• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN CHINA KE INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN CHINA KE INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN CHINA KE INDONESIA

Armaini Akhirson

Tourism Program, Gunadarma University Indonesia Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, West Java

armaini@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah kedatangan wisatawan China ke Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder pariwisata Indonesia secara tahunan dari tahun 2011-2016. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data paneldengan metode Regresi Linear Berganda.Hasilpenelitianinimenyimpulkanbahwa dominasiturisCinatelahterjadi di berbagainegara di dunia, baikwilayah Asia hinggaEropa. Hal ini mejadikan China merupakan salah satu market yang potensial bagi sasaran pariwisata Indonesia. Alasan mengapa wisatawan asal China ini merupakan market potensial dikarenakan beberapa hal, yaitu : (1) China merupakan jumlahwisatawantertinggi,(2) wisatawan asal China ini borossoal hotel danpenerbangan, (3) Wisatawan asal China jugalebih royal dengan cashless payment, dan(4)rata-rata pengeluaranChnataksepertiasumsiawam.

Kata kunci : Wisman, Pariwisata, China, Data Panel

PENDAHULUAN

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mengalami perkembangan pesat di dunia. Total

wisatawanChina yang

berkunjungkeseluruhduniamengalamipe rtumbuhanpesat, dari 25 juta orang di tahun 1950 menjadi 1,04miliar di tahun 2012.

Wisatawandomestikjugamengalamiperk embangancepatsebanyak 5 - 6 miliarorang (UNWTO, 2013).

Meskipun mengalami

peningkatan, namun pertumbuhan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia serta pertumbuhan penerimaan devisa oleh negara Indonesia terus saja mengalami flukuasi. Begitu juga jika dibandingkan dengan negara tetangganya di Asean,

peringkat Indonesia masih saja berada di bawah negara Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Dengan adanya kelemahan tersebut, Indonesia harus lebih bekerja ekstra agar dapat mencapai target 20 juta wisatawan China pada tahun 2019 mendatang.

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata adalah menetapkan kembali suatu program yang pernah dicanangkan sebelumnya, yaitu Visit Indonesia Year 2008. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat nomor 26/KEP/MENKO/KESRA/VIII/ 2007 pada tanggal 16 Agustus 2007 tentang Visit Indonesia Year 2008, yang

(2)

bertujuan untuk mengoptimalkan promosi mengenai kondisi yang menarik wisatawan dan para pelaku ahli bisnis internasional agar mengunjungi dan melakukan kegiatan bisnis dan investasi di Indonesia.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah segmentasi dari pariwisata Indonesia. Menurut data yang didapatkan viva.co.id, dominasi turis Cina telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik wilayah Asia hingga Eropa. Tak dipungkiri, masih ada pihak yang belum sadar akan potensi besar market turis China lantaran anggapan negatif yang banyak terdengar di lapangan. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika saat ini pemerintah harus fokus menjadikan target utama pasar paiwisata Indonesia, demi mendukung dan mensukseskan target yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu mendapatkan 20 juta wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019 mendatang.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan membahas mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan Wisatawan China ke Indonesia.” KERANGKA PENELITIAN

Gambar 1 Model Penelitian METODE PENELITIAN Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan adalah jumlah kedatangan wisatawan China ke Indonesia.

Sumber : Kemenpar Indonesia Gambar 2

Jumlah Kedatangan Wisman Chinake Indonesia

Untuk wisman asal China, jumlah kedatangannya terus mengalami pertumbuhan yang positif setiap tahunnya selama periode pengamatan dari tahun 2011 – 2016. China juga merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan wisatawan asing terbesar untuk Indonesia. Mengingat jumlah populasinya yang begitu banyak, tidak salah jika Indonesia mulai memfokuskan diri pada pasar China, sehingga pertumbuhan jumlah wisman asal China ini dapat terus belanjut di tahun – tahun berikutnya.

(3)

Sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu pendapatan per kapita China, harga relatif China, biaya transport China ke Indonesia, jumlah akomodasi di Indonesia, dan infrastruktur di negara Indonesia. Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata – rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Variabel ini sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara. Semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Sumber : data diolah dari worldbank Gambar 3

GDP per Kapita China

Pada gambar 3, dapat kita ketahui bhaawa GDP per kapita negara China mengalami peningkatan yang positif setiap tahunnya selama periode pengamatan dari tahun 2011 – 2016. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan penduduk di negara China yang diiringi pula dengan peningkatan pendapatan nasionalnya.

Harga Relatif

Harga relatif dapat dipandang sebagai harga pariwisata di negara tujuan. Harga pariwisata sebenarnya terdiri atas harga berbagai jenis barang dan jasa yang dinikmati wisman selama berada di tempat wisata. Oleh sebab itu, data indeks harga konsumen (IHK) dapat merepresentasikan rata-rata tingkat harga barang dan jasa tersebut. Berikut adalah pergerakan harga relatif China dari tahun 2011-2016.

Sumber : data diolah dari worldbank Gambar 4

Harga Relatif China

Pada gambar 4, dapat kita ketahui bhaawa Harga relatif negara Indonesia terhadap China cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2011-2015, kemudian mengalami sedikit penurunan di tahun 2016. Peningkatan secara signifikan dapat dilihat pada tahun 2013.

Biaya Transport

Berdasarkan gambar 5 terlihat bahwa secara merata biaya transportasi dari negara China ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan terutama dari tahun 2014 ke tahun 2015. Hal ini dikarenakan pada tahun 2015, harga minyak dunia jatuh secara signifikan. Harga minyak dunia memang sebenarnya mengalami

(4)

penurunan dari tahun 2013, akan tetapi penurunan terbesar harga minyak dunia dalam periode pengamatan terjadi pada tahun 2015. Hal ini tentu saja akan berdampak pada menurunnya biaya transportasi atau dengan kata lain biaya transportasi suatu perjalanan akan semakin murah.

Sumber : worldbank.com, data diolah Gambar 5

Biaya Transport China Akomodasi

Sumber : www.bps.go.id Gambar 6

Ketersediaan Akomodasi di Indonesia

Berdasarkan grafik yang tertera pada gambar 6, dapat kita ketahui

bahwa perkembangan jumlah akomodasi yang dimiliki Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini tentunya sangat baik dalam menunjang industri pariwisata yang sedang gencar-gencar nya ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia. Akomodasi merupakan salah satu pengeluaran yang terbesar dan utama bagi para wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, dengan semakin banyaknya ragam akomodasi yang dapat ditawarkan, tentunya akan semakin memperkuat sisi penaawaran pariwisata Indonesia di mata para wisatawan asing tersebut, sehingga para wisatawan asing tersebut dapat semakin menomorsatukan Indonesia sebagai destnasi pariwisata favoritnya.

Infrastruktur

Pada penelitian kali ini, variabel infrastruktur diwakili oleh panjang jalanan yang sudah beraspal dalam satuan kilometer (km). Hal ini dikarenakan setiap wisatawan pasti membutuhkan akses jalan untuk berkunjung ke destinasi – destinasi wisata yang ada di Indonesia. Jika akses jalannya diperhatikan pastinya akan membuat permintaan akan wisata Indonesia semakin banyak.

(5)

Gambar 7

Panjang Jalanan Beraspal (km) di Indonesia

Berdasarkan gambar 7, dapat dilihat bahwa perbaikan jalan yang dilakukan pemerintah terus meningkat setiap tahunnya selama periode pengamatan. Hal ini menandakan adanya keseriusan pemerintah di dalam membenahi infrastruktur di Indonesia, guna mendukung kegiatan pariwisata serta kegiatan ekonomi lainnya.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data jumlah kedatangan wisatawan China ke Indonesia, GDP negara China dalam US$, jumlah populasi penduduk di negara China, indeks harga konsumen di negara tujuan (Indonesia) dan di negara China, nilai tukar antara negara tujuan dengan negara China (nilai tukar Yuan terhadap Rupiah), harga minyak dunia dalam US$, jumlah akomodasi di negara tujuan (Indonesia), dan panjang jalanan beraspal di negara tujuan (Indonesia) dalam kilometer (km).

Sumber data diperoleh dari website https://data.worldbank.org, http://www.bps.go.id,

http://www.xe.com, dan

http://www.kemenpar.go.id. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia, pendapatan wisatawan China, harga relatif Indonesia dan China, biaya transport dari China ke Indonesia, jumlah akomodasi di Indonesia, dan infrastruktur negara

Indonesia. Namun, data yang digunakan sebagai sampel adalah data per tahun dari jumlah kedatangan wisatawan China ke Indonesia, pendapatan wisatawan China China, harga relatif Indonesia dan China, biaya transport dari China ke Indonesia, jumlah akomodasi di Indonesia, dan infrastruktur negara Indonesia selama periode pengamatan antara tahun 2011 – 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kunjunganwisatawan China ke Indonesia bulan Mei 2016 naikpesatjikadibandingkanbulan Mei 2015. Hal itutercermindari data statisikBadanPusatStatistik (BPS) yang barudirilisJumat (1/7/2016). Jumlahkunjunganwisatawanmancanegar a (wisman) ke Indonesia bulan Mei 2016 sebanyak 915.200 orang. BPS menyebutkandari total tersebut, 12,61persenkunjungandilakukanolehwis atawan China atausebesar 115.406 orang.

Jikadibandingkantahunsebelumnya, jumlahkunjunganwismanke Indonesia bulan Mei 2015 sebanyak 793.500 orang. Dari total kunjungantersebut, 9,97persendilakukanolehwisatawan China atausebesar 79.111 orang. Dari

data BPS tersebut,

terjadikenaikankunjunganwisatawanseb

anyak 32.295 orang.

MenteriPariwisataAriefYahyamengatak an, jumlahwisatawan China meningkatsecarakonsistendenganpertum buhan rata-rata di atas 20 persen. "Hal inimenunjukkan program marketing kitasangatefektif. Untukdiketahui, di Pulau Bali jumlahwisatawan China sekarangsudahnomorsatumengungguliju mlahwisatawan Australia," jelasAriefsaatdihubungiKompasTravel di Jakarta,Jumat (1/7/2016).

(6)

Turis China di Taman BudayaTionghoa Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (Diana Tri) Ariefmenambahkan, bulan Mei sendiriadalahbulanliburanbagiwisatawa n China. Iamengaku, jumlahkunjungantersebutberkatpromosi pasca-liburanImlekFebruarilalu. "Saatiniwisman China telahmenjadiwismanprioritaskita, demikianjugakedepannya. Jumlahwismanoutbond China keluarnegerilebihdari 100 juta per tahun. Jadiuntukmenggaet 5 persenatau lima jutauntuktahun 2019 seharusnyadapatkitalakukan,

asalanggarantidakdipotong,"

ungkapArief. Data

KementerianPariwisatamenyebutkan, target kunjunganwisatawan China tahun 2016 berjumlah 1.700.000 wisatawan. Jumlahtersebutmerupakan

14,2persendari total target kunjunganwisatawanmancanegarake Indonesia yakni 12 jutawisatawan. Jumlahkunjunganwisatawanmancanegar abulan Mei dihitungberdasarkan 19 PintuMasukUtamasebanyak 865.400 wisatawandan di luar 19 PintuMasukUtamasebanyak 49.800 wisatawan. Sebanyak 841.723 orang merupakankunjunganwisatawanregulerd an 23.628 wisatawankhusus (wismanlansia, rohaniawan, pendidikanlatihan, riset, dan lain-lain)

yang masukmelalui 19

PintuMasukUtama. Kemudian, wisman yang masukmelaluiPosLintas Batas sebanyak 18.976 kunjungandan 30.811 melaluipintu lain di luar 19 PintuMasukUtama.

DominasiturisCinatelahterjadi di berbagainegara di dunia, baikwilayah

Asia hinggaEropa.

Takdipungkiri, masihadapihak yang belumsadarakanpotensibesar market turi s China lantarananggapannegatif yang

banyakterdengar di lapangan. Lalu, apasebenarnyaalasan yang mendasarituris China sebagai market yang potensial?

JumlahWisatawanTertinggi

JikadilihatdarijumlahWisatawanM ancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia, China menjadinegara yang memilikidampakbesarbagipasar

Indonesia. Pasalnya, data Kemenparkhusus di bulan September 2017 menunjukkan 44.93% (178,706) wisman di Indonesia berasaldariTiongkok.

PasarterbesarkeduaditempatiolehSingap uradenganjumlahwismanmencapai 122,234 jiwa, disusul Australia sebesar 114,045 jiwa, Malaysia 98,551 jiwa, danJepangsebesar 55,984 jiwa.

Sumber : viva.co.id Gambar 8

Top 5 Capaian Kunjungan Wisman per Pasar

Sementarajikadilihatsecarakumula tifdariJanuari-September 2017, posisi yang ditempatimasing-masingnegaratersebut pun masihsama. Turis China bertengger di posisiteratasdenganmenguasai 45,68% wismanatausetaradengan 1,607,615

wisman. Data

(7)

China mencapai 1,9juta orang. DisusulSingapurasebesar 1,067,242 wisman, Australia diposisiketigadengan 918,957 wisman, Malaysia mencapai 885,412 jiwa, danJepangsejumlah

416,040 wisman.

Tidakbisadihindaribahwa China menjadikontributorterbesarbagipariwisa ta Indonesia darisegijumlah.

BorosSoal Hotel danPenerbangan ObservasiKemenparsecarakualitat ifmenunjukkan,

wismanCinasangat wise dalammengelua rkanuanguntukmemilih hotel danpenerbangan. Namun, merekatidak wise (boros)

ketikamembeli souvenir.

Lebih Royal dengan Cashless Payment

Trenpembayaran mobile (cashless payment) tengahmenjaditren di kalanganturisCina. Business Insider Singapore melansir, sekitar 65% pelancong China menggunakan platform

pembayaran mobile dalamperjalananme rekakeluarnegeri. Yang menarik, jumlah yang merekabelanjakanlebihbanyakenam kali lipatdibandingkanturis non-China (11%). Taktanggung-tanggung, 91% turis China mengakumaumembelilebihbanyakjikape njualmenerimapembayaran mobile. Rata-Rata PengeluaranCinaTakSepertiAsumsiA wam Di lapangan, banyakkritikterhadapkebijakanKemenpa runtukmenggarappasar China. “Asumsi yang kerap kami dengarantara lain meliputipenilaianbahwapasarTiongkokb ukanpasar yang bagus,

pengeluaranmerekasangatkecil, dantuntutannyasangatbesar. Pendapatini adabenarnya, namuntidaksepenuhnyabenar,” kata I GdePitana, DeputiBidangPemasaranPariwisataMan canegaraKemenpar RI.

Alasannya, survei yang dilakukanKemenparbaiksecarakonvensi onalmaupunpendekatan visa card dengan master card dan digital menunjukkan rata-rata pengeluarananggarandariwisman China ternyatatidakrendah. Rata-rata turisdariSingapuramelakukanpengeluara nke Indonesia sebesar US$ 680, wisman Malaysia hanya US$630, sementara China US$ 1.018 per kunjungan.

Sementarasecara global, data Nielsen di 2017 menunjukkanturis China menghabiskan rata-rata S $ 1.010 ($ 762) per orang untukberbelanjasendiriberdasarkanperja lananterakhirmereka, sementarapelancong non-China menghabiskan rata-rata S $ 645. KESIMPULAN Hasilpenelitianinimenyimpulkanb ahwa dominasiturisCinatelahterjadi di berbagainegara di dunia, baikwilayah Asia hinggaEropa. Hal ini mejadikan China merupakan salah satu market yang potensial bagi sasaran pariwisata Indonesia. Alasan mengapa wisatawan asal China ini merupakan market potensial dikarenakan beberapa hal, yaitu : (1) China merupakan jumlahwisatawantertinggi,(2)

wisatawan asal China ini borossoal hotel danpenerbangan, (3) Wisatawan asal China jugalebih royal dengan cashless payment, dan(4)rata-rata

pengeluaranChnataksepertiasumsiawam .

(8)

Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah

 Memperbaiki faktor-faktor penawaran pariwisata Indonesia dalam rangka pencapaian target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

 Mengeksplorasi tempat-tempat wisata lainnya di Indonesia, sehingga tidak hanya itu-itu saja, agar dapat menarik minat wisatawan mancanegara dan dapat memberikan pemasukan bagi daerah yang bersangkutan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

 Memfokuskan penelitian berdasarkan destinasi terbanyak yang dikunjungi wisatawan mancanegara.

 Melakukan kategorisasi pada negara-negara yang berkunjung ke Indonesia, mulai dari yang paling sering, sampai yang tidak pernah.  Menjadikan negara-negara lain

sebagai sampel penelitian.

 Meneliti faktor lain mengenai wisman, seperti jumlah devisa, jenis transportasi wisman, pintu masuk ke Indonesia.

 Melakukan penelitian pada aspek pemasaran pariwisata Indonesia yang memang gencar dilakukan pemerintah dalam rangka memperkenalkan pariwisata Indonesia.

 Meneliti mengenai kontribusi wisatawan yang telah masuk ke Indonesia terhadap Indonesia sendiri, baik dalam segi pendapatan negara, pertumbuhan ekonomi, maupun dalam segi ketenagakerjaan.

DAFTAR PUSTAKA Jurnal :

Agiomirgianakis, G. M., and George Sfakianakis. 2014. Determinants of Tourism Demand In Greece: A Panel Data Approach. Ekonometria Econometrics. 1 (43). ISSN 1507-3866.

Allen, David E. and Ghialy Yap. 2009. Modelling Australian Domestic Tourism Demand: A Panel Data Approach. Joondalup, Australia: Edith Cowan University.

Dewi,Anindita Sita. 2013. Analisis Daya Saing dan Permintaan Pariwisata Indonesia di Pasar Asean. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. (Skripsi).

Habibi, Fateh and Hossein Abbasinejad. 2011. Dynamic Panel Data Analysis of European Tourism Demand in Malaysia. Iranian Economic Review. 15 (29).

Hafiz, Mohd et all. 2010. Bilateral Trade and Tourism Demand. World Applied Sciences Journal 10 (Special Issue of Tourism & Hospitality): 110-114.

Hertinmalyana, M., Amalia H. R., and Rina R. W. 2014. Analysis of Demand and Consumption of International Visitors to Indonesia (from selected countries). Master

(9)

of Commerce, Finance Statistics Division-Statistics Indonesia. Leitão, Nuno Carlos. 2015. Portuguese

Tourism Demand: A Dynamic Panel Data Analysis. International Journal of Economics and Financial Issues. Hal 673-677. Pivčević, S., Zvonimir Kuliš, and

Neven Šerić. 2016. The Pull Factors Of Tourism Demand: A Panel Data Analysis For Latin American And Caribbean Countries.Congress Proceedings, pp. 319-333.

Proença, S., and Soukiazis E. 2005. Demand for Tourism in Portugal: A Panel Data Approach. [discussion paper no.29]. Portugal : Universidade de Coimbra

Surugiu, D, Nuno Carlos Leitão, dan Marius Răzvan Surugiu. 2011. A Panel Data Modelling Of International Tourism Demand: Evidences For Romania. Ekonomska istraživanja. 24 (1). 134-145.

Buku :

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 2004. Basic Econometrics, fourth edition. Singapore : Mc Graw Hill Inc. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. 2009. Undang-Undang

Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta : Kemenparekraf.

Mansuri. 2016. Analisis Regreresi Linier Berganda Menggunakan Eviews. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur. Schwab, K. 2016. The Global

Competitiveness Report 2016– 2017. World Economic Forum. Tantowi, Akhmad, dkk. 2017. Neraca

Satelit Pariwisata Nasional. Jakarta : Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata.

The Travel & Tourism Competitiveness Index. 2017. Asia and the Pacific. UNWTO/GTERC. 2017. Asia Tourism

Trends 2017 Edition.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Cetakan ke-23). Bandung : Alfabeta.

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. (Edisi 4). Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Website :

http://www.kemenpar.go.id (diakses 17 Maret pukul 20.00).

http://marketeers.com/ini-alasan-kenapa-turis-cina-tak-boleh-diabaikan/ (diakses 23 juli pukul 09.00). https://travel.kompas.com/read/2016/07/0

2/050900427/Jumlah.Kunjungan. Turis.China.ke.Indonesia.Mening kat.Pesat (diakses 23 juli pukul 09.18)

(10)

http://www.xe.com (diakses 17 Maret pukul 20.00).

https://data.worldbank.org (diakses 17 Maret pukul 20.00).

World Tourism Organization. 2013. Compendium of Tourism

Statistics, Data 2007—2011, 2013 edition. Madrid, Spain: UNWTO, http://www.unwto.org.

www.bps.go.id (diakses 19 Maret pukul 21.00).

Gambar

Gambar 1  Model Penelitian  METODE PENELITIAN  Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta, 12 November 2013 Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian Kelompok Kerja

memudahkan peneliti untuk dapat mengambil kesimpulan secara otentik. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah kompetensi dan pemgembangan karir yang berpengaruh terhadap

1) Minat Primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak dan nyaman,

Scientific whaling sebagai upayanya tetap menangkap paus dalam jumlah

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta berdasarkan

Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat

Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis, Jakarta : Salemba Medika.. Managing Behavior

Sintesis Lapisan Tipis SnO2 Dalam Aplikasinya Sebagai Sensor Gas CO dan Pengujian Sensitivitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu1.