. Soetomo 47 Laki-laki

79 Anthony 25 Diponegoro 50 Laki-laki

80 Wendy 19 Kupang Jaya XV-27 Laki-laki

81 Handoyo 18 Dharmahusada Permai X/65 Laki-laki

82 Ronald 23 Anjasmoro 5 Laki-laki

83 Eric 25 Raya Kertajaya Indah 18 Laki-laki 84 Setia 22 Margorejo Indah III/C-107 A Laki-laki 85 Edwin 27 Kertajaya Indah VI/1 (F-322) Laki-laki 86 Ferry 30 Margorejo Indah XII Blok C-525 Laki-laki

87 Danny 28 Bali 12 Laki-laki

88 Jeffry 22 Margorejo Indah C 816 Laki-laki 89 Ronald 21 Embong Kenongo 68-70 Laki-laki

90 Eric 24 Bawean 23 Laki-laki

91 Alvin 29 Dharmahusada Utara IV/22 Laki-laki

92 Hendry 22 Tambaksari 65 Laki-laki

93 Sinjo A. 21 Kupang Indah Laki-laki

94 William G. 22 Graha Family D-158 Laki-laki

95 Dani 21 Kutei 70 Laki-laki

96 Willy Yohanes 23 Gembong 42 Laki-laki 97 Windreas 22 Kertajaya Indah IV/17 Laki-laki 98 Rudy Herfi 25 Graha Family I-107 Laki-laki 99 Mac 24 Darmo Permai selatan IV/18 Laki-laki 100 Michael 25 Raya Kendangsari 15 Laki-laki

(30)

2.3.1.2. Analisa Hasil Survey

Setelah mengumpulkan data dari hasil kuesioner yang telah disebarkan, maka kita akan mendapatkan suatu asumsi dari tanggapan para responden. Asumsi bukan merupakan teori, melainkan hanya merupakan pernyataan yang menyangkut keadaan atau gejala-gejala umum yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk selengkapnya lihat tabel dan grafik berikut ini:

ƒ Klasifikasi pekerjaan responden MetroPool Billiard Tabel 2.2. Klasifikasi Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase

Murid SMU 38 38 % Mahasiswa 42 42 % Wiraswasta 15 15 % Lain-lain 5 5 % Murid SMU Mahasiswa Wiraswasta Lain-lain

Gambar 2.18. Diagram Klasifikasi Pekerjaan Responden

Asumsi: 42% responden mengaku sebagai mahasiswa. Sedangkan 38% responden adalah siswa SMU. Untuk selebihnya 15% adalah wiraswasta dan 5% sisanya adalah lain-lain.

1. Pengeluaran Responden Dalam 1 Bulan

Tabel 2.3. Pengeluaran Responden Dalam 1 Bulan Pengeluaran Perbulan Jumlah Persentase

(31)

500.000 – 1.000.000 51 51 %

> 1.000.000 23 23 %

<500.000 500.000-1.000.000 >1.000.000

Gambar 2.19. Diagram Pengeluaran Responden Dalam 1 Bulan

Asumsi: 51% responden memiliki pengeluaran antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- per bulan. Kemudian 26% responden memiliki pengeluaran dibawah Rp 500.000,- per bulan. Sisanya adalah 23% responden yang memiliki pengeluaran lebih dari Rp 1.000.000,- per bulan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa target audience nya adalah dari kalangan menengah.

2. Waktu luang yang dimiliki responden

Tabel 2.4. Waktu Luang Yang Dimiliki Responden

Waktu Luang Jumlah Persentase

Pagi Hari 3 3 % Siang Hari 5 5 % Sore Hari 31 31 % Malam Hari 61 61 % Pagi Hari Siang Hari Sore Hari Malam Hari

(32)

Asumsi: 61% responden memiliki waktu luang pada malam hari, 31% pada sore hari, dan 5% pada siag hari, dan 3% pada pagi hari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden melakukan aktifitasnya di siang hari.

3. Kegiatan yang dilakukan responden untuk mengisi waktu luang Tabel 2.5. Kegiatan Yang Dilakukan Responden

Untuk Mengisi Waktu Luang

Kegiatan Jumlah Persentase

Membaca majalah 16 16 % Membaca koran 23 23 % Membaca tabloid 7 7 % Menonton TV 32 32 % Mendengarkan radio 9 9 % Lain-lain 13 13 % Membaca majalah Membaca koran Membaca tabloid Menonton TV Mendengarkan Radio Lain-lain

Gambar 2.21. Diagram Kegiatan Yang Dilakukan Responden Untuk Mengisi Waktu Luang

Asumsi: Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang. 32% responden menghabiskan waktunya dengan menonton TV dan saluran yang banyak ditonton adalah RCTI, Trans TV, dan SCTV. 23% responden lebih memilih membaca koran. Mayoritas mereka menyebutkan koran yang dibaca adalah Jawa Pos. 16% responden mengisi waktu luangnya dengan membaca majalah, terutama majalah bisnis, otomotif, dan juga gaya hidup.

(33)

9% responden mendengarkan radio, 7% membaca tabloid, dan 13% menjawab lain-lain.

4. Media cetak yang paling sering dibaca oleh responden Tabel 2.6. Media Cetak Yang Paling Sering

Dibaca Oleh Responden

Media Cetak Jumlah Persentase

Koran 50 50 % Majalah 21 21% Tabloid 14 14 % Lain-lain 15 15 % Koran Majalah Tabloid Lain-lain

Gambar 2.22. Diagram Media Cetak Yang Paling Sering Dibaca Oleh Responden

Asumsi: 50% responden memilih koran sebagai media cetak yang paling banyak dibaca. Kemudian dilanjutkan oleh majalah sebanyak 21%. Lalu sebanyak 15% responden memilih lain-lainnya. Sedangkan tabloid hanya dipilih oleh 14% responden sebagai media cetak yang paling sering dibaca.

5. Stasiun radio yang paling sering didengarkan oleh responden Tabel 2.7. Stasiun Radio Yang Paling Sering

Didengarkan Oleh Responden

Stasiun Radio Jumlah Persentase

HardRock FM 14 14 %

Wijaya FM 15 15 %

Istara FM 45 45 %

EBS FM 8 8 %

(34)

HardRock FM Wijaya FM Istara FM EBS FM Lain-lain

Gambar 2.23. Stasiun Radio Yang Paling Sering Didengarkan Oleh Responden

Asumsi: 45% responden memilih Istara FM sebagai stasiun radio yang paling sering didengarkan. Yang mengejutkan, dari hasil polling kami, disebutkan bahwa 18% responden memilih lain-lainnya, yaitu Global FM. Kemudian 15% responden memilih Wijaya FM. 14% responden memilih HardRock FM dan sisanya 8% responden memilih EBS FM.

6. Tempat hiburan yang paling sering dikunjungi

Tabel 2.8. Tempat Hiburan Yang Paling Sering Dikunjungi Oleh Responden

Tempat Hiburan Jumlah Persentase

Cafe 18 18 % Diskotek 13 13 % Mall 20 20 % Bowling 5 5 % Billiard 42 42% Lain-lain 2 2% Café Diskotek Mall Bowling Billiard Lain-lain

(35)

Asumsi : 28% responden memilih mall sebagai tempat hiburan yang paling sering dikunjungi. 22% responden memilih cafe. 21% responden memilih tempat billiard. 18% responden memilih diskotek. Diikuti dengan bowling sebanyak 9% dan 2% sisanya adalah lain-lain.

7. Pernah tidaknya responden mengunjungi tempat billiard Tabel 2.9. Pernah Tidaknya Responden

Mengunjungi Tempat Billiard

Tempat Billiard Jumlah Persentase

Pernah 67 67 %

Tidak Pernah 33 33 %

Pernah Tidak Pernah

Gambar 2.25. Diagram Pernah Tidaknya Responden Mengunjungi Tempat Billiard

Asumsi : 67% responden menjawab pernah pergi ke tempat billiard. Sedakngkan 33% sisanya menjawab tidak pernah.

8. Tempat billiard yang paling sering dikunjungi oleh responden Tabel 2.10. Tempat Billiard Yang Paling Sering

Dikunjungi Oleh Responden

Tempat-Tempat Billiard Jumlah Persentase

MetroPool 9 13.4 % Galaksi 12 17.9 % HomeBall 18 26.9 % Bola Dunia 7 10.4 % Q Club 14 20.9 % Break Shot 4 6%

(36)

Lain-lain 3 4.5% MetroPool Galaksi HomeBall Bola Dunia Q Club Break Shot Lain-lain

Gambar 2.26. Diagram Tempat Billiard Yang Paling Sering Dikunjungi Oleh Responden

Asumsi: Sebanyak 26.9% responden memilih HomeBall sebagai tempat

billiard yang paling sering dikunjungi. 20.9% responden memilih Q Club.

17.9% responden memilih Galaksi. 13.4% responden memilih MetroPool. 10.4% responden memilih Bola Dunia. 6% responden memilih BreakShot dan sisanya 4.5% responden memilih lain-lain yang diasumsikan sebagai tempat-tempat billiard selain yang disediakan diatas.

9. Seberapa sering responden mengunjungi tempat billiard

Tabel 2.11. Seberapa Sering Responden Mengunjungi Tempat Billiard

Frekwensi Jumlah Persentase

Setiap hari 28 41.8 % Seminggu 3 kali 10 14.9 % Seminggu 2 kali 18 26.9 % Seminggu sekali 4 6 % 2 minggu sekali 4 6 % 1 bulan sekali 3 4.5 %

(37)

Setiap hari Seminggu 3 kali Seminggu 2 kali Seminggu sekali 2 minggu sekali 1 bulan sekali

Gambar 2.27. Diagram Seberapa Sering Responden Mengunjungi Tempat

Billiard

Asumsi: 41.8% dari responden mengaku bahwa mereka setiap hari mengunjungi tempat billiard, sekaligus menjadi ajang bertemu dengan teman-teman. 26.9% responden menjawab seminggu 2 kali mengunjungi tempat

billiard. Sebanyak 14.9% responden mengunjungi tempat billiard seminggu 3

kali. Sedang untuk jawaban seminggu sekali dan 2 minggu sekali menempati posisi yang sama yaitu sebanyak 6%. Sisanya adalah 4.5% responden yang menjawab 1 bulan sekali.

10. Responden mengunjungi lebih dari satu tempat billiard

Tabel 2.12. Loyalitas Responden Terhadap Satu Tempat Billiard

Jumlah Persentase

Ya 42 62.7 %

Tidak 25 37.3 %

Ya Tidak

Gambar 2.28. Diagram Loyalitas Responden Terhadap Satu Tempat Billiard

Asumsi: 62.7% responden menjawab mereka lebih sering mengunjungi lebih dari satu tempat billiard. yang lebih disebabkan karena mereka merasa bosan

(38)

dan ingin berganti-ganti suasana. Selebihnya sebanyak 37.3% responden menjawab tidak karena mereka sudah terbiasa mengunjungi tempat billiard yang lama sehingga merasa enggan untuk berganti-ganti.

11. Pertimbangan utama responden dalam mengunjungi tempat billiard

Tabel 2.13. Pertimbangan Utama Responden Dalam Mengunjungi Tempat Billiard

Pertimbangan Utama Jumlah Persentase

Lokasi 22 32.8 %

Harga 20 29.9 %

Fasilitas ( meja, stik, dll) 13 19.4 %

Suasana 12 17.9 % Lain-lain 0 0 % Lokasi Harga Fasilitas Suasana Lain-lain

Gambar 2.29. Diagram Pertimbangan Utama Responden Dalam Mengunjungi Tempat Billiard

Asumsi: 32.8% responden menjawab lokasi merupakan pertimbangan utama mereka dalam memilih tempat bermain billiard. 29.9% responden memilih harga sebagai salah satu faktor. 19.4% responden memilih fasilitas. 17.9% responden memilih suasana sebagai salah satu alasan dalam mengunjungi satu tempat billiard.

12. Pernah atau tidaknya responden mengunjungi tempat billiard MetroPool Tabel 2.14. Pernah atau Tidaknya Responden Mengunjungi

Tempat Billiard MetroPool

Jumlah Persentase

Pernah 29 43.3 %

(39)

Pernah Tidak

Gambar 2.30. Diagram Pernah Atau Tidaknya Responden Mengunjungi Tempat Billiard MetroPool

Asumsi: 56.7% responden menjawab bahwa mereka tidak pernah mengunjungi MetroPool billiard dengan berbagai macam alasan. Sisanya 43.3% menjawab pernah.

13. Sumber responden mendapatkan informasi tentang tempat billiard MetroPool Tabel 2.15. Sumber Responden Mendapatkan Informasi Tentang Tempat

Billiard MetroPool

Sumber Informasi Jumlah Persentase

Teman 51 76.1 % Media cetak 0 0 % Lain-lain 16 23.9 % Teman Media cetak Lain-lain

Gambar 2.31. Diagram Sumber Responden Mendapatkan Informasi Tentang Tempat Billiard MetroPool

Asumsi : Sebagian besar responden, yaitu sebesar 76.1% menjawab mereka mengetahui tempat billiard MetroPool lewat teman atau yang biasa disebut

mouth-to-mouth. Sedangkan sebesar 23.9% responden menjawab lain-lain,

(40)

lewat media cetak dijawab 0% karena MetroPool memang tidak pernah berpromosi melalui media cetak.

14. Alasan responden mengunjungi MetroPool billiard

Tabel 2.16. Alasan Responden Mengunjungi MetroPool Billiard

Alasan Jumlah Persentase

Lokasi 8 27.6 %

Harga 5 17.2 %

Fasilitas (meja, stik, dll) 4 13.8 %

Suasana 9 31.1 % Pelayanan 2 6.9 % Lain-lain 1 3.4 % Lokasi Harga Fasilitas Suasana Pelayanan Lain-lain

Gambar 2.32. Diagram Alasan Responden Mengunjungi MetroPool Billiard

Asumsi : Sebanyak 31.1 % responden menjawab bahwa mereka memilih suasana sebagai alasan mereka mengunjungi MetroPool adalah karena lokasinya. Setelah itu sebanyak 27.6 % responden menjawab memilih karena lokasi. Lalu 17.2% responden menjawab harga sebagai alasan mereka memilih MetroPool sebagai tempat bermain. 13.8% responden menjawab fasilitas. Lalu 6.9% responden menyatakan pelayanan sebagai alasan mereka. Dan yang terakhir adalah lainlain dengan presentase 3.4%.

(41)

2.3.2. Analisa SWOT 2.3.2.1. MetroPool billiard

- Strenghts (Kelebihan)

− Letak MetroPool billiard cukup strategis yaitu di Jalan Raya Mulyosari No 157, dekat dengan kampus ITS, hanya 3 menit dari Jalan Kertajaya, serta dekat dengan keramaian dan pusat kegiatan dari daerah Surabaya Utara sendiri.

− MetroPool billiard memiliki gedung yang dibuat dengan konsep modern namun dengan tidak meninggalkan kesan hangat dan rasa kekeluargaan yang kental yang ditawarkan kepada para pengunjung. − Lahan parkir MetroPool billiard juga berkapasitas cukup luas sesuai

dengan jumlah pengunjung saat ini.

− Meja permainan yang disediakan sudah merupakan standar POBSI, yaitu Persatuan Olahraga Billiard Seluruh Indonesia, beserta tongkat stik yang disediakan telah disesuaikan pula.

− Beberapa waktu ini MetroPool billiard berencana memperluas lagi bangunan gedung yang akan dipakai untuk billiard maupun hiburan-hiburan lain yang akan ditambahkan kedalamnya.

- Weakness (Kelemahan)

− Meskipun dalam waktu dekat ini akan diadakan perluasan gedung, tetap saja MetroPool selama ini masih terhambat oleh masalah gedung yang kurang besar, sehingga pada waktu-waktu tertentu yang ramai dikunjungi, pengunjung tetap saja harus mengantri agar mendapat giliran menggunakan meja.

− Walaupun tempat parkir MetroPool dikatakan sudah sesuai dengan kapasitas pengunjungnya, tetap saja merupakan parkir paralel, sehingga mobil harus dikeluar-masukkan bila ada mobil lain ingin keluar meninggalkan lokasi. Hal ini terbukti kurang efektif dan mendapat keluhan yang cukup banyak dari pemain yang merasa terganggu dengan hal ini.

− Kegiatan promosi masih belum dijalankan sama sekali. Mengingat usia MetroPool yang baru menginjak 1 tahun, lama kelamaan hal ini

(42)

tentunya akan membawa dampak yang kurang baik bagi perusahaan sendiri di masa yang akan datang, karena kurang dikenal oleh khalayak ramai.

- Opportunitty (Peluang)

− Bisnis hiburan ini memiliki segmen pasar yang luas, terutama anak muda, pengusaha dan orang tua yang merupakan pasar potensial. − MetroPool Billiard sampai saat ini bisa dibilang sebagai pendatang

baru atau masih fresh keberadaannya. Gedung yang dimilikipun masih dalam kondisi baru. Jadi ini dapat merupakan sebuah peluang untuk menggebrak pasar melalui beberapa publikasi ataupun iklan.

− Lokasi MetroPool Billiard yang cukup strategis tentunya bisa dijadikan peluang untuk mendatangkan banyak pengunjung.

− Akan diadakannya perluasan gedung MetroPool Billiard merupakan prospek yang sangat menjanjikan dimasa depan, apalagi mengingat belum adanya tempat hiburan semacam ini di sekitar Jalan Raya Mulyosari yang mengkhususkan diri bagi segmen anak muda.

- Threats (Ancaman)

− Harus segera melaksanakan kegiatan promosi, karena semakin lama para pesaing usaha akan semakin bermunculan dengan ide-ide serta konsep yang lebih menarik yang bila tidak disikapi secara serius akan berdampak besar bagi perusahaan nantinya.

− Kondisi tempat parkir yang kurang sempurna bisa mengurangi daya tarik pengunjung.

2.3.2.2. BreakShot

- Strenghts (Kelebihan)

− BreakShot terletak di Jalan Raya Kenjeran. Terletak dijalan utama dengan bangunan yang cukup besar dan mencolok tentunya akan mempermudah para pengunjung untuk melihat dan datang ke tempat ini.

− BreakShot telah sering mengadakan berbagai ajang kompetisi, baik yang disponsori maupun mensponsori berbagai ajang tersebut. Hal ini

(43)

telah menimbulkan awareness yang cukup signifikan dari khalayak sasaran maupun masyarakat setempat.

− BreakShot merupakan tempat hiburan dengan konsep one-stop

entertainment, yaitu menggabungkan beberapa macam hiburan

menjadi satu. Hal ini dapat dilihat dari nama perusahaan sendiri, yaitu BreakShot Family Karaoke, Billiard, Café. Hal ini didukung juga dengan rencana akan dibuka lagi tempat MultiPlayer Game di tempat yang sama.

− Café yang ditawarkan BreakShot juga cukup memadai. Makanan dan minuman yang ditawarkan juga tidak mengecewakan.

− Tersedia berbagai peralatan dan perlengkapan bermain biliar untuk para pemain baik yang masih pemula maupun yang sudah profesional.

- Weakness (Kelemahan)

− Walaupun berlokasi di Jalan Raya, tetapi gedung BreakShot awalnya hanya merupakan bangunan kosong yang tidak terpakai, hingga akhirnya si pemilik memutuskan untuk membuka one-stop

entertainment, gedung BreakShot merupakan bangunan tua, sehingga

terkesan tidak modern.

− Selain itu, BreakShot yang seharusnya target market-nya adalah anak muda, tetapi desain interior dari bangunan tersebut tidak mencerminkan hal itu. Gedung didesain lebih ke orang tua dan kelas menengah kebawah.

− Meskipun memiliki banyak karyawan, tetapi pelayanan disini masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari wawancara yang dilakukan ke beberapa pengunjung, yang mengeluhkan kurangnya pelayanan.

− Gedung yang cukup besar, kurang dipakai secara optimal, terlihat dari letak meja billiard yang kesannya diletakkan secara sembarangan sehingga menjadi nilai minus tersendiri bagi BreakShot.

- Opportunitty (Peluang)

− Lokasi BreakShot yang terletak di Jalan Raya Kenjeran sangatlah strategis dan tentunya bisa dijadikan peluang untuk mendatangkan banyak pengunjung.

(44)

− BreakShot yang memiliki konsep one-stop entertainment yang akan semakin memperbesar peluang orang untuk datang kesini. Karena tidak semua orang senang atau bisa bermain billiard.

− BreakShot yang beroperasi sejak akhir tahun 2004 ini telah banyak memiliki pengalaman baik dalam mengadakan lomba maupun mensponsori loma-lomba di tempat lain. Hal ini dapat menjadi peluang bagi BreakShot sendiri untuk lebih dikenal oleh para pecinta billiard di Surabaya.

- Threats (Ancaman)

− Kondisi gedung tua yang tidak terawat ditambah dengan interior yang tidak dibenahi lama-kelamaan akan berpengaruh kepada image BreakShot.

− Selama ini BreakShot masih kurang banyak berpromosi, yang tentunya berpengaruh bagi kelancaran usaha.

− Pelayanan BreakShot yang kurang baik akan dapat menjadi ancaman mengingat BreakShot merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yang sangat mengutamakan pelayanan.

2.3.2.3. Bola Dunia Pool - Strenghts (Kelebihan)

− Bola Dunia merupakan tempat bermain billiard yang sudah cukup lama berdiri, sehinga namanya sudah cukup dikenal oleh kalangan pecinta billiard di Surabaya.

− Gedung yang digunakan cukup besar dengan 3 lantai dan fasilitas yang cukup memadai membuat Bola Dunia menjadi salah satu alternatif bagi pecinta billiard di wilayahnya.

− Bola Dunia memiliki fasilitas meja 6”, 9” dan 12” dilengkapi dengan stik. Selain itu, di lantai 1 dan 3 dilengkapi dengan bar, serta TV OHP di lantai 3.

− Parkir yang cukup luas juga memberi kenyamanan bagi para pengunjung yang bermain disini.

(45)

− Meskipun terletak di dekat Jalan Raya Manyar Kertoarjo, tetapi gedung yang berada di dalam pertokoan cukup membuat masyarakat awam sulit untuk mengetahui keberadaan Bola Dunia.

− Kondisi sekitar yang terkesan kumuh juga mempengaruhi image Bola Dunia.

− Walaupun fasilitas parkirnya cukup luas, tetapi jalan masuk daerah pertokoan Bola Dunia sudah lama rusak, sehingga mengurangi kenyamanan para pengunjung yang melewati lokasi.

- Opportunitty (Peluang)

− Gedung yang cukup besar bisa menjadi aset menjanjikan bagi pemilik bila di renovasi.

− Nama besar yang sudah disandang oleh Bola Dunia sejak awal berdirinya sampai sekarang, masih kuat melekat di benak masyarakat pecinta billiard sampai sekarang.

- Threats (Ancaman)

− Karena Bola Dunia hanya merupakan bisnis sampingan dari si pemilik, maka tidak begitu diperhatikan, baik dalam hal penjagaan bangunan maupun sarana promosi yang layak. Hal ini dapat menjadi ancaman yang cukup besar karena nama Bola Dunia yang semakin tenggelam diantara banyaknya tempat biliard yang bermunculan.

− Jalan yang rusak semakin memberikan rasa enggan pada para pemain yang ingin mengunjungi Bola Dunia.

2.3.3. Positioning

MetroPool saat ini sudah cukup berhasil dalam mengambil tempat di hati masyarakat, khususnya pecinta billiard di wilayah Surabaya Utara. Hal ini terbukti dengan ramainya pengunjung pada siang dan malam hari sebagai tempat yang mereka pilih untuk melewatkan waktu senggang. Dengan rencana akan diperbesarnya bangunan MetroPool, pemilik mengharapkan target market yang bisa dicapai akan menjadi lebih banyak lagi, dan meluas ke daerah Surabaya lain.

(46)

2.3.4. Kesimpulan Analisa Data

Sampai saat ini, MetroPool sudah cukup berhasil, dalam arti, pengunjung yang datang sudah cukup banyak, meskipun belum ada promosi yang dilakukan. Dengan adanya promosi ini dan ditambah dengan rencana pembesaran bangunan gedung MetroPool, pemilik berharap dapat menjangkau

target market yang lebih luas dan lebih merata serta mampu bersaing dengan

tempat billiard lain di Surabaya. Dengan menawarkan konsep modern namun memiliki aura kekeluargaan yang kental tentunya mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Gambar

Gambar 2.1. Logo MetroPool Billiard and Cafe
Gambar 2.2. Bangunan MetroPool yang terletak di Jalan Raya Mulyosari  Struktur Organisasi  Direktur  (Deddy Hariyanto)  Wakil Direktur  ( Syaiful Alfand) Accounting  (Lidya)  Personalia  ( I Made Ardian) Marketing Manager (Renny Untono)
Gambar 2.5. Piala-Piala yang dikumpulkan
Gambar 2.9. Gedung Bola Dunia Pool
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, mengelompoknya pohon induk pinggir bawah dengan semua kelompok anakan menunjukkan bahwa plot dengan jumlah pohon berbunga terbanyak, memberi peluang yang lebih

istiadat Gorontalo, menu kesenian pada menu kesenian ini terbagiatas 3 kategori yaitu pakaian adat, tarian dan alat musik, menu survey untuk melihat pertanyaan- pertanyaan yang

...kita bersosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang adanya perekrutan tenaga kerja dan sekolah mengelas, kita juga bekerja sama dengan kecamatan paciran, di acara tersebut

Walaupun dari kriteria kecepatan banyak yang tidak memenuhi standar kriteria, tidak semua diameter pipa diperlukan penggantian diameter untuk memenuhi kriteria

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Free

(1) Dana yang digunakan untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dibebankan kepada desa induk untuk Desa

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

Mukosa yang tidak dapat kembali normal setelah inflamasi akut dapat menyebabkan gejala persisten dan mengarah pada rinosinusitis kronis.. Bakteri yang sering